Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu mencoba mencari

hubungan antar variabel. Penelitian ini perlu dilakukan analisis terhadap data

yang dikumpulkan, seberapa besar hubungan antar variabel yang ada. Metode

penelitian ini menggunakan case control yaitu suatu penelitian yang

menggunakan pendekatan retropektif untuk mempelajari hubungan antar

variabel (Setiadi, 2007).

B. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Variabel Bebas : Gaya Hidup

2. Variabel Terikat : Kejadian Gagal Ginjal Kronik

3. Variabel Pengganggu :

a. Diabetes Melitus

Dikendalikan dengan cara memilih pasien yang tidak mempunyai

riwayat diabtes mellitus

b. Hipertensi

Dikendalikan dengan cara memilih pasien yang tidak mempunnyai

riwayat hipertensi

c. Glomerulonhepritis

Dikendalikan dengan cara memilih pasien yang tidak mempunyai riwayat

glomerulonhepritis.
C. Hubungan Antar Variabel

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gaya Hidup Kejadian Gagal


Ginjal Kronik

Variabel Penggangu

1. Diabetes Mellitus
2. Hipertensi
3. Glomerulonhepritis

Keterangan Gambar:
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
: Arah hubungan

Kejadian gagal ginjal kronik sebagai variabel terikat dipengaruhi oleh faktor

antara lain gaya hidup sebagai variabel bebas yang diteliti, sedangkan faktor lain

seperti diabetes mellitus, hipertensi dan glomerulonhepritis yang merupakan

variabel pengganggu tidak diteliti dalam penelitian ini.

D. Definisi Operasional

1. Kejadian Gagal Ginjal Kronik

Gagal ginjal kronik merupakan rusaknya fungsi seluruh ginjal. Data

diperoleh rekam medis pasien dengan menggunakan skala data ordinal

yang dikategorikan menjadi :

a. Ya : Jika responden menderita gagal ginjal kronik

b. Tidak : Jika responden tidak menderita gagal ginjal kronik


2. Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan kebiasaan yang dilakukan orang setiap hari

sebelum terkena gagal ginjal kronik yang terdiri dari pola aktivitas, pola

penggunaan zat, pola diet. Informasi diperoleh menggunakan kuesioner

sebanyak 20 item. Menggunakan skala data ordinal yang dikategorikan

menjadi

a. Gaya hidup sehat : Total skor 40-80

b. Gaya hidup tidak sehat : Total skor 20-39

Terdiri dari :

1) Aktivitas fisik

a) Baik : Total skor 13-20

b) Tidak Baik : Total skor 5-12

2) Penggunaan zat

a) Baik : Total skor 13-20

b) Tidak Baik: Total skor 5-20

3) Pola diet

a) Baik : Total skor 21-40

b) Tidak Baik: Total skor 10-20

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti

(Notoatmojo, 2002).

1. Populasi

Populasi pada penelitian adalah pasien rawat jalan dengan diagnosa gagal

ginjal kronik dan pasien bukan dengan diagnosa gagal ginjal kronik yang

ini berjumlah 210 responden.


2. Sampel

Pengambilan sampel pada kelompok kasus menggunakan teknik

purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu sesuai yang dihendaki peneliti (Setiadi, 2007). Sedangkan

pengambilan sampel pada kelompok kontrol menggunakan teknik

incidental sampling

a. Kriteria inklusi sebagai berikut:

1) Pasien yang bersedia menjadi responden

2) Tidak mempunyai riwayat DM

3) Tidak mempunyai riwayat hipertensi

4) Tidak mempunyai riwayat glomerulonhepritis

5) Mampu berkomunikasi

6) Usia 20-70 tahun

b. Kriteria ekslusi

1) Pasien tidak sadar

2) Pasien dengan kondisi gawat darurat atau kritis

F. Etika Penelitian

Penelitian yang berjudul “Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Gagal

Ginjal Kronik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta” memiliki surat izin

penelitian yang sah dari Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas

‘Aisyiyah. Menurut Nursalam (2003) secara umum prinsip etika dalam

penelitian dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:


1. Prinsip manfaat

a. Bebas dari Penderitaan

Penelitian dilakukan tanpa mengakibatkan penderitaan pada subyek

khususnya jika memungkinkan tindakan khusus.

b. Bebas dari Eksploitasi

Partisipasi subyek dalam penelitian di hindarkan dari keadaan yang

tidak menguntungkan. Subyek diyakinkan bahwa partisipasinya dalam

penelitian atau informasi yang telah diberikan tidak akan

dipergunakan dalam hal-hal yang bisa merugikan subyek dalam

bentuk apapun.

c. Resiko (benefits ratio)

Peneliti secara hati-hati mempertimbangkan resiko dan keuntungan

yang yang akan berakibat kepada subyek pada setiap individu.

2. Prinsip menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignitiy)

a. Hak untuk takut atau tidak menjadi responden (Right To Self

Determination).

Subyek diperlakukan secara manusiawi. Subyek mempunyai hak

memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subyek atau tidak tanpa

adanya sanksi apapun atau akan berakibat terhadap kesembuhan jika

mereka seorang pasien.

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (Right

To Full Disclosure).

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta

bertanggung jawab jika ada sesuatau yang terjadi kepada subyek.

c. Informed Consent
Subyek mendapatkan informasi secara lengkap entang tujuan

penelitian yang akan dilakukan. Subbyek mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada Informed

Consent juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya

akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu.

3. Prinsip keadilan (Right To Justice)

a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (Right In Fair

Treatment).

Subyek diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah

keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi.

Apabila ternyata tidak bersedia sebagai responden.

b. Hak untuk dijaga kerahasiaannya (Right To Privacy)

Subyek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan

harus dirahasiakan. Untuk itu perlu adanya anonymity (tanpa nama)

dan confidenttiality (rahasia).

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Alat pegumpulan data

Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner dengan

jenis pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih alternatif

jawaban yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk dengan tujuan agar

lebih mudah mengarahkan jawaban responden dan lebih mudah diolah

(Notoatmodjo, 2003).

Kuesioner gaya hidup menggunakan kuesioner yang pernah

digunakan oleh Muharni (2009) sehingga tidak diperlukan uji validitas


dan reabilitas. Kuesioner berbentuk Likert dengan 4 pilihan jawaban

(Selalu, Sering, Kadang-kadang dan Tidak Pernah).

Tabel 3.1. Item Kuesioner Gaya Hidup


NO Indikator Nomer item Jumlah

Favourable Unfavourable
1 Aktivitas 1,2,3 4,5 5
2 Penggunaan zat 6,7,8,9,10 5
3 Pola diet 12,14,15 11,13,16,17, 10
18,19,20
Jumlah 20

Skor pertanyaan favourable adalah sebagai berikut : selalu (SL) = 4,

sering (S) = nilai 3, kadang-kadang (K) = 2 dan tidak pernah (TP) = 1.

Sedangkan untuk pertanyaan unfavourable yaitu: selalu (SL) = 1, sering

(S) = 2, kadang-kadang (K) = 3 dan tidak pernah (TP) = 4.

Untuk mengetahui baik tidaknya instrument penelitian yang telah

disusun, maka sebelum kuesioner dibagikan kepada responden kuesioner

diuji validitas dan reabilitas terlebih dahulu agar instrument yang

digunakan benar-benar telah memenuhi syarat sebagai alat pengukuran

data (Notoatmodjo, 2002).

a. Uji validitas

Uji validitas tidak diperlukan pada instrumen ini karena peneliti

menggunakan kuesioner yang pernah digunakan oleh Muharani

(2009) dengan menggunakan uji validitas Product Moment yang

dikatakan valid jika nilai r hasil > r tabel. Pada instrumen penelitian

ini jumlah r tabel = 0, 632 dan nilai r hasil pada penelitian lebih dari

0,632 sehingga semua pertanyaan dinyatakan valid.


b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas tidak diperlukan pada instrumen penelitian ini,

karena peneliti menggunakan intrumen yang pernah digunakan oleh

Muharni (2009). Teknik reliabilitas menggunakan rumus alpha,

karena skor pada instrumen penelitian merupakan rentan antara nilai

atau berbentuk skala. Nilai r = 0,921 dan nilai r tabel = 0,378, dengan

begitu maka instrumen tersebut dikatakan reliabel jika r koefisien

korelasi > r tabel. Dari nilai ini dapat dikatakan bahwa kuesioner ini

layak untuk digunakan dalam penelitian ini.

2. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan cara: peneliti

mendatangi responden satu persatu lalu memberikan penjelasan tentang

tujuan dan tata cara mengisi kuesioner, selanjutnya pembagian informed

consent pada responden tersebut, kemudian diikuti dengan pembagian

kuesioner gaya hidup.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan Data

a. Editing

Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan antara lain kesesuaian

jawaban dengan keadaan pasien. Kelengkapan pengisian kuesioner

serta konsistensi jawaban. Pada editing tidak dilakukan penggantian

atau penafsiran jawaban responden.

b. Coding

Setelah data terkumpul dan selesai diedit, tahap berikutnya adalah

memberi kode terhadap data-data yang ada.


c. Tabulating

Yaitu data disusun dalam bentuk tabel kemudian dianalisis dengan

program penyederhanaan kedalam bentuk yang mudah dibaca dan

diinterpretasikan

2. Analisis Data

a. Uji Univariat

1) Analisis variabel kejadian gagal ginjal kronik

Pengolahan data untuk kejadian gagal ginjal kronik adalah sebagai

berikut :

(a) Ya : Menderita gagal ginjal kronik diberi skor 1

(b) Tidak : Tidak menderita gagal ginjal kronik diberi skor 0

2) Analisis variabel gaya hidup

Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan

perhitungan statistik deskriptif. Data dianalisa dengan diperiksa

terlebih dahulu untuk mengetahui pernyataan dalam kuesioner.

Setelah diisi sesuai petunjuk, kemudian diberi tanda (coding)

terhadap pernyataan yang telah diajukan untuk mempermudah

tabulasi. Selanjutnya nilai hasil jawaban responden

diklasifikasikan sesuai dengan katagori baik dan tidak baik. Untuk

mengklasifikasikan batas nilai dalam satu katagori dilakukan

dengan menggunakan rumus Sudjana (1992) sebagai berikut :

𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
P=
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Dimana P adalah panjang kelas dengan nilai tertinggi dikurangi

nilai terendah sehingga didapat nilai rentang kelas 20 untuk

subvariabel aktifitas fisik dan penggunaan zat dan 40 untuk


subvariabel pola diet dengan banyak kelas (katagori) dua.

Sehingga didapat batas bawah interval sebagai berikut, untuk

subvariabel aktifitas fisik dan penggunaan zat nilai baik 13-20,

Tidak Baik 5-12, sedangkan untuk pola diet nilai Baik 21-40 dan

Tidak Baik 10-20. Kemudian dilakukan persentase dari variabel

dan subvariabel dengan menggunakan rumus Sudjana (1992)

sebagai berikut :

𝑃 = 𝑓𝑖 x 100%
𝑁

Keterangan :

P : Persentase

fi : Frekuensi teramati

N : Populasi

b. Uji Bivariat

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank

Correlation.

Rumus Uji Spearman Rank Keterangan :


: Koefisien korelasi
Corelation: Spearmen Rank
b : Beda antara jenjang subjek
1−6∑𝑏𝑖 2 n : Banyaknya subjek
=
𝑛(𝑛2 −1)

Pada penelitian ini menggunakan taraf kesalahan 5% dan taraf

kepercayaan 95%. Apabila nilai signifikan <0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima, artinya ada gaya hidup dengan kejadian gagal ginjal kronik

di PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Apabila nilai signifikan ≥ 0,05

maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan gaya


hidup dengan kejadian gagal ginjal kronik di RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta.

c. Uji multivariat

Untuk mengetahui manakah diantara subvariabel yang paling

berpengaruh terhadap kejadian gagal ginjal kronik maka dilakukan

Uji Regresi Logistik dengan rumus :

Logit (y) = a+b1x1+b2x2+b3x3

Keterangan :

y : kasus variabel terikat

a : konstanta

b : parameter regresi

x1 : aktivitas fisik

x2 : penggunaan zat

x3 : pola diet

I. Rencana Jalannya Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini adalah:

1. Tahap Persiapan

Pengurusan surat ijin penelitian dilakukan dengan meminta surat

pengantar dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, kemudian dilanjutkan

kepada bagian diklat RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan inti dari penelitian. Pada tahap ini, dengan

dibantu oleh seorang asisten peneliti memberitahukan kepada responden

tentang tujuan diadakannya pertemuan serta meminta persetujuan sebagai

responden. Sebelum kuesioner dibagikan peneliti memberitahu responden


tentang cara pengisian kuesioner yaitu harus sesuai dengan kenyataan.

Kemudian pembagian kuesioner dan pengisian kuesioner. Setelah selesai

kuesioner dikumpulkan pada hari itu juga.

3. Tahap akhir

Setelah semua data terkumpul dilakukan analisa data dan pembahasan,

meliputi penyutingan (editing) yaitu dilakukan pemeriksaan antara lain

kesesuaian jawaban, kelengkapan, pengisian, jawaban responden,

kemudian data ditabulasi, diolah dan dilakukan pengujian hipotesis.

Setelah itu konsultasi penulisan laporan hasil penelitian pada pembimbing

dan dilanjutkan dengan seminar hasil penelitian, perbaikan, penjilidan dan

pengumpulan hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai