Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan
Makalah ini sesuai dengan waktu yang telah kami rencanakan. Makalah ini saya buat dalam
rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. Aslich Maulana,S.H,M.Ag sebagai dosen
pengampu mata kuliah “AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN” yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa pula kepada orang tua,
saudara serta teman-teman yang telah ikut mendukung, sehingga makalah ini selesai tepat
pada waktunya. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dana dan tulisan yang kami buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan
makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin
Wassalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu alasan kaum wanita zaman ini ingin memperjuangkan haknya
adalah karena semacam asumsi yang menyatakan bahwa norma agama dianggap
sebagai penghalang bahi kemajuan. Agama sering disalah artikan dan telah
melegitimasi budaya patriarki dimana posisi laki-laki berda diatas derajat perempuan.
Hal ini berangkat dari pemahaman yang salah terhadap agama, Padahal islam sejak
awal telah menunjukkan komitmen yang besar untuk memberdayakan martabat
wanita. Realitas wanita di zaman kontemporer ini, secara umum terdapat cukup
banyak nilai-nilai positif pada gerakan mereka. Hal ini disebabkan karena pintu
pengetahuan yang di bukakan dihadapan mereka menjadikan mereka mampu
berkreatifitas pada banyak bidang ilmu dan memjadikan mereka mampu mewujudkan
banyak hasil positif di bidang-bidang tertentu.
3
bidang kehidupan terus bergulir. Adanya gerkan-gerakan muslimah baik individu atau
organisasi, sedikit banyak telah memberikan pengaruh ke arah perubahan yang lebih
baik.
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui tentang bagaiman Cara KH. Ahmad Dahlan Dalam
Memberdayakan Perempuan.
B. Untuk mengetahui bagaimana Kesetaran Gender Dalam Muhammadiyah.
C. Untuk mengetahui bagaimana Organisasi ‘Aisyiyah Gerakan Pemberdayaan
Perempuan
D. Untuk mengetahui bagaimana Peran Perempuan Muhammadiyah Dalam
Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
lain mengadakan pertemuan dirumah KH. Ahmad Dahlan. Waktu itu diusulkan nama
Fatimah, namun tidak disetujui, ole KH. Fachruddin dicetuskan nama Aisyiyah, yang
kemudian dipandang tepat dengan harapan perjuangan perkumpulan itu meniru
perjuangan Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW yang selalu membantu berdakwah.
Peresmian Aisyiyah dilaksanakan bersama dengan peringatan isra’ mi’raj Nabi
Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab 1335 H, bertepatan 19 Mei 1917 M dan
diketuai oleh Siti Bariyah. Peringatan isra’ mi’raj tersebut merupakan peringatan yang
diadakan Muhammadiyah untuk pertamakalinya. Selanjutnya, KH. Mukhtar memberi
bimbingan administrasi dan organisasi, sedang untuk bimbingan jiwa keagamaan
dibimbing langsung oleh KH. Ahmad Dahlan.
Setelah organisasi ini sudah selesai terbentuk maka KH. Ahmad Dahlan
memberikan suatu pesan untuk para pengurus yang memperjuangkan islam, pesan itu
berbunyi :
1. Dengan keikhlasan hati menunaikan tugas sebagai wanita islam sesuai dengan
bakat dan percakapannya, tidak menghendaki sanjung puji dan tidak mundur
selangkah karena dicela.
2. Penuh keinsyafan, bahwa beramal itu harus berilmu.
3. Jangan mengadakan alasam yang tidak dianggap sah oleh Allah SWT hanya
untuk menghindari suatu tugas yang diserahkan.
4. Membulatkan tekad untuk membela kesucian agama islam.
5. Menjaga persaudaraan dan kesatuan kawan sekerja dan seperjuangan.
6
untuk memajukan kehidupan masyarakat khususnya dalm pengentasan kemiskinan
dan ketenagakerjaan.
Dalam bidang pendidkan sejalan dengan pengembangan yang menjadi salah
satu pilar utama gerakan Aisyiyah, melalui majelis pendidikan dasar dan menengah
serta majelis pendidikan tinggi, Aisyiyah mengembangkan visi pendidikan yang
berakhlak mulai untuk umat dan bangsa. Dengan tujuan memajukan pendidikan
(formal, nonformal dan informal) serta mencerdaskan kehidupan bangsa hingga
terwujud manusia muslim yang bertakwa, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri
sendiri, cintah tanah air dan berguna bagi masyarakat serta diridhai Allah SWT,
berbagai program dikembangkan untuk menangani masalah pendidikan dari usia pra
TK sampai sekolah menengah umum dan keguruan.
Dalam bidang kesehatan Aisyiyah berupa rumah sakit, rumah bersalin, badan
kesehatan ibu dan anak, balai pengobatan dan posyandu. Secara keseluruan berjumlah
280 yang tersebar di seluruh wilayah indonesia. Aisyiyah melalui majelis kesehatan
dan lingkungan hidup juga melakukan kampanye peningkatan kesadaran masyarakat
dan penanggulangan penyakit berbahaya dan menular, penanggulan HIV/AIDS dan
NAPZA, bahaya merokok dan minuman keras, dengan menggunakan berbagai
pendekatan dan bekerjasama dengan berbagai pihak, meningkatkan pendidikan dan
perlindungan kesehatan reproduksi perempuan, menyelenggarakan pilot proyek
sistem pelayanan terpadu antara lembaga kesehatan, dakwah sosial dan terapi
psikologi islami.
Dalam bidang keagamaan Aisyiyah mempunyai program majelis-majelis
tabliq, dengan visi untuk menjadi organisasi dakwah yang mampu memberi
pencerahan kehidupan keagamaan untuk menncapai masyarakat madani, majelis
tabliq mengembangkan gerakan-gerakan dakwah islam dalam seluruh aspek
kehidupan, menguatkan kesadaran keagamaan masyarakat, mengembangkan materi,
strategi dan media dakwah, serta meningkatkan kualitas mubalighat.
7
agamawan baik individu atau kelompok di tuntut untuk melihat secara lebih jelas,
apakah persoalan itu berhubungan dalam agama itu sendiri ataukah persoalan terletak
pada tafsir keagamaan, bisa jadi terpengaruh oleh kultural tertentu.
8
3. Meningkatakan usaha dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam
melakukan perlindungan terhadap tenaga kerja perempuan dan anak-
anak dari berbagai bentuk eksploitasi dan pelanggaran hak asasi
manusia.
4. Menyusun dan menyebarluaskan pandangan Islam yang berpihak pada
keadilan gender disertai tuntunan-tuntunan produk Majelis Tarjih dan
sosialisasinya yang bersifat luas dan praktis.
5. Mengembangkan model advokasi berbasis dakwah dalam menghadapi
berbagai bentuk eksploitasi terhadap perempuan dan anak di ruang
publik yang tidak kondusif seperti di penjara, pabrik, dan di tempat-
tempat yang dipandang rawan lainnya
6. Mengembangkan pendidikan informal dan non formal selain
pendidikan formal yang berbasis pada pendidikan anti kekerasan dan
pendidikan perdamaian yang pro-perlindungan terhadap perempuan
dan anak-anak.
9
perempuan dapat terbantu krena bidang ini digarap dan dikembangkan oleh Ortom
tertua ini.
Gerakan ‘Aisyiyah sejak awal berdiri, dan dari waktu ke waktu terus
berkembang dan memberi manfaat bagi peningkatan dan kemajuan harkat dan
martabat perempuan Indonesia. Pada tahun 1919 mendirikan Frobel, Sekolah Taman
Kanak-Kanak pertama milik pribumi di Indonesia. Bersama organisasi wanita lain
pada tahun 1928 mempelopori dan memprakarsai terbentuknya federasi organisasi
wanita yang kemudian dan sampai sekarang dengan KOWANI.
Peran dan kontribusi Nasyiatul Aisyiyah (NA), bergerak dalam bidang dan
organisasi gerakan putri islam, bidang keagamaan, kemasyarakatan dan keputrian.
Nasyiatul Aisyiyah memberikan terpobosan baru yang inovatif yaitu mengadakan
kegiatan SP (siswa praja) wanita. Mendomestifikasi wanita dalam kegiatan-kegiatan
rumah tangga. Membelkali wankita dan putri-putri muhammadiyah dengan berbagai
ilmu pengetahuan dan keterampilan. Dalam organisasi Nasyiatu Asyiyah (NA)
mengadakan tablig keluar kota dan kampung-kampung, mengadakan kursus
10
administrasi, dan ikut memasyarakatkan organisasi muhammadiyah. Kegiatan SP
(siswa praja) wanita merupakan terobosan yang inovatif dalam melakukan emansipasi
wanita ditengah kuktur masyarakat feodal saat itu
Prinsip gerakan Nasyiatul Aisyiyah (NA), sering juga disebut Nasyiah, adalah
organisasi otonom dan kader muhammadiyah yang merupakan gerakan putri islam
yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan keputrian. Tujuan
organisasi ini adalah membentuk pribadi putri islam yang berarti bagi agama,
keluarga dan bangsa menuju terwujudnya masyarakat utama, adil, dan makmur yang
diridhai oleh Allah SWT.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/368229709/Muhammadiyah-Dan-Pemberdayaan-
Perempuan
13