Anda di halaman 1dari 19

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SEPTEMBER 2018

DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS LAPORAN KASUS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

TENSION TYPE HEADACHE

OLEH:

Galih Kemal Pratama C111 13 007

Andi Firjatulah El Firman C111 13 368


Raja Izrul Haikal bin Raja Ezar C111 13 846
Ishamuddin

PEMBIMBING:

dr. Alifia Ayu Delima


dr. Utami Murti Pratiwi

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN ILM
KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR

2018
HALAMAN PENGESAHAN

Yang tersebut dibawah ini :

Nama/Nim : Galih Kemal Pratama C111 13 007

Andi Firjatulah El Firman C111 13 368


Raja Izrul Haikal bin Raja Ezar C111 13 846
Ishamuddin

Adalah benar telah menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Tension Type
Headache” pada Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Makassar, September 2018

Mengetahui,

dr. Alifiah Ayu Delima

1
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. 1


BAB I LAPORAN KASUS ................................................................................. 3
1.1. DATA RIWAYAT KELUARGA ............................................................ 3
A. Identitas Pasien ..................................................................................... 3
B. Riwayat Biologis Keluarga : ................................................................. 3
C. Psikologis Keluarga .............................................................................. 4
D. Keadaan Rumah/Lingkungan ............................................................... 4
E. Spiritual Keluarga ................................................................................. 4
F. Kultural keluarga .................................................................................. 5
G. Anggota Keluarga : ............................................................................... 5
1.2. ANAMNESIS ........................................................................................... 5
1.3. PEMERIKSAAN FISIK ........................................................................... 6
1.4. PROBLEM FINDING .............................................................................. 7
1.5. ANJURAN PENATALAKSANAAN PENYAKIT ................................. 7
1.6. PROGNOSIS ............................................................................................ 8
1.7. RESUME KLINIS .................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................ 9
2.1. PENDAHULUAN .................................................................................... 9
2.2. DEFINISI ................................................................................................. 9
2.3. EPIDEMIOLOGI ................................................................................... 10
2.4. ETIOLOGI ............................................................................................. 10
2.5. KLASIFIKASI ....................................................................................... 10
2.6. PATOFISIOLOGI .................................................................................. 13
2.7. DIAGNOSIS .......................................................................................... 14
2.8. PENATALAKSANAAN ....................................................................... 15
2.9. PROGNOSIS .......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

2
BAB I
LAPORAN KASUS

1.1.DATA RIWAYAT KELUARGA

A. Identitas Pasien

Nama Pasien : Tn. AM

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 49 tahun

Alamat : BTN Antara

Pekerjaan : PNS

Pendidikan : S1

Agama : Islam

Status Perkawinan : Sudah Menikah

Tanggal Pemeriksaan : 25 September 2018

No BPJS : 0000127203232

B. Riwayat Biologis Keluarga :

Keadaan kesehatan sekarang : Ringan

Kebersihan perorangan : Baik

Penyakit yang sering diderita : Sakit kepala, Common cold

Penyakit keturunan : Tidak ada

Penyakit kronis/menular : Tidak ada

Kecacatan anggota keluarga : Tidak ada

Pola makan : Baik

Pola istirahat : Sedang

3
Jumlah anggota keluarga : 3 orang

C. Psikologis Keluarga

Kebiasaan buruk : Tidak ada

Pengambilan keputusan : Kepala Keluarga

Ketergantungan obat : Tidak ada

Tempat mencari pelayanan kesehatan: Klinik

Pola rekreasi : Kurang

D. Keadaan Rumah/Lingkungan

Jenis bangunan : Permanen

Lantai rumah : Keramik

Penerangan : Baik

Kebersihan : Baik

Ventilasi : Baik

Dapur : Ada

Jamban keluarga : Ada

Sumber air minum : PDAM

Sumber pencemaran air : Tidak ada

Pemanfaatan pekarangan : Ada

Sistem pembuangan air limbah : Ada

Tempat pembuangan sampah : Ada

Sanitasi keluarga : Baik

E. Spiritual Keluarga

Ketaatan beribadah : Baik

Keyakinan tentang kesehatan : Baik

4
Keadaan sosial keluarga

Tingkat pendidikan : Cukup

Hubungan antar anggota keluarga : Baik

Hubungan dengan orang lain : Baik

Kegiatan organisasi sosial : Baik

Keadaan ekonomi : Menengah

F. Kultural keluarga

Adat yang berpengaruh : Makassar

Lain-lain : Tidak ada

G. Anggota Keluarga :

Hub. Keadaan
Umur Keadaan
No Nama dengan Pekerjaan Agama Kesehata Imunisasi
(tahun) Gizi
pasien n
1 Tn. Suami 49 PNS Islam Sakit Baik Lupa
AM
2 Ny. I Istri 46 Ibu Rumah Islam Sehat Baik Lupa
Tangga
3 Tn. A Anak 25 Karyawan Islam Sehat Baik Lengkap

1.2.ANAMNESIS

Keluhan Utama : Nyeri kepala

Anamnesis Terpimpin :

 Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke klinik dengan keluhan


nyeri kepala sejak 1 minggu yang lalu, tidak setiap hari. Nyeri kepala
seperti diikat diseluruh bagian kepala, dirasakan sekitar 15-30 menit,
tidak berdenyut. Mual tidak ada. Muntah tidak ada. Mata berair tidak ada.
Telinga berdenging tidak ada.
 Riwayat Penyakit Sebelumnya

5
a. Riwayat gigitan serangga sebelumnya tidak ada
b. Riwayat alergi obat dan makanan tidak ada
c. Riwayat asma tidak ada
d. Riwayat Hipertensi disangkal, riwayat DM disangkal
e. Riwayat dislipidemia ada
f. Riwayat berobat dan konsumsi obat ada, paracetamol dan
simvastatin
g. Riwayat penyakit yang sama sebelumnya ada
h. Riwayat menderita pusing berputar (vertigo) ada
i. Riwayat kontak dengan keluhan yang sama tidak ada
 Riwayat Kehidupan Sosial
a. Riwayat merokok ada
b. Riwayat konsumsi alkohol tidak ada
c. Saat ini pasien masih berkerja

1.3.PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum: Sakit ringan/Gizi baik/Compos Mentis (E4M6V5)

Tanda-Tanda Vital & Antropometri

 Tekanan darah : 110/80 mmHg


 Nadi : 88 kali/menit
 Pernafasan : 20 kali/menit
 Suhu : 36,5oC
 VAS : 2/10
 BB : 55 kg
 TB : 160 cm
 IMT : 21,5 kg/m2 (normal)

Pemeriksaan Lainnya

 Mata : Anemis (-), ikterus (-), pupil isokor dengan diameter 2,5
mm, udem palpebra (-)

6
 THT : Tonsil normal, faring normal, lidah normal, bibir normal
 Leher : JVP R+2 cmH2O, pembesaran kalenjar limfe (-), kaku
duduk (-)
 Thoraks : Simetris, suara nafas vesikular, ronchi (-), wheezing (-)
 Jantung : BJ I/II normal reguler, murmur (-)
 Abdomen : Distended (-), meteorismus (-), peristaltik normal, asites
(-), nyeri tekan (-), hepar normal, lien norma
 Ekstremitas :Akral hangat, udem tidak ada, CRT<3 detik
 Status Dermatologi :
o Lokasi : Tidak ada
o Efflorosensi : Tidak ada

1.4.PROBLEM FINDING

NO PEMERIKSAAN TERAPI
1 S: Pasien datang ke klinik dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 R/
minggu yang lalu, tidak setiap hari. Nyeri kepala seperti diikat - Ibuprofen
400 mg
diseluruh bagian kepala, dirasakan sekitar 15-30 menit, tidak
3x1
berdenyut. Mual tidak ada. Muntah tidak ada. Mata berair tidak - Edukasi
ada. Telinga berdenging tidak ada. - Kontrol

O: tanda vital dalam batas normal, VAS 2/10. Pemeriksaan


fisik lain dalam batas normal.
A: Tension type headache.

1.5.ANJURAN PENATALAKSANAAN PENYAKIT

A. Promotif
Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit Tension Type
Headache.

B. Preventif

7
Meminta pasien untuk mengurangi merokok. Meminta pasien untuk
berpola hidup yang sehat, bekerja, berolahraga dan beristirahat secara
seimbang.

C. Kuratif
Terapi medikamentosa :
- Ibuprofen tab 3 x 400 mg per oral sebelum makan

D. Rehabilitatif
- Kontrol penyakit ke dokter 3 hari kemudian

1.6.PROGNOSIS

Ad vitam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
Ad fungsionam : Bonam

1.7.RESUME KLINIS

Pasien datang ke klinik dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 minggu


yang lalu, tidak setiap hari. Nyeri kepala seperti diikat diseluruh bagian
kepala, dirasakan sekitar 15-30 menit, tidak berdenyut. Mual tidak ada.
Muntah tidak ada. Mata berair tidak ada. Telinga berdenging tidak ada.

Keadaan umum : Sakit ringan/Gizi baik/Compos Mentis (E4M6V5)

Tanda-Tanda Vital & Antropometri

Tekanan darah : 110/80 mmHg


Nadi : 88 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,5oC
VAS : 2/10
Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal.

8
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. PENDAHULUAN

Klasifikasi the International Headache Society (IHS) pada tahun 1988


membagi nyeri kepala menjadi 2 kategori utama : primer dan sekunder. Nyeri
kepala migren mencakup migren, nyeri kepala karena ketegangan, dan nyeri kepala
cluster. Nyeri kepala sekunder terjadi karena gangguan organik lain seperti infeksi,
trombosis, penyakit metabolisme, tumor atau penyakit sistemik lain.(1)

Tension-Type Headache (TTH) memiliki angka prevalensi yang tinggi dari


semua jenis sakit kepala. Penyakit ini sangat kompleks dimana banyak mekanisme
yang mendasari terjadinya penyakit ini. Pengobatan episode akut pada pasien
dengan infrequent TTH selalu mendapatkan pengobatan langsung, tetapi pada
pasien dengan frequent headache, mekanisme biologi, pada beberapa kasus
meningkatkan sensitivitas SSP, sama seperti mekanisme fisik yang sering
memberikan komplikasi pada pengobatannya.(2)

2.2. DEFINISI

Tension type headache (TTH) disebut juga nyeri kepala tegang, nyeri kepala
kontraksi otot, nyeri kepala psikomiogenik, nyeri kepala stres, nyeri kepala
esensial, nyeri kepala idiopatik, nyeri kepala psikogenik. Tension type headache
adalah salah satu tipe sakit kepala yang sering didapatkan, menyerang 69% pria dan
88% wanita. Meskipun penyakit ini sering disebut tension headache atau sakit
kepala kontraksi, ketegangan otot bukan merupakan penyebabnya meskipun rasa
tidak nyaman pada leher dapat terjadi. (3, 4)

9
2.3. EPIDEMIOLOGI

Prevalensi TTH mencapai 78% berdasarkan hasil studi di Denmark. Secara


umum pasien mengalami TTH episodik infrequent (1 kali sebulan atau kurang dari
itu) tanpa perhatian khusus. Sisanya, 24-37% mengalami TTH beberapa kali
sebulan, 10% mengalaminya perminggu dan 2-3% mengalami TTH kronik.(5)

Perbandingan kejadian TTH antara wanita berbanding laki-laki adalah 5:4.


Umur rata-rata yang terkena TTH lebih tinggi dibandingkan dengan migraine,
kurang lebih 25-30 tahun. Kejadiannya berkurang seiring bertambahnya umur. (5)

2.4. ETIOLOGI (6)


- Tension (keteganggan) dan stress
- Tiredness (Kelelahan)
- Ansietas (kecemasan)
- Lama membaca, mengetik atau konsentrasi (eye strain)
- Posture yang buruk.
- Jejas pada leher dan spine
- Tekanan darah yang tinggi
- Physical dan stress emotional

2.5. KLASIFIKASI

Tension type headache terbagi atas (7)


1. Tension-type headache episodik yang infrequent
2. Tension-type headache episodik yang frequent
3. Tension-type headache kronik

1. Tension-type headache episode yang infrequent (7)


Deskripsi :
Nyeri kepala episodik yang infrequent berlangsung beberapa menit sampai
beberapa hari. Nyeri bilateral, rasa menekan atau mengikat dengan

10
intensitas ringan sampai sedang. Nyeri tidak bertambah pada aktivitas fisik
rutin, tidak didapatkan mual tapi bisa ada fotofobia atau fonofobia.

Kriteria diagnostik :
A. Paling tidak terdapat 10 episode serangan dengan rata-rata < 1
hari/bulan (< 12 hari/tahun).
B. Nyeri Kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari.
C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas yaitu :
- Lokasi bilateral
- Menekan atau mengikat (tidak berdenyut)
- Intensitasnya ringan sampai sedang
- Tidak diperberat oleh aktifitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga.
D. Tidak didapatkan :
- Keluhan mual atau muntah (bisa anoreksia)
- Lebih dari satu keluhan : fotofobia atau fonofobia.
E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain

Tension Type Headache Episodik yang infrequent diklasifikasikan menjadi


2 yaitu : (7)
1) Tension Type Headache Episodik yang infrequent yang berhubungan
dengan nyeri tekan perikranial. Memenuhi kriteria A-E dan nyeri tekan
perikranial menningkat pada palpasi manual
2) Tension Type Headache Episodik yang infrequent yang tidak
berhubungan dengan nyeri tekan perikranial. Memenuhi kriteria A-E
dan nyeri tekan perikranial tidak meningkat

2. Tension Type Headache episodik yang frequent(7)


Deskripsi :
Nyeri kepala episodik yang frequent berlangsung beberapa menit sampai
beberapa hari, nyeri bilateral, rasa menekan atau mengikat (tidak

11
berdenyut), intensitas ringan sampai sedang, nyeri tidak bertambah pada
aktifitas fisik rutin, tidak didapatkan mual / muntah, tetapi mungkin
terdapat fotofobia atau fonofobia.

Kriteria Diagnosis :
A. Paling tidak terdapat 10 episode serangan dalam 1-15 hari/bulan selama
paling tidak 3 bulan.
B. Nyeri Kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari.
C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas yaitu :
- Lokasi bilateral
- Menekan atau mengikat (tidak berdenyut)
- Intensitasnya ringan sampai sedang
- Tidak diperberat oleh aktifitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga.
D. Tidak didapatkan :
- Keluhan mual atau muntah (bisa anoreksia)
- Fotofobia atau fonofobia secara bersamaan.
E. Tidak berkaitan dengan penyakit lain

Tension Type Headache Episodik yang frequent diklasifikasikan menjadi


2 yaitu (7):
1) Tension Type Headache Episodik yang frequent yang berhubungan
dengan nyeri tekan perikranial. Hal ini ditandai dengan meningkatnya
nyeri tekan perikranial pada palpasi manual.
2) Tension Type Headache Episodik yang frequent yang tidak
berhubungan dengan nyeri tekan perikranial.

3. Tension type headache kronik


Deskripsi : (7)
Nyeri kepala yang berasal dari Tension Type Headache Episodik (ETTH)
dengan serangan tiap hari atau serangan episodik nyeri kepala lebih sering

12
yang berlangsung beberapa menit sampai beberapa hari, nyeri kepala
bersifat bilateral, menekan atau mengikat (tidak berdenyut) dengan
intensitas ringan sampai sedang, dan nyeri tidak bertambah pada aktifitas
fisik rutin, kemungkinan terdapat mual fotofobia atau fonofobia ringan.

Kriteria diagnostik : (7)


1) Nyeri kepala timbul ≥ 15 hari/bulan, berlangsung > 6 bulan.
2) Nyeri Kepala berlangsung beberapa jam atau terus menerus.
3) Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas yaitu :
- Lokasi bilateral
- Menekan atau mengikat (tidak berdenyut)
- Intensitasnya ringan sampai sedang
- Tidak diperberat oleh aktifitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga.
4) Tidak didapatkan :
- keluhan mual sedang atau berat, maupun muntah
- lebih dari satu keluhan : fotofobia, fonofobia, mual yang ringan.

Tension Type Headache Kronik (CTTH) diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :


(7)

1) Tension Type Headache Kronik yang berhubungan dengan nyeri tekan


perikranial. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nyeri tekan
perikranial pada palpasi manual.
2) Tension Type Headache Kronik yang tidak berhubungan dengan nyeri
tekan perikranial

2.6. PATOFISIOLOGI

TTH sering diasosiasikan dengan kelainan psychological stress


psikopatologi, terutama ansietas dan depresi. Depresi yaitu suatu keadaan yang
dicirikan oleh suasana hati tidak menyenangkan yang mendalam disertai

13
kehilangan seluruh minat dan ketidak mampuan merasakan kesenangan. Pada
penderita depresi, stress, dan gangguan kecemasan (ansietas) di temukan adanya
deficit kadar serotonin, dan nor-adrenalin di otaknya. Serotonin dan nor-adrenalin
adalah neurotransmitter yang berperan dalam proses nyeri maupun depresi, yang
mengurus mood. Adanya deficit kadar serotonin, sehingga terjadi vasokontriksi
pada pembuluh darah dan membawanya ke ambang nyeri kepala (pain threshold).
Serotonin didegradasi oleh kerja enzymatic monoamine oxidase dan dikeluarkan
melalui urin berbentuk 5-hydroxyindoleacetic acid (8)
TTH dapat disebabkan karena stress, alkohol,dan hormonal yang akan
menstimulasi simpatis nervous system sehingga terjadi peningkatan nor-
epinefrine yang di sebarkan ke spindles muscle dan menyebabkan vasokontriksi .
Nor-epinefrine juga di sebarkan ke pembuluh darah sehingga terstimulus cervical
simpatis ganglia dan merasa nyeri disekitar leher (8)

2.7. DIAGNOSIS

Mengingat diagnosis nyeri kepala sebahagian besar didasarkan atas


keluhan, maka anamnesis memegang peranan penting. Dalam praktek sehari- hari,
jenis nyeri kepala yang paling sering adalah nyeri kepala tipe tegang atau sering
disebut tension-type headache (TTH). Dari anamnesis, biasanya gejala terjadinya
TTH terjadi setiap hari dan terjadi dalam 10 kali serangan dalam satu hari. Durasi
atau lamanya TTH tersebut dapat terjadi selama antara 30 menit sampai dengan 7
hari. Nyerinya dapat bersifat unilateral atau bilateral, dan pada TTH tidak adanya
pulsating pain serta intensitas TTH biasanya bersifat ringan. Pada TTH pun
terdapat adanya mual, muntah dan kelaian visual seperti adanya fonofobia dan
fotofobi. (9)
Pemeriksaan tambahan pada TTH adalah pemeriksaan umum seperti
tekanan darah, fungsi cirkulasi, fungsi ginjal, dan pemeriksaan lain seperti
pemeriksaan neurologi (pemeriksaan saraf cranial, dan intracranial particular),
serta pemeriksaan lainnya, seperti pemeriksaan mental status.(9)

14
2.8. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan (10)
a. Terapi Farmakologis (10)
Terapi farmakologis dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Terapi abortif
Terapi ini digunakan untuk menghentikan atau mengurangi intensitas
serangan. Terapi abortif tersebut antara lain : aspirin 1000 mg/hari,
acetaminophen 1000 mg/hari, NSAID (Naproxen 660-750 mg/hari,
ketoprofen 25-50 mg/hari, tolfenamic 200-400 mg/hari, ibu profen 800
mg/hari, diclofenac 50-100 mg/hari).
2) Terapi preventif
terapi preventif tersebut antara lain : Amitriptilin (dosis 10-50 mg
sebelum tidur) dan nortriptilin (dosis 25-75 mg sebelum tidur) yang
merupakan antidepresan golongan trisiklik yang paling sering dipakai.
selain itu juga, selective serotonin uptake inhibitor (SSRI) juga sering
digunakan seperti fluoksetin, paroksetin, sertralin.

(12)
Drugs effective in the treatment of tension type headache

Drug Trade name Dosage

Nonsteroidal Anti Inflammatory Agents


Acetaminophen Tylenol, generic 650 mg PO q4-6h

Aspirin Generic 650 mg PO q4-6h

Combination Analgesics

Diclofenac Cataflam, generic 50-100 mg q4-6h (max

200mg/dl)

Ibuprofen Advil, Motrin, Nuprin, 400 mg PO q3-4h 15


generic
Acetaminophen, 325 mg, plus butalbital, Phrenilin, generic 1-2 tablets; max 6 per day

50 mg

Acetaminophen, 650 mg, plus butalbital,


Phrenilin Forte 1 tablet; max 6 per day

50 mg
Fiocert; Esgic, generic 1-2 tablets; max 6 per day
Acetaminophen, 325 mg, plus butalbital,

50 mg, plus caffeine, 40 mg

Acetaminophen, 500 mg, plus butalbital, Esgic-plus 1-2 tablets; max 6 per day

50 mg, plus caffeine, 40 mg

Acetaminophen, 325 mg, plus butalbital,


Fiorinal 1-2 tablets; max 6 per day

50 mg, plus caffeine, 40 mg


Axotal 1 tablet q4h; max 6 per day
Acetaminophen, 650 mg, plus butalbital,
Prophylactic Medications

Amitriptyline Elavil, generic 10-50 mg at bedtime


50 mg

Doxepin Sinequan, generic 10-75 mg at bedtime

b. Terapi Non-Farmakologis (10)


Nortriptyline Pamelor,
Disamping mengkonsumsi obat,generic 25-75 mg at bedtime
terapi non farmakologis yang dapat
dilakukan untuk meringankan nyeri tension type headache antara lain :
1) Kompres hangat atau dingin pada dahi
2) Mandi air hangat
3) Tidur dan istirahat.

16
2.9. PROGNOSIS

TTH merupakan nyeri kepala yang selalu kambuh, akan tetapi nyeri kepala
ini tidak berbahaya. Terapinya hanya bersifat simptomatis tetapi kadang juga dapat
hilang total. TTH dapat sembuh sempurna bila penyebabnya di hilangkan.
Pengunaan obat TTH yang lama dapat menyebabkan nyeri kepala bertambah berat
atau rebound headache.(11)

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed.
6. Vol. 2. Jakarta : EGC. 2009. Hal.1090-1092, 1096
2. Bendtsen, Lars. Drug and Nondrug Treatment in Tension Type Headache.
Journal of Ther Adv Neurol Disorder. 2009
3. International Headache Society. Tension Type Headache (TTH). Journal of
International Headache Society. 2010
4. Pluta, RM. Tension Type Headache. Journal of the American Medical
Association. USA. 2011
5. Bentsen L, Evers S. EFNS Guideline on the Treatment of Tension-Type
Headache. Journal of European Journal of Neurology. 2010
6. Lubis, I. Tension Type Headache. Medan : Universitas Sumatera Utara. 2012
7. Machfoed M. Hasan. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Kepala. Surabaya :
Airlangga University Press. 2010. Hal.31-36
8. Rahayu P. Tension Type Headache. Semarang : Universitas Muhammadiyah
Semarang. 2012
9. Basuki A. Neurology in Daily Practice. Padjajaran : Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran UNPAD. 2011. Hal.107-115
10. Brain and Circulation Institute of Indonesia. Tension Type Headache. Tangerang
: Universitas Surya. 2014
11. Hauser SL. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. USA: McGraw Hill;
2006: pp. 57

18

Anda mungkin juga menyukai