OLEH:
PEMBIMBING:
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Adalah benar telah menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Tension Type
Headache” pada Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Mengetahui,
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1
Agama : Islam
No BPJS : 0000127203232
3
Jumlah anggota keluarga : 3 orang
C. Psikologis Keluarga
D. Keadaan Rumah/Lingkungan
Penerangan : Baik
Kebersihan : Baik
Ventilasi : Baik
Dapur : Ada
E. Spiritual Keluarga
4
Keadaan sosial keluarga
F. Kultural keluarga
G. Anggota Keluarga :
Hub. Keadaan
Umur Keadaan
No Nama dengan Pekerjaan Agama Kesehata Imunisasi
(tahun) Gizi
pasien n
1 Tn. Suami 49 PNS Islam Sakit Baik Lupa
AM
2 Ny. I Istri 46 Ibu Rumah Islam Sehat Baik Lupa
Tangga
3 Tn. A Anak 25 Karyawan Islam Sehat Baik Lengkap
1.2.ANAMNESIS
Anamnesis Terpimpin :
5
a. Riwayat gigitan serangga sebelumnya tidak ada
b. Riwayat alergi obat dan makanan tidak ada
c. Riwayat asma tidak ada
d. Riwayat Hipertensi disangkal, riwayat DM disangkal
e. Riwayat dislipidemia ada
f. Riwayat berobat dan konsumsi obat ada, paracetamol dan
simvastatin
g. Riwayat penyakit yang sama sebelumnya ada
h. Riwayat menderita pusing berputar (vertigo) ada
i. Riwayat kontak dengan keluhan yang sama tidak ada
Riwayat Kehidupan Sosial
a. Riwayat merokok ada
b. Riwayat konsumsi alkohol tidak ada
c. Saat ini pasien masih berkerja
1.3.PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Lainnya
Mata : Anemis (-), ikterus (-), pupil isokor dengan diameter 2,5
mm, udem palpebra (-)
6
THT : Tonsil normal, faring normal, lidah normal, bibir normal
Leher : JVP R+2 cmH2O, pembesaran kalenjar limfe (-), kaku
duduk (-)
Thoraks : Simetris, suara nafas vesikular, ronchi (-), wheezing (-)
Jantung : BJ I/II normal reguler, murmur (-)
Abdomen : Distended (-), meteorismus (-), peristaltik normal, asites
(-), nyeri tekan (-), hepar normal, lien norma
Ekstremitas :Akral hangat, udem tidak ada, CRT<3 detik
Status Dermatologi :
o Lokasi : Tidak ada
o Efflorosensi : Tidak ada
1.4.PROBLEM FINDING
NO PEMERIKSAAN TERAPI
1 S: Pasien datang ke klinik dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 R/
minggu yang lalu, tidak setiap hari. Nyeri kepala seperti diikat - Ibuprofen
400 mg
diseluruh bagian kepala, dirasakan sekitar 15-30 menit, tidak
3x1
berdenyut. Mual tidak ada. Muntah tidak ada. Mata berair tidak - Edukasi
ada. Telinga berdenging tidak ada. - Kontrol
A. Promotif
Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit Tension Type
Headache.
B. Preventif
7
Meminta pasien untuk mengurangi merokok. Meminta pasien untuk
berpola hidup yang sehat, bekerja, berolahraga dan beristirahat secara
seimbang.
C. Kuratif
Terapi medikamentosa :
- Ibuprofen tab 3 x 400 mg per oral sebelum makan
D. Rehabilitatif
- Kontrol penyakit ke dokter 3 hari kemudian
1.6.PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
Ad fungsionam : Bonam
1.7.RESUME KLINIS
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. PENDAHULUAN
2.2. DEFINISI
Tension type headache (TTH) disebut juga nyeri kepala tegang, nyeri kepala
kontraksi otot, nyeri kepala psikomiogenik, nyeri kepala stres, nyeri kepala
esensial, nyeri kepala idiopatik, nyeri kepala psikogenik. Tension type headache
adalah salah satu tipe sakit kepala yang sering didapatkan, menyerang 69% pria dan
88% wanita. Meskipun penyakit ini sering disebut tension headache atau sakit
kepala kontraksi, ketegangan otot bukan merupakan penyebabnya meskipun rasa
tidak nyaman pada leher dapat terjadi. (3, 4)
9
2.3. EPIDEMIOLOGI
2.5. KLASIFIKASI
10
intensitas ringan sampai sedang. Nyeri tidak bertambah pada aktivitas fisik
rutin, tidak didapatkan mual tapi bisa ada fotofobia atau fonofobia.
Kriteria diagnostik :
A. Paling tidak terdapat 10 episode serangan dengan rata-rata < 1
hari/bulan (< 12 hari/tahun).
B. Nyeri Kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari.
C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas yaitu :
- Lokasi bilateral
- Menekan atau mengikat (tidak berdenyut)
- Intensitasnya ringan sampai sedang
- Tidak diperberat oleh aktifitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga.
D. Tidak didapatkan :
- Keluhan mual atau muntah (bisa anoreksia)
- Lebih dari satu keluhan : fotofobia atau fonofobia.
E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain
11
berdenyut), intensitas ringan sampai sedang, nyeri tidak bertambah pada
aktifitas fisik rutin, tidak didapatkan mual / muntah, tetapi mungkin
terdapat fotofobia atau fonofobia.
Kriteria Diagnosis :
A. Paling tidak terdapat 10 episode serangan dalam 1-15 hari/bulan selama
paling tidak 3 bulan.
B. Nyeri Kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari.
C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas yaitu :
- Lokasi bilateral
- Menekan atau mengikat (tidak berdenyut)
- Intensitasnya ringan sampai sedang
- Tidak diperberat oleh aktifitas rutin seperti berjalan atau naik
tangga.
D. Tidak didapatkan :
- Keluhan mual atau muntah (bisa anoreksia)
- Fotofobia atau fonofobia secara bersamaan.
E. Tidak berkaitan dengan penyakit lain
12
yang berlangsung beberapa menit sampai beberapa hari, nyeri kepala
bersifat bilateral, menekan atau mengikat (tidak berdenyut) dengan
intensitas ringan sampai sedang, dan nyeri tidak bertambah pada aktifitas
fisik rutin, kemungkinan terdapat mual fotofobia atau fonofobia ringan.
2.6. PATOFISIOLOGI
13
kehilangan seluruh minat dan ketidak mampuan merasakan kesenangan. Pada
penderita depresi, stress, dan gangguan kecemasan (ansietas) di temukan adanya
deficit kadar serotonin, dan nor-adrenalin di otaknya. Serotonin dan nor-adrenalin
adalah neurotransmitter yang berperan dalam proses nyeri maupun depresi, yang
mengurus mood. Adanya deficit kadar serotonin, sehingga terjadi vasokontriksi
pada pembuluh darah dan membawanya ke ambang nyeri kepala (pain threshold).
Serotonin didegradasi oleh kerja enzymatic monoamine oxidase dan dikeluarkan
melalui urin berbentuk 5-hydroxyindoleacetic acid (8)
TTH dapat disebabkan karena stress, alkohol,dan hormonal yang akan
menstimulasi simpatis nervous system sehingga terjadi peningkatan nor-
epinefrine yang di sebarkan ke spindles muscle dan menyebabkan vasokontriksi .
Nor-epinefrine juga di sebarkan ke pembuluh darah sehingga terstimulus cervical
simpatis ganglia dan merasa nyeri disekitar leher (8)
2.7. DIAGNOSIS
14
2.8. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan (10)
a. Terapi Farmakologis (10)
Terapi farmakologis dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Terapi abortif
Terapi ini digunakan untuk menghentikan atau mengurangi intensitas
serangan. Terapi abortif tersebut antara lain : aspirin 1000 mg/hari,
acetaminophen 1000 mg/hari, NSAID (Naproxen 660-750 mg/hari,
ketoprofen 25-50 mg/hari, tolfenamic 200-400 mg/hari, ibu profen 800
mg/hari, diclofenac 50-100 mg/hari).
2) Terapi preventif
terapi preventif tersebut antara lain : Amitriptilin (dosis 10-50 mg
sebelum tidur) dan nortriptilin (dosis 25-75 mg sebelum tidur) yang
merupakan antidepresan golongan trisiklik yang paling sering dipakai.
selain itu juga, selective serotonin uptake inhibitor (SSRI) juga sering
digunakan seperti fluoksetin, paroksetin, sertralin.
(12)
Drugs effective in the treatment of tension type headache
Combination Analgesics
200mg/dl)
50 mg
50 mg
Fiocert; Esgic, generic 1-2 tablets; max 6 per day
Acetaminophen, 325 mg, plus butalbital,
Acetaminophen, 500 mg, plus butalbital, Esgic-plus 1-2 tablets; max 6 per day
16
2.9. PROGNOSIS
TTH merupakan nyeri kepala yang selalu kambuh, akan tetapi nyeri kepala
ini tidak berbahaya. Terapinya hanya bersifat simptomatis tetapi kadang juga dapat
hilang total. TTH dapat sembuh sempurna bila penyebabnya di hilangkan.
Pengunaan obat TTH yang lama dapat menyebabkan nyeri kepala bertambah berat
atau rebound headache.(11)
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed.
6. Vol. 2. Jakarta : EGC. 2009. Hal.1090-1092, 1096
2. Bendtsen, Lars. Drug and Nondrug Treatment in Tension Type Headache.
Journal of Ther Adv Neurol Disorder. 2009
3. International Headache Society. Tension Type Headache (TTH). Journal of
International Headache Society. 2010
4. Pluta, RM. Tension Type Headache. Journal of the American Medical
Association. USA. 2011
5. Bentsen L, Evers S. EFNS Guideline on the Treatment of Tension-Type
Headache. Journal of European Journal of Neurology. 2010
6. Lubis, I. Tension Type Headache. Medan : Universitas Sumatera Utara. 2012
7. Machfoed M. Hasan. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Kepala. Surabaya :
Airlangga University Press. 2010. Hal.31-36
8. Rahayu P. Tension Type Headache. Semarang : Universitas Muhammadiyah
Semarang. 2012
9. Basuki A. Neurology in Daily Practice. Padjajaran : Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran UNPAD. 2011. Hal.107-115
10. Brain and Circulation Institute of Indonesia. Tension Type Headache. Tangerang
: Universitas Surya. 2014
11. Hauser SL. Harrison’s Neurology in Clinical Medicine. USA: McGraw Hill;
2006: pp. 57
18