Finish Psi KP End
Finish Psi KP End
Oleh:
Nim : 17033170
JURUSAN FISIKA
2018
1. Jelaskan mengapa anda perlu mempelajari psikologi pendidikan dan apa hubungannya
dengan prodi anda!
2. Jelaskan & beri contoh apa upaya yang diberikan guna untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa
3. Semua remaja memiliki kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis. Jelaskan apa
akibatnya bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, kemudian apa usaha orang tua dan guru untuk
memenuhi kebutuhan remaja tersebut
4. Jelaskan faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan intelegensi dan jelaskan
bagaimana hubungannnya dengan prestasi belajar remaja tersebut
5. Jelaskan bagaimana pendapat anda tentang orang cerdas dan orang kreativ serta bagaimana
peran orang tua dengan pihak sekolah dalam mengembangkan kreativitas anak
6. Jelaskan bagaimana sebaiknya mengenali dan mengembangkan bakat serta apa saja faktor
yang mempengaruhi perkembangan bakat tersebut berikan contohnya
7. Jelaskan dan beri contoh bagaimana mengembangkan potensi kreativitas anak,apa usaha
guru dalam mengembangkan kreativitas siswa
8. Jelaskan dan beri contoh faktor yang mempengaruhi perkembangan intelegensi, apa saja
usaha yang dilakukan guru untuk meningkatkan taraf kecerdasan anak
Jawab
1. Karena seorang guru selain menjadi pengajar, guru juga seorang pendidik dan pelatih bagi
para peserta didiknya dimana tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek
perilaku dirinya maupun perilaku orang – orang yang terkait dengan tugasnya, terutama
perilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat mejalankan tugas dan
perannya secara efektif. Dengan memahami psikologi dalam pendidikan, kita sebagai calon
guru dapat merumuskan tujuan pembelajaran dengan tepat, dapat memilih strategi dan
metode belajar yang sesuai, memberikan bimbingan, memotivasi peserta didik, dan
meciptakan iklim belajar yang kondusif.
Hubungannya dengan prodi saya dalam fisika tentu kita perlu memilih strategi yang tepat
agar fisika tersebut tidak terdengar menakutkan, membosankan seperti yang sering orang
bilang. Bagaimana interaksi kita , cara komunikasi kita dalam menghadapi kemajemukan
kepribadian siswa.
2. 1) membangkitkan semangat belajarnya bahwa semua yang ia pelajari tidak ada yang sia-
sia. Contohnya dalam fisika siswa belajar tentang magnet, maka kita sebgai pendidik dapat
memberikan contoh bahwa magnet ini tidak hanya hanya untuk menarik benda saja namun
bisa membuat suatu teknologi seperti kereta api yang berjalan tanpa menggunakan rel
namun melayang.
2) memberikan apresiasi tiap pekerjaan siswa. Kebanyakan guru menyuruh membuat tugas
namun tidak memeriksanya. Jadi itu membuat motivasi siswa untuk belajar turun, dan malas
untuk belajar lagi.
3) Mengajar dengan menggunakan pembelajaran yang komunikatif dan kreatif, dalam hal ini
kemampuan guru menggunakan media pembelajaran yang sangat penting. Contohnya
menggunakan pembelajaran yang interaktif sehingga siswa tidak bosan.
3. Masa remaja sebagai masa pencarian identitas diri (self identity) memerlukan kebutuhan
khas, yaitu kebutuhan fisik dan psikologis. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memerlukan
pemenuhan, karena apabila setiap kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka reaksi-reaksi
dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat
berdampak pada timbulnya gejala-gejala menyimpang yang dapat mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan sikap positif terhadap lingkungan dan
dirinya.
Orangtua pada lingkungan keluarga dan guru pada lingkungan sekolah harus mampu
berperan aktif dalam menyikapi tumbuh kembang anaknya pada masa remaja dengan
melakukan berbagai pendekatan, agar remaja bukan saja menjadi seorang anak ataupun
siswa tetapi juga bisa menjadi seorang sahabat/teman bagi dirinya, sehingga kedekatan
emosional antara orangtua atau guru disekolah sebagai manusia dewasa dengan remaja
dapat terjalin dengan baik.
4. beberapa factor yang mempengaruhinya (Azwar Saifuddin,1996: 76). Pada umumnya factor
yang mempengaruhi intelegensi terbagi sebagai berikut:
1. Faktor Hereditas
Dimana factor ini di tentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau
kecakapan seseorang dalam mengatasi masalah, antara lain ditentukan oleh factor
hereditas. Oleh karena itu dalam satu kelas dapat dijumpai peserta didik yang kurang cepat,
agak cepat, dan sangat cepat dalam menerima pelajaran dan pelatihan, walaupun ketika
mereka menerima pelajaran dan pelatihan yang juga sama.
2. Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas
Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan
perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorong manusia
untuk berinteraksi dengan dunia luar, sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat
memberikan dorongan untuk berbuat lebih gat dan lebih baik.
3. Faktor Pembentukan
Dimana penbentukan adalah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi
perkembangan intelegensi. Disini dapat dibedakan antara pembentukan yang direncanakan,
seperti dilakukan di sekolah atau pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya pengaruh
alam sekitarnya.
4. Faktor Kematangan
Dimana setiap organ tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan kematangan. Setiap
organ manusia baik fisik maupun psikis, dapat dikatakan telah matang apabila telah tumbuh
dan berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
Oleh karena itu, tidak heran anak- anak belum mampu mengerjakan atau memecahkan soal-
soal matematika kelas empat SD, karena itu masih terlampau sukar bagi anak. Organ
tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum matang untuk menyalesaikan soal tersebut dan
kematangan berhubungan erat dengan faktor umur.
5. Faktor Kebebasan
Hal ini berarti seseorang dapat memilih metode tertentu untuk memecahkan masalah yang
sedang dihadapinya. Disamping bebas memilih metode juga bebas memilih masalah yang
sesuai dengan kebutuhannya.
Kelima faktor diatas saling mempengaruhi dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Jadi
untuk menentukan kecerdasan seseorang, tidak cukup hanya berpedoman pada salah satu
faktor saja . Selanjutnya, faktor-faktor khusus yang mempengaruhi perkembangan intelek
yaitu antara lain:
1) Bertambahnya informasi yang disimpan(dalam otak)seseorang sehingga ia mampu berpikr
reflektif.
2) Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga seseorang
bisa berpikir proporsional.
3) Adanya kebebasan berpikir,menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun
hipotesis-hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan, dan
menunjang keberanian anak memecahkan masalahdan menarik kesimpulan yang baru dan
benar.
Hubungan intellegensi dengan prestasi belajar
Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai kaitan yang erat dengan
tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Menurut Binet (Winkle,1997 :529) hakikat inteligensi
adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk
mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai
keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi
belajar seorang siswa, di mana siswa yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai
peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang
memiliki taraf inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang
rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan taraf inteligensi
rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya .
5. Menurut saya dari segi pemahaman orang cerdas pintar memiliki tingkat kepemahaman
yang sangat tinggi dan begitu dalam, biasanya orang cerdas cenderung berpikir
menggunakan otak kiri yang dominan logika (pemahaman) yang luas, menurut mereka
ilmulah yang sangat penting. Kalau orang kreatif ia memiliki tingkat pemahaman yang tidak
terlalu tinggi atau normal, tetapi orang kreatif memiliki tingkat kreativitas yang tinggi,
bedanya mereka bisa mengubah pemahaman yang baru saja mereka miliki menjadi suatu
hal yang baru, mereka biasanya memiliki prinsip membuat ide bukan mencari pemahaman
layaknya orang cerdas.
penjelasan Prof. Dr. Utami Munandar dalam bukunya Pengembangan Kreativitas Anak
Berbakat tentang peranan sekolah dalam mengembangkan kreativitas anak.
Persiapan guru anak berbakat dapat melalui program bergelar atau program pelatihan
dalam jabatan. Pelatihan dalam jabatan adalah pelatihan jangka pendek. Saran Gallagher
dan Renzulli berguna untuk merencanakan pelatihan efektif bagi guru.
Kita perlu membedakan peranan mentor pribadi yang dipilih anak dengan mentor
narasumber yang dipilih oleh sekolah. Orangtua dapat membantu penyelenggaraan program
anak berbakat di sekolah, misalnya ikut merancang berbagai kegiatan belajar, mencari
narasumber, merencanakan karyawisata, dan sebagainya. Peranan dari psikolog dan
konselor dibahas dengan penekanan pada kebutuhan akan interaksi yang terus-menerus dan
dialogis untuk member nasihat, dukungan dan bantuan dalam membantu pengembangan
sepenuhnya dari anak berbakat.
Dalam hal ini, konselor juga memiliki peranan yang cukup banyak. Anak berbakat biasanya
jarang mendapat layanan bimbingan dan konseling karena dua alas an (Van Tassel-Baska,
1983), yaitu, a. banyak pendidik yang berpendapat bahwa konseling terutama adalah untuk
siswa yang bermasalah dan b. kurangnya personalia yang terlatih untuk dapat melayani
kebutuhan konseling anak berbakat.
Konselor dapat membantu siswa berbakat untuk lebih memahami diri sendiri dan untuk
mengambil keputusan yang bijak, baik dalam menentukan mata ajaran pilihan maupun
dalam bidang pilihan karir. Guru siswa berbakat perlu menyadari bahwa kurikulum anak
berbakat harus berdiferensiasi, mengingat keragaman bakat, minat, dan kemampuan anak
berbakat. Pendekatan secara menyeluruh ini memberikan lebih banyak kesempatan untuk
semua siswa, termasuk yang berbakat, untuk mencapai keunggulan.
Sejauh mana guru dapat mengajar kreativitas? Ditinjau dari model Amabile, kreativitas
merupakan titik atau daerah pertemuan antara tiga komponen. Dari tiga komponen ini,
keterampilan bidang dapat dilatih oleh guru, demikian pula keterampilan berpikir dan
bekerja kreatif, namun motivasi intrinsic tidak dapat diajarkan secara langsung, tetapi dapat
tumbuh dalam iklim kelas yang menunjang kreativitas.
Sikap guru dalam pembelajaran yang meningkatkan motivasi internal dan presatsi belajar
siswa, ialah jika member instruksi tanpa mengawasi tetapi mengarahkan, dibandingkan
dengan pemberian instruksi tanpa pengarahan atau pemberian instruksi yang mengawasi
dan mengarahkan, yang terakhir sangat membatasi otonomi anak.
Pengaturan ruang kelas terbuka dengan struktur yang tidak kaku dan memberikan perhatian
individual, lebih memupuk perkembangan kreativitasnya dibanding kelas tradisional. Ruang
kelas memberi banyak rangsangan visual yang menarik. Adanya pusat sains, pusat membaca,
atau pusat aktivitas lain memungkinkan anak bereksperimen dan menjajagi berbagai bidang.
f. Strategi Mengajar
1. pemberian penilaian tidak hanya oleh guru tetapi juga melibatkan siswa
2. pemberian hadiah sebaiknya yang intangible, dan yang berkaitan dengan kegiatan yang
sedang dilakukan, serta
3. memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih topic atau kegiatan belajar
sampai batas tertentu (setelah yang minimal dpersyaratkan tercapai)
Faktor- faktor :
1. Faktor Genetik
Kita dapat mulai mengenali, manakah fungsi otak yang lebih dominan pada anak.
Bahasa, angka, analisa, logika, urutan, hitungan, dan detail adalah fungsi pada otak kiri.
Sementara gambar/warna, kreativitas, seni/musik, konseptual, dimensi, emosi, dan imajinasi
adalah fungsi pada otak kanan.
2. Faktor Kepribadian
Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang menjadikan anak tersebut pribadi
yang unik. Sebagai orangtua kita dapat mengamati dan mengenali perilakunya.
Ada banyak anak yang sebenarnya berbakat, namun kurang memiliki semangat juang yang
tinggi. Disitulah peranan kita sebagai orangtua untuk terus memotivasi dan menyemangati
anak untuk mencoba dan berusaha.
3. Faktor Lingkungan Keluarga
Faktor keluarga merupakan salah satu faktor yang terpenting yang menentukan
perkembangan seorang anak. Seseorang yang mampu meraih prestasi yang membanggakan
seringkali memiliki latar belakang keluarga atau sahabat dan rekan yang sangat
mendukungnya.
Apresiasi serta dukungan dari orang-orang terdekat mampu membuat seseorang melampaui
keterbatasan yang ia miliki dan menggali seluruh potensi di dalam dirinya sampai maksimal.
Dalam mengembangkan bakat seorang anak, mulailah dari lingkup terkecil yaitu keluarga.
Contoh :
Membuat panggung kecil untuk anak bernyanyi atau menari dan anda orangtua
sebagai penontonnya.
Membelikan anak meja kecil miliknya sendiri untuk ia berlatih menggambar atau
menulis cerita
Mendaftarkan anak mengikuti kompetisi untuk menumbuhkan percaya dirinya.
4. Faktor Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah/akademis, anak dapat melatih dan menumbuhkan bakat serta
minatnya. Memiliki teman bermain dengan hobi dan bakat yang sama akan juga mengasah
kreativitas anak dan membuka wawasannya akan bidang yang ia minati.
Anak-anak memiliki energi yang sangat besar dan sangat baik bila disalurkan ke kegiatan
yang bermanfaat. Bermain olahraga, seni peran, mempelajari alat musik dan kegiatan
ekstrakurikuler adalah wadah yang baik untuk anak menyalurkan energinya.
5. Faktor lain-lain
Tugas kita sebagai orangtua dan pendidik adalah memfasilitasi anak dengan sarana dan
prasarana yang tepat agar anak dapat mengembangkan bakatnya secara maksimal.
Sarana yang baik tidaklah selalu harus mahal dan mewah. Membuat sarana sendiri untuk
anak juga melatih kreativitas kita sebagai orangtua. Dalam artikel berikutnya, Talent Impact
akan membagikan berbagai macam ide yang murah meriah serta praktis untuk menjadi
sarana anak mengembangkan bakatnya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kreatifitas siswa antara
lain :
1. Guru menghargai hasil-hasil pikiran kreatif siswa
2. Guru respek terhadap pertanyaan, ide dan solusi siswa yang tidak biasa (unusual)
3. Guru menunjukkan bahwa gagasan siswa adalah memiliki nilai yang ditunjukkan dengan
cara mendengarkan dan mempertimbangkan. Pada tataran ini, guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk menjelaskan kepada orang lain.