Anda di halaman 1dari 5

Waspada Bahaya Kanker Nasofaring rongga mulut seperti yang tampak pada

gambar berikut.
Istilah kanker tentunya terdengar
menakutkan bagi sebagian besar orang,
penyakit ini seringkali menimbulkan
kematian pada penderitanya. Sampai
saat ini insiden kematian karena kanker
di Indonesia masih sangat tinggi, hal ini
karena kurangnya kesadaran
masyarakat untuk berobat atau
memeriksakan diri ke dokter apabila
timbul gejala – gejala kanker. Kurangnya
pengetahuan akan gejala penyakit ini Kita harus mengenal tanda dan
membuat penderita datang berobat gejala kanker nasofaring agar tidak
dalam kondisi stadium akhir sehingga terlambat dalam melakukan pengobatan.
sudah sangat sulit disembuhkan. Insiden Tanda kanker nasofaring antara lain :
kanker nasofaring tinggi pada
1. Adanya pilek yang bercampur
masyarakat pedesaan dan pesisir pantai
bercak darah
karena seringnya mengkonsumsi ikan
2. Muncul benjolan di leher, di
yang diasinkan dan makanan bakar
bawah telinga
bakaran, selain itu juga pada masyarakat
3. Terkadang mata menjadi juling
dengan kondisi perekonomian dan
pendidikan yang kurang karena
kurangnya kepedulian pada
kesehatannya.

Kanker nasofaring adalah jenis


kanker tenggorokan yang terjadi pada Selain tanda itu juga adanya gejala yang
lapisan luar nasofaring. Nasofaring dirasakan penderita antara lain :
merupakan salah satu bagian pada
tenggorokan bagian atas yang terletak di 1. Telinga terasa sering grebek –

belakang hidung dan di balik langit-langit grebek


2. Pipi terasa tebal dengan kanker nasofaring masih terus
3. Pandangan mata menjadi diteliti.
dobel atau ganda
Selain itu, terdapat beberapa
4. Nyeri kepala hebat
faktor yang dapat meningkatkan risiko
5. Hidung terasa buntu
kanker nasofaring, yaitu:
Apabila terdapat minimal tiga tanda
1. Kanker nasofaring lebih sering
gejala tersebut maka kita harus waspada
terjadi pada seorang yang berusia
dan segera memeriksakan diri ke pusat
30-50 tahun.
kesehatan terdekat.
2. Riwayat kanker nasofaring dalam
Penyebab Kanker Nasofaring keluarga.
3. Merokok dan mengonsumsi
Penyebab pasti kanker nasofaring
alkohol.
(karsinoma nasofaring) masih belum
4. Mengonsumsi makanan yang
diketahui secara pasti. Namun, dokter
diawetkan dengan garam.
menduga bahwa kondisi ini memiliki
hubungan dengan virus Epstein-Barr Diagnosis Kanker Nasofaring
(EBV). EBV umumnya terdapat pada air
Dalam memastikan kondisi yang
liur dan dapat ditularkan melalui kontak
diderita pasien, dokter akan melakukan
langsung ke orang atau benda yang
serangkaian tes. Tes yang dilakukan
terkontaminasi.
dokter bertujuan untuk mendiagnosis
Kanker nasofaring diduga muncul dan menentukan tingkat keparahan
karena adanya kontaminasi EBV dalam kanker nasofaring.
sel nasofaring penderitanya. Sel yang
Dalam mendiagnosis kondisi ini, tes yang
telah terkontaminasi menyebabkan
dilakukan dapat berupa:
pertumbuhan sel yang tidak normal. EBV
menjadi penyebab beberapa penyakit, Pemeriksaan fisik
seperti mononukleosis. Namun pada
Kanker nasofaring dapat menimbulkan
kebanyakan kasus, EBV tidak
gejala berupa benjolan di leher. Benjolan
menyebabkan permasalahan infeksi
tersebut biasanya merupakan tanda
yang berkepanjangan. Keterkaitan EBV
bahwa kanker telah menyebar ke
kelenjar getah bening. Maka dari itu, Untuk mengetahui tingkat
dokter THT akan memulai proses keparahan kanker yang diderita, tes yang
diagnosis dengan memeriksa bagian akan dijalani pasien berupa:
tersebut. Dokter akan menekan
1. Foto Rontgen
beberapa bagian leher untuk memeriksa
2. CT scan
ada atau tidaknya benjolan.
3. MRI
Nasofaringoskopi 4. Positron Emission Topography
(PET) scan
Nasofaringoskopi atau nasoendoskopi
adalah prosedur di mana dokter melihat Dari hasil yang didapat, dokter akan
bagian dalam nasofaring menggunakan menentukan tingkat keparahan kondisi
metode endoskopi dan alat khusus yang diderita pasien. Kanker nasofaring
bernama nasofaringoskop. terbagi menjadi 4 stadium, yakni:
Nasofaringoskop adalah alat berupa
Stadium 0. Disebut juga kanker in
selang kecil yang dilengkapi dengan
situ. Munculnya sel abnormal
kamera. Alat tersebut kemudian
yang dapat menjadi kanker dan
dimasukkan ke dalam nasofaring melalui
berpotensi menyebar ke jaringan
hidung. Kamera yang ada pada
di sekitarnya.
nasofaringoskop akan menghasilkan
gambar pada monitor, sehingga Stadium I. Sel abnormal di
memudahkan dokter dalam mengamati nasofaring telah berubah menjadi
kondisi nasofaring. kanker, atau bahkan menyebar ke
jaringan di dekatnya, seperti
Biopsi
orofaring (bagian tenggorokan
Biopsi dilakukan dengan mengambil yang terletak di balik rongga
sampel dari benjolan di nasofaring untuk mulut).
selanjutnya diperiksa di bawah
Stadium II. Kanker sudah
mikroskop. Dalam mengambil sampel,
menyebar ke satu atau lebih
dokter juga biasanya menggunakan
kelenjar getah bening yang ada di
nasoendoskopi.
leher atau di balik faring (saluran
yang terletak di antara trakea dan berfungsi untuk membunuh sel
hidung). kanker. Kemoterapi biasanya
ditunjang dengan prosedur
Stadium III. Kanker sudah
radioterapi agar efektivitas
menyebar ke tulang dan organ sinus
pengobatan dapat lebih maksimal.
terdekat.

Stadium IV. Kanker telah


menyebar ke jaringan atau organ 3. Imunoterapi
tubuh lain yang berjauhan dengan Dilakukan dengan pemberian
nasofaring, seperti tulang obat yang memengaruhi sistem
selangka atau paru-paru. imun tubuh untuk melawan sel
kanker. Contoh obat imunoterapi
Pengobatan Kanker Nasofaring
yang digunakan untuk kanker
Pengobatan kanker nasofaring nasofaring adalah pembrolizumab
dapat berbeda-beda, disesuaikan atau cetuximab. Dokter akan
dengan riwayat penyakit, stadium kanker, meresepkan jenis obat biologi
letak kanker, dan kondisi pasien secara yang sesuai dengan kondisi dan
umum. Beberapa metode pengobatan kebutuhan pasien.
kanker nasofaring yang umum
Dokter juga dapat melakukan
digunakan adalah:
perawatan paliatif guna mencegah atau
1. Radioterapi mengatasi gejala suatu penyakit dan
Radioterapi biasanya dilakukan efek samping atas pengobatan yang
untuk mengatasi kanker diterima. Perawatan paliatif dapat
nasofaring yang masih ringan. diberikan bersamaan dengan metode
Prosedur ini bekerja dengan lain yang digunakan untuk mengatasi
memancarkan sinar berenergi kanker nasofaring.
tinggi untuk menghentikan
Komplikasi Kanker Nasofaring
pertumbuhan sel kanker.
2. Kemoterapi Komplikasi yang mungkin terjadi
Kemoterapi adalah metode yang akibat kanker nasofaring dapat berbeda-
menggunakan obat-obatan yang beda. Jika kanker yang diderita pasien
semakin besar, akan membahayakan
organ lain di dekatnya, seperti tulang,
tenggorokan, dan otak.

Kanker juga dapat menyebar ke


organ lain. Apabila kanker telah
menyebar, akan menimbulkan gejala lain
sesuai organ yang terserang. Jika kanker
telah menyebar ke kelenjar getah bening,
maka diperlukan tindakan pembedahan
untuk mengangkat kelenjar tersebut.

Pencegahan Kanker Nasofaring

Belum ada metode pasti yang


dapat mencegah kanker nasofaring.
Namun, terdapat beberapa upaya yang
bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan
tubuh agar potensi munculnya kanker
dapat berkurang. Upaya tersebut
meliputi:

1. Hindari mengonsumsi makanan


yang diawetkan dengan garam.
2. Menghindari asap rokok.
3. Tidak mengonsumsi minuman
beralkohol.
4. Tidak terlalu sering konsumsi
makanan yang dibakar.

Anda mungkin juga menyukai