Prokariotik adalah makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti sel, Semua prokariota
adalah uniseluler, kecuali myxobacteria yang sempat menjadi multiseluler di salah satu tahap
siklus hidup biologinya. Kata prokaryota berasal dari Yunani Pro "sebelum" + karyon "kacang
atau biji".
Prokaryota terbagi menjadi dua domain: Bakteri dan Archaea. Archaea baru diakui sebagai
domain sejak 1990. Archaea pada awalnya diperkirakan hanya hidup di kondisi yang tidak
nyaman, seperti dalam suhu, pH, dan radiasi yang ekstrem, tetapi kemudian Archaea ditemukan
juga di berbagai macam habitat.
Karakteristik Prokariotik
Ada beberapa karakteristik prokariotik yang perlu diketahui, seperti berikut ini:
Bentuk dari organisme prokariotik cukup beragam karena ada yang bentuknya spiroket,
basil, kokus, batang, bola, dan bahkan datar dan ada juga yang tidak mempunyai bentuk
alias bentuknya tidak tetap sehingga dianggap begitu.
Organisme prokariotik biasanya organisme uniseluler dengan ukuran yang cukup
bervariasi, meski memang pada umumnya mereka datang dengan ukuran 1 μm dan 10
μm, tapi ada juga yang menemukan bahwa ukuran mereka bisa kurang dan lebih dari itu,
yaitu sekitar 0,2 μm hingga 750 μm.
Organisme prokariotik adalah organisme yang hanya memiliki satu sel dan bila
membandingkannya dengan sel eukariotik, maka ukurannya jelas jauh lebih kecil.
Peptidoglikan adalah dinding sel yang dipunyai oleh organisme prokariotik.
Struktur internal yang dipunyai oleh organisme ini cukup sedikit, seperti halnya
sitoplasma, ribosom, dinding sel dan membran plasma di mana untaian DNA diketahui
melingkar. (baca : fungsi ribosom)
Hanya ada beberapa prokariota saja yang bisa bergerak, berputar maupun berenang dan
itupun terkadang harus dibantu oleh membrane yang bentuknya heliks atau yang dikenal
juga dengan nama flagella, tapi untuk prokariotik yang lain diketahui bahwa mereka tidak
bergerak sama sekali.
Bagian bagian Prokariota
Ada dua domain yang menjadi bagian dari prokariota, yaitu bakteri dan archaea (arkea) meski
memang baru di tahun 1990 saja pengakuan archaea dinyatakan. Sebelum penemuan Archaea di
ada di berbagai habitat, biasanya domain ini ditemukan ada pada kondisi radiasi, pH, serta suhu
yang ekstrim dan tidak nyaman. Untuk mengetahui kedua jenis probiotik tersebut, maka ulasan
berikut bisa disimak.
Arkea ini tentunya tidak mempunyai sel inti dan pada awalnya, memang klasifikasi arkea
dimasukkan ke dalam bakteri yang kita kenal dengan nama archaebacteria, namun saat ini bila
dicek lagi, maka sudah tidak ada. Sel arkea dan bakteri menjadi dua domain yang berbeda di
mana keduanya memiliki sifat unik. Arkea juga diketahui terdiri dari beberapa filum, hanya saja
karena mayoritas belum mengalami proses penelitian di lab, maka klasifikasi pun menjadi sulit.
Alhasil, analisis asam nukleat saja yang dapat mendeteksi mereka melalui contoh atau sampel
yang diambil dari lingkungan arkea. (baca : ciri ciri archaebacteria dan eubacteria)
Untuk bagian reproduksi, diketahui bahwa arkea adalah aseksual dengan transfer gen
horisontal.
Metabolisme pada arkea juga beragam yang memiliki keunikan pada metanogenesis.
Untuk bagian struktur internal sel tidak ditemukan bahwa membrane atau nukleus sel
dapat membatasi organel.
Struktur gen arkea diketahui memiliki transkripsi dan translasi yang hampir sama dengan
Eukariotik dengan kromosom melingkarnya.
Membran sel yang dimiliki oleh arkea adalah ikatan eter pada lipidnya,
pseudopeptidoglikan
Contoh Archaea atau Arkea
Arkea atau “kuno” jika diartikan dari bahasa Yunani-nya, memang sudah hidup dari sekitar 2500
juta tahun yang lalu bahkan bisa lebih jauh dari itu. Walau arkea diketahui mirip dengan bakteri
dan dulu pernah juga masuk dalam klasifikasi bakteri, arkea memiliki hubungan yang lebih erat
dengan amuba yang termasuk di dalam eukariotik. Arkea di jaman dulu memang penemuannya
cukup suling, namun semakin ke sini, arkea dapat lebih mudah ditemukan dan 20% bisa dibuat
dari biomassa planet.
Salah satu contoh arkea yang paling dikenal adalah arkea yang extremophiles di mana organisme
tersebut pertumbuhannya akan makin lancar dan subur di dalam kondisi yang keras di awal
bumi, pada miliaran tahun yang lampau. Ada beberapa kelompok utama pada arkea, yaitu
acidophiles atau pecinta asam, thermopiles atau pecinta panas, serta halophiles atau pecinta
garam.
Acidophiles itu mirip dengan Acidianus Infernus yang bisa hidup di dalam air dan
bertahan di pH di bawah level 2 seperti halnya asam lambung.
Thermophiles itu mirip dengan Thermus aquaticus yang biasanya ada pada suhu di atas
45o Celsius dan dapat berkembang secara baik. Ada juga Hyperthermophileas yang bisa
atau butuh bertahan hidup di tempat dengan suhu lebih tinggi dari 45o Celsius tersebut.
Halophiles itu mirip dengan Halobacterium dan bisa hidup serta bertahan di dalam air
yang asinnya lima kali lebih asin dibandingkan dengan air laut. Pada lokasi tertentu,
seperti Danau Magadi yang ada di Kenya, Laut Mati, serta Danau Green Salt, Halophiles
bisa ditemukan dalam jumlah yang cukup besar.
2. Bakteri
Bicara tentang kelompok organisme yang tidak bermembran inti sel, selain dari arkea,
bakteri juga termasuk organisme yang ukurannya mikroskopik alias sangat kecil dan ada peran
besar yang dimiliki oleh bakteri di bumi yang kita tinggali ini. Seperti yang kita tahu, beberapa
penyakit dan infeksi disebabkan oleh adanya beberapa kelompok bakteri, namun tidak semua
bakteri bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Ada juga kelompok bakteri
yang menguntungkan di dalam bidang industry, pengobatan dan pangan.
Kita dapat menemukan bakteri di mana-mana, baik itu di udara, air, tanah, maupun simbiosis
dengan organisme lain, dan juga tubuh manusia. Perlu diketahui juga bahwa bakteri memiliki
kesederhanaan dalam hal struktur sel, yaitu tanpa adanya inti sel atau nukleus, kerangka sel serta
organel lainnya seperti kloroplas maupun mitokondria. Justru hal tersebutlah yang dapat
membantu kita untuk mengetahui perbedaan antara sel eukariot serta prokariot secara lebih detil
dan kompleks.
Karakteristik Bakteri
Untuk bagian alat reproduksi, bakteri sama seperti arkea di mana reproduksinya adalah
aseksual dengan transfer gen horisontal.
Metabolisme dari bakteri juga beragam, di mana autotrofi, proses fotosintesis, fermentasi,
serta respirasi anaerobik dan aerobic termasuk di dalamnya.
Soal struktur internal sel, diketahui tidak ada nukleus maupun membran yang membatasi
organel.
Struktur gen dari bakteri memiliki keunikan pada transkripsi dan translasinya di mana ada
juga kromosom melingkar.
Untuk membran selnya, diketahui peptidoglikan serta lipid yang disertai ikatan ester.
Contoh Bakteri
Ada lima contoh bakteri yang bisa ditemukan di banyak tempat dan cukup bervariasi seperti
berikut ini.
Clostridium botulinum adalah contoh bakteri yang bisa membuat makanan kalengan
tercemar dan malah memicu botulisme.
Lactobacillus acidophilus adalah contoh bakteri yang biasanya ada di dalam yogurt.
Staphlyococcuspneumoniae adalah contoh bakteri yang bisa memicu manusia mengalami
atau menderita pneumonia.
Staphylococcus aureus merupakan contoh bakteri yang biasanya ada di bagian bagian
kulit manusia.
Escherichia coli merupakan contoh bakteri yang akan membantu supaya pencernaan
berjalan lancar pada sistem ekskresi dan biasanya terdapat di dalam usus kita.
Struktur Dan Fungsi Bagian – Bagian Sel Prokariotik Dan Sel Eukariotik
Kita ketahui bahwa sel memiliki struktur yang dibagi menjadi dua yaitu struktur sel
prokariotik dan sel eukariotik. Setiap organisme tersusun dari salah satu sel prokariotik
dan sel eukariotik. Kedua sel ini memiliki perbedaan berdasarkan inti selnya.
Adapun penejelasan struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik adalah sebagai
berikut :
1. Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel
prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler,
walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu
membentuk koloni.
Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, neklueoid berupa DNA dan
RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki
membran inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung
dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran
dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik
juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi
sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromator. Contoh sel prokariotik adalah
bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria). Adapun bagian-bagian sel bakteri
dan fungsinya adalah sebagai berikut:
1). Dinding Sel yang tersusun dari atas peptidoglikan, lipid dan protein. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan memberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat
pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
2). Membran Plasma yang tersusun atas molekul lipid dan protein dan berfungsi sebagai
pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekirnya, dengan jalan mengatur lalu
lintas molekul dan ion-ion dari dalam
3). Sitoplasma yang tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan enzim yang berfungsi
untuk mencerna makanan secara ekstraselular untuk melakukan metabolisme sel.
4). Mesosom yaitu membran plasma yang melekuk ke dalam membentuk bangunan.
Fungsinya sebagai pengahasil energi.
5). Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein
6). DNA (Asam Deoksiribonukleat), berfungsi sebagai pembawa informasi genteika,
yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
7). RNA (Asam Ribonukleat), RNA berfungsi membawa kode-kode gentika sesuai
pesanan DNA.
Ternyata sel prokariotik terdiri atau tersusun dari berbagai bagian. Setiap bagian bagian
sel memiliki fungsi yang berbeda. Tetapi seluruh bagian tersebut harus bekerja sama
membentuk satu kesatuaan.
“Setiap bagian sel ini mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan hidup sebuah
sel, Namun bagian-bagian sel itu tidak dapat berdiri sendiri dalam menjalankan fungsi
sel, melainkan membentuk satu kesatuan” (Purnomo, Sudjino, Sembiring dan Trijoko
(2006:9)).
2.Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak tersebar
melainkan dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel
tumbuhan, dan sel fungi. Adapun bagian-bagian dari sel eukariotik adalah sebagai berikut :
1). Membran Sel (selaput Plasma) yaitu selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilaui
molekul-molekul tertentu, seperti glukosa, asam amino. Gliserol dan berbagai ion.
2). Sitoplasma adalah materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma.
3). Sitoskleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yaitu mikrofilamen, mikrotubulus
dan filamen intermediar.
4). Nukleus merupakan organel terbesar di dalam sel yang berperan penting pada sel sebagai
pengendali kegiatan sel.
5). Retikulum Endoplasma merupakan organl yang tersusunoleh membran yang terbentuk
seperti jala dan berfungsi sebagai saluran penghubung antara nukleus dengan bagian luar sel.
6). Ribosom yaitu bagian terkecil dari sel dan berfungsi sebagai tempat sintesis potein.
7). Kompleks golgi yaitu mempunyai hubungan erat dalam sekresi protei sel.
8). Lisosom merupakan membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik (lisozom).
10). Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi
oksidatif dan sistem elektron.
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik terletak pada inti selnya. Sel prokariotik adalah sel
yang tidak memiliki selaput inti. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti.
Adapun perbedaan lainnya adalah sebagai berikut :
Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel.
Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel
juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting
dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.
Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:
DNA singkatan dari Deoxyribo Nucleic Acid, yaitu suatu molekul yang terdapat dalam
perbedaan DNA dan RNA DNA sel semua makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mulai dari
bakteri sampai manusia memiliki DNA. Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel
adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini
berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa
jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Pada dasarnya, DNA merupakan cetak biru kehidupan. Ia mengandung perintah-perintah yang
memberitahu sel bagaimana harus bertindak. Ia juga menentukan bagaimana sifat organisme
diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Struktur.
DNA
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu gugus fosfat, gula
deoksiribosa, dan basa nitrogen. Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen
tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.
Rantai DNA memiliki lebar 22-24, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3. Walaupun unit
monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti
rantai. Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta nukleotida.
Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada
DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung
dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan
atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula
penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks
ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai
lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama,
sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada
heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa
yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenin
(dilambangkan A), sitosin (C, dari cytosine), guanin (G), dan timin (T). Adenin berikatan
hidrogen dengan timin, sedangkan guanin berikatan dengan sitosin.
RNA
Asam ribonukleat (RNA) adalah penting jenis molekul biologis yang terdiri dari rantai panjang
unit nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gula ribosa, dan fosfat.
RNA comes in a variety of different shapes. Double-stranded DNA is a staircase-like molecule.
RNA hadir dalam berbagai bentuk yang berbeda. Double-stranded DNA adalah sebuah molekul
seperti tangga. Gambar Kredit: Institut Nasional Ilmu Kedokteran Umum
RNA sangat mirip dengan DNA, tetapi berbeda dalam beberapa rincian struktural penting: dalam
sel, RNA biasanya beruntai tunggal, sedangkan DNA biasanya double-stranded; RNA nukleotida
mengandung ribosa sedangkan DNA mengandung deoksiribosa (sejenis ribosa yang tidak
memiliki satu atom oksigen), dan RNA memiliki dasar daripada urasil timin yang hadir dalam
DNA.
Ribonucleic acid (RNA) has the bases adenine (A), cytosine (C), guanine (G), and uracil (U).
Asam ribonukleat (RNA) memiliki basis adenin (A), sitosin (C), guanin (G), dan urasil (U).
Gambar Kredit: Institut Nasional Ilmu Kedokteran Umum
RNA ditranskripsi dari DNA dengan enzim yang disebut RNA polimerase dan umumnya
diproses lebih lanjut oleh enzim lainnya. RNA merupakan pusat sintesis protein. Di sini, jenis
RNA disebut RNA membawa informasi dari DNA untuk struktur yang disebut ribosom.
Ribosom ini dibuat dari protein dan RNA ribosom, yang datang bersama untuk membentuk
sebuah mesin molekuler yang dapat membaca RNA messenger dan menerjemahkan informasi
yang mereka bawa menjadi protein. Ada banyak RNA dengan peran lainnya – dalam mengatur
gen tertentu yang disajikan, tetapi juga sebagai genom virus yang paling.
RNA dan DNA keduanya asam nukleat, tetapi berbeda dalam tiga cara utama. Pertama, tidak
seperti DNA yang beruntai ganda, RNA merupakan molekul-tunggal terdampar di sebagian
besar peran biologis dan memiliki rantai lebih pendek dari nukleotida. Kedua, sementara DNA
berisi””deoksiribosa, RNA berisi””ribosa (tidak ada gugus hidroksil yang melekat pada cincin
pentosa pada posisi 2 ‘dalam DNA). Kelompok-kelompok hidroksil membuat RNA kurang stabil
dari DNA karena lebih rentan terhadap hidrolisis. Ketiga, basis pelengkap untuk adenin tidak
timin, karena dalam DNA, melainkan urasil, yang merupakan bentuk unmethylated dari timin.
Sebagai contoh, penentuan struktur enzim-ribosom yang dapat mengkatalisis pembentukan
ikatan peptida-mengungkapkan bahwa situs aktif seluruhnya terdiri dari RNA.
Macam-macam RNA
RNA dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu RNA genetik dan RNA non-genetik.
1. RNA genetik
RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yaitu sebagai pembawa keterangan
genetik. RNA genetik hanya ditemukan pada makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA,
misalnya virus. Dalam hal ini fungsi RNA menjadi sama dengan DNA, baik sebagai materi
genetik maupun dalam mengatur aktivitas sel.
1. RNA non-genetik
RNA non-genetik tidak berperan sebagai pembawa keterangan genetik sehingga RNA jenis ini
hanya dimiliki oleh makhluk hidup yang juga memiliki DNA. Berdasarkan letak dan fungsinya,
RNA non-genetik dibedakan menjadi mRNA, tRNA, dan rRNA.
mRNA merupakan RNA yang urutan basanya komplementer (berpasangan) dengan salah satu
urutan basa rantai DNA. RNA jenis ini merupakan polinukleotida berbentuk pita tunggal linier
dan disintesis oleh DNA di dalam nukleus. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dengan
panjang pendeknya rantai polipeptida yang akan disusun. Urutan asam amino yang menyusun
rantai polipeptida itu sesuai dengan urutan kodon yang terdapat di dalam molekul mRNA yang
bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Adapun fungsi
utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di
sitoplasma. mRNA ini dibentuk bila diperlukan dan jika tugasnya selesai, maka akan
dihancurkan dalam plasma.
RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat di ribosom meskipun dibuat di dalam nukleus.
RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel. Lebih dari 80% RNA merupakan
rRNA. Fungsi dari RNA ribosom adalah sebagai mesin perakit dalam sintesis protein yang
bergerak ke satu arah sepanjang mRNA. Di dalam ribosom, molekul rRNA ini mencapai 30-
46%.
Dengan adanya penjelasan materi di atas, terdapat perbedaan antara DNA dan RNA.
– sintesis RNA
Dipengaruhi sintesis
protein.
Tidak dipengaruhi sintesis protein.
Macam ARN :
– Letak basa nitrogen dari kedua pita ADN saling berhadapan
Kadarnya dengan pasangan yang tetap yaitu Adenin selalu berpasangan ARN duta
dengan Timin, Cytosin dengan Guanin. Kedua pita itu diikatkan
oleh ikatan hidrogen. ARN ribosom
ARN transfer
Struktur
Riset terbaru menunjukkan bahwa semua prokariota memiliki sitoskeleton yang lebih primitif
daripada sitoskeleton eukariota. Di samping homologi dari aktin dan tubulin (MreB dan FtsZ)
komponen dari flagela yang tersusun helix, bernama flagellin, adalah salah satu dari protein
sitoskeletal dari bakteri yang paling penting sebagai penyedia latar belakang struktural dari
kemotaksis, respons fisiologis sel yang dasar dari bakteri. Paling tidak, beberapa prokariota juga
mengandung struktur intrasel, yaitu berupa organela primitif. Organela membran (atau membran
antar sel) terdapat di beberapa prokariota seperti vakuola dan sistem membran yang dipakai
khusus untuk metabolisme, seperti fotosintesis atau kemolithotrofi. Beberapa spesies juga
mengandung mikrokompartemen yang disertai protein yang memiliki peran fisiologis tertentu
(misal, karboksisom atau vakuola udara).
Sebagian besar prokariota berukuran 1 µm sampai 10 µm, tetapi ukurannya bisa beragam mulai
0.2 µm sampai 750 µm (Thiomargarita namibiensis).
Berikut ini struktur sel dari prokariota: flagela, membran sel, dinding sel (kecuali genus
Mycoplasma), sitoplasma, ribosom, nucleoid, glikokalix, inklusi
Morfologi Sel
Habitat
Prokariota hidup di hampir semua lingkungan di bumi selama ada airnya. Beberapa archaea dan
bakteri tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang ekstrem, seperti suhu tinggi (termofilia) atau
salinitas tinggi (halofilia). Makhluk hidup seperti ini disebut juga ekstremofilia. Banyak archaea
yang berperan sebagai plankton di laut. Prokariota simbiotik hidup di dalam atau pada tubuh
makhluk hidup lain, termasuk manusia.
Evolusi prokariota
Model evolusi dari makhluk hidup pertama adalah prokariota, yang kemudian berevolusi
menjadi protobion, lalu eukariota secara umum dikatakan berevolusi dari sini.[10] Akan tetapi,
banyak ilmuwan yang mempertanyakan kesimpulan ini, karena menurut mereka spesies
prokariota yang hidup saat ini berevolusi dari nenek moyang eukariotik yang lebih kompleks
melalui proses simplifikasi.[11][12][13] Ilmuwan lain berpendapat bahwa tiga domain muncul secara
bersamaan, dari sekumpulan sel-sel yang bervariasi yang membentuk satu kolam gen.[14]
Kontroversi ini diringkas pada tahun 2005:[15]
Belum ada konsensus di antara para ahli biologi mengenai posisi eukariota dalam skema evolusi.
Pendapat terkini mengenai evolusi eukariota meliputi:
1. eukariota muncul pertama kali dalam evolusi dan prokariota berevolusi dari mereka,
2. eukariota muncul bersamaan dengan eubacteria dan archeabacteria sehingga nenek moyang
eukariota sejajar dengan prokariota,
3. eukariota muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula endosimbiotik dari inti sel,
4. eukariota muncul tanpa endosimbiosis,
5. eukariota muncul melalui kejadian simbiotik, yaitu asal mula endosimbiotik yang bersamaan dari
flagela dan inti sel.
Fosil tertua prokariota ditemukan sekitar 3.5 miliar tahun yang lalu, yaitu sekitar 1 miliar tahun
setelah pembentukan kerak bumi. Bahkan hari ini, prokariota mungkin adalah bentuk kehidupan
yang paling berhasil dan banyak. Eukariota muncul dalam catatan fosil beberapa masa kemudian,
dan mungkin telah terbentuk dari endosimbiosis dari beberapa nenek moyang prokariota. Fosil
eukariota tertua berumur sekitar 1.7 miliar tahun. Akan tetapi, beberapa bukti genetik mengarah
pada kesimpulan bahwa eukariota muncul 3 miliar tahun yang lalu.[16]
Prokariota telah berdiversifikasi besar-besaran dalam waktu lama. Metabolisme prokariota jauh
lebih bervariasi daripada eukariota, sehingga tercipta bermacam-macam tipe prokariota.
Misalnya, di samping memakai fotosintesis atau senyawa organik sebagai energi, seperti halnya
eukariota, prokariota mendapat energi dari senyawa anorganik seperti [[H2S]], sehingga
membuat prokariota bisa bertahan di lingkungan yang sedingin permukaan salju Antartika, dan
sepanas lubang hidrothermal dasar laut dan sumber air panas.
References
Pengertian sel adalah unit satuan kecil yang memiliki selaput tipis yang di dalamnya berisi
larutan koloid senyawa kimia. Sejarah sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada
tahun 1665 ketika mengamati irisan gabus. Sel memiliki keistimiweaan karena mampu membuat
duplikatnya sendiri dengan cara pembelahan sel. Bentuk kehidupan yang sederhana yakni berupa
sel-sel tunggal (uniseluler). Sementara organisme yang lebih berkembang merupakan kumpulan
dari sel-sel yang berasal dari pertumbuhan dan perkembangan hasil pembelahan sel induk.
Ciri-ciri sel secara umum adalah memiliki struktur, terorganisir, membutuhkan nutrisi,
melakukan respirasi, regulasi, bertumbuh dan berkembang biak, dan peka terhadap lingkungan.
Macam macam sel terdiri atas sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik tidak memiliki
membran inti sel seperti pada baketeri, sedangkan sel eukariotik memiliki membran inti sehingga
nampak adanya inti sel (nukleus). Materi tentang sel lengkap prokariotik dapat dibaca di "Materi
Archaea dan Bakteri". Dalam pembahasan ini difokuskan mengenai pengertian sel hewan dan
tumbuhan serta struktur dan fungsinya.
Pengertian sel hewan adalah unit sel yang menyusun bagian tubuh dari hewan (kingdom animalia)
sedangkan sel tumbuhan juga merupakan unit penyusun tumbuhan. sel hewan dan tumbuhan memiliki
persamaan dan perbedaan dikarenakan memiliki fungsi yang berbeda-beda.
MEMBRAN SEL adalah struktur terluar dari sel hewan dan tumbuhan yang berupa membran
tipis. Penyusun membran sel yakni dua lapis fosfolipid, protein integral/intrinsik, protein
perifer/ekstrinsik, glikoprotein, dan glikolipid. Fungsi membran sel adalah sebagai pembatas isi
sel dengan bagian luarnya, tempat pertukaran zat, dan reseptor. Materi mengenai fungsi
membran sel silahkan dibaca di "Sistem Transpor pada Membran Sel"
SITOPLASMA adalah cairan yang terdapat di dalam sel dan tidak termasuk cairan di dalam inti
sel. Sitoplasma disebut juga dengan protopllasma. Sitoplasma terdiri dari dari sitosol (koloid)
yang di dalamnya berisi nutrien, ion, enzim, garam, senyawa organik dan anorganik, serta air.
Fungsi sitoplasma adalah sebagai zat yang mengisi bagian sel, proses metabolisme, dan
mempertahankan bentuk sel.
INTI SEL terdapat di semua sel kecuali sel darah merah (eritrosit). Inti sel tersusun atas
membran inti yang memiliki pori, cairan di dalam inti sel disebut nukleoplasma, DNA, RNA,
dan anak inti sel (nukleolus). Fungsi inti sel adalah mengatur aktivitas sel.
MITOKONDRIA adalah organel sel yang memiliki peranan penting dalam sel hewan dan
tumbuhan. Struktur mitokondria terdiri dari dua lapis membran yakni membran luar dan
membran dalam. Membran dalam memiliki bentuk seperti lekukan yang disebut krista.
Mitokondria memiliki materi genetik DNA tersendiri. Fungsi mitokondria adalah sebagai tempat
respirasi aerob dan penghasil energi. Karena mitokondria mampu menghasilkan energi, maka
disebut dengan "power house of cell".
PEROKSISOM adalah organel sel yang memiliki membran tunggal dan bentuknya mirip
seperti lisosom. Peroksisom berasosiasi dengan glioksisom membentuk badan mikro.
Peroksisom ditemukan di sel hewan dan tumbuhan sedangkan glioksisom hanya ditemukan di sel
tumbuhan. Organel peroksisom mengandung berbagai enzim untuk membentuk peroksida
(H2O2). Fungsi peroksisom adalah penghasil enzim katalase untuk menguraikan peroksida.
GLIOKSISOM adalah organel sel yang termasuk badan mikro yang ditemukan di sel
tumbuhan. Organel ini mengandung enzim untuk daur glikolat serta enzim penting lainnya untuk
metabolisme.
MIKROTUBUL adalah struktur yang berbentuk silinder, berongga, tidak bercabang, tidak
bermembran yang tersusun atas protein. Fungsi mikrotubul adalah sebagai pembentuk silia,
sentriol, dan benang spindel.
MIKROFILAMEN disebut juga filamen aktin. Ukurannya kecil yang tersusun atas protein
globular. Fungsi mikrofilamen adalah gerakan kontraksi, aliran sitoplasma, endositosis,
eksositosis, dan perubahan bentuk sel.
GLIOKSISOM adalah organel sel yang termasuk badan mikro yang ditemukan di sel
tumbuhan. Organel ini mengandung enzim untuk daur glikolat serta enzim penting lainnya untuk
metabolisme.
MIKROTUBUL adalah struktur yang berbentuk silinder, berongga, tidak bercabang, tidak
bermembran yang tersusun atas protein. Fungsi mikrotubul adalah sebagai pembentuk silia,
sentriol, dan benang spindel.
MIKROFILAMEN disebut juga filamen aktin. Ukurannya kecil yang tersusun atas protein
globular. Fungsi mikrofilamen adalah gerakan kontraksi, aliran sitoplasma, endositosis,
eksositosis, dan perubahan bentuk sel.
RETIKULUM ENDOPLASMA adalah organel sel yang memiliki membran ganda dengan
bentuk seperti jala yang berdekatan dengan inti sel. Retikulum endoplasma memiliki dua tipe
yakni Retikulum endoplasma kasak (REK) yang mana permukaannya terdapat riboson dan
Retikulum endoplasma halus (REH) yang tidak terdapat ribosom. Fungsi Retikulum endoplasma
adalah sebagai pengangkut protein, tempat sintesis protein, dan transportasi protein.
RIBOSOM adalah organel sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom dapat
ditemukan bebas di sitoplasma dan menempel di retikulum endoplasma.
BADAN GOLGI (Aparatus Golgi) adalah organel sel yang berbentuk seperti tumpukan
membran dengan bagian ujungnya yang menggelembung akibat tersisi protein dan zat lain yang
berasal dari retikulum endoplasma. Zat tersebut akan diedarkan dalam bentuk kantung (vesikel)
dalam proses sekresi. Fungsi badan golgi selain itu adalah untuk membentuk membran sel dan
juga membentuk lisosom.
LISOSOM adalah organel sel yang tersusun atas enzim hidrolitik yang berfungsi untuk proses
pencernaan sel, autofagi, dan autolisis.
SENTROSOM adalah bagian yang berbentuk bulat kecil yang terletak di salah satu kutub inti
sel. Organel ini hanya dijumpai di sel hewan yang memiliki fungsi sebagai reproduksi sel.
KLOROPLAS adalah organel sel memiliki pigmen warna hijau yang disebut dengan klorofil.
Fungsi kloroplas adalah sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
VAKUOLA adalah organel sel yang berisi garam organik dan zat hasil metabolit sekunder serta
berisi enzim dan butir pati. Organel ini ditemukan di sel tumbuhan. Fungsi vakuola adalah
sebagai penyimpan cadangan makanan, penyimpan sisa metabolisme, dan membangun turgor
sel.
DINDING SEL adalah bagian luar sel yang ditemukan di sel tumbuhan yang tersusun atas
selulosa. Fungsi dinding sel yakni untuk proteksi mekanis. Pada dinding sel terdapat celah
plasmodesmata yang berfungsi sebagai komunikas antar sel.
Vakuola Satu atau lebih vakuola kecil Satu dan berukuran besar (90% dari
(lebih kecil dari yang dimiliki volume sel tumbuhan)
sel tumbuhan)
Sentriol Ada di semua sel hewan Hanya ada dalam bentuk tanaman
tingkat rendah (seperti chlamydomonas)
Membran plasma Hanya pada membran sel Pada dinding sel dan membran sel
Flagela Ada di beberapa sel (seperti Ada di beberapa sel (seperti sel jantan
sel sperma mamalia) bryophyta dan pteridophyta, sikas, dan
ginkgo)
References
1. Herdi Sasrawan (sel hewan artikel lengkap)
2. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sel Hidup Dan Sel Mati
Pengertian Bakteri
Ciri-ciri Bakteri
Struktur Bakteri
Secara struktural, bakteri tersusun atas kapsul, dinding sel, membran sel, sitoplasma, materi
genetik, ribosom, bulu cambuk, dan plasmid seperti pada gambar berikut ini.
A. Kapsul
Kapsul adalah selubung pelindung bakteri yang tersusun atas polisakarida. Kapsul terletak di luar
dinding sel. Hanya bakteri bersifat patogen yang mempunyai kapsul. Fungsi kapsul adalah untuk
melindungi diri dari kekeringan dan mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan oleh
sel inang.
B. Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun atas protein yang berikatan dengan polisakarida(Peptidoglikan).
Dinding sel terletak di luar membran sel. Adanya dinding sel menyebabkan bentuk bakteri
menjadi tetap. Dinding sel berfungsi untuk melindungi sel bakteri terhadap lingkungannya.
C. Membran Sel
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein(Fosfollpid).
Membran sel bersifat semipermeabel. Membran sel mengandung enzim respirasi. Fungsinya
adalah untuk membungkus plasma dan mengatur pertukaran mineral dari sel dan ke luar sel.
D. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma tersusun atas koloid yang
mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, dan mineral.
Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme.
F. Materi Genetik
AND (Disebut juga DNA) bakteri tidak tersebar dalam sitoplasma, tetapi terdapat pada daerah
tertentu yang disebut nukleoid. ADN berfungsi mengendalikan sintesis protein bakteri dan
merupakan zat pembawa sifat.
G. Ribosom
Ribosom berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari protein, jika dilihat dari
mikroskop, ribosom terlihat seperti struktur kecil yang melingkar.
H. Plasmid
Selain ADN, bakteri juga mempunyai plasmid. Plasmid mengandung gen-gen tertentu, misalnya
gen patogen dan gen kebal antibiotik. Plasmid juga mampu memperbanyak diri. Dalam satu sel
bakteri bisa terbentuk kurang lebih 20 Plasmid.
Reproduksi Bakteri
Cara bereproduksi bakteri bisa terjadi secara seksual melalui transduksi, transformasi, dan
konjugasi atau secara aseksual dengan cara pembelahan biner/diri.
Secara Seksual
1. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus. Proses ini diawali
dengan masuknya virus ke dalam bakteri. Kemudian virus akan berkembang biak sehingga
menyebabkan sel bakteri yang dimasukinya mengalami pecah. Virus yang baru terbentuk akan
berhamburan keluar dari sel bakteri.
2. Transformasi
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik berupa AND atau gen dari bakteri satu
ke bakteri lainnya yang sejenis dengan proses fisiologis yang kompleks.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah perkawinan antara kedua sel kelamin. Sel kelamin jantan ditandai dengan
adanya rambut halus (Fili) pada permukaan dinding sel yang dapat berikatan pada suatu tempat
khusus di permukaan sel betina. Reproduksi secara konjugasi terjadi pada bakteri gram negatif
seperti Escherichia coli, Salmonella sp., dan Pseudomonas sp..
Secara Aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual bakteri adalah dengan cara membelah diri (Binary fission).
Bakteri akan membelah menjadi 2 sel anakan, 2 menjadi 4, dan seterusnya. Pembelahan biner
selesai setelah terbentuknya dinding sel. Dalam kondisi yang ideal, bakteri akan membelah diri
setiap 15-20 menit.
Meskipun bakteri mampu berkembang biak secara cepat, pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi
oleh faktor suhu, sinar matahari, kelembapan, dan zat kimia. Suhu maksimal untuk pertumbuhan
bakteri adalah 27C – 30C. Bakteri bisa tumbuh dengan baik pada lingkungan yang lembab. Sinar
matahari mampu merusak struktur materi genetik bakteri sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri.
Klasifikasi Bakteri
2. Autotrof
Autotrof adalah jenis bakteri yang mampu membuat makana sendiri, terbagi menjadi fotoautotrof
(Membuat makanan dengan bantuan cahaya), dan kemoautotrof (Membuat makanan dengna
bantuan senyawa kimia).
2. Anaerob
Anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
Berdasarkan bentuknya
1. Kokus
Kokus adalah bakteri berbentuk bulat. Kokos terbagi lagi diantaranya monokokus, diplokokus,
streptokokus, stafilokokus.
2. Basilus
Basilus yaitu bakteri berbentuk batang. Basilus terbagi menjadi beberapa bentuk diantaranya
monobasil, diplobasil, streptobasil.
3. Koma
Koma yaitu bakteri yang berbentuk koma.
4. Spirilum
Spirilum yaitu bakteri berbentuk spiral.
Sel Bakteri Gram-Positif dengan Gram-Negatif
Pewarnaan Gram dilakukan untuk identifikasi bakteri. Warna ungu untuk Gram positif dan
warna merah untuk Gram negatif.
Pada bakteri Gram positif, kandungan peptidoglikan dinding selnya lebih banyak daripada lipid.
Sebaliknya pada bakteri Gram negatif, kandungan lipid-nya lebih banyak daripada peptidoglikan.
Pada bakteri Gram negatif terdapat tiga lapis pembungkus sel, yaitu membran bagian luar (Outer
membrane), lapisan tengah yang merupakan dinding sel atau lapisan murein, dan membran
plasma dalam. Bakteri Gram negatif kebanyakan dapat menyebabkan penyakit.
Bakteri Menguntungkan
Fiksasi nitrogen(Azotobacter,
Pertanian Clostridium pasteurianum, Mengikat nitrogen bebas
Rhodospirillum rubrum)
Membantu proses
Nitrifikasi(Nitrosomonas, Nitrosoccus) pembentukan senyawa
nitrat dalam tanah
Menghasilkan vitamin
Farmasi Pseudomonas denitrificans
B1
Menghasilkan antibiotik
Streptomyces griceus streptomisin untuk
penyakit TBC
Menghasilkan
Streptomyces aureofaciens
aureomisin
Menghasilkan
Streptomyces venezuelae
kloromisetin
Bacillus brevis Menghasilkan tirotrisin
Asam(Acetobacter aceti,
Menghasilkan asam
Propionibacterium acueus)
Menguraikan sisa-sisa
Pengurai(Escherichia coli) organisme menjadi
senyawa organik
Bakteri Merugikan
Mycobacterium
TBC Basil Paru-paru
tuberculosa
Jaringan tubuh
Mycobacterium leprae Lepra Kokus
(Kulit)
Referensi :
Buku Saku Biologi SMA
By Kusnadi, S.Pd., M.Si, Soni Muhsinin, S.Si, Yayan Sanjaya, S.P., M.Si
Virus
Secara bahasa virus yang merupakan bahasa latin yaitu dari kata virion yang memiliki arti racun.
A. Pengertian virus adalah parasit mikroskopik yang mampu menginfeksi sel organisme. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan cara menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup, hal itu dikarenakan virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri.
2. Struktur virus
Struktur virus terdiri atas:
Bagian pusat virus: mengandung AND atau ARN dikelilingi oleh selubung atau capsid
dari protein.
Capsid: dibangun oleh beribu-ribu molekul protein.
Kapsomer (capsomere): mempunyai bentuk bermacam-macam seperti prisma,
heksagonal, pentagonal.
3. Bentuk virus
Bentuk virus bermacam-macam, yaitu silindris, kotak, oval, memanjang, dan polyhedron.
4. Ukuran virus
Ukuran virus lebih kecil dari bakteri 30 nm – 300 nm (1nm = 10-9).
C. Klasifikasi Virus
1. Berdasarkan Tempat Hidupnya
a. Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerang bakteri. Dibandingkan
dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatut
secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk penghimunan
salinan-salina virus di dakam sel hidup.Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Perancis,
D’Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam
kepala mengandung dua pilihan DNA. Bagian leher berfungsi untuk memasukkan DNA irus ke dalam sel
inangnya.
b. Virus tumbuhan
Virus yang parasitpada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan. Tobacco Mozaic Virus
(TMV0 dan Beet Yellow Virus (BYV).
c. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus
Influenza.
2. Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat
Dibedakan menjadi: DNA pita tunggal (DNA ss) DNA pita ganda, (DNA ds), RNA iota tunggal (RNA
ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).
3. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus
Dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini meiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membrane. Membrane terdiri daridualipid
danprotein, (biasanya glikoprotein). Membrane ini berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama
berinteraksi. Contoh Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b. Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus, Papovirus, dan
Adenovirus.
Keterangan :
1 = Litik
2 = Lisogenik
a1= Virus melekatkan diri pada dinding sel bakteri
a2= DNA virus masuk ke dalam sel
b = DNA virus bergabung dengan DNAbakteri
b1= DNA virus bergabung dengan DNAbakteri sehingga terbentuk profage
b2= Profage melakukan pembelahan
b3= Induksi provirus menjadi virus vegetatif
c = Pembentukan bagian-bagian tubuh virus baru
d = Perakitan virus-virus baru
e = Sel bakteri lisis
2. Daur Lisogenik
Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri. Asam nukleat virus tidak mengambil alih
fungsi proses sintesis asam nukleat bakteri, tetapi menjadi bagian dari DNA bakteri. Adapun tahapan
dalam daur lisogenik sebagai berikut.
a. Adsorpsi dan penetrasi, prosesnya sama dengan daur litik.
b. Penggabungan yaitu asam nukleat virus bergabung atau menyisip pada asam nukleat bakteri. Gabungan
asam nukleat ini disebut profage.
c. Pembelahan, pada saat bakteri membelah diri, profage ikut membelah sehingga menghasilkan bakteri-
bakteri yang mengandung profage.
d. Sintesis, yaitu asam nukleat virus secara alami akan memisahkan diri dari asam nukleat bakteri untuk
memasuki daur litik. Selanjutnya, asam nukleat virus akan membentuk partikel-partikel virus baru.
e. Perakitan, yaitu penyusunan partikel-partikel virus menjadi virus-virus baru.
f. Lisis, yaitu lisisnya sel bakteri dengan mengeluarkan virus-virus baru yang selanjutnya akan mengikuti
daur litik atau lisogenik kembali.
Bagan siklus lisogenik sebagai berikut
2. Infeksi kronis
Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga ada risiko gejala penyakit
muncul kembali. Contoh dari infeksi kronis adalah: