Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil uji percobaan
untuk menentukan asam-basa larutan yang kami sajikan dalam bentuk makalah.

Adapun makalah kimia tentang laporan hasil uji percobaan untuk menentukan sifat asam-
basa larutan yang telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah kimia ini.

Akhirnya kami mengharapkan semoga dari makalah kimia tentang asam-basa larutan ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Palembang, Maret 2017


Penyusun

Kelompok 5

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Senyawa asam mempunyai rasa yang masam sedangkan senyawa basa
mempunyai rasa yang pahit. Akan tetapi kita tidak boleh mencicipi rasa dari suatu
zat kimia. Karena ada beberapa zat yang mengandung racun. Oleh karena itu untuk
menguji sifat asam-basa larutan kita dapat menggunakan alat bantu berupa kertas
lakmus dan beberapa indikator alami seperti ekstrak bunga dan kunyit. Tetapi pada
uji percobaan ini kita akan menggunakan bahan indikator alami seperti ekstrak
bunga mawar dan bunga sepatu.

1.2 Tujuan
Kami melakukan uji percobaan untuk menentukan sifat asam dan basa
beberapa larutan dengan menggunakan indicator alami yaitu ekstrak bunga sepatu
dan bunga mawar, dan Mengamati perubahan warna indikator pada larutan
asam dan basa

1. 3 Manfaat Asam dan Basa


a) Asam
Asam Cuka : dibuat untuk masakan
Air Keras : pada baterai karena dari asam sulfat
Asam Lambung :untuk membantu mencerna makanan yang kita makan.
Asam Sitrat : Banyak terdapat pada makanan dan minuman tertama yang
kemasan, dan pada agar-agar, untuk menambah rasa dan juga keasaman.

b) Basa
Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai bahan
baku pembersih dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci,
detergen, pemutih dan pembersih lantai
Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri
lambung (antasid).
Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan
baku pupuk urea.

1.4 Rumusan Masalah

1) Apakah pengertian asam dan basa ?


2) Apa yang dimaksud dengan indikator?
3) Bagaimanakah cara untuk menentukan sifat asam-basa larutan?
4) Apa sajakah bahan yang digunakan untuk menguji asam-basa?
5) Apakah yang terjadi setelah air jeruk dan air sabun di beri tetesan indikator?

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam
atau basa,atau
netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH
tertentu,kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu
larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada
beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik.
Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion
H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi
zat tersebut.

Teori asam-basa:
Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa
yaitu teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang
apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut
merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang
apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH -, dan ion
tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.

Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia
inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam
basa broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor)
disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) di sebut basa.
Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk
basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah
menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat
yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan
kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam
adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.

2.2 Metode Kerja


Praktikum ini kami kerjakan secara berkelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 5 anggota yaitu yang seluruh anggotanya merupakan
siswa kelas XI IPA 4. Kami menyediakan alat dan bahan serta melakukan
eksperimen menguji larutan-larutan, untuk mengetahui apakah termasuk larutan
asam maupun basa, di dalam ruangan laboratorium. Waktu yang kami gunakan
untuk melakukan praktikum ini adalah selama ± 2 jam yakni dari pukul 08.30-
10.00 WIB pada tanggal 7 Maret 2017.

2. 3 Alat dan Bahan


a) Alat
Plat tetes
 Gelas kimia
Pipet tetes
Lap atau tissue
 Tabung reaksi

b) Bahan
 Ekstrak bunga sepatu
 Jeruk nipis
 Air sabun
 Cuka
 Ekstrak Ubi ungu
 Ekstrak kunyit
 Larutan NaOH
 Larutan NaCL
 Air kapur
 Kertas lakmus merah dan biru

H. Prosedur Kerja
1. ambl plat tetes, pipet larutan yang disediakan kedalam plat tetes ( kira-kira 2-
3 tetes), masukkan kertas lakmus, amati perubahan warna.
2. masukkan larutan yang disediakan kedalam tabung reaksi 5mL, teteskan
ekstrak bunga kembang sepatu. Catat hasil perubahan warna yang terjadi.
3. lankukan langkah 2 dengan menggunakan ekstrak lain yang disediakan (
kunyit, ubi ungu).
I. Tabel Hasil Percobaan
a. perubahan warna kertas lakmus
No Bahan Perubahan warna
Lakmus biru Lakmus merah
1 Cuka merah merah
2 Larutan NaOH biru biru
3 Air jeruk merah merah
4 Air sabun biru biru
5 Air kapur biru merah
6 Aquades - -
7 Larutan NaCL biru merah

b. Indikator bahan alami

N Ekstrak Warna Warna larutan setelah ditetesi ekstrak


O Bahan alam ekstrak
Cuka NaOH Air
Air Air NaCl
jeruk
sabun kapur
1 Bunga sepatu Merah Merah Hijau Merah
Hijau Netral Netral
muda muda
2 Kunyit Kuning Kuning Cokelat Orange Orange Orange Orange
3 Ubi ungu Ungu Merah Hijau Merah Hijau Cokelat Cokelat
muda muda

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada percobaan yang telah kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Bahwa air jeruk dan cuka bersifat asam, sedangkan air sabun dan air kapur
bersifat basa.

2. Indikator asam basa terbaik pada percobaan kami adalah ekstrak mahkota bunga
sepatu karena ketika dilarutkan dengan larutan basa menunjukan gejala dengan
perubahan warna menjadi hijau. Dan ketika dilarutkan dengan larutan asam
akan menunjukan gejala dengan berwarna merah.

3.2 Saran

Adapun saran dari penulis adalah agar para praktikan lebih serius dan saling
bekerja sama dalam mengikuti praktikum,agar setiap praktikum yang dilakukan
dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta dapat menjaga tata tertib didalam
melakukan praktikum.

LAMPIRAN
HASIL UJI INDIKATOR BAHAN ALAMI (KEMBANG SEPATU)

HASIL UJI LARUTAN ALAMI (KUNYIT)

PERTANYAAN:
1. Dari tabel hasil pengamatan:
a. Larutan yang memerahkan lakmus biru adalah?
b. Larutan yang membirukan lakmus merah adalah?
c. Larutan yang tidak mengubah warna lakmus biru maupun lakmus merah
adalah?
2. Apa yang menyebabkan suatu larutan bersifat asam dan basa?
3. Bagaimana perubahan warna indikator alami?
4. Dari percobaan diatas, jelaskan bahan alam manakan yang baik untuk jadi
indikator alami?

Jawaban:
 a) cuka dan air jeruk
b) NaOH dan air sabun
c) biru (NaOH, air sabun, air kapur, NaCl
merah ( cuka, air jeruk, air kapur, dan NaCl)
 Terjadinya Asam

Reaksi pelepasan ion H+ atau ion H3O+ dari senyawa asam

HCl→ H+ + Cl- atau

HCl + H2O → H3O+ + Cl-

Nama lain dari ion hydrogen(H+) adalah proton sehingga asam juga dapat
didefenisikan sebagai senyawa yang dapat memberikan proton atau proton
donor.
Terjadinya basa
Reaksi pelepasan ion hidroksida (OH-) dari senyawa basa.
Contoh:
Amonium hidroksida
NH4OH → NH4+ + OH- atau
NH3 + H2O→ NH4+ + OH-
Senyawa basa selain menghasilkan ion hidroksida yang bermuatan negative
juga meninggalkan sisa yang berupa ion positif.

 Perubahan indikator bahan alami, seperti pada sepatu. Ekstrak bunga ini
ketika didalam larutan asam akan memberikan warna merah, sedangkan
didalam larutan basa akan memberikan warna hijau dan pada larutan netral
tidak berwarna.
 Indikator asam-basa dari kunyit, akan memberikan warna kuning tuaketika
dilarutkan dalam larutan asam, memberikan warna jingga di dalam larutan
basa dan memberikan warna kuning terang pada larutan netral.
 Indikator asam-basa dari ekstrak ubi ungu, ketika dilarutkan didalam
larutan asam akan menghasilkan warna merah keunguan, sedangkan jika
dilarutkan pada larutan basa akan menghasilkan warna ungu kemerahan.

Jadi, bahan alami yang baik dijadikan indikator bahan alami bisa
menggunakan bunga sepatu dan kunyit.

Anda mungkin juga menyukai