OLEH:
KELOMPOK 1
ANGGOTA:
1. AQIL FADHLULLAH (161042009)
2. RAISSA MIRANDA DIVA (1710422027)
3. JIHAN APRILIA NAWAWI (1710423027)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin
berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup
berbangsa dan bernegara.Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri
kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat pula.
Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di era yang serba modern ini, makna
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan oleh
sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan tekhnologi yang sangat
canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses yang sangat panjang
dan rumit. Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam
masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa
Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia
yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk
itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan
nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai
ideologi negara.
Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan-gagasan. Ideologi
secara fungsional merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan
bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap baik. Ciri-ciri
ideologi pancasila merupakan ideologi yang membedakan dengan ideologi yang
lainnya. Ciri-ciri tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti
pengakuan bangsa Indonesia terhadap Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala
isinya.Kedua adalah penghargaan kepada sesama umat manusia, suku bangsa dan
bahasanya sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ketiga adalah bangsa
Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita
dalam kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi. Makalah ini
juga dapat dijadikan bekal keterampilan agar dapat menganalisis dan bersikap kristis
terhadap para petinggi negara yang menyimpang dari Ideologi bangsa dan negara
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi pancasila sebagai ideologi bangsa ?
2. Bagaimana fungsi pancasila sebagai ideologi bangsa ?
3. Bagaimana nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa ?
1.3 Tujuan
1. Menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memberikan pengetahuan tentang pancasila sebagai ideologi bangsa.
3. Menjelaskan fungsi pancasila sebagai ideologi bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ideologi
Istilah ideologi terbentuk dari kata idea dan logos. Idea berasal dari bahasa
Yunani, ideos yang artinya bentuk atau idein yang berarti melihat. Kata idea berarti
gagasan, ide, cita-cita atau konsep. Sedangkan logos berarti ilmu. Jadi, secara harfiah
ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science if ideas).
b. Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka merupakan suatu pemikiran terbuka. Ideologi terbuka
merupakan perkembangan terbaru dalam pemikiran konseptual mengenai
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tetapi juga karena
pemahaman yang tepat terhadap implikasi ideologi terbuka itu amat penting
dalam menjawab perkembangan masyarakat, IPTEK dimasa sekarang dan
mendatang.
c. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup merupakan suatu pemikiran tertutup.
Ciri-ciri Ideologi Tertutup :
Bersifat totaliter, artinya mencakup atau mengurusi semua bidang
kehidupan.
Cita-cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk
mengubah masyarakat.
Pluralisme padangan dan kebudayaan di tiadakan.
1.Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang
mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat
dimana ideologi itu lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak
nilai dasar ideologi itu mencerminkan realita masyarakat pada awal
kelahirannya.
2.Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung
dalam nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai
kelompok atau golongan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik
melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.
3.Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan
ideologi dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan
perkembangan masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai
proses perkembangan zaman tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu
sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya. Mempengaruhi berarti
pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran-tafsiran terhadap
nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita-realita baru yang
muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.