Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.A. Latar Belakang

Human immunodeficiency virus atau Acquired Immune Deficiency Syndrome


(HIV/AIDS) merupakan salah satu penyebab utama kematian global (Saraceni et. al.,
2014). Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan
manifestasi klinis tahap akhir dari infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Virus ini menyerang sel-sel CD4 di dalam system kekebalan tubuh yang merupakan
komponen penting dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan, HIV secara bertahap
dapat menghancurkan sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan terjadinya
AIDS. (1)

Pertama kali di dunia kasus HIV/AIDS ditemukan pada tahun 1981 di Amerika
Serikat. Penyakit ini menyebar dengan sangat cepat, bahkan epidemic HIV/AIDS telah
melanda keseluruh dunia. Menurut data UNAIDS (United Nations Programme on
HIV/AIDS), yaitu merupakan organisasi khusus dibentuk oleh WHO untuk
penanggulangan HIV/AIDS. Dari awal epidemiknya, lebih dari 70 juta manusia telah
terinfeksi oleh HIV dan menyebabkan kematian lebih dari 35 juta jiwa sejauh ini. Di
sepanjang tahun 2017, tercatat 940.00 orang meninggal karena penyebab terkait HIV
secara global.(17)

Dari data terakhir mengenai jumlah infeksi HIV di Indonesia sampai dengan
Maret 2017 adalah sebanyak 10.376 orang sedangkan jumlah AIDS sebanyak 673
orang.(10) Karena Tingginya angka penferita HIV serta sangat pesat pertumbuhan
jumlah penderita AIDS tidak terlepas dari faktor-faktor sosial di dalam kehidupan
masyakarat. Laporan WHO menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah penderita IDS
memperlihatkan tren yang tinggi pada wilayah tertentu, misalnya pada negara di
Afrika bagian sub-sahara, dimana 71% penderita HIV/AIDS secara global terdapat
pada wilayah ini.(10) Langkah-langkah pencegahan penularan HIV pun harus juga
dipertimbangkan dalam rangka mengendalikan suatu penyakit, karena beberapa
kebiasaan di masyarakat juga berkontribusi dalam pesatnya pertumbuhan penderita
infeksi HIV dan ketidakmauan mereka memulai terapi pengobatan.

Meskipun pengobatan yang mampu meningkatkan harapan dan kualitas hidup


pasiennya sudah lama diperkenalkan, tetapi belum ada obat yang dapat membunuh
virus penyabab AIDS. Salah satu pemberian obat yang diberikan adalah dengan
mengkombinasi obat-obat Antiretroviral. Walaupun hanya sekitar seperuh penderita
HIV/AIDS yang menerima terapi itu pada tahun 2017, pengobatan ini memiliki tingkat
keberhasilan yang menjanjikan (17). Meskipun ARV telah terbukti dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan meminimalkan resiko perkembangan infeksi oportunistik,
namun ARV memiliki efek yang tidak diinginkan (Adverse Effect) dalam penggunaan
nya.(9) Karena keberhasilan pengobatan HIV/AIDS salah satunya ditentukan oleh
ketepatan dalam penggunaan ARV. Penggunaan obat tidak tepat dapat menyebabkan
timbulnya reaksi obat tidak diinginkan, memperparah penyakit hingga kematian serta
biaya yang semakin mahal.(11)

Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor merupakan salah satu rumah sakit
rujukan yang melayani pasien HIV/AIDS untuk daerah Bogor. Hal inilah yang
menjadi dasar peneliti untuk melakukan evaluasi penggunaan obat antiretroviral
pasien rawat jalan di Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor periode Januri-
Agustus 2017.

I.B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran usia, berat badan dan jenis kelamin pasien HIV/AIDS rawat
jalan AIDS rawat jalan Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Periode Januari-
Agustus 2017?
2. Bagaimana ketepatan penggunaan obat Antiretroviral meliputi tepat obat, tepat
dosis dan tepat frekuensi penggunaan obat berdasarkan Pedoman Nasional Terapi
Antiretroviral Tahun 2011 pada pasien HIV/AIDS rawat jalan di Rumah Sakit dr.
H. Marzoeki Mahdi Bogor?
3. Kejadian infeksi oportunistik apa saja yang paling banyak dirasakan pasien
HIV/AIDS di Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor?
4. Regimen terapi Antiretroviral dan jenis kombinasi obat terapi Antiretroviral apa saja
yang banyak digunakan pada pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit dr. H. Marzoeki
Mahdi Bogor?
5. Bagaimana jumlah CD4+ pasien HIV/AIDS pada pengobatan Antiretroviral di
Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Periode Januari- Agustus 2017?

I.C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui gambaran usia, berat badan dan jenis kelamin pasien HIV/AIDS
rawat jalan AIDS rawat jalan di Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Periode
Januari- Agustus 2017.

2. Untuk mengetahui ketepatan penggunaan obat Antiretroviral meliputi tepat obat,


tepat dosis dan tepat frekuensi penggunaan obat berdasarkan Pedoman Nasional
Terapi Antiretroviral Tahun 2011 pada pasien HIV/AIDS rawat jalan Rumah Sakit
dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.

3. Untuk mengetahui kejadian infeksi oportunistik apa saja yang paling banyak
dirasakan pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.

4. Untuk mengetahui regimen terapi Antiretroviral dan jenis kombinasi obat terapi
Antiretroviral apa saja yang banyak digunakan pada pasien HIV/AIDS di Rumah
Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.

5. jumlah CD4+ pasien HIV/AIDS pada pengobatan Antiretroviral di Rumah Sakit dr.
H. Marzoeki Mahdi Bogor Periode Januari- Agustus 2017.
I.D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Mengetahui hasil evaluasi penggunaan antiretroviral pada pasien HIV/AIDS di
Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor periode Januari- Agustus 2018.

2. Bagi rumah sakit


Menjadi bahan evaluasi tentang penggunaan antiretroviral di Rumah Sakit dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor.
3. Bagi kalangan akademisi
Dapat digunakan sebagai rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai