Anda di halaman 1dari 2

Sentralisasi dan Desentralisasi

Latar Belakang

Sejak tahun 1990-an negara-negara diseluruh dunia disibukkan dengan proyek


resturkturisasi pengelolaan ekonomi dalam negeri. Hal tersebut dikarenakan adanya upaya dari
negara maju maupun negara berkembang, untuk mengatasi serta mengimbangi adanya masa
transisi ekonomi yang berdampak pada semakin kompleks perkembangan kegiatan ekonomi yang
ada di suatu negara.

Definisi Sentralisasi dan Desentralisasi

Secara teori, definisi dari Desentralisasi adalah suatu proses penyerahan kekuasaan kepada
wilayah atau pemerintah lokal dengan menggeser struktur akuntabilitas dari level nasional ke level
subnasional yang cenderung diasosiasikan untuk memperkuat efisiensi dan tanggung jawab
pemerintah dalam hal pengembangan inovasi serta teknologi (Tiebot, 1956; Burki, Perry, dan
Dilinger, 1999; Oates, 1972; Beasly and Case; 1995). Tujuan dari adanya desentralisasi adalah untuk
memudahkan pemerintah pusat/nasional untuk meningkatkan kemapuan pemerintah daerah dalam
hal manajemen pembangunan ekonomi yang cepat dan akurat.

Mengubah secara drastis watak


sentralisasi pengelolaan negara dan
mengimplementasikannya dalam
tempo singkat (Shock terapy
approach)

MODEL
DESENTRALISASI

Pemerintah menjalankan program


terpadu dalam rentang waktu
tertentu dengan cakupan yang
terukurdan terjadwal. (gradual
approach)
Indikator Keberhasilan Desentralisasi

Menurut (Dollery dan Wallis, 2001) parameter paling sederhana dalam mengukur
keberhasilan desentralisasi adalah dengan melihat seberapa jauh kualitas pelayanan sektor publik
dari pemerintah lokal. Kinerja dari keberhasilan publik dapat dilihat dari dua indikator yaitu efisiensi
dan efektivitas. Efisiensi mendeskripsikan seberapa baik pemanfaatan serta pengorganisasian
sumber daya dalam memproduksi pelayanan atau bisa dinyatakan adanya hubungan antara
kombinasi dan optimal yang digunakan untuk memproduksi sumber daya yang ada.

Manajemen
EFISIENSI
Sumber Daya

INDIKATOR Aksesibilitas
KEBERHASILAN
DESENTRALISASI

Kesesuaian
EFEKTIVITAS
Pencapaian

Mutu

Dalam konteks ekonomi kelembagaan, alat analisis untuk meilai seberapa efisien suatu
institusi dalam melakukan pemanfaatan sumber daya dan pelayanan publik dapat diidentifikasi
berdasarkan dari besaran biaya transaksi yang muncul dalam dalam proses pelayanan publik. Biaya
transaksi sendiri muncul karena beberapa faktor diantaranya rasionalitas terbatas, oportunisme, dan
spesifisitas aset. Namun dalam kenyataannya pelayanan publik mengakibatkan biaya transaksi yang
harus dikeluarkan cukup besar. Sehingga perlu dilakukan penataan ulang kelembagaan atau
menyerahkan kepada sektor swasta untuk menangani pelayanan sektor publik.

Ringkasnya dari beberapa pemaparan dapat ditarik kesimpulan bahwa desentralisasi


dimaknai sebagai “rule of the game” pemerintahan lokal untuk menangani perekonomian daerahnya
sendiri. Hal tersebut bisa terwujud karena adanya perspektif desain kelembagaan yang bersifat
makro maupun mikro.

Anda mungkin juga menyukai