3. METODOLOGI
Pada percobaan modul 4 ini, alat dan bahan yang
digunakan yaitu [2] :
1. Kit transien (1 buah)
2. Kit Rangkaian RL & RC (1 buah)
3. Osiloskop (1 buah)
4. Kabel BNC – probe jepit (2 buah)
Perhatikan Gambar 4-3283, pada
rangkaian tersebut terdapat dua kapasitor 5. Kabel BNC – 4 mm(3 buah)
C1 dan C2. Kapasitor C1 berfungsi untuk 6. Kabel 4 mm – 4mm (max. 10 buah)
menyimpan muatan yang pada awalnya
Alat tambahan :
didapat dari power supply, yang lalu akan
disimpannya dan dibuang ke C2 (saklar S2 1. Resistor variable (1 per 2 meja)
‘on’) ketika sudah tidak lagi tersambung 2. KIT gejala transien ( 1 dari asisten)
dengan power-supply (saklar S1 ‘off’). 3. Alat teman
Saklar S1 dan S2 menggunakan rangkaian
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai
terintegrasi analog switch 4066 yang
berikut :
memiliki resistansi kontak (on) sekitar 80 Ω.
Untuk lebih jelasnya, terdapat tahapan: 3.1 PERCOBAAN 1
1. Titik-titik A, B, C & gnd akan Pada KIT gejala transien, dihubungkan setiap
membentuk loop tertutup (ketika S1 komponen sehingga membentuk rangkaian
‘on’ & S2 ‘off’), sehingga muatan di C1 seperti gambar dibawah ini [2] :
akan terisi. Sampai pada akhirnya
tegangannya sama dengan 5V.
Gambar 3-1 Percobaan 1 Gejala Transien Lakukan kembali percobaan 1 dengan 2 nilai R2 berbeda
dan komponen lain tetap.
R1 2,2K
R2 4,7K
C1 220nF
C2 470nF Lakukan kembali percobaan 1 dengan 2 nilai C1 berbeda
dan komponen lain tetap.
Tabel 3-1 Nilai Variabel Percobaan 1 Gejala Transien
3.3 PERCOBAAN 3
Pergunakan sinyal “Vcontrol S1” sebagai sinyal sinkronisasi. Ubah tegangan sumber tegangan DC dari
5 V menjadi 4 V. Baca dan catatlah nilai
tegangan keadaan mantap pada C1 dan
C2. Baca dan catat juga konstanta
a.Gunakan channel 1 osiloskop untuk melihat tegangan yang waktunya.
terjadi di C1 (Vc1), catat plot tegangan waktu.
Amati tegangan pada titik E Ukur nilai RL yang ada pada kit percobaan anda, dan catat
(petunjuk: atur setting pada osiloskop pada BCL.
menjadi 0,2V/div,x5
40mikrosekon,slope turun, dan
external trigger dari VCS4).
Gambar 4-2.3 Grafik Tegangan C1 (Channel 1) Gambar 4-4.1 Grafik Tegangan R=50 Ohm
5. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan
maka terdapat 3 bentuk umum grafik rangkaian,
yang mengindikasikan respon rangkaian tersebut.
Grafik tersebut adalah respon paksa (saat ada
sumber tegangan atau arus), respon natural (saat
sumber tegangan atau arus dilepas, sehingga
Capasitor atau inductor bertindak sebagai sumber
maya, dan respon lengkap (gabungan kedua
respon).
Konstanta waktu rangkaian bergantung ada nilai
Resistansi, Indukor, dan Capasitor. Nilai Induktor
dan Capasitor berbanding lurus dengan nilai
Konstanta waktu pada rangkaian. Namun R
berbanding lurus dengan konstanta waktu pada
rangkaian kapasitor dan berbanding terbalik
dengan rangkaian Indukotor.
Tegangan bebas (sumber semu) pada rangkaian
RC akan mempengaruhi tegangan maksimal
Capasitor.
Pada rangkaian orde dua, nilai R menentukan
kondisi rangkaian. Semakin besar nilai R maka
akan semakin mungkin rangkaian dalam kondisi
overdamp.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Charles K. Alexander dan Matthew N. O.
Sadiku, Fundamentals of Electric Circuit Fourth
Edition, McGrawHill, Singapura, 2009.
[2] Hutabarat, Mervin T, Petunjuk Praktikum
Rangkaian Elektrik, 2017