Anda di halaman 1dari 10

MODUL 4 GEJALA TRANSIEN

Gomos Parulian Manalu (13217075)


Asisten: Navila Akhsani / 18315012
Tanggal Percobaan: 26/10/2018
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektro
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak Pada percobaan 4, rangkaian yang dgunakan di


percobaan 1 di modifikasi dengan menambah atau
Pada praktikum modul empat ini praktikan akan
menghubungkan C2 dan Induktor secara parallel.
melakukan percobaan tentang gejala transien. Gejala ini
Kemudian ditinjau tegangan pada capasitor.
terjadi akibat komponen dalam rangkaian yang dapat
menyimpan energi. Sehingga arus dan voltage tidak naik Pada percobaan 5, digunakan kit RC dan RL
atau turun secara tiba-tiba. Pada gejala transien ini fungsi dengan rangkaian yang berbeda dengan 4
tegangan atau arus akan mengikuti kurva eksponensial, percobaan sbelumnya. Pada percobaan ini,
dimana suatu nilai tegangan atau arus naik atau turun dilakukan variasi pada Rvar sehingga didapat
sampai posisi steady-state (mapan), dan akan diperhatikan grafik overdamp, underdamp, dan critically damp.
titik dimana tegangan atau arusnya sama dengan 36,78 %
Pada praktikum modul 4 ini, praktikan berfokus
arus maksimal (nilai konstanta waktu).
pada analisis grafik tegangan yang dibentuk oleh
Percobaan ini juga bertujuan agar praktikan dapat
kapasitor dan inductor serta memerhatikan
mengenali adanya respon natural, respon paksa, dan respon
seberapa cepat tegangan naik atau turun, yang
lengkap dari suatu rangkaian, mengukur konstanta waktu
ditinjau dengan nilai konstanta waktu (‘tau’).
pada rangkaian RC, dan yang terakhir ialah memahami
pengaruh tegangan transien pada rangkaian RC jika diberi Pada praktiknya, praktikan mengalami banyak
sumber tegangan bebas tantangan dan masalah. Praktikan menghabiskan
waktu hampir dua jam hanya pada percobaan 1
hal ini diusahakan karena jika percobaan satu
Kata kunci: Gejala transien, Respon Paksa, Respon tidak bisa dilakukan maka percobaan 2,3 dan 4
Natural, Respon Lengkap, dan Konstanta Waktu, tidak mungkin dilakukan. Namun karena sudah
Rangkaian Transien. terlalu lama, praktikan memutuskan untuk
melanjutkan dulu ke percobaan 5. Praktikan juga
1. PENDAHULUAN sempat mengalami masalah di percobaan 5 namun,
Pada praktikum ini, dilakukan lima percobaan akhirnya bisa diselesaikan dan datanya
dengan dua kit yang sudah disediakan. didapatkan sesuai harapan (perhitungan).
Percobaan-percobaan itu adalah, grafik tegangan Terkait 4 percobaan lain, karena sudah berusaha
pada C1 dan C2 , grafik tegangan pada C1 dan C2 sekeras mungkin, praktikan meminta persetujuan
dengan 8 variasi varibel yang lain, mencari asisten dan teman lain untuk menggunakan kit
tegangan mantap pada C1 dan C2 dengan 2 variasi orang lain untuk mendapat data. Akhirnya kami
tegangan input, rangkaian transien orde 2 (RLC), menggunakan KIT yang lain dan berhasil
percobaan tambahan [2]. mendapat semua data yang dibutuhkan.
Pada percobaan pertama, praktikan mengeset Sebelum berhasil, sebenarnya praktikan juga
rangkaian pada KIT gejala transien sesuai dengan sudah mengganti-ganti KIT, osiloskop, kabel
nilai variabel yang diberikan. Kemudian C1 dan C2 dengan dibantu asisten. Namun penyebabnya
masing-masing dihubungkan dengan kanal 1 dan masih belum jelas dan tidak bisa diatasi. Sehingga
kanal 2 osiloskop untuk melihat grafik tegangan kami memutuskan untuk mengganti semuanya
C1 dan C2. (menggunakan alat orang lain).
Pada percobaan yang kedua, rangkaian dan
langkahnya sama dengan percobaan 1, namun 2. STUDI PUSTAKA
dilakukan pada 8 variasi data yang berbeda.
2.1 GEJALA TRANSIEN
Pada percobaan ketiga, mirip dengan percobaan 1
Gejala transien terjadi pada rangkaian yang
(rangkaiannya sama). Hanya saja tegangan input
mengandung komponen penyimpanan energy
diganti menjadi 4 Volt dan 2 Volt. Percobaan ini
seperti induktor / kapasitor. Gejala ini timbul
untuk meninjau pengaruhnya kepada kondisi
karena energy yang diterima atau dilepaskan oleh
mantap (mapan).
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
komponen tersebut tidak dapat berubah seketika ‘off’ & S2 ‘on’), maka muatan yang
(arus pada induktor dan tegangan pada kapasitor). terdapat pada C1 akan mengalir mengisi
C2, hingga pada suatu saat tegangan di
2.2 RANGKAIAN ORDE SATU
C2 sama dengan tegangan di C1.
Gejala transien terjadi pada 3. Pada percobaan kita kali ini,
rangkaian-rangkaian yang mengandung mekanisme menyala-matikan saklar-
komponen penyimpan energi seperti saklar (saklar elektrik) akan
induktor dan/atau kapasitor. Gejala ini dikendalikan otomatis oleh sebuah
timbul karena energi yang diterima atau rangkaian kontroller. Sehingga
dilepaskan oleh komponen tersebut tidak keseluruhan siklus yang akan kita
dapat berubah seketika (arus pada induktor amati:
dan tegangan pada kapasitor). 1. mengisi C1

2. memindahkan sebagian isi C1 ke C2.

3. mengosongkan kedua kapasitor, dan


kembali ke 1.

Siklus ini dilakukan secara otomatis oleh


kontroller selama 20ms agar dapat
ditampilkan pada osiloskop. [2]

3. METODOLOGI
Pada percobaan modul 4 ini, alat dan bahan yang
digunakan yaitu [2] :
1. Kit transien (1 buah)
2. Kit Rangkaian RL & RC (1 buah)
3. Osiloskop (1 buah)
4. Kabel BNC – probe jepit (2 buah)
Perhatikan Gambar 4-3283, pada
rangkaian tersebut terdapat dua kapasitor 5. Kabel BNC – 4 mm(3 buah)
C1 dan C2. Kapasitor C1 berfungsi untuk 6. Kabel 4 mm – 4mm (max. 10 buah)
menyimpan muatan yang pada awalnya
Alat tambahan :
didapat dari power supply, yang lalu akan
disimpannya dan dibuang ke C2 (saklar S2 1. Resistor variable (1 per 2 meja)
‘on’) ketika sudah tidak lagi tersambung 2. KIT gejala transien ( 1 dari asisten)
dengan power-supply (saklar S1 ‘off’). 3. Alat teman
Saklar S1 dan S2 menggunakan rangkaian
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai
terintegrasi analog switch 4066 yang
berikut :
memiliki resistansi kontak (on) sekitar 80 Ω.
Untuk lebih jelasnya, terdapat tahapan: 3.1 PERCOBAAN 1
1. Titik-titik A, B, C & gnd akan Pada KIT gejala transien, dihubungkan setiap
membentuk loop tertutup (ketika S1 komponen sehingga membentuk rangkaian
‘on’ & S2 ‘off’), sehingga muatan di C1 seperti gambar dibawah ini [2] :
akan terisi. Sampai pada akhirnya
tegangannya sama dengan 5V.

2. Titik-titik C, D, E & gnd akan


membentuk loop tertutup (ketika S1
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2
3.2 PERCOBAN 2

Lakukan kembali percobaan 1 dengan 2 nilai R1 berbeda


dan komponen lain tetap.

Gambar 3-1 Percobaan 1 Gejala Transien Lakukan kembali percobaan 1 dengan 2 nilai R2 berbeda
dan komponen lain tetap.

R1 2,2K
R2 4,7K
C1 220nF
C2 470nF Lakukan kembali percobaan 1 dengan 2 nilai C1 berbeda
dan komponen lain tetap.
Tabel 3-1 Nilai Variabel Percobaan 1 Gejala Transien

Susun rangkaian seperti gambar 3-1 dengan nilai komponen


sesuai tabel 3.1. Lakukan kembali percobaan 1 dengan 2 nilai C2 berbeda
dan komponen lain tetap.
a.Catat hasil percobaan.

Diagram 3-2 Langkah-langkah Percobaan 2


Siapkan osiloskop dan kalibrasikan. Hubungkan kabel power
supply AC dari kit transien ke jala-jala.

3.3 PERCOBAAN 3

Susun kembali rangkaian seperti pada


Pergunakan sinyal “Vcontrol S1” sebagai sinyal sinkronisasi.
Percobaan 1
(Gambar 3-1)

Pergunakan sinyal “Vcontrol S1” sebagai sinyal sinkronisasi. Ubah tegangan sumber tegangan DC dari
5 V menjadi 4 V. Baca dan catatlah nilai
tegangan keadaan mantap pada C1 dan
C2. Baca dan catat juga konstanta
a.Gunakan channel 1 osiloskop untuk melihat tegangan yang waktunya.
terjadi di C1 (Vc1), catat plot tegangan waktu.

Lakukan sekali lagi untuk sumber


Gunakan channel 2 osiloskop untuk melihat tegangan yang
tegangan DC tegangan 2 V. Bandingkan
terjadi di C2 (Vc2), catat plot tegangan waktu. nilai-nilai tegangan mantap pada C1 dan
C2 yang diperoleh dengan tegangan dari
sumber tegangan yang berbeda-beda
tersebut. Bandingkan juga konstanta
waktunya. Tulis hasil pengamatan dan
analisa dalam laporan
Gunakan channel 2 osiloskop untuk melihat tegangan yang
terjadi di C2 (Vc2), catat plot tegangan waktu. Catat hasil
percobaan. Diagram 3-3 Langkah-langkah Percobaan 3

Diagram 3-1 Langkah-langkah Percobaan 1


3.4 PERCOBAAN 4
Pada KIT gejala transien, dihubungkan setiap
komponen sehingga membentuk rangkaian
seperti gambar dibawah ini [2] :

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


3.5 PERCOBAAN TAMBAHAN GEJALA
TRANSIEN

Susunlah rangkaian menggunakan KIT Rangkaian RL


& RC sehingga membentuk rangkaian pada Gambar
4-5 dibawah ini.
Gambar 3-3 Percobaan 3 Gejala Transien Catatan:
- RL dan RG adalah resistansi internal
komponen/perangkat
Susun KIT membentuk rangkaian - Rvar adalah blok resistor variabel
seperti gambar 3-3.

Amati tegangan pada titik E Ukur nilai RL yang ada pada kit percobaan anda, dan catat
(petunjuk: atur setting pada osiloskop pada BCL.
menjadi 0,2V/div,x5
40mikrosekon,slope turun, dan
external trigger dari VCS4).

Pasang probe oscilator pada posisi Vc di channel 1


Amati perubahan tegangan untuk dan output dari generator fungsi di channel 2
nilaiC2 yang berbeda. osiloskop.

Catat hasil percobaan


1.Ubah-ubah tampilan osiloskop, sehingga untuk nilai Rvar
Diagram 3-3 Langkah-langkah Percobaan 3 sekitar 50 ohm, Gambar yang terlihat di kanal 1 adalah
seperti gambar 4E dibawah.

Ubah ubah nilai Rvar menjadi sekitar 100 Ω, amati bentuk


gelombang di osiloskop kanal 1 dan catat di BCL.

Ubah ubah nilai Rvar menjadi sekitar 2 kΩ, amati bentuk


gelombang dan catat di BCL.

Carilah nilai Rvar yang membuat kondisi ‘critically damped’.


Catat nilai dan gambar di BCL.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


Gambar 3-5 Referensi Grafik Rangkaian Underdamp

Gambar 4-1.2 Grafik Tegangan C2 (Channel 2)


4. HASIL DAN ANALISIS Pada Percobaan 1 ini, kami menghadapi banyak
tantangan. Pada awalnya kami mendapat gambar
Bagian ini berisi data hasil percobaan. Jika
grafik C1 yang sama persis dengan C2, namun
diperlukan, gunakanlah tabel untuk
setelah berusaha dan tetap tidak bisa kami
merepresentasikan data hasil percobaan.
meminta izin dan diperbolehkan memakai alat
orang lain pada akhir praktikum.
4.1 Percobaan 1 dan 2 Secara hasil, nilai yang tertera dan praktikan baca
dari grafik sudah mendekati perhitungan. Namun,
sebenarnya hasil yang dilaporkan praktikan di
Tabel 4-1 Nilai Komponen (variasinya) laporan ini adalah hasil subyektif sesuai
Nilai Nilai bagaimana praktikan memandang skala yang ada
Komponen pada gambar. Sehingga sangat mungkin terjadi
komponen komponen
awal pembanding perbedaan angka.
(Percobaan 1 ) Praktikan juga salah dalam hal mencatat data,
R1 2,2KOhm 1 KOhm & 4,7 harusnya gambar dan nilai konstanta waktu
KOhm dibaca dan ditentukan saat percobaan. Namun
R2 4,7KOhm 2,2 KOhm & 10 karena mengejar waktu maka pembacaan grafik
KOhm dilakukan diluar praktikum (tidak ada koordinasi
C1 220nF 100 nF & 470 nilai kesepakan saat membaca grafik antara saya
nF dan rekan saya).
C2 470nF 220 nF & 1000
Tabel 4-2.2 Konstanta Waktu Percobaan 2 (R1 = 1
nF
Kohm)

Vpp c1 (V) Vpp c2 (V) Tc1 (s) Tc2 (s)


Tabel 4-2.1 Konstanta Waktu Percobaan 1 (Kondisi
Awal) 5,70 2,80 0,2 m 2,2 m

Vpp c1 (V) Vpp c2 (V) Tc1 (s) Tc2 (s)

5,50 2,75 0,5 m 2,20 m

Gambar 4-1.3 Grafik Tegangan C1 (Channel 1)

Gambar 4-1.1 Grafik Tegangan C1 (Channel 1)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5


Tabel 4-2.4 Konstanta Waktu Percobaan 2 (R2 = 2,2
Kohm)

Vpp c1 (V) Vpp c2 (V) Tc1 (s) Tc2 (s)

5,60 2,50 0,5 m 1m

Gambar 4-1.4 Grafik Tegangan C2 (Channel 2)

Tabel 4-2.3 Konstanta Waktu Percobaan 2 (R1 = 4,7


Kohm)

Vpp c1 (V) Vpp c2 (V) Tc1 (s) Tc2 (s)


Gambar 4-1.7 Grafik Tegangan C1 (Channel 1)
5,45 2,10 1m 2,2 m

Gambar 4-1.8 Grafik Tegangan C2 (Channel 2)

Gambar 4-1.5 Grafik Tegangan C1 (Channel 1)


Tabel 4-2.5 Konstanta Waktu Percobaan 2 (R2 = 10
Kohm)

Vpp c1 (V) Vpp c2 (V) Tc1 (s) Tc2 (s)

5,50 2,50 0,5 m 4,5 m

Gambar 4-1.6 Grafik Tegangan C2 (Channel 2)


Gambar 4-1.9 Grafik Tegangan C1 (Channel 1)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6


Tabel 4-2.7 Konstanta Waktu Percobaan 2 (C1 = 470
nF)

Vpp c1 (V) Vpp c2 (V) Tc1 (s) Tc2 (s)

5,50 3,10 1m 2,20 m

Gambar 4-1.10 Grafik Tegangan C2 (Channel 2)

Tabel 4-2.6 Konstanta Waktu Percobaan 2 (C1 = 100


nF

Vpp c1 (V) Vpp c2 (V) Tc1 (s) Tc2 (s)


Gambar 4-1.13 Grafik Tegangan C1 (Channel 1)
5,60 1,75 0,2 m 2,20 m

Gambar 4-1.14 Grafik Tegangan C2 (Channel 2)

Tabel 4-2.8 Konstanta Waktu Percobaan 2 (C2 = 220


Gambar 4-1.11 Grafik Tegangan C1 (Channel 1) nF)

Vpp c1 (V) Vpp c2 (V) Tc1 (s) Tc2 (s)

5,5 3,90 0,5 m 1m

Gambar 4-1.12 Grafik Tegangan C2 (Channel 2)

Gambar 4-1.15 Grafik Tegangan C1 (Channel 1)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7


praktikan juga memaksakan dan langsung difoto.
Hal ini terjadi lagi-lagi karena maslaah awal yaitu
kurangnya waktu akibat bermasalah di percobaan
1.
Pada percobaan dua ini, tampak beberapa grafik
dengan nilai konstanta waktu yang sama namun
grafiknya berbeda. Namun walaupun berbeda
pada intinya pola grafik apabila di plot, akan
menunjukkan indikasi yang sama. Sehingga
perbedaan grafik ini bukan masalah.
Selanjutnya berdasarkan grafik jelas bahwa nilai
konstanta waktu memang dipengaruhi Resistor
dan kapasitor. Hal ini bisa dilihat dari perbahan
Gambar 4-1.16 Grafik Tegangan C2 (Channel 2) data ketika variasi dilakukan.

Tabel 4-2.9 Konstanta Waktu Percobaan 2 (C2 = 4.2 Percobaan 3


1000 nF)
Tabel 4-2.1 Vs = 4 Volt
Vpp c1 (V) Vpp c2 (V) Tc1 (s) Tc2 (s)
Vmapan 1 Vmapan 2 Tc1 (s) Tc2 (s)
5,60 3,90 0,5 m 4,5 m
1,20 1,20 0,5 m 2,2 m

Gambar 4-1.17 Grafik Tegangan C1 (Channel 1)

Gambar 4-2.1 Grafik Tegangan C1 (Channel 1)

Gambar 4-1.18 Grafik Tegangan C2 (Channel 2)

Pada percobaan secara umum hasilnya sudah


mendekati hasil perhitungan (terutama pada nilai Gambar 4-2.2 Grafik Tegangan C2 (Channel 2)
konstanta waktu). Hanya saja, grafik yang
terbentuk masih ada yang kurang sesuai hasil
perhitungan. Hal ini kemungkinan besar karena
keterbatasan layer menampilkan grafik dan

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8


Tabel 4-2.2 Vs = 4 Volt jam sebelum deadline. Sehingga datanya tidak
sempat saya dapat.
Vmapan 1 Vmapan 2 Tc1 (s) Tc2 (s)
Kedepannya, mungkin lebih cepat mengerjakan
laporan dan lebih awal meminta datanya. Datanya
1,00 1,00 0,5 m 2,2 m akan dimuat di BCL (beserta analisisnya).

4.4 Percobaan Tambahan

Gambar 4-2.3 Grafik Tegangan C1 (Channel 1) Gambar 4-4.1 Grafik Tegangan R=50 Ohm

Gambar 4-2.4 Grafik Tegangan C2 (Channel 2)


Gambar 4-4.2 Grafik Tegangan R=100 Ohm

Berdasarkan percobaan 3 (dari gambar) didapat


bahwa tegangan mantap C1 dan C2 adalah sama.
Hal ini logis karna berdasarkan keterangan
panduan kit (controller) , C1 akan naik (diisi)
duluan, kemudian hubungan ke sumber tegangan
di OFF, pada tahap selanjutnya C1 akan mengisi
C2, sampai tegangan pada C1 dan C2 sama
(tegangan mantap). Pada kasus inilah teganan
mantap C1 dan C2 sama).
Pada percobaan 3 ini tidak ada masalah dalam hal
data yang didapatkan.
4.3 Percobaan 4
Pada percobaan ini, sebenarnya praktikan telah
mendapat data, tetapi karena datanya dalam Gambar 4-4.1 Grafik Tegangan R=2 KOhm
bentuk foto dan hanya ada pada satu kamera saya
Berdasarkan data pada ketiga grafik,
lupa meminta datanya. Terlebih lagi karena
diklasifikasikan menjadi 2 keadaan rangkaian (4-
laporan ini (bab 4) saya kerjakan pada beberapa

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 9


4.1 dan 4-4-2 berada dalam kondisi underdamp)
dan 4.4-3 berada dalam keadaan overdamp.
Berdasarkan perhitungan titik Critically damp
rangkaian percobaan tambahan ini berada pada
sekitaran 1 Kohm. Sehingga wajar bahwa pada
R=2 Kohm grafiknya sudah membentuk
overdamp.
Cara mencari titik critically damp adalah, resistor
diubah perlahan hingga bentuk grafik (dari
underdamp menjadi Overdamp) tepat berubah.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang sudah dilakukan
maka terdapat 3 bentuk umum grafik rangkaian,
yang mengindikasikan respon rangkaian tersebut.
Grafik tersebut adalah respon paksa (saat ada
sumber tegangan atau arus), respon natural (saat
sumber tegangan atau arus dilepas, sehingga
Capasitor atau inductor bertindak sebagai sumber
maya, dan respon lengkap (gabungan kedua
respon).
Konstanta waktu rangkaian bergantung ada nilai
Resistansi, Indukor, dan Capasitor. Nilai Induktor
dan Capasitor berbanding lurus dengan nilai
Konstanta waktu pada rangkaian. Namun R
berbanding lurus dengan konstanta waktu pada
rangkaian kapasitor dan berbanding terbalik
dengan rangkaian Indukotor.
Tegangan bebas (sumber semu) pada rangkaian
RC akan mempengaruhi tegangan maksimal
Capasitor.
Pada rangkaian orde dua, nilai R menentukan
kondisi rangkaian. Semakin besar nilai R maka
akan semakin mungkin rangkaian dalam kondisi
overdamp.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Charles K. Alexander dan Matthew N. O.
Sadiku, Fundamentals of Electric Circuit Fourth
Edition, McGrawHill, Singapura, 2009.
[2] Hutabarat, Mervin T, Petunjuk Praktikum
Rangkaian Elektrik, 2017

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1


0

Anda mungkin juga menyukai

  • Petunjuk Praktikum
    Petunjuk Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Petunjuk Praktikum
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • Modul 3 - Deteksi Tepi
    Modul 3 - Deteksi Tepi
    Dokumen6 halaman
    Modul 3 - Deteksi Tepi
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan
    Pembahasan
    Dokumen7 halaman
    Pembahasan
    Sonya Tooru
    Belum ada peringkat
  • El2101 05 13217075
    El2101 05 13217075
    Dokumen12 halaman
    El2101 05 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • FSM dan VGA Driver
    FSM dan VGA Driver
    Dokumen9 halaman
    FSM dan VGA Driver
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El3109 06 13217082
    El3109 06 13217082
    Dokumen6 halaman
    El3109 06 13217082
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • Bidik Misi
    Bidik Misi
    Dokumen1 halaman
    Bidik Misi
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • MODUL 6 RESONANSI
    MODUL 6 RESONANSI
    Dokumen6 halaman
    MODUL 6 RESONANSI
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • BJT Transistor
    BJT Transistor
    Dokumen39 halaman
    BJT Transistor
    priyo
    Belum ada peringkat
  • Day3 - Gomos Manalu
    Day3 - Gomos Manalu
    Dokumen4 halaman
    Day3 - Gomos Manalu
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2101 04 13217075
    El2101 04 13217075
    Dokumen10 halaman
    El2101 04 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2102 04 13217075
    El2102 04 13217075
    Dokumen4 halaman
    El2102 04 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2102 02 13217075
    El2102 02 13217075
    Dokumen9 halaman
    El2102 02 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2102 02 13217075
    El2102 02 13217075
    Dokumen9 halaman
    El2102 02 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2101 04 13217075
    El2101 04 13217075
    Dokumen10 halaman
    El2101 04 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2102 01 13217075
    El2102 01 13217075
    Dokumen7 halaman
    El2102 01 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2101 04 13217075
    El2101 04 13217075
    Dokumen10 halaman
    El2101 04 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2102 01 13217075
    El2102 01 13217075
    Dokumen7 halaman
    El2102 01 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2102 01 13217075
    El2102 01 13217075
    Dokumen7 halaman
    El2102 01 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2102 02 13217075
    El2102 02 13217075
    Dokumen7 halaman
    El2102 02 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2102 02 13217075
    El2102 02 13217075
    Dokumen9 halaman
    El2102 02 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2102 02 13217075
    El2102 02 13217075
    Dokumen7 halaman
    El2102 02 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • Format Laporan
    Format Laporan
    Dokumen7 halaman
    Format Laporan
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • El2102 01 13217075
    El2102 01 13217075
    Dokumen7 halaman
    El2102 01 13217075
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat
  • KisahSurauLama
    KisahSurauLama
    Dokumen10 halaman
    KisahSurauLama
    Gomos Parulian Manalu
    Belum ada peringkat