1256 3978 1 PB PDF
1256 3978 1 PB PDF
Slamet PH
FT Universitas Negeri Yogyakarta
email: slametph@yahoo.com
Abstract: The current practices of vocational schools in Indonesia mostly show the following
weaknesses: offering single function of preparing students for gainful employment, preparing students
to become employees and lack of entrepreneurship preparation, slow response to economic
development, weak link and match with the world of work, and no guaranttee for graduates to get
decent work. The external forces and factors influencing vocational schools are numerous but the
followings must be urgently responded: national long range development plan, blue print for national
education long range development plan, master plan for accelerating and enlarging national economic
development of Indonesia, diversity of society needs particularly the world of work, technological
development, and globalization. In order vocational schools to be able to play more important roles in
Indonesian economic development, they have to enlarge their functions from solely single function to
vocational school model having multiple functions of serving diverse needs of society. The transition
from single function to multiple functions requires restructuring policy, planning, budgeting,
institutions, and resources required to run vocational school model.
Keywords : vocational school weaknesses, vocational school challenges, vocational school model,
single function, and multi-functions
14
15
tujuan pendidikan kejuruan dan memilih upaya- belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga
upaya yang tepat untuk mencapainya agar se- terjadi idle capacity/under utilization.
laras dengan kebutuhan dunia kerja merupakan Kedua, kebanyakan SMK saat ini me-
pekerjaan dinamis bagi pembuat dan pelaksana nyiapkan siswanya hanya untuk bekerja pada
kebijakan. bidang keahlian tertentu sebagai pekerja/kar-
Secara umum, tujuan pendidikan kejuru- yawan/pegawai. Sangat sedikit sekali SMK
an saat ini cenderung fokus pada fungsi tunggal yang sengaja menyiapkan siswanya untuk
yaitu menyiapkan siswanya untuk bekerja pada menjadi wirausahawan (pengusaha). Padahal,
bidang tertentu sebagai pekerja/karyawan. menurut Kementerian Tenaga Kerja dan Trans-
Tujuan ini tidak salah, namun keanekaragaman migrasi (2010), lulusan SMK yang diterima
kebutuhan masyarakat menuntut SMK men- sebagai karyawan di sektor formal hanya 30%
jalankan fungsi majemuk. Jika fungsi majemuk dan yang 70% bekerja di sektor informal (usaha
yang dipilih, maka upaya-upaya yang perlu mikro/kecil) yang tidak pernah dipersiapkan
ditempuh untuk mencapainya harus juga ma- dengan baik oleh SMK. Oleh karena itu, SMK
jemuk. SMK Model merupakan terobosan baru harus menyiapkan siswanya untuk menjadi
yang dirancang untuk hal tersebut. Sisa tulisan karyawan dan wirausahawan/pengusaha.
ini berturut-turut akan memaparkan kondisi Ketiga, SMK kurang cepat tanggap ter-
SMK saat ini, tuntutan eksternal, SMK Model hadap tuntutan-tuntutan pembangunan ekonomi
sebagai terobosan baru, fungsi majemuk SMK tingkat lokal, nasional, regional, dan interna-
Model, dan diakhiri dengan penutup. sional. Potensi ekonomi lokal, kekayaan sumber
daya natural dan kultural, dan persaingan re-
KONDISI SMK SAAT INI gional dan global belum ditanggapi secara ce-
Secara umum, kondisi SMK saat ini me- pat, cekat, dan tepat. Jika demikian, peran SMK
nunjukkan hal-hal sebagai berikut: (1) hanya terhadap pembangunan ekonomi tidak akan
menyelenggarakan fungsi tunggal yaitu me- optimal.
nyiapkan siswanya untuk bekerja pada bidang Keempat, keselarasan antara dunia SMK
tertentu sebagai karyawan; (2) lemah dalam dan dunia kerja dalam dimensi kuantitas, kua-
menyiapkan siswanya untuk menjadi wirausa- litas, lokasi, dan waktu, belum terorganisir se-
hawan; (3) lambat daya tanggapnya terhadap cara formal. Meskipun telah diterbikan Peratur-
dinamika tuntutan pembangunan ekonomi; (4) an Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Ta-
belum optimal keselarasannya dengan dunia hun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasio-
kerja; dan (5) belum ada kepastian jaminan ter- nal Indonesia, tetapi wadah formal yang men-
hadap siswanya untuk memperoleh pekerjaan jembatani dunia SMK dan dunia kerja belum
yang layak. Lima kondisi SMK tersebut di- ada. Di masa lalu (1994) ada wadah yang men-
uraikan seperlunya sebagai berikut. jembatani dunia SMK dan dunia kerja yaitu
Pertama, sebagian besar SMK saat ini Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN).
hanya menyelenggarakan fungsi tunggal, yaitu MPKN dibentuk melalui Surat Keputusan Ber-
menyiapkan lulusannya untuk bekerja. Fungsi- sama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
fungsi lain yang juga tidak kalah penting belum dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia ten-
dilaksanakan secara maksimal, misalnya pe- tang pembentukan Majelis Pendidikan Kejuru-
latihan bagi penganggur, pelatihan bagi kar- an dengan Nomor 0217/U/1994 dan 044/
yawan perusahaan, pengembangan unit produk- SKEP/KU/VIII/94, tetapi sekarang Lembaga ini
si/teaching factory, industri masuk SMK/teach- tidak aktif. Padahal Surat Keputusan Bersama
ing industry, lembaga sertifikasi profesi (LSP), tersebut juga belum dicabut.
tempat uji kompetensi (TUK), dan pengem- Kelima, pembalikan proporsi peserta
bangan bahan pelatihan. Akibatnya, sumber didik SMA:SMK dari 70%:30% menjadi
daya SMK terutama guru dan fasilitas sekolah 30%:70% menuntut penyelenggaraan SMK
yang mampu menjamin siswanya untuk
memperoleh pekerjaan yang layak. Penjaminan idaman kemajuan pada tahun 2045 sebagai
terhadap siswanya untuk memperoleh pekerjaan berikut, yaitu: “Mengangkat Indonesia menjadi
yang layak merupakan tugas tidak mudah negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar
karena melibatkan banyak pihak. Meskipun dunia pada tahun 2025 dan 8 besar dunia pada
demikian, upaya-upaya untuk memastikan agar tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi ting-
lulusan SMK segera memperoleh pekerjaan gi yang inklusif dan berkelanjutan.” UU 17/
merupakan tugas penting SMK, baik melalui 2007 juga menyatakan bahwa untuk mewujud-
pembelajaran yang bermutu tinggi dan relevan kan visi tersebut ditempuh melalui 8 misi pem-
dengan kebutuhan dunia kerja maupun melalui bangunan nasional sebagai berikut: (1) mewu-
program-program bimbingan dan konseling judkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
kejuruan yang dirancang dengan baik. beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan
Kondisi SMK tersebut tidak boleh dibiar- falsafah Pancasila; (2) mewujudkan bangsa
kan berlangsung terus-menerus karena akan yang berdaya-saing; (3) mewujudkan masyara-
membuat SMK kurang berfungsi maksimal bagi kat demokratis berlandaskan hukum; (4) me-
pembangunan nasional pada umumnya dan wujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu;
pembangunan ekonomi pada khususnya. Pen- (5) mewujudkan pemerataan pembangunan
didikan kejuruan itu adalah pendidikan eko- yang berkeadilan; (6) mewujudkan Indonesia
nomi sehingga tiga pertanyaan berikut harus asri dan lestari; (7) mewujudkan Indonesia
dijawab dengan tepat, yaitu what to produce, menjadi Negara kepulauan yang mandiri, maju,
how to produce, and for whom. Oleh karena itu, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional,
SMK harus pro-penciptaan lapangan kerja, pro- dan (8) mewujudkan Indonesia berperan pen-
kegiatan ekonomi, pro-pertumbuhan ekonomi, ting dalam pergaulan dunia internasional.
pro-pemerataan ekonomi, dan pro-kesejahteraan Berdasarkan visi dan misi RPJPN 2025
(pro-job, pro-activity, pro-growth, pro-distri- tersebut disusunlah empat tahapan rencana
bution, dan pro-prosperity). pembangunan jangka menengah nasional
(RPJMN) sebagai berikut. (1) RPJMN 1: 2005-
TUNTUTAN EKSTERNAL 2009, yaitu menata kembali NKRI, membangun
SMK diharapkan memiliki kemampuan Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan
dan kesanggupan untuk menanggapi tuntutan- demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang
tuntutan eksternal berikut: (1) rencana pem- lebih baik. (2) RPJMN 2: 2010-2014, yaitu me-
bangunan jangka panjang nasional (RPJPN); (2) mantapkan penataan kembali NKRI, mening-
cetak biru pembangunan pendidikan nasional; katkan kualitas sumber daya manusia (SDM),
(3) master plan percepatan dan perluasan pem- membangun kemampuan ilmu pengetahuan dan
bangunan ekonomi Indonesia/MP3EI; (4) ke- teknologi, memperkuat daya saing perekonomi-
anekaragaman kebutuhan masyarakat, khusus- an. (3) RPJMN 3: 2015-2019, yaitu memantap-
nya dunia kerja; (5) kemajuan teknologi; dan kan pembangunan secara menyeluruh dengan
(6) tuntutan globalisasi. menekankan pembangunan keunggulan kom-
petitif perekonomian yang berbasis sumber
Rencana Pembangunan Jangka Panjang daya alam yang tersedia, sumber daya manusia
Nasional 2005-2025 yang berkualitas, dan kemampuan ilmu pe-
Undang-Undang Republik Indonesia No- ngetahuan dan teknologi. (4) RPJMN 4: 2020-
mor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pemba- 2024, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia
ngunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui
(UU 17/2007) menetapkan bahwa visi Indo- percepatan dan perluasan pembangunan di ber-
nesia tahun 2025 adalah: “Indonesia yang bagai bidang dengan menekankan terbangunnya
mandiri, maju, adil, dan makmur.” Lebih jauh struktur perekonomian yang kokoh berlan-
lagi, UU 17/2007 juga mencanangkan idaman- daskan keunggulan kompetitif (lihat Gambar 1).
teknologi informasi dan komunikasi secara dan disisi lain akan menuntut pendidikan ke-
maksimal. juruan mengajarkan kemampuan multi-skilling.
UNESCO juga menyarankan agar perencanaan
Keanekaragaman Kebutuhan Masyarakat
kurikulum pendidikan kejuruan memberi prio-
Sebagai Bangsa dan Negara kepulauan,
ritas pada multi-skilling, flexibility, retrainabi-
Indonesia memiliki keanekaragaman jenis ma-
lity, entrepreneurship, credit transfer, dan con-
syarakat yang tentu saja kebutuhannya juga ber-
tinuing education. Saran UNESCO tersebut
anekaragam. Ada kelompok penganggur yang
sebenarnya telah tertampung dalam White Pa-
ingin bekerja, ada kelompok karyawan perusa-
per tentang pengembangan pendidikan kejuruan
haan yang ingin meningkatkan keterampilan-
di Indonesia yang disebut Skills Toward 2020.
nya, ada kelompok satuan pendidikan dan
Namun demikian, implementasinya mengalami
lembaga pelatihan kejuruan yang membutuhkan
distorsi dan diskontinyuitas dari waktu ke wak-
bahan pelatihan, ada kelompok masyarakat
tu akibat pergantian pimpinan pendidikan ke-
yang ingin bekerja di luar negeri, dan sebagai-
juruan, baik di tingkat pusat maupun di daerah.
nya untuk tidak disebut satu persatu karena
Kemajuan teknologi menuntut SMK un-
terlalu banyak jumlah jenisnya. Jika SMk ingin
tuk melakukan perubahan-perubahan terhadap
berperan besar dalam memajukan masyarakat
kompetensi lulusannya, kurikulumnya, proses
yang beraneka ragam kebutuhannya, maka
belajar mengajarnya, penilaian prestasi belajar-
SMK harus mampu memberikan pelayanan
nya, pendidik dan tenaga kependidikannya,
majemuk terhadap keanekaragaman kebutuhan
sarana dan prasarananya, pendanaannya, dan
masyarakat. Tentu saja tidak semua keaneka-
pengelolaannya. Disamping itu, dengan potensi
ragaman kebutuhan masyarakat harus dilayani
teknologi yang dimiliki oleh SMK, sudah
oleh SMK, tetapi harus dipilah dan dipilih se-
saatnya SMK melakukan perubahan fungsinya,
suai dengan kemampuan dan kesanggupan yang
dari fungsi tunggal yang hanya menyiapkan sis-
dimiliki oleh SMK. Peran majemuk SMK sa-
wanya untuk bekerja sebagai karyawan menjadi
ngat diperlukan untuk melayani keanekaragam
SMK yang memiliki fungsi majemuk untuk
kebutuhan masyarakat dan SMK Model diran-
melayani kemajemukan tuntutan masyarakat.
cang untuk itu.
Khusus untuk pengembangan kurikulum
Kemajuan Teknologi pendidikan kejuruan, UNESCO (1992) juga
Jenis-jenis teknologi yang berkembang menyarankan agar pendidikan kejuruan memi-
saat ini mencakup teknologi konstruksi, manu- liki kurikulum yang komponen-komponennya
faktur, transportasi, komunikasi, energi, bio, terdiri atas broad academic base, basic train-
dan bahan. SMK sangat dekat hubungannya ing, specialized training, dan industrial upskill-
dengan teknologi karena teknologi merupakan ing yang benar-benar mampu menyiapkan
alat utamanya. Kedekatan hubungan SMK dan siswanya untuk bekerja dan berkembang di
teknologi bukan barang baru karena teknologi tempat kerjanya.
merupakan bagian dari kehidupan SMK. Tek-
Tuntutan Globalisasi
nologi yang saat ini sarat perubahan menuntut Era globalisasi menuntut kemampuan
SMK memiliki daya adaptasi dan adopsi yang daya saing yang kuat dalam teknologi, mana-
cepat agar mampu menyiapkan siswanya ber- jemen, kepemimpinan, dan sumberdaya manu-
kemampuan dan berkesanggupan untuk melek sia. Keunggulan teknologi akan menurunkan
teknologi, luwes menghadapi perubahan tekno- biaya produksi, meningkatkan kandungan nilai
logi, dan terampil dalam mengoperasikan tek- tambah, memperluas keragaman produk, dan
nologi. Oleh karena itu, pengembangan SMK meningkatkan mutu produk. Keunggulan ma-
ke depan harus semutakhir kemajuan teknologi. najemen dan kepemimpinan akan meningkatkan
UNESCO (1992) memprediksi bahwa per- efektivitas dan efisiensi. Keunggulan sumber-
ubahan teknologi akan membuat SMK melaku-
daya manusia (SDM) merupakan kunci daya
kan de-skilling pendidikan kejuruan disatu sisi
saing karena SDM lah yang akan menentukan berbagai kekayaan natural dan kultural telah
siapa yang mampu menjaga kelangsungan hi- banyak yang dikelola oleh bangsa lain karena
dup, perkembangan, dan kemenangan dalam ketidakmampuan bangsa Indonesia, yang pada
persaingan global. Sumber daya manusia ber- gilirannya bangsa Indonesia tidak akan menjadi
kualitas unggul memiliki sifat-sifat kreatif, ino- tuan rumah dinegerinya sendiri.
vatif, luwes, melek teknologi, terampil, dan me- Oleh karena itu, Indonesia harus memi-
miliki kecerdasan majemuk. Trilling dan Fadel liki sumber daya manusia yang berkualitas
(2010) menyarankan agar pendidikan pada abad tinggi agar kekayaan alam (darat, laut, udara)
21 mampu menghasilkan “innovative, inventive, yang melimpah harus dikelola oleh bangsa
self-motivated and self-directed, creative pro- Indonesia sendiri dan bukan oleh bangsa lain.
blem solvers to confront increasingly complex Rendahnya mutu sumber daya manusia Indo-
global problem”. Saran tersebut sebenarnya nesia telah merelakan kepada bangsa lain untuk
telah diterapkan oleh di beberapa negara yang menjadi tuan di Indonesia, untuk mengelola
telah menyadari sepenuhnya betapa pentingnya sumber daya alam di Indonesia, baik berupa
memiliki satuan-satuan pendidikan yang cerdas, tambang emas, timah, batubara, minyak, mau-
berkualitas tinggi, dan unggul. pun gas bumi. Hal ini jelas merugikan bangsa
Negara-negara berikut telah memiliki Indonesia. Bangsa Indonesia harus juga mampu
satuan-satuan pendidikan berkualitas tinggi. mengelola sendiri berbagai keunggulan lokal
Misalnya, Malaysia memiliki Sekolah Bestari/ yang ragamnya tiada bandingannya di dunia
Smart School, Thailand memiliki World Stan- sehingga dibutuhkan sumber daya manusia
dard Class, Filipina memiliki SBM Grand un- yang berkualitas tinggi untuk mengelolanya.
tuk sekolah umum dan untuk sekolah kejuruan Saat ini sejumlah keunggulan lokal telah dike-
namanya Strengthened Technical and Vocatio- lola oleh bangsa-bangsa lain karena Indonesia
nal Education Program/STVEP, Hongkong tidak mampu, misalnya: mutiara di Lombok di
memiliki Quality School Improvement Project, kelola oleh Jepang, pusat-pusat pembibitan
dan Jepang memiliki Reinbow Plan. Negara-ne- tanaman pelan-pelan tetapi pasti akan dikelola
gara tersebut sangat proaktif dalam menyiapkan oleh Jepang, kelapa sawit oleh Malaysia, ukir-
sumber daya manusia agar berkualitas tinggi ukiran oleh Malaysia dan Australia, batik oleh
dibanding dengan Indonesia yang baru saja Malaysia, Hongkong, dan Taiwan.
memulai mengenalkan sekolah bertaraf inter- Pada tahun 2008, United Nations meng-
nasional dan itupun dikritik mati-matian, yang ajak negara-negara anggotanya untuk mengem-
akhirnya dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi. bangkan ekonomi kreatif yang ditempuh me-
Harus diakui bahwa setiap langkah inisiatif lalui pengembangan industri kreatif, misalnya
untuk kreatif dalam memajukan pendidikan cultural heritage, visual and performing arts,
tidak jarang akan menuai kritik karena ide-ide audiovisual industries, publishing and printed
cemerlang juga sering keluar dari kemapanan media, new media, design, and creative services
yang telah lama mengakar di masyarakat. including advertising and architecture. Bagi
Jika Indonesia tidak memiliki sekolah- Indonesia, apa yang dicontohkan oleh United
sekolah yang mampu menyiapkan sumber daya Nation hanyalah sebagian kecil karena Indo-
manusia berkaliber dunia seperti negara-negara nesia memiliki kekayaan kultural dan natural
yang disebut sebelumnya, cepat atau lambat yang jauh lebih banyak dari pada negara-negara
sekolah-sekolah Indonesia akan ketinggalan lain. Menanggapi ajakan United Nation, Indo-
dengan sekolah-sekolah luar negeri. Konse- nesia telah menerbitkan Instruksi Presiden Re-
kuensinya, kemampuan daya saing global Indo- publik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 tentang
nesia dalam sumber daya manusia akan lemah, Pengembangan Ekonomi Kreatif yang isi
sekolah-sekolah Indonesia akan menjadi im- utamanya mencakup pengembangan industri-
portir ilmu dari luar negeri seperti dirasakan industri kreatif sebagai berikut, yaitu: periklan-
sekarang, dan yang lebih memprihatinkan, an, arsitektur, pasar seni dan barang antik,
kerajinan, desain, model (fashion), film, video, dengan SMK-SMK lain dalam inputnya (kuri-
fotografi, permainan interaktif, musik, seni per- kulum, guru, fasilitas, dan sebagainya), proses-
tunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan nya (pembelajaran, manajemen, kepemimpinan,
komputer dan piranti lunak, radio dan televisi, dan sebagainya), dan outputnya (mutu lulusan
dan riset dan pengembangan. Tentu saja pe- dan mutu produk-produk lain yang dihasilkan).
ngembangan ekonomi kreatif tidak terbatas Satu hal mendasar yang harus dilakukan oleh
pada cakupan industri kreatif tersebut, yang lain SMK Model adalah membangun kerjasama,
masih banyak. Oleh karena itu, setiap SMK kolaborasi, dan sinergi dengan dunia kerja, mu-
agar mengembangkan industri kreatif sesuai lai dari perumusan kompetensi, penyusunan ba-
dengan karakteristik kejuruan masing-masing. han ajar, pelaksanaan kegiatan, hingga sampai
Untuk menghadapi tuntutan-tuntutan evaluasi dan sertifikasi kompetensi.
eksternal sebagaimana disebut sebelumnya, Program-program di SMK Model di-
sudah saatnya Indonesia mengembangkan SMK susun selaras dengan kebutuhan peserta didik
Model. Tentu saja pengembangan SMK Model dan kemajemukan kebutuhan masyarakat serta
harus berangkat dari kondisi dan kepentingan dunia kerja dalam berbagai sektor dan sub-sub
nasional dalam rangka untuk mempertebal sektornya, baik sektor primer, sekunder, tersier
nasionalisme berdasarkan Pancasila dan pilar- maupun kuarter. Oleh karena itu, keselarasan
pilar persatuan dan kesatuan Indonesia yaitu (link & match) antara SMK Model dan dunia
UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. kerja merupakan imperatif, baik dalam dimensi
Pengembangan SMK Model diarahkan untuk kuantitas (jumlah), kualitas (kompetensi), lo-
menghasilkan insan Indonesia cerdas, berjati kasi (tempat), maupun waktu (kapan). SMK
diri Indonesia, dan berkeunggulan komparatif Model dapat menyelenggarakan beragam jalur
dan kompetitif secara regional dan internasional pendidikan, baik formal maupun non-formal,
melalui peningkatan ketersediaan, keterjang- selaras dengan kebutuhan masyarakat lokal, na-
kauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan sional, regional, dan internasional. Oleh karena
kepastian memperoleh layanan SMK Model. itu, berbagai alternatif jalur, jenis, dan jenjang
Dalam penyelenggaraan SMK Model, upaya pendidikan yang selaras dengan kebutuhan-
peningkatan mutu, relevansi, efektivitas, dan kebutuhan tersebut harus disediakan melalui
efisiensi harus dilakukan secara optimal dan program-program yang berpihak kepada kema-
terus menerus, baik terhadap input, proses, jemukan kebutuhan masyarakat. Gambar 3 me-
maupun outputnya. nunjukkan cakrawala pengembangan SMK Mo-
del: lokal, nasional, regional, dan internasional.
SMK MODEL: TEROBOSAN BARU
Dari Gambar 3 dapat dijelaskan bahwa
SMK Model adalah SMK yang dikem-
SMK Model dituntut untuk mengembangkan
bangkan dari SMK yang menyelenggarakan
program-program berdasarkan keunggulan lo-
fungsi tunggal yaitu menyiapkan peserta didik
kal, berdasarkan karakteristik dan kebutuhan
untuk memasuki lapangan kerja pada bidang
Indonesia karena Indonesia memiliki kekayaan
tertentu menjadi SMK yang menyelenggarakan
alam yang beragam dan melimpah serta ke-
multi-fungsi (fungsi majemuk) atas dasar prin-
majemukan sektor-sektor pembangunan, baik
sip-prinsip kemanfaatan, keterpaduan program,
sektor primer (pertanian, perkebunan, peternak-
integrasi sumber daya (manusia, uang, peralat-
an, perikanan/kelautan, dsb.), sektor sekunder
an, bahan, dan sebagainya), resource sharing,
(industri, perusahaan, dsb.), sektor tersier/jasa
dan pemanfaatan teknologi informasi dan ko-
langsung (bank, transportasi, dsb.), maupun
munikasi secara maksimal. SMK Model ditun-
sektor kuarter/jasa tidak langsung (konsultan,
tut untuk menjadi sekolah cerdas (kreatif, ino-
penasehat, dan sebagainya). Siswa SMK harus
vatif, inisiatif, cepat, tepat, dan cekat) dalam
berjati diri Indonesia yang ditempuh melalui
mengembangkan program-programnya, dan
pendidikan Pancasila, UUD 45, NKRI, dan
memiliki keunggulan-keunggulan dibanding
Bhinneka Tunggal Ika.
Nasional
Regional
Mengingat SMK Model tidak bisa steril tentu saja pengembangan SMK akan jauh lebih
dari perkembangan global, maka SMK Model banyak jumlahnya. Jika diasumsikan setiap
harus terbuka terhadap gesekan-gesekan kema- kabupaten/kota sekurang-kurangnya dikem-
juan-kemajuan global yang konstruktif dengan bangkan 2 SMK yang bermutu tinggi dan yang
tetap berjati diri Indonesia. Oleh karenanya, da- memiliki fungsi majemuk, maka sekurang-
lam mengadopsi dan mengadaptasi perkem- kurangnya harus dikembangkan 1000 SMK
bangan global harus dilakukan secara eklektif Model yang tersebar di seluruh tanah air. Untuk
inkorporatif, dalam arti, tidak semua perkem- mengembangkan SMK Model sejumlah itu
bangan global dipindah ke Indonesia secara jelas akan menggunakan dana yang banyak, dan
utuh tanpa menganalisis konteks asing dan dengan keterbatasan dana yang tersedia saat ini,
kesesuainnya dengan konteks Indonesia. Maka sulit mewujudkan mereka sekaligus.
benar ajaran Ki Hadjar Dewantawa bahwa In- Untuk tahap awal, setiap kota pusat per-
donesia harus terbuka terhadap pengaruh bu- tumbuhan ekonomi sebagaimana ditetapkan
daya asing, tetapi harus menggunakan teori tri- dalam MP3EI dibangun 2 SMK Model sehing-
kon, yaitu kontinyuitas (berkesinambungan da- ga membutuhkan sekurang-kurangnya 74 SMK
lam melestarikan dan mengembangkan kebu- Model. Saat ini Direktorat Pembinaan Sekolah
dayaan Indonesia), konsentrisitas (menuju ke Menengah Kejuruan (2012) baru mengembang-
arah kebudayaan dunia tetapi tetap menunjuk- kan 12 SMK Model, yaitu SMKN 2 Pacitan,
kan kepribadian Indonesia), dan konvergensi SMKN 2 Palembang, SMKN 2 Kraksaan,
(terpadu dengan kebudayaan asing secara selek- SMKN 4 Palangka Raya, SMKN 1 Sukowati,
tif yang dipandang tidak berbenturan dan yang SMKN 2 Sukowati, SMKN 2 Kupang, SMKN
dapat memajukan bangsa Indonesia). 2 Selong, SMKN 1 Kuningan, SMKN 13
Untuk mendukung pembangunan ekono- Bandung, SMKN 9 Bandung, dan SMKN 5
mi masa depan Indonesia, MP3EI menyarankan Surakarta. Saat ini baru dirintis 12 SMK Model,
agar setiap kabupaten/kota dikembangkan se- yaitu SMKN 2 Pacitan, SMKN 2 Palembang,
kurang-kurangnya 1 community college yang SMKN 2 Kraksaan, SMKN 4 Palangka Raya,
selaras dengan potensi ekonomi daerah yang SMKN 1 Sukowati, SMKN 2 Sukowati, SMKN
bersangkutan. Karena jumlah kabupaten/kota di 2 Kupang, SMKN 2 Selong, SMKN 1 Kuning-
Indonesia kurang lebih 500, maka sekurang- an, SMKN 13 Bandung, SMKN 9 Bandung,
kurangnya harus dibangun 500 community dan SMKN 5 Surakarta. Rintisan 12 SMK Mo-
colleges di seluruh tanah air. Kalau pengem- del tersebut belum mengembangkan program-
bangan community college saja sekitar 500, program yang multi fungsi. Berikut ditawarkan
ide-ide pengembangan SMK Model yang diha- yang mampu meyakinkan dunia kerja untuk
rapkan mampu menyelenggarakan 13 fungsi merekrut lulusannya; dan (8) penempatan seko-
majemuk SMK Model. lahnya dalam posisi unggul dibanding SMK-
SMK lainnya (school positioning). Oleh karena
FUNGSI MAJEMUK SMK MODEL itu, kisah-kisah sukses yang dialami oleh SMK
Agar pendidikan kejuruan tetap selaras Model harus dibukukan dan disebarluaskan ke
dengan kebutuhan masyarakat, King & Palmer SMK-SMK lain di Indonesia sebagai bagian tak
(2010) berpendapat bahwa abad 21 memerlukan terpisahkan dari tugas dan fungsinya sebagai
reformasi fungsi pendidikan kejuruan. Untuk SMK Model.
Indonesia, pendapat mereka bukanlah hal baru Kedua, SMK Model dapat mendirikan
karena pada tahun1998 Direktorat Pembinaan unit usaha di sekolahnya yang produknya bisa
SMK telah melakukan reformasi dengan kon- berupa barang dan/atau jasa dan siswanya bek-
sepnya yang disebut Skills Toward 2020 yang erja di unit usaha ini sebagai karyawan atas
intinya bahwa SMK harus bebasis demand dri- bimbingan gurunya. Unit usaha ini dapat ber-
ven (berbasis kebutuhan dunia kerja dengan se- bentuk badan usaha atau koperasi. SMK se-
gala variasi jenis-jenisnya). Skills Toward 2020 macam ini berfungsi sebagai pusat pengem-
juga sangat selaras dengan saran UNESCO bangan unit produksi/teaching factory/indus-
(1984) bahwa pendidikan kejuruan agar menata trial based education model. Untuk menjadi
ulang organisasi dan koordinasinya dengan teaching factory, SMK harus mampu menye-
dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan lenggarakan usaha bisnis/perusahaan dan ditun-
SMK Model agar menekankan keselarasannya tut menjalankan fungsi-fungsi baku perusahaan,
dengan kebutuhan masyarakat. Itulah sebabnya, yaitu manajemen produksi, manajemen pema-
pengembangan SMK Model agar mencakup 13 saran, manajemen personalia, manajemen ke-
fungsi majemuk sebagai berikut. uangan, manajemen peralatan dan perbekalan,
Pertama, SMK Model dapat berfungsi prinsip-prinsip akuntansi, dan inti manajemen
mengembangkan program-program unggulan (general manager). SMK semacam ini harus
mutu lulusannya yang dapat dirujuk oleh SMK- menyelenggarakan pendidikan yang benar-be-
SMK lain di Indonesia. Program-program ung- nar berbasis dunia kerja (experiential educa-
gulan yang dimaksud, dalam bahasa ekonomi, tion/work based learning/hand-on experience)
adalah what to produce, how to produce, and utamanya adalah production based learning
for whom yang selaras dengan aneka ragam ke- (belajar membuat barang jadi yang marketable)
butuhan pembangunan ekonomi dan kebutuhan yaitu belajar melalui kerja yang sungguhan
masyarakat melalui enam kelompok kejuruan, seperti yang terjadi di dunia kerja bisnis dan
yaitu: (1) teknologi dan rekayasa; (2) teknologi bukan belajar yang sifatnya tiruan (artifisial).
informasi dan komunikasi; (3) kesehatan; (4) Ketiga, SMK dapat berfungsi sebagai
seni, kerajinan, dan pariwisata; (5) agrobisnis teaching industry yaitu SMK bekerja sama de-
dan teknologi; dan (6) bisnis dan manajemen. ngan industri dengan menyediakan tempat bagi
Untuk menghasilkan mutu lulusan yang unggul, industri untuk memproduksi barang sesuai de-
SMK Model harus menunjukkan kehebatan-ke- ngan yang diproduksi oleh industri bersang-
hebatan dalam manajemen sekolah yang dibuk- kutan. Guru dan siswa SMK membuat produk
tikan oleh 8P yaitu: (1) perencanaan yang sela- atas bimbingan karyawan industri. Dengan cara
ras dengan kebutuhan dunia kerja; (2) pengor- ini SMK dapat memperoleh transfer of know-
ganisasian yang mengacu fungsi; (3) pelaksana- ledge dan lisensi dari industri untuk mempro-
an yang efektif dan efisien; (4) pengkoordinasi- duk barang dan memasarkannya secara terbatas.
an yang solid; (5) pemantauan dan pengeva- SMK-SMK yang telah menjalankan teaching
luasian yang tepat; (6) pengembangan sekolah industry misalnya SMK-Kanzen, SMK-Zyrex,
yang futuristik; (7) pemasaran yang mampu dan SMK-Advan.
menarik masyarakat untuk belajar ke SMK dan
Keempat, SMK Model dapat berfungsi antara SMK Model dan perguruan tinggi harus
sebagai mitra perusahaan dalam pelatihan kerja disepakati, yaitu siapa membiayai berapa ba-
karyawan perusahaan. Perusahaan-perusahaan nyak dan untuk apa.
di Indonesia selalu mengalokasikan dana untuk Ketujuh, SMK Model dapat berfungsi
meningkatkan dan memutakhirkan keterampil- sebagai pusat pelatihan kewirausahaan (pusat
an karyawannya agar lebih produktif. Jika SMk pelatihan wirausahawan/pengusaha) bagi siapa
Model mampu menawarkan program-program saja yang ingin memulai/belajar ulang/mengem-
pelatihan kerja yang selaras dengan kebutuhan bangkan usahanya, baik usaha mikoro, kecil
perusahaan, maka banyak perusahaan yang maupun menengah. Sebagai entrepreneurship
ingin menjadi mitra SMK Model. Untuk itu, center, SMK Model harus menguasai cara-cara
SMK Model harus benar-benar memiliki pro- berusaha yang berbasis ilmu ekonomi yaitu
gram-program yang berhimpitan/sesuai dengan what to produce, how to produce, and for
kebutuhan perusahaan. Dengan demikian, kemi- whom. SMK Model harus mampu mengajarkan
traan/hubungan dan kedekatan dengan perusa- manajemen produksi, manajemen pemasaran,
haan merupakan keniscayaan bagi SMK Model. manajemen sumber daya manusia, manajemen
Kelima, SMK Model dapat berfungsi peralatan dan perbekalan, manajemen keuang-
sebagai pusat pelatihan kerja bagi siapa saja an, akuntansi, dan inti manajemen. Lebih rinci-
yang membutuhkannya dan yang dapat untung nya, SMK harus menyelenggarakan pelatihan
darinya, terutama para pengganggur/pencari wirausahawan yang mencakup dua belas fungsi
kerja atau mereka yang ingin meningkatkan baku perusahaan, yaitu: produksi, perencanaan
keterampilannya. Untuk itu, SMK Model harus produksi, riset dan pengembangan produksi,
memiliki program-program keterampilan jang- transaksi, perebutan pelanggan, perencanaan
ka pendek (short training) yang bervariasi/ pemasaran, riset pasar dan pemasaran, mana-
beragam sesuai dengan kebutuhan para pe- jemen personalia, manajemen keuangan, mana-
nganggur atau siapa saja yang membutuhkan- jemen peralatan dan perlengkapan serta perbe-
nya dalam rangka meningkatkan keterampilan kalan, manajemen akuntansi, dan inti mana-
kejuruannya. jemen.
Keenam, SMK Model dapat berfungsi Kedelapan, SMK Model dapat berfungsi
sebagai community college yang menyeleng- sebagai tempat pelatihan praktik bagi SMK-
garakan kursus-kursus pendek keterampilan SMK lain, baik untuk guru-gurunya maupun
kejuruan/vokasi dan menyelenggarakan Diplo- siswa-siswanya. Dulu pernah ada Balai Latihan
ma 1, Diploma 2, dan Diploma 3 sebagai transit Pendidikan Teknik (BLPT) yang berfungsi se-
untuk melanjutkan ke universitas (berfungsi macam ini, tetapi pudar karena pengelolaan
sebagai transfer education, career education, yang tidak efektif dan inefisien. Model seperti
and continuing education). Mengingat commu- BLPT ini dapat difungsikan lagi melalui SMK
nity college merupakan kewenangan perguruan Model karena model BLPT ini sangat efisien
tinggi, maka penyelenggaraan community dengan diterapkannya resource sharing dan
college harus dilakukan melalui kerjasama penggunaan fasilitas secara maksimal.
dengan perguruan tinggi lokal terutama dengan Kesembilan, SMK Model dapat berfung-
program diploma dan politeknik atau polibisnis si sebagai pusat produksi (production center)
(sharing). SMK Model menyediakan sumber khususnya produk-produk yang berbasis ke-
daya manusia (pendidik) dan sarana dan pra- unggulan lokal yang tidak dimiliki oleh daerah-
sarana untuk mendukung pembelajaran, sedang daerah lain dan bahkan negara-negara lain.
perguruan tinggi menyediakan program-pro- Produk-produk unggulan lokal dapat dipasarkan
gramnya (kurikulumnya) dan pengeluaran ija- ke daerah-daerah lain dan bahkan ke manca
sahnya. Mengingat sumber daya manusia dan negara karena produk-produk ini memiliki daya
sumber daya selebihnya adalah milik SMK saing komparatif tinggi karena keunikan dan
Model, maka perhitungan biaya kerja sama keistimewaannya yang tidak dimiliki oleh
daerah-daerah lain dan negara-negara lain. Tan- agar siswa-siswa menyiapkan dirinya sejak dini
tangan utama yang dihadapi oleh SMK Model untuk memasuki dunia kerja.
sebagai production center adalah pemasaran ka- Kedua belas, SMK Model dapat berfung-
rena sekolah-sekolah sebagai lembaga pendi- si sebagai pusat pengembangan bahan pelatih-
dikan tidak diperbolehkan menjual produk- an. Bahan-bahan pelatihan kerja berbasis kom-
produknya ke publik, layaknya seperti per- petensi sangat dibutuhkan oleh SMK-SMK dan
usahaan. Jalan keluar yang rasional adalah pusat-pusat pelatihan kerja, namun sampai saat
dengan menjadikan SMK Model sebagai Badan ini keberadaannya masih langka kecuali pada
Layanan Umum (BLU) atau bekerja sama de- perusahaan-perusahaan besar yang telah mapan.
ngan perusahaan-perusahaan di sekitarnya da- Pusat-pusat pengembangan bahan pelatihan
lam kepemilikan lisensi terbatas untuk mempro- kerja dapat didirikan di SMK Model karena ke-
duksi dan memasarkan barang/jasa dari hasil tersediaan sumber daya manusia dan fasilitas-
kerja sama. nya.
Kesepuluh, mengingat ketersediaan ke- Ketigabelas, mengingat keseterdiaan sum-
mampuan sumber daya manusia (guru) dan ber daya manusia dan fasilitasnya, SMK Model
kelengkapan fasilitas yang dimiliki oleh SMK dapat berfungsi sebagai pusat penyiapan calon-
Model, maka SMK Model dapat berfungsi calon tenaga kerja internasional (TKI) agar te-
sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang rampil, luwes, melek teknologi, mampu ber-
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dan bahasa asing, dan mampu bergaul dengan ke-
Tempat Uji Kompetensi (TUK) sebagai kepan- ragaman budaya lintas bangsa. Untuk itu, SMK
jangan tangan dari Badan Nasional Sertifikasi Model dituntut untuk memiliki wawasan global,
Profesi (BNSP) yang dibentuk melalui Peratur- terutama wawasan tentang tenaga kerja yang
an Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004. Tentu dibutuhkan oleh negara-negara lain serta per-
saja pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja syaratan-persyaratan untuk memasukinya.
dan uji kompetensi didasarkan atas peraturan
perundang-undangan. Untuk menjalankan fung- PENUTUP
si tersebut, SMK Model harus bekerja sama SMK Model dirancang untuk menyeleng-
dengan BNSP. garakan fungsi majemuk berdasarkan kemaje-
Kesebelas, SMK Model dapat berfungsi mukan kebutuhan masyarakat, khususnya dunia
sebagai pusat informasi pasar kerja/bursa kerja kerja. Oleh karena itu, keselarasannya dengan
khusus (BKK) yang diupayakan melalui kerja kebutuhan masyarakat merupakan imperatif,
sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Trans- baik dalam dimensi kuantitas, kualitas, lokasi,
migrasi setempat. Jika fungsi ini dijalankan de- maupun waktu. Transisi menuju SMK Model
ngan baik, maka transisi dari SMK Model ke memerlukan penataan ulang kebijakan, peren-
dunia kerja akan lancar sehingga mampu me- canaan, penganggaran, kelembagaan, dan sum-
ngurangi masa tunggu kerja atau mengurangi ber daya yang diperlukan untuk menyeleng-
lama pengangguran. Untuk itu, bersama-sama garakan SMK Model.
dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
setempat, SMK Model agar membangun sistem UCAPAN TERIMA KASIH
informasi pasar kerja yang mutakhir dan akurat. Penulis mengucapkan terima kasih ba-
Agar fungsi BKK benar-benar dapat memper- nyak kepada ketua, sekretaris, dan anggota
lancar transisi peserta didik SMK ke dunia redaksi yang telah menyetujui artikel ini untuk
kerja, maka guru bimbingan dan konseling ke- dimuat dalam Jurnal Ilmiah Cakrawala Pen-
juruan dituntut untuk mencari informasi lo- didikan. Semoga amal beliau dibalas berlipat
wongan pekerjaan yang meliputi jenis peker- ganda oleh Allah SWT. Amin.
jaan dan persyaratan untuk melamarnya dan ini
harus diinformasikan ke siswa-siswa SMK yang
hampir lulus atau bahkan diajarkan sejak dini