Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PENGHITUNGAN

TINGKAT KERUSAKAN
RUANG KELAS SD TAHUN 2015

Komponen bangunan terdiri dari:

Kepala
Leher

Badan

Kaki

Bagaimana menentukan tingkat kerusakan tiap komponen bangunan?


1. Atap

a. Penutup atap adalah genteng, seng, zincalum atau bahan lain yang digunakan
sebagai penutup atap.

Contoh cara menghitung:

Luas A+B = luas penutup atap ruangan


Luas A = (3,5+2) x (1+9) x 1,2
Luas B = (3,5+1) x (1+9) x 1,2

Luas C = luas penutup atap yg rusak

Presentase tingkat kerusakan =


Luas C / (Luas A + B) x 100%
b. Rangka atap adalah struktur rangka dibawah penutup atap (reng, usuk/kasau,
gording) termasuk kuda-kudanya.

Luas C = luas rangka atap yg rusak

cara menghitung:
sama dengan cara menghitung tingkat
kerusakan Penutup Atap

c. Listplank & talang

Contoh cara menghitung:

a+b+c+d = panjang total listplank & talang ruang


b’+d’ = panjang listplank yg rusak

Presentase tingkat kerusakan =


(b’+d’) / (a+b+c+d) x 100%
2. Plafond

a. Rangka Plafond adalah struktur rangka diatas plafond yang berfungsi menyangga
penutup plafond.

Contoh cara menghitung:

Luas total rangka plafond ruang = 9x9


Luas A+B = luas rangka plafond yg rusak

Presentase tingkat kerusakan =


Luas (A+B) / (9x9) x 100%

b. Penutup & list Plafond adalah tripleks, asbes atau bahan lain yang digunakan
sebagai penutup plafond dengan list-nya.

c. Cat Plafond adalah cat yang digunakan untuk warna penutup plafond dengan list-
nya.

Luas A+B = luas penutup plafond/cat


plafond yg rusak

cara menghitung:
sama dengan cara menghitung tingkat
kerusakan Rangka Plafond
3. Dinding

a. Kolom & Ringbalk adalah struktur rangka (beton/kayu) pada bidang dinding.

Contoh cara menghitung:

No. 1-12 = kolom


No. 13-27 = ringbalk
Jumlah total kolom + ringbalk = 27
No. 6,8,15,19 = kolom & ringbalk yg
rusak (4 buah)

Presentase tingkat kerusakan =


Luas 4 / 27 x 100%

b. Bata/Dinding Pengisi adalah dinding bata/batako/papan.

c. Cat Dinding adalah cat yang digunakan untuk warna dinding.

Contoh cara menghitung:

Luas A+B+C+D = luas total dinding


ruangan
Luas A’+C’ = luas total dinding/cat yg
rusak

Presentase tingkat kerusakan =


Luas (A’+C’) / (Luas A+B+C+D) x 100%

4. Pintu & Jendela

a. Kusen adalah bingkai tempat menempatkan daun pintu & jendela pada dinding.

Contoh cara menghitung:

No. 1 & 2 = kusen pintu (2 buah)


No. A,B,C,D,E = kusen jendela (5 buah)
Jumlah total kusen pintu + jendela = 7
No. 1 & C = kusen pintu & jendela yg
rusak (2 buah)

Presentase tingkat kerusakan =


Luas 2 / 7 x 100%
b. Daun Pintu adalah penutup bukaan/lubang untuk pintu.

c. Daun Jendela adalah penutup bukaan/lubang untuk jendela (termasuk kaca mati).

Contoh cara menghitung:

No. 1-15 = daun jendela (15 buah)


No. 1,3,13 = daun jendela yg rusak (3
buah)

Presentase tingkat kerusakan =


Luas 3 / 15 x 100%

No. A,B,C = daun pintu (3 buah)


No. C = daun pintu yg rusak (1 buah)

Presentase tingkat kerusakan =


Luas 1 / 3 x 100%

5. Lantai

a. Struktur bawah lantai adalah urugan/pasangan yang berada di bawah penutup


lantai. Kerusakan yang terjadi biasanya adalah penurunan lantai.

b. Penutup Lantai adalah penutup permukaan lantai ruangan (keramik, tegel,


plesteran/acian, papan kayu atau bahan lainnya).

Contoh cara menghitung:

Luas total lantai ruangan = 9 x 9


Luas A + B = luas lantai yg rusak
(penutup lantai terkelupas
atau mengalami penurunan
lantai)

Presentase tingkat kerusakan =


Luas (A+B) / (9x9) x 100%
6. Pondasi
a. Pondasi adalah struktur dasar bangunan yang berada di dalam tanah.

b. Sloof adalah struktur pasangan beton diatas pondasi dan dibawah lantai.

Contoh cara menghitung:

Panjang total sloof/pondasi =


(7x2) + ((3+3+3)x3) + (2x4)

b = panjang sloof yang rusak


Presentase tingkat kerusakan sloof =
b / ((7x2) + ((3+3+3)x3) + (2x4)) x 100%

a = panjang pondasi yang rusak


Presentase tingkat kerusakan pondasi =
a / ((7x2) + ((3+3+3)x3) + (2x4)) x 100%

7. Utilitas
a. Instalasi listrik

Contoh cara menghitung:

No. 1-8 = instalasi listrik (lampu, saklar,


stop kontak) (8 unit)
No. 1 & 8 = instalasi yang rusak (2 unit)

Presentase tingkat kerusakan instalasi =


2 / 8 x 100%

b. Instalasi air hujan & pasangan beton keliling bangunan

Contoh cara menghitung:

Panjang total saluran air & pasangan


beton keliling bangunan = a + b + c
b’ = panjang saluran yang rusak

Presentase tingkat kerusakan instalasi =


b’ / (a+b+c) x 100%

Anda mungkin juga menyukai