Seni Budaya Kelas X Semester 1 - Cetak
Seni Budaya Kelas X Semester 1 - Cetak
%,'$1*3(0%,1$$16(.2/$+0(1(1*$+$7$6
',1$63(1',',.$13529,16,-$:$%$5$7
-DODQ'U5DGMLPDQ1R7HOS)D[
:LVVHHOERUG
%DQGXQJ
3HQJDUDK
'U,U+$KPDG+DGDGL06L
.HSDOD'LQDV3HQGLGLNDQ3URYLQVL-DZD%DUDW
3HQDQJJXQJ-DZDE
,U+<HVD6DUZHGL+DPLVHQR03G
.HSDOD%LGDQJ3HPELQDDQ6HNRODK0HQHQJDK$WDV
.RRUGLQDWRU3HQJHPEDQJ0RGXO
'UV'HGHQ6DHIXO+LGD\DW03G
.HSDOD.&':LOD\DK9,
$DQ1XJUDKD63G
6WDI%LGDQJ3HPELQDDQ6HNRODK0HQHQJDK$WDV
'LDQ5RFKGLDQD67
6WDI%LGDQJ3HPELQDDQ6HNRODK0HQHQJDK$WDV
.RRUGLQDWRU3HODNVDQD
.XVWLPL03G
6WDI%LGDQJ3HPELQDDQ6HNRODK0HQHQJDK$WDV'LVGLN3URYLQVL-DZD%DUDW
7LP6($02/(&
6XDPLQ63G
7LP7HNQLV%LGDQJ3HPELQDDQ6HNRODK0HQHQJDK$WDV'LVGLN3URYLQVL-DZD%DUDW
'UV+-XPGLDW0DU]XNL00
7LP7HNQLV%LGDQJ3HPELQDDQ6HNRODK0HQHQJDK$WDV'LVGLN3URYLQVL-DZD%DUDW
'U6XQGDUL03G
7LP7HNQLV%LGDQJ3HPELQDDQ6HNRODK0HQHQJDK$WDV'LVGLN3URYLQVL-DZD%DUDW
'UD'HGHK6XDWLQL03G
.HSDOD60$1HJHUL3DGDODUDQJ.DE%DQGXQJ
'UD+HUPLQ5R]DN03G
3HQJDZDV.RWD%DQGXQJ
'UD(SRQ.XUQLDVLK03G
3HQJDZDV.RWD%DQGXQJ
$LS6\DULI+DVDQ(IIHQGL03G
*XUX60$1HJHUL3DGDODUDQJ.DE%DQGXQJ
3HQXOLV0RGXO
7DPDQ6XWDUPDQ63G*XUX60$1HJHUL%DQGXQJ
'HG\+HUPDZDQ63G*XUX60$1HJHUL6XPHGDQJ
1LQD,QDZDWL03G*XUX60$1HJHUL&LPDKL
(ND(OLDVWUL66Q*XUX60$1HJHUL%DQGXQJ
,UDZDWL1XUFDQGUD*XUX60$1HJHUL%DQGXQJ
8VPDQ6XKDQD66Q*XUX60$3*5,&LEDWX*DUXW
(GLWRU
'UV5(U\DQWR03G7LP7HNQLV%LGDQJ3HPELQDDQ6HNRODK0HQHQJDK$WDV'LVGLN
3URYLQVL-DZD%DUDW
7DPDQ6XWDUPDQ63G*XUX60$1HJHUL%DQGXQJ
/D\RXW
7LP7HNQLV%LGDQJ3HPELQDDQ6HNRODK0HQHJDK$WDV'LVGLN3URYLQVL-DZD%DUDW
Dicetak oleh:
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan APK Sekolah
Menengah telah menetapkan sebuah strategi yang inovatif yaitu dengan melalui
penyelenggaraan Sekolah Menengah Atas Terbuka atau SMA Terbuka, yang tersebar di
seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Barat.
Modul merupakan bahan ajar yang tepat untuk SMA Terbuka karena proses belajar
di SMA Terbuka sebagian besar menggunakan pola belajar mandiri. Dengan adanya bahan
ajar modul SMA Terbuka yang sudah disusun dan mengacu kepada Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku, diharapkan proses
belajar SMA Terbuka lebih efektif dan dapat berjalan dengan lancar. Untuk itulah maka
Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan bahan ajar modul untuk
SMA Terbuka pada Tahun 2018.
Kepada semua pihak yang telah membantu terhadap kelancaran dalam proses
pengadaan modul SMA Terbuka ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat mengucapkan terima kasih semoga kebaikan saudara mendapat imbalan dari
Allah SWT, Aamiin.
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi
Apa kabar semuanya? Semoga Anda sehat selalu dan tetap bersemangat untuk
belajar dan mendapatkan pengalaman mengapresiasi dan berkreasi dalam Mata
Pelajaran Seni Budaya!
Untuk pertemuan kali ini kita akan belajar tentang Seni Musik Tradisional.
Pernahkah Anda mendengar istilah Seni Musik Tradisional? Menurut Anda jenis
kesenian apa saja yang dapat dikategorikan sebagai Seni Musik Tradisional? Ya,
betul, beberapa jenis kesenian seperti Kacapi Suling, Gamelan, Reog, Calung,
Tarawangsa merupakan contoh dari Seni Musik Tradisional. Sekarang marilah kita
mengamati gambar di bawah ini
2. Prasyarat
Sebelum Anda mempelajari lebih lanjut tentang isi dari Modul 3.1 dan II di atas,
coba dengarkan dulu dua contoh audio berikut ini :
Contoh Audio No. 1 : Kacapi Suling (diperdengarkan audio Kacapi Suling)
Contoh Audio No. 2 : Tarawangsa (diperdengarkan audio Tarawangsa)
Selain itu, upaya Anda untuk mengapresiasi ragam Seni Musik Tradisional yang
berkembang di daerah masing-masing sangat dibutuhkan untuk memahami isi
Modul 3.1 dan II. Sebagai contoh, pada hajatan pernikahan atau sunatan, tak jarang
dipertunjukan beberapa seni musik tradisional seperti gamelan degung. Coba Anda
apresiasi pertunjukan seni musik tersebut sebagai dasar untuk mempelajari materi
pada Modul 3.1 ini.
3. Panduan Belajar
Untuk memudahkan proses pembelajaran, perhatikan panduan berikut ini,
Modul 3.1 :
x Dengarkan secara berulang ulang contoh audio no. 3, 4, 5, 6 tentang titi laras
Pelog, Salendro, Madenda, dan Diatonis.
Contoh Audio no. 3 : laras Pelog
Contoh Audio no. 4 : laras Salendro
Contoh Audio no. 5 : laras Madenda
Contoh Audio no. 6 : tangga nada Diatonis
x Coba tiru audio tersebut melalui vokal sampai setiap nada dikuasai.
x Bacalah materi pelajaran pada Modul 3.1 yang membahas tentang Tangga
Nada Alat Musik Tradisional dan Interval.
x Jawablah soal penilaian Modul 3.1.
5. Cek Kemampuan
Apabila Anda mempelajari materi pada Modul 3.1 dan II ini, cek kemampuan
penguasaan Anda atas materi dengan mengisi soal pada kolom penilaian. Anda
dianggap menguasai materi apabila dapat mencapai hasil penilaian dengan capaian
nilai minimal 80 (delapan puluh).
1. Tujuan Pembelajaran
Hallo, apa kabar? Semoga Anda tetap tertarik untuk melanjutkan pembelajaran Seni
Musik Tradisional. Kelihatannya akan semakin menarik kalau Anda mengikuti
langkah pembelajaran selanjutnya.
x Coba dengarkan secara berulang-ulang contoh audio no. 3, 4, 5, 6 tentang laras
Pelog, Salendro, Madenda, dan Diatonis.
Contoh Audio no. 3 : Urutan laras Pelog (link: bit.ly/2pL1alK)
Contoh Audio no. 4 : Urutan laras Salendro (link: bit.ly/2uppFux)
Contoh Audio no. 5 : Urutan laras Madenda (link: bit.ly/2ussjzB)
Contoh Audio no. 6 : Urutan tangga nada Diatonis (link: bit.ly/2I9X9yV)
Catatan:
Apabila link di atas tidak bisa diakses, materi tentang laras Pelog, Salendro, dan
Madenda masih bisa dipelajari pada saat Anda mempelajari Kompetensi Dasar
4.1 tentang Memainkan Alat Musik Tradisional setelah pokok bahasan ini.
x Coba tiru audio tersebut melalui vokal sampai setiap nada dikuasai.
x Setelah Anda mempunyai gambaran auditif tentang ketiga laras di atas, bacalah
uraian materi pelajaran pada Modul 3.1 yang membahas tentang Tangga Nada
Alat Musik Tradisional dan Interval (lihat Uraian Materi).
x Setelah itu, jawablah soal penilaian Modul 3.1.
Modul 3.1.1
A. Uraian Materi
1. Tangga Nada Alat Musik Tradisional
2. Interval
Amati contoh audio no. 6 : tangga nada Diatonis (lihat link di atas).
2. Interval.
Interval atau jarak nada adalah jarak bunyi antara nada yang satu ke nada yang lain.
Pada laras Pentatonis dan tangga nada Diatonis ditemukan interval yang berbeda-
beda.
a. Interval laras Pelog, Salendro, Madenda
Ketiga jenis laras ini mempunya interval yang berbeda satu sama lain. Untuk
membandingkan perbedaan interval ketiga laras di atas, perhatikan skema di
bawah ini :
Apabila diamati secara visual, maka ditemukan interval yang berbeda antara
laras Pelog, Salendro, dan Madenda.
b. Interval tangga nada Diatonis.
Interval tangga nada Diatonis terdiri atas dua jenis, yaitu jarak satu dan setengah
dengan rincian:
Si – Do = berjarak setengah Ke nada tinggi
La – Si = berjarak satu
Sol – La = berjarak satu
Fa – Sol= berjarak satu
Mi – Fa = berjarak setengah
Re – Mi = berjarak satu
Do - Re = berjarak satu Dibaca dari nada rendah
Amati contoh audio no. 7 : jarak nada Diatonis (link: bit.ly/2pNRFCy)
Karena hanya terdiri dari dua jenis interval yaitu satu dan setengah, disebutlah
tangga nada seperti ini disebut Diatonis.
B. Penilaian Pembelajaran
MODUL 3.1
Setelah Anda mempelajari materi pada Modul 3.1, cobalah untuk menguji kompetensi
Anda atas materi yang telah diampu.
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara memilih salah satu jawaban yang dianggap
tepat!
1. Pada alat musik suling terdapat nada Da, Mi, Na, Ti, La. Simpulan dari urutan nada
tersebut adalah:
A. Terdapat laras Pelog pada alat musik suling tersebut.
B. Terdapat tangga nada Pentatonis.
C. Terdapat tangga nada Diatonis.
D. Terdapat laras Salendro.
E. Terdapat laras Madenda.
Bobot Soal : 20
Nilai maksimal = 5 X 20 = 100
x Setelah Anda mengamati foto dan membaca skema di atas, lanjutkan membaca
materi pelajaran pada Modul 3.1 yang membahas tentang Jenis Alat Musik
Tradisional dan Fungsi Alat Musik dalam Karya Musik Tradisional.
x Setelah materi dikuasai, jawablah soal penilaian Modul 3.1I untuk mengukur
pengetahuan yang telah dikuasai.
Modul 3.1.2
A. Uraian Materi
1. Jenis Alat Musik Tradisional
2. Fungsi Alat Musik dalam Karya Musik Tradisional
Setelah mempelajari Modul 3.1I, lakukan tes kemampuan Anda dengan menjawab soal-
soal di bawah ini.
1. Alat musik tifa dan kendang dapat diklasifikasikan ke dalam alat musik
membranofon, sedangkan kacapi diklasifikasikan ke dalam ...
A. Aerofon
B. Chordofon
C. Membranofon
D. Idiofon
E. IdioMembranofon
2. Kacapi, sasando, rebab merupakan contoh alat musik chordofon. Tiga contoh alat
musik yang termasuk klasifikasi aerofon adalah .....
A. Suling, Bangsing, Tarompet
B. Tifa, Kendang, Rebana
C. Saron, Bonang, Kenong
D. Bangsing, Kendang, Saron
E. Tarompet, Kenong, Rebana
3.
Alat musik pada foto di atas dimainkan dengan cara digesek. Apa klasifikasi alat musik
tersebut?
A. Idiofon
B. Membranofon
C. Chordofon
D. Aerofon
E. IdioMembranofon
4. Alat musik harmonis pada musik tradisional Indonesia berbeda dengan alat musik
Barat. Yang termasuk alat musik harmonis pada musik tradisional Indonesia adalah
.....
Referensi
Harjana, Suka 1983 Estetika Musik. Jakarta : Depdikbud.
Koesoemadinata, R.M.A, Pangawikan Rinenggaswara.Jakarta: Koesoemadinata, .M.A
1969
Seni Raras.Jakarta: Pradnjaparamita.
Mack, Dieter : Pengarahan Solfegio. Manuskrip.
Mack, Dieter: Pengarahan Teori Dasar Musik Barat dan Harmoni Tonal Dasar.
Manuskrip.
Nano. S : Pengetahuan Karawitan Sunda. Bandung: Dirjen Diknas
Soepandi, Atik
Dasar-dasar Teori Karawitan. Bandung : Lembaga Kesenian Bandung.
Hernawan, Dedy Pengantar Karawitan Sunda. Bandung : P4ST UPI. 2003
Daftar Istilah
Durasi = Waktu berlangsungnya bunyi
Laras = Tangga nada
PENDAHULUAN
1. Deskripsi
Modul 3.1 ini adalah salah satu modul dari rangkaian modul mata pelajaran Seni
Budaya cabang Seni Musik. Dalam modul sebelumnya Anda telah mempelajari
beberapa hal tentang konsep dasar musik tradisional. Nah, dalam kegiatan
belajar kali ini kita akan mempelajari bagaimana Anda dapat memainkan alat
musik tradisional.
2. Prasyarat
Agar Anda lebih memahami dan mudah mempelajari bagaimana memainkan alat
musik tradisional dengan baik, sebelumnya Anda harus mengetahui konsep dasar
musik tradisional terdiri dari; tangga nada alat musik tradisional, interval, jenis
alat musik tradisional, dan fungsi alat musik dalam karya musik tradisional.
3. Panduan Belajar
Agar dapat mempelajari Modul 3.1ni dengan baik, ikutilah petunjuk-petunjuk
berikut ini:
a. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sehingga Anda dapat
memahami kerangka umum modul, tujuan, dan bagaimana mempelajarinya.
b. Bacalah secara menyeluruh isi Modul 3.1ni, carilah kata-kata kunci, atau kata-
kata yang dianggap asing. Kata-kata tersebut merupakan istilah khusus dalam
bidang seni. Carilah artinya dalam glosarium atau kamus yang ada.
c. Bacalah isi modul dengan cermat, ulangi bacaan jika menemukan hal-hal yang
sulit dipahami.
d. Bukalah sumber-sumber belajar yang diberikan dalam materi Modul 3.1ni
sebagai tambahan sumber informasi.
e. Harus memiliki alat musik tradisional Suling.
f. Ikutilah langkah-langkah pembelajaran dengan baik agar dalam
mempraktikan isi modul dapat dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang diharapkan.
g. Kerjakan latihan-latihan dan tugas yang disediakan.
Tujuan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran ini diharapkan Anda mampu memainkan alat musik
tradisional melalui kegiatan pengamatan, penelaahan, dan simulasi dari sumber belajar
baik buku, tayangan audio video, dan tayangan video di internet dengan baik, disiplin,
tanggung jawab, mandiri, dan percaya diri.
A. Uraian Materi
Memainkan Alat Musik Tradisional
Hampir seluruh wilayah di Indonesia memiliki beragam alat musik tradisional baik dilihat
dari bentuk, bahan, dan cara memainkannya. Salah satu alat yang paling banyak
digunakan adalah alat musik yang berbahan dasar dari bambu, dan umumnya yang
paling dikenal adalah alat musik berasal dari Sunda. Tahukah Anda alat-alat musik
tradisional sunda apa saja yang terbuat dari bambu? Dan tahukah bagaimana cara
memainkan alat-alat musik tersebut?
Mungkin Anda sering mendengar alat musik seperti angklung, celempung, karinding,
dan suling. Dari setiap alat musik tersebut, memiliki fungsi dan cara memainkannya
yang berbeda-beda. Ada alat musik dimainkan dengan cara digoyang (Angklung),
dipukul (celempung), ditoél (karinding), dan ditiup (suling).
Salah satu yang paling populer dan sering diajarkan di sekolah adalah suling. Suling
Sunda merupakan salah alat musik tradisional yang sangat khas di Jawa Barat. Suling
Sunda sering dimainkan dalam penyajian pertunjukan musik seperti Tembang Sunda
Cianjuran, Gamelan Degung, dan Kawih Sunda. Apakah Anda pernah mendengar atau
menyaksikan sebuah pertunjukan musik tersebut? Jika pernah, apa yang Anda rasakan?
Inilah gambaran yang biasa dirasakan ketika kita sedang mendengar atau menonton
sajian permainan suling. Pernahkah Anda memainkan atau belajar memainkan alat ini?
Jika pernah sulitkah memainkan alat musik ini? Bagaimanakah cara memainkannya?
Lagu apa saja yang biasa dimainkan dengan alat musik ini?
Inilah yang akan kita pelajari pada bagian Modul 3.1ni. Anda sekarang akan diberikan
pengalaman tentang cara memainkan suling ini sesuai dengan konsep dan teknik
memainkan alat musik tradisional ini dengan baik.
Sebelum mengenal lebih jauh bagaimana cara memainkan alat musik ini, Anda bisa
mengamati pertunjukan musik suling sunda dari sumber-sumber yang ada di media
internet seperti youtube dengan mengetik kata kunci suling di dalam menu
pencariannya.
(atau coba amati di link; https://www.youtube.com/watch?v=JCT1MTZYbHU)
1. Teknik Dasar Memainkan Suling
a. Pengenalan Alat Musik (Waditra)
Suling merupakan alat musik bambu yang dimainkan dengan cara ditiup. Alat
musik suling sunda memliki dua jenis, yakni suling dengan 4 lubang suara dan 6
lubang suara. Adapun yang akan kita pelajari dalam Modul 3.1ni adalah suling
dengan 6 lubang suara. Bagian-bagian dari suling sunda adalah sebagai berikut :
Sumber : http://seninesto.blogspot.co.id/2014/01/belajkar.html
Gambar 6. Bagan permainan suling laras pelog
Sumber : http://seninesto.blogspot.co.id/2014/01/belajkar.html
Gambar 7. Posisi jari pada suling laras pelog
b. Laras Madenda
da mi na ti la da (1 2 3 4 5 1) atau selaras dengan dengan do si la fa mi do.
Sumber : http://seninesto.blogspot.co.id/2014/01/belajkar.html
Gambar 8. Posisi jari pada suling laras madenda
Sumber : http://seninesto.blogspot.co.id/2014/01/belajkar.html
Gambar 9. Posisi jari pada suling laras salendro
Sumber : http://seninesto.blogspot.co.id/2014/01/belajkar.html
Gambar 10. Posisi jari pada suling secara lengkap
Coba laras-laras di atas dimainkan secara berulang-ulang hingga bunyi suling
terasa halus dan bersih. Dan biasakan latihan agar penjarian menjadi lentur dan
suara lebih jernih. Selamat belajar!!!
Referensi
Ali, Matius, 2005. Seni Musik SMA 1 untuk Kelas X. Jakarta: PT. Penerbit
Erlangga.
Dedy Hernawan, 2003. Pengantar Karawitan Sunda. Bandung: P4ST UPI.
Drs. H. Wahyu Wibisana, dkk., 1998. Buku Guru Kesenian. Bandung: CV. Geger
Sunten.
Syafii, Tedjo Djatmiko, Agus Cahyono, 2006. Materi dan Pembelajaran Kertakes
SD. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Syahroni, S.Kar., 2010. PAndai Karawitan. Bandung: Andira Putra.
Yayat Nursantara, 2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas X. Jakarta: PT. Penerbit
Erlangga.
Ekskul Seni SMAN TOMO, 2014. Belajar Suling Sunda.
http://seninesto.blogspot.co.id/2014/01/belajkar.html. (diakses tanggal 28
Maret 2018)
Daftar Istilah
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi
Modul 3.1 ini adalah salah satu modul dari rangkaian modul mata pelajaran Seni
Budaya cabang Seni Musik. Dalam modul sebelumnya Anda telah mempelajari
beberapa hal tentang konsep dasar musik tradisional. Nah, dalam kegiatan
belajar kali ini kita akan mempelajari bagaimana Anda dapat menganalisis alat
musik tradisional berdasarkan jenis dan fungsi pada masyarakat pendukungnya.
2. Prasyarat
Agar Anda lebih memahami dan mudah mempelajari bagaimana menganalisis
alat musik tradisional dengan baik, sebelumnya Anda harus mempelajari modul
pada komptensi dasar 3.1.
3. Panduan Belajar
Agar dapat mempelajari Modul 3.1ni dengan baik, ikutilah petunjuk-petunjuk
berikut ini:
a. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sehingga Anda dapat
memahami kerangka umum modul, tujuan, dan bagaimana mempelajarinya.
b. Bacalah secara menyeluruh isi Modul 3.1ni, carilah kata-kata kunci, atau kata-
kata yang dianggap asing. Kata-kata tersebut merupakan istilah khusus dalam
bidang seni. Carilah artinya dalam glosarium atau kamus yang ada.
c. Bacalah isi modul dengan cermat, ulangi bacaan jika menemukan hal-hal yang
sulit dipahami.
d. Bukalah sumber-sumber belajar yang diberikan dalam materi Modul 3.1ni
sebagai tambahan sumber informasi.
e. Kerjakan latihan-latihan dan tugas yang disediakan.
4. Tujuan Akhir
Setelah Anda mempelajari Modul 3.1ni, diharapkan Anda memiliki kemampuan-
kemampuan :
a. Memahami alat musik tradisional berdasarkan jenis dan fungsinya.
b. Mengidentifikasi jenis dan fungsi alat musik tradisional.
c. Membedakan alat musik tradisional berdasarkan jenis dan fungsinya.
d. Mengelompokkan alat musik berdasarkan jenis dan fungsinya.
Tujuan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran ini diharapkan Anda mampu menganalisis alat musik
tradisional berdasarkan jenis dan fungsinya pada masyarakat pendukungnya melalui
kegiatan pengamatan dan penelaahan dari sumber belajar baik buku, tayangan audio
video, dan tayangan video di internet dengan baik, disiplin, tanggung jawab, mandiri,
dan percaya diri.
A. Uraian Materi
Jenis dan Fungsi Alat Musik Tradisional
Musik tradisi adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan
diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Contoh,
musik Tarawangsa, musik ini lahir dan berkembang serta diwariskan secara turun
olah masyarakat Rancakalong di kabupaten Sumedang Jawa Barat. Demikian seperti
halnya musik Angklung Buhun yang lahir dan berkembang serta diwariskan secara
turun temurun oleh masyarakat Suku Baduy di Banten.
B. Penilaian Pembelajaran
Jenis dan Fungsi Alat Musik Tradisional
Praktik
Perhatikan musik tradisi Angklung Baduy Banten yang ada di link
www.youtube.com/watch?v=_QILXePvFT0 ! Fungsi apakah yang terkandung di dalamya!
Buatlah dalam bentuk tulisan esai!
Referensi
Ali, Matius, 2005. Seni Musik SMA 1 untuk Kelas X. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.
Dedy Hernawan, 2003. Pengantar Karawitan Sunda. Bandung: P4ST UPI.
Drs. H. Wahyu Wibisana, dkk., 1998. Buku Guru Kesenian. Bandung: CV. Geger
Sunten.
Syafii, Tedjo Djatmiko, Agus Cahyono, 2006. Materi dan Pembelajaran Kertakes SD.
Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Syahroni, S.Kar., 2010. Pandai Karawitan. Bandung: Andira Putra.
Yayat Nursantara, 2007. Seni Budaya untuk SMA Kelas X. Jakarta: PT. Penerbit
Erlangga.
Daftar Istilah
Laras : Tangga Nada pada karawitan Sunda
Waditra : Instrumen/Alat musik
Modul 3.1
PENDAHULUAN
1. Deskripsi
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah
konsep, unsur, prinsip, bahan dan tehnik dengan acuan estetika.
2. Prasyarat
Untuk memahami tentang konsep, unsur, prinsip, bahan dan tehnik seni rupa, agar
Peserta didik berapresiasi dulu terhadap beberapa karya seni rupa yang ada
dilingkungan sekitarnya.
3. Panduan Belajar
Untuk memudahkan proses belajar mengajar panduan belajar, perhatikan panduan
dibawah ini :
Modul 3.1
1. Amati beberapa contoh karya seni rupa dua dimensi dibawah ini
2. Bacalah dan pahami tentang materi konsep, unsur dan prinsip karya seni rupa
dibawah ini
1. Tujuan Akhir
Peserta didik memahami dan bisa membedakan tentang materi konsep, unsur,
prinsip, bahan dan tehnik dalam berkarya seni rupa.
2. Cek Kemampuan
Peserta didik dikatakan mampu jika memahami dan dapat membedakan materi
konsep, unsur, prinsip, bahan dan tehnik dalam berkarya seni rupa dengan
pencapaian nilai 70 ( tujuh puluh).
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari konsep, unsur, prinsip, bahan dan tehnik dalam berkarya seni rupa
diharapkan :
1. Peserta didik memahami deskripsi konsep, unsur, prinsip, bahan dan tehnik dalam
berkarya seni rupa
2. Peserta didik membedakan antara konsep, unsur, prinsip, bahan dan tehnik dalam
berkarya seni rupa
A. Uraian Materi
Modul 3.1
2) Garis Struktural
Garis Struktural atau garis khayal merupakan garis yang timbul karena adanya
kesan batas (kontur) bidang, ruang, warna, atau nada, dan bukan merupakan
garis nyata yang digoreskan secara langsung.
Dalam seni rupa modern banyak seniman yang mengolah elemen garis untuk
mencapai tujuan artistiknya, contohnya pelukis Van Gogh dan Affandi.
b. Bidang
Bidang terwujud dari garis yang bersambung ujung-ujungnya, misalnya bidang
lingkaran. Bidang juga dapat timbul dari kesan yang dibentuk oleh pulasan
warna. Bidang rata yang lebar mengesankan lapang dan luas. Bidang rata-vertikal
memberi kesan dinding penghalang.
e. Tekstur
Unsur tekstur dalam karya seni rupa bisa dinikmati sekaligus dengan melihat dan
meraba permukaannya. Tekstur selain menyangkut permukaan benda, dapat
pula member berbagai kesan seperti halus, licin, kasar, dan tajam. Berdasarkan
1) Tekstur Asli
Permukaan teksturnya nyata dan dapat dirasakan dengan dilihat dan diraba
sebab bahan tekstur berasal dari benda tiga dimensi yang sudah memiliki
tekstur tersendiri. Contoh : ampelas, pecahan kaca, dan bulu ayam.
2) Tekstur Buatan
a. Harmonis
Penerapan warna diterapkan secara objektif, misalnya langit yang terlihat
berwarna biru, daun hijau, dan lain-lain. Jadi digambarkan seperti apa adanya di
alam (natural).
b. Heraldis/Simbolis
Penggunaan warna secara heraldis selalu dikaitkan dengan lambang atau tanda
tertentu, misalnya warna hitam untuk melambangkan suasana duka, merah
berani, putih suci dan lain-lain.
c. Murni
Warna analogus
Perpaduan warna yang berurutan contoh : hijau kekuningan dan hijau
kebiruan.
Warna monokromatik
Paduan warna yang sama namun intensitas dan tingkat kecemerlangannya
berbeda-beda.contoh : biru tua sampai biru muda.
b. Kesatuan (unity)
Dalam sebuah karya seni rupa paduan unsur-unsur visual dengan karakter yang
berbeda harus hadir dalam satuan yang saling mengisi, sehingga akan tercipta
karya yang sempurna dan berkualitas.
c. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan dalam karya seni rupa adalah kesamaan dari unsur-unsur yang
berlawanan tetapi saling memerlukan karena dapt menciptakan satu kesatuan.
Pola dalam keseimbangan, yaitu :
d. Irama (rhytm)
Irama adalah kesan gerak yang timbul dari keselarasan unsur-unsur seni rupa
yang tersusun dalam sebuah komposisi. Ada tiga kemungkinan pembentukan
irama, yaitu:
x Rangkaian Harmoni dan Kontras
x Pengulangan
x Variasi
A. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang pada salah satu
huruf yang paling tepat. Kerjakanlah di lembar/kertas kerja Anda!
1. Karya seni yang dinikmati dengan menitik beratkan pada segi penglihatan yaitu :
A. Seni musik D. Seni teater
B. Seni tari E. Seni sastra
C. Seni rupa
2. Unsur-unsur fisik seni rupa diantaranya adalah, kecuali :
A. Komposisi D. tekstur
B. garis E. bentuk
C. bidang
3. Salah satu unsur fisik seni rupa yang paling mendasar dalam mewujudkan sebuah
karya yaitu :
A. Komposisi D. tekstur
B. garis E. bentuk
C. bidang
4. Perwujudan unsur yang tergabung dari beberapa garis yang bersambung disebut:
A. Komposisi D. tekstur
B. garis E. bentuk
C. bidang
5. Satu unsur dalam seni rupa yang memiliki permukaan sehingga dapat diraba
karena memiliki kesan halus, kasar disebut :
A. bentuk D. tekstur
B. warna E. komposisi
D. bidang
6. Susunan unsur-unsur rupa yang memancarkan kesan-kesan kesatupaduan
disebut :
A. bentuk D. tekstur
B. warna E. komposisi
C. bidang
7. Kesan gerak yang timbul dari keselarasan unsur-unsur seni rupa disebut :
A. irama D. kesatuan
B. komposisi E. tekstur
C. keseimbangan
Peserta didik menguraikan dalam bentuk tabel perbedaan antara konsep, unsur,
prinsip, bahan dan tehnik dalam berkarya seni rupa
Referensi
Apriyanto, Veri. Cara Menggambar dengan Pensil, Kawan Pustaka. Jakarta 2003.
Dermawan, Budiman. Penuntun Pelajaran Seni Rupa. Ganeca Exact, Bandung,1998.
Nusantara, Yayat. Seni Budaya untuk SMA, Erlangga, Jakarta, 2006.
Sachari, Agus. Seni Rupa & Desain untuk SMA. Erlangga. Jakarta ,2004.
Suyono, Ariyono. Pendidikan Seni Menggambar Mistar. CV.Baru. Jakarta 1985.
Raharjo, J.Budhy. Materi Pendidikan Seni ( Seni Rupa) untuk SMA. Yrama Widya
Dharma, 1991.
Saputra, Adjid. Pendidikan Seni (Seni Rupa) untuk SMU. Grafindo Media Pratama.
Bandung. 1996.
Rasjoyo. Pendidikan Seni Rupa untuk SMU. Erlangga. Jakarta, 1994.
Sulastianto, Harry. Pendidikan Seni untuk SMA. Grafindo Media Pratama. Bandung,
2006.
Gollwitzer, Gerhard. Mari Berkarya Rupa. ITB. Bandung, 1995
Mofit. Cara Mudah Menggambar. Gramedia pustaka Utama. Jakarta, 2003.
Etty, Laksmiwati. Glass Painting. Tiara Aksa. Surabaya, 2008.
Wahyupuspitowati. Melukis Kain Sutra. Gramedia. Jakarta, 2007.
Daftar Istilah
visual = segala sesuatu yang dapat dilihat indra penglihatan
kontur = garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian
sama
form = bentuk/ wujud
variasi = ragam/ macam
2 dimensi = karya seni rupa yang memiliki panjang, lebar
3 dimensi = karya seni rupa yang memiliki panjang, lebar dan tinggi
desainer interior = rancangan tata letak ruang
PENDAHULUAN
1. Deskripsi
Bagaimana semangat belajar Anda sampai hari ini ? Semoga masih tetap baik dan
menyenangkan, sehingga Anda mampu untuk meraih prestasi gemilang dan penuh
percaya diri.
Sebelum membuat sebuah karya terlebih dahulu kita harus merencanakan atau
merancang karya apa yang akan dibuat, bagaimana teknik pembuatannya,
ketersediaan bahan, serta waktu yang dibutuhkan, sehingga pada tahap proses
pengerjaan kita tidak mengalami hambatan.
2. Prasyarat
Pembahasan modul kali ini yaitu tahapan persiapan dan pembuatan karya seni
rupa dua dimensi sesuai dengan pilihan yang akan Anda tentukan.
Adapun kegiatan pada Modul 3.1ni yaitu :
Kegiatan Belajar 4.1 : Membuat Karya Gambar Doodle
3. Panduan Belajar
Untuk mempelajari Modul 3.1ni Anda membutuhkan waktu 4 jam acuan tambahan
bisa Anda lengkapi dari buku, majalah atau Koran bahkan dari internet yang sangat
menunjang bisa juga Anda akses setiap waktu.
4. Tujuan Akhir
Di akhir kegiatan akan dilanjutkan dengan pelatihan soal-soal atau tugas serta
proyek yang harus Anda selesaikan. Di bagian terakhir Modul 3.1ni Anda akan
temukan kunci jawaban. Pergunakan kunci jawaban tersebut setelah Anda selesai
mengerjakan soal-soal latihan dan tugas Anda, hal ini penting untuk mengukur
sampai sejauh mana penguasaan Anda terhadap kegiatan pembelajaran dalam
Modul 3.1ni. Jangan bosan Anda harus terus mengulang bila ada pembahasan yang
memang masih belum Anda kuasai benar, serta cobalah berdiskusi dengan teman-
teman Anda atau Anda bisa bertanya kepada orang-orang di sekitar Anda yang
berkompeten di bidangnya, sebagaiacuan tambahan bisa Anda lengkapi dari buku,
majalah atau Koran bahkan dari internet yang sangat menunjang bisa juga Anda
akses setiap waktu.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kompetensi dasar 4.1. ini diharapkan Anda dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni rupa, yaitu:
1. Memilih bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
2. Membuat sketsa karya seni rupa dua dimensi dengan melihat model benda mati (still
life)
3. Membuat gambar atau lukisan karya seni rupa dua dimensi dengan melihat model.
A. Uraian Materi
Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
Karya seni rupa dua dimensi tidak tercipta dengan sendirinya. Pembuatan
karya seni rupa dua dimensi dilakukan melalui sebuah proses secara bertahap.
Tahapan dalam berkarya ini berbeda antara satu jenis karya dengan jenis karya
lainnya mengikuti karakteristik bahan, teknik, alat, dan medium yangdigunakan untuk
mewujudkan karya seni rupa tersebut.
Tahapan dalam berkarya seni rupa dua dimensi ini dimulai dari adanya
motivasi untuk berkarya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam diri maupun
dari luar diri perupanya. Benda-benda kecil atau hal-hal sederhana dalam
kehidupan kita sehari-hari dapat menjadi ide untuk berkarya seni rupa dua
dimensi. Cobalah perhatikan benda-benda dan peristiwa sehari-hari di
sekitarmu kemudian kembangkan hasil pengamatan menjadi gagasan berkarya
seni rupa. Pilihlah bahan, media, alat dan teknik yang kamu kuasai atau ingin
kamu coba dan mulailah berkreasi menciptakan karya seni rupa.
Perhatikan salah contoh karya seni rupa dua dimensi jenis gambar doodle berikut ini
ceritakan kembali langkah-langkah dalam proses berkarya seni rupa dua
dimensi yang ditunjukan oleh gambar doodle tersebut:
Sebuah karya doodle biasanya melukiskan perasaan si pembuatnya, bisa terlihat dari
goresan-goresan yang dihasilkan, kadang keluar tanpa disadari oleh pikiran kita. Doodle
art kadang mampu menenangkan hati si pembuatnya. Semakin di buat dengan sepenuh
jiwa dan perasaan, karya yang dihasilkan semakin menarik, unik dan bermakna dalam,
B. Teknik Menggambar
Doodle art adalah teknik mengambar spontan yang bentuknya Freehand semua bentuk
bisa termasuk kedalam doodle.Teknik menggambar Doodle seperti teknik menggambar
pada umumnya yang biasa menggunakan Arsir, Blok, Linear, Dusel, Pointilis, Aquarel,
dan Plakat. Menurut Lei Melendres, Doodle art terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Unplanned Doodle atau bisa disebut teknik menggambar doodle dengan cara
spontan atau tanpa sketsa.
2. Semi Unplanned Doodle atau bisa disebut Teknik menggambar doodle dengn
spontan/ langsung tetapi menggunakan sketsa.
3. Planned Doodle atau bisa disebut Teknik menggambar doodle dengan rencana atau
terlebi dahulu dengan menggunakan sketsa agar hasilnya lebih terkonsep dan
terbilang rapi.
Bahan Bahan yang dibutuhkan untuk membuat doodle sangat mudah yaitu :
1. Sketchbook, Buku, Buku Gambar, Atau media lainnya termasuk media menggambar
2. Pensil, Rautan Pensil,dan Penghapus untuk menggambar sketsa
3. Drawing Pen/Pulpen Gambar untuk menebalkan gambar sketsa
4. Pensil Warna, Spidol Warna, Cat untuk mewarnai gambar agar terkesan ekspresif.
B. Penilaian Pembelajaran
1. Anda telah mengamati dan belajar tentang berkarya seni rupa dua dimensi coba
jelaskan kembali apa saja media, bahan dan teknik dalam berkarya seni rupa dua
dimensi berupa gambar doodle.
2. Selanjutnya Perhatikan dan amati contoh karya doodle lainnya yang bisa Anda
unduh atau kunjungi melalui laman website dengan kata kunci contoh-contoh
gambar doodle. Kemudian silahkan di save dalam file kerja Andabaik di HP Android
maupun laptop.
Selamat! Anda telah menyelesaikan pembelajaran pada modul 4.1 ini dengan baik,
bagaimana perasaan Anda. Tentunya Anda telah memahami seluruh pembahasan pada
Modul 3.1ni. Adapun proyek karya yang akan Anda garap pada bagian akhir Modul 3.1ni
diharapkan memiliki nilai seni yang tinggi serta diminati oleh teman-teman Anda untuk
diapresiasi, untuk itu buatlah sebuah karya gambar doodle dengan mengambil inspirasi
dari benda-benda yang aAnda temukan sehari-hari, baik itu benda-benda, buah-buahan,
makanan, tumbuhan dan lain-lain. Media dan alat silahkan yang tersedia di rumah
masing-masing, tugas diselesaikan selama 1 pekan.
Jadikanlah proses berkarya ini sebagai pengalaman estetis yang berharga. Jika Anda
masih mengalami kesulitan pada proses pembelajaran pada Modul 3.1ni cobalah pelajari
dan baca kembali berulang-ulang agar benar-benar dipahami, atau diskusikanlah
bersama teman-teman Anda serta bisa juga Anda tanyakan kepada guru bina Anda.
Referensi
Apriyanto, Veri. Cara Mudah Menggambar dengan Pensil. Kawan Pustaka. Jakarta, 2003.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Seni Budaya Untuk SMA/MA/
SMK/MAK Kelas X Semester 1
Gollwitzer, Gerhard. Mari Berkarya Rupa. ITB.Bandung, 1995.
Gollwitzer, Gerhard. Menggambar Bagi Pengembangan Bakat. ITB. Bandung, 1996
Sulastianto, Harry. Pendidikan Seni untuk SMA.Grafindo Media Pratama. Bandung,
2006.
Mofit.Cara Mudah Menggambar. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2003.
Sumber Gambar :
(Gambar dicuplik dan beberapa telah dimodifikasi, dikembangkan, dan diubah untuk
keperluan pembelajaran dan penjelasan materi ajar).
x Cara Mudah Menggambar dengan Pensil
x Serial Clip art
x Situs internet bebas yang relevan
Daftar Istilah
Arsir Blok menarik garis-garis kecil sejajar untuk mendapatkan efek bayangan
ketika menggambar, melukis, dan sebagainya
Aquarel teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dan sapuan
warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus
PENDAHULUAN
1. Deskripsi
Modul 3.2 ini berisi materi pokok Seni Rupa dengan topik Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
(3D) yang dibagi menjadi 4 (empat) subtopik. Masing-masing subtopik disajikan setara
dengan 2 (dua) kali 45 (empat puluh lima) menit atau 1 (satu) kali pertemuan.
2. Prasyarat
Pada Modul 3.1 Anda telah mempelajari dan mengetahui karya seni rupa dua dimensi
(2D), dan pada Modul 4.1 Andatelah dengan berani moncoba berkarya seni rupa dua
dimensi (2D). Selamat! Anda telah berhasil dan mencapai kompetensi. Melalui proses
berkarya seni rupa tersebut Anda telah belajar dengan tekun, disiplin dan bertanggung
jawab serta menghargai karya sendiri dan orang lain. Tidak ada karya yang jelek jika
Anda sungguh-sunguh mengerjakannya
Pada Modul 3.1ni Anda akan diajak untuk mempelajari dan mengetahui karya seni rupa
tiga dimensi (3D). Untuk bisa memulai pembelajaran pada Modul 3.2 ini Anda tinggal
meningkatkan sedikit kekuatan imajinasi dari karya yang berbentuk bidang datar (dua
dimensi) ke karya yang memiliki ruang (tiga dimensi) sehingga dapat dilihat dari berbagai
arah sudut pandang.
3. Panduan Belajar
a. Pada materi subtopik 1 Anda akan diarahkan pada pemahaman karya seni rupa
tiga dimensi. Pada bagian ini Anda hanya perlu mencermati dan kalau diperlukan
bisa mencari informasi dari sumber lain hingga Anda bisa membuat definisi karya
seni rupa tiga dimensi.
b. Pada materi subtopik 2 Anda akan dengan mudah menguasainya jika materi
subtopik 1 sudah dimengerti. Berdasarkan pengertian yang Anda pelajari tentang
karya seni rupa tiga dimensi, kemudian Anda amati beberapa contoh karya dan
tentukan jenis-jenis karya yang termasuk ke dalam karya seni rupa tiga dimensi.
c. Jika subtopik 2 telah dikuasai, tinggal sedikit meningkatkan pemahaman tentang
karya seni rupa tiga dimensi kepada unsur-unsur non fisik, seperti nilai
keindahannya, keseimbangan dan lain-lain.
d. Pada bagian terakhir yaitu subtopik 4, Anda kerahkan kemampuan yang telah
berhasil dalam melewati subtopik 1, 2, dan 3. Anda tinggal mengamati kemudian
menyebutkan proses berkarya seni rupa tiga dimensi. Jangan terlalu rumit
berpikir! Pikirkan karya seni rupa tiga dimensi yang sederhana dan pernah atau
sering Andalihat dalam kehidipam sehari-hari!
5. Cek Kemampuan
Yuk Cek Penguasaanmu terhadap Materi Karya Seni Rupa Tiga Dimensi!
Agar dapat dipastikan bahwa Anda telah menguasi materi seni rupa tiga dimensi, maka
kerjakan soal berikut secara mandiri di buku kerja Anda masing-masing.
a. Apakah Anda telah memahami definisi karya seni rupa tiga dimensi?
b. Dapatkah Anda menjelaskan bahan yang digunakan untuk membuat karya seni
rupa tiga dimensi?
c. Dapatkah Anda menjelaskan teknik membuat patung?
Setelah menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajar seni rupa tiga
dimensi, bagaimana penyelesaian permasalahan pada bagian awal pembelajaran tadi?
Silahkan Anda berdiskusi dengan teman yang lain. Kemudian tuliskan penyelesaian soal
tersebut di buku kerja masing-masing!.
Ini adalah bagian akhir dari Modul materi seni rupa tiga dimensi.
A. Uraian Materi
Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Anda sudah mengetahui bahwa berdasarkan wujud atau ukurannya karya seni rupa ada
yang berdimensi dua dan berdimensi tiga, bahkan pada Modul 3.1 Anda juga sudah
berhasil berkarya seni rupa dua dimensi. Saatnya Anda untuk mencoba menunjukkan
perbedaan karya seni rupa berdasarkan dimensinya ini. Disekitar Anda banyak sekali
benda tiga dimensi, coba Anda tentukan mana saja yang dikategorikan karya seni rupa
tiga dimensi? Kemudian Anda coba buat sebuah definisi atau pengertian karya seni rupa
tiga dimensi!
Jika karya seni rupa dua dimensi wujudnya berupa bidang datar dan hanya dapat dilihat
dari satu arah, maka karya seni rupa tiga dimensi wujudnya disamping memiliki ukuran
panjang dan lebar memiliki tinggi atau memiliki volume, sehingga karya seni rupa tiga
dimensi dapat dilihat dari berbagai arah. Unsur ruang merupakan salah satu ciri pembeda
antara karya dua dimensi dengan tiga dimensi
B. Penilaian Pembelajaran
Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Luar biasa! Anda memang peserta didik yang pembelajar, tekun dan pantang
menyerah. Saatnya Anda menguji kompetensi subtopik 1.
Gambar A Gambar B
A. Uraian Materi
Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Sama seperti karya seni rupa dua dimensi, berdasarkan fungsinya karya seni rupa tiga
dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan-
”applied art”) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa
murni-”pure art”). Perbedaan ini pada dasarnya ditentukan oleh fungsi dan tujuan
pembuatannya. Karya seni rupa pakai sebagai benda yang memiliki fungsi praktis
dibuat dengan pertimbangan kegunaannya.
Karya seni rupa dapat pula di bedakan atau dikategorikan berdasarkan temanya. Tema
merupakan gagasan pokok dalam sebuah karya seni. Tema seringkali dikatakan
sebagai persoalan utama yang diungkapkan oleh seniman atau perupa dalam
karyanya.
Dengan demikian karya seni rupa tersebut nyaman digunakan tanpa mengabaikan
nilai keindahannya. Kita tidak menyadari bahwa mobil yang kita tumpangi, kursi yang
kita duduki, telepon genggam yang digunakan adalah juga karya seni rupa tiga
dimensi? Coba Anda jelaskan mengapa benda-benda tersebut dikategorikan karya seni
rupa tiga dimensi.
B. Penilaian Pembelajaran
Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Luar biasa! Anda memang peserta didik yang pembelajar, tekun dan pantang
menyerah. Saatnya Anda menguji kompetensi subtopik 2.
Amatilah dengan teliti contoh karya seni rupa tiga dimensi di bawah ini. Bandingkan
berdasarkan fungsi dan tujuannya.
Berdasarkan bentuk/dimensi
contoh karya seni rupa (gambar A):
A. Dua dimensi
B. Tiga dimensi
Berdasarkan tujuan/fungsi:
A. Seni rupa terapan
Gambar A B. Seni rupa murni
Sumber: Arti Ed 010-Des 2008
Berdasarkan tujuan/fungsi:
A. Seni rupa terapan
B. Seni rupa murni
Gambar B
Sumber: Dok. Galnas -Depdikbud
Berdasarkan bentuk/dimensi
contoh karya seni rupa (gambar C):
A. Dua dimensi
B. Tiga dimensi
Berdasarkan tujuan/fungsi:
A. Seni rupa terapan
Gambar C B. Seni rupa murni
Sumber: http://music-
pianistaholic.
blogspot.com/2011_02_01_archive.
Berdasarkan bentuk/dimensi
contoh karya seni rupa (gambar D):
A. Dua dimensi
B. Tiga dimensi
Berdasarkan tujuan/fungsi:
A. Seni rupa terapan
B. Seni rupa murni
Gambar D
Sumber: http://www.datasun-
da.org/pl/SUNDA-JPG-...
A. Uraian Materi
Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Seni tidak dapat dipisahkan dari persoalan estetika dan keindahan. Estetika identik dengan
seni dan keindahan. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni seiring dengan waktu
dapat berubah dan tidak hanya terdapat karya seni yang indah dan sedap dipAndang mata
saja. Dengan memahami persoalan estetika dan seni diharapkan wawasan Anda dalam
melakukan apresiasi, kritik maupun berkarya seni semakin terbuka. Hal ini akan membantu
Anda menjadi seorang kreator, apresiator, dan kritikus seni yang baik.
Luar biasa! Anda memang peserta didik yang pembelajar, tekun dan pantang
menyerah. Saatnya Anda menguji kompetensi subtopik 3.
Carilah 1 (satu) foto/gambar karya seni rupa tiga dimensi yang menurut Anda
memiliki nilai estetis yang tinggi, baik dari media cetak maupun media
elektronik/internet.
Amati karya-karya seni rupa tiga dimensi tersebut, lalu bandingkanlah karya
yang satu dengan yang lainnya.
Ceritakan nilai keindahan/estetis masing-masing karya yang Anda amati, berilah
tanggapan terhadap karya-karya tersebut, aspek apa yang menarik
perhatianmu, karya mana yang paling Anda sukai, berikan alasan mengapa
Anda menyukai karya tersebut berdasarkan pengamatan terhadap unsur-unsur
rupa dan objek yang tampak pada karya tersebut. Gunakan format di bawah ini
dan lengkapilah.
A. Uraian Materi
Proses Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Sesederhana apapun karya seni rupa yang Anda buat pasti diperoleh melalui
sebuah proses dan tahapan tertentu dan menggunakan bahan, alat serta teknik
tertentu pula. Proses tersebut memberikan karakteristik khusus pada hasil akhir.
Tahapan berkarya seni rupa tiga dimensi sama halnya dengan karya seni rupa
pada umumnya, dimulai dari adanya ide, dorongan atau motivasi. Ide dapat
muncul dari dalam diri sendiri atau dari luar diri perupanya. Mulailah dari
membiasakan diri peduli dan cermat terhadap benda dan peristiwa di sekeliling
sekitar rumah, di luar rumah, sekitar lingkungan tempat tinggal Anda atau lebih
luas lagi. Luangkan waktu untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang
media, bahan, alat dan teknik berkarya seni rupa tiga dimensi.
Untuk lebih jelasnya tentang proses atau tahapan berkarya seni rupa tiga dimensi
dapat dicermati bagan berikut ini:
Sumber gagasan:
x Pengalaman
x Mimpi Ide/Gagasan
x Media massa
x Lingkungan
x Dll
Kreator
EKSPLORASI
x Medium Teknik
x Alat
x Bahan
x Obyek Produksi karya Pameran karya
x dsb
Luar biasa! Anda memang peserta didik yang pembelajar, tekun dan pantang
menyerah. Saatnya Anda menguji kompetensi subtopik 4.
Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda, demikian juga dengan karya seni yang
dibuat. Saatnya Anda mencoba untuk membuat rencana bekarya seni rupa tiga dimensi.
Mulailah dengan meniru figur yang disukai seperti tokoh cerita film animasi dan laing-
lain. Tuangkan rencana tersebut secara tertulis.
1. Buatlah rencana karya yang akan Anda buat.
2. Tuliskan alasan dalam memilih model yang akan ditiru.
3. Sebutkan alasan memilih bahan, alat, dan teknik yang akan digunakan.
4. Sebutkan bahan , media, dan teknik apa yang akan Anda gunakan.
5. Jelaskan mengapa objek tersebut menarik dan bahan, media serta teknik tersebut
Anda sukai.
Anda telah berhasil menyelesaikan 4 (empat) subtopik pada Modul 3.2 ini. Luar biasa!
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran Modul 3.2 ini, ada dua tahapan
lanjutan yang dapat diikuti dan bergantung kepada capaian kompetensi pada Modul
3.2, yaitu:
1. Bagi peserta didik yang nilai capaian kompetensinya belum mencapai nilai minimal,
maka yang bersangkutan harus menempuh remedial.
2. Bagi peserta didik yang telah mencapai nilai di atas rata-rata akan diberikan
pengayaan berupa membuat projek karya seni rupa tiga dimensi sesuai dengan
rencana yang telah dibuat pada kegiatan pembelajaran subtopik 4 dan /atau
melanjutkan ke Modul berikutnya.
Referensi
PENDAHULUAN
1. Deskripsi
Apa kabar Anda hari ini, semoga masih tetap semangat belajar, dan mampu mempelajari
semua ilmu pengetahuan dengan suka cita dan enjoyful, sehingga Anda mampu meraih
cita-cita dengan gemilang.
Pernahkah Anda melihat dan mengamati sebuah karya seni rupa tiga dimensi? Jika
pernah tentu Anda akan mengetahui bagaimana bentuk, ukuran serta nilai artistiknya.
Sebelum membuat sebuah karya terlebih dahulu kita harus merencanakan atau
merancang karya apa yang akan dibuat, bagaimana teknik pembuatannya, ketersediaan
bahan, serta waktu yang dibutuhkan, sehingga pada tahap proses pengerjaan kita tidak
mengalami hambatan.
2. Prasyarat
Pada pembahasan modul kali ini Anda akan kembali membuat sebuah karya seni rupa,
adapun rencana karya yang akan dibuat adalah seni rupa tiga dimensi, pada KD 4.1 Anda
sudah mampu membuat karya seni rupa dua dimensi berupa gambar doodle. Karya tiga
dimensi yang akan dibuat kita akan memanfaatkan bahan limbah atau bahan sisa yang
sering Anda temukan setiap hari.
Adapun kegiatan pada Modul 3.1ni yaitu :
Kegiatan Belajar 4.2 : Membuat Karya seni rupa tiga dimensi dari bahan limbah
3. Panduan Belajar
Untuk mempelajari Modul 3.1ni Anda membutuhkan waktu 4 jam acuan tambahan bisa
Anda lengkapi dari buku, majalah atau Koran bahkan dari internet yang sangat
menunjang bisa juga Anda akses setiap waktu.
4. Tujuan Akhir
Di akhir kegiatan akan dilanjutkan dengan pelatihan soal-soal atau tugas serta proyek
yang harus Anda selesaikan. Di bagian terakhir Modul 3.1ni Anda akan temukan kunci
jawaban. Pergunakan kunci jawaban tersebut setelah Anda selesai mengerjakan soal-
soal latihan dan tugas Anda, hal ini penting untuk mengukur sampai sejauh mana
penguasaan Anda terhadap kegiatan pembelajaran dalam Modul 3.1ni. Jangan bosan
Anda harus terus mengulang bila ada pembahasan yang memang masih belum Anda
kuasai benar, serta cobalah berdiskusi dengan teman-teman Anda atau Anda bisa
bertanya kepada orang-orang di sekitar Anda yang berkompeten di bidangnya,
sebagaiacuan tambahan bisa Anda lengkapi dari buku, majalah atau Koran bahkan dari
internet yang sangat menunjang bisa juga Anda akses setiap waktu.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kompetensi dasar 4.1. ini diharapkan Anda dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni rupa, yaitu:
1. Membuat sketsa karya seni rupa 3D dengan melihat model benda
mati (still life).
2. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam proses berkarya seni
rupa 3 dimensi.
3. Menyajikan karya seni rupa 3D hasil buatan sendiri.
A. Uraian Materi
Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi
Karya seni rupa 3 dimensi ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang memiliki fungsi hias
saja.Untuk berkarya seni rupa 3 dimensi ini Anda dapat memilih dan mencoba berbagai
bahan, teknik dan alat sesuai dengan objek dan fungsi yang Anda inginkan.
Ketika Anda melihat sebuah karya seni rupa tiga dimensi, aspek apa saja yang Anda lihat?
Coba Anda amati gambar di bawah ini untuk mengidentifikasi aspek-aspek tersebut!
B. Penilaian Pembelajaran
Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi
1. Melalui pengamatan gambar karya seni rupa tiga dimensi dari eksplorasi bahan
limbah bagaimana pendapat Anda tentang upaya pemanfaatan bahan limbah
tersebut?
2. Selanjutnya Perhatikan dan amati contoh karya seni rupa tiga dimensi dari hasil
eksplorasi bahan limbah plastik yang bisa Anda unduh atau kunjungi melalui
Youtube dengan alamat websitenya antara lain :DIY Best Out of Plastic Bottles,
Best Out of Waste Plastic Fabulous Centre, dan lai-lain, setelah Anda
melakukan pengamatan video tersebut maka lanjutkan pada rencana berkarya
dengan bahan tersebut.
Selamat! Anda telah menyelesaikan pembelajaran pada modul 4.2 ini dengan baik,
bagaimana perasaan Anda. Tentunya Anda telah memahami seluruh pembahasan
pada Modul 3.1ni dengan baik. Adapun proyek karya yang akan Anda kerjakan pada
bagian akhir Modul 3.1ni diharapkan memiliki nilai seni yang tinggi serta diminati oleh
teman-teman Anda untuk diapresiasi, untuk itu buatlah sebuah karya seni rupa tiga
dimensi dengan memanfaatkan bahan-bahan dari limbah plastik, kain perca, kaleng
dan lain sebagainya yang mudah Anda temukan di sekitar tempat tinggal Anda. Adapun
lama pembuatan karya selama 2 minggu Jadikanlah proses berkarya ini sebagai
pengalaman estetis yang berharga. Jika saja Anda masih mengalami kesulitan pada
proses pembelajaran pada Modul 3.1ni cobalah pelajari dan baca kembali berulang-
ulang agar benar-benar dipahami, atau diskusikanlah bersama teman-teman Anda
serta bisa juga Anda tanyakan kepada guru bina Anda.
Referensi
Apriyanto, Veri. Cara Mudah Menggambar dengan Pensil. Kawan Pustaka.Jakarta, 2003.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Seni Budaya Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas
X Semester 1
Gollwitzer, Gerhard. Mari Berkarya Rupa. ITB.Bandung, 1995.
Gollwitzer, Gerhard. Menggambar Bagi Pengembangan Bakat. ITB. Bandung,1996
Sachari, Agus. Seni Rupa & Desain untuk SMA.Erlangga. Jakarta, 2004.
Sulastianto, Harry. Pendidikan Seni untuk SMA.Grafindo Media Pratama. Bandung, 2006.
Rubiyar.Kreasi Unik Kertas Koran, Inspirasi & Kreasi. Trubus Agrisarana. Surabaya, 2006.
Y. Bas. Dasar-dasar Seni Rupa, Seri Keterampilan Khusus. Carya Remaja. Bandung, 1978.
Daftar Istilah
applied art Adalah jenis karya seni rupa yang tak sekedar mempunyai nilai
keindahan tetapi juga memiliki fungsi pakai dalam kehidupan.
Contoh seni rupa terapan adalah batik, rumah adat dan lain lain.
Seni rupa murni adalah sebuah cabang seni yang menghasilkan karya yang lebih
menitik beratkan pada keindahan untuk dinikmati saja, atau
ekspresi jiwa seperti lukisan
Seni rupa Adalah karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-
terapan hari yang mana mengandung nilai fungsi tertentu di samping
nilai seni yang dimilikinya.
pure art Adalah jenis karya seni yang hanya mempunyai fungsi ekspresi. Karya
seni jenis ini diciptakan khusus dengan tujuan untuk dinikmati unsur
artistik serta estetiknya. Contohnya seni lukis, seni patung dan lain lain.
I. SENI MUSIK
A. MODUL 3.1 :
A. B
B. C
C. C
D. A
E. E
B. MODUL 3.2 :
1. B
2. A
3. C
4. B
5. A
1. A
2. C
3. D
4. E
5. B
6. C
7. A
8. D
9. E
10. A
A. Modul 3.1
1. C 6. E
2. A 7. A
3. B 8. C
4. C 9. E
5. D 10. B
Gambar A Gambar B
Berdasarkan bentuk/dimensi
contoh karya seni rupa (gambar A):
A. Dua dimensi
B. Tiga dimensi
Berdasarkan tujuan/fungsi:
C. Seni rupa terapan
D. Seni rupa murni
Gambar A
Sumber: Arti Ed 010-Des 2008
Berdasarkan bentuk/dimensi
contoh karya seni rupa (gambar B):
C. Dua dimensi
D. Tiga dimensi
Berdasarkan tujuan/fungsi:
C. Seni rupa terapan
D. Seni rupa murni
Gambar B
Sumber: Dok. Galnas -Depdikbud
Berdasarkan tujuan/fungsi:
C. Seni rupa terapan
D. Seni rupa murni
Gambar C
Sumber: http://music-pianistaholic.
blogspot.com/2011_02_01_archive.
Keterangan: Deskripsi hasil penilaian meliputi identitas karya, jenis karya, fungsi karya,
bahan, alat dan teknik.
Rencana kerja:
1. Mengumpulkan barang bekas
2. Membuat gambar kerja/sketsa
3. Membuat pola
4. Membentuk bagian-bagian figur
5. Menggabungkan bagian-bagian