Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Echinodermata dalam
tugas yang diberikan oleh Guru Mata Pelajaran Biologi
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Terutama oleh guru mata pelajaran Biologi
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya, terutama bagi penulis untuk lebih
dapat memahami setiap materi yang diajarkan dalam mata pelajaran Biologi terutama materi
tentang Echinodermata. Amin

Kalabahi, 03 April 2014

Penyusun

i
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3


A. Filum Echinodermata .................................................................................................... 3
B. Ordo Holothuria ............................................................................................................. 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 7


A. Kesimpulan .................................................................................................................... 7
B. Saran .............................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya kulit. Jadi
Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Memang jika Anda meraba kulit
hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan
duri-duri kecil.
Echinodermata adalah triploblastik selomata tubuhnya mempunyai simetri radial yang di
bagi menjadi lima bagian. Rangka berupa keeping-keping kapur terdapat di dalam kulit dan
pada umumnya mempunyai duri. Saluran pencernaanya sudah sempurna meskipun anus pada
sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Semua Echinodermata hidup di laut.
Gerakannya lambat dengan kaki pembuluh (kaki ambulaklar). Gerakannya terjadi dengan
mengubah tekanan air yang diatur oleh system pembuluh air yang berkembang dari selom.
Jenis kelamin terpisah (berumah dua), pembuahan terjadi di air laut. Larvanya mempunyai
bentuk simetri bilateral dan dapat berenang bebas disebut bipinnaria.
Struktur larva Echinodermata mempunyai persamaan dengan struktur larva Chordata
rendah. Dalam perkembangan embrio tahap awal kedua filum di atas mempunyai persamaan.
Jadi, di lihat secara embriologis Echinodermata banyak mempunyai persamaan dengan
Chordata. Karena itu, Echinodermata ditinjau secara evolusi kekerabatannya lebih dekat ke
Chordata daripada ke Annelida, Molusca atau Arthropoda.
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m.
Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan khawatir hewan ini tidak ada
yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya
amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit.
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum hewan
laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini
ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan
terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Lima atau
enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih hidup sekarang mencakup:
 Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk
makanan mereka sendiri
 Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri
dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea.
 Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
 Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu
digerakkan; sekitar 1.000 spesies.

iii
 Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar
1.000 spesies.
 Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata
terbesar; sekitar 1.500 spesies.

Holothuroia berperan sebagai pembersih di laut karena merupakan pemakan kotoran dan
sisa makhluk hidup yang lain, contohnya Holothuria Sp. (teripang). Hewan ini memiliki duri
yang halus sehingga berbeda dengan Echinodermata yang lain. Bentuk tubuhnya menyerupai
mentimun sehingga disebut juga sebagai mentimun laut atau teripang. Mulut terletak pada
bagian anterior dan anus terletak pada bagian posterior. Tiga baris kaki di daerah ventral
untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal digunakan untuk bernapas. Hewan jenis ini
kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya
seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering
ditemukan di tepi pantai.
Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai ekonomis penting diantaranya: teripang
putih (Holothuria scabra), teripang koro (Microthele nobelis), teripang pandan (Theenota
ananas), teripang dongnga (Stichopu ssp) dan beberapa jenis teripang lainnya.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penyusun mencoba mengangkat permasalahan-permasalahan sebagai
berikut:
a. Menjelaskan makna Echinodermata dan Holothuria
b. Menyebutkan bagian-bagian sub klas dari Echinodermata
c. Memahami ciri-ciri, struktur dan fungsi tubuh, cara hidup dan habitat, reproduksi dan
klasifikasi dari Echinodermata dan ordo Holothuria.

C. Tujuan Masalah
Makalah ini disusun dengan tujuan tidak lain adalah untuk menambah wawasan dan ilmu
pendidikan atau ilmu pengetahuan kita semua, dan bertujuan agar pembacanya dan kami
sendiri sebagai penulis dapat mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang filum
Echinodermata dan ordo Holothuria mengenai ciri-ciri, struktur dan fungsi tubuh, cara hidup
dan habitat, reproduksi dan klasifikasinya.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Filum Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya kulit. Jadi
Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Memang jika Anda meraba kulit
hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan
duri-duri kecil.
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di
air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya:
kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima).
Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan
Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara
sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar
dengan larva Hemichordata.
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m.
Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan khawatir hewan ini tidak ada
yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya
amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit.
1. Ciri-ciri Echinodermata
Echinodermata merupakan hewan yang memiliki habitat di laut, serta tubuhnya
memiliki simetri radial. Hewan ini sudah memiliki sistem pencernaan yang sempurna di
mana mulut sebagai jalan masuknya makanan berada di bagian bawah dan anus sebagai
jalan keluarnya sisa pencernaan berada di sebelah atas. Sistem gerak dengan
menggunakan kaki ambulakral, selain itu kaki juga digunakan untuk menangkap mangsa.
Secara umum Echinodermata memiliki 5 lengan, hewan ini memiliki kemampuan
autotomi, yaitu kemampuan untuk membentuk kembali organ tubuhnya yang terputus.
Seperti halnya dengan hewan akuatik yang lain, Echinodermata juga bernapas dengan
insang. Sistem saraf berupa cincin saraf yang mengelilingi mulut, lalu bercabang 5
menuju masing-masing lengan yang dimiliki. Mekanisme gerak melalui sistem kaki
ambulakral adalah sebagai berikut: air masuk melalui madreporit kemudian turun ke
saluran cincin lalu masuk ke dalam saluran radial, setelah itu air masuk ke kaki-kaki
tabung, air disemprotkan sehingga dalam kaki tabung muncul tekanan hidrolik dari air
dan akhirnya kaki tabung menjulur ke luar, akibatnya ampula melekat pada benda lain
sehingga bisa berpindah tempat.

v
2. Ukuran dan bentuk tubuh
Bentuk tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat, pipih, bulat
memanjang, dan seperti tumbuhan. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut)
dan Aboral (yang tidak memiliki mulut).
3. Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing
panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa.
Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral berfungsi
untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral
atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap. Sistem pencernaan
terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Sistem ekskresi tidak ada.
Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit. Sistem
sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada
selom. Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf.
Echinodermata tidak memiliki otak. Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat
hermafrodit dan dioseus.
4. Cara hidup dan habitat
Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas. Makanannya adalah kerang,
plankton, dan organisme yang mati. Habitatnya di dasar air laut, di daerah pantai hingga
laut dalam.
5. Reproduksi
Reproduksi secara generatif, yaitu dengan peleburan antara sperma dan ovum
sehingga akan dihasilkan zigot. Jenis kelamin terpisah (berumah dua), pembuahan terjadi
di air laut. Larvanya mempunyai bentuk simetri bilateral dan dapat berenang bebas
disebut bipinnaria.
Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana. Fertilisasi
berlangsung secara eksternal. Zigot berkembang menjadi larva yang simetris bilateral
bersilia. Hewan ini juga dapat beregenerasi. Echinodermata mempunyai kemampuan
untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut. Apabila
timun laut merasa dirinya terancam, maka timun laut akan menyemprotkan organ
tubuhnya agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh yang
hilang akan tumbuh kembali
6. Klasifikasi
Filum Echinodermata adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang
laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir
semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari
7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Lima atau enam
kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih hidup sekarang mencakup:

vi
 Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk
makanan mereka sendiri
 Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri
dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea.
 Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
 Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu
digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
 Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar
1.000 spesies.
 Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata
terbesar; sekitar 1.500 spesies.
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama
ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut.
Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama di ekosistem
pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram
biru (Mytilus edulis)sehingga spesies yang lain dapat menghuni pantai tersebut dan
bivalvia tersebut tidak mendominansi secara berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster
planci yang memakan polip karang di perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap
desktruktif, ada beberapa teori yang mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah
predator yang penting untuk ekosistem terumbu karang, sehingga terjadi rekruitmen
karang baru yang menggantikan koloni-koloni tua, juga mengurangi tekanan kompetisi
antara satu spesies karang dengan yang lain.
Hewan Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Misalnya
mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk. Juga telur
bulu babi sangat enak untuk dimakan. Jenis hewan ini juga sering dijadikan sebagai
barang hiasan/koleksi binatang laut yang indah. Di samping itu Echinodermata juga bisa
merugikan, karena hewan laut ini sebagai pemakan tiram/kerang mutiara. Juga ada
diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati.
B. Ordo Holothuria
Hewan ini mempunyai bentuk seperti ketimun atau memanjang, tubuhnya tidak kaku,
tetapi fleksibel dan lembut, rangkanya di reduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit.
Sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang. Tentakel di hubungkan dengan sistem
pembuluh air. Bergerak dengan 3 baris kaki pembuluh yang terdapat pada permukaan bawah
(ventral) dan dua baris kaki pembuluh dorsal dipakai untuk bernapas. Selain itu, ada alat
napas yang disebut paru-paru air. Berperan sebagai pembersih di laut karena merupakan
pemakan kotoran dan sisa makhluk hidup yang lain, contohnya Holothuria Sp. (teripang).
Hewan ini memiliki duri yang halus sehingga berbeda dengan Echinodermata yang lain.
Bentuk tubuhnya menyerupai mentimun sehingga disebut juga sebagai mentimun laut atau

vii
teripang. Mulut terletak pada bagian anterior dan anus terletak pada bagian posterior. Tiga
baris kaki di daerah ventral untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal digunakan untuk
bernapas.
Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis
Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau disebut juga
teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Holothuroidea dikenal dengan nama
timun laut atau teripang. Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan
Bohadschia argus. Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan
dari tubuhnya. Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di
sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya.
Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem respirasinya disebut
pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada
rongga tubuhnya.Keluar dan masuknya air melalui anus.
Teripang atau trepang adalah istilah yang diberikan untuk hewan invertebrata timun laut
(Holothuria) yang dapat dimakan. Ia tersebar luas di lingkungan laut diseluruh dunia, mulai
dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik
Barat.
Di dalam jurnal-jurnal internasional, istilah trepang atau beche-de-mer tidak pernah
dipakai dalam topik-topik keanegaragaman, biologi, ekologi maupun taksonomi. Dalam
subyek-subyek ini, terminologi yang dipakai untuk menggambarkan kelompok hewan ini
adalah sea cucumbers atau holothurians (disebut holothurians karena hewan ini dimasukkan
dalam kelas Holothuroidea). Kelompok timun laut yang ada di dunia ini lebih dari 1200 jenis,
dan sekitar 30 jenis di antaranya adalah kelompok teripang. Teripang adalah hewan yang
bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan
terumbu. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan di terumbu karang
dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang
berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi
feeder). Di wilayah Indo-Pasifik, pada daerah terumbu yang tidak mengalami tekanan
eksploitasi, kepadatan teripang bisa lebih dari 35 ekor per m2, dimana setiap individunya bisa
memproses 80 gram berat kering sedimen setiap harinya. Beberapa spesies teripang yang
mempunyai nilai ekonomis penting diantaranya: teripang putih (Holothuria scabra), teripang
koro (Microthele nobelis), teripang pandan (Theenota ananas), teripang dongnga (Stichopu
ssp) dan beberapa jenis teripang lainnya.

viii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya kulit. Jadi
Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Memang jika Anda meraba kulit
hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan
duri-duri kecil. Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman
sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Hewan ini tidak ada yang
parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat
banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit.
Echinodermata merupakan hewan yang memiliki habitat di laut, serta tubuhnya memiliki
simetri radial. Hewan ini sudah memiliki sistem pencernaan yang sempurna di mana mulut
sebagai jalan masuknya makanan berada di bagian bawah dan anus sebagai jalan keluarnya
sisa pencernaan berada di sebelah atas. Sistem gerak dengan menggunakan kaki ambulakral,
selain itu kaki juga digunakan untuk menangkap mangsa. Secara umum Echinodermata
memiliki 5 lengan, hewan ini memiliki kemampuan autotomi, yaitu kemampuan untuk
membentuk kembali organ tubuhnya yang terputus. Seperti halnya dengan hewan akuatik
yang lain, Echinodermata juga bernapas dengan insang. Sistem saraf berupa cincin saraf yang
mengelilingi mulut, lalu bercabang 5 menuju masing-masing lengan yang dimiliki.
Reproduksi secara generatif, yaitu dengan peleburan antara sperma dan ovum sehingga akan
dihasilkan zigot. Mekanisme gerak melalui sistem kaki ambulakral adalah sebagai berikut: air
masuk melalui madreporit kemudian turun ke saluran cincin lalu masuk ke dalam saluran
radial, setelah itu air masuk ke kaki-kaki tabung, air disemprotkan sehingga dalam kaki
tabung muncul tekanan hidrolik dari air dan akhirnya kaki tabung menjulur ke luar, akibatnya
ampula melekat pada benda lain sehingga bisa berpindah tempat.
Holothuria mempunyai bentuk seperti ketimun atau memanjang, tubuhnya tidak kaku,
tetapi fleksibel dan lembut, rangkanya di reduksi berupa butir-butir kapur di dalam kulit.
Sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang. Tentakel di hubungkan dengan sistem
pembuluh air. Bergerak dengan 3 baris kaki pembuluh yang terdapat pada permukaan bawah
(ventral) dan dua baris kaki pembuluh dorsal dipakai untuk bernapas. Selain itu, ada alat
napas yang disebut paru-paru air. Berperan sebagai pembersih di laut karena merupakan
pemakan kotoran dan sisa makhluk hidup yang lain, contohnya Holothuria Sp. (teripang).
Hewan ini memiliki duri yang halus sehingga berbeda dengan Echinodermata yang lain.
Bentuk tubuhnya menyerupai mentimun sehingga disebut juga sebagai mentimun laut atau
teripang. Mulut terletak pada bagian anterior dan anus terletak pada bagian posterior. Tiga
baris kaki di daerah ventral untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal digunakan untuk
bernapas.

ix
Teripang atau trepang adalah istilah yang diberikan untuk hewan invertebrata timun laut
(Holothuria) yang dapat dimakan. Ia tersebar luas di lingkungan laut diseluruh dunia, mulai
dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik
Barat. Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai ekonomis penting diantaranya:
teripang putih (Holothuria scabra), teripang koro (Microthele nobelis), teripang pandan
(Theenota ananas), teripang dongnga (Stichopu ssp) dan beberapa jenis teripang lanilla.
B. Saran
Ambillah hikmah/pelajaran dari hewan yang sederhana ini yaitu Holothuria (teripang),
meskipun tubuhnya tidak begitu menarik namun sangat bermanfa’at bagi manusia sebagai
sumber makanan dan bermanfa’at bagi habitatnya di laut. Oleh karena Allah SWT.
menciptakan makhluknya tidak sia-sia, hanya manusialah tempat kehilapan. Jika ada
kesalahan dalam pengetikan dalam makalah ini mohon untuk kritik dan sarannya.

x
DAFTAR PUSTAKA

Winatasasmita, Djumhur. Sukarno. 1996. Biologi 1 Untuk SMU Kelas 1. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

Halid, NA, dan A. Anger. 1984. Lingkungan Hidup. Jakarta: Sinar Harapan.
http: //.id.wikipedia.org/w/indeks.php/20-01-11.

http: //.id.wikipedia.org/wiki/chordata/20-01-11.

xi

Anda mungkin juga menyukai