Disusun Oleh :
Nama : Yoppie Kurniawan
NIM : 09 07 05918/TF
Oleh :
(Yonathan Dri Handarkho, ST., M.Eng) (Wilfridus Bambang Triadi H, ST., M.Cs)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Lapangan merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus di
diambil oleh para mahasiswa teknik informatika. Mata kuliah ini adalah kegiatan
perkuliahan diluar kampus Fakultas Teknik Informatika yang di selengarakan di
tempat-tampat tertentu yang ditetapkan oleh Dosen pengampu sesuai dengan
program kekhususan yang ditempuh seperti di PT. P3B JB, PT. Sari Bahari, PT.
Maspion dan sebagainya. Kuliah lapangan ini merupakan suatu kegiatan untuk
mengetahui seberapa besar perusahaan dalam mengunakan teknologi untuk
meningkatkan berbagai proses perusahaan seperti proses finansial, proses logistik,
proses human resources, proses produksi serta mengetahui seberapa penting
perusahaan akan mengimplementasikan teknologi kedalam perusahaan nya untuk
lebih berkembang dan maju. Dengan mengetahui perkembangan teknologi yang di
pakai oleh beberapa perusahaan yang akan kami kunjungi, kami akan terinspirasi
untuk bisa mengembangkan teknologi sehingga bisa lebih bermanfaat bagi
perusahaan yang akan mengimplementasikan ke dalam proses perindustrian
mereka.
2. Alamat Perusahaan
JL. Bendungan Sempor Kav 12-18, Malang – Jawa Timur, Indonesia 65145.
+62 341 551408
info@saribahari.com / saribahari@indo.net.id
2. Alamat Perusahaan
Desa Sawotratap,Gedangan,
Sidoarjo 61254 – Indonesia.
Tel : +62-31-8531531,8532994
Fax : +62-31-8543350
Email : mspunit1@maspion.co
c. Maspion
d. Tivoli
e. Plasticwares
f. Maspion Plastic
g. Vanda Melamine
h. Pada
i. Maslon
j. Aubecq
k. Logam Jawa
l. Ishizuka
m. PVC
n. Doff Meglio
2. Alamat Perusahaan
PT PLN (Persero) P3B Region Jawa Timur & Bali
Jalan : Jl. Suningrat No. 45 Taman, Sepanjang, Sidoarjo – 61257.
Phone : 031-7882113, 7882114 - Fax: 7882578
E-mail : region4@pln-jawa-bali.co.id
A. PT. P3B JB
Kunjungan perusahaan pertama yang kami tinjau adalah PT.J3B JB. PT
J3B JB merupakan unit induk PLN yang dibentuk melalui keputusan Direksi
PT.PLN (Persero), Nomor 93.K/023/DIR/1995 tanggal 2 Oktober 1995, yang
mana merupakan unit gabungan dari P2B. PT ini berfuungsi sebagai unit
penyaluran dan pusat pengaturan beban jawa bali.
Agenda yang kami lakukan di PT. J3B JB adalah mempelajari cara kerja
pengoprasian sistem dalam mengatur penyaluran beban kelistirkan sejawa bali.
Pada kesempatan tersebut kami di persilahkan untuk melihat ruang VVIP kontrol
sistem dan di sana juga kami akan mendapatkan penjelasan oleh para ahli P3B JB.
Disana kami diberikan pengarahan mengenai cara kerja sistem , penanganaan
masalah yang terjadi dan beberapa prosedur dalam menjalankan tugas di dalam
ruang pengontrolan sistem tersebut.
Ruang kontrol juga terdapat sistem SCADA yang di pergunakan untuk
melihat seluruh proses P3B JB. SCADA sendiri kependekan dari Supervisory
Control And Data Acquisition, yang merupakan sistem kendali industri berbasis
komputer yang dipakai untuk pengontrolan suatu proses , seperti:
a. Proses Indusri Manufaktur , generator tenaga listrik.
b. Proses infrasturktur, distribusi tenaga listrik, sistem komunikasi yang komplek,
sistem peringatan dini dan sirine
c. Proses fasilitas : stasiun pengontrolan tenaga listrik
Suatu sistem SCADA biasanya terdiri dari :
a. Antarmuka manusia mesin
b. Unit teminal jarak jauh yang menghubungkan beberapa sensor pengukuran dalam
proses proses di atas
c. Sistem pengawasan berbasis komputer untuk pengumpulan data infastruktur
komunikasi yang menghubungkan unit teminal jarak jauh dengan sistem
pengawasan
d. PLC atau Programmable Logic Controller
Pengaturan Tenaga listrik yang komplek sangat bergantung kepada
SCADA. Pengaturan sistem tenaga listrik dapat dilakukan secara manual ataupun
otomatis. Jika pengaturan di lakukan secara manual, operator mengatur
pembebanan pembangkit dengan melihat status peralatan listrik yang mungkin
dioperasikan. Sedangkan pengaturan secara otomatis dilakukan dengan aplikasi
Automatic Generating Control dan Load Frekuensi sistem tenaga listrik yang
mengatur pembebanan pembangkitan berdasarkan setting yang dihitung terhada
simpangan frekuensi. Sebuah sistem SCADA memiliki 4 fungsi yaitu : Akuisisi
data, Komunikasi data jaringan, Penyajian data, Kontrol.
Fungsi fungsi tersebut didukung sepenuhnya memlalui 4 komponen SCADA
yaitu;
a. Sensor dan relai kontrol yang berlangsing berhubungan dengan bebrbagai macam
aktuator pada sistem yang dikontrol
b. RTUs (Remote Telemetry Units) merupakan unit unit komputer kecil, maksudnya
sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer yang
ditempatkan pada lokasi dan tempat tempat tertentu di lapangan. RTU bertindak
sebagai pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya dari sendor sendor dan
mengirimkan perintah langsung ke peralatan di lapangan.
c. Unit master SCADA (Master Terminal Unit atau MTU) . merupakan komputer
yang digunakan sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. Unit master ini
menyediakan HMI (Human Machine Interface ) bagi penguna dan sceara otomatis
mengatur sistem sesuai dengan masukan masukan dari sensor yang diterima
d. Jaringan komunikasi merupakan meduim yang menghubungkan unti master
SCADA dengan RTU-RTU di lapangan.
Ruang kontrol sistem tersebut, di awasi oleh 3 Dispatcher yang akan
bertugas memantau kondisi arus kelistrikan jawa bali. Peran para Dispatcher ini
sangatlah penting dalam pengendalian arus listrik, oleh karena itu ruangan
tersebut harus steril dari gangguan orang yang tidak berkepenting. Secara garis
besar tugas para Dispatcher adalah mengawasi arus kelistrikan, dimana mereka
bertugas mengatur, memantau, mengaktifkan sumber tenaga listrik, dan
menyelediki crash arus listrik yang bermasalah. Namun untuk lebih jelasnya saya
akan menjelaskan tugas serta peran Dispatcher.
Petugas pelaksana operasi “Real Time” yang mampu menjaga mutu dan
keandalan operasi sistem tenaga listrik adalah Dispatcher. Dipatcher berperan
melaksanakan rencana operasi harian (ROH) dan mampu mengatasi
penyimpangannya. Dalam berkerja seorang Dispatcher memiliki tata cara yang
meliputi :
a. Perencanaan:
1. Study aliran daya (Load Flow)
2. Study hubung singkat
3. Economic Load Dispatch
4. Maintenance Scheduling unit pembangkit
B. PT. Maspion
Perusahaan kedua yang kami kunjungi adalah PT.Maspion unit 1 yang
teletak di sidoarjo jawa timur. PT yang berdiri sekitar tahun 1961 ini dahulunya
diberi nama UD logam Jawa yang memiliki sekitar 8 karyawan yang mampu
memproduksi sekitar 300 lusin perhari yang kemudian pada tahun 70an yang
memproduksi perabotan-perabotan rumah tangga dengan bahan plastik seperti
ember , baskom, loyang dan sebagainya. Pada tahun 1972 PT ini semakin maju
yang di pimpin oleh Alim Husin yang akhirnya mengubah nama dan logo
perusahaan. Perusahaan yang dipimpin oleh Alim ini semkin maju dan
berkembang, setelah sekian lama berkembang perusahan ini akhirnya memiliki 4
unit pabrik yang tersebar di sekitar Surabaya dan Sidoarjo dan 1 pabrik di Jawa
Barat.
Petugas Staff Maspion mempersilahkan kami untuk melihat hasil produksi
yang dihasilaksan PT. Maspion unit 4. Pada galeri yang kami lihat terdapat
berbagai macam hasil produksi yang antara lain: perlengakapan dapur,
perlengakapan rumah tangga, serta beberapa perabotaan dapur antara lain
terdapat alat pengorengan, penanak nasi, kompor, lampu emergency, teko,
peralatan yang terbuat dari plastik, kipas angin, barang pecah belah seperti
mangko, piring. Setelah kami berkeliling melihat hasil produksi , kami diarahkan
keruangan diskusi, di dalam ruangan tersebut sudah ada para petinggi perusahan
PT.Maspion dari unit 1 sampai unit 4 yang mana terdiri dari 4 petinggi dan 3
staff pegawai PT Maspion.
Acara yang berlangsung kami diberi beberapa pengetahuan mengenai
perusahan maspion, sejarah maspion dan perkembangan teknologi yang
berkembang di perusahan tersebut. Selama sesi diskusi kami membahas akan
teknologi yang di kembangkan oleh PT .Maspion masih terlalu rendah yang
mana mereka masih mengunakan Ms exel padahal perkembangan software untuk
mendokumentasi sudah banyak berkembang. Namun dari salah satu pejabat PT
Maspion, mereka sudah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahan pembuat
software untuk menghasilkan software sistem sentralisasi sehingga antar gudang
prosuksi dapat secara langsung terkoneksi dengan pusat data. Namun karena
PT.Maspion hubungan antara gudang sangat kompleks maka software tersebut
tidak bisa diimplementasikan ke semua gudang prosuksi, dengan kata lain
pembuatan software tersebut tidak akan efisen. Oleh karena itu PT.Maspion
masih mengunakan sistem lama yang menggunakan Ms exel sebagai software
dokumentasi. Permasalah IT lain nya yang dialami oleh PT.Maspion juga
mengenai ketrampilan dan kesanggupan tenaga ahli yang belum memadai untuk
bisa memakai sistem yang pakai di cabang-cabang PT.Maspion sehingga para
tenaga ahli di setiap cabang mengandalkan telekomunikasi melalui telepon
seluler yang mereka anggap lebih mudah dan praktis. Sedangkan dari pihak
PT.Maspion kedepanya akan melakukan pembangunan sistem yang akan
terinterkoneksi dengan para distributor dengan bagian gudang dan tidak lagi
berhubungan dengan bagian marketing untuk mengatur kesediaan bahan baku
produksi.
Kami dipersilahkan untuk melihat secara langsung proses produksi setelah
selesai sesi tanya jawab. Kami diarahkan ke tempat produksi telfon, disana kami
melihat secara langsung proses produksi telfon yang dari mangkok
penggorengan menjadi sebuah alat prosuksi yang layak untuk dijual. Butuh
banyak tenaga kerja yang harus melakukan pekerjaan tersebut , karena setiap
proses produksi memilki tugas masing masing. Setelah kami selesai melihat
proses produksi, kami diarahkan ke tempat galeri khusus alat pecah belah, yang
mana disana tersimpat hasil prosduksi yang berkualitas mutu tinggi.
C. PT.SARIBAHARI
Kunjungan perusahan yang akan kami datangi adalah PT.SariBahari yang
terletak di JL. Bendungan Sempor Kav 12-18, Malang – Jawa Timu.
PT.SariBahari ini semula merupakan perusahan yang bergerak di bidang industri
yang mana mengerjakan Teknik Pemesinan dan pengerjaan logam, namun seiring
permintaan pasar PT ini menjadi salah satu perusahaan indonesia yang bergerak di
bidang industri pertahanan khusus yang membuat kerangka Bomb bagi
pemerintahan indonesia khususnya untuk TNI.
Kami tiba di PT.SariBahari yang disambut secara resmi oleh pemilik
perusahaan serta beberapa staff pegawai. Tempat pertemuan kami dengan para
Staff perusahaan berdekatan langsung dengan tempat pembuatan kerangka Bomb
yang mereka produksi. Di tempat kami melakukan diskusi terpajang hasil
produksi PT.SariBahari yang antara lain Bomb P-100, Bomb P-live, Bomb P-25,
Bomb-Smoke Warhead, dan beberapa hasil. Terlihat juga beberapa hasil
penghargaan yang telah dicapai oleh PT.Sari Bahari, dan disana juga kami
sungguh senang karena terlihat juga Spanduk selamat kedatangan mahasiswa KL
Atma Jaya.
Mahasiswa yang sudah berkumpul di tempat diskusi, para staff dan
pemilik memulai diskusi bersama para mahasiswa KL. Disitu kami di beri
pengetahuan mengenai kemampuan perusahaan perusahaan lokal yang mampu
bersaing dengan perusahaan Internasional, serta kami diberi beberapa wawasan
mengenai perkembangan PT. SariBahari sampai bisa bersaing dengan perusahaan
Internasional. Setelah mereka selesai memeberikan beberapa pengetahun maka
diadakan sesi tanya jawab, mahasiswa pun banyak tertarik sehingga banyak yang
bertanya mengenai teknologi yang terpakai dalam pembuatan kerangka Bomb
tersebut, namun ada pertanyaan yang membuat saya tertawa yang mana ada
mahasiswa yang bertanya adakah bomb yang ramah lingkungan.
Kami melakukan diskusi bersama setelah selesai sesi penjelasan mengenai
PT.Sari Bahari, saya mendapatkan sedikit penjelasan mengenai implementasi
teknologi yang di pergunakan di berbagai PT yang kami datangi. Untuk PT.Sari
Bahari sendiri saya melihat peluang implementasi teknologi di proses produksi ini
seharusnya bisa lebih maju, yang mana di lihat dari tahap awal proses produksi
bisa dilihat mengunakan beberapa aplikasi dalam membentuk kerangka bomb.
Bagi Programer, pada tahap ini berpeluang untuk membuat aplikasi yang dapat
memudahkan pembuatan kerangka bomb dengan beberapa kriteria dalam
pembuatan kerangka bomb seperti bentuk bomb,ketebalan, detail rancangan dll.
Lalu pada tahap selanjutnya dimana pada proses pembentukan kerangka bomb
pada bahan besi bisa berkerja sama dengan para ahli dari jurusan Teknik Industri
dalam pembuatan peralatan yang dapat merancang kerangka bomb dengan mudah,
seperti robot perancang. Selanjutnya dalam tahapan pengecatan juga para
programer juga berpeluang membuat sebuah sistem yang dimplementasikan
kedalam mesin yang dapat mengecat kerangka bomb dengan mudah, sehingga
semua proses pengerjaan dalam proses pembuatan kerangka bomb dapat
dilakukan secara automatis dengan mengandalkan mesin yang dirancang khusus.
Kami dipersilahkan oleh pemilik PT.Saribahari untuk melihat proses
pembuatan berbagai bomb yang di produksi. Saat kami melihat-lihat, terdapat
ratusan kerangka bomb P-100 Partice yang siap di kirimkan untuk kebutuhan
latihan TNI di Makasar. Di tempat ini, kami bisa melihat pembuatan dari mulai
pembentukan kerangka, pembuatan sayap, pengecatan Bomb, dan pengepakan
Bomb. Setelah selesai melihat-lihat hasil produksi, kami berserta seluruh staff dan
pemilik PT.SariBahari menikmati makan siang bersama. Sesudah itu kami
berpamitan untuk melanjutkan perjalanan kami menuju tempat pariwisata Jatim
Park dan BNS.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengikuti kuliah lapangan ini, dengan mengunjungi Beberapa perusahaan
seperti PT.P3B JB , PT. Maspion, PT.SariBahari kami mengetahui berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahan tersebut. Mulai dari proses produksi sampai
proses dokumentasi serta proses pelayanan suatu perusahaan. Pada setiap
perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur penerapan IT untuk memajukan
dan mengembangkan perusahaan bisa diimplementasikan kedalam perusahaan
yang ada. Namun dibutuhkan para programer dan para ahli pakar dalam
membangun sebuah sistem yang berguna bagi perusahaan karena jika para
programer dan para pakar tidak bisa berkerja sama maka sebuah sistem IT tidak
akan bisa dibangun dengan sempurna. Sedangkan untuk perusahaan yang
bergerak dibidang jasa pelayanan penerapan sebuah sistem IT sangat diperlukan
untuk melancarkan proses pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Pada
perusahaan ini pengaruh IT cukup terasa, hal ini dikarenakan dengan penerapan
sebuah IT dapat memudahkan perusahan melihat kendala kendala yang ada
sehingga dapat melakukan penyelesaian secara cepat. Jika dilihat secara global
penerapan IT diperusahan bisa diterapkan kepada semua perusahaan yang ingin
berkembang dan bersaing secara Nasional maupun Internasional. Namun
perusahaan perlu menyesuaikan kebutuhannya dalam menerapkan sebuah sistem
IT serta perusahaan harus mempersiapkan beberapa persiapan dalam pemakaian
sistem IT yang akan dipakai seperti persiapan traning tenaga kerja terhadap sistem
IT yang akan dipakai sehingga dengan adanya beberapa persiapan yang dilakukan,
perusahaan dapat memanfaatkan sistem IT semaksimal mungkin