Skripsi
Oleh:
Stefanus Dimasias Aditya
NIM: 132114073
Skripsi
Oleh:
Stefanus Dimasias Aditya
NIM: 132114073
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSEMBAHAN
-Dimas, 2016
Bapak dan ibu Dosen, Guru, beserta teman-teman di TK,SD,& SMP Santo
Markus 2, SMA Pangudi Luhur 2, dan Universitas Sanata Dharma
dan semua orang yang telah berjasa dalam pembuatan penelitian ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
“EVALUASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BERDASARKAN ASAS
TRANSPARAN, AKUNTABEL, PARTISIPATIF, TERTIB DAN DISIPLIN
ANGGARAN” Studi Kasus di Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten
Gunungkidul dan diajukan untuk diuji pada tanggal.... adalah hasil karya saya
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yan saya akui
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakukan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas bata saya terima.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
NIM : 132114073
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 28 Maret 2018
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan berkat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
EVALUASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BERDASARKAN ASAS
TRANSPARAN, AKUNTABEL, PARTISIPATIF, TERTIB DAN DISIPLIN
ANGGARAN
Studi Kasus di Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten
Gunungkidul
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum menganut sistem desentralisasi, Indonesia pernah berada dalam
sentralistik selama kurang lebih 32 tahun. Menurut Waris (2012: 38), sebelum
tumbangnya rezim Orde Baru, dalam kurun waktu yang cukup lama Indonesia
tidak ada yang salah dengan paradigma tersebut, namun pemerintahan Orde
Baru memiliki asumsi bahwa pembangunan hanya dapat terlaksana jika tercipta
Runtuhnya rezim Orde Baru dipicu oleh peristiwa krisis moneter pada
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah rezim Orde Baru berakhir dan digantikan dengan era reformasi,
No.25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah, paradigma
pemerataan, keadilan, dan kekahsan suatu daerah dalam sisem Negara Kesatuan
Republik Indonesia”.
potensi yang ada. Kedua, memperbaiki alokasi sumber daya produksi melalui
Menurut Basri (2009: 519), dari segi gagasannya, otonomi daerah tetap
lebih baik daripada sentralisme dan karenanya tetap layak diteruskan dan di
2015 Mentri Dalam Negri Thajo Kumolo mengatakan, tercatat terdapat 343
pengadaan barang dan jasa. Sementara itu pada tahun 2017, menurut Mentri
laporan yang masuk terkait penyelewengan dana desa. Meskipun 300 laporan
keuangan yang dalam hal ini adalah desa, maka Kementrian Dalam Negri
membuat peraturan No.113 Pasal 2 Tahun 2014. Isi dari peraturan tersebut
partisipatif, serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran”. Tujuan dari
penerapan peraturan ini agar setiap aparatur desa dapat memiliki landasan dalam
mengelola keuangan desa. Hal senada juga ditemukan di dalam Peraturan Bupati
Karena posisinya yang terletak diutara, maka desa Sambirejo dijadikan sebagai
sekaligus yaitu Klaten dan Sukoharjo. Selain itu akses menuju kota-kota besar
seperti Solo dan Yogyakarta sudah memadai dengan adanya infrastruktur jalan
yang baik. Hal tersebut bisa menjadi salah satu kelebihan tersendiri bagi Desa
Sambirejo.
ringan berbahan dasar buah, peternakan burung puyuh, peternakan ayam jawa
super, dan beberapa umkm lainnya. Disamping itu, kekayaan alam yang dimiliki
103,5 miliar. Dana desa yang tersalur ke Kecamatan Ngawen pun tercatat
sebesar 4,5 miliar. Sementara itu untuk Desa Sambirejo mendapatkan dana
diprediksi akan meningkat di tahun-tahun yang akan datang. Hal tersebut juga
dapat menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Desa Sambirejo untuk dapat
tahun 2016 adalah beberapa desa di Kabupaten Gunungkidul masih belum dapat
mengolahnya.
potensi yang cukup besar. Ditambah lagi pemerintah pusat sudah memberikan
pemerintahannya, maka seharusnya potensi ini dapat digali lebih jauh lagi.
Pemerintah mulai tahun 2015 juga memberikan dana desa yang jumlahnya
cukup banyak. Dana desa tersebut sebaiknya dapat dikelola dengan baik oleh
akuntabel, partisipatif, tertib dan disiplin anggaran seperti yang tercantum dalam
Peraturan Mentri Dalam Negri No.113 Pasal 2 Tahun 2014. Bahkan asas-asas
dibarengi dengan pengelolaan keuangan yang baik, dan didukung oleh potensi
yang menjanjikan dari daerah tersebut, bukan suatu hal yang mustahil jika desa
Sambirejo akan merubah statusnya dari desa berkembang menjadi desa maju.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
anggaran.
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Penulis
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
sistematika penulisan.
penelitian.
BAB VI Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Desa
1. Pengertian Desa
Menurut UU No.6 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 1, desa dan desa adat
atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah
masih lebih sering menggunakan adat yang berlaku dan bukan dengan
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mengatakan, Desa dapat juga disebut Desa Adat. Penyebutan Desa atau
11
Menurut UU No.6 Tahun 2014 Pasal 100, status Desa dapat diubah
menjadi Desa Adat, kelurahan dapat diubah menjadi Desa Adat, Desa Adat
dapat diubah menjadi Desa, dan Desa Adat dapat diubah menjadi
b. Penduduk paling sedikit delapan ribu jiwa atau seribu enam ratus
kepala keluarga
sebagian besar di bidang agraris atau nelayan, dan akses transportasi dan
12
berdasarkan saran dan pendapat dari masyarakat. Begitu pula seperti yang
tim untuk melakukan verifikasi hal tersebut. Setelah itu berdasarkan hasil
perubahan status baik dari Desa menjadi Desa Adat maupun Desa Adat
menjadi Desa. Hal tersebut juga berlaku bagi perubahan Status Kelurahan
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kepala Desa
14
4. Kelembagaan Desa
desa bertindak sebagai penegak keamanan dan sebagai pihak mediator jika
15
Dapat dilihat bahwa awal mula dari bagan tersebut adalah, Kepala
16
memiliki tugas:
saling menguntungkan.
17
dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu
berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
secara langsung oleh beliau. PTPKD berasal dari Serkertaris Desa, Kepala
18
desa sendiri menurut Widodo, dkk (2015: 39) dalam petunjuk pelaksanaan
sebagai berikut:
19
Sementara itu untuk RKP sendiri dibuat untuk jangka waktu lebih
sedikit yaitu satu tahun. RKP desa disusun oleh pemerintah desa
oleh desa;
20
ditetapkan;
21
dievaluasi;
22
c. Pelaksanaan APBDes
23
Bendahara Desa.
dan bank.
3) Pelaksanaan Pengeluaran/Belanja
24
4) Pelaksanaan Pembiayaan
25
dari BPD.
26
27
pengeluaran.
28
tertib.
29
akhir bulan secara tertib, meliputi buku kas umum, buku bank,
arus uang masuk yang diterima dari pendapatan dan arus uang
30
telah dirupiahkan.
7) Kode Rekening
31
dan profesional;
32
pembiayaan.
33
34
telah dibahas dan disepakati oleh kepala desa dan BPD yang
35
tahun anggaran.
informasi lainnya.
serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Dengan adanya asas-asas
serta tertib dan disiplin dalam penggunaan anggaran. Rangkaian dan asas
pengelolaan keuangan desa harus dilaksanakan dan dipenuhi oleh setiap desa
36
dengan rencana, sehingga visi desa dan masyarakat yang sejahtera dapat
1. Transparansi
kepentingan untuk itu, dalam hal ini yaitu masyarakat luas. Sementara itu
keuangan desa. Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk
peraturan perundang-undangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Badan publik atau yang dalam hal ini adalah pemerintah desa,
38
yang dapat diakses atau tidak dapat diakses masyarakat, dan juga
relevan, tepat waktu, dan dapat dipercaya. Untuk itu, pemerintah daerah
39
sistem informasi yang dimiliki masih lemah, maka kualitas informasi yang
dihasilkan dari sistem tersebut juga kurang handal (Mardiasmo, 2004: 31)
2. Akuntabel
dari masyarakat terhadap apa saja yang telah dilakukan oleh para pejabat
atau aparat.
40
tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Pendapat yang hampir sama
atau audit dan jika terjadi kesalahan dapat diproses secara hukum. Untuk
a. Prosedur dan mekanisme yang jelas, tepat, dan benar yang diatur
41
b. Akuntabilitas proses
murah biaya.
c. Akuntabilitas program
tujuan yang ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dan apakah telah
d. Akuntabilitas kebijakan
luas.
42
sebagai berikut:
demokratis.
3. Partisipatif
43
keuangan dan juga jumlahnya yang cukup banyak. Setiap desa memiliki
44
2014: 160),
keuangan desa dikelola dalam masa satu tahun anggaran yakni tanggal satu
45
penting bagi kemajuan desa. Apabila APBDes yang dibuat kurang baik,
dan aparatur desa tidak mengetahui tahapan dan pengelolaan dari APBDes
itu sendiri, maka akan membuat APBDes menjadi sia-sia. Selain itu,
a. Pendapatan Desa
rekening desa yang merupakan hak desa dalam satu tahun anggaran
yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Pendapatan desa terdiri
lain.
1) Kelompok Pendapatan
Contoh dari hasil usaha adalah hasim bumdes dan tanah kas
46
2) Kelompok Transfer
pembangunan desa.
kabupaten/kota.
47
desa.
dari hal-hal yang tidak terduga dan tidak selalu ada. Misalnya
b. Belanja Desa
48
c. Pembiayaan Desa
49
anggaran berarti konsisten, tepat waktu, tepat jumlah dan taat asas.
a. Prinsip Kemandirian
b. Prinsip Prioritas
a. Berdasarkan pogram.
pusat investasi.
50
dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan
APBDes.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
(Rahardjo, 2011: 2
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1. Wawancara
adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
2. Dokumentasi
53
D. Keabsahan Data
untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
dalam Bungin (2007: 257) dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai
berikut:
pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang
berkaitan.
berikut:
54
deskriptif kualitatif sendiri seperti yang dikemukakan oleh Leksono (2013: 181),
masalah atau keadaan tertentu yang menjadi object penyelidikan; yang hasil
penelitian dalam bentuk studi kasus. Format deskriptif kualitatif dalam studi
karena tidak sesuai dengan teori maupun dengan hukum (Sugiyono, 2014: 85).
Sambirejo telah sesuai dengan asas transparan, akuntabel, partisipatif, tertib dan
55
desa.
56
a. Transparansi
sebagai berikut:
1) Keterbukaan keuangan.
2) Keterbukaan operasional
b. Akuntabel
kepentingan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pemakai lainnya.
2) Menilai pertanggungjawaban.
3) Pelaporan.
c. Partisipasi
pembangunan lingkungannya.
berikut:
2) Kebebasan berpendapat.
3) Keterlibatan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
1) Berdasarkan program.
berikut:
59
BAB IV
GAMBARAN UMUM DESA SAMBIREJO
penduduk desa berjumlah 7759 orang dimana laki-laki berjumlah 3824 dan
setengah populasi dari penduduk disana. Sekitar 65% lebih populasi masyarakat
atau sekitar 5057 orang adalah masyarakat dengan umur 15-65. Sementara itu
masyarakat berusia 0-15 berjumlah 1615 orang dan masyarakat berusia 65 keatas
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
juga masyarakat yang menggeluti usaha lainnya selain bertani. Berikut adalah
Desa Sambirejo terletak cukup jauh dari pusat kota. Kendati demikian,
62
Tabel 4.2 Data Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sambirejo Tahun 2016
Pendidikan Jumlah
Taman Kanak-kanak 1239
Sekolah Dasar/Sederajat 876
SMP 1189
SMA 1282
Akademi/D1-D3 129
Sarjana 183
Pasca Sarjana 8
Tidak Sekolah 2536
Sumber: Data Monografi Desa Sambirejo 2016
fasilitas pendidikan yang memang tidak begitu banyak namun sudah cukup
Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana Pendidikan Desa Sambirejo Tahun 2016
Sarana dan Prasarana Jumlah
Perpustakaan Desa 1 Buah
Gedung Sekolah PAUD 1 Buah
Gedung Sekolah TK 3 Buah
Gedung Sekolah SD 6 Buah
Gedung Sekolah SMA 1 Buah
Gedung Perguruan Tinggi -
Sumber: Data Monografi Desa Sambirejo Tahun 2016
63
sarana dan prasarana lain seperti sarana dan prasarana kesehatan, sarana dan
prasarana umum, serta sarana dan prasarana ibadah. Berikut adalah beberapa
data sarana dan prasarana tersebut berdasarkan data monografi Desa Sambirejo
2016 :
Tabel 4.4 Data Sarana dan Prasarana Kesehatan Desa Sambirejo Tahun 2016
Sarana dan Prasarana Kesehatan Jumlah
Puskesmas Ada
Puskesdes Ada
UKBM (Posyandu) 10 Buah
Sumber: Data Monografi Desa Sambirejo Tahun 2016
Tabel 4.5 Data Sarana dan Prasarana Umum Desa Sambirejo Tahun 2016
Sarana dan Prasarana Umum Jumlah
Sarana Olahraga 2 Buah
Kesenian/Budaya 4 Buah
Balai Pertemuan 8 Buah
Sumur Desa 8 Buah
Pasar Desa -
Lainnya -
Sumber: Data Monografi Desa Sambirejo Tahun 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4.6 Data Sarana dan Prasarana Ibadah Desa Sambirejo Tahun 2016
Sarana dan Prasarana Ibadah Jumlah
Mesjid 13 Buah
Mushola 28 Buah
Gereja 6 Buah
Pura -
Wihara -
Klenteng -
Sumber: Data Monografi Desa Sambirejo Tahun 2016
sing sembodo” yang jika diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah “jadilah
pejabat yang punya martabat”. Selain itu pemerintah Desa Sambirejo memiliki
motto “maju bersama sejahtera bersama”. Tentunya semboyan dan moto tersebut
Pemerintah Desa Sambirejo sendiri terdiri dari dua puluh orang aparatur
desa yang terdiri mulai dari kepala desa hingga jajaran staffnya. Setiap bagian
65
Gambar 4.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Sambirejo
66
1. Kepala Desa
b. Menetapkan PTPKD;
Desa;
APBDes;
APBDes; dan
2. Serkertaris Desa
67
APBDes; dan;
pengeluaran APBDes.
tanggungjawabnya;
Desa; dan
kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
4. Kepala Dusun
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Setiap kepala desa memiliki visi dan misi dalam membangun desa. Visi dan
Permusyawaratan Desa, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan unsur
masyarakat lainnya paling lama tiga bulan setelah kepala desa dilantik.
(RAB), dan Rencana Kegiatan yang telah diverifikasi oleh tim verifikasi.
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
desa. Dalam musyawarah desa akan dipaparkan mengenai rencana kegiatan dari
masing-masing dusun. Setelah itu pemerintah desa akan memilih kegiatan yang
tersebut. Untuk desa Sambirejo sendiri, hal yang biasanya dievaluasi berkaitan
dengan peraturan penggunaan dana desa. Karena tidak semua kegiatan yang
dianggarkan dapat dibiayai oleh dana desa. Hal tersebut dikarenakan ada kriteria
tertentu bagi sebuah kegiatan yang dapat dibiayai dan kriteria tersebut berubah-
ubah.
dibenahi oleh pihak desa, maka RAPBDes berubah menjadi APBDes. APBDes
71
Pajak/Retribusi).
Dana desa sendiri cair secara bertahap. Ada dua tahapan pencairan dana
desa yaitu diawal tahun dan di pertengahan tahun. Dana tersebut hanya bisa cair
ini dahulu ditransfer ke kabupaten. Berbeda dengan sekarang yang dana tersebut
langsung di transfer ke rekening desa. Dana desa ini hanya diperuntukan untuk
seperti penyediaan air minum, dan MCK. Ketika dana desa diberikan kepada
kebudayaan. Selanjutnya jika dana desa diberikan kepada desa maju, maka
Karena desa Sambirejo adalah desa berkembang, maka dana desa ini digunakan
Berbeda dengan dana desa, dana yang diperoleh dari Provinisi DIY
sangatlah terbatas atau bahkan jarang sekali ada. Hal tersebut dikarenakan untuk
mendapat dana bantuan dari provinsi, desa harus mengajukan proposal terlebih
72
dilaksanakan atau terdapat sisa dana, maka dana tersebut dimasukan kedalam
saja. Berbeda dengan sekarang yang mana setiap kegiatan diberikan rincian
tiga rangkap lampiran dokumen yaitu SPP, SPTB, dan lampiran buku kas
Setelah dana cair dan kegiatan sudah dilaksanakan, tim pelaksana harus
73
BPD dan tanpa dievaluasi oleh kecamatan. Barulah setelah LPJ disepakati, maka
pertanggungjawaban APBDes.
keuangan. Partisipan tersebut terdiri dari sembilan belas perangkat desa dan dua
masyarakat. Wawancara ini terdiri dari beberapa pertanyaan umum dan juga
dengan yang lain. Ada juga beberapa perangkat yang dipercayai untuk menjadi
tim pengelola maupun tim pelaksana di luar peran utamanya. Kepala desa
74
sebagai bendahara.
pekerjaan yang memang sudah tupoksinya (tugas pokok dan fungsi), dan bagian
desa, dan juga penyampaian kebijakan desa kepada masyarakat. Hal yang
BPD memiliki peran sebagai pengawas kinerja dari aparatur desa itu sendiri.
Setelah itu saat ditanya mengenai apakah pemerintah desa Sambirejo sudah
75
partisipan yang menjawab dengan jawaban tersebut adalah kepala dukuh. Dari
pengelolaan keuangan secara garis besarnya saja. Hal tersebut bisa saja
disebabkan karena peran dukuh yang hanya sebagai perantara antara pemerintah
desa dengan masyarakat. Kepala dukuh yang sejatinya lebih banyak berperan
sebabnya. Hal tersebut didukung dengan jarang hadirnya para kepala dukuh di
untuk menyampaikan laporan dua kali seminggu yaitu senin dan kamis. Selain
itu, tidak setiap tahun kepala dukuh menjadi tim pelaksana baik ketua maupun
tahunpun terbatas. Kemungkinan hanya dua atau tiga kegiatan besar saja yang
akan dilakukan pertahunnya. Tentunya hal ini akan berpengaruh pada peluang
76
Selain hal-hal yang disebutkan diatas, masalah lain yang timbul adalah ada
beberapa kepala dukuh yang sudah berusia purna. Akibatnya, sulit bagi kepala
dukuh yang sudah purna untuk mengetahui dan memahami sistem yang berjalan
saat ini. Perlu adanya pelatihan dan juga regenerasi dari kepala dukuh agar
1. Transparan
desa atau yang disingkat dengan SID dengan diangkatnya staff yang
dekat kegiatan yang akan dilakukan dan kegiatan tersebut didanai dari
APBDes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
sebagai berikut:
hanya yang merupakan ranah dari masyarakat saja yang dapat diperoleh
78
beliau:
informasi tertentu. Masyarakat juga disebut sudah sangat kritis karena desa
79
dalam hal ini berupa bantuan sosial yang kerap kali diberikan oleh
dibantu, dan tidak mungkin bagi masyarakat untuk merepotkan orang yang
apa saja dan terkadang juga masyarakat meminta RAB saat ada
80
stabil. Hal ini terjadi karena pemerintah desa tidak mungkin dapat
81
balai desa agar baik masyarakat desa Sambirejo maupun pihak lain diluar
tersebut nyatanya benar dan memang ada banner besar berisikan APBDes
beserta kegiatannya yang di letakan di depan balai desa. Hal yang amat
buruk dan tidak dipasang kembali. Kendati demikian, hal tersebut sudah
kegiatan, besar biaya, sumber dana, tahun anggaran, jangka waktu, dan
82
masyarakatnya saja, namun juga pihak eksternal seperti penelitian ini. Hal
tersebut juga cukup mudah yaitu membuat surat pernyataan yang berisi
pengarsipannya.
untuk memperoleh laporan keuangan desa, dan yang terakhir ada sistem
83
Sambirejo baru saja menerapkan SID belum lama ini. Dengan mengangkat
diharapkan SID akan dapat berjalan dalam waktu dekat. Saat ditelusuri ke
memang nampak situs ini masih dalam tahap pengembangan. Hal tersebut
dapat dilihat dari User Interface yang masih sederhana, dan belum banyak
keterbukaan operasional.
ini. Fenomena sosial tersebut adalah masih ada beberapa masyarakat yang
84
ini bermula saat masyarakat desa sering diberikan bantuan oleh berbagai
Jika masyarakat terus menerus bermental seperti itu, maka bisa saja hal
menanggapi suatu hal. Tentunya perlu ada campur tangan dari pemerintah
dilingkunganya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2. Akuntabel
saja namun juga datang dari evaluasi yang dilakukan oleh pihak diluar
86
telah selesai oleh tim pelaksana kepada kepala desa. Barulah setelah itu
“Setelah laporan selesai ada serah terima dari tim pelaksana kepada
kepala desa. Tim pelaksana itu ada dari masyarakat dan pemerintah desa.
Setelah pekerjaan selesai, maka saya bersama dengan BPD dan tim
pendamping desa akan membicarakan kepada masyarakat apakah
pekerjaan tersebut dapat diterima dan apakah sudah sesuai dengan apa
yang direncanakan”
(Hasil wawancara kepada Kepala Desa pada tanggal 11 September 2017)
2017)
87
Barulah saat dimulainya era dana desa, pemerintah desa mulai berbenah
tujuan dari kegiatan tersebut. Selanjutnya, RAB berisi kode akun, uraian,
volume, harga satuan, dan jumlah. Sebelum adanaya dana desa, RAB
hanya dituliskan besaran jumlah biaya yang keluar saja setiap kegiatannya.
tinggi, maka RAB bukan lagi ditulis jumlahnya saja melainkan dijabarkan
satu persatu dana yang keluar untuk apa saja. Selain RAB, terdapat juga
dokumen SPP dan SPTB yang dilampirkan dengan buku kas pembantu.
SPP ini bertujuan sebagai form permintaan pembayaran dari desa kepada
88
pencairan dana, dan juga sisa anggaran. Setelah dana diberikan, barulah
dimunculkan SPTB yang berisi nama pihak yang menerima balas jasa
berupa dana yang sudah dimohonkan dalam SPP. Setelah itu untuk
sudah menjadi satu bundle dengan SPP dan SPTB. Kendati demikian
menurut serkertaris desa, buku kas pembantu tersebut jarang diisi. Benar
masyarakat. Akan ada serah terima pembangunan dari kepala desa kepada
hasil dai kegiatan tersebut dan berhak mengajukan protes apabila kegiatan
yang telah dikerjakan tidak sesuai yang dharapkan. Hal tersebut sesuai
pelaporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3. Partisipatif
berikut ini:
2017)
2017)
desa jika melihat ada warga lain yang sedang mengalami kesulitan maka
90
2017)
pembangunan lingkungannya.
91
menentukan rencana kerja selama tahun. Setelah itu masyarakat juga turut
dimana masyarakat lain juga ikut menilai apakah pekerjaan tersebut sudah
Agar dapat ikut berpartisipasi, tidak ada prosedur khusus yang harus
92
Pemerintah desa pun tidak segan untuk menanggapi pendapat dan kritik
kritik masyarakat. Karena tidak jarang pendapat dan kritik tersebut tidak
sempat rusak diterjang banjir beberapa bulan yang lalu. Pengerjaan talud
93
dana desa yang jumlahnya cukup besar oleh pemerintah pusat. Bukan
Bahkan saran dan kritik masyarakat disadari oleh setiap pemerintah desa
Sambirejo sebagai hal yang penting bagi kemajuan desa. Tentunya ini
berupa kritik dan saran meningkat, tapi paling tidak masyarakat desa
Menurut data monografi desa Sambirejo tahun 2016 dari sekitar 7759
penduduk, hanya sekitar 1282 orang atau 16,5% masyarakat yang dapat
94
orang atau sekitar 32,7% masyarakat yang tidak sekolah. Itu berarti
seperti BPD dan LPMD. Pihak yang lebih kritis dari masyarakat dalam
diharapkan akan ikut juga meningkatkan kualitas dan kuantitas kritik dan
dan maju.
95
yang dananya juga berasal dari APBDes. Waktu yang diperlukan untuk
musyawarah bisa ditunda satu hari. Kendala lain yang ditemukan adalah
internet.
oleh pihak kecamatan. Ketika saat diteliti oleh pihak kecamatan ditemukan
hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan dan prosedur yang ada, maka
kelurahan untuk dibenahi. Jika sudah dibenahi atau tidak ditemukan hal-
hal yang tidak sesuai peraturan dan prosedur, selanjutnya barulah anggaran
prosedur yang ada. Sanksi yang diberikan jika terjadinya hal tersebut
adalah dana yang dianggarkan tidak cair dan tentunya akan berpengaruh
96
paling mendesak atau biasa disebut dengan skala prioritas. Kegiatan yang
adalah anggaran yang sesuai dengan prioritas utama desa dan juga
jelas untuk apa saja. Selanjutnya, anggaran yang baik juga dapat
bahwa anggaran yang ada di desa Sambirejo sudah baik meskipun belum
97
juga ada regulasi yang mendadak berubah misalnya kegiatan yang tadinya
anggarannya. Tak jarang juga terjadi kejadian yang tidak terduga seperti
pusat. Salah satu peraturan yang dijadikan dasar adalah Peraturan Bupati
tersebut, terdapat dua puluh satu peraturan lainnya yang menjadi pedoman
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dalam kolom biaya semua poin menunjukkan bahwa realisasi selalu lebih
Februari 2017, yang mana berarti lewat dua bulan setelah tahun anggaran
demikian di tahun 2017 terjadi sedikit masalah yaitu pada akhir tahun, ada
99
kegiatan apa saja yang boleh didanai menggunakan dana desa. Kegiatan
yang tadinya dapat didanai, karena ada regulasi baru yang mendadak maka
tidak mengganti regulasi yang ada secara mendadak. Jika tidak begitu
berpedoman kepada visi dan misi kepala desa saat dilantik yang telah
biayanya saja tanpa rincian untuk apa dana tersebut digunakan. Pelampiran
100
dan disiplin anggaran yang kedua menurut Bastian (2006: 87) yaitu
RAPBDes. SHBJ (Satuan Hitung Barang dan Jasa) yang diberikan oleh
berisi mengenai standar harga barang maupun jasa yang digunakan dalam
peraturan tersebut tidak diikuti dengan baik, maka RAPBDes pun tidak
pendukung anggaran.
Hal tersebut nampak dari adanya daftar hadir di akhir dokumen laporan
Karena anggota BPD berasal dari masyarakat, maka suara dari BPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
masing.
tertib dan disiplin anggaran yaitu sebagai alat motivasi kinerja pegawai.
yang diberikan tidak sesuai dengan peraturan yang ada ataupun pengajuan
anggaran tersebut mundur dari waktu yang sudah ditentukan, maka akan
Seperti yang terlihat dalam RAB tahun 2017, dimana pemerintah desa
bagi perangkat agar dapat menjadi lebih produktif dengan fasilitas yang
baru tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
103
104
105
106
2)Keterlibatan
masyarakat
(Zeyn, 2011: 28)
3.Dokumentasi a.Adanya daftar hadir BPD di 1)Keterlibatan
dalam rapat pembentukan masyarakat
laporan pertanggungjawaban (Zeyn, 2011: 28)
penggunaan APBDes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Temuan Berdasarkan Asas Tertib dan Disiplin
Anggaran
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
dokumentasi yang telah sesuai dengan indikator dalam buku milik Indra Bastian
(2006), dan penelitian milik Zeyn (2011). Meskipun demikian, pemerintah desa
Pertama, pemerintah desa dengan senang hati mau menerima dan membantu
dengan tulus hati. Keempat, pemerintah desa sudah mencoba berbagai macam
cara agar setiap kegiatan yang dilakukan sesuai dengan peraturan-peraturan yang
berlaku.
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
mereka enggan untuk mengkritik kinerja pemerintah karena merasa telah banyak
dibantu oleh pemerintah. Ketiga, tidak diisinya buku kas pembantu saat aparatur
pemerintah desa Sambirejo adalah cuaca yang berubah-ubah serta bencana alam
B. Keterbatasan
C. Saran
110
desa.
2. Peneliti selanjutnya:
lain.
111
DAFTAR PUSTAKA
112
Rahardjo, Susilo, & Gudnanto. (2011). Pemahaman Individu Teknik Non Tes.
Kudus: Nora Media Enterprise.
Rusmana, O., Setyanigrum, D., Yuliansyah, & Maryani. (2017). Akuntansi
Pemerintah Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
Sigiranus, M. (2017, Maret 20). regional.kompas.com:
http://regional.kompas.com/read/2017/03/20/20332111/menteri.desa.ada.6
00.laporan.penyelewengan.dana.desa (diakses pada tanggal 20 Juni 2017)
Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Tanjung, A. H. (2006). Akuntansi Pemerintah Daerah. Bandung: Alfabeta.
Undang-undang No.6 Tahun 2014 Tentang Desa
Undang-undang No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No.28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Waris, Irwan. (2012). Pergeseran Paradigma Sentralisasi Dalam Mewujudkan
Good Governence. Jurnal Kebijakan Publik, 1-55
Widodo, Bely, Musikal, Remon.(2015). Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan
Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa. Jakarta: Badan Pengawasan
Keuamgamn dan Pembangnan
Yuliansyah dan Rusmianto. (2016). Akuntansi Desa. Jakarta: Salemba Empat
Zeyn, E. (2011). Pengaruh good governance dan standar akuntansi pemerintah
terhadap akuntabilitas keuangan dengan komitmen organisasi sebagai
pemoderasi. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
115
PERTANYAAN UMUM
1. Apakah anda mengetahui tentang pengelolaan keuangan desa?
2. Apakah peran anda dalam pengelolaan keuangan desa?
3. Apakah anda mengetahui tentang adanya asas pengelolaan keuangan desa?
(Transparan, Akuntabel, Partisipatif, Tertib dan Disiplin Anggaran)?
4. Apakah menurut anda dalam pengelolaan keuangannya, pemerintah desa
Sambirejo selalu mempertimbangan mengenai asas tersebut?
5. Menurut anda apakah penting sebuah pengelolaan keuangan desa
menerapkan asas-asas tersebut?
A. Transparansi
1. Bagaimana pemerintah desa Sambirejo menerapkan asas transparansi pada
pengelolaan keuangan desa?
2. Apakah masyarakat desa memiliki hak untuk mengakses informasi-
informasi yang ada?
3. Apakah dalam pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan hingga
pelaporannya masyarakat diperbolehkan untuk mengetahui informasi yang
ada?
4. Apakah minat masyarakat untuk mengetahui informasi tertentu
(misal:informasi kependudukan) cukup besar?
5. Informasi apa saja yang paling banyak di cari oleh masyarakat?
6. Apakah ada tahapan atau prosedur khusus bagi masyarakat untuk
memperoleh informasi tertentu?
7. Menurut anda, apakah semakin hari semakin banyak masyarakat yang
percaya terhadap kinerja pemerintah desa Sambirejo?
8. Apakah jika pemerintah desa sambirejo ingin membuat peraturan baru di
konsultasikan terlebih dahulu kepada masyarakat?
B. Akuntabel
1. Bagaimana pemerintah desa Sambirejo menerapkan asas akuntabilitas
pada pengelolaan keuangan desa?
2. Laporan pertanggungjawaban apa sajakah yang wajib disediakan
pemerintah sambirejo bagi para pemakai laporan keuangan?
3. Apakah pemerintah desa Sambirejo menerbitkan laporan tertentu berkaitan
dengan laporan keuangan (baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, maupun pertanggungjawaban) yang ditujukan
bagi masyarakat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
C. Partisipasi
1. Bagaimana partisipasi masyarakat sambirejo dalam pengelolaan keuangan
desa?
2. Dalam siklus pengelolaan keuangan desa (tahap perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban), pada tahap apa saja
masyarakat dapat turut berpartisipasi?
3. Bagaimana prosedur agar masyarakat bisa berpartisipasi dalam
pengelolaan keuangan tersebut?
4. Apakah animo dan inisiatif masyarakat sangat besar untuk dapat
berpartisipasi dalam pengelolan keuangan desa?
5. Apakah masyarakat juga mengutarakan pendapat maupun kritik saat
berpartisipasi pada pengelolaan keuangan desa?
6. Apakah pendapat dan kritik masyarakat tersebut langsung di follow up
oleh pemerintah?
7. Apakah kritik dan pendapat tersebut sangat penting bagi kemajuan desa
Sambirejo?
D. Tertib dan Disiplin Anggaran
1. Bagaimana anggaran keuangan di desa sambirejo dirumuskan?
2. Siapa saja yang terlibat dalam penganggaran desa dan berapa lama proses
penganggaran tersebut?
3. Apakah pembuatan anggaran tersebut selalu dikonsultasikan kepada
pemerintah diatas pemerintah desa?
4. Apakah ada sanksi tertentu ketika dalam pembentukan anggaran tidak
mengikuti prosedur yang ada?
5. Apakah anggaran tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan utama
masyarakat?
6. Menurut anda, berapa prosentase penyelesaian proyek yang sudah
dianggarkan pada desa sambirejo?
7. Menurut anda anggaran yang baik itu seperti apa?
8. Menurut sepengelihatan anda selama ini, apakah anggaran keuangan di
desa sambirejo sudah baik?
9. Apakah pelaporan anggaran desa sambirejo selalu dilaksanakan tepat
waktu?