Possible Questions
Possible Questions
1. Apakah di Indonesia gak ada peraturan mengenai assurance sr? kok kamu
pake bepari ini? Tidak ada, hanya peraturan UU yg general, tdk specified.
2. mengapa pengungkapan sr yg gak di audit jg gak kamu teliti?
Karena dgn alasan datanya bisa lebih dipercaya, diharapkan meningkatkan
nilai perusahaan secara akurat. Untuk meyakinkan data saya valid, saya
memilih yg di audit, setidaknya ada jaminan dari pihak eksternal, sehingga
data saya yg berpengaruh dapat dipercaya.
3. Metode pengumpulan data apa yg digunakan? Content analysis
4. Jenis pengukuran variable? Dummy
5. Tugas var control adalah untuk mengendalikan supaya hasilnya valid, karena
akan lbh akurat. Dicarilah variable yg sering digunakan dan konsisten
berpengaruh.
6. Mengapa pakai tahun 2010-2016?
Karena, 2006 tahun pertama publish SR, hanya ANTAM.
Pada tahun 2009 tahun pertama perusahaan ada yg pakai assurance, belum
banyak perusahaan yang menggunakan assurance di SR nya, sehingga saya
extend setahun.
7. Jurnal acuan bepari kan 2016, kok kamu pake ngukur untuk thn 2010? KAN
GAK MATCHING. Terus gri kan tiap brp tahun update, apakah ada beda?
Kok data 2010 ga pake gri yg tahun segitu, begitu juga dgn tahun2 lain.
Karena, perubahan dr apa yg diungkapkan dlm external itu tiap tahunnya
hampir sama, tidak substantive. Sebelum bepari tdk ada, jd sah saja.
Pake yg baru untuk yg lama
8. Knp nilai perusahaan diukur pakai tobinsq?
Karena Tobin's Q merefleksikan harga saham. memiliki keunggulan jika
dibandingkan dengan ROA atau indikator keuangan yang berdasarkan pada
historical accounting performance lainnya karena merefleksikan ekspektasi pasar
sehingga relatif bebas dari kemungkinan manipulasi oleh manajemen perusahaan.
9. Kenapa pake 3 aturan, GRI, ISAE 3000, AA1000AS?
It already explained on chapter 2, in the guideline of sust assurance. Intinya,
masing2 punya focus yg beda2, ISAE 3000 lbh ke data accuracy rather
than transparency and completeness, sedangkan AA1000AS lbh ke tiga
principle mereka yaitu inclusivity, materiality, responsiveness. whether
the organization and its sustainability reporting respond to stakeholder
concerns. inclusivity is the participation of stakeholders in developing
and achieving an accountable and strategic response to sustainability.
(((lbh concern bgt ke stakeholder))). KALO GRIII? Gatau.
GRI secara adalah pioneer standard maker of SR, dalam bagian penilaian G4
itu sendiri ada 3 section yg menyebutkan assurance.
• GRI Content Index (see p. 31 in Reporting Principles and Standard Disclosures and
p. 46 in Implementation Manual) – requests signaling if a disclosure has been
externally assured
10. Di judulnya kok gak ada ext assurance sust report disclosure? Pdhl yg km
teliti ini disclosure dr ext assurance, kl assurance ke fv udh general banget.
Karena ini berhubungan dengan nilai perusahaan, kan external, sekalipun gak
dikatakan external, seharusnya sudah tahu krn nilai perusahaan, tp jika ingin
detail maka saya ganti.
Indeed, based on the IMF World Economic Outlook 2012, the World Bank
Global Development Finance Report 2013, and Morgan Stanley Emerging
Market Index, the following countries are listed as emerging countries by
more than one of the three sources: Argentina, Brazil, Bulgaria, Chile, China,
Colombia, Czech Republic, Estonia, Hong Kong, Hungary, India, Indonesia,
South Korea, Latvia, Lithuania, Malaysia, Mexico, Morocco, Pakistan, Peru,
Philippines, Poland, Romania, Russia, Singapore, Slovak Republic, South
Africa, Taiwan, Thailand, Tunisia, Turkey, Ukraine and Vietnam.
Bahwa ext assurance itu menjadi diragukan karena tdk semua ext assurance itu
sama, dr various back yg berbeda so they have different style, dan mempengaruhi
org dlm memandang, ini rinci ini engga. Makanya kita butuh cek disclose, mana
sih yg disclose banyak/sedikit. Ini yg akhirnya mencerminkan quality dr ext
assurance.
14. Apa kepentingan dari pihak investor untuk melihat “ext assurance disclosed”?
Disclose banyak, tau banyak ttg perusahaan, tau banyak ttg kondisi ext
assurance, ext ass bagus perusahaan bener2 memberikan jaminan yg bagus
untuk SR nya, makanya dia berani untuk invest.
Disclose itu untuk mengurangi asimetri informasi, pengetahuan yg diterima
investor tdk jauh beda dgn yg dimiliki perusahaan. Asimetri rendah, keputusan
jd akurat dan pasti.
Dia ngungkapin kalo cm satu, kan jd ga serius, jadi pengungkapan itu penting.
Total pengungkapan menunjukkan total aktivitas, jd beda jika dia disclose 1
atau 5.
15. Knp STATA?
STATA adalah salah satu program yg tingkat kelengkapan diatas program lain. Bisa
pramaterik dan non pramaterik. Contoh kalo di eviews cocok untuk data panel (yg
diolah berdasarkan tahun), tp tidak bisa multi dimensional scaling, sedangkan di stata
bisa keduanya. Dia menggabungkan STATA dan eviews. SPSS itu ibaratnya bidang
manajemen, Eviews itu bidang manajemen, STATA menggabungkan keduanya.
16. Tidak ada penelitian sebelumnya, kok kamu berani?
Lee et al; environmental audits to firm value. Env audits refer to sr assured.
17. Bagaimana menarik logika External assurance disclosure ke firm value?
Peraturan issuing SR blm wajib, di Indonesia ada di article 74 of law no 40 of 2007,
itu pun sekedar regulating the social and environmental responsibility of PT secara
general, tanpa mention issue SR, yg dilakukan perusahaan selama ini masih CSR yg
mana masih in annual report perusahaan. SR sendiri blm wajib, jd perusahaan ada
kemungkinan untuk mislead, this makes assurance is really important. Next, kenapa
kok assurance penting karena sustainability assurance is a new discipline, there is still
a lack of assurors independence in the assurance process, inconsistencies in the scope,
criteria used, and level of assurance engagement.
18. Dari bepari mengatakan ada beberapa kriteria untuk menilai bahwa disclosure
lengkap apa tidak, kenapa kok pakai bepari?
Karena bepari merangkum 3 standard, GRI, ISAE3000, AA1000AS.
They are all are not for profit organisations.
Under these three international standard, assurance of SR is regulated.
AA1000AS: AccountAbility
ISAE3000: Internal Auditing and Assurance Standards Board (IAASB)
GRI: pioneer standard maker of SR
lbh ke tiga principle mereka yaitu inclusivity, materiality, responsiveness, whether the
organization and its sustainability reporting respond to stakeholder concerns.
inclusivity is the participation of stakeholders in developing and achieving an
accountable and strategic response to sustainability. (((lbh concern bgt ke
stakeholder))).
19. Kan kita lihat dari content assurance ststaments, dampaknya ke nilai perusahaan
gimana?
Karena ada perbedaan jika perusahaan disclose hanya 2 dan 14, menghasilkan output
yg berbeda. Jika perusahaan sudah mendisclose banyak, investor akan lebih percaya
bahwa perusahana ini sudah tanggung jawab sehingga mempengaruhi keputusan
investor.
20. Apa untungnya dia lihat ini?
As an investor, they are not only consider financial information, tp juga laporan lain,
SR, karena aturannya masih gak jelas, apa2 yg sudah di assured itu menjadi penting
karena informasinya jadi reliable dan credible. Akhirnya investor mempertimbangkan
ke assurance, lalu juga mempertimbangkan ke disclosure karena masih ada nggak
konsisten di assurance itu sendiri. Semakin banyak disclose, akan semakin merubah
pertimbangannya dia.
21. Higher disclosure? Pikiran investor kenapa?
Higher disclosure, perusahaan sudah mengungkapkan banyak, informasi yg diketahui
investor jd lbh banyak, pasti lah ada perbedaan dari hanya mengungkapkan 2 dan 7.
23. Di dalam related assurance ada apa?
Ada external ada internal, internal itu sustainability department di dalam perusahaan.
24. Knp internal tidak dipakai?
Karena jika assurance itu dr perusahaan itu sendiri, kurang dapat dipercaya. Pihak
ketiga > independen, internal dr perusahaan pasti masih menutup-nutupi
ketidakbaikan dalam environmental and social activities perusahaan. Ada possibility
misleading regarding env & social information, makanya saya consider ke external
assurance.
25. Malaysia? Why?
Based on the slide, there are 10 sector, 10 perusahaan Malaysia
DASR Indonesia > DASR Malaysia
Perusahaan di Malaysia itu awareness regarding env & social acitivity masih kurang,
sesuai dengan WWF Sustainable Finance Report 2015 said that Indonesia&Malaysia
still provide insufficient relevant disclosure regarding ESG (Environmental, Social,
Governance) issues to investor.
Padahal secara ekonomi Malaysia lbh tinggi dari Indonesia, kok gitu?
International Monetary Fund (IMF) said that emerging markets are typically countries
with low to middle per capita income: Indonesia, Malaysia. Sejajar.
Var. Control
Firm size negative
Perush yg besar itu menanggung resiko lbh tinggi, krn disorot banyak orang sehingga
menimbulkan banyak resiko, manajemen pny tekanan2 sendiri, harusnya yg bagus jd
ga bagus karena ditekan.
Perush punya titik dmn sampai pada titik g tdk bs berkembang lg, jd investor prefer
key g kecil tp keep expanding.
Perusahaan yg kecil resikonya rendah, fpunya potensi pertumbuhan yg besar sehingga
tingkat pengembalian mjd tinggi.
Leverage
Investor percaya pada perush punya utang tinggi asal di bs membuktikan di bs
mengelola untuk asset.
Investor memandang bahwa perush yg punya utang besar, diimbangai dgn kemalouan
maneg akan menghasilkan profit yg tinggi.
Liquidity Investor akan menyukai perush yg punya liq tinggi karena perush punya
kemampuan bayar utang.