Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN NN.KDP DENGAN KISTA OVARII
DI RUANG BOUGENVIL RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG
I. IDENTITAS KLIEN
Nama klien (initial) : Nn.KDP
Umur : 10-8-1998 ( 18 th , 4 bln 0 hr )
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan : Belum bekerja
Bangsa : Indonesia
Alamat : Bintan Timur
Diagnosa Medis : Kistoma Ovarii
Tanggal msk RS : 12-12-2016
Tanggal pengkajian : 13-12-2016
2. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien makan teratur 3x dalam sehari, dan banyak makan makanan kecil
( snack ). Minum sehari 2-2,5 lt air putih dan minum teh.
Saat sakit :
saat sakit pasien mengatakan kurang nafsu mkan karena merasa mual dan menahan
sakit, pasien hanya habis ½ porsi dari yang sediakan RS. Minum 1-2 lt.
3. Pola Eliminasi ;
1) BAB
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa bab tiap pagi, konsistensi lembek,
Saat sakit : Pasien mengatakan selama dirawat belum bab.
2) BAK
Sebelum sakit : Kencing lancar 5-6x/ hari (750-900ml ), warna kuning jernih.
Saat sakit : Pasien mengatakan bak 6-7 x/ hr ( 1200 ml-1050 ml ), warna
kuning jernih.
4. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
0 1 2 3 4
Kemampuan Perawatan Diri v
Makan dan minum v
Mandi v
Toileting v
Berpakaian v
Berpindah v
Keterangan ; 0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit semua aktifitas dilakukan sendiri
tanpa bantuan.
Saat sakit ; Pasien mengatakan selama dirawat aktifitas dilakukan sendiri dengan
hati-hati kadang menahan rasa nyeri, dengan bantuan minimal dari orang lain
( perawat dan temannya )
5. Pola kognitif dan Persepsi : pasien mengatakan bahwa dia sudah memahami tentang
penyakit yang dideritanya karena sudah pernah mengalami kasus yang sama 1 tahun lalu,
dan dokter yang merawatnya sebelumnya sudah pernah menjelaskan secara rinci tentang
penyakitnya itu.
6. Pola Persepsi-Konsep diri ; pasien mengatakan dia tidak pernah menyangka bahwa dia
akan mengalami sakit separah yang dialami saat, ini, sehingga harus dirawat 2x dengan
kasus yang sama seperti tahun yang lalu. Pasien mengatakan takut dengan rencana operasi
yang akan dilakukan. Pasien tampak cemas karena pengalaman operasi sebelumnya, dan
kawatir dengan masa depan tentang ketidakmampuannya memberikan keturunan. Pasien
tampak cemas. dan sedih saat mengungkapkan perasaannya.
7. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit biasa tidur 22.00 wib -05.00 wib /
hari. ( 7 jam ), tidak terbiasa tidur siang karena harus kuliah.
Saat sakit : pasien mengatakan selama dirawat dia lebih banyak tidur
walaupun kadang terbangun saat perawat / dokter melakukan pemeriksaan.
8. Pola Peran-Hubungan : pasien mengatakan bahwa dirinya adalah anak ke dua dari 2
bersaudara. Dan karena harus kuliah dia harus jauh dari orang tuanya ( tinggal di asrama )
hubungan dengan kedua orang tuanya dan kakaknya sangat dekat walaupun hanya
komunikasi hanya melalui tilpun.Pasien mengatakan hubungannya dengan teman-
temannya sangat dekat seperti keluarga sendiri.
9. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit : pasien meyadari bahwa dia adalah berjenis kelamin perempuan dan
belum mempunyai pacar
Saat sakit : saat dilakukan pengkajian pasien ditunggui oleh teman ( perempuan )
10. Pola Toleransi Stress-Koping :
Pasien mengatakan sangat dekat dengan ibunya, apabila ada masalah dia akan tilpun ibunya
untuk mencarikan solusi. Di asrama dia mempunyai teman sekamar yang sering diajak
diskusi tentang masalahnya.
11. Pola Nilai-Kepercayaan ;
Pasien mengatakan sejak kecil dia dididik rajin beribadah sholat 5 waktu dan dilakukannya
sampai sekarang
X. ANALISA DATA:
O : KU ; tampak cemas,
3. Dengan memberikan
3. Beri kesempatan pasien
kesempatan untuk
untuk mengungkapkan
mengkapkan
perasaannya perasaannya akan
mengurangi tingkat
kecemasan pasien
4. Anjurkan orang terdekat 4. Dukungan dari orang
untuk memberikan terdekat akan
dukungan atau semangat meningkatkan rasa
kepada pasien diri pasien dan
merasa masih ada
orang yang masih
. peduli sama klien
XIII. CATATAN KEPERAWATAN
No.
Tanggal Implementasi Evaluasi TTD
DX
1 13/12/16 1. Mengkaji tingkat dan intensitas nyeri. S :pasien mengatakan nyeri
Jam 08.00
2. Mengatur posisi senyaman
berkurang, ,skala nyeri 3
mungkin.posisi miring ke kiri
O:Pasien kadang tampak meringis
3. Melaksanakan kolaborasi untuk
pemberian obat analgetik. menahan sakit
4. Mengajarkan tehnik relaksasi saat nyeri
A: Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan Intervensi
3. RENCANA KEPERAWATAN
4. CATATAN KEPERAWATAN
No.
Tanggal Implementasi Evaluasi TTD
DX
1 15/12/16 1. Mengkaji tingkat dan intensitas nyeri. S :pasien mengatakan nyeri
Jam 14.00
2. Mengatur posisi senyaman berkurang, ,skala nyeri 3
mungkin.posisi miring ke kiri
O:Pasien kadang tampak meringis
3. Melaksanakan kolaborasi untuk
menahan sakit, sambil memgang
pemberian obat analgetik.
4. Mengajarkan tehnik relaksasi saat nyeri bagian perut yang dioperasi
P:Melanjutkan intervensi
2 15/12/16 1. Menginspeksi luka S:Pasien mengatakan sudah
Jam 15.00
2. Melakukan kolaborasi pemberian antibiotik operasi
Broadced 1 gr iv O:Tampak ada balutan luka
operasi pada perut bagian bawah
memanjang ± 10 cm
A: Masalah belum teratasi
P:Melanjutkan intervensi
1 16/12/16 1. Mengkaji tingkat dan intensitas nyeri. S:pasien mengatakan nyeri pada
Jam 14.00
2. Membantu mengatur posisi tidur pasien luka operasi
senyaman mungkin.posisi terlentang O:Pasien kadang tampak
3. Melaksanakan kolaborasi untuk pemberian meringis menahan sakit sambil
obat analgetik. Dinastat 1 ampul iv k/p memegang perut bagian kiri
4. Mengajarkan tehnik relaksasi saat nyeri bawah
Skala nyeri 2
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
2 16/12/16 1. Melakukan perawatan luka : Pasien mengatakan luka operasi
Jam 14.00
2. Melakukan inspeksi luka pada setiap sakit
mengganti balutan O: Tampak luka insisi operasi
3. Mengkaji luka terhadap karakteristik pada perut bagian bawah
tersebut: lokasi, luas dan kedalamanadanya memanjang ± 10 cm
dan karakter eksudat, termasuk kekentalan, Ganti balut luka baik, tidak ada
warna , bau, granulasi dan adanya eksudat, dan tidak ada jaringan
jaringan nekrotik. nekrotik.
4. Melakukan kolaborasi pemberian A: Masalah teratasi
antibiotik Broadced 1 gr iv P: Pertahankan intervensi
Edukasi perawatan luka di
rumah.
BAB III
PEMBAHASAN
Dari tinjauan kasus terlihat bahwa klien merasakan nyeri pada perut bagian bawah kiri sejak 2
minggu yang lalu dan pada tahun 2015 klien pernah mengalami operasi dengan kasus yang
sama.Pada kasus ini terlihat bahwa penyakit ini diketahui oleh klien setelah periksa ke
RumahSakit. Adapun diagnosa pra bedah adalah : Kista ovarium kiri sinistra
Diagnosa pasien dirawat : kista ovarium sinistra .Tindakan yang akan dilakukan adalah
laparatomie. Inspeksi dari kepala sampai dada tidak ada yang istimewa atau dalam batas normal.
Pemeriksaan Abdomen: Menurut status Ginekologis
Inspeksi : Tampak ada bekas luka operasi perut bagian bawah ( atas simpisis ).
Palpasi : nyeri tekan pada kwadran kiri bawah sakla nyeri 6
Perkusi :Redup
Auskultasi : Bising usus positif
Penanganan Masalah Oleh RS
Adapun penanganan yang dilakukan oleh RS adalah : dengan melakukan
LAPARATOMI.Laparatomi merupakan pembedahan pada bagian perut dengan tujuan untuk
mengeluarkan kista.Adapun jebis pembedahan yang dilakukan adalah pngangkatan ovarium kiri
dan kemudian mengangkat kista .anestesi yang diapakai adalah adalah anestesi spinal.
Adapun kesimpulan dari uraian diatas adalah :
Kista oarium merupakan pertumbuhan jaringan otot polos yang menimbulan pembengkakan yang
dapat berissi cairan mauapun berbentuk padat .Pada kasus yang diambil ditanganai dengan metoda
laparatomi. Ada penanganan terbaru untuk terbaru untuk penanganan kista ovarium dapat
dilakukan Laparaskopi. Namun di RS Panti Wilasa Citarum belum melakukan metode laparaskopi.
Diperlukan deteksi dini terhadap semua keganasan penyakit kandungan terutama kista ovarium
yang kebanyakan dapat menjadi ganas
Penyakit ini disebut juga dengan sillent killer karena gejala penyakitnya yang lambat terdeteksi
oleh penderita dan kebanyakan diketahui saat kista sudah besar
Menghindari faktor pemicu timbulnya kista ovarium dan peningkatan status gizi sangatlah penting
karena dari tubuh yang sehat akan memperkecil kemungkinan untuk terjangkit penyakit
Menghindari makanan yang mengandung zat kimia dan makanan siap saji