Anda di halaman 1dari 1

Mengasihi dalam Doa

Kasih adalah buah yang paling istimewa dari kehidupan Kristen. Kasih merupakan
tingkat tertinggi dari tindakan seseorang kepada orang lain karena didasari kesadaran akan
persekutuan yang benar dengan Allah. Setiap orang yang lahir dari-Nya akan mengasihi
karena memancarkan sifat-Nya yaitu kasih karena Allah adalah kasih. Hukum yang terutama
dalam Alkitab adalah agar kita mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan
segenap akal budi dan hukum kedua mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri
(Matius 22: 36-39).

Setiap pemberian yang terbaik lahir dari hati dan mengasihi adalah pemberian terbaik
yang bisa kita berikan kepada orang lain. Bagaimanakah kita dapat mengasihi Allah dan
sesama melalui doa-doa kita? Seringkali yang menggerakkan kita ketika berdoa untuk orang
lain adalah rasa simpati kita kepada mereka. Terlebih ketika turut merasakan pergumulan
orang yang kita doakan.

Jika melihat bagaimana pengasihan Allah kepada manusia di dalam Kristus, tidaklah
mampu kita lakukan sebagai manusia. Namun ada satu ajaran Kristus yang mau tidak mau,
suka atau tidak suka, kita disuruh untuk berdoa bagi orang yang membenci kita, Matius 5:44.
Bahkan Paulus kepada Timotius diingatkan untuk menggerakkan jemaat untuk berdoa syafaat
bagi raja-raja dan semua pembesar, 1Tim2:1-4. Tentu ada maksud Tuhan mengajarkan kita
untuk berdoa bagi orang-orang terlebih pada orang yang tidak mengenal Allah. Dengan
meyakini kuasa doa, kita rindu mereka mengalami kasih Allah yang sama.

Sebagaimana Paulus berdoa kepada jemaat Efesus, dia berdoa agar jemaat bersama-
sama dengan semua umat Allah dapat mengenal kasih Allah dalam Kristus Yesus, Efe 3:18-
19. Mari meluangkan waktu khusus untuk mendoakan orang lain, keluarga, rekan sekerja,
rekan pelayanan, sahabat, atau tetangga bahkan kepada pemimpin-pemimpin di gereja,
masyarakat dan bangsa. Kiranya doa menjadi kesaksian kita dalam mengasihi umat Allah.

Selamat Berdoa.

Anda mungkin juga menyukai