Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320144427

STUDI TENTANG PEMODELAN ONTOLOGI WEB SEMANTIK DAN PROSPEK


PENERAPAN PADA BIBLIOGRAFI ARTIKEL JURNAL ILMIAH

Conference Paper · March 2017

CITATIONS READS

0 1,628

3 authors:

Yunizar Fahmi Fahrul Agus


Universitas Islam Indonesia Universitas Mulawarman
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    29 PUBLICATIONS   19 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Li Za
Universitas Mulawarman
38 PUBLICATIONS   25 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Distance View project

Land and Plants View project

All content following this page was uploaded by Li Za on 01 October 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

STUDI TENTANG PEMODELAN ONTOLOGI WEB SEMANTIK


DAN PROSPEK PENERAPAN PADA BIBLIOGRAFI
ARTIKEL JURNAL ILMIAH

Yunizar Fahmi Badron1*, Fahrul Agus2, Heliza Rahmania Hatta3

Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Mulawarman
Jl. Barong Tongkok Kampus Gunung Kelua, Samarinda, Kode Pos 75123
E-Mail : nizar.fahmi.bdr@gmail.com, fahrulagus@gmail.com, heliza_rahmania@yahoo.com

ABSTRAK

Ontologi adalah backbone dari teknologi web semantik. Ontologi web semantik dapat digunakan untuk
melakukan pengelolaan sumber daya informasi dari web. Ontologi merupakan cara untuk merepresentasikan
pengetahuan dari sekumpulan konsep dalam sebuah domain informasi. Pada penelitian ini dilakukan studi
tentang pemodelan ontologi web semantik dan prospek penerapan pada bibliografi artikel jurnal ilmiah. Metode
yang diangkat pada penelitian ini yaitu metode Ontology Development 101. Penelitian ini bermanfaat untuk lebih
memahami tentang ontologi sebagai backbone dari teknologi web semantik serta metode Ontology Development
101.

Kata Kunci : Ontologi, Web Semantik, Ontology Development 101, Bibliografi

1. PENDAHULUAN Pada penelitian ini dilakukan studi tentang


Penyebaran informasi menjadi hal yang sangat pemodelan ontologi web semantik dan prospek
penting pada era informasi saat ini. Teknologi yang penerapan pada bibliografi artikel jurnal ilmiah.
sekarang sering digunakan untuk penyebaran Metode yang diangkat pada penelitian ini yaitu
informasi adalah world wide web (www) atau yang metode Ontology Development 101. Penelitian ini
lebih dikenal dengan istilah web. Dengan teknologi bermanfaat untuk lebih memahami tentang ontologi
informasi yang ada, web menjadi sebuah media sebagai backbone dari teknologi web semantik serta
pertukaran informasi yang sangat efektif dan metode Ontology Development 101 yang
menyediakan sumber daya web dalam jumlah yang diterapkan dalam membangun pemodelan ontologi
sangat besar dan beragam. Secara umum, sumber web semantik.
daya web (web resource) adalah sumber informasi
yang terdapat dalam web seperti informasi 2. STUDI PUSTAKA
mengenai orang, tempat, dokumen, bibliografi dan 2.1 Pengertian Ontologi
lain sebagainya dengan URI (Uniform Resource Istilah ontology/ontologi berasal dari bahasa
Identifier) sebagai pengidentifikasi unik yang Yunani, yaitu ontos dan logos. Definisi ontologi
menjadi pembeda antar resource [1]. Permasalahan dalam ilmu komputer menyatakan bahwa “An
yang selanjutnya timbul adalah ketika sumber daya ontology is an explicit specification of a
web yang besar dan beragam tersebut tersimpan conceptualization” yang artinya adalah sebuah
secara tersebar dan tidak terstruktur, sehingga ontologi adalah sebuah spesifikasi yang eksplisit
menyulitkan dalam hal interoperabilitas data. dari suatu konseptualisasi. Dengan demikian
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ontologi dalam ilmu komputer adalah cara untuk
diperlukan teknik ontologi, dimana ontologi sebagai merepresentasikan suatu domain pengetahuan
backbone dari teknologi web semantik. Ontologi secara eksplisit mengenai suatu konsep dengan cara
merupakan cara untuk merepresentasikan memberikan makna, properti, serta relasi pada
pengetahuan dari sekumpulan konsep dalam sebuah konsep tersebut sehingga terhimpun dalam suatu
domain informasi dan hubungan-hubungan domain pengetahuan dan membentuk sebuah basis
(relationships) antara konsep-konsep tersebut, pengetahuan (knowledge base) [3].
sehingga ontologi dapat digunakan untuk penyajian Ontologi juga membuka kemungkinan suatu
informasi secara semantik serta melakukan sistem manajemen pengetahuan serta membuka
pengorganisasian dan pemetaan kumpulan sumber kemungkinan untuk berpindah dari pandangan
daya informasi secara sistematis dan terstruktur. berorientasi dokumen ke arah pengetahuan yang
Hal ini sangat berguna dalam hal interoperabilitas saling terkait, dapat dikombinasikan serta dapat
data karena dapat dilakukan dengan cara yang lebih dimanfaatkan kembali secara lebih fleksibel dan
efektif dan efisien [2]. dinamis. Model ontologi yang disusun mampu
mendeskripsikan informasi secara sistematis. Hal
*Corresponding Author 164
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

ini membuat pengguna untuk melakukan pencarian


secara lebih mudah. Dilihat dari gambar 1 di atas, terdapat instance
Agar ontologi web semantik dapat Italy, England, USA, Gemma, Fluffy, Matthew dan
dikomputasikan, maka organisasi World Wide Web Fido, dimana instance-instance tersebut tidak
Consortium (W3C) mengeluarkan rekomendasi didefinisikan relasi antara satu dengan lainnya.
bahasa yang digunakan untuk mengkomputasikan b. Property
ontologi. Bahasa tersebut adalah RDF (Resource Property merupakan binary relation. Ada dua
Description Framework) dan OWL (Web Ontology jenis property pada ontologi web semantik, yaitu
Language) yang menggunakan bahasa XML object property dan datatype property. Object
(Extensible Markup Languange) sebagai dasar property digunakan untuk menghubungkan objek
sintaks dalam melakukan pengkodean. RDF dengan objek lainnya sedangkan datatype property
(Resource Description Framework) digunakan digunakan untuk menghubungkan objek dengan
untuk mendefinisikan sumber daya web (web datatype value seperti text, string atau number.
resource) dalam bentuk triple (subjek-predikat-
objek), sedangkan OWL (Web Ontology Language)
digunakan untuk memberi pernyataan yang lebih
ekspresif. Dalam melakukan akses pada sumber
daya web (web resource) dapat dilakukan query
menggunakan bahasa SPARQL (SPARQL Protocol
and RDF Query Language) [4].

2.2 Manfaat Ontologi


Terdapat beberapa manfaat dalam Gambar 2 Representasi property
menggunakan ontologi, yaitu [2] :
a. Menjelaskan suatu domain pengetahuan secara Gambar 2 di atas menjelaskan bahwa instace
eksplisit; memberikan struktur hierarki dari Matthew memiliki hubungan (property) dengan
konsep untuk menjelaskan sebuah domain dan England dimana dia tinggal disana serta hubungan
bagaimana mereka berhubungan. Matthew dengan Gemma sebagai saudara kandung.
b. Berbagi pemahaman dari informasi yang c. Class
terstruktur; sebagai contoh beberapa web yang Class merupakan titik pusat ontologi. Class
berbeda memiliki informasi medis. Jika web menjelaskan sebuah konsep dalam suatu domain
tersebut dipakai bersama dan dipublikasikan yang terdiri dari beberapa instance. Class juga
dengan dasar ontologi yang sama maka dikenal sebagai concept, object dan categories.
perangkat lunak dapat mengekstrak dan Sebuah class memiliki subclass yang ditujukan
mengumpulkan informasi dari situs yang untuk menyatakan concept lebih spesifik dari
berbeda. superclass.
c. Penggunaan ulang domain pengetahuan; apabila
ingin membangun ontologi yang luas dapat
mengembangkan ontologi yang telah ada
sebelumnya dan mengintegrasikan dengan
beberapa ontologi lainnya yang relevan dengan
ontologi yang ingin dibangun.

2.3 Elemen Ontologi


Elemen pada ontologi web semantik terdiri
atas instance, property, class dan axiom. Berikut ini
akan dijelaskan secara singkat elemen dasar
pembentuk ontologi web semantik [5].
a. Instance
Instance atau disebut juga individual adalah
anggota (member) dari classes. Instance ini dapat Gambar 3 Representasi class
dipandang sebagai objek yang ada pada domain
yang dibahas. Dari gambar 3 di atas dapat dilihat bahwa
class Person memiliki instance Gemma dan
Matthew.
d. Axiom
Axiom merupakan aturan eksplisit yang
digunakan untuk membatasi nilai dari class maupun
instance. Property dari relasi adalah jenis axiom.

Gambar 1 Representasi instance (individual)

165
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

2.4 Pembangunan Ontologi Teknologi web semantik terbagi dalam


Pembangunan ontologi sering dikenal juga beberapa layer (lapisan) yang terdapat pada
sebagai ontology engineering atau ontology arsitekturnya. Model arsitektur web semantik
development. Pada umumnya kegiatan ini disebut sebagai Semantic Web Stack. Model
melibatkan tiga hal, yaitu metode, bahasa dan arsitektur pada teknologi web semantik dapat
software. Metode yang sering diterapkan yaitu dilihat pada Gambar 4.
metode Ontology Development 101, selain itu juga
terdapat metode Methontology dan On-To
Knowledge (OTK) [6].
Bahasa ontologi dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu konvensional dan web-based. Konvensional
disini maksudnya ialah yang tidak digunakan secara
langsung pada web. Sedangkan bahasa ontologi
untuk web dalam hal ini web semantik yaitu bahasa
OWL (Web Ontology Language). Software untuk
membangun ontologi juga ada bermacam-macam,
seperti OntoEdit, WebODE, Altova, dan Protégé.
Dari semua software yang telah disebutkan, Protégé
merupakan software yang banyak digunakan baik
dalam penelitian maupun untuk pengembangan
aplikasi ontologi [7].

2.5 Web Semantik


Web semantik merupakan suatu pendekatan Gambar 4 Semantic Web Stack [4]
yang dikembangkan khusus pada teknologi World
Wide Web (WWW) atau yang biasa disebut dengan Pada arsitektur Semantic Web Stack yang
istilah web. Pengertian web semantik yang sering ditunjukan pada Gambar 2.4, terdapat beberapa
dirujuk berasal dari Tim Berners-Lee yang layer yang menjadi bagiannya.
menyatakan "The Semantic Web is not a separate Lapisan/layer pertama yaitu URI (Uniform
Web but an extension of the current one, in which Resource Identifier) dan Unicode merupakan fitur
information is given well-defined meaning, better penting dari sebuah web. URI merupakan standard
enabling computers and people to work in untuk lokasi dan identitas suatu sumber daya web
cooperation." [11]. (web resource). Sedangkan Unicode merupakan
Dilihat dari penjelasan di atas, tujuan dari web standar pengkodean set karakter internasional yang
semantik bukanlah untuk menggantikan web yang memungkinkan semua bahasa manusia dapat
sudah ada saat ini, namun bertujuan untuk digunakan didalam web menggunakan satu bentuk
memperkaya informasi yang diberikan sehingga standar dari URI.
menjadi lebih baik dalam pendefinisiannya, agar Lapisan kedua yaitu XML (Extensible Markup
memungkinkan komputer dapat memahami Language). XML merupakan sintaks yang umum
informasi yang telah diberikan sehingga komputer digunakan dalam web terutama web semantik.
dan manusia dapat bekerja sama. XML merupakan bahasa markup untuk dokumen
Web semantik memungkinkan suatu web yang berisi informasi yang terstruktur.
menjadi lebih cerdas dikarenakan memiliki basis Lapisan selanjutnya yaitu RDF (Resource
pengetahuan (knowledge base) didalamnya dalam Description Framework) yang merupakan format
bentuk ontologi. Dalam teknologi web semantik, representasi data untuk web semantik. RDF
ontologi berperan sebagai inti (core technology) merupakan framework yang berbentuk graph untuk
sehingga dapat disebut sebagai ontologi web merepresentasikan dan mendeskripsikan informasi
semantik (semantic web ontology). pada sumber daya web (web resource).
Ontologi web semantik memungkinkan Lapisan berikutnya yaitu OWL (Ontology
komputer agar sumber daya yang ada pada web Web Language) yang merupakan bahasa ontologi
(web resource) tidak hanya dapat dipahami oleh yang direkomendasikan oleh W3C.
manusia (human-readable) namun juga dapat OWL merupakan bahasa yang lebih kaya dan
dipahami oleh mesin/komputer (machine-readable) kompleks untuk mendeskripsikan resource. Untuk
sehingga memungkinkan untuk melakukan melakukan query data RDF dan OWL maka
pengelolaan kumpulan sumber daya web (web hadirlah SPARQL (SPARQL Protocol and RDF
resource) secara sistematis dan terstruktur. Query Language). Query diperlukan untuk
Dengan demikian, ontologi web semantik mengambil informasi untuk web semantik.
dapat mengatasi permasalahan pada sumber daya Lapisan-lapisan berikutnya yaitu Logic, Proof
informasi yang akan terus berkembang namun dan Trust. Lapisan Logic merupakan aturan/rule
belum terstruktur [2]. dan sistem untuk melakukan penalaran pada
ontologi, lapisan proof mengeksekusi aturan dan
2.1.1 Arsitektur Web Semantik mengevaluasi bersama-sama dengan mekanisme

166
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

lapisan trust untuk mempercayai bukti yang terminologi dalam suatu domain pengetahuan
diberikan pada aplikasi atau tidak. Untuk masukan secara eksplisit serta relasi antara terminologi
yang terpercaya, kriptografi perlu digunakan, tersebut yang tidak dapat dipisahkan dengan
seperti tanda tangan digital (digital signature) untuk dokumen dan aplikasi web.
verifikasi asal-usul sumber data. Dan lapisan teratas Karena visi web semantik untuk memberikan
yaitu user interface & application agar informasi yang bermakna secara eksplisit sehingga
memungkinkan manusia dalam menggunakan mesin dapat memproses secara otomatis dan
aplikasi web semantik. mengintegrasikan informasi pada web, maka
diperlukan bahasa yang tepat untuk
2.1.2 RDF (Resource Description Framework) merepresentasikan informasi tersebut. OWL
Pada web semantik (semantic web), hal-hal digunakan untuk merepresentasikan makna dari
yang ada di dunia dikatakan sebagai sumber daya kosakata dan relasi antar kata sehingga makna suatu
web (web resource). Secara umum, sumber daya informasi menjadi eksplisit. OWL dibangun dari
web (web resource) adalah sumber informasi yang RDF dan RDFS serta menambahkan vocabulary
terdapat di dalam web seperti informasi mengenai untuk lebih mendefinisikan classes, properties dan
orang, tempat, dokumen, bibliografi dan lain individuals.
sebagainya dimana URI (Uniform Resource OWL menyediakan tiga sub-bahasa yang
Identifier) digunakan sebagai pengidentifikasi unik penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan,
yang menjadi pembeda antar resource. yaitu OWL Lite, OWL DL, dan OWL Full. OWL
Agar sumber daya web (web resource) dapat DL dapat dipandang sebagai ekstensi dari OWL
dideskripsikan, maka organisasi World Wide Web Lite dan OWL Full sebagai ekstensi dari OWL DL.
Consortium / W3C mengeluarkan rekomendasi Pembangunan ontologi yang mengadopsi OWL
bahasa RDF (Resource Description Framework) harus menentukan sub-bahasa mana yang tepat
yang digunakan sebagai standar untuk untuk kebutuhannya. Pilihan antara OWL Lite dan
mendeskripsikan web resource (sumber daya). OWL DL bergantung pada cukup tidaknya
XML digunakan oleh RDF sebagai dasar konstruksi dengan OWL Lite (apakah perlu
sintaks dalam melakukan pengkodean. Secara menggunakan yang lebih ekspresif dengan OWL
umum, XML (Extensible Markup Languange) DL). Sedangkan pilihan antara OWL DL dan OWL
adalah bahasa markup yang dikembangkan oleh Full bergantung pada apakah lebih penting
World Wide Web Consortium (W3C) guna melakukan automated reasoning atau memberikan
memberikan informasi yang terstruktur pada ekspresi yang lebih tinggi pada model seperti
dokumen web. XML berkonsentrasi pada struktur memberikan metaclasses (classes of classes).
informasi, tetapi tidak berkonsentrasi untuk
menampilkan informasi [4]. 2.1.4 SPARQL (SPARQL Protocol and RDF
Pada RDF, sebuah fakta atau statement yang Query Language)
ingin direpresentasikan dinyatakan dalam bentuk SPARQL (SPARQL Protocol and RDF Query
triple, di mana terdapat subject, predicate, object. Language) adalah standar yang dikeluarkan oleh
Subject ialah resource yang ingin dijelaskan serta W3C guna melakukan query untuk memperoleh
menggunakan URI sebagai pengidentifikasinya, data dari sumber daya web (web resource) yang
predicate ialah property yang digunakan untuk terdapat pada dokumen RDF dan OWL. SPARQL
menghubungkan resource dengan object, object query terdiri atas triple pattern yang sama seperti
berupa nilai literal (literal value) [4]. RDF triple yaitu subject, predicate, dan object
Misalkan ada pernyataan: “Bambang seorang dimana masing-masing dari subject, predicate, dan
pria”, maka “Bambang” adalah subject, “seorang” object dapat menjadi variabel pada SPARQL.
adalah predicate, dan “pria” adalah object. Ketiga Query SPARQL didasarkan pada pencocokan pola
kata ini adalah resources. “Bambang” adalah triple pada RDF.
sebuah resources, “seorang” adalah sebuah Klausa yang digunakan dalam query
resources, dan “pria” juga merupakan sebuah SPARQL, diantaranya :
resources. Penamaan ini bersifat global, sehingga 1. PREFIX
ketika ada pernyataan bahwa “Bambang menulis Statemen PREFIX merupakan sebuah metode
buku”, maka komputer akan akan tahu bahwa yang digunakan sebagai penunjuk yang membawa
“Bambang” pada pernyataan “Bambang seorang informasi dalam suatu resource yang dalam hal ini
pria” adalah sama dengan “Bambang” pada diwakili oleh URI (Uniform Resource Identifier).
pernyataan “Bambang menulis buku”. Oleh karena Pada dasarnya PREFIX digunakan untuk
itu, untuk membedakan setiap resource digunakan menyingkat sebuah resource.
URI (Uniform Resource Identifier). 2. SELECT
Statement SELECT mendefinisikan sebuah
2.1.3 OWL (Web Ontology Language) daftar variabel-variabel yang akan dikembalikan
OWL adalah bahasa yang direkomendasikan sebagai hasil dari eksekusi query. Setiap variabel
oleh W3C yang merupakan bahasa ontologi paling diawali dengan notasi “?”.
ekspresif digunakan dalam aplikasi semantic web 3. WHERE
untuk merepresentasikan arti dari terminologi-

167
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

Statement WHERE mendefinisikan sederetan triple kombinasi antara pendekatan top-down dengan
pattern yang harus dimiliki oleh setiap hasil query pendekatan bottom-up.
yang valid. Seluruh pola yang merepresentasikan 5. Mendefinisikan property dari class
suatu kalimat RDF harus sesuai dengan RDF Setelah class diciptakan langkah selanjutnya
triples, yaitu terdiri dari subject, predicate, dan adalah mendefinisikan property class. Sebuah class
object. RDF triple tersebut dapat direpresentasikan jika berdiri sendiri tidak akan memberikan
oleh URI atau sebuah variable dan nilai literal. informasi yang cukup tanpa adanya property yang
melekat didalamnya. Dengan property inilah
2.2 Ontology Development 101 sebuah kelas akan mempunyai nilai tambah dalam
Metode Ontology Development 101 hal ini adalah informasi. Pada tahapan ini
merupakan metode pembangunan ontologi yang melakukan pendefinisian property dan menjabarkan
dikembangkan oleh Natalya F. Noy dan Deborah L. nilai property tersebut.
McGuiness, peneliti dari Universitas Stanford, 6. Mendefinisikan facet (batasan) dari property
Amerika Serikat. Berdasarkan metode Ontology Facet (batasan) property merupakan batasan
Development 101 terdapat tujuh tahapan yang akan tertentu dimana property yang dimiliki setiap class
dikerjakan dalam membangun suatu ontologi, yaitu memiliki tipe nilai khusus. Didalam pengembangan
[12]. ontologi, facet property dikategorikan menjadi dua
1. Menentukan domain dan cakupan ontologi kategori, yaitu Cardinality, untuk mendefinisikan
Dalam membangun ontologi, dimulai dengan banyaknya nilai yang dimiliki setiap property. Serta
mendefinisikan domain dan cakupan dari ontologi Type, untuk menegaskan tipe data pada property
tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang didefinisikan.
mengetahui domain dan cakupan apa yang 7. Membuat instance
melingkupi ontologi yang akan dibangun, untuk apa Langkah terakhir adalah membuat individu dari
ontologi digunakan, dan siapa yang akan class atau yang biasa disebut dengan instance.
menggunakan dan mengurus ontologi. Salah satu Dalam mendefinisikan instance harus diperhatikan
cara dalam menentukan domain dan cakupan hal-hal yaitu pemilihan class, pembuatan instances
ontologi adalah dengan membuat daftar pertanyaan pada class tersebut serta mengisi nilai property.
yang harus dapat dijawab atau yang biasa disebut
competency question. 2.3 Bibliografi
2. Mempertimbangkan ontologi yang sudah ada Bibliografi merupakan publikasi yang berisi
Ontologi yang sudah ada dapat diperhalus dan data atau informasi tentang sekumpulan informasi.
diperluas untuk domain yang akan dibuat. Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Penggunaan ontologi yang sudah ada dilakukan bibliographia yang artinya penulisan buku.
apabila sistem yang akan dibangun memerlukan Bibliografi (bibliography) memuat daftar dokumen
interaksi dengan aplikasi lainnya yang telah baik yang diterbitkan dalam bentuk buku, artikel,
dilakukan oleh suatu ontologi. Banyaknya ontologi jurnal, majalah atau sumber kepustakaan lain yang
yang telah tersedia dengan domain dan cakupan berhubungan dengan bidang ilmu pengetahuan atau
yang mirip dapat menjadi pertimbangan untuk hasil karya seseorang. Tujuan bibliografi adalah
menggunakan ontologi tersebut. membantu pemakai mengetahui eksistensi sebuah
3. Enumerasi kata-kata penting dalam ontologi dokumen atau mengidentifikasi bahan pustaka yang
Menentukan daftar kata-kata apa saja yang akan relevan dengan cara memberikan keterangan
dibangun dalam ontologi. Hal ini dapat dilakukan mengenai informasi bahan pustaka tersebut. Bila
dengan cara mengetahui kata apa saja yang akan pengguna bibliografi adalah seorang peneliti, hal ini
diperbincangkan, apa yang akan menjadi jawaban akan sangat membantu karena memungkinkan dia
mengenai kata-kata tersebut, serta property apa saja untuk memperoleh bahan pustaka atau literatur
yang dimiliki oleh istilah tersebut. Sebagai contoh sesuai dengan penelitiannya [8].
yang terdapat pada ontologi minuman anggur Ontologi web semantik dapat diterapkan untuk
(wine), kata-kata yang terdapat dalam ontologi pengelolaan data bibliografi. Seperti penelitian
tersebut meliputi minuman anggur, anggur, tempat yang yang bertujuan untuk membangun sebuah
membuat anggur, warna minuman anggur, bentuk, mekanisme untuk mengidentifikasi, menguraikan
cita rasa, kadar gula. dan mengatur karakteristik dan hubungan dari
4. Mendefiniskan class dan hierarki dari class semua jenis objek bibliografi dari koleksi National
Mendefinisikan class ontologi dan menyusun Science and Technology (NSTL) of China [9].
class dalam hierarki superclass-subclass. Terdapat Selain itu, juga terdapat penelitian
beberapa pendekatan dalam menentukan hierarki pengembangan aplikasi dengan menerapkan
dari class, yaitu pendekatan top-down yang dimulai teknologi web semantik. Aplikasi tersebut bertujuan
dengan mendefinisikan concept umum dalam sebagai sistem pencarian data bibliografi dari
domain dilanjutkan dengan mendefinisikan concept koleksi dokumen perpustakaan [10].
yang lebih spesifik. Pendekatan bottom-up yang
merupakan kebalikan dari pendekatan top-down. 3. KESIMPULAN DAN SARAN
Serta pendekatan combination yang merupakan 4.1 Kesimpulan

168
Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 2, No. 1, Maret 2017
e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

Telah dilakukan studi tentang pemodelan


ontologi web semantik dan prospek penerapannya
pada bibliografi artikel jurnal ilmiah.

4.2 Saran
Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan cara
penerapan tentang pemodelan ontologi web
semantik pada domain pengetahuan bibliografi
artikel jurnal ilmiah.

4. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Simarmata, J. 2010. Rekayasa Web.
Yogyakarta : Andi Publisher.
[2]. J. Davies, R. Studer dan P. Warren. 2006.
Semantic Web Technologies - Trends and
Research in Ontology-based Systems.
England : John Wiley & Sons Ltd.
[3]. D. Fensel, J. Hendler, H. Lieberman dan W.
Wahlster. 2003. Spinning the Semantic
Web: Bringing the World Wide Web to Its
Full Potential. Massachusetts, USA : MIT
Press.
[4]. World Wide Web Consortium (W3C). 2001.
Semantic Web.
[5]. M. Horridge. 2011. A Practical Guide To
Building OWL Ontologies Using Protégé
and CO-ODE Tools Edition 1.3.
Manchester, England : The University Of
Manchester.
[6]. R. Iqbal, M. A. A. Murad, A. Mustapha dan
N. M. Sharef. 2013. “An Analysis of
Ontology Engineering Methodologies : A
Literature Review” Research Journal of
Applied Sciences, Engineering and
Technology 6 2013.
[7]. Sulhan. 2010. “Semantic Searching Berbasis
Ontologi Pada Perpustakaan Digital” Skripsi
Sarjana Bidang Ilmu Komputer. Medan :
Universitas Sumatera Utara.
[8]. Perpustakaan Nasional RI. 2012. Pedoman
Penyusunan Bibliografi Daerah dan Katalog
Induk Daerah. Jakarta : Perpusnas RI.
[9]. H. Bai, X. Qiao dan B. Liang. 2011.
“Semantic Bibliography Based on Ontology
and Linked Data” Proceeding International
Conference Dublin Core and Metadata
Applications 2011.
[10]. R. Setiawan dan M. Nurkamid. 2012.
“Teknologi Web Semantik Untuk
Bibliografi Perpustakaan” Seminar Nasional
Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan
2012 (Semantik 2012).
[11]. T. Berners-Lee, J. Hendler, O. Lassila. 2001.
The Semantic Web. Scientific American.
[12]. N. F. Noy dan D. L. McGuiness. 2001.
“Ontology Development 101: A Guide to
Creating Your First Ontology”. Technical
Report KSL 01-05, Knowledge Systems
Laboratory and Standford Medical
Informatics, Stanford University.

169

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai