Dosen Pengampu :
Ir. Erna Septiandini M.T
Disusun Oleh :
Sely Rahmawati - 1506517039
Syavinka Aurelinisa - 1506517042
Rifqy Zacky Ariadhy – 1506517043
Meivy Priscilla Baramuli – 1506517050
Muhammad Fadil – 1506517052
Dafa Fadhil Ar Rahman – 1506157054
Iqbal Al Malik – 1506517066
Penyusun
Contents
Bab I ....................................................................................................................................................... 4
Pendahuluan ..................................................................................................................................... 4
A. Latar belakang ...................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................................................ 4
BAB II ..................................................................................................................................................... 5
Pembahasan ..................................................................................................................................... 5
A. Apa itu Besi dan Baja? ........................................................................................................ 5
B. Jenis jenis baja ..................................................................................................................... 6
1. Baja Karbon....................................................................................................................... 6
2. Baja Paduan (Alloy Steel) ............................................................................................... 7
C. Perbedaan Besi dan Baja ............................................................................................... 7
1. Asal Pembentukan ........................................................................................................... 8
2. Kandungan Material ......................................................................................................... 8
3. Kadar Karbon .................................................................................................................... 8
4. Tingkat Elastisitas ............................................................................................................ 8
D. Kegunaan Baja ................................................................................................................. 9
1) Di Bidang Konstruksi........................................................................................................ 9
2) Di Bidang Industri ............................................................................................................. 9
E. Cara Pembuatan Baja ......................................................................................................... 9
1. Proses Konvertor ............................................................................................................ 10
2. Proses Bassemer ........................................................................................................... 10
3. Proses Open-Heart ........................................................................................................ 11
4. Proses Basic Open-Heart ............................................................................................. 11
5. Proses Acid Open-Hearth ............................................................................................. 12
6. Proses Basic Oxygen Furnace ..................................................................................... 12
7. Proses Dapur Elektrik .................................................................................................... 12
8. Proses Dapur Kopel ....................................................................................................... 13
9. Proses Dapur Cawan ..................................................................................................... 13
10. Proses Pembuatan Baja Secara Duplex ................................................................ 13
BAB III .................................................................................................................................................. 15
Kesimpulan...................................................................................................................................... 15
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi dalam pengolahan bajapun
semakin maju, sehingga berbagai jenis baja dapat dihasilkan untuk dapat
diaplikasikan di berbagai bidang sesuai dengan kegunaannya. Hal ini tetntu sangat
membantu manusia untuk mendapatkan bahan yang dapat digunakan untuk
membuat peralatan dan struktur yang mempunyai daya tahan tinggi. Misalnya untuk
membuat rangka atap rumah diperlukan baja ringan yang dapat menopang beban
atap dengan kuat serta mempunyai long endurance, mengingat hal tersebut dapat
membantu mengurangi ketergantungan manusia untuk menggunakan kayu sebagai
bahan dalam membuat rangka rumah yang mana pohon merupakan sumber daya
alam yang penggunaannya saat ini terbatas.
B. Rumusan Masalah
Apa itu baja ?
Apa itu besi ?
Apa saja jenis jenis baja ?
Apa perbedaan besi dan baja ?
Bagaimana proses pembuatan baja ?
C. Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui pengertian baja
Agar mahasiswa mengetahui pengertian besi
Agar mahasiswa mengetahui perbedaan baja dan besi
Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis baja
Agar mahasiswa mengetahui proses pembuatan baja
BAB II
Pembahasan
A. Apa itu Besi dan Baja?
Mungkin karena berasal dari bahan yang sama beberapa ada yang bingung pada
saat membedakan keduanya. Namun perlu diketahui jika besi merupakan unsur yang
membentuk dari sebagian besar dari inti luar dan bagian dalam bumi. Berdasarkan
kelimpahannya, besi adalah unsur yang keempat paling besar dari kerak bumi. Dimana
unsur ini sebenarnya memiliki sifat yang reaktif terhadap oksigen dan juga air. Untuk besi
segar sendiri berada di bagian permukaan yang memiliki warna abu yang agak perak.
Namun untuk warna ini biasanya akan mengalami perubahan sudah mengalami proses
oksidadi dalam udara yang normal sehingga akan menyebabkan timbulnya besik karat.
Untuk penggunaan logam besi sebenarnya sudah banyak dilakukan pada zaman
purba. Walaupun demikian untuk pemakaian tembaganya jauh lebih sering. Logam besi
yang murni biasanya memiliki tekstur yang jauh lebih lembut namun tidak bisa didapatkan
dengan proses peleburan. Sedangkan untuk logam besi yang mentah sendiri biasanya
sangat banyak diproduksi dan di tanur tinggi dengan melakukan reduksi biji besi dengan
menggunakan batu bara. Sehingga nantinya akan menghasilkan besin yang kasar.
Selanjutnya untuk besi kasar nantinya akan dilakukan proses kembali dengan baik sehingga
akan mengurangi kadar karbo yang sudah ada di dalamnya.
Sedangkan baja merupakan unsur logam yang mana dihasilkan dengan adanya
kombinasi dari beberapa logam. Beberapa logam diantaranya meliputi besi, karbo, fosform
sulfur dan sebagian kecil unsur lainnya. Untuk perbedaan karakakteristik ini baisanya
dikarekan oleh adanya tambahan dari bahan tambahan yang cukup berbeda mulai dari
nikel, titanim, vanadium dan masih banyak bahan yang lainnya.
Untuk pemakian karbo pada semua proses mebuatan baja sendiri sebenarnya
memiliki tujuan agar bisa meningkatkan kekerasan dan kekuatan pada bagian tariknya.
Sehingga karon yang memiliki peran sebagai pengerasnya bisa mencegah proses
bergesernya prose dislokasi. Pada bagian kisi kristas atom besi. Dan kandungan unsur
karbon pada bagian baja bisa seikiar 2,1% dan ini biasanya disesuaikan dengan mutunya.
Baja karbo sendiri memiliki warna hitam sehingga akan lebih sering disebut dengan baja
hitam. Sedangkan material ini biasanya sering digunakan untuk membat alat pada proses
pertukangan, misalnya adalah untuk sabit, linggis cangkul dan masih banyak alat lainnya
yang menggunakan baja hitam ini.
Proses produksi baja sebenarnya sudah sekian lama. Namun pada zaman dulu
harga baja memang dianggap jauh lebih mahal. Namun sejak adanya proses pembuatan
baja dengan teknik yang lebih baik, maka produksi baja akhirnya dilakukan besar – besaran.
Hal ini menyababkan harga menjadi semakin lebih murah. Dan kini akhinya baja menjadi
salah satu material yang memang sangat banyak digunakan untuk kegiatan industri.
1. Baja Karbon
Berdasarkan kandungan karbonnya, baja dibagi menjadi 3:
2. Kandungan Material
Besi memiliki kandungan unsur dari karbon yang jauh lebih banyak jika
dibandingkand engan baja. Dan untuk persentasi dari kadar karbo yang ada pada
besi sendiri ada sekitar 4 %. Sedangkan pada baja untuk kadar karbonya tidak lebih
dari 2%. Inilah yang membuat tekstur dari keduanya menjadi berbeda.
3. Kadar Karbon
Untuk unsur karbno dari besi dan baja sendiri seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya sebenarnya mempengaruhi tingkat kekerasan dan juga kekuatan dari
daya tarik sebuah material. Dan dengan kata lain, jika semakin besar kandungan
karbon yang ada dalam sebuah material maka untuk tingkat kekerasannya dan
kekuatannya juga akan semakin tinggi dengan kata lain, besi memiliki tingkat
kekerasan dan daya tarik yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan baja.
4. Tingkat Elastisitas
Secara umumnya, sebenarnya besi memiliki tingat elastis yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan baja, dan ini sangat mempengaruhi karakteristik getas dan
juga keuletan yang ada pada bagian dari masing – masing materialnya. Dan jika
dlihat berdasarkan keakutannya, baja memang jauh lebih kuat jika dibandingkan
dengan besi. Dan baja juga dianggap 1000 kali jauh lebih kuat jika dibandingkan
dengan besi yang murni.
D. Kegunaan Baja
Baja merupakan suatu elemen yang mempunyai sifat kuat dan mudah
dikerjakan. Penggunaan baja hampir di seluruh bidang, misalnya:
1) Di Bidang Konstruksi
a. Jenis baja ringan digunakan sebagai rangka atap
b. Untuk perkuatan struktur gedung bertingkat
c. Dibuat Girder Box sebagai struktur badan jembatan
d. Untuk membuat kabel sling jembatan gantung
e. Untuk rangka jembatan
f. Tiang pancang
g. Kantilever canopy
h. Dll
2) Di Bidang Industri
i. Untuk membuat mesin-mesin pabrik
j. Membuat rantai kendaraan
k. Untuk membuat kabel
l. Alat pemotong
m. Rel
n. Alat-alat rumah tangga
o. Dll
1. Proses Konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan
menghadap ke samping.
Sistem kerja:
Dipanaskan dengan kokas sampai suhu ±1500ºC
Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku (±1/8 dari volume
konvertor)
Kembali ditegakkan
Menghembuskan udara bertekanan 1,5-2 atm dari kompresor
Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk
mengeluarkan hasilnya
2. Proses Bassemer
Adalah proses untuk produksi massa baja cair pig iron. Prinsip
dari proses ini adalah menghilangkan kotoran dari besi dengan
oksidasi dengan udara yang ditiup melalui besi cair.
Proses ini dilakuka di dala container baja bulat telur besar dilapisi
dengan tanah liat atau dolomit yang disebut konverter bassemer. Di
bagian atas atas converter merupakan bukaan, biasanya miring
relative ke bidang kapal. Di bagian bawah Bagian bawah ini berlubang
dengan sejumlah saluran yang disebut tuyères melalui udara dipaksa
menjadi konverter. Konverter ini diputar pada trunnions sehingga
dapat diputar untuk menerima tuduhan, berbalik tegak selama
konversi dan kemudian diputar lagi untuk menuangkan baja cair di
akhir.
Proses yang terjadi adalah proses oksidasi. Proses oksidasi ini
digunanakan untuk menghilangkan pengotor seperti silicon, mangan
dan karbon sebagai oksida yang akan membentuk gas ataupun terak
padat. Setelah baja yang dinginkan terbentuk itu dicurahkan ke ladle
kemudian ditransfer ke dalam cetakan dan terak ringan yang
tertinggal. Proses konversi yang disebut "pukulan" dilakukan dalam
waktu sekitar dua puluh menit. Selama periode ini kemajuan oksidasi
kotoran dapat dilihat atau dinilai oleh penampilan dari api yang keluar
dari mulut konverter.
3. Proses Open-Heart
Proses pembuatan dengan dapur ini adalah proses oksidasi
kotoran yang terdapat pada bijih besi sehingga menjadi terak yang
mengapung pada permukaan baja cair. Oksigen langsung disalurkan
kedalam cairan logam melalui tutup atas. Apabila selesai tiap proses,
maka tutup atas dibuka dan cairan baja disalurkan untuk proses
selanjutnya untuk dijadikan bermacam-macam jenis baja.
Pada proses Open-Hearth ( dapur Siemens Martin ) digunakan
campuran besi mentah (pig iron) padat atau cair dengan baja bekas
(steel scrap) sebagai bahan isian (charge). Pada proses ini
temperatur yang dihasilkan oleh nyala api dapat mencapai 1800oC.
Bahan bakar (fuel) dan udara sebelum dimasukkan ke dalam dapur
terlebih dahulu dipanaskan dalam “Cheekerwork” dari renegarator.
Proses pembuatan baja dengan cara Open-Hearth ini meliputi 3
periode yaitu:
a. Periode memasukkan dan mencairkan bahan isian.
b. Periode mendidihkan cairan logam isian.
c. Periode membersihkan/memurnikan (refining) dan deoksidasi
d. Bahan bakar yang dipakai adalah: campuran blast furnace gas
dan cokes oven gas.
Prinsip Kerjanya:
Kesimpulan
Baja merupakan unsur logam yang mana dihasilkan dengan adanya kombinasi dari
beberapa logam. Sedangkan besi merupakan unsur yang membentuk dari sebagian
besar dari inti luar dan bagian dalam bumi.
Untuk Perbedaannya sendiri ditinjau dari asal pembentukannya, kadar karbon. Tingkat
elastitsitas dan kandungan material. Baja banyaknya digunakan untuk konsturksi-
konstruksi bangunan gedung seperti rangka atap, tulangan dan lainnya.
Untuk pembuatan baja sendiri, baja memiliki berbagai macam cara, seperti conventer,
bessmerer dan lainnya yang memiliki cara-cara yang berbeda juga.