Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STRUKTUR BAJA

Dosen Pengampu :
Ir. Erna Septiandini M.T

Disusun Oleh :
Sely Rahmawati - 1506517039
Syavinka Aurelinisa - 1506517042
Rifqy Zacky Ariadhy – 1506517043
Meivy Priscilla Baramuli – 1506517050
Muhammad Fadil – 1506517052
Dafa Fadhil Ar Rahman – 1506157054
Iqbal Al Malik – 1506517066

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI KONSTRUKSI BANGUNA GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas berkat rahmat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya makalah struktur baja ini dapat saya selesaikan tepat pada
waktunya.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Erna
Septiandini, M.T sebagai dosen pengajar mata kuliah struktur baja yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.
Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih karena makalah ini telah
terselesaikan dengan baik berkat kerjasama dan bantuan dari segenap pihak yang
berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Walaupun demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi bahasa, tanda baca
maupun isi. Sehingga sangat diharapkan kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat untuk masyarakat luas dan untuk saya
sendiri.

Jakarta, 19 September 2018

Penyusun
Contents
Bab I ....................................................................................................................................................... 4
Pendahuluan ..................................................................................................................................... 4
A. Latar belakang ...................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................................................ 4
BAB II ..................................................................................................................................................... 5
Pembahasan ..................................................................................................................................... 5
A. Apa itu Besi dan Baja? ........................................................................................................ 5
B. Jenis jenis baja ..................................................................................................................... 6
1. Baja Karbon....................................................................................................................... 6
2. Baja Paduan (Alloy Steel) ............................................................................................... 7
C. Perbedaan Besi dan Baja ............................................................................................... 7
1. Asal Pembentukan ........................................................................................................... 8
2. Kandungan Material ......................................................................................................... 8
3. Kadar Karbon .................................................................................................................... 8
4. Tingkat Elastisitas ............................................................................................................ 8
D. Kegunaan Baja ................................................................................................................. 9
1) Di Bidang Konstruksi........................................................................................................ 9
2) Di Bidang Industri ............................................................................................................. 9
E. Cara Pembuatan Baja ......................................................................................................... 9
1. Proses Konvertor ............................................................................................................ 10
2. Proses Bassemer ........................................................................................................... 10
3. Proses Open-Heart ........................................................................................................ 11
4. Proses Basic Open-Heart ............................................................................................. 11
5. Proses Acid Open-Hearth ............................................................................................. 12
6. Proses Basic Oxygen Furnace ..................................................................................... 12
7. Proses Dapur Elektrik .................................................................................................... 12
8. Proses Dapur Kopel ....................................................................................................... 13
9. Proses Dapur Cawan ..................................................................................................... 13
10. Proses Pembuatan Baja Secara Duplex ................................................................ 13
BAB III .................................................................................................................................................. 15
Kesimpulan...................................................................................................................................... 15
Bab I

Pendahuluan
A. Latar belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi dalam pengolahan bajapun
semakin maju, sehingga berbagai jenis baja dapat dihasilkan untuk dapat
diaplikasikan di berbagai bidang sesuai dengan kegunaannya. Hal ini tetntu sangat
membantu manusia untuk mendapatkan bahan yang dapat digunakan untuk
membuat peralatan dan struktur yang mempunyai daya tahan tinggi. Misalnya untuk
membuat rangka atap rumah diperlukan baja ringan yang dapat menopang beban
atap dengan kuat serta mempunyai long endurance, mengingat hal tersebut dapat
membantu mengurangi ketergantungan manusia untuk menggunakan kayu sebagai
bahan dalam membuat rangka rumah yang mana pohon merupakan sumber daya
alam yang penggunaannya saat ini terbatas.
B. Rumusan Masalah
Apa itu baja ?
 Apa itu besi ?
 Apa saja jenis jenis baja ?
 Apa perbedaan besi dan baja ?
 Bagaimana proses pembuatan baja ?
C. Tujuan
 Agar mahasiswa mengetahui pengertian baja
 Agar mahasiswa mengetahui pengertian besi
 Agar mahasiswa mengetahui perbedaan baja dan besi
 Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis baja
 Agar mahasiswa mengetahui proses pembuatan baja
BAB II

Pembahasan
A. Apa itu Besi dan Baja?

Mungkin karena berasal dari bahan yang sama beberapa ada yang bingung pada
saat membedakan keduanya. Namun perlu diketahui jika besi merupakan unsur yang
membentuk dari sebagian besar dari inti luar dan bagian dalam bumi. Berdasarkan
kelimpahannya, besi adalah unsur yang keempat paling besar dari kerak bumi. Dimana
unsur ini sebenarnya memiliki sifat yang reaktif terhadap oksigen dan juga air. Untuk besi
segar sendiri berada di bagian permukaan yang memiliki warna abu yang agak perak.
Namun untuk warna ini biasanya akan mengalami perubahan sudah mengalami proses
oksidadi dalam udara yang normal sehingga akan menyebabkan timbulnya besik karat.

Untuk penggunaan logam besi sebenarnya sudah banyak dilakukan pada zaman
purba. Walaupun demikian untuk pemakaian tembaganya jauh lebih sering. Logam besi
yang murni biasanya memiliki tekstur yang jauh lebih lembut namun tidak bisa didapatkan
dengan proses peleburan. Sedangkan untuk logam besi yang mentah sendiri biasanya
sangat banyak diproduksi dan di tanur tinggi dengan melakukan reduksi biji besi dengan
menggunakan batu bara. Sehingga nantinya akan menghasilkan besin yang kasar.
Selanjutnya untuk besi kasar nantinya akan dilakukan proses kembali dengan baik sehingga
akan mengurangi kadar karbo yang sudah ada di dalamnya.

Sedangkan baja merupakan unsur logam yang mana dihasilkan dengan adanya
kombinasi dari beberapa logam. Beberapa logam diantaranya meliputi besi, karbo, fosform
sulfur dan sebagian kecil unsur lainnya. Untuk perbedaan karakakteristik ini baisanya
dikarekan oleh adanya tambahan dari bahan tambahan yang cukup berbeda mulai dari
nikel, titanim, vanadium dan masih banyak bahan yang lainnya.

Untuk pemakian karbo pada semua proses mebuatan baja sendiri sebenarnya
memiliki tujuan agar bisa meningkatkan kekerasan dan kekuatan pada bagian tariknya.
Sehingga karon yang memiliki peran sebagai pengerasnya bisa mencegah proses
bergesernya prose dislokasi. Pada bagian kisi kristas atom besi. Dan kandungan unsur
karbon pada bagian baja bisa seikiar 2,1% dan ini biasanya disesuaikan dengan mutunya.
Baja karbo sendiri memiliki warna hitam sehingga akan lebih sering disebut dengan baja
hitam. Sedangkan material ini biasanya sering digunakan untuk membat alat pada proses
pertukangan, misalnya adalah untuk sabit, linggis cangkul dan masih banyak alat lainnya
yang menggunakan baja hitam ini.

Proses produksi baja sebenarnya sudah sekian lama. Namun pada zaman dulu
harga baja memang dianggap jauh lebih mahal. Namun sejak adanya proses pembuatan
baja dengan teknik yang lebih baik, maka produksi baja akhirnya dilakukan besar – besaran.
Hal ini menyababkan harga menjadi semakin lebih murah. Dan kini akhinya baja menjadi
salah satu material yang memang sangat banyak digunakan untuk kegiatan industri.

B. Jenis jenis baja


Berdasarkan Komposisi:

1. Baja Karbon
Berdasarkan kandungan karbonnya, baja dibagi menjadi 3:

a. Baja karbon rendah (low carbo steel)


 Kandungan karbonnya <0.3 %C
 Tidak responsive terhadap perlakuan panas yang brtujuan
membentuk mertensit
 Relatif lunak, ulet dan tangguh
 Mampu mesin dan mampu las nya baik
 Murah

b. Baja Medium (medium carbon steel)


 Mengandung kadar karbon 0.3 % - 0.6 %
 Dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austeniziting,
quenching, dan tempering
 Lebih kuat dari baja karbon rendah
 Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas, maupun dipotong, Baja ini biasa
digunakan untuk membuat rel, balok dan rangka.

c. Baja karbon tinggi (high carbon steel)


 Mempunyai kadar karbon 0.6% - 1.5%
 Sifatnya keras, kaku, dan bias digunakan untuk membuat alat-alat logam,
per, alat pemotong dan alat rumah tangga
 Dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austeniziting,
quenching, dan tempering
 Paling kuat, paling getas di antara baja karbon lainnya
 Tahan aus

2. Baja Paduan (Alloy Steel)


Baja paduan atau baja campuran dibagi atas 2 macam;

a. Baja Paduan Khusus ( Special Alloy Steel)

Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam paduan


seperti nikel, chromium, vanadium, manganese, tungsten dan molybdenum.
Dengan memadukan logam tersebut ke dalam baja, maka akan merubah
sifat-sifat mekanik dan kimia dari baja, seperti menjadi lebih keras, kuat dan
ulet jika dibandingkan karbon steel.

b. High speed Steel (HSS) self Hardening Steel

Jenis baja ini mengandung carbon: 0,70 % – 1,50 %. digunakan untuk


membuat alat-alat seperti drills, reamers,dan milling cutter.

Tujuan dilakukan pemaduan antara baja dengan unsur lain adalah:

 Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan,


kekuatan tarik, dan sebgainya).
 Untuk menaikkan sifat mekanik pada suhu rendah
 Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (Reduksi
dan Oksidasi)
 Untuk membuat sifat-sifat special

Jenis-jenis baja lain menurut sifat fisik dan kimia khusus:

 Baja tahan garam


 Baja tahan panas
 Baja tahan pakai
 Baja tanpa sisik

C. Perbedaan Besi dan Baja


Berikut adalah beberapa perbedaan besi dan baja yang bisa anda lihat dengan
seksama diantaranya adalah:
1. Asal Pembentukan
Untuk besi adalah salah satu jenis material alami yang mana dalam proses
pembuatannya sendiri menggunakan unsur ferrum, sedangkan untuk jenis baja
untuk material buatannya sendiri terbuat dari proses kombinasi banyak unsur, mulai
dari besi, mangan, karbo, fosfor dan masih banyak kandungan lainnya yang sering
dijadikan campuran dalam baja.

2. Kandungan Material
Besi memiliki kandungan unsur dari karbon yang jauh lebih banyak jika
dibandingkand engan baja. Dan untuk persentasi dari kadar karbo yang ada pada
besi sendiri ada sekitar 4 %. Sedangkan pada baja untuk kadar karbonya tidak lebih
dari 2%. Inilah yang membuat tekstur dari keduanya menjadi berbeda.

3. Kadar Karbon
Untuk unsur karbno dari besi dan baja sendiri seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya sebenarnya mempengaruhi tingkat kekerasan dan juga kekuatan dari
daya tarik sebuah material. Dan dengan kata lain, jika semakin besar kandungan
karbon yang ada dalam sebuah material maka untuk tingkat kekerasannya dan
kekuatannya juga akan semakin tinggi dengan kata lain, besi memiliki tingkat
kekerasan dan daya tarik yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan baja.

4. Tingkat Elastisitas
Secara umumnya, sebenarnya besi memiliki tingat elastis yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan baja, dan ini sangat mempengaruhi karakteristik getas dan
juga keuletan yang ada pada bagian dari masing – masing materialnya. Dan jika
dlihat berdasarkan keakutannya, baja memang jauh lebih kuat jika dibandingkan
dengan besi. Dan baja juga dianggap 1000 kali jauh lebih kuat jika dibandingkan
dengan besi yang murni.
D. Kegunaan Baja
Baja merupakan suatu elemen yang mempunyai sifat kuat dan mudah
dikerjakan. Penggunaan baja hampir di seluruh bidang, misalnya:

1) Di Bidang Konstruksi
a. Jenis baja ringan digunakan sebagai rangka atap
b. Untuk perkuatan struktur gedung bertingkat
c. Dibuat Girder Box sebagai struktur badan jembatan
d. Untuk membuat kabel sling jembatan gantung
e. Untuk rangka jembatan
f. Tiang pancang
g. Kantilever canopy
h. Dll

2) Di Bidang Industri
i. Untuk membuat mesin-mesin pabrik
j. Membuat rantai kendaraan
k. Untuk membuat kabel
l. Alat pemotong
m. Rel
n. Alat-alat rumah tangga
o. Dll

E. Cara Pembuatan Baja


Pembuatan baja dilakukan dengan cara memperoleh bahan berupa besi
kasar terlebih dahulu. Besi kasar merupakan hasil dari pengolahan bijih besi
melalui beberapa proses seperti proses reduksi kandungan zat pengotor dan
reduksi ukuran menjadi pellet. setelah itu pellet diproses di dalam tanur tinggi
sehingga dihasilkan cairan besi yang akan turun ke dasar tanur tinggi.
Besi kasar yang telah dihasilkan di tanur tinggi tadi kemudian diolah secara
lanjut menjadi menjadi barbagai jenis baja.
Ada beberapa proses yang dilakukan untuk merubah besi kasar menjadi
baja:

1. Proses Konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan
menghadap ke samping.
Sistem kerja:
 Dipanaskan dengan kokas sampai suhu ±1500ºC
 Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku (±1/8 dari volume
konvertor)
 Kembali ditegakkan
 Menghembuskan udara bertekanan 1,5-2 atm dari kompresor
 Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk
mengeluarkan hasilnya

2. Proses Bassemer
Adalah proses untuk produksi massa baja cair pig iron. Prinsip
dari proses ini adalah menghilangkan kotoran dari besi dengan
oksidasi dengan udara yang ditiup melalui besi cair.
Proses ini dilakuka di dala container baja bulat telur besar dilapisi
dengan tanah liat atau dolomit yang disebut konverter bassemer. Di
bagian atas atas converter merupakan bukaan, biasanya miring
relative ke bidang kapal. Di bagian bawah Bagian bawah ini berlubang
dengan sejumlah saluran yang disebut tuyères melalui udara dipaksa
menjadi konverter. Konverter ini diputar pada trunnions sehingga
dapat diputar untuk menerima tuduhan, berbalik tegak selama
konversi dan kemudian diputar lagi untuk menuangkan baja cair di
akhir.
Proses yang terjadi adalah proses oksidasi. Proses oksidasi ini
digunanakan untuk menghilangkan pengotor seperti silicon, mangan
dan karbon sebagai oksida yang akan membentuk gas ataupun terak
padat. Setelah baja yang dinginkan terbentuk itu dicurahkan ke ladle
kemudian ditransfer ke dalam cetakan dan terak ringan yang
tertinggal. Proses konversi yang disebut "pukulan" dilakukan dalam
waktu sekitar dua puluh menit. Selama periode ini kemajuan oksidasi
kotoran dapat dilihat atau dinilai oleh penampilan dari api yang keluar
dari mulut konverter.

3. Proses Open-Heart
Proses pembuatan dengan dapur ini adalah proses oksidasi
kotoran yang terdapat pada bijih besi sehingga menjadi terak yang
mengapung pada permukaan baja cair. Oksigen langsung disalurkan
kedalam cairan logam melalui tutup atas. Apabila selesai tiap proses,
maka tutup atas dibuka dan cairan baja disalurkan untuk proses
selanjutnya untuk dijadikan bermacam-macam jenis baja.
Pada proses Open-Hearth ( dapur Siemens Martin ) digunakan
campuran besi mentah (pig iron) padat atau cair dengan baja bekas
(steel scrap) sebagai bahan isian (charge). Pada proses ini
temperatur yang dihasilkan oleh nyala api dapat mencapai 1800oC.
Bahan bakar (fuel) dan udara sebelum dimasukkan ke dalam dapur
terlebih dahulu dipanaskan dalam “Cheekerwork” dari renegarator.
Proses pembuatan baja dengan cara Open-Hearth ini meliputi 3
periode yaitu:
a. Periode memasukkan dan mencairkan bahan isian.
b. Periode mendidihkan cairan logam isian.
c. Periode membersihkan/memurnikan (refining) dan deoksidasi
d. Bahan bakar yang dipakai adalah: campuran blast furnace gas
dan cokes oven gas.

4. Proses Basic Open-Heart


Pada proses basic open-hearth ini, mula-mula ke dalam dapur
dimasukkan baja bekas (scarap steel) yang ringan kemudian baja
bekas yang berat. Setelah itu ditambahkan bahan tambah (batu
kapaur) dan bijih besi yang diperlukan untuk membentuk terak
pertama. Pada proses akhir peleburan, sebagian phosphor (P) yang
terdapat besi mentah akan berubah menjadi terak. Untuk menjaga
agar terak tidak masuk/bereaksi kembali dengan logam cair, maka
kira-kira 40%-50% terak tersbut lekas dikeluarkan dan juga perlu
ditambah batu kapur untuk membentuk terak yang baru.
5. Proses Acid Open-Hearth
Proses acid open-hearth membutuhkan bahan isian
berkualitas lebih baik dengan kadar Phospor P<0.03% dan kadar
Sulphur S<0.03%. proses ini biasanya menggunakan bahan isian
padat dengan 30-50% berat baja keras. Kandungan siliconc ini perlu
dipertahankan <0.6%, , kandungan ini perlu dipertahankan dalam
kadar yang rendah sebab pada akhir periode pemanasan,
kandungan silicon akan naik. Pada proses ini biji besi tidak boleh
ditambah di bahan isian, dmana hal itu dapat menimbulkan reaksi
dengan silica pada bagian tungku berupa 2Fe.SiO2. Pada proses
ini, biji besi tidak boleh ditambahkan pada bahan isian, dimana hal
itu dapat menimbulkan reaksi dengan Silica pada bagian tungku
berupa 2FeO.SiO2. Setelah pengisian dan pemanasan, besi, Silicon
dan Mn dioksidasi dan bersatu dengan bahan tambah dan
membentuk terak pertama (+ 40% SiO2).

6. Proses Basic Oxygen Furnace


Proses tanur oksigen basa (Basic Oxygen Funace),
menggunakan besi kasar (65-85%) yang dihasilkan tanur tinggi
sebagai bahan dasar utama yang dicampur dengan besi bekas dan
batu kapur.
Proses BOF adalah sebagai berkut :
 Logam dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu
ditegakkan).Oksigen (+1000) ditiup lewat oxygen
lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi (55
m3(99,5%O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan
1400 kN/m2.
 Ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan
kadar P dan S.

7. Proses Dapur Elektrik


Panas yang dibutuhkan untuk mencairkan baja adalah berasal
aliran listrik yang disalurkan dari tiga buah elektroda karbon dan
dimasukkan mendekati dasar dapur. Proses pembuatannya adalah
dengan memasukkan besi bekas dan bahan-bahan yang perlu
ditambahkan, kemudian aliran listrik dari elektroda akan mecairkan
besi bekas dan bahan-bahan tambahan yang dimasukkan dengan
cepat dapat mencair.

8. Proses Dapur Kopel


Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau
besi tuang.
Proses:
 Pemanasan awal agar bebas dari uap air
 Bahan bakar (kayu bakar dan kokas) dinyalakan selama15
jam
 Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah
hingga kokas mencapai 700-800 mm dari dasar tungku
 Besi bekas dan besi kasar sebesar 10-15% ton/jam
dimasukkan
 15 menit baja cair dikeluarkan dari mulut pengeluaran

9. Proses Dapur Cawan


 Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja
bekas dan besi kasar dalam cawan
 Kemudian dapur ditutup rapat
 Gasa-gas panas dimasukkan sehingga memanaskan
sekekliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair
 Baja cair tersebut siap dituang untuk dibuat menjadi baja-baja
istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduanlain yang
dibutuhkan.

10. Proses Pembuatan Baja Secara Duplex


Proses ini dilakukan dengan prinsip penggabungan 2 metode
pembuatan baja:
 Prose Open-Harth furnace secara asam basa
 Proses Open-Hearth secara basa dan electric furnace secara
basa
 Proses Bessemer converter dan Open-Herath furnace secara
basa.

Prinsip Kerjanya:

1. Proses open-hearth furnace secara basa dan asam.

Mula-mula bahan isian diproses pada open-hearth secara


basa, kemudian baja cair dari proses open-hearth secara basa
diproses lagi pada open-hearth furnace secara asam sampai
selesai, barulah baja yang dihasilkan dituang.

2. Proses open-hearth furnace secara basa dan electric furnace


secara basa.

Mula-mula bahan isian diproses dahulu dalam open-hearth


secara basa kemudian baja cair hasil proses open-hearth
secara basa diproses lagi dalam electric furnace basa sampai
selesai.

3. Proses Bessemer Converter dan Open-Hearth furnace secara


basa

Mula-mula bahan isian diproses dalam Bessemer Converter


dan hasil Bessemer Converter ini diproses lagi dalam Open-
Hearth furnace secara basa sampai selesai.
BAB III

Kesimpulan
Baja merupakan unsur logam yang mana dihasilkan dengan adanya kombinasi dari
beberapa logam. Sedangkan besi merupakan unsur yang membentuk dari sebagian
besar dari inti luar dan bagian dalam bumi.

Untuk Perbedaannya sendiri ditinjau dari asal pembentukannya, kadar karbon. Tingkat
elastitsitas dan kandungan material. Baja banyaknya digunakan untuk konsturksi-
konstruksi bangunan gedung seperti rangka atap, tulangan dan lainnya.

Untuk pembuatan baja sendiri, baja memiliki berbagai macam cara, seperti conventer,
bessmerer dan lainnya yang memiliki cara-cara yang berbeda juga.

Anda mungkin juga menyukai