Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana
memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan
dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan
tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para
pekerjanya.
Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat
terpenuhi dan berjalan dengan baik. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk
menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang telah
direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas
yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauh mana pelaksanaan kerja
sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauh mana penyimpangan yang
dianggap sebagai bentuk pemeriksaan dan pengontrolan dari pihak lebih atas kepada pihak
dibawahnya.
organisasinya. Divisi pengembangan SDM pada dasarnya memiliki tugas dan tanggung
pengawasan. pengembangan SDM adalah proses di mana karyawan dalam sebuah perusahaan
1
dibantu secara terencana untuk meningkatkan kemampuan sehingga bisa menyelesaikan
berbagai macam tugas yang berhubungan dengan peran mereka di masa depan. Kegagalan
adalah merupakan keberhasilan dari tindakan pengawasan tersebut. Pengawasan yang efektif
akan membantu usaha-usaha untuk mengatur pekerjaan yang direncanakan untuk memastikan
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa fungsi ini berusaha untuk menjamin kegiatan
organisasi bergerak ke arah tujuannya. Dengan adanya fungsi pengawasan, dapat diketahui
apakah pelaksanaan kegiatan berjalan sebagaimana semestinya atau terjadi kesalahan atau
penyimpangan. Jika telah diketahui, tindakan lebih lanjut dapat dilaksanakan. Kemudian,
dapat diusahakan untuk meningkatkannya dan jika terjadi kesalahan dapat dilakukan
perbaikan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pengawasan
3
BAB II
Controling merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilaksanakan oleh
rencana kerja yang telah ditetapkan, pada setiap tahap-tahap kegiatan perlu dilakukan
pengawasan. Sebab apabila terjadi penyimpangan akan lebih cepat melakukan koreksi atau
perbaikan.
dengan kebutuhan rencana-rencana yang pasti dengan proses mencatat atau dengan
pengendalian perkembangan ke arah tujuan pokok dan sasaran serta metode pencapaiannya
yang memungkinkan seorang pengawas melihat lebih awal adanya penyimpangan. Oleh
Pengawasan ( Controlling ) dapat diartikan secara negatif, positif, dan dalam arti luas.
Dalam arti negatif pengawasan dapat diartikan sebagai tindakan mencari-cari kesalahan
pengawasan ialah tindakan-tindakan agar organisasi atau perusahaan berjalan terarah, tidak
dalam arti luas, pengawasan adalah aktifitas controller untuk melakukan pengamatan,
penelitian dan penilaian dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi atau perusahaan yang
sedang atau telah berjalan untuk mencapain tujuan yang telah ditetapkan.
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang
4
Menurut George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai
mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan
apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan
kegiatan unit organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang
yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengawasan merupakan suatu
B. Pentingnya Pengawasan
Suatu organisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu,
banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang
telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin penting dalam setiap
organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang
kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Jika
suatu organisasi ingin mencapai tujuan pastinya organisasi akan melakukan pengendalian
(controlling) dalam menghadapi suatu masalah yang dihadapi oleh organisasi lalu apa
5
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak dapat
dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru, diketemukannya bahan
baku baru dsb. Melalui fungsi pengawasannya manajer mendeteksi perubahan yang
berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan
Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan
hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana
itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah
pengawasan.
C. Jenis-jenis Pengawasan
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang
ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini
6
dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in
control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap
kementerian dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang
berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas dari
pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil
antara keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara.
Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan
terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah
membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga
dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh
atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih
awal.
Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu
kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada
akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan
7
laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui
di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang
jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain,
“pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa,
dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran
pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan
D. Tipe-Tipe Pengawasan
menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang diinginkan yang dihasilkan sebelum
8
Sumber-sumber daya ini harus memenuhi syarat-syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh
dan aturan-aturan yang ditujukan pada hilangnya perilaku yang menyebabkan hasil kerja
yang tidak diinginkan di masa depan. Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka
mendatang.
terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para
bawahan mereka.
berupaya untuk:
Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksakan,
guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
korektif ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau operasi-operasi aktual. Sifat
9
kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan
masa mendatang.
mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai “patokan”
pekerjaan. Kriteria tersebut dapat dalam bentuk kuantitatif ataupun kualitatif. Standar
waktu, kuantitas, dan kualitas. Tipe bentuk standar yang umum adalah:
a) Standar-standar fisik, meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah langganan, atau
kualitas produk.
b) Standar-standar moneter, yang ditunjukkan dalam rupiah dan mencakup biaya tenaga
c) Standar-standar waktu, meliputi kecepatan produksi atau batas waktu suatu pekerjaan
harus diselesaikan.
Penentuan standar akan sia-sia bila tidak disertai berbagai cara untuk mengukur
pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu, tahap kedua dalam pengendalian adalah
10
Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan pengukuran
pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus-menerus. Ada berbagai
laporan (lisan dan tertulis), pengujian (tes), atau dengan pengambilan sampel.
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata dengan
Bila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus diambil.
penyimpangan.
F. Fungsi Pengawasan
dari suatu rencana organisasi. Dengan adanya controlling dapat membantu menemukan
kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dan selanjutnya dapat diatasi dengan mengambil
Apakah kinerja karyawannya sudah sesuai dengan standar yang berlaku sehingga manajer
11
3. Mengefisiensi penggunaan sumber daya
Sumber daya yang ada seperti SDM dan physical resources dapat di kelola dengan
baik dan efisien dikarenakan proses controlling memastikan karyawan berkerja sesuai standar
yang ada.
secara maksimal dikarenakan mereka tahu bahwa kinerja mereka akan dinilai apakah
pekerjaan mereka sudah sesuai dengan standar, sudah memuaskan atau tidak yang dimana
terjadi seperti mencuri,korupsi, menunda-nunda pekerjaan, berperilaku yang buruk, dan lain-
lain.
selaras karena koordinasi sangat diperlukan agar tercapai tujuan organisasi dengan baik.
Kegiatan pengawasan yang telah diterangkan sebelumnya merupakan suatu salah satu
cara yang digunakan untuk dapat mengendalikan aktivitas perusahaan agar tidak terjadi
Maka untuk itu dengan pengawasan yang dilakukan akan mencerminkan suatu
alternatif yang dilakukan perusahaan agar rencana yang dijalankan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
12
Adanya pengawasan yang dilakukan sangat berpengaruh bagi kegiatan perusahaan
serta mempunyai manfaat yang sangat besar bagi keberlangsungan kegiatan perusahaan. Oleh
karena sebagai bagian yang berperan dalam mengaktifkan bagian pengawasan dalam kegiatan
operasionalnya maka seluruh tujuan dari pengawasan yang ditetapkan dapat mencapai
sasaran.
diantaranya :
organisasi/perusahaan/pemerintahan.
Tujuan pengawasan juga dapat dilihat dari definisi yang dikemukan Sukarna (1992,
mengusahakan pencegahan agar supaya tidak terulang kembali kesalahan yang sama
3. Untuk mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam planning
terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah ditentukan. Untuk
13
4. Untuk mengetahui hasil pekerjaan dengan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan
maka akan sangat berpengaruh dalam mencapai sasaran yang ingin dicapai perusahaan sesuai
Adapun menurut Terry dan Rue (2000, hal. 240) mengatakan dimana manfaat dari
pengawasan adalah relatif dan tergentung dari pentingnya kegiatan itu, sumbangan yang
Contoh Kasus:
Seorang karyawan bagian Koordinator Gate pada Pt. Pelindo sering kali terlambat dan tidak
tepat waktu dalam menyekesaikan pekerjaan. Hal ini dapat diketahui melalui pengawasan
manajer secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, manajer melihat
karyawan tersebut tidak melakukan pekerjaannya saat jam kerja berlangsung. Dan secara
tidak langsung, hasil kerja karyawan tersebut dapat juga dilihat dengan menggunakan system
tentang akurasi waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti laporan-laporan yang wajib
dibuat karyawan tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan.
Hal seperti inilah yang menjadi faktor penilaian dalam pengawasan SDM. Dengan adanya
pengawasan seperti ini maka manajer perusahaan dapat melihat bagaimana dan kemana
Maka dari itu seorang manajer akan melakukan coaching saat dalam pengawasan dan
memberi motivasi dengan periode waktu tertentu sehingga karyawan sadar bahwa ia sedang
dalam pengawasan dan pembinaan agar karyawan tersebut lebih maju dan berkembang.
14
Jika karyawan tersebut masih melakukan kesalahan maka perusahaan akan memberikan
punishment.
15
BAB III
A. Kesimpulan
atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang sudah memiliki
tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya
berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan. Pengawasan merupakan fungsi
manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi manajemen
yang lain, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dan pelaksanaan pengawasan
Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak ada
yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi. Serta pengawasan dapat
memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.
B. Saran
Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam suatu
organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu
Untuk itu kami mengharapkan masukan kepada pembaca demi perbaikan penyusunan
selanjutnya. Dan semoga dengan makalah ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya
16