Anda di halaman 1dari 30

AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG

28/03/2011 milanovira Tinggalkan komentar Go to comments

7-1 PENGERTIAN AGEN DAN PERBEDAANNYA

 Cara Peningkatan Volume Penjualan

1. Sales People Traveling-Home Office

2. Consign Ment

3. Sales Offices

 Bentuk Kantor Penjualan (Sales Offices) di daerah – daerah

1. Agen (Agency)

2. Kantor Cabang (Branch Offices)

 Pengertian

Agen Kantor Cabang

Suatu bentuk organisasi yang diberi Suatu bentuk organisasi yang menjual
fungsi untuk menerima pesanan barang- barasng-barang dari persediaan yang
barang dan bekerja di bawah pengawasan dibentuknya (baik dikirim dari kantor
langsung kantor pusat (Home Office), dan pusat atau yang dibeli sendiri) dan
transaksi dengan pihak ketiga diberi wewenang untuk melaksanakan
dilaksanakan secara langsung oleh kantor transaksi – transaksi dengan pihak
pusat. ketiga, sehingga berfungsi sebagai unit
usaha yang berdiri sendiri.

Perbedaan : Terletak kepada fungsi dan tingkat kebebasan dalaim kegiatan fungsi tersebut.

Agen

1. Tidak memiliki persediaan untuk barang – barang yang dijual.

2. Persetujuan syarat Penjualan sepenuhnya pada kantor pusat. Administrasi piutang


dagang, pengumpulan piutang diselenggarakan kantor pusat.
3. Modal kerja ( working fund ) untuk biaya operasi diberikan kantor pusat, tidak mengurus
uang tunai ( kas ) selain modal kerja yang diberikan.

Kantor Cabang

1. Memiliki persediaan untuk barang – barang yang dijual, sebagian besar di kirim dari kantor
pusat.

2. Memberikan persetujuan syarat penjualan. Administrasi piutang, pengumpulan piutar


diselenggarakan kantor cabang.

3. Mengurus uang tunai dari hasil penjualan dan pengumpulan piutang,


berinisiatif melaksanakan transaksi pembayaran sendiri.

7-2 HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN AGEN

 Operasi (Usaha) Suatu Agen

A. Beroperasi sebagai organisasi penjualan lokal di bawah petunjuk kantor pusat

B. Biaya operasi diperoleh berupa modal kerja dari kantor pusat. Pengawasan modal kerja (kas
agen) digunakan Imprest Fund System.

C. Diserahkan pertanggung jawaban untuk operasi pengawasan piutang, pembuatan faktur


penjualan dan atau menagih piutang dagang.

 Akuntansi Suatu Agen

Akuntansi di agen tidak diperlukan pembukuan lengkap, kegiatan meliputi pengikhtisaran modal
kerja yang diterima dan digunakan, serta mencatatnya penjualan kepada langganan. Akuntansi
suatu agen di selenggarakan pada buku – buku kantor pusat, dengan cara :

1. Laba atau rugi aktivitas penjualan melalui tiap agen tidak ditentukan secara terpisah. Cara
ini menunjukkan bahwa seluruh transaksi penjualan ( rekening penjualan ) dan biaya -biaya
( rekening biaya ) yang terjadi di tiap agen, dicatat dalam rekening pembukuan seperti halnya
dengan transaksi – transaksi penjualan dan biaya reguler yang terjadi di kantor pusat. Pada
penutupan buku, saldo laba atau rugi menunjukan Catatan hasil operasi kombinasi yaitu hasil
operasi di tiap agen dan hasil operasi di kantor pusat.

2. Laba atau rugi aktivitas penjualan melalui tiap agen ditentukan secara terpisah. Cara ini
menunjukan bahwa diperlukan rekening rekening khusus pembukuan untuk agen,
terutama rekening penghasilan untuk mencatat semua transaksi penjualan dan
rekening biaya untuk mencatat semua biaya yang terjadi pada agen. Apabila kantor pusat
mempunyai beberapa agen, maka rekening penghasilan dan rekening biaya diselenggarakan
sbg rekening kontrol ( buku besar), sedangkan rekening penghasilan dan biaya untuk liap agen
diselenggarakan sbg rekening rekening pembantu (tambahan). Pada penutupan buku, saldo
laba atau rugi menunjukan Catalan hasil operasi tiap agen.

Contoh : Pada tanggal 1 maret, PT. Padjajaran yang berkantor pusat di Bandung membuka agen
PT. Soedirman di Purwokerto. Transaksi agen dalam bulan maret.

Buku – buku Kantor Pusat PT. P


Transaksi Agen
1. Laba / Rugi secara terpisah 2. Laba / Rugi tidak terpisah
1 Maret 1

a. Pengiriman modal Working fund PT. S Rp. Working fund PT.S Rp. 1.000
kerja agen PT. S 1.000
Cash Rp.
b. Pengiriman contoh Cash (Persed Contoh) 1.000
barang dagangan agen PT. Rp. 1.000
S (Alcost) Agency samples PT. S Agency samples PT. S Rp.
Rp. 2.000 2.000

Merchandise shipments PT.S Merchandise shipments PT.S


Rp. 2.000
(Persed Big Dag Rp.
2.000

1-31 Maret

c. Daftar pesanan yang Accounts Receivable Accounts Receivable Rp.


di kirim agen disetujui Rp. 5.000 5.000
kantor pusat untuk di kirim
barangnya. Sales PT. S Rp. Sales
5.000 Rp. 5.000
d. Diterima kantor pusat,
hasil penjualan dilakukan Cash Cash Rp.
agen Rp. 3.000 3.000

e. Pengeluaran biaya Accounts Reccivable Rp. Accounts Receivable


oleh kantor pusat untuk 3000 Rp. 3.000
keperluan agen
Salaries & Commission – Sales & Commision Exp Rp.
250
Expense PT. S
Rp. 250 Rent Expence Rp.
200
Rent Expense PT S
Rp. 200 Advertising Supplies Rp.
450
Advertising Supplies PT S
Rp. 450 Cas
Rp. 900
Cash
Rp. 900

31 Maret

f. Pengisian kembali Salaries & Commision- Salaries & Commision Exp


modal kerja oleh kantor Rp. 350
pusat berdasarkan bukti- Expence PT. S Rp.
bukti biaya ( Vouchers ) 350 Miscellancous Expense
yang di kirim agen. Rp. 200
Miscellancous Expense-
Cash
PT. S Rp. Rp. 550
200

Cash Rp.
550

Data Penyesuaian

g. Harga Pokok Cost of goods sold PT S Rp.


penjualan barang kepada 3500
agen
Mercchanidise shipment
h. Perlengkapan iklan
yang tersisa, di taksir 2/3 PT S Rp.
dari jumlah yang diterima. ( 3.500
Rp 450 – 2/3 * Rp 450 )
Advertising supplies – Expens

PT S Rp
150

Advertising supplies PT S Rp
150

Data Penutup Sales PT S Rp


5.000

Income PT S Rp
5.000

Income PT S Rp.
4.650

COGS PT S Rp.
3.500

Salaries &

Commision Exp

PT S
Rp. 600

Rent Exp PT S
Rp. 200

Advertising supplies

Expense PT S
Rp. 150

Misc Exp PT S
Rp. 200

Income PT S
Rp. 350

Income Summary
Rp. 350

Keterangan : *) so perkiraan merchandise shipment kepada agen, pada akhir periode akuntansi
dikurangkan dari jumlah cost of available for sale guna menentukan besarnya cost of goods sold.

o Contoh Akuntansi Suatu Agen

Soal :

Ø Pada Tnggal 1 Juli 19 X 9, PT. CC di Bandung membentuk suatu organisasi di purwokerto


untuk bertindak sebagai agen penjualan. Aktiva berikut, dikirim kantor pusat (PT.CC) kepada
agen pada tanggal 1 juli:

Modal kerja untuk operasi (Usaha) di agen dengan sistem


dana tetap Rp. 1.000

Contoh barang dagangan (Samples Rp. 5.000

Barang untuk periklanan (Advertising Materials)

dengan literatur Rp. 1.250

Rp. 7.250

Ø Selama bulan Juli agen mengirimkan daftar penjualan kredit yang disetujui kantor pusat
sebesar Rp. 17.600 ; Harga pokok barang dagangan yang dikirim untuk memenuhi pesanan
tersebut sebesar Rp. 10.500. dalam bulan juli tersebut, kantor pusat telah mengeluarkan biaya-
biaya yang diperuntukan kepada agen, seperti:

Meubel dan Perabot (Furniture and Fixtures) Rp. 2.400

Gaji dan Komisi (Salaries and Commisions) Rp. 1.750

Sewa (Rent) Rp. 800

Rp. 4.950

Ø Pada tanggal 31 Juli 19 X 9 modal kerja (Working Fund) untuk agen di penuhi kembali
(Replenished).

Voucher biaya yang telah dikeluarkan oleh agen terlampir, seperti :

Biaya iklan (Advertising Expense) Rp. 325

Biaya rupa-rupa (Miscellaneous Expense) Rp. 600

Rp. 925

Ø Pada tanggal 31 Juli 19 X 9, informasi berikut digunakan untuk penyesuaian rekening agen,
seperti:

 Contoh barang dagangan (Agency Samples) akan berguna sampai 31 Des 19 X 9;


pada saat ini mempunyai nilai sisa (Salvage Value) sebesar 40% dari harga pokok (at
cost)

 Diperkirakan 2/5 barang untuk periklanan dan literatur masih tersimpan

 Meubel dan perabot disusutkan selama 5 tahun


 Manajer agen menerima bonus sebesar 5 % dari penjualan di atas Rp. 10.000
perbulan, bonus dibayar kantor pusat setiap triwulan.

Diminta : 1. Siapkan entri jurnal, penyesuaian dan penutup oleh kantor pusat

2. Siapkan perhitungan rugi-laba agen selama bulan juli 19 X 9

Solusi : 1. Entri jurnal, penyesuaian dan penutup

Transaksi Agen Buku-buku Kantor Pusat (PT.CC)


1 Juli 19 X 9

a. Pembentukan modal kerja Rp. Working Fund – Agency Rp. 1.000


1.000
Cash Rp.
b. Pengirim contoh barang dagangan Rp. 1.000
5.000
Samples – Agency Rp. 5.000
c. Pengiriman barang iklan dan literal Rp.
1.250 Merchandise materials – Agency Rp.
5.000
1-31 Juli 19 X 9
Advertising Materials – Agency Rp. 1.250
d. Penjualan kredit Rp.
17.600 Advertising Materials Rp.
1.250
e. Penetapan harga pokok penjualan Rp.
10.500 Accounts Reccivable Rp.
17.600
f. Meubel dan perabot Rp.
2.400 Sales – Agency Rp.
17.600
g. Gaji dan komisi Rp.
1.750 Cost of Goods Sold – Agency Rp.
10.500
h. Sewa
Rp. 800 Merchandise Shipment – Agency Rp.
10.500
31 Juli 19 X 9
Furniture and Fixture – Agency Rp. 2.400
i. Penggantian
Rp. 925 Salaries and Comission-Agency Rp. 1.750

31 Juli 19 X 9 Rent – Agency Rp. 800

Cash Rp.
j. Amortisasi contoh barang dagangan : 4.950

Harga pokok barang yang di hapus selama 6 Advertising Expense – Agency Rp. 325
bulan Rp. 5.000 – Rp. 2.000 = Rp. 3.000
Miscellancous Expense – Agency Rp. 600
Amortisasi bulan juli = 1/6 * Rp. 3.000 = Rp.
500 Cash Rp. 925

k. Barang periklanan dan literatur yang Sample Expense – Agency Rp. 500
dipakai
Samples – Agency Rp.
3/5 * Rp. 1.250 = Rp. 750 500

l. Depres asi meubel dan perlengkapan Advertising Materials Used-Agency Rp. 750

1 / 60*Rp. 2.400 = Rp 40 Advertising Materials – Agency Rp. 750

m.Bonus = 5%*Rp. 17.600 – Rp. 10.000 = Rp. Depreciaton of Furniture &


380
Fixture – Agency Rp. 40

Accumulated Depr. Furniture

& Fixture – Agency Rp. 40

Salaries and Comission – Agency Rp. 380

Bonus Payment – Agency Manager Rp.


380

31 Juli 19 X 9 – Penutupan Sales – Agency Rp.


17.600
Menutup rekening penghasilan dan biaya agen.
Income (Profit and Loss) – Agency Rp.
17.600

Income (Propit and Los) – Agency Rp.


15.645

Cost of Goods Sold – Agency Rp.


10.500

Salaries and Comission-Agency Rp.


2.130

Rent-Agency Rp.
800

Advertising Expense – Agency Rp.


325

Misellaneous Expense – Agency Rp.


600

Sample Expense – Agency Rp.


500

Adveryising meterials Used – Agency Rp.


750

Depreciation of Furniture & Fixture

Agency
Rp. 40

Income ( Profit and Loss ) – Agency Rp. 1955

Income ( Profit and loss ) – Summary Rp.


1955

2. Perhitungan Rugi – Laba

PT CC

PURWOKERTO SALES AGENCY

Income Statement

For the month ended Juli 31, 19 X 9

Sales Rp. 17.600

Cost of Goods Sold Rp. 10.500

Gross Profit on Sales Rp. 7.100


Expense :

Salaries and Comission Rp. 2.130

Rent Rp. 800

Advertising Expense Rp. 325

Samples Expense Rp. 500

Advertising Material Used Rp. 750

Depreciation of Furniture & Fixture Rp. 40

Missellaneous Expense Rp. 600

Net income Rp. 5.145

Rp. 1.955

7 – 3 HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG

ü Operasi Suatu Cabang

a) Beroperasi sebagai unit usaha terpisah, dan di bawah pengendalian kantor pusat.

b) Modal kerja ( berupa uang tunai, barang-barang dagangan, aktiva lainnya ) diberi oleh
kantor pusat.

c) Barang dagangan dapat dibeli dari pihak ketiga, untuk jenis barang yang tersedia dari
kantor pusat.

d) Aktivitas penjualan yang dilaksanakan, dimulai untuk mendapatkan pembeli ; mengirimkan


barang / jasa ; membuat faktur penjualan ; menagih piutang ; menyimpan dalam rekening
banknya sendiri.

e) Pembatasan keleluasaan cabang operasi dapat dilakukan kantor pusat, seperti :

- Penerimaan kas dari hasil penjualan, pengumpulan piutang, setiap harinya harus
disetorkan atas nama rekening kantor pusat dalam jumlah yang utuh.

- Pembentukan dana kas kecil untuk pengeluaran kas di cabang.

ü Akuntansi Suatu Cabang

1. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor pusat


Sifat kantor cabang memiliki sifat seperti agen, desentralisasi akuntansi ( = pelaksanaan jurnal,
buku besar atau seperangkat buku yang terpisah ) pada kantor pusat. Pencatatan data akuntansi
kantor cabang diperoleh kantor pusat melalui dokumen asli dan ringkasan memo transaksi yang
dilengkapi voucher, duplikat sebagai arsip cabang.

2. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor pusat dan kantor cabang

Pencatatan data akuntansi kantor cabang diperoleh kantor pusat melalui duplikat jurnal,
pencatatan dokumen asli ke dalam jurnal dilakukan oleh kantor cabang. Pencatatan yang
dilakukan kantor pusat ke dalam rekening kantor cabang yang terpisah atau dimasukkan ke
dalam buku besar umum kantor pusat. Pada akhir periosde akuntansi, kantor pusat melakukan
penyesuaian (adjusment) dan menutup pembukuan (closing) rekening kantor cabang untuk
menetapkan besarnya laba – rugi cabang.

3. Pencatatan kegiatan kantor cabang dilakukan kantor cabang

Pencatatan data transaksi ke dalam jurnal dan pemindah pembukuan ke dalam buku besar umum.
Laporan keuangan disusun secara periodik untuk di kirim ke kantor pusat, dan laporan keuangan
ini diperiksa oleh internal auditor kantor pusat. Penyelesaian penutupan saldo buku-buku
dilakukan oleh kantor cabang, maka hubungan kantor cabang dan kantor pusat terlihat sebagai
berikut :

a. Kantor Cabang

Digunakan rekening “ Kantor Pusat ( Home Office ) “ untuk penghubung dengan kantor pusat.
Rekening kantor pusat ( Home Office ) ini =

di Debet ( Dr ) : – Untuk pengiriman uang yang dilakukan oleh kantor cabang ke kantor pusat.

- Untuk kerugian operasi kantor cabang.

di Kredit ( Cr ) : – Untuk mencatat uang tunai, barang-barang dan aktiva lainnya yang diterima
dari kantor pusat.

- Untuk laba yang dihasilkan operasi kantor cabang.

Ø Rekening kantor pusat menunjukkan jumlah kewajiban kantor cabang.

b. Kantor Pusat

Digunakan “ Rekening Timbal Balik ( Reciprocal Account ) “ disebut dengan rekening :

- Kantor Cabang ( Branch Office ), atau

- Investasi pada kantor cabang ( Invesment in Branch )


Rekening kantor cabang ini :

di Debet ( Dr ) : - Untuk pengiriman uang, barang-barang dan aktiva lainnya yang


diserahkan ke kantor cabang.

- Untuk laba yang dihasilkan operasi kantor cabang.

di Kredit ( Cr ) : - Untuk pengiriman uang tunai dari kantor cabang.

- Untuk kerugian kantor cabang.

Ø Rekening kantor cabang menunjukkan jumlah investasi kantor pusat.

ü Contoh Akuntansi Suatu Cabang

Pada tanggal 01 Oktober PT SS di Bandung membuka kantor cabang I di Jakarta, dan


penambahan cabang-cabang lain sedang direncanakan. Buku-buku diselenggarakan secara
terpisah dipakai cabang, dan laporan keuangan dikirim ke kantor pusat setiap akhir bulan.
Barang dagangan di faktur dengan harga pokok. Meubeul dan perabot kantor cabang terlihat
pada buku-buku kantor pusat. Kantor cabang dibebani bunga sebesar 6 % untuk investasi kantor
pusat pada kantor cabang untuk setiap awal bulan. Transaksi pada kantor cabang I dicatat pada
buku kantor cabang & kantor pusat, seperti berikut :

Transaksi Cabang Buku Kantor Pusat Buku Kantor Cabang

Branch ≠ 1 Rp. Cash Rp.


6.000 6.000
1 Oktober
Cash Rp. Home Office Rp.
1. Penerimaan kas dari 6.000 6.000
kantor pusat.
Branch ≠1 Rp. Shipment From Home-
2. Penerimaan barang 12.000
dagangan dari kantor pusat, di Office Rp.
faktur dengan harga pokok Shipment to Branch ≠1 Rp. 12.000
12.000
3. Pemebalian meubel dan Home Office Rp.
perabotan oleh kantor cabang Furniture & Fixture, 12.000
dengan kas, aktiva terlihat
pada buku kantor pusat Branch ≠1 Rp. Home Office Rp.
3.000 3.000

Branch ≠1 Rp. Cash Rp.


3.000 3.000
2-31 Oktober

4. Penjualan kredit - Acc. Reccivable Rp.


6.500
5. Penerimaan piutang -
Sales Rp.
6. Pembayaran untuk - 6.500
biaya-biaya
Cash Rp. Cash Rp.
7. pengiriman uang ke 2.000 3.500
kantor pusat
Branch ≠1 Rp. Acc. Receivable Rp.
8. Pemberitahuan 2.000 3.500
pembebanan kantor cabang
oleh pusat: Branch ≠1 Rp. 500 Salaries & Comission-

a. Asuransi aktiva kantor Prepaid Insurance Rp. 35 Expense Rp. 400


cabang Rp 35
Dep. Furniture& Rent Expense Rp. 150
b. Depresiasi meubel &
perabot Rp 50 Fixture, Branch ≠1 Rp. 50 Miscellaneous Exp. Rp. 200

c. Pajak untuk aktiva Taxes Payeble Rp. 25 Cash Rp.


kantor cabang Rp 25 750
Interest Income, Branch
d. Biaya 6% untuk 1 bulan Home Office Rp.
untuk investasi pada kantor ≠1 Rp. 90 2.000
cabang pada tanggal 1 Oktober
Rp 18.000 adalah Rp 90 Adevertising Expense Rp. Cash Rp.
300 2.000

Interest Expense Rp. 35

Depreciation Expense-

Furniture & Fixture Rp. 50

Taxes Expense Rp. 25

Advertising Expense Rp. 300

Interest Exp. Home

Office Rp. 90
Home Office Rp.
500

31 Oktober

9. Entri penyesuaian dan Branch ≠1 Rp. Merchandise Summary Rp.


penutupan 1.650 8.400

10. Data penyesuaian kantor Branch ≠1 income Rp. Income Summary Rp.
cabang: Persediaan barang 1.650 8.400
dagangan Rp 8400
Branch ≠1 Income Rp. 1.650 Sales Rp.
6.500
Income Summary Rp.
1.650 Income Summary Rp.
6.500

Income Summary Rp.


13.250

Shipment from Home-

Office Rp.
12.000

Salaries & Comission

Exp Rp.
400

Rent Expense Rp.


200

Miscellaneous Exp. Rp.


150

Insurance Expense Rp. 35

Depreciation Expense

Furniture & Fixturs Rp. 50

Taxes Expense Rp. 25

Advertising Expense Rp.


300

Interest Exp. Home

Office Rp. 90

Income Summary Rp.


1.650

Home Office Rp.


1.650

ü Penyusunan Laporan Keuangan kantor Pusat dan kantor Cabang

Laporan Keuangan Kantor Pusat

 Penyusunan dilakukan setiap akhir periode fiskal untuk memperlihatkan hasil


operasi (perhitungan rugi laba) dan kondisi keuangan (neraca).

 Rekening investasi pada kantor cabang (Invesment in Branch) terlihat sebagai


aktiva (Assets) pada neraca kantor pusat.

 Penghasilan masing-masing kantor cabang dapat diperlihatkan pada laporan


pendapatan (perhitungan rugi laba) kantor pusat, seperti :

Net Income From Own Opertion Rp 6.140

Add-Income of Branches:

Net Income-Branch Rp 1.650

Total Income Rp 7.790

Laporan Keuangan Kantor Cabang

 Penyusunan dilakukan setiap akhir periode fiskal

 Neraca saldo cabang dapat dilampirkan sebagai daftar pendukung saldo investasi
pada kantor cabang.

 Perhitungan rugi laba kantor cabang dapat dilampirkan pada laporan pendapatan
(perhitungan rugi laba) kantor pusat
ü Contoh Penyusunan laporan keuangan kantor Cabang

PT. WSL di Jakarta telah membuka usaha (operasi) kantor cabang di purwokerto Neraca Kantor
Cabang 31 Desember 19 X 8 dinyatakan dalam saldo sbb :

BRANCH OFFICE – PURWOKERTO

BALANCE SHEET

Desember

Transaksi-transaksi kantor cabang selama diikhtisarkan sebagai berikut :

a) Penjualan kredit Rp 40.000

b) Pembelian kredit Rp 10.500

c) Barang barang yang diterima dari kantor pusat, difakturkan berdasarkan harga perolehan
(at cost) Rp 20.000

d) Penerimaan dari piutang Rp 38.000

e) Pembayaran untuk utang Rp 10.100

f) Penghapusan piutang Rp 600

g) Pengiriman uang ke kantor pusat Rp 15.000

h) Biaya-biaya yang dibayarkan Rp 12.400

i) Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh kantor pusat dan dibebankan ke kantor cabang
Rp 800

j) Dana untuk entry penyesuaian untuk akhir tahun :

Barang dagangan yang tersimpan (saldo) Rp 19.400

Biaya dibayar dimuka, 31 Desember Rp 450

Biaya yang masih harus dibayar (Accrued Exspenses) 31 Desember Rp 200

Piutang yang diperkirakan akan tertagih, 31 Desember Rp 800

Depresiasi selama 19×9 Rp 600

Diminta :
1) Siapkan jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di kator cabang, dan entry penyesuaian
(Adjusment) serta entry penutupan pada akhir tahun buku

2) Siapkan neraca dan perhitungan rugi laba, laporan perubahan rekening kantor pusat untuk
kantor cabang pada dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 19×9

3) Siapkan jurnal yang diperlukan untuk kantor pusat yang mempengaruhi perkiraan kantor
cabang dalam tahun 19×9

Solusi :

Transaksi Buku-buku kantor cabang Debet Credit


A Accounts Recceivable Rp. 40.000

B Sales Rp. 10.500 Rp. 40.000

C Purchases Rp. 20.000 Rp. 10.500

D Accounts Payable Rp. 38.000 Rp. 20.000

E Merchandise shipment from Home Office Rp. 10.100 Rp. 38.000

F. Home Office Rp. 600 Rp. 10.100

G. Cash Rp. 15.000 Rp. 600

H. Accounts Receivable Rp. 12.400 Rp. 15.000

I. Accounts Payable Rp. 800 Rp. 12.400

J. Cash Rp. 2.900 Rp. 800

Allowance for Doubtful Accounts Rp. 100 Rp. 2.900

Accounts Receivable Rp. 200 Rp. 100

Home Office Rp. 800 Rp. 200

Cash Rp. 600 Rp. 800

Expenses Rp. 600

Cash

Expenses
Home Office

 Merchandise Inventory

Proit and Loss Summary

 Prepaid Expense

Expenses

 Accrued Expense

Expenses

 Expense

Allowance for Doubtful Accounts

Expenses

Accumulated Depreciation

Sales Rp. 40. 000

Profit and Los Sumarry Rp. 44.500 Rp. 40.000

Profit and Loss Rp. 1.650 Rp. 10.500

Purchases Rp. 20.000

Merchandise Shipment from Home Office Rp. 14.050

Expenses Rp. 1.650

Home Office

Profit and Loss

 · Di komputasi

Balance of Home Office Account, Dec 31, 19 x 9


Rp. 34.400

ü Penyusunan Laporan Keuangan Gabungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang

 Tujuan Penyusunan Penggabungan Laporan Keuangan

Penggabungan laporan keuangan ( Neraca dan Perhitungan Rugi Laba ) kantor pusat dan kantor
cabang dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyaluruh dari suatu unit usaha,
yang diperlukan para pemegang saham, kreditur dan kantor-kantor pajak.

 Persiapan Penggabungan Laporan Keuangan

Persiapan penggabungan laporan keuangan harus memperhatikan rekening-rekening ( account )


yang bersifat timbal balik ( reciprocal ). Rekening-rekening reciprocal harus dihapuskan
( Elimination ) pada neraca dan perhitungan rugi laba, yaitu :

a. Eliminasi untuk rekening-rekening reciprocal pada neraca

1. Rekening kantor pusat di dalam neraca kantor cabang & rekening kantor cabang di dalam
neraca kantor pusat.

2. Rekening hutang dan piutang kantor pusat dan kantor cabang.

b. Eliminasi untuk rekening-rekening reciprocal pada perhitungan rugi laba

1. Rekening pengiriman barang dagangan ke kantor cabang di dalam perhitungan rugi laba
kantor pusat dan rekening pengiriman barang dagangan dari kantor pusat di dalam perhitungan
rugi laba kantor cabang.

2. Rekening pendapatan dan biaya lainnya yang terjadi akibat transaksi di antara kantor pusat
dan kantor cabang.

Ilustrasi

PT SS

COMBINED BALANCE SHEET FOR HOME OFFICE AND BRANCH

Oktober 31, 19 x 6

Assets Liabilities and Stockholder Equity


Cash Rp. Liabilities
10.000
Accounts Payable Rp.
23.300
Accounts Receivable Rp.
21.000
Taxes Payable
Rp. 200
Merchandise Inventory Rp.
38.400
Total Liabilities Rp.
23.500
Prepaid Insurance
Rp. 150
Stockholder Equity
Furniture & Fixture Rp. 17.000
Capital Stock Rp. 25.000
Less : Accum Depr Rp. 9.150 Rp.
Rtained Earning Rp. 28.800 Rp..
7.850
53.900
Total Assets Rp.
Total Liabilities & Stockholders Equity Rp.
77.400
77.400

PT SS

WORK SHEET FOR COMBINED INCOME STATEMENT

For Month Ended Oktober 31, 19 x 6

Elimination Combined
Home Office Branch ¹ 1 Income
Dr Cr
Statement
Sales 24.000 6.500 30.500

Cost Of Goods Sold : 38.000 12.000 12.000 12.000 38.000

Merchandise Inventory, Oktober 1 16.000 12.000 90 90 16.000


54.000
Purchases - 8.100 12.090 12.090
-
Shipment from Home Office 54.000 3.600
54.000
Less : Shipment to Branch ¹ 1 12.000 2.900
38.100
Merchandise Available for Sale 42.000 400
15.600
Less : Merchandise Inventory, Oktober 31 30.000 200
Cost of Goods Sold 12.000 300 14.900

Gross Profit 12.000 50 2.300

Expense : 1.900 35 1.200

Salaries & Commision Expense 1.000 25 1.100

Rent Expense 800 150 450

Advertising Expense 400 1.160 285

Depreciation Expense – Furniture & 250 1.740 175


Fixture
150 90 1.600
Insurance Expense
1.450 1.650 7.110
Taxes Expense
5.950 7.790
Miscelaneous Expense
6.050 -
Total Expense
90 -
Operating Income 6.140
7.790
Addition : Interest Income, Branch ¹ 1

Deduct : Interest Expense, home Office

Net Income

PT SS

COMBINED INCOME STATEMENT FOR HOME OFFICE AND BRANCH

For Month Ended Dec 31, 19 x 9

Sales Rp. 30.500

Cost Of Goods Sold Rp. 38.000 Rp. 2.300 Rp. 15.600

Merchandise Inventory October 1 Rp. 16.000 Rp. 1.200 Rp. 14.900


Purchases Rp. 54.000 Rp. 1.100 Rp. 1.700

Merchandise Available For Sale Rp. 38.400 Rp. 450 Rp. 7.790

Less : Merchandise Inventory, October 31 Rp. 285

Gross Profit Rp. 175

Expense : Rp. 1.600

Salaries & Comission Expense

Rent Expense

Advertising Expense

Depreciation Expense – Furniture & Fixture

Insurance Expense

Taxes Expense

Miscelanious expense

Net Income

BAB VIII HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG – PROSEDUR


KHUSUS ( HOME OFFICE AND BRANCH RELATIONSHIP – SPECIAL PROBLEM )

1. PERSOALAN KHUSUS AKUNTANSI

2. PENGIRIMAN UANG TUNAI ANTAR CABANG

3. PENGIRIMAN BARANG DAGANG ANTAR CABANG

 PENGIRIMAN BARANG KE KANTOR CABANG, DIFAKTURKAN DI ATAS


HARGA POKOK

 PENGIRIMAN BARANG KE KANTOR CABANG, DIFAKTURKAN


DENGAN HARGA JUAL ECERAN

LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN ( COMBINED STATEMENT )


CH 8 HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG – PROSEDUR KHUSUS
( HOME OFFICE & BRANCH RELATIONSHIP – SPECIAL PROBLEM )

Ø Persoalan Khusus Akuntansi

 Pengiriman uang tunai antar cabang ( Interbranch Transfer of Cash )

 Pengiriman barang dagangan antar cabang ( Interbranch Transfer of Merchandise


)

 Pengiriman barang dagangan ke kantor cabang dengan faktur :

a. Harga melebihi harga pokok ( cost )

b. Harga penjualan eceran

Merchandise Shipment to Branches Involving Billing at arbitrary rates above cost or at Retail
Sales Prices

Ø Pengiriman Uang Tunai Antar Cabang

 Hubungan Umum : Kantor cabang mempunyai hubungan dengan


kantor pusat dan pihak luar untuk transaksi kas.

 Hubungan khusus : Kantor pusat dapat meminta dan menyetujui kepada satu
kantor cabang mengirim uang tunai ke kantor cabang lainnya.

BRANCH OFFICE ¹ 1

BRANCH OFFICE ¹2

Transfer of cash

Ilustrasi :

♦ Permintaan kantor pusat kepada kantor cabang ¹ 1 untuk mengirimkan uang tunai Rp 1.000
kepada kantor cabang ¹ 2.

♦ Pencatatan pengiriman uang tunai pada buku-buku kantor pusat dan cabang.

Home Office Branch ¹ 1 Branch ¹ 2


Branch ¹ 2 Rp. 1.000 Home Office Rp. 1.000 Cash Rp. 1.000
Branch ¹ 1 Rp. 1.000 Cash Rp. 1.000 Home Office Rp. 1.000

♦ Apabila prosedur ini diikuti, maka penyesuaian antara masing-masing kantor cabang tidak
diperlukan. Seluruh tanggung jawab kantor cabang sebagai unit usaha yang berafiliasi nantinya
diikhtisarkan ke dalam masing-masing perkiraan / rekening pada buku kantor pusat.

Ø Pengiriman Barang Dagang Antar Cabang

♦ Hubungan Umum : Kantor pusat menyediakan barang dagangan untuk masing-masing kantor
cabang.

♦ Hubungan Khusus : Kantor pusat dapat meminta dan menyetujui pengiriman barang
dagangan dari satu kantor cabang ke kantor cabang lainnya.

♦ Masalah Khusus : “ Biaya Angkut ( Freight Charges ) “

Yang dibebankan kepada dan dibayar oleh kantor cabang yang Mengirim ; kepada kantor cabang
yang menerima, serta perhitungan pembebanan biaya angkut di kantor pusat, diantaranya :

a) Kantor cabang yang mengirim barang dagangan membayar biaya angkut dan
memperhitungkan sebagai beban kantor pusat.

b) Kantor cabang yang menerima barang dagangan dibebankan biaya angkut yang normal,
seperti halnya menerima barang dagangan dari kantor pusat.

c) Kantor pusat memperhitungkan biaya angkut untuk pengiriman barang antar cabang ke
dalam rekening :

“ Kelebihan biaya angkut untuk pengiriman barang dagang antar kantor cabang “ – Excess
Freight on Interbranch Transfer of Merchandise.

Yaitu : Kelebihan biaya angkut dari biaya angkut yang normal !.

Dalam penyusunan perhitungan rugi-laba kantor pusat, rekening “kelebihan biaya angkut untuk
pengiriman barang dagangan antar kantor cabang” dilaporkan sebagai subtraksi dari ikhtisar
pendapatan kantor cabang (Summary of Branch Earnings) dibagian bawah dari perhitungan rugi-
laba.

Home Office → excess Freight on Interbranch Transfer of merchandise (Rp 600 + Rp 450) –
Rp 650 = Rp 400

 Ilustrasi :
♦ PT. Superior mengirim barang dagangan dengan faktur Rp 4500 ditambah biaya angkut Rp
600 kepada kantor cabang ≠ 5. Pada tanggal berikutnya, permintaan kantor pusat kepada kantor
cabang ¹ 5 untuk mengirim barang dagangan ke kantor cabang ¹ 8. Guna memenuhi permintaan
kantor pusat, kantor cabang ¹ 5 telah mengeluarkan biaya angkut Rp 450. Sekiranya barang
dagangan tersebut dikirim langsung oleh kantor pusat untuk memenuhi kebutuhan kantor cabang
¹ 8, biaya angkut (Normal) sebesar Rp 650

♦ Pencatatan pengiriman barang antar cabang pada buku-buku kantor pusat, kantor cabang ¹ 8
sebagai berikut :

BOOKS OF HOME OFFICE

Trasaksi – transaksi Entry/Jurnal


Pengiriman barang dagang harga pokok Branch ¹ 5 5.100
dan pembebanan biaya angkut ke kantor
cabang ¹ 5. Shipments to Branch ¹ 5 4.500

Cash 600

Permintaan untuk mengirim barang dari Shipments to Branch ¹ 5 4.500


kantor cabang ¹ 5 ke cabang ¹ 8. Kantor
cabang ¹ 8 dibebankan harga pokok dan Shipments to Branch ¹ 8 4.500
biaya angkut normal; kantor cabang ¹5 di
kredit untuk pembebanan barang yang Branch ¹ 8 5.150
dikirim mula-mula ditambah biaya angkut
yang telah dibayar untuk pengiriman ke Excess Freight on Interbranch –
kantor cabang ¹ 8.
Transfer of Merchandise 400

Branch ¹ 5 5.550

BOOKS OF BRANCH ¹ 5

Transaksi – transaksi Entry / Jurnal


Penerimaan barang dan pembebanan untuk Shipments from Home Office 4.500
harga pokok dan biaya angkut.
Freight In 600

Home Office 5.100

Pengiriman barang-barang atas permintaan Home Office 5.550


kantor pusat; pembebanan kepada kantor
pusat sebesar pembebanan mula – mula Shipments from Home Office 4.500
ditambah pembayaran biaya angkut untuk
pengiriman barang lanjutan ke kantor
cabang ¹ 8. Freight In 600

Cash 450

BOOKS OF BRANCH ¹ 8

Transaksi – transaksi Entry / Jurnal


Penerimaan barang-barang dari kantor Shipments from Home Office 4.500
cabang ¹ 5; pembebanan diakui untuk
harga pokok barang dari biaya angkut Freight In 650
normal.
Home Office 5.150

Asumsi Ilustrasi :

 Kantor cabang tidak bertanggung jawab atas kelebihan biaya angkut tersebut dan
dibebankan untuk dilaporkan pada buku-buku kantor pusat.

 Kelebihan biaya angkut yang timbul akibat kesalahan pemesanan barang-barang


oleh suatu cabang atau dari beberapa kantor cabang lainnya, maka pembebanan tersebut
dibenarkan oleh cabang dan dilaporkan dalam buku-buku kantor cabang.

Pengiriman barang dagang ke kantor cabang

Difakturkan kantor pusat dengan harga :

A. Harga melebihi (diatas) harga pokok (cost).

B. Harga penjualan eceran (retail sales price)

A. Pengiriman kantor cabang, difakturkan diatas harga pokok.

1. Hubungan umum : Kantor pusat menyediakan barang dagangan untuk masing-masing


kantor cabang

2. Hubungan khusus : Kantor pusat menetapkan harga faktur diatas harga pokok untuk setiap
pengiriman barang dagangan ke kantor cabang

a. Tujuan penetapan harga faktur diatas harga pokok

Kepala kantor cabang tidak dapat mengetahui secara lengkap informasi laba aktual dari hasil
operasi kantor cabang.
b. Prosedur akntansi hubungan kantor pusat dengan kantor cabang

1. Pada saat pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang. Peristiwa ini
terjadi selam periode akuntansi.

2. Pada saat pelaporan nilai persediaan barang dagangan oleh kantor cabang ke kantor pusat.
Peristiwa ini terjadi pada akhir periode akuntansi, dan kantor cabang mengirimkan pelaporan
laba / rugi bersih.

1. Pada saat pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang

Pengiriman barang dagangan :

· Harga Pokok ( cost ) $ 10.000

· Harga Difakturkan $ 12.000

( cost + 20 % )

HO BO 1
Branch ¹ 1 12.000 Shipment from home office 12.000

Shipment to Branch ¹ 1 10.000 Home office 12.000

Unrealized Intercompany

Inventory Profit 2.000

2. Pelaporan nilai sisa persediaan oleh kantor cabang ke kantor pusat

Pengiriman barang dagangan

Customer

BO ¹ 1

HO
Harga diafakturkan $ 12.000 Penjualan $ 8.600

Pelaporan nilai sisa persediaan $ 8.400

HO BO ¹ 1

 Menilai harga pokok  Melaporkan laba bersih


penjualan sebenarnya :
Hasal Penjualan $ 8.600
( Harga faktur – Nilai sisa persediaan )
Harga Pokok Penjualan :
÷
- Harga pokok
( $ 12.000 – 8.400 ) ÷
Barang yang
$ 3.600 ÷ 1,2% = $ 3.000
Diterima dari
 Menilai laba BO ¹ 1 terlalu
rendah $ 600 ( = $ 3.600 – $ 3.000 HO $ 12.000
)
- Nilai sisa per-
 Menghitung Unrealized
Intercompany Inventory Profit sediaan $ 8.400 $ 3.600

$ 1.400 ( = $2.000 – $ 600 ) $ 5.000

Transaksi Home Office Book Branch Book


Income Summary 5.000
 Untuk menutup
laba kantor cabang pada Branch ≠ 5.000 Home Office 5.000
perkiraan kantor pusat.
Branch ≠ 1 Income 5.000
 Untuk mengakui
laba kantor cabang pada
buku kantor pusat.

Unrealized
 Untuk
mengurangkan perkiraan Intercompany
laba yang belum
direalisasi guna Inventory Profit 600
menyeimbangkan dan
membenarkan laba kantor Branch ≠ 1 Income 600
cabang terlalu rendah.

Branch ≠ 1 Income 5.600


 Untuk menutup
laba kantor cabang ke Income Summary 5.600
dalam perkiraan ikhtisar
rugi laba

Saldo “ Unrealized Intercompany Inventory Profit “ disajikan di neraca HO sebagai pengurang


perkiraan Investasi di BO.

B. Pengiriman barang ke kantor cabang difakturkan dengan harga jual eceran

1. Hubungan Umum : Kantor pusat menyediakan barang dagangan untuk masing-masing


kantor cabang.

2. Hubungan Khusus : Kantor pusat menetapkan harga faktur untuk setiap pengiriman barang
dagangan ke kantor cabang berdasarkan harga jual eceran.

a. Tujuan menetapkan harga faktur berdasarkan harga jual eceran.

v Merahasiakan informasi laba aktual dari hasil operasi kantor cabang.

v Mengendalikan barang dagangan yang diurus kantor cabang menjadi lebih efektif.

b. Prosedur akuntansi hubungan kantor pusat dengan kantor cabang.

1) Pada saat pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang, terjadi selama
periode akuntansi. Akuntansi di HO dan BO sama dengan harga faktur di atas harga pokok.

2) Pada saat pelaporan nilai sisa persediaan barang dagangan sekaligus pelaporan laba bersih
oleh kantor cabang ke kantor pusat, terjadi pada akhir periode akuntansi. Akuntansi di HO dan
BO sama dengan harga faktur di atas harga pokok.

Contoh penilaian sisa persediaan ( Exercise, NO.5 )

The Berckeley branch of the Bruin Co, is billed for merchandise by the home office at 20 %
above cost. The branch in turn price merchandise for sales purposes at 25 % above billed price.
On January 17 all the branch merchandise is destroyed by fire. No insurance was main rained.
Branch accounts show the following information :
Mercahndise Inventory, Jan. 1 ( at billed price ) Rp. 26.400

Shipment from Home Office ( Jan 1 – 17 ) Rp. 20.000

Sales Rp. 15.000

Sales Return Rp. 2.000

Sales Allowance Rp. 1.000

a. What was the cost of merchandise destroyed ?

b. Prepare the entries on both the branch book and the home office books to record the loss
( Assume perpetual inventory record ).

Solusi penilaian sisa persediaan

a. The cost of the merchandise distroyed was $ 30.000

Total merchandise acquired from HO, at billed price :

v Inventory, Januari 1 $ 26.400

v Shipment from HO, Jan. 1 – 17 $ 20.000

$ 46.400

Cost of goods sold, Jan. 1 – 17, at billed price :

v Net Sales, $ 13.200 ÷ 1,25 or $ 10.400

Merchandise on hand, Jan 17, at billed price $ 36.000

Merchandise on hand, Jan 17, at cost $ 36.000 ÷ 1,20 or $ 30.000

Anda mungkin juga menyukai