A. Pengertian Trend
Trend adalah hak yanag sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa,
trend juga dapat didefenisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi
pada saat ini yang biasanya sedang populer dimasyarakat.
B. Pengertian Isu
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi terjadi
atau tidak terjadi pada masa mendatang. Isu adalah sesuatu yang sedang
dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas faktanya atau buktinya.
C. Pengertian Trend dan Isu dalam Keperawatan Kegawatdaruratan
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang di bicarakan banyak
orang tentang praktek / mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun
tidak.
Keparawatan gawat darurat adalah pelayanan profesioanal keperawatan yang di
berikan pada pasien dengan kebutuhan urgen dan kritis. Namun UGD dan klinik
kedaruratan sering di gunakan untuk masalah yang tidak urgen. Yang kemudian
filosofi tentang keperawatan gawat darurat menjadi luas, kedaruratan yaitu apapun
yang di alami pasien atau keluarga harus di pertimbangkan sebagai kedaruratan
Pelayanan gawat darurat tidak hanya memberikan pelayanan untuk
mengatasi kondisi kedaruratan yang di alami pasien tetapi juga memberikan asuhan
keperawatan untuk mengatasi kecemasan pasien dan keluarga. Sistem pelayanan
bersifat darurat sehingga perawat dan tenaga medis lainnya harus memiliki
kemampuan, keterampilan, tehnik serta ilmu pengetahuan yang tinggi dalam
memberikan pertolongan kedaruratan kepeda pesien.
H. Penanganan Bencana
Penyelenggaraan penanganan bencana sendiri terbagi menjadi tiga.
Ketiganya dibedakana karena membutuhkan penangana yang berbeda.
1) Prabencana
Penanggulangan bencana prabencana meliputi situasi tidak terjadi
bencana dan situasi terdapat potensi bencana. Dalam hal tidak terjadi
bencana pemerintah dapat melakukan perencanaan penanggulangan
bencana. Pemerintah secara geografis dapat menentukan wilayah rawan
bencana. Pemetaan terhadap wilayah yang rawan dan berpotensi
menimbulkan bencana ditujukan apabila terjadi bencana pemerintah dapat
mengambil tindakan sesuai prediksi. Kegiatan pencegahan juga dapat
dilakukan dengan mempersiapkan sarana atau teknologi tepat guna yang
dapat meminimalkan atau mencegah bencana. Pemerintah juga dapat
melakukan pendidikan seperti simulasi keadaan tsunami dahulu di Aceh
pascabencana.
Penanggulangan bencana dalam hal terdapat potensi bencana meliputi:
a. Kesiap siagaan
Dilakukan dengan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian dan melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Upaya siap siaga dengan
mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menghadapi bencana.
Uji coba dan simulasi keadaan bencana harus dilakukan agar
memberikan pengetahuan bagi warga mengenai proses evakuasi
serta tempat evakuasi. Alat teknologi canggih yang dapat
mendeteksi adanya bencana harus disiapkan. Contohnya mercusuar
yang dapat mendeteksi gelombang dan getaran pada permukaan
bumi di bawah laut.
b. Peringatan dini
Upaya pemberian peringatan sesegera mungkin kepada
masyarkat tentang potensi dan kemungkinan terjadinya bencana
pada suatu lokasi oleh badan yang berwenang. Upaya peringatan
dini diawali dengan kegiatan pemantauan bencana sevara intensif
oleh petugas atau badan yang telah ditunjuk pemerintah. Nantinya
hasil pengamatan tersebut akan dianalisis oleh para ahli dan
diputuskan mengenai penetapan status bencana. Nantinya informasi
tersebut akan disebarluaskan kepada khalayak ramai dan dijadikan
dasar dalam pengambilan tindakan oleh masyarakat.
c. Mitigasi bencana
Merupakan upaya mengurangi resiko bencana dengan
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi bencana. Kegiatan mitigasi dilakukan
dengan pelaksanaan tata ruang serta pembangunan infrastruktur.
Kegiatan pendidikan, penyuluhan, serta pelatihan juga merupakan
bagian dari upaya mitigasi.
2) Tanggap darurat
Keadan tanggap darurat merupakan keadaan dimana bencana benar-
benar terjadi pada saat itu. Ketika bencana terjadi segera dilakukan analisa
untuk mengidentifikasi cakupan lokasi bencana, jumlah korban, kerusakan
bangunan, gangguan terhadap pelayanan umum dan pemerintahan, serta
kemampuan sumberdaya alam maupun sumber daya buatan.
Hal yang paling penting ketika terjadi bencana dalah proses
evakuasi atau penanganan bencana. Pada bencana alam kegiatan evakuasi
harus dilakukan agar menghindarkan jumlah korban jiwa yang banyak. Pada
bencana nonalam kesigapan badan khusus yang telah dibentuk harus
dioptimalkan.
3) Pasca bencana
Pasca bencana menjadi penting karena ini merupakan titik tolak
setelah terjadi bencana. Fungsi pemerintah pada dasarnya untuk
mengembalikan pada keadaan semula dan melakukan normalisasi fungsi
pemerintahan. Acap kali setelah terjadi bencana muncul berbagai kerugian
baik harta maupun jiwa. Korban bencana pun sering mengalami trauma
yang berkepanjangn akibat terjadinya suatu bencana. Kegiatan penanganan
pasca bencana meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi.
Rehabilitasi
Kegiatan perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan
publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah
pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau
berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pasca bencana.
Rekonstruksi
Pembangunan kembali semua sarana dan prasarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkatan
pemerintah maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial, budaya, tegaknya
hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam
segala aspek kehidupan di wilayah pasca bencana.
o Korban Dewasa
Pick a back (menggendong)
Korban digendong dan berada dibelakang penolong dan igunakan
untuk korban sadar. Teknik ini sama seperti yang dilakukan pada
anak.
Memapah (one rescuer assist)
Tindakan yang aman untuk korban yang adar dan dapat dengan
jalan memapahnya. Caranya dengan berdiri disampingnya pada
bagian yang sakit ( kecuali pada cederaekstremitas atas) dengan
melingkarkan tangan pada pinggang korban dan memegang
pakaiannya pada bagian pinggul dan lingkarkan tangan korban di
leher penolong dan memegangnya dengan tangan yang lain.
Menyeret (One Rescuer Drags)
Dapat digunakan untuk korban yang sadar maupun tidak sadar, pada
jalan yang licin (aman dari benda yang membahayakan) seperti lantai
rumah, semak padang rumput, dlla. Caranya dengan mengangkangi
korban dengan wajah menghadap ke wajah korban dan tautkan
(ikatkan bila korban tidak sadar) kedua pergelangan korban dan
lingkarkan di leher. Merangkak secara perlahan-lahan.
Kontraindaksinya adalah patah atau cedera ekstemitas atas dan
pundak (scapula).
Fireman Lift
Merupakan tindakan yang aman bagi korban baik dalam keadaan sadar
ataupun tidak sadar tetapi tidak terjadi fraktur pada ekstremitas atas atau
vertebra. Biasanya digunakan pada korban dengan berat badan ringan.
Memapah
Korban berada ditengah-tengah penolong dan cocok untuk
korban sadar maupun tidak sadar dan tidak mengalami cedera
leher
Mengangkat
Cara paling aman untuk melakukan evakuasi pada korban yang tidak
sadar dan mengalami cidera multipel. Penolong lebih dari 2 orang
dimana tiga/dua penolong mengangkat badan dan salah seorang dari
anggota tim memfiksasi kepala korban. Pengangkatan ini dilakukan
secara sistematis dan terkoordinir untuk menghindari cidera yang
lainnya.
Evakuasi tanpa menggunakan tandu dilakukan untuk memindahkan
korban dalam jarak dekat atau menghindarkan korban dari bahaya yang
mengancam. Untuk evakuasi dengan jarak jauh seringan apapun cedera
korban usahakan untuk mengangkutnya dengan menggunakan tandu.
o Korban lebih dari satu
o On Stage Triage
Dalam keadaan ini korban dikelompokkan berdasarkan berat/ringannya
trauma yang diderita
Penggolongan korban trauma didasarkan pada kondisi ABC (airway,
breating, circulation)
o Penggolongan korban dibagi kedalam :
Merah : pasien dengan kondisi airway terganggu
Kuning : pasien dengan kondisi sirkulasi darah dan pernapasan
terganggu
Hijau : pasien yang mengalami luka ringan dan mampu untuk berjalan
Hitam : korban meninggal dunia
o Dalam keadaan darurat korban dengan kemungkinan hidup lebih tinggi
harus didahulukan
o Korban dengan luka lebih parah dan paling memungkinkan untuk
ditolong terlebih dahulu harus didahulukan
o Perhatikan adanya keadaan yang dapat memperparah keadaan korban