Lapsus CF Tibia Plateau
Lapsus CF Tibia Plateau
Pembimbing :
dr. Harri Haryana, Sp.KFR
Disusun Oleh :
1
CASE REPORT
OPEN FRACTURE TIBIAL PLATEAU SINISTRA SCHATZER TYPE VI
POST ORIF
Diajukan Oleh :
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing Ilmu Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Pembimbing:
dr. Harri Haryana, Sp.KFR (...............................)
Dipresentasikan dihadapan:
dr. Harri Haryana, Sp.KFR (...............................)
2
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Bp. S
TTL : Wonogiri, 27 Juli 1980
Umur : 38 tahun
Alamat : Boyolali
Pekerjaan : Wiraswasta
No. RM : 324xxx
Tanggal MRS : Sabtu 27 Oktober 2018
II. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama: Nyeri pada kaki kiri
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang laki-laki usia 38 tahun datang diantar ke IGD RSO. DR.
R. SOEHARSO dengan keluhan nyeri pada kaki kiri. Pada pukul 05.00
pasien mengalami kecelakaan tunggal dengan mengendarai sepeda
motor akibat menghindari lubang dan banting ke kanan menabrak
pohon. Pada saat kejadian pasien menggunakan helm dan tidak
mengonsumsi minuman beralkohol. Keluhan nyeri disertai dengan tidak
dapat digerakkan, ngilu dan mati rasa. Pasien mangatakan pada kaki
kirinya mengalami luka robek dan tidak terdapat luka maupun memar
dibagian lain.
Pasien menyangkal adanya luka benturan pada kepala, tidak ada
darah yang keluar dari telinga dan hidung. Keluhan lain seperti pingsan
disangkal, nyeri kepala disangkal, mual muntah disangkal, sesak
disangkal, nyeri pinggang disangkal.
Pasien dilakukan ORIF ± 4 jam setelah masuk rumah sakit, 1
hari setelah operasi pasien mulai untuk latihan duduk dan berjalan
menggunakan kruk.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat operasi : disangkal
3
- Riwayat mondok di rumah sakit : disangkal
- Riwayat hipertensi : disangkal
- Riwayat diabetes melitus : diakui
STATUS INTERNUS
- Kepala : normocephal, simetris, deformitas (-)
- Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pupil bulat, isokor, reflek kornea (+/+)
- THT : deformitas telinga (-), deviasi hidung (-),
deformitas palatum (-)
- Mulut : bibir tidak sianosis
- Leher : deformitas (-), pembesaran KGB (-)
- Kulit : anemis (-), sianosis (-)
- Thorax :
Pulmo :
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis,
retraksi (-)
Palpasi : fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : SDV (+/+), ronkhi (-/-), wheezing
4
(-/-)
Jantung :
Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba di SIC V linea
midklavikula sinistra
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas
normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-) ,
gallop (-)
- Abdomen :
SISTEM NEUROMUSKULOSKELETAL
Postur : dapat duduk, dapat berdiri namun tidak dapat berjalan
dengan kedua kaki
Gait : sulit berjalan
Nervi cranialis : dalam batas normal
5
RANGE OF MOTION (ROM) PADA EKSTREMITAS INFERIOR
Knee
0° 0°
Ekstensi
0°-135° 0-135°
Flexi
Hip
Ekstensi 5°-20° 5°-20°
Fleksi 0°-120° 0°-120°
Abduksi 0°-40° 0°-40°
Adduksi 0°-25° 0°-25°
Endo Rotasi 0°-35° 0°-35°
Ekso Rotasi 0°-45° 0°-45°
6
MANUAL MUSCLE TESTING (MMT) PADA EKSTREMITAS
INFERIOR
ANKLE Dorsoflexsor 5 4
Plantarflexor 5 4
KNEE Ekstensor 5 5
Flexi 5 5
HIP Ekstensor 5 5
Fleksor 5 5
Abduksor 5 5
Adduksor 5 5
SENSIBILITAS
Sensibilitas Dextra Sinistra
Sensorik protopatik N N
Sensorik proprioseptik N N
7
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto Rontgen
a. Sebelum operasi (29 oktober 2018)
8
b. Setelah operasi
2. Laboratorium
Hasil Laboratorium :
9
Hematokrit 34 37-47%
Leukosit 9.300 4.000-10.000/µL
Eritrosit 3,8 3,50-5,50
Trombosit 374.000 150.000-500.000
GDS 192 <120mg/dL
Kesan: Anemia
Leukositosis
Hiperglikemi
DIAGNOSIS
1. Diagnosis Klinis
Nyeri pada kaki kiri
2. Diagnosis Medis :
Open fracture tibial plateau sinistra schatzer type VI post orif
3. Diagnosis Fungsional :
a. Impairment
- Keterbatasan gerak pada ekstremitas bawah kiri
- Nyeri pada region cruris sinistra post OP
b. Disability
- Gangguan pada aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS)
c. Handicap
- Keterbatasan dalam aktivitas
- Pasien tidak dapat melakukan pekerjaannya sebagai wiraswasta
- Pasien mendapatkan support dari keluarga dan lingkungannya.
10
2. Body Structures
a. Tibia plateaus sinistra schatzer type VI
a. Activity
a. Keterbatasan saat berdiri
b. Keterbatasan saat berjalan
c. Keterbatasan saat ke toilet
d. Keterbatasan saat jongkok
b. Participation
Setelah mengalami kecelakaan, pasien tidak berpartisipasi / bekerja seperti
sebelumnya.
c. Environmental Factors
Pasien mendapat support dari lingkungan sekitar
d. Personal Factor
Kecemasan terhadap sakit yang diderita.
1. Fisioterapi
- Active ROM
- Isometric exercise
2. Okupasi terapi
Latihan Aktivitas sehari-hari (ADL)
3. Ortotik prostetik
Kruk
PROGNOSIS
a.Quo ad vitam :dubia ad bonam
b. Quo ad sanationam : dubia ad bonam
c. Quo ad funcionam : dubia ad bonam
11