Anda di halaman 1dari 4

Rotasi KAP, bukan partner sebagaimana yang telah dimiliki KAP

terdahulu.
Dapat lebih setuju. Hal ini menjaga etika dan
 Membutuhkan waktu dan biaya dalam
independensi auditor, namun tetap memiliki
melakukan tender rutin atau pemilihan
pro dan kontra.
auditor yang baru.
Pro (sudut pandang KAP):
Jika hanya diberlakukan rotasi partner audit,
 Menjaga independensi auditor. ada kecenderungan bahwa KAP akan memiliki
 Meningkatkan objektivitas auditor. ketergantungan ekonomi dengan kliennya.
Tentunya hal tersebut dapat mempengaruhi
 Mencegah tumbuhnya hubungan istimewa
independensi auditor. Rotasi partner audit
antara KAP dengan kliennya, sehingga
dapat diberlakukan dengan tetap
menjaga professional skepticism auditor.
memberlakukan rotasi KAP.
Kontra (sudut pandang KAP):
Hubungan antara risiko bisnis dan risiko audit
 Membuat setiap KAP fokus untuk bersaing
Adanya risiko bisnis pada suatu entitas akan
mencari klien dibandingkan meningkatkan
memunculkan risiko audit apabila auditor tidak
kualitas audit.
melakukan audit yang memadai. Sifat dan
 Kualitas audit yang dihasilkan dapat
industri bisnis klien akan mempengaruhi risiko
menurun pada tahun-tahun pertama
bisnis yang akan dialaminya dan akan
setelah dilakukannya rotasi KAP. Karena
mempengaruhi risiko salah saji pada laporan
KAP yang baru harus dapat memahami
keuangannya. Auditor harus bisa mengetahui
kembali dari awal client specific knowledge.
risiko bisnis klien agar dapat memperkecil
 Biaya audit yang dikeluarkan menjadi lebih
munculnya risiko audit. Oleh karena itu,
besar, dengan penambahan signifikan pada
pemahaman menyeluruh atas bisnis dan
biaya transisi.
industri klien, serta pengetahuan tentang
Pro (sudut pandang klien): operasional perushaan klien merupakan hal
yang penting dalam melakukan suatu audit yang
 Munculnya perspektif berbeda oleh KAP memadai.
yang baru.
 Mendapatkan hasil audit yang lebih Risiko bisnis dan risiko audit dibedakan dalam
objektif. pemahaman konsep Risk Based Audit dalam
ISA
Kontra (sudut pandang klien):
Adanya perbedaan nature dari kedua risiko.
 Memungkinkan perusahaan melakukan Risiko bisnis merupakan risiko yang berasal dari
opinion shopping. klien karena kegagalannya mencapai tujuan,
 Membutuhkan upaya lebih untuk sedangkan risiko audit berasal dari auditor
memberikan informasi yang dibutuhkan sendiri karena kegagalannya memberikan opini
oleh KAP yang baru agar dapat memiliki audit yang tepat.
pemahaman tentang perusahaan
ISA lebih menyarankan untuk menggunakan
pedekatan Top Down Approach dalam menilai
Audit Risk (terutama dalam menilai risiko dari laporan keuangan dan operasional bisnis,
IR dan CR) dibandingkan dengan pendekatan sehingga dapat mengurangi audit risk. Selain
Bottom Up Approach itu, auditor harus memahami hubungan auditor
terhadap klien sebagai dasar pertimbangan
Karena pada Top down approach, auditor akan
apakah apabila menerima klien hal tersebut etis
mencari risiko keseluruhan (overall risk) dan memenuhi professional requirements
terhadap internal control atas pelaporan (Independen, kompeten).
keuangan. Kemudian setelah itu, auditor akan
memeriksa entity-level control, lalu fokus pada Faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam
akun yang signifikan. Lebih lanjut lagi, proses evaluasi penerimaan klien audit
Pengukuran audit risk akan menjadi lebih
relevan karena Auditor harus mengenali bisnis Klien baru:
dan industry klien terlebih dahulu, baru  Investigasi calon klien; Melakukan
kemudian melakukan assessment terhadap wawancara dengan auditor sebelumnya,
risiko bisnis klien dan selanjutnya melakukan menyewa investigator profesional,
assessment risk dari material misstatements, menggunakan departemen akuntansi
baik yang berupa Inherent Risk maupun yang forensik.
berupa Control Risk.
 Informasi mengenai klien; Auditor harus
Contoh resiko bisnis yang dapat terjadi di memeriksa informasi mengenai
industri telekomunikasi dan dampaknya background bisnis, laporan keuangan, dan
terhadap aktiva tetap industri dari klien.

 Adanya produk yang menjadi kuno karena Klien lama:


banyaknya kompetitor dengan teknologi
 Konflik sebelumnya dalam lingkup audit;
baru. Hal tersebut akan memunculkan
Mencari apakah di masa lalu terdapat
unused equipment atau juga potentially
material misstatement dalam laporan
unsalable inventory yang pada akhirnya
keuangan dengan memeriksa working
akan memunculkan kemungkinan
papers tahun – tahun sebelumnya.
misstatement pada laporan keuangan.
 Tipe opini dan fees; Negosiasi mengenai fee
 Adanya impairment yang besar terhadap
yang akan disepakati antara klien dengan
goodwill, patent, dan fixed asset lainnya.
KAP yang akan mengaudit.
Sehingga akan mempengaruhi fair
 Litigasi tertunda antara KAP dengan klien;
presentation-nya pada laporan keuangan.
Jika klien terlibat dalam litigasi (proses
(Hayes)
pengadilan) dengan auditor, apabila auditor
Seorang akuntan publik harus melakukan terus mengaudit klien yang dapat
seleksi terhadap perusahaan yang akan membahayakan independensi auditor.
diterima sebagai klien  Management integrity; KAP melihat
bagaimana integritas manajemen klien,
Untuk memastikan bahwa klien yang akan apakah meragukan atau tidak.
diterima merupakan klien yang memiliki latar
belakang dan integritas yang baik dalam hal
Pengaruh faktor-faktor tersebut dengan partner
perencanaan audit
manajer
Untuk klien baru, investigasi calon klien dengan
melakukan konsultasi dengan auditor senior
sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui apakah auditor dapat sesuai junior
dengan persyaratan etika dalam independensi,
kompetensi spesifik, dan lain sebagainya. Selain Partner-manajer: engagement, manajer-senior:
itu, dengan mendapatkan informasi mengenai planning, senior-junior: excecution
background bisnis, laporan keuangan, dan
industri dari klien. Hal itu dapat membantu Review
auditor untuk mengidentifikasi dan mengerti
Yang diperiksa bukan kebenaran angkanya tapi
peristiwa, transaksi, dan praktek yang mungkin
kesesuaian penyajiannya.
memiliki efek yang signifikan terhadap laporan
keuangan atau laporan audit. Sedangkan, untuk AR* = (IR x CR)** x DR *auditor factor
klien lama dapat melihat apakah ada konflik **given factor
sebelumnya dalam lingkup audit dengan
memeriksa kembali working papers tahun- DR (turun) = AR (turun) / IR (naik) x CR (naik)
tahun sebelumnya akan mempermudah
Detection risk
perencanaan audit dalam hal internal control
yang akan diterapkan, menetapkan prosedur Cara meminimalisir:
yang mampu mengidentifikasi perubahan yang
signifikan, dan pengumpulan bukti-bukti secara  Nature: untuk mengetahui kebenaran
komprehensif. Selain itu, auditor mampu dengan konfirmasi
mengidentifikasi inherent risk, control risk, dan  Timing: harus tepat
detection risk untuk mengurangi audit risk.  Sample
Apabila risiko – risiko yang ada cukup berat
Kalo tepat 3-3 nya bisa diminimalisir.
maka auditor dapat menolak klien tersebut.
Semakin besar ruang lingkup bisnis,
Apa yang dilakukan AP/auditor apabila
kompleksitas bisnis dan industry, semakin
ditengah proses audit diminta untuk
besar potensi terjadinya misstatement.
melakukan pelanggaran?
Inherent risk tinggi.
Anda employee/profesional
Adanya hubungan berkebalikan antara DR
Apa yang dilakukan oleh partner?
dengan IR dan CR
Melakukan engagement, dengan mempelajari
DR (turun) = IR (naik) x CR (naik)… (1)
client bersama dengan manajer untuk
mengetahui strategi objektif. Serta melakuka DR (naik) = IR (turun) x CR (turun)… (2)
review terhadap pekerjaan manajer, senior
auditor, dan junior auditor. (1) Nature: appropriate, timing: harus pas,
sample: naik
(2) Nature: appropriate, timing: tidak terlalu
penting bs disesuaikan, sample: turun

Bagaimana jika auditor memiliki saham di


perusahaan klien

Dilihat dari seberapa besar saham, bisa


dialihkan kepiramida yang lain. Kalo tetep mau
piramida itu yang urus, auditornya pindah ke
piramida lain. Tapi kalo yang punya partner ga
mungkin partner dipindahin ke piramida lain
jadi ga bisa samsek, mau seberapapun besar
sahamnya.

Anda mungkin juga menyukai