Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membahas masalah ekonomi tidak luput dari yang namanya pemasaran atau promosi. Bagi
perusahaan baik yang bergerak di bidang industri maupun jasa, promosi merupakan suatu cara
untuk memperkenalkan produk yang telah dihasilkan kepada konsumen. Selain itu, promosi juga
menjadi salah satu tonggak pengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh laba untuk
pengembangan produk-produknya dan kelangsungan usahanya.
Konsumen tidak akan mengenal apalagi membeli suatu produk apabila tidak mengetahui
kegunaannya, di mana produk dapat diperoleh, berapa harganya dan keunggulan yang dimilikinya.
Oleh sebab itu, konsumen sebagai sasaran produk atau jasa penting untuk mendapatkan informasi
yang jelas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan,
yakni sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan produksi?
2. Bagaimana cara mencari Pendanaan Usaha?
3. Apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan Usaha Perijinan?
4. Bagaimana cara Menciptakan Jejaring Bisnis?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan paper ini adalah :
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan produksi.
2. Untuk memahami cara meraih pelanggan.
3. Untuk mengetahui cara mencari Pendanaan Usaha.
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Laporan Keuangan Usaha Perijinan.
5. Untuk memahami cara Menciptakan Jejaring Bisnis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Produksi
2.1.1 Pengertian produksi
Produksi adalah suatu upaya yang di gunakan dalam rangka menambah nilai pada suatu barang.
Arah kegiatannya ditujukan kepada upaya - upaya pengaturan yang sifatnya menambah atau
menciptakan kegunaan dari suatu barang atau jasa.
Untuk melaksanakan kegiatan produksi tersebut perlu dibuat suatu perencanaan yang menyangkut
apa yang akan di produksi, berapa angarannya dan bagaimana pengawasannya. Bahkan harus pula
dipikirkan kemana hasil produksi akan didistribusikan karena pendistribusian dalam bentuk
penjualan hasil produuksi pada akhirnya menunjang untuk kelanjutan proses produksi.
Pada hakikatnya, kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan jika tesediafactor faktor produksi
anatar lain dalah sebagai berikut:
1) Man (tenaga kerja)
2) Money (uang)
3) Material (bahan)
4) Method (metode)
2.1.2 Perancangan Produk
Dalam perancangan produk ada dua pendekatan yang digunakan yaitu sebagai berikut:
a. Pendekatan pelanggan atau konsumen
Untuk pendekatan ini ,perancangan produk lebih diarahka pada bagaimana memenuhi
selera pelanggan agar mereka terpuaskan.
b. Pendekatan pesaing
Perancangan produk lebih diarahkan pada cara pesaing berupaya meningkatkan kepuasan
pelanggan untuk memenangkan persaingan,perancangan produk lebih pada
memanfaatkan kelemhan pesaing menjadi keunggulan.
Perencanaan produk mencakup design (untuk barang), manfaat, kualitas dan harg, ukuran
(barang), keunggulan dari produk lain.
Adapun hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan skala proses produksi barang
dan jasa adalah sebagai berikut:
1) Produk apa yang akan diproduksi
2) Kapan kegiatan proses produuksi akan dimulai
3) Berapa besarnya dana yang diperlukan
4) Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan
5) Peralatan apa yang diperlukan
6) Berapa tingkat persediaan bahan baku yang di perlukan
Syarat syarat dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa di antaranya sebagai
berikut:
1) Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha
2) Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus sederhana dan mudah dijalankan
3) Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus dapat memberikan analisis dan
klasifikasi tentang kegiatan operasi proses produksi
Adapun tahap tahapan di dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa sebagai berikut:
a.Routing
Menetapkan dan menentukan termasuk penyusunan alat alat yang di pergunakan.
b. Scheduling
Menetapkan dan menentukan jadwal operasi proses produksi yang disinergikan sebagai suatu
kesatuan.
c. Dispatching
Menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai melaksanakan operasi proses
produksi yang direncanakan di dalam routingdanscheduling
d. Followup
Menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorng
terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi proses produksi
2.1.3 Proses Produksi
Proses produksi merupakan kegiatan pembuatan, pengubahan dan lah penciptaan untuk
meningkatkan nilai guna suatu barang.sifat produksi adlah mengolah yaitu mengolah bahan baku
dan bahan pembantu secara manual atau deengan peralatan sehinggmenghasikan suatu produk
yang nilainya lebih dari barang semula
Proses produksi di bedakan menjadi 2 yaitu: yang pertama proses produksi terus menerus dan yang
kedua proses produksi berselingan

2.2 Meraih Pelanggan


a. Memberikan Bonus pada pelanggan
Pelanggan akan merasa senang jika diberi sebuah Bonus. siapa sih yang nggak suka bonus?
Mungkin banyak wirausahawan yang memikirkan ulang soal pemberian bonus pada pelanggan.
jika perhitungannya salah akan merugikan usaha itu sendiri.
b. Memberikan Undian / Kupon Berhadiah.
Pada sebuah toko yang memberikan kupon setiap pembelian Rp xxxxxx? atau Penjual Air Galon
Mineral, kumpulkan 10 kupon gratis isi ulang, setiap isi ulang dapat satu kupon. Hal ini akan
mendatangkan pelanggan setia, karena pelanggan akan mengunpulkan kupon untuk mendapatkan
hadiahnya.
c. Memberikan Garansi.
Biasanya orang mencari barang atau jasa yang mempunyai garansi. Garansi juga bisa
membuktikan bahwa barang atau jasa anda memiliki kualitas yang bagus. Pelanggan akan senang
dan setia pada jasa dan produk yangdi berikan jika produk dan jasa tersebut bergaransi

2.3 Pendanaan Usaha


Menjadi wirausaha dan memulai bisnis sendiri adalah impian banyak orang. Sayangnya, banyak
yang bingung harus mulai dari mana. Bingung juga harus bisnis apa, dan kapan sebaiknya memulai
bisnis yang paling tepat.
Ribuan pertanyaaan berkelebat di benak, yang aslinya sih, bukan pertanyaan, tapi keragu-raguan.
Untukmemulai jadi pebisnis tangguh :
a. Mimpi sebagai awal .
A dreamiswhereitallstarted. Bangunlah mimpimu! Ya, bangun mimpi dan pastikan saat bermimpi
kamu tidak sedang tidur! Beneran. Setelah membangun mimpi, segera catat mimpi-mimpimu,
sehingga jelas dan terencana. Lah, mimpi kok pake rencana? Iya, bahkan mimpipun harus dicatat
dan dinyatakan, agar mudah mengukur pencapaiannya. Ingat, dari seorang pemimpilah semua hal
tentang inovasi produk, cara pelayanan, jasa, dan ide bisa laku dijual dan sukses. Karena mimpi
tidak ada batasnya, tidak bayar pula, mimpilah dengan berani, dan beranilah bermimpi besar.
Dalam dunia mimpi, tidak ada yang tidak mungkin. Tidak ada yang tidak bisa. Semua serba
mungkin, semua serba bisa!
b. Percaya dan Yakin
Percaya dan yakin bahwa Anda mampu untuk meraih mimpi dan kesuksesan. Andrie Wongso
bilang,“Sukses adalah hak saya”. Karena keyakinan dan kepercayaan ini, segala kendala dan
tantangan yang ada di depan akan mudah ditaklukkan, dan kamu merasa ringan saja
melakukannya.
c. Mulailah dari hal yang Anda sukai
Temukan passion kamu. Passion itu adalah suatu hal yang jika kamu mengerjakannya, maka
hasilnya lebih baik dari orang lain meski tidak dibayar. Atau, suatu pekerjaan yang kamu mampu
lakukan berjam-jam, berlama-lama, saat orang lain bosan, kamu masih saja melakukannya.
Mulailah usaha dari hal-hal yang kamu sukai. Sehingga antusiasme akan terus terjaga, meski pada
saat-saat sulit. Carilah passion kamu.
d. Ketahui dan Belajarlah Dasar-dasar Bisnis
Dasar-dasar Bisnis harus dipelajari, misalnya bagaimana melakukan hal ini:
*BUY LOW, SELL HIGH, PAY LATE, COLLECT EARLY* (beli lebih murah, jual dengan
harga tinggi, lakukan pembayaran di belakang, dan terimalah pembayaran di depan). Ilmu dasar
berbisnis mutlak harus dipelajari. Aspek-aspek produksi, pemasaran, keuangan dan
pengembangan bisnis adalah aspek utama yang harus diketahui.
e. Jangan Takut Mengambil Resiko
Orang sukses adalah pengambil resiko. Jadi bukan resiko yang harus dihindari, tapi bagaimana
membuat agar resiko itu tidak terjadi. Bukan dihindari, tapi di manajemen, diatur sedemikian rupa
agar resikois not relevan! Pepatah bijak mengatakan “The Giant
thatyouwillbeabletoachieveisdirectlyproportionaltotherisktaken“.Resiko selalu ada di setiap
bisnis, bahkan disemua tindakan kita. Semua haladaresikonya. Berani mengambil resiko adalah
kunci awal dalam dunia usaha. Biasanya, berlaku hukum keseimbangan: Hi-Risk=Hi-Profit. Meski
tidak selalu begitu. Tapi resiko terbesar adalah menunda action, karena pasti akan tertunda pula
suksesnya, dan lebih buruk lagi: Pasti gagal!
f. Carilah Guru, Penasihat Spiritual, dan Konsultan
Ini sangat penting, bergaullah dengan orang-orang yang tepat. Jika ingin jadi pengusaha sukses,
banyaklah berteman dengan pengusaha yangterlebih dahulu sukses. Angkatlah mereka jadi
’mentor’. Anda tidak harus bilang ke orang tersebut untuk minta diajari, tapi dekatilah, belajarlah
padanya. Cari juga Penasehat Spiritual dan Konsultan Bisnis.
g. Miliki Etos Kerja Pengusaha
Seorang pengusaha sukses pasti melakukan kerja lebih banyak dan lebih cerdas dari orang
kebanyakan. Meski terlihat mereka tidak bekerjapun, sejatinya mereka berpikir dan bekerja terus-
menerus. Bahkan, jauh lebih keras dan lebih banyak dari orang lain. Tanyalah hal ini pada mereka
yang sudah sukses, pasti mereka meng-IYA-kannya. Tidak segera menyerah dengan kegagalan,
ulang lagi,lakukan lagi…tak berhenti sampai berhasil. Seorang pengusaha, jika memperoleh
penolakan dari calon pelanggannya, maka artinya: Belum oke, atau lain waktu pasti oke.
h. Bangunlah Network
Bersilaturahmilah. Bangunlah jaringan, cari teman sebanyak banyaknya. Jangan sekali-kali
carimusuh. Perhatikanlah, jika ada barang dan jasa yang harganya sama, kualitasnya sama, maka
orang akan cenderung memilih produk atau jasa dari orang yang sudah dikenalnya. Jaringan juga
akan membantu anda mengembangkan usaha, memperluas pasar, bahkan membantu anda pada
saat-saat sulit.
i. Berani Hadapi Kegagalan
Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan
kemampuan kita berwirausaha. Hadapilah dengan jantan! Gagal adalah sarana belajar. Habiskan
jatah gagalmu saat muda, sukses pasti datang.
j. ActionNow
Mulailah sekarang juga. Karena Bisnis yang baik adalah bisnis yang dibuka, bukan ditanyakan
terus.
k. Buka Sekarang Juga
Bisnis itu disebut bisnis jika sudah dibuka, bukan diangan-angan.
l. Bukalah Bisnis Sekarang
Bisnis yang bagus itu adalah bisnis yang sudah dijalankan, bukan cuma dihitung-hitung melulu.
Bisnis yang dihitung belum tentu dibuka, tapi bisnis yang dibuka, pasti dibuat perhitungannya.
m. Jangan Tunda, Sekarang saja
Menunda bisnis bagi saya adalah lampu merah. Makin lama ditunda, makin ragulah kita untuk
memulainya. Dan makin jauhlah kemungkinan suksesnya.
2.4 Laporan Keuangan Usaha
Masyarakat awam mungkin beranggapan laporan keuangan hanya penting bagi para akuntan atau
mereka yang bergelut di dunia akuntansi. Sejatinya tidak demikian. Pemahaman atas masalah
tersebut penting bagi seluruh pengguna laporan keuangan tanpa memandang latar belakang
profesinya.
Entrepreuneur atau wirausaha merupakan pihak yang wajib memahami laporan keuangan.
Tujuannya agar mereka dapat menilai dengan tepat profitabilitas dan prospek bisnisnya. Ketepatan
penilaian bisnis menentukan kelangsungan usaha.

Hati-hati Menghitung Laba Usaha


Salah satu kegagalan wirausaha khususnya sektor informal di Indonesia adalah salah dalam
menghitung laba. Ketika terjadi peningkatan kas, mereka menganggap bisnisnya telah
menciptakan laba. Tanpa perencanaan yang matang kemudian menghamburkan kas yang dianggap
laba tadi.
Akibatnya, perusahaan bisa mendadak mengalami krisis ketika mesin atau peralatan operasional
lainnya rusak. Sebab perusahaan tidak bisa melakukan perbaikan menyusul kekurangan kas (uang
tunai). Karena itu, menghitung laba dengan tepat sangatlah penting. Salah dalam menghitung laba
dapat menyebabkan salah dalam perencanaan, bahkan kebangkrutan usaha.
Ada juga yang beranggapan bahwa laba adalah kondisi setelah titik impas (breakeven). Anggapan
ini juga tidaklah tepat. Suatu usaha dapat dikatakan menghasilkan laba kendati belum mengalami
titik impas.
Informasi laba/rugi disajikan dalam laporan keuangan yang disebut Laporan Laba/rugi. Nama
lainnya adalah Laporan Hasil Usaha, atau Laporan Kinerja atau Laporan Aktivitas. Laporan
laba/rugi menyajikan informasi laba atau rugi dalam satu interval waktu atau periode tertentu.
Biasanya satu periode adalah satu tahun. Tetapi banyak juga yang menyajikan laporan keuangan
per semester, kwartal, atau bahkan bulan. Informasi dalam laporan laba/rugi menyajikan nilai
penghasilan (pendapatan) dan biaya (beban) selama satu periode. Laba atau rugi merupakan selisih
antara pendapatan dalam satu periode, dan beban dalam periode yang sama dengan pendapatan.
Definisi ini kelihatannya sederhana, tetapi dalam prakteknya tidaklah demikian.
Penentuan nilai pendapatan dan beban dalam skala tertentu seringkali sangat kompleks. Kesalahan
dalam mengukur pendapatan atau beban menyebabkan kesalahan dalam mengukur laba. Banyak
juga wirausaha yang berpandangan keliru bahwa beban merupakan pengeluaran kas, dan
sebaliknya setiap pengeluaran kas adalah beban.
Misalkan suatu bisnis memerlukan mesin untuk operasi dengan harga Rp 300 juta dan dapat
digunakan selama 3 tahun. Pada saat mesin dibeli, pengeluaran Rp 300 juta merupakan aset atau
harta bukan beban. Namun nilai mesin tersebut akan semakin menyusut karena pemakaian atau
usang secara alami. Akuntansi memandang penurunan nilai mesin tersebut sebagai beban dalam
periode yang dimaksud, yang disebut beban penyusutan atau beban impairment (usang). Dengan
demikian aset dan beban harus dibedakan.
Penghitungan penurunan nilai mesin dan aset lainnya dalam satu periode menimbulkan persoalan
tersendiri. Akuntansi mengijinkan penaksiran penurunan nilai dengan menggunakan metode
tertentu, sepanjang diterapkan secara konsisten. Misalkan mesin tersebut digunakan secara merata
sepanjang 3 tahun, maka nilainya juga merata Rp 100 juta per tahun.
Bila kapasitas mesin ditentukan berdasarkan jam kerja, perhitungan beban penyusutan berdasarkan
jam kerja adalah yang lebih baik. Pengukuran beban untuk menyajikan laba yang sesungguhnya
harus dilakukan secara hati-hati.
Permasalahan lain dalam penyajian laporan keuangan adalah apakah pendapatan dan beban yang
disajikan dalam laporan laba /rugi sudah mencerminkan seluruh pendapatan dan beban yang
sebenarnya terjadi dalam periode yang dimaksud. Banyak wirausahaan yang masih lupa
memasukan banyak komponen pendapatan dan beban dalam menghitung laba. Keteledoran ini
menyebabkan kesalahan perhitungan laba. Kerusakan persediaan merupakan beban yang harus
dimasukan dalam perhitungan laba. Ketika suatu mesin yang masih memiliki nilai ekonomi dijual
maka keuntungan penjualannya juga harus disajikan sebagai bagian dari komponen pendapatan.
Oleh karena itu diperlukan pembukuan yang baik untuk menyajikan laporan laba/rugi yang
berkualitas.

Pentingnya Neraca
Selain laporan laba/rugi, laporan neraca juga penting bagi kelangsungan suatu bisnis. Laporan
neraca menyajikan informasi mengenai seluruh aset, utang dan modal bersih perusahaan. Bisnis
harus mendapat informasi mengenai aset, utang dan modalnya guna melakukan evaluasi dan
perencanaan jangka panjang.
Prinsip penyajian laporan keuangan mensyaratkan penyajian aset, utang, dan modal berdasarkan
substansi ekonominya. Akuntansi mendefinisikan aset sebagai sumber daya yang masih memiliki
nilai ekonomi. Mesin yang sudah habis masa pakainya dan tidak lagi memiliki nilai ekonomi
secara akuntansi tidak lagi disebut sebagai aset.
Dapat dibayangkan betapa rancunya neraca jika menyajikan nilai aset yang tinggi tetapi hanya
sekedar nama. Mesin yang telah habis masa pakainya tetapi masih memiliki nilai jual, tetap
disajikan sebagai aset dalam neraca tidak lagi sebagai mesin. Tapi melainkan aset lainnya yang
hendak dijual. Dengan demikian wirausahaan harus hati-hati dalam menyajikan aset dalam neraca.

Bahaya Utang
Prinsip penyajian laporan keuangan yang benar juga berlaku untuk utang. Informasi utang yang
baik dapat membantu perusahaan dalam mengelola utang. Perusahaan harus memprioritaskan
utang-utang yang harus segera dibayar. Jika tidak, perusahaan mungkin akan mengalami reputasi
buruk atau bahkan tuntutan hukum.
Modal juga harus menggambarkan perkembangan usaha yang sebenarnya agar perencanaan yang
matang dapat dilakukan. Neraca yang disajikan dengan baik merupakan alat penilaian bisnis yang
baik.
Tugas para akuntan adalah mengkaji dan melakukan studi-studi atas regulasi penyajian laporan
keuangan guna meningkatkan kualitas laporan keuangan. Wirausaha, sebaliknya, yang ingin
sukses harus peduli terhadap laporan keuangan. Mereka juga harus memahami akuntansi
meskipun tidak serinci akuntan. Jika para akuntan memahami akuntansi sebagai penyaji laporan
keuangan, setidaknya wirausaha memahami apa yang tersaji dalam laporan keuangan.

2.5 Perijinan
Memulai suatu usaha atau mendirikan bisnis baru memerlukan berbagai macam persiapan.
Berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan misalnya saja seberapa besar modal yang dimiliki,
bagaimana tingkat keseriusan usaha dalam artian usaha tersebut merupakan bisnis utama atau
bisnis sampingan belaka.. Hal-hal tersebut tersebut diupayakan dengan tujuan usaha yang sudah
dirintis dapat dipertahankan keberadaan dan kelangsungannya bahkan ditingkatkan lagi.
Selain faktor kesiapandiawal usaha didirikan dan aliran penghasilan yang diperoleh yang
tergantung pada minat konsumen terhadap komoditas atau jasa yang dijual, keberlangsungan suatu
usaha dipengaruhi juga oleh keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha
faktor legalitas ini berwujud pada kepemilikan izin usaha yang dimiliki.
Dengan memiliki izin usaha maka kegiatan usaha yang dijalankan tidak disibukkan dengan isu-isu
penertiban atau pembongkaran. Manfaat yang diperoleh dari kepemilikan izin usaha tersebut
adalah sebagai sarana perlindungan hukum.
Berbicara mengenai fakta di lapangan, tidak sedikit kios-kios pedagang ditertibkan atau terkena
tindakan pembongkaran lantaran tidak memiliki izin usaha. Kejadian tersebut kerap sekali
menimpa para pedagang kecil di mana pun mereka berada. Namun, penertiban hanya akan
diberlakukan lantaran tidak ada unsur legalitas dalam usaha yang didirikan. Untuk itu, keberadaan
izin usaha dalam melengkapi kegiatan perdagangan yang dilakukan sangat memiliki arti penting.
Keuntunga serta manfaat penting yang dapat kita peroleh dengan memiliki izin usaha atas bisnis
yang kita rintis,yaitu :
1. Sarana perlindungan hukum
Seperti yang telah disinggung diatas, kerap kali telivisi menayangkan berita tentang pembongkaran
terhadap pedagang-pedagang kecil. Tindakan-tindakan tersebut dilatarbelakangi oleh
ketidakpatuhan para pedagang terhadap aturan¬-aturan hukum yang berlaku. Salah satunya adalah
kepemilikan izin usaha. Terbatasnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para pedagang serta
ketidaktahuan para pedagang akan aturan-aturan tersebut menjadi faktor penyebab mereka kerap
kali menyepelekan sisi legalitas dari suatu usaha yang dijalaninya.
Rumitnya pengurusan izin usaha kerap kali menjadi momok bagi para pedagang membatalkan niat
mereka melegalkan usaha¬nya. Dengan demikian ketidakpatuhan tidak selalu berawal dari
pedagang. Namun, seringkali dari sistem birokrasinya. Selain itu, faktor permainan oknum-oknum
pada instansi terkail juga menjadi rahasia umum dan mengakibatkan keengganan pelaku usaha
mengurus izin usaha.
Dengan kepemilikan izin usaha, seorang pengusaha telah sedini mungkin menjauhkan kegiatan
usahanya dari tindakan pembongkaran dan penertiban. Hal tersebut berefek memberikan rasa
aman dan nyaman akan keberlangsungan usahanya. Legalisasi merupakan sarana yang pemerintah
sediakan agar kenyamaan dalam melakukan kegiatan usaha dirasakan oleh para pelakunya.
2. Sarana promosi
Kegiatan promosi merupakan salah satu metode yang kerap kali dilakukan untuk mendongkrak
omzet penjualan serta sebagai ajang pengenalan bagi usaha yang baru dibuka. Dalam promosi
tersebut, tidak lupa pengusaha mempromosikan komoditas yang disediakan. Tidak ketinggalan ia
memberikan semacam kelebihan dari service yang diberikan kepada calon konsumen. Misalnya
dengan diadakannya potongan harga, delivery order, atau bentuk pelayanan lainnya.
Dengan mengurus dokumen-dokumen hukum tentang kegiatan usaha, secara tidak langsung
pengusaha telah melakukan serangkaian promosi. Ini disebabkan karena pencatatan izin usaha
dilakukan beberapa tahapan lokasi, pertama melalui kantor kelurahan atau kantor kecamatan.
Dengan sendiri komunikasi terbizin usaha sebagai perlindungan hukumangun antara pengusaha
dan pertugas tersebut, hal tersebut tentunya menjadi ajang promosi secara individu. Setelah izin
usaha dan dokumen-dokumen lainya telah selesai, promosi secara inventaris dan administratif
mulai dapat dilakukan. Sebagai usaha yang telah terdaftar dalam lembaga pemerintahan yang
menaungi jenis usaha maka setiap orang dapat mengakses data-data tersebut.
3. Bukti kepatuhan terhadap aturan hukum
Dengan memiliki unsur legalitas tersebut menandakan bahwa pengusaha telah mematuhi aturan-
aturan hukum yang berlaku. Dengan mematuhi hukum yang berlaku, secara tidak langsung ia telah
menegakkan budaya disiplin pada diri. Kepatuhan pengusaha tersebut merupakan bentuk paling
terkecil dari tindakan yang dapat dilakukan terhadap negara dan pemerintahan.
4. Mempermudah mendapatkan suatu proyek
Seorang pengusaha tentunya menginginkan kegiatan usaha yang dijalani mengalami kemajuan.
Ada beberapa jenis usaha seperti misalnya usaha bidang produksi atau developer perumahan tidak
terlepas dari proses pemenangan tender suatu proyek, baik dari perusahaan swasta maupun
pemerintah. Dalam suatu tender, mensyaratkan bahwa para peminat harus memiliki dokumen-
dokumen hukum.Tentunya unsur-unsur legalitas yang terkait dengan kepemilikan suatu badan
usaha guna mengikuti pelelangan suatu sarana perlindungan hukumtender. Kepemilikan dokumen
legal tersebut menduduki posisi pertama. Dengan demikian izin usaha memiliki arti penting bagi
suatu usaha. Pada intinya izin usaha dapat dijadikan sebagai sarana untuk pengembangan usaha.
5. Mempermudah pengembangan usaha
Apabila suatu usaha /bisnis yang dirintis telah mencapai perkembangan yang signifikan, aliran
modal dan keuntungan telah mengalir. Konsumen semakin bertambah dan mulai berkembang
menjadi langganan yang fanatik. Kondisi demikian dapat dikatakan bahwa usaha tersebut memiliki
prospek yang bagus di masa depan. Kondisi seperti itu tampaknya sangat tepat untuk
ditindaklanjuti dengan suatu ekspansi kekuatan pendukung. Misalnya, membuka cabang-cabang
usaha di beberapa daerah. Dengan kondisi seperti itu, tentunya memerlukan ketersedian dana segar
un¬tuk merealisasikan keinginan tersebut. Solusinya, meminjam sejum-lah dana kepada bank.
Namun, tanpa kelengkapan surat izin usaha dan dokumen penting lain, tampaknya modal akan
sulit didapatkan dari lembaga keuangan/bank.

2.6 Menciptakan Jejaring Bisnis


Memiliki jaringan bisnis yang cukup luas tentunya akan memudahkan Anda dalam menjalankan
usaha. Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari jaringan bisnis yang kita miliki. Mulai dari
peluang kerjasama dibidang permodalan, memudahkan Anda dalam pemasaran bisnis, serta tidak
menutup kemungkinan bahwa beberapa kendala yang selama ini Anda hadapi dalam menjalankan
usaha dapat terselesaikan dengan bantuan jaringan bisnis yang Anda bangun dengan baik.
Untuk membantu Anda yang sedang bingung mencari peluang baru untuk memperluas jaringan
bisnis, yaitu :
1. Mulailah dengan memperbanyak kenalan. Banyak pengusaha yang berhasil membangun
jaringan bisnis cukup kuat, berawal dari sebuah perkenalan yang berujuang menjadi rekan bisnis
yang solid. Maka dari itu jangan sungkan untuk menambah kenalan sebanyak mungkin dan
membuka jaringan baru untuk mengembangkan bisnis yang sedang kita kembangkan.
2. Jangan pernah lupakan kartu nama kita. Keberadaan kartu nama menjadi senjata utama kita
dalam memperluas jaringan bisnis. Ketika kita bertemu dengan rekan bisnis yang baru, jangan
pernah lupa memberikan kartu nama kita kepada mereka. Meskipun ini termasiktidakan kecil,
namun dampak yang diperoleh sangatlah besar. Karena kartu nama menjadi salah satu identitas
yang akan memudahkan orang-orang untuk dapat menghubungi Anda.
3. Cobalah untuk bergabung dengan forum atau komunitas pengusaha yang ada di kota Anda.Cara
ini cukup efektif untuk membantu Anda membangun jaringan bisnis baru, karena forum tersebut
akan memberikan peluang bagi Anda untuk mengenal banyak pengusaha yang memiliki beragam
jenis usaha. Dan siapa tahu salah satu dari mereka bisa menjadi partner (rekan) bisnis yang cukup
potensial bagi usaha Anda.
4. Lakukan beberapa kegiatan untuk mengenalkan bisnis Anda ke masyarakat luas.
Misalnya saja dengan mengikuti berbagai kegiatan pameran, mempromosikannya melalui media
massa, atau sesekali adakan pelatihan bisnis maupun seminar yang dibutuhkan masyarakat umum
maupun pelaku bisnis lainnya. Sehingga keberadaan bisnis Anda semakin dikenal banyak orang,
dan peluang Anda untuk mendapatkan jaringan bisnis baru semakin terbuka lebar.
5. Membangun hubungan baik dengan semua relasi.jaringan bisnis yang kuat akan terwujud
dari hubungan baik yang kita bangun. Oleh sebab itu, maka jaga hubungan kita dengan
semua rekan kita. Dan pastikan bahwa kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan,
agar hubungan yang terbangun semakin solid untuk menciptakan kerjasama yang saling
menguntungkan.

BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa setiap perusahaan harus menentukan
strategi pemasaran yang efektif untuk perusahaannya.Agar dapat menguasai pangsa pasar untuk
keberlangsungan usahanya. Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan
mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena
perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan
oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi
bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang
sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan
perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya,
untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Teguh. 1993. Dasar Pemasaran. Jakarta : Universitas Gunadarma


Neal Thornberry. 2006. Lead Like an Entrepreneur. McGraw-Hill Company

Anda mungkin juga menyukai