Sap 5 Finis
Sap 5 Finis
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membahas masalah ekonomi tidak luput dari yang namanya pemasaran atau promosi. Bagi
perusahaan baik yang bergerak di bidang industri maupun jasa, promosi merupakan suatu cara
untuk memperkenalkan produk yang telah dihasilkan kepada konsumen. Selain itu, promosi juga
menjadi salah satu tonggak pengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh laba untuk
pengembangan produk-produknya dan kelangsungan usahanya.
Konsumen tidak akan mengenal apalagi membeli suatu produk apabila tidak mengetahui
kegunaannya, di mana produk dapat diperoleh, berapa harganya dan keunggulan yang dimilikinya.
Oleh sebab itu, konsumen sebagai sasaran produk atau jasa penting untuk mendapatkan informasi
yang jelas.
2.1 Produksi
2.1.1 Pengertian produksi
Produksi adalah suatu upaya yang di gunakan dalam rangka menambah nilai pada suatu barang.
Arah kegiatannya ditujukan kepada upaya - upaya pengaturan yang sifatnya menambah atau
menciptakan kegunaan dari suatu barang atau jasa.
Untuk melaksanakan kegiatan produksi tersebut perlu dibuat suatu perencanaan yang menyangkut
apa yang akan di produksi, berapa angarannya dan bagaimana pengawasannya. Bahkan harus pula
dipikirkan kemana hasil produksi akan didistribusikan karena pendistribusian dalam bentuk
penjualan hasil produuksi pada akhirnya menunjang untuk kelanjutan proses produksi.
Pada hakikatnya, kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan jika tesediafactor faktor produksi
anatar lain dalah sebagai berikut:
1) Man (tenaga kerja)
2) Money (uang)
3) Material (bahan)
4) Method (metode)
2.1.2 Perancangan Produk
Dalam perancangan produk ada dua pendekatan yang digunakan yaitu sebagai berikut:
a. Pendekatan pelanggan atau konsumen
Untuk pendekatan ini ,perancangan produk lebih diarahka pada bagaimana memenuhi
selera pelanggan agar mereka terpuaskan.
b. Pendekatan pesaing
Perancangan produk lebih diarahkan pada cara pesaing berupaya meningkatkan kepuasan
pelanggan untuk memenangkan persaingan,perancangan produk lebih pada
memanfaatkan kelemhan pesaing menjadi keunggulan.
Perencanaan produk mencakup design (untuk barang), manfaat, kualitas dan harg, ukuran
(barang), keunggulan dari produk lain.
Adapun hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan skala proses produksi barang
dan jasa adalah sebagai berikut:
1) Produk apa yang akan diproduksi
2) Kapan kegiatan proses produuksi akan dimulai
3) Berapa besarnya dana yang diperlukan
4) Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan
5) Peralatan apa yang diperlukan
6) Berapa tingkat persediaan bahan baku yang di perlukan
Syarat syarat dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa di antaranya sebagai
berikut:
1) Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus disesuaikan dengan tujuan usaha
2) Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus sederhana dan mudah dijalankan
3) Penetapan skala proses produksi barang dan jasa harus dapat memberikan analisis dan
klasifikasi tentang kegiatan operasi proses produksi
Adapun tahap tahapan di dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa sebagai berikut:
a.Routing
Menetapkan dan menentukan termasuk penyusunan alat alat yang di pergunakan.
b. Scheduling
Menetapkan dan menentukan jadwal operasi proses produksi yang disinergikan sebagai suatu
kesatuan.
c. Dispatching
Menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk mulai melaksanakan operasi proses
produksi yang direncanakan di dalam routingdanscheduling
d. Followup
Menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorng
terkoordinasinya seluruh perencanaan operasi proses produksi
2.1.3 Proses Produksi
Proses produksi merupakan kegiatan pembuatan, pengubahan dan lah penciptaan untuk
meningkatkan nilai guna suatu barang.sifat produksi adlah mengolah yaitu mengolah bahan baku
dan bahan pembantu secara manual atau deengan peralatan sehinggmenghasikan suatu produk
yang nilainya lebih dari barang semula
Proses produksi di bedakan menjadi 2 yaitu: yang pertama proses produksi terus menerus dan yang
kedua proses produksi berselingan
Pentingnya Neraca
Selain laporan laba/rugi, laporan neraca juga penting bagi kelangsungan suatu bisnis. Laporan
neraca menyajikan informasi mengenai seluruh aset, utang dan modal bersih perusahaan. Bisnis
harus mendapat informasi mengenai aset, utang dan modalnya guna melakukan evaluasi dan
perencanaan jangka panjang.
Prinsip penyajian laporan keuangan mensyaratkan penyajian aset, utang, dan modal berdasarkan
substansi ekonominya. Akuntansi mendefinisikan aset sebagai sumber daya yang masih memiliki
nilai ekonomi. Mesin yang sudah habis masa pakainya dan tidak lagi memiliki nilai ekonomi
secara akuntansi tidak lagi disebut sebagai aset.
Dapat dibayangkan betapa rancunya neraca jika menyajikan nilai aset yang tinggi tetapi hanya
sekedar nama. Mesin yang telah habis masa pakainya tetapi masih memiliki nilai jual, tetap
disajikan sebagai aset dalam neraca tidak lagi sebagai mesin. Tapi melainkan aset lainnya yang
hendak dijual. Dengan demikian wirausahaan harus hati-hati dalam menyajikan aset dalam neraca.
Bahaya Utang
Prinsip penyajian laporan keuangan yang benar juga berlaku untuk utang. Informasi utang yang
baik dapat membantu perusahaan dalam mengelola utang. Perusahaan harus memprioritaskan
utang-utang yang harus segera dibayar. Jika tidak, perusahaan mungkin akan mengalami reputasi
buruk atau bahkan tuntutan hukum.
Modal juga harus menggambarkan perkembangan usaha yang sebenarnya agar perencanaan yang
matang dapat dilakukan. Neraca yang disajikan dengan baik merupakan alat penilaian bisnis yang
baik.
Tugas para akuntan adalah mengkaji dan melakukan studi-studi atas regulasi penyajian laporan
keuangan guna meningkatkan kualitas laporan keuangan. Wirausaha, sebaliknya, yang ingin
sukses harus peduli terhadap laporan keuangan. Mereka juga harus memahami akuntansi
meskipun tidak serinci akuntan. Jika para akuntan memahami akuntansi sebagai penyaji laporan
keuangan, setidaknya wirausaha memahami apa yang tersaji dalam laporan keuangan.
2.5 Perijinan
Memulai suatu usaha atau mendirikan bisnis baru memerlukan berbagai macam persiapan.
Berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan misalnya saja seberapa besar modal yang dimiliki,
bagaimana tingkat keseriusan usaha dalam artian usaha tersebut merupakan bisnis utama atau
bisnis sampingan belaka.. Hal-hal tersebut tersebut diupayakan dengan tujuan usaha yang sudah
dirintis dapat dipertahankan keberadaan dan kelangsungannya bahkan ditingkatkan lagi.
Selain faktor kesiapandiawal usaha didirikan dan aliran penghasilan yang diperoleh yang
tergantung pada minat konsumen terhadap komoditas atau jasa yang dijual, keberlangsungan suatu
usaha dipengaruhi juga oleh keberadaan unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu usaha
faktor legalitas ini berwujud pada kepemilikan izin usaha yang dimiliki.
Dengan memiliki izin usaha maka kegiatan usaha yang dijalankan tidak disibukkan dengan isu-isu
penertiban atau pembongkaran. Manfaat yang diperoleh dari kepemilikan izin usaha tersebut
adalah sebagai sarana perlindungan hukum.
Berbicara mengenai fakta di lapangan, tidak sedikit kios-kios pedagang ditertibkan atau terkena
tindakan pembongkaran lantaran tidak memiliki izin usaha. Kejadian tersebut kerap sekali
menimpa para pedagang kecil di mana pun mereka berada. Namun, penertiban hanya akan
diberlakukan lantaran tidak ada unsur legalitas dalam usaha yang didirikan. Untuk itu, keberadaan
izin usaha dalam melengkapi kegiatan perdagangan yang dilakukan sangat memiliki arti penting.
Keuntunga serta manfaat penting yang dapat kita peroleh dengan memiliki izin usaha atas bisnis
yang kita rintis,yaitu :
1. Sarana perlindungan hukum
Seperti yang telah disinggung diatas, kerap kali telivisi menayangkan berita tentang pembongkaran
terhadap pedagang-pedagang kecil. Tindakan-tindakan tersebut dilatarbelakangi oleh
ketidakpatuhan para pedagang terhadap aturan¬-aturan hukum yang berlaku. Salah satunya adalah
kepemilikan izin usaha. Terbatasnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para pedagang serta
ketidaktahuan para pedagang akan aturan-aturan tersebut menjadi faktor penyebab mereka kerap
kali menyepelekan sisi legalitas dari suatu usaha yang dijalaninya.
Rumitnya pengurusan izin usaha kerap kali menjadi momok bagi para pedagang membatalkan niat
mereka melegalkan usaha¬nya. Dengan demikian ketidakpatuhan tidak selalu berawal dari
pedagang. Namun, seringkali dari sistem birokrasinya. Selain itu, faktor permainan oknum-oknum
pada instansi terkail juga menjadi rahasia umum dan mengakibatkan keengganan pelaku usaha
mengurus izin usaha.
Dengan kepemilikan izin usaha, seorang pengusaha telah sedini mungkin menjauhkan kegiatan
usahanya dari tindakan pembongkaran dan penertiban. Hal tersebut berefek memberikan rasa
aman dan nyaman akan keberlangsungan usahanya. Legalisasi merupakan sarana yang pemerintah
sediakan agar kenyamaan dalam melakukan kegiatan usaha dirasakan oleh para pelakunya.
2. Sarana promosi
Kegiatan promosi merupakan salah satu metode yang kerap kali dilakukan untuk mendongkrak
omzet penjualan serta sebagai ajang pengenalan bagi usaha yang baru dibuka. Dalam promosi
tersebut, tidak lupa pengusaha mempromosikan komoditas yang disediakan. Tidak ketinggalan ia
memberikan semacam kelebihan dari service yang diberikan kepada calon konsumen. Misalnya
dengan diadakannya potongan harga, delivery order, atau bentuk pelayanan lainnya.
Dengan mengurus dokumen-dokumen hukum tentang kegiatan usaha, secara tidak langsung
pengusaha telah melakukan serangkaian promosi. Ini disebabkan karena pencatatan izin usaha
dilakukan beberapa tahapan lokasi, pertama melalui kantor kelurahan atau kantor kecamatan.
Dengan sendiri komunikasi terbizin usaha sebagai perlindungan hukumangun antara pengusaha
dan pertugas tersebut, hal tersebut tentunya menjadi ajang promosi secara individu. Setelah izin
usaha dan dokumen-dokumen lainya telah selesai, promosi secara inventaris dan administratif
mulai dapat dilakukan. Sebagai usaha yang telah terdaftar dalam lembaga pemerintahan yang
menaungi jenis usaha maka setiap orang dapat mengakses data-data tersebut.
3. Bukti kepatuhan terhadap aturan hukum
Dengan memiliki unsur legalitas tersebut menandakan bahwa pengusaha telah mematuhi aturan-
aturan hukum yang berlaku. Dengan mematuhi hukum yang berlaku, secara tidak langsung ia telah
menegakkan budaya disiplin pada diri. Kepatuhan pengusaha tersebut merupakan bentuk paling
terkecil dari tindakan yang dapat dilakukan terhadap negara dan pemerintahan.
4. Mempermudah mendapatkan suatu proyek
Seorang pengusaha tentunya menginginkan kegiatan usaha yang dijalani mengalami kemajuan.
Ada beberapa jenis usaha seperti misalnya usaha bidang produksi atau developer perumahan tidak
terlepas dari proses pemenangan tender suatu proyek, baik dari perusahaan swasta maupun
pemerintah. Dalam suatu tender, mensyaratkan bahwa para peminat harus memiliki dokumen-
dokumen hukum.Tentunya unsur-unsur legalitas yang terkait dengan kepemilikan suatu badan
usaha guna mengikuti pelelangan suatu sarana perlindungan hukumtender. Kepemilikan dokumen
legal tersebut menduduki posisi pertama. Dengan demikian izin usaha memiliki arti penting bagi
suatu usaha. Pada intinya izin usaha dapat dijadikan sebagai sarana untuk pengembangan usaha.
5. Mempermudah pengembangan usaha
Apabila suatu usaha /bisnis yang dirintis telah mencapai perkembangan yang signifikan, aliran
modal dan keuntungan telah mengalir. Konsumen semakin bertambah dan mulai berkembang
menjadi langganan yang fanatik. Kondisi demikian dapat dikatakan bahwa usaha tersebut memiliki
prospek yang bagus di masa depan. Kondisi seperti itu tampaknya sangat tepat untuk
ditindaklanjuti dengan suatu ekspansi kekuatan pendukung. Misalnya, membuka cabang-cabang
usaha di beberapa daerah. Dengan kondisi seperti itu, tentunya memerlukan ketersedian dana segar
un¬tuk merealisasikan keinginan tersebut. Solusinya, meminjam sejum-lah dana kepada bank.
Namun, tanpa kelengkapan surat izin usaha dan dokumen penting lain, tampaknya modal akan
sulit didapatkan dari lembaga keuangan/bank.
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa setiap perusahaan harus menentukan
strategi pemasaran yang efektif untuk perusahaannya.Agar dapat menguasai pangsa pasar untuk
keberlangsungan usahanya. Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan
mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena
perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan
oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi
bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang
sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan
perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya,
untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.
DAFTAR PUSTAKA