Anda di halaman 1dari 2

Perhitungan Risiko

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran.
Risiko juga dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau
berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu
jargon “high risk bring about high return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih
besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula.

Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan
individu dalam keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu
periode akuntansi. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:
 Bersifat linear atau searah.
 Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.
 Semakin besar aset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin
besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
 Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.

Dalam penghitungan risiko, alat ukur yang umum digunakan adalah variance (var) dan
standart deviasi (σ). Sedangkan standart deviasi adalah akar dari variance. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :

1
𝑉𝑎𝑟 = [(𝑅1 − 𝑅̅ )2 + (𝑅2 − 𝑅̅ )2 + (𝑅𝑛 − 𝑅̅ )2 ]
𝑇−1

Var = Variance
T = Jumlah return
Rn = Return ke-n
𝑅̅ = Return rata-rata

Contoh soal :
Return suatu saham dalam beberapa tahun terakhir diketahui sebagai berikut; .1730, .3850,
.4541, -.0765 . Dari data tersebut perhitungan variance adalah :

1
𝑉𝑎𝑟 = [(𝑅1 − 𝑅̅ )2 + (𝑅2 − 𝑅̅ )2 + (𝑅3 − 𝑅̅ )2 + (𝑅4 − 𝑅̅ )2 ]
𝑇−1
1
𝑉𝑎𝑟 = [(. 1730 − .2339)2 + (.3850 − .2339)2 + (. 4541 − .2339)2
4−1
+ (−.0765 − .2339)2 ]

1
𝑉𝑎𝑟 = [.00370881 + .02283121 + .04848804 + .09634816]
4−1

𝑉𝑎𝑟 = 0.0571

2
𝑆𝐷 = √0.0571 = .2389 atau 23.89 %

interpretasi

Anda mungkin juga menyukai