Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Sejalan dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan keadaan sosial ekonomi

masyarakat, maka kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kesehatan makin meningkat pula.

Dalam bidang kesehatan, pasien pun di era sekarang ini lebih dapat membandingkan karena

mudah mengerti banyak hal. Pelayanan kesehatan yang prima tentu akan banyak melahirkan

kepercayaan-kepercayaan dari masyarakat. Tidak ada kata tidak bagi segenap pelayanan

kesehatan untuk terus mempelajari mengenai konsep dan implementasi peningkatan mutu

pelayanan kesehatan yang terkini.

Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan

perkembangan IPTEK, maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model asuhan

keperawatan professional yang efektif dan efisien. Metode keperawatan primer merupakan salah

satu metode pemberian pelayanan keperawatan dimana salah satu kegiatannya adalah ronde

keperawatan yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah

keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan

oleh perawat primer/associate, konselor, kepala ruangan dan seluruh tim keperawatan.

Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih dalam

masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan

harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan dan cara

berpikir kritis perawat akan tubuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan

pengaplikasian konsep teori kedalam ptaktik keperawatan.


2. Tujuan

2.1 Tujuan Umum


Tujuan umum ronde keperawatan adalah menyelesaikan masalah pasien melalui
pendekatan berfikir kritis.

2.2 Tujuan Khusus

a) Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis.


b) Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
c) Menentukan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
d) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah pasien.
e) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
f) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
g) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

3. Manfaat
a) Masalah pasien dapat teratasi
b) Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
c) Terciptanya komunikasi keperawatan yang professional
d) Terjalinnya kerjasama antar Tim kesehatan
e) Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar

4. Kriteria Pasien
a) Mempunyai masalah keperawatanyang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan
b) Pasien dengan kasus baru atau langka

5. Metode
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan ronde keperawatan adalah dengan diskusi

6. Alat bantu
a) Sarana diskusi : buku dan pulpen
b) Status atau dokumentasi keperawatan pasien
c) Materi yang disampaikan secara lisan.
BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi

Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah

keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat selain melibatkan pasien untuk membahas

dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer

dan atau konselor, kepala ruangan, perawat pelaksana yang perlu juga melibatkan tim kesehatan

(Nursalam 2011).

2.2 Peran masing masing anggota tim

1. Peran perawat primer/associate

a) Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien

b) Menjelaskan diagnosis keperawatan

c) Menjelaskan intervensi yang dilakukan

d) Menjelaskan hasil yang telah didapat

e) Menjelaskan rasional (alas an ilmiah) dari tindakan yang diambil

f) Menggali masalah masalah pasien yang belum terkaji

2. Peran perawat konselor

a) Memberikan justifikasi

b) Memberikan reinforcement

c) Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan dan rasional tindakan

d) Mengarahkan dan koreksi

e) Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari


2.3 Kriteria Evaluasi

1. Struktur

a) Persyaratan administratif (Informed consent, alat dan lainnya)

b) Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan

c) Persiapan dilakukan sebelumnya

2. Proses

a) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir

b) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang sudah ditentukan

3. Hasil

a) Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan

b) Masalah pasien dapat teratasi

c) Perawat dapat :

1) Menumbuhkan cara berpikir kritis

2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis

3) Meningkatkan kemampuan validasi data pasien

4) Meningkatkan kemapuan menentukan diagnosis keperawatan pada pasien

5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorietasi pada

masalah pasien

6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan

7) Meningkatan kemampuan justifikasi

8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

Anda mungkin juga menyukai