Summary Sim
Summary Sim
3
Adapun beberapa manfaat MRP II, antara lain yaitu penggunaan sumber daya yang
lebih efisien, perencanaan prioritas yang lebih baik, pelayanan pelanggan yang
meningkat, semangat kerja pegawai meningkat, dan informasi manajemen yang lebih
baik.
4. Pendekatan Just-In-Time
Pendekatan ini menjaga arus material melalui pabrik hingga minimum dengan
menjadwalkan material agar tiba di stasiun kerja tepat pada waktunya (just in time).
Just-In-Time mencoba untuk meminimumkan biaya persediaan dengan memproduksi
pada jumlah yang lebih sedikit. Dan waktu adalah kunci dari sistem ini. Pasokan
bahan baku mulai memasuki jalur perakitan. Pekerja pertama menyelesaikan langkah
produksi pertama dan menyisihkan barang itu. Pekerja selanjutnya memungut barang
tersebut dan melakukan langkah kedua. Proses ini terus berlanjut dari satu langkah
produksi ke yang lain. Jika seorang pekerja siap untuk barang selanjutnya, ia memberi
tanda pada pekerja sebelumnya.
Just-In-Time tidak sesuai untuk situasi yang sangat bervariasi dalam volume
produksi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam permintaan pelanggan.
4
1. Subsistem Input
a. Sistem Informasi Akuntansi
Tugas pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksi paling baik
dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi
memasukkan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media (bar
codes documents, dokumen dengan tanda pensil, dan kartu plastic dengan garis-
garis catatan). Gambar di bawah ini menunjukkan dua belas terminal
pengumpulan data yang terletak di seluruh pabrik.
5
Terminal 1, digunakan untuk mencatat data penerimaan bahan baku yang
masuk. Bahan baku tersebut kemudian diperiksa kualitasnya, dan hasilnya dicatat
pada Terminal 2. Setelah lulus pemeriksaan kualitas, bahan baku dimasukkan ke
gudang bahan baku dan datanya dicatat pada Terminal 3. Sedangkan Terminal 4
sampai 10 digunakan untuk permulaan dan penyelesaian tiap tahan dari proses
produksi. Ketika barang jadi selesai, barang tersebut dimasukkan ke dalam gudang
bahan jadi, dan datanya dicatat pada Terminal 11. Dan jika barang akan dikirim ke
pelanggan, barang tersebut akan dimasukkan ke area pengiriman dan datanya
dicatat pada Terminal 12.
Penggunaan terminal yang digambarkan dalam gambar di atas disebut
pelaporan kerja, karena menyediakan data yang menjelaskan pelaporan mengenai
arus material, pemanfaatan mesin, dan penggunaan sumber daya manusia.
6
mengkhususkan diri dalam ranangan dan operasi system fisik tetapi juga
memahami system konseptual. Dan bagian penting dari kerja IE melibatkan
pengaturan standar produksi yang dilakukan dengan cara mempelajari proses
produksi untuk menentukan berapa lama waktu yang harus dihabiskan.
2. Subsistem Output
a. Subsistem Produksi
Manajemen manufaktur menggunakan subsistem produksi terutama untuk
mengelola proses produksi harian. Kegunaan lain adalah untuk membantu dalam
pembangunan fasilitas produksi baru. Subsistem produksi juga dapat membantu
manajemen dalam membuat keputusan lokasi.
b. Subsistem Persediaan
Manajemen manufaktur selalu bertanggung jawab atas persediaan bahan
baku dan barang dalam proses. Tingkat persediaan bahan perusahaan sangat
penting karena menggambarkan investasi yang besar. Uang yang tertanam dalam
persediaan tidak dapat digunakan untuk hal-hal yang lain, melainkan untuk
7
pengeluaran biaya pemeliharaan dan biaya pembelian. Biaya pemeliharaan
biasanya dinyatakan sebagai persentase biaya tahunan dari barang, dan biaya
tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak,
dan asuransi. Sedangkan biaya pembelian diperlukan saat material dipesan (biaya
telepon, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian, dan sebagainya).
c. Subsistem Kualitas
Subsistem kualitas memiliki definisi yang sangat kompleks. Semua hal
berhubungandengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun
pemilihan supplier. Banyakhal lain yang bukan definisi mutlak kualitas namun
perlu masuk dalam unsur kualitasseperti proses perawatan.
Proses yang perlu didokumentasi dalam subsistem ini adalah kontrol
proses (ProcessControl), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi
(Specification) baik produk jadimaupun material. Masih banyak hal lain yang
perlu didokumentasi, namun secarakeseluruhan, tiga proses ini dapat
mencerminkan kualitas produk yang dihasilkan.
Proses perawatan termasuk dalam bagian kualitas karena gangguan proses
yangterbesar di lantai produksi adalah karena masalah perawatan mesin. Proses
perawatan iniberhubungan dengan umur ekonomis mesin, sekaligus berhubungan
dengan lamanyaperawatan yang dilakukan. Informasi mengenai proses perawatan
akan sangatmendukung penjadualan produksi, sehingga tidak terlalu banyak
preemption(penghentianproses) dalam setiap stasiun kerja.
d. Subsistem Biaya
Subsistem biaya dapat berisi program-program yang menyiapkan laporan
periodic maupun khusus. Laporan periodik dapat dicetak dan dibagikan, atau
dapat disimpan di dalam bentuk yang telah disusun sebelumnya dalam database
untuk diambil nanti.
8
Para eksekutif, termasuk wakil presiden direktur manufaktur, menerima informasi
dari semua subsistem output. Superintendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output
yang menjelaskan seluruh operasi.
Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga menggunakan output itu. Pemasaran
tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas, dan penyediaan karena factor-faktor
tersebut mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus
pada subsistem persediaan, karena digunakan dalam menentukan investasipersediaan, dan
pada subsistem produksi, karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai
konstruksi atau perluasan pabrik.
9
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia menurut Gomes (2000) adalah salah satu sumber daya yang ada
dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.
Sumber daya manusia menurut Hasibuan (2002) adalah kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan
dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
kepuasannya.
Definisi sistem informasi sumber daya manusia yang diungkapkan oleh Henry
Simamoraadalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan,
menarik, dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya
manusia, aktivitas- aktivitas personalia, dan karakteristik- karakteristik unit organisasinya.
Sumber Daya Manusia merupakan departemen atau divisi yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi atas kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan sumber daya menusia seperti perekrutan, penerimaan, pendidikan,
pelatihan, manajemen data, penghentian, dan administrasi tunjangan. Sumber daya manusia
adalah faktor produksi yang kompleks apabila dibandingkan dengan factor produksi lainnya.
Manusia memiliki, kemauan, keinginan, cita-cita, dan emosi. Tidaklah demikian dengan
sumber daya lainnya.
10
SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu
mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi
praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang
sesuai.
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya
manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/ forecast akan pekerjaan
yang lowong, jumlahnya, waktu dan sebagainya. Ada dua faktor yang perlu
diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah
kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-
lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenaga kerjaan kondisi pasar tenaga
kerja dan sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai,
karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan
sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan
yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga
spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat
dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu
dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat
hidup atau (CV) curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar
dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal
memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil
kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja /
interview dan proses seleksi lainnya.
d. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan
suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli
di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan
11
begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting
mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
e. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and
protection.
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari
organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan
disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan
eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat
menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat
menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu
diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan
tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal
dari waktu ke waktu.
f. Jenjang karir.
Jenjang karir merupakan tahapan kenaikan jabatan dalam suatu pekerjaan. Hal
ini merupakan aspek yang penting bagi para karyawan yang bekerja dalam
suatu perusahaan untuk memotifasi karyawan dalam meningkatkan kinerja
mereka. Dalam hal ini perusahaan yang profesional akan menetapkan jenjang
karir yang pasti bagi para karyawannya.
12
d. Pedoman coding (code book)
e. Pedoman editing
f. Editing & coding
g. Entry data (back up)
h. Penyimpanan kuesioner/hasil lab
i. Pedoman clening data
j. Cleaning data
k. Data siap analisis (back up)
13
4. Pelatihan/ pengembangan SDM : merefleksikan kebutuhan untuk meningkatkan
kinerja SDM dan mengidentifikasi kebutuhan kemampuan dan untuk menentukan
klasifikasi tertentu
5. Penilaian kinerja : untuk dapat membandingkan antara kinerja secara individu/
organisasi dengan standar yang telah ditentukan
Ada pun kegunaan lain dari sistem informasi SDM, yakni:
1. Memeriksa kapabilitas karyawan saat ini untuk mengisi lowongan yang diproyeksikan
2. Menyoroti posisi pemegang jabatan yang akan dipromosikan akan pensiun, atau akan
diberhentikan \menggambarkan pekerjaan yang spesifik atau jenis pekerjaan yang
mempunyai tingakat perputaran, pemecatan, ketidakhadiran, kinerja, dan masalah
yang tinggi, yang melebihi kadar normal
3. Mempelajari komposisi usia, suku, jenis kelamin, pendidikan, dll
4. Mengantisipasi kebutuhan rekrutmen, seleksi, latihan, dan pengembangan
5. Perencanaan SDM untuk mengantisipasi pergantian dan promosi
6. Laporan kompensasi untuk memperoleh informasi tentang pembayaran pada
karyawan
7. Riset SDM untuk melaksanakan penelitian dalam permasalahan, seeperti perputaran
karyawan dan ketidakhadiran, atau menemukan tempat yang paling produktif guna
mencapai calon-calon baru
8. Penialian kebutuhan pelatihan untuk menganalisis kerja individu dan menentukan
karyawan-karyawan mana yang memerlukan pelatihan lebih lanjut.
1. TAHAP AWAL
Sistem personalia pada awalnya menempatkan data pegawai dalam map yang
ditempatkan pada departemen personalia. Saat departemen memperoleh
mesin Punched Card, file dipindahkan ke departemen pengolahan data dan
dikonversikan ke bentuk punched Card. Saat komputer menggantikan mesin Punched
Card , data pegawai dikonversikan ke pita dan piringan magnetik.
2. PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH
Rangsangan untuk menaikkan status data personil diberikan oleh peraturan
pemerintah seperti EEO (Equal Employment Opportunity), OSHA (Occupational
14
Safety and Health Administration), dan AAP (Affirmative Action Program) yang
diberlakukan selama tahun 1960-an dan 1970-an. Perusahaan diharuskan untuk
menyediakan statistik bagi pemerintahan nasional yang menunjukkan sampai sejauh
mana praktek personalia perusahaan sesuai dengan undang-undang itu. Perusahaan
segera mengerti bahwa mereka tidak dapat mengejar persyaratan pelaporan yang
meningkat tanpa bantuan sistem berbasis komputer. Manajemen puncak perusahaan
mulai mengalokasikan sumber daya tambahan bagi pengembangan sistem personalia
berorientasi informasi (Information Oriented Personel System). Sistem baru
dikembangkan oleh spesialis informasi dari jasa informasi, bekerja sama dengan
pemakai di bagian dumber daya manusia.
3. PENGARUH DARI KOMPUTER MIKRO
Saat komputer mikro muncul, sistem informasi SDM mulai dipasang dalam areanya.
Beberapa digunakan secara berdiri sendiri (Stand Alone), beberapa dibuat jaringan
untuk membentuk LAN, dan beberapa dihubungkan dengan fasilitas komputer sentral
perusahaan. Beberapa organisasi SDM bahkan memasang komputer mikro
bahkan mainframe mereka sendiri.
Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem yang bertugas untuk
mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah
data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai.
Sistem informasi sumber daya manusia adalah sebuah sistem yang mendukung proses
pengambilan keputusan dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan. Informasi
yang disediakan merupakan informasi mengenai kebutuhan akan pegawai dalam sebuah
organisasi, informasi perekrutan pegawai, informasi data pegawai, informasi pengelolaan
pegawai selama menjadi bagian dari organisasi tersebut, dan informasi mengenai
pemberhentian pegawai.
Sistem informasi sumber daya manusia merupakan sebuah bentuk interaksi atau
pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia dan teknologi informasi.
Ssistem ini menggabungkan manajemen sumber daya manusia sebagai suatu disiplin yang
15
utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas - aktivitas
manajemen sumber daya manusia seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem
pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum
dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan. Secara keseluruhan sistem perencanaan
sumber daya perusahaan bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi -
aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal.
Perencanaan awal harus memasukan sebuah model keseluruhan yang akan menggambarkan
masukan-masukan, transformasi, dan keluaran-keluaran yang diharapkan dari sebuah sistem.
Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia menggunakan format umum yang sama dari
subsistem input, database, dan subsistem output yang telah digunakan berbagai area
fungsional lain.
1. Subsistem Input
Kombinasi standar dari pengolahan data, penelitian, dan intelejen.
Subsistem ini terdiri dari :
a. Sistem Informasi Data Personil
Menyediakan data personil bagi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
sehingga database berisi gambaran yang lengkap dari sumber daya personil yang
berupa non keuntungan relatif lebih permanen seperti : nama pegawai, jenis
kelamin, tanggal lahir, pendidikan, jumlah tanggungan.
b. Subsistem Penelitian Sumber Daya Manusia
Mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus, contohnya : penelitian
suksesi, analisis dan evaluasi jabatan dan penelitian keluhan.
c. Subsistem Intelijen Sumber Daya Manusia
Subsistem ini mengumpulkan data berhubungan dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) dari lingkungan perusahaan. Elemen lingkungan yang menyediakan data
16
ini meliputi pemerintah, pemasok, tenaga kerja, masyarakat global, dan
sebagainya.
3. Subsistem Output
Mencerminkan hasil pengelolahan data Sumber Daya Manusia (SDM) personil
perusahaan, yang meliputi :
a. Subsistem Perencanaan Angkatan Kerja
Subsistem ini meliputi semua kegiatan yang memungkinkan manajemen untuk
mengidentifikasi kebutuhan pegawai di masa datang sepertipembuatan bagan
organisasi, peramalan gaji, analisis atau evaluasi jabatan.
b. Subsistem Perekutan
Subsistem ini mengidentifikasi dua aplikasi perekutan yaitu penelusuran
pelamaran dan pencarian internal.
c. Subsistem Manajemen Angkatan Kerja
Meliputi penilaian kerja, pendidikan dan pelatihan, pengendalian posisi, realokasi,
keahlian atau kompetisi, suksesi dan pendisiplinan.
d. Subsistem Kompesasi
17
Mendeskripsikan segala bentuk informasi yang berkaitan dengan balas jasa
terhadap apa yang telah dikerjakan oleh karyawan, meliputi
peningkatanpenghargaan, gaji, kompesasi eksekutif, intensif bonus kehadiran.
e. Subsistem benefit
Subsistem benefit ini seperti berapa besar pensiun yang diperoleh seorang
karyawan dan masa kerjanya.
Dalam sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) mempunyai dua tujuan utama
dalam organisasi antara lain :
1. Untuk meningkatkan efisiensi, dimana data karyawan dan aktivitas sumber daya
manusia digabungkan menjadi Satu supaya lebih strategis dan berhubungan dengan
perencanaan sumber daya manusia. Ditinjau dari manfaatnya sistem informasi sumber
daya manusia mempunyai manfaat dalam organisasi yaitu otomatis dalam sistem
penggajian dan aktivitas tunjangan. Dengan sistem informasi sumber daya manusia,
catatan waktu karyawan dimasukan dalam sistem, dan pengurangan yang sesuai dan
penyesuaian karyawan lainnya akan tercermin dalam pengecekan gaji terakhir.
2. Tujuan kedua sistem informasi sumber daya manusia adalah supaya lebih strategis
dan berhubungan dengan peresncanaan sumber daya manusia. Dengan mempunyai
data yang mudah diakses akan membuat perencanaan sumber daya manusia dan
pembuatan keputusan manajerial didasarkan lebih banyak pada informasi dari pada
mengandalkan persepsi dan institusi manajerial.
Kelebihan
18
sumber daya sistem yang optimal pada saat-saat tertentu saja, sehingga sumber daya
sistem informasi menjadi tidak dimanfaatkan pada waktu yang lainnya.
4. Biaya pengembangan sistem informasi dapat disesuaikan dengan anggaran dan
kebutuhan perusahaan. Mahal atau murahnya biaya pengembangan sistem informasi
tergantung jenis program yang dibeli.
Kekurangan
1. Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan sistem dalam perusahaan
tersebut.
2. Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi karena
pengembangan perangkat lunak dilakukan oleh vendor, sedangkan perusahaan
umumnya hanya terlibat sampai rancangan kebutuhan sistem.
3. Manajemen perusahaan membutuhkan proses pembelajaran yang cukup lama dan
perusahaan harus membayar lisensi program yang dibeli sehingga ada konsekuensi
biaya tambahan yang dibayarkan.
HRIS serupa dengan system informasi keuangan dalam hal isinya yang menjadi
perhatianmanajer di seluruh perusahaan. Seperti halnya semua manajer berminat pada sumber
dayakeuangan mereka, manajer juga berminat pada sumber daya personil mereka.Pada
gambar diatas mengidentifikasi para pemakai HRIS. Direktur SDM menggunakaninformasi
dari semua subsistem output, seperti halnya eksikutif lain, manajer EEO/AA didalam SDM,
dan manajer lain di seluruh perusahaan. Manajer unit-unit di dalam SDMmemiliki perhatian
19
khusus dalam subsistem itu yang berhubungan dengan operasinya.Contohnya, manajer
perencanaan SDM secara khusus tertarik pada subsistem angkatan kerja.Dua manajer di luar
SDM juga memiliki kepentingan khusus yang kuat. Manajer akuntansiberkepentingan khusus
karena dampak dari program kompensasi dan benefit pada statuskeuangan perusahaan.
Manajer dari bagian gaji pada departemen akuntansi berkepentingankhusus dalam subsistem
kompensasi.
HRIS serupa dengan sistem informasi keuangan dalam hal isinya yang menjadi
perhatian manajer diseluruh perusahaan. Seperti halnya manajer berminat pada sumber daya
uang mereka, manajer juga berminat pada sumber daya personil mereka. Direktur SDM
menggunakan informasi dari semua subsistem output, seperti halnya eksekutif lain, manajer
EEO/AA didalam SDM, dan manajer lain diseluruh perusahaan.
Manajer unit-unit di dalam SDM memiliki perhatian khusus dalam subsistem itu yang
berhubungan dengan operasinya. Contohnya, manajer perencanaan SDM secara khusus
tertarik pada subsistem perencanaan angkatan kerja. Dua manajer diluar SDM juga memiliki
khusus yang kuat. Manajer akuntansi berkepentingan khusus karena dampak dari program
kompensasi dan benefit pada status keuangan perusahaan. Manajer bagian gaji pada
departemen akuntansi berkepentingan khusus dalam subsistem kompensasi. Setiap hari, para
manajer diseluruh perusahaan menggunakan informasi personalia.
20
Direktur SDM menggunakan informasi dari semua subsistem output, seperti halnya
eksekutif lain, manajer EEO/AA di dalam SDM, dan manajer lain di seluruh perusahaan.
Manajer unit-unit di dalam SDM memiliki perhatian khusus dalam subsistem itu yang
berhubungan dengan operasinya. Dua manajer di luar SDM juga memiliki kepentingan
khusus yang kuat. Manajer akuntansi berkepentingan khusus karena dampak dari program
konpensasi dan tunjangan pada status keuangan perusahaan. Manajer dari bagian gaji pada
departemen akuntansi berkepentingan khusus dalam subsistem kompensasi.
a. Orang-orang yang bertangung jawab atas penerapan sistem harus mengerti akan
kerumitan organisasi itu. Karena sistem informasi perusahaan mencangkup
berbagai fungsi bisnis, para anggota harus memahami berbagai proses bisnis
yang berinteraksi dengan mereka selain memahami proses mereka sendiri.
b. Manajemen puncak harus menyadari bahwa spesialisasi didalam perusahaan
yang memberi nilai tambah yang besar mungkin bukan kandidat untuk
disertakan dalam sistem informasi perusahaan. Contohnya, jika organisasi
mengunakan insentif yang inovatif untuk mempekerjakan dan mempertahankan
staf penjualan, maka organisasi itu mungkin tidak mau menggunakan segmen
sumber daya manusia dari suatu sistem informasi perusahaan. Jika pegawai
penjualan merupakan komponen unik untuk mencapai keunggulan kompetitif,
membelengu mereka dengan aplikasi sumber daya manusia ERP yang
terstandarisasi bisa membuat aset penting itu pergi dari organisasi.
21
c. Manajemen puncak harus mencapai konsensus untuk sistem informasi
perusahaan jauh sebelum penerapan dimulai, dukungan ini penting bagi
penerapan yang berhasil.
23
Kelima ukuran tersebut dipertimbangkan menjadi limited value walaupun telah
diambil keputusan untuk mengembangkan sistem tertentu. Keuntungan dari sebuah sistem
informasi mungkin tidak secara keseluruhan dapat diperhitungkan, terlebih lagi keuntungan
nyata tidak dapat dengan mudah ditunjukkan untuk aplikasi sistem pendukung keputusan
tingkat lanjut.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi ukuran keberhasilan penerapan suatu sistem.
Faktor-faktor tersebut yaitu :
a. Tingkat penggunaan sistem relatif tinggi yang diukur melalui polling terhadap
pengguna, pemanfaatan kuesioner, atau monitor parameter seperti volume transaksi
on-line. Semakin tinggi penggunaan sistem informasi tersebut, maka dapat dikatakan
sistem tersebut berhasil diimplementasikan dalam organisasi.
b. Kepuasan pengguna terhadap sistem yang diukur melalui kuesioner atau interview.
Kepuasan pengguna sistem informasi dalam organisasi akan menunjukkan tingkat
penerimaan sistem tersebut oleh pengguna dalam organisasi dan tingkat efektifitas
sistem tersebut.
c. Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi dan staff dari
sistem informasi.
d. Tujuan yang dicapai. Sistem informasi yang baik akan dapat mendukung dan
mengakomodir tujuan persahaan sehingga dapat tercapai dengan cara yang efektif dan
efisien.
e. Imbal balik keuangan untuk organisasi baik melalui pengurangan biaya atau
peningkatan penjualan dan profit. Sistem informasi yang baik dan dapat diterima oleh
seluruh pengguna pada akhirnya akan menimbulkan efisiensi operasionalsehingga
profit perusahaan dapat meningkat. Penerapan sistem informasi manajemen dalam
24
organisasi bukan merupakan investasi yang murah, dengan adanya sistem informasi
manajemen tersebut, organisasi berharap dapat menurunkan biaya dan meningkatkan
profit.
c. Kurangnya komitmen manajemen puncak. Hal ini dapat berupa kurangnya dukugan
manajemen puncak terhadap sistem informasi manajemen yang ada.Tidak adanya
dukungan dari manajemen puncak terhadap sistem informasi manajemen yang ada,
maka dapat dipastikan sistem informasi dalam organisasi tersebut tidak akan berjalan
dengan baik, karena salah satu fungsi sistem informasi manajemen adalah untuk
menberikan keputusan terbaik bagi organisai.
25
tidak akan maksimal, bahkan mungkin tidak akan memberikan pengaruh apapun bagi
organisasi.
Dari berbagai faktor kegagalan tersebut, maka diperlukan suatu perencanaan strategi
yang matang untuk dapat menerapkan sistem informasi manajemen dalam organisasi
sehingga memberikan hasil yang baik bagi organisasi.
5. IMPLEMENTASI KONSEP
Implementasi merujuk pada semua aktivitas organisasi yang ditujukan terhadap
adopsi, manajemen, dan inovasi rutin. Yang harus diyakini adalah organisasi harus memilih
para pelaku dengan karakteristik sosial yang cocok untuk kesuksesan inovasinya. Secara
umum literatur yang berkaitan dengan hal ini memfokuskan pada adaptasi tingkat awal dan
inovasi dari manajemen.
27
B. Tingkat dukungan manajemen bagi upaya implementasi.
Jika sebuah proyek sistem informasi mendapat dukungan serta persetujuan dari
manajemen di semua level, sepertinya akan dipersepsikan positif baik oleh pengguna maupun
staf pelayanan teknis informasi. Dukungan manajemen juga akan meyakinkan bahwa proyek
sistem akan menerima cukup dana serta sumber daya lain untuk meraih
kesuksesan.Bagaimanapun juga dukungan manajemen kadang bisa memicu kegagalan sistem.
Kadang-kadang manajemen menjadi terlalu berkomitmen kepada sebuah proyek,
memberikan seluruh perhatian berlebihan ke dalam usaha pengembangan sistem yang dapat
menggagalkan sistem atau yang tidak pernah disetujui.
b. Struktur proyek
Beberapa proyek memiliki struktur yang lebih besar daripada yang lainnya.
Kebutuhannya harus jelas dan mudah dilakukan, sehingga output dan prosesnya dapat
didefinisikan dengan mudah. Pengguna mengetahui secara tepat apa yang mereka inginkan
dan apa yang dilakukan sistem. Dalam hal ini hampir tidak ada kemungkinan bagi mereka
untuk mengubah pikiran. Proyek seperti ini memiliki resiko yang lebih rendah dibandingkan
dengan proyek yang kebutuhannya tidak didefinisikan, berubah-ubah dan berubah secara
konstan, di mana output tidak dapat ditetapkan dengan mudah karena mereka mengikuti
perubahan ide pengguna, atau karena pengguna tidak bisa setuju pada apa yang mereka
inginkan.
28
hardware atau software sistem, software aplikasi atau Sistem Manajemen Basis Data yang
direncanakan untuk proyek, hal ini akan mengakibatkan terjadi hal-hal berikut :
Selip waktu tak terduga karena kebutuhan untuk menguasai keterampilan baru.
Berbagai masalah teknis jika alat belum sepenuhnya dikuasai.
Pengeluaran berlebihan dan waktu tambahan karena kurangnya pengalaman
dengankeistimewaan yang tak tercatat dari setiap potongan baru perangkat
keras atau perangkatlunak.
Dalam beberapa kasus, hambatan utama dalam rekayasa disebabkan oleh kurangnya
implementasi dan perubahan praktik-praktik manajemen yang gagal dan pada akhirnya
menimbulkan ketakutan untuk berubah. Berkaitan dengan ketakutan dan kecemasan diseluruh
29
organisasi, mengatasi resistensi para manajer kunci, mengubah fungsi-fungsi pekerjaan, pola
karir, akan menimbulkan ancaman yang lebih besar. Masalah dalam rekayasa adalah bagian
dari masalah yang lebih besar dari implementasi organisasi dan perubahan manajemen.
B. Bidang Kesehatan
Teknologi informasi juga diaplikasikan pada bidang medis. Banyak Rumah Sakit
menggunakan sistem informasi untuk menangani transaksi yang berhubungan dengan
karyawan, juru medis, dan pasien. Sistem Informasi terkadang diperluas, tidak hanya pada
pemakaian internal, melainkan juga pemakaian eksternal (pengunjung) agar memudahkan
mencari data pasien yang sedang menginap di rumah sakit.
Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan :
a) Sistem Informasi Puskesmas
b) Sistem Informasi Klinik
c) Sistem Informasi Rumah Sakit
d) Sistem Informasi PMI
e) Sistem Informasi Laboratoriun Kesehatan
f) Sistem Informasi Asuransi Kesehatan
g) Sistem Informasi Obat
h) Sistem Informasi Apotek
i) Sistem Informasi Perusahaan Farmasi
30
j) Sistem Informasi Tenaga Kesehatan (Dokter, Perawat)
C. Bidang Perbankan
Teknologi informasi ikut mewarnai dunia perbankan. Kehadiran sistem online yang
ditangani oleh teknologi komputer dan teknologi komunikasi memungkinkan nasabah
mengambil uang dari kantor cabang dari bank yang sama yang berada di mana saja. Pada
perkembangan selanjutnya, sistem seperti ini juga dilengkapidengan mesin-mesin ATM, yang
memungkinkan nasabah mengambil uang tanpa tergantung oleh jam kerja bank.
D. Bidang Manufaktur
Di bidang industri, komputer telah digunakan untuk mengendalikan mesin-mesin
produksi dengan ketepatan tinggi, misalnya sebuah mesin serbaguna dalam industri logam
sehingga dapat kita jumpai berbagai produk industri logam yang bervariasi dan jika
dibayangkan dikerjakan secara manual akan sangat sulit dikerjakan. Banyak pula industri
garmer yang dilengkapi dengan kendali komputer, misalnya melakukan pewarnaan, membuat
bordir, dan sebagainya.
Selain itu, industri modern saat ini juga memanfaatkan robot. Robot tersebut secara
otomatis melakukan kerja-kerja tertentu dalam sebuah industri yang dikontrol oleh komputer
yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia.
E. Bidang Transportasi
Intelligent Transportation System (ITS) teknologi menyediakan alat yang signifikan
untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan transportasi. Dasar dari aplikasi ITS
didasarkan pada transportasi sensor lingkungan, efektif komunikasi, perangkat lunak
komputer, dan pengolahan informasi perangkat keras.
ITS menggunakan berbagai teknologi maju dan aplikasi untuk meningkatkan
transportasi keselamatan, menyediakan informasi perjalanan ke pengguna sistem serta lebih
efektif dalam mengelola sistem transportasi. Rencana strategi ITS: 1997-2017 menyatakan
bahwa tujuan ITS untuk:
a) Meningkatkan produktivitas dari sistem pengguna transportasi
b) Meningkatkan keselamatan
c) Meningkatkan efisiensi sistem transportasi
d) Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas
e) Meningkatkan antarmoda koneksi
31
f) Mempromosikan tanggung jawab lingkungan dan mengurangi penggunaan
energi.
32
Tidaklah semua aspek dalam proses implementasi dapat secara mudah dikontrol atau
direncanakan (Ginzberg, 1978). Namun demikian, peluang untuk berhasilnya sebuah sistem
dapat ditingkatkan melalui antisipasi masalah-masalah implementasi yang mungkin terjadi
dan menerapkan strategi koreksi yang paling tepat. Berbagai manajemen proyek, penentuan
kebutuhan, dan metodologi perencanaan dikembangkan untuk masalah yang spesifik. Strategi
juga telah diformulasikan untuk memastikan bahwa pengguna memainkan peran yang tepat
pada keseluruhan periode implementasi dan untuk mengelola proses perubahan organisasi.
33