Fix Sap 6
Fix Sap 6
Pengertian Populasi
B. Sampel
Pengertian sampel adalah sebagian dari subjek dalam populasi yang diteliti, yang sudah
tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya (Sabar,2007). Menurut
Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2011). Ada empat parameter yang bisa dianggap menentukan
representativeness sampel (sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya), yaitu :
1) Variabilitas populasi merupakan hal yang sudah “given”, artinya peneliti harus
menerima sebagaimana adanya, dan tidak dapat mengatur atau memanipulasinya.
2) Besar sampel.
3) Teknik penentuan sampel.
4) Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.
Sampel merupakan bagan dari populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-
aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan
sifat atau ciri yang dimiliki populasi. Seorang peneliti jarang mengamati keseluruhan populasi
karena:
Analisis data sampel secara kuantitatif menghasilkan statistic sampel yang digunakan
untuk mengestimasi parameter populasinya. Statistic sampel digunakan untuk membuat
inferensi mengenai parameter populasinya. Deskripsi sampel dan populasinya secara
kuantitatif berupa statistic atau parameter yang umumnya mengukur tendensi sentral dan
dispersi.
1) Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling, yaitu daftar dari semua
unsur sampling dalam populasi sampling.
2) Menurut Teken (dalam Masri Singarimbur dan Sofyan Efendi), Ciri-ciri sampel yang
ideal adalah :
a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang
diteliti.
b. Dapat menentukan posisi dengan cara menentukan simpangan baku taksiran yang
diperoleh.
c. Sederhana hingga mudah dilaksanakan.
d. Dapat memberikan keterangan terbanyak mungkin dengan biaya serendah
rendahnya.
E. Pertimbangan Penentuan Ukuran Sampel
Mantra (2003) terdapat empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan
besarnya sampel dalam suatu penelitian :
1) Derajat keseragaman
2) Presesi yang di kehendaki dalam penelitian
3) Rencana analisis
4) Bergantung pada kesediaan biaya, tenaga dan waktu.
F. Ukuran Sampel
Peneliti dapat menentukan ukuran sampel yang dapat dipandang representatif mewakili
populasi.
1) Pertimbangan
a. Dalam penelitian korelasional jumlah sampel (n) sebanyak 30 individu telah
dipandang cukup besar.
b. Dalam penelitian kausal komperatif dan eksperimental, 15 individu untuk setiap
kelompok yang dibandingkan dipandang sudah cukup memadai.
c. Dalam penelitian survei,sampel sebanyak 100 individu untuk seluruh sampel baru
cukup memadai.
2) Kebutuhan sampel besar
a. Jika terdapat sejumlah variabel yang tidak bisa dikontrol, maka peneliti akan
mengatasinya dengan sampel besar.
b. Jika dalam penelitian terantisipasi adanya hubungan atau perbedaan yang kecil
maka perbedaan dan hubungannya akan terabaikan. Dengan menggunakan sampel
besar,perbedaan dan hubungan yang kecil dapat terukur kebermaknaanya.
c. Jika dalam penelitian dibentuk kelompok-kelompok kecil.
d. Menghindari penyusutan. Untuk menghindari dampak penyusutan jumlah sampel
maka diperlukan jumlah sampel yang besar.
e. Jika diharapkan syarat-syarat keabsahan secara statistik dipenuhi, diperlukan
sampel yang besar, karena dalam analisis statistik pengujian instrumen dan
pengujian hipotesis ditutuntut tingkat kepercayaan tertentu.
f. Jika dalam penelitian dihadapkan pada populasi yang sangat heterogen.
g. Jika reliabilitas dari variabel bebas tidak terjamin. Untuk mengurangi dampak
reliabilitas yang rendah dari variabel tersebut diperlukan sampel berukuran besar.
Pemilihan Sampel Acak Sederhana. Metode pemilihan sampel secara acak sederhana
memberikan kesempatan yang sama yang bersifat tak terbatas pada setiap elemen populasi
untuk dipilih sebagai sampel.
Pemilihan Sampel Sistematis. Metode pemilihan sampel secara acak sederhana meskipun
mudah dipahami, tetapi jarang digunakan dalam praktik karena relative dan memerlukan
banyak tenaga dan biaya, terutama jika jumlah elemen populasinya relative banyak.
Pemilihan Sampel Acak Berdasarkan Strata. Pemilihan sampel secara acak dapat dilakukan
dengan terlebih dahulu mengklasifikasi suatu populasi ke dalam sub populasi berdasakan
karakteristik tertentu dari elemen-elemen populasi.
Pemilihan Sampel Berdasarkan Kuota. Pemilihan sampel secara tidak acak dapat dilakukan
berdasarkan kuota untuk setiap kategori dalam suatu populasi target.