Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, kerjadian atau segala sesuatu mempunyai


karakteristik tertentu. Anggota populasi disebut dengan elemen populasi. Dalam penelitian
kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generelasi yang terdiri atas objek dan subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

B. Sampel

Pengertian sampel adalah sebagian dari subjek dalam populasi yang diteliti, yang sudah
tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya (Sabar,2007). Menurut
Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2011). Ada empat parameter yang bisa dianggap menentukan
representativeness sampel (sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya), yaitu :

1) Variabilitas populasi merupakan hal yang sudah “given”, artinya peneliti harus
menerima sebagaimana adanya, dan tidak dapat mengatur atau memanipulasinya.
2) Besar sampel.
3) Teknik penentuan sampel.
4) Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.

Definisi Pengertian Sampel yang lainnya

Sampel merupakan bagan dari populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-
aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan
sifat atau ciri yang dimiliki populasi. Seorang peneliti jarang mengamati keseluruhan populasi
karena:

1) Biaya terlalu tinggi.


2) Populasi demikian banyaknya sehingga dalam praktiknya tidak mungkin seluruh
elemen diteliti.
3) Keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia.
4) Populasi bersifat dinamis, yaitu unsur-unsur populasi bisa berubah dari waktu ke waktu.
Ada tiga keuntungan utama pengambilan sampel, yaitu:
1) Biaya lebih rendah.
2) Pengumpulan data lebih cepat.
3) Hal ini mungkin untuk memastikan keseragaman dan untuk meningkatkan akurasi dan
kualitas data karena kumpulan data lebih kecil.

C. Penelitian Menggunakan Sampel dan Populasi


Penelitian yang bekerja dengan sampel berarti hanya mengambil sebagian saja dari
anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dan selanjutnya berdasarkan analisis
sampel dibuat generalisasi.
Penelitian Sampel dan Sensus
Beberapa faktor yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian sampel daripada
populasi, yaitu :
1) Jika jumlah elemen populasi relative banyak, peneliti tidak mungkin mengumpulkan
seluruh elemen populasi, karena memerlukan biaya dan tenaga relative tidak sedikit.
2) Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel sering lebih baik dibandingkan
dengan hasil sensus, karena proses pengumpulan dan analisis data sampel yang relative
sedikit daripada data populasi dapat dilakukan relative lebih teliti.
3) Proses penelitian dengan menggunakan data sampel relative lebih cepat daripada
sensus, sehingga dapat mengurangi jangka waktu antara saat timbulnya kebutuhan
informasi hasil penelitian dengan saat tersedianya informasi yang diperlukan.
4) Alasan lain yang mengehendaki penelitian dengan sampel, terutama dalam kasus
pengujian yang bersifat merusak.

Hubungan sampel dan Populasi

Analisis data sampel secara kuantitatif menghasilkan statistic sampel yang digunakan
untuk mengestimasi parameter populasinya. Statistic sampel digunakan untuk membuat
inferensi mengenai parameter populasinya. Deskripsi sampel dan populasinya secara
kuantitatif berupa statistic atau parameter yang umumnya mengukur tendensi sentral dan
dispersi.

D. Kriteria Sampel Yang Baik


Kriteria sampel yang representatif trgantung pada dua aspek, yaitu :
1) Akurasi, Sampel yang akurat adalah sejauh mana statistik sampel dapat mengestimasi
parameter populasi dengan tepat.
2) Presisi, Sampel yang presisi adalah sampel yan sejauh mana hasil pnelitian sampel
dapat merefleksikan realitas populasinya dengan teliti.
Syarat sampel yang baik

1) Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling, yaitu daftar dari semua
unsur sampling dalam populasi sampling.

2) Menurut Teken (dalam Masri Singarimbur dan Sofyan Efendi), Ciri-ciri sampel yang
ideal adalah :

a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang
diteliti.
b. Dapat menentukan posisi dengan cara menentukan simpangan baku taksiran yang
diperoleh.
c. Sederhana hingga mudah dilaksanakan.
d. Dapat memberikan keterangan terbanyak mungkin dengan biaya serendah
rendahnya.
E. Pertimbangan Penentuan Ukuran Sampel
Mantra (2003) terdapat empat faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan
besarnya sampel dalam suatu penelitian :
1) Derajat keseragaman
2) Presesi yang di kehendaki dalam penelitian
3) Rencana analisis
4) Bergantung pada kesediaan biaya, tenaga dan waktu.

F. Ukuran Sampel
Peneliti dapat menentukan ukuran sampel yang dapat dipandang representatif mewakili
populasi.
1) Pertimbangan
a. Dalam penelitian korelasional jumlah sampel (n) sebanyak 30 individu telah
dipandang cukup besar.
b. Dalam penelitian kausal komperatif dan eksperimental, 15 individu untuk setiap
kelompok yang dibandingkan dipandang sudah cukup memadai.
c. Dalam penelitian survei,sampel sebanyak 100 individu untuk seluruh sampel baru
cukup memadai.
2) Kebutuhan sampel besar
a. Jika terdapat sejumlah variabel yang tidak bisa dikontrol, maka peneliti akan
mengatasinya dengan sampel besar.
b. Jika dalam penelitian terantisipasi adanya hubungan atau perbedaan yang kecil
maka perbedaan dan hubungannya akan terabaikan. Dengan menggunakan sampel
besar,perbedaan dan hubungan yang kecil dapat terukur kebermaknaanya.
c. Jika dalam penelitian dibentuk kelompok-kelompok kecil.
d. Menghindari penyusutan. Untuk menghindari dampak penyusutan jumlah sampel
maka diperlukan jumlah sampel yang besar.
e. Jika diharapkan syarat-syarat keabsahan secara statistik dipenuhi, diperlukan
sampel yang besar, karena dalam analisis statistik pengujian instrumen dan
pengujian hipotesis ditutuntut tingkat kepercayaan tertentu.
f. Jika dalam penelitian dihadapkan pada populasi yang sangat heterogen.
g. Jika reliabilitas dari variabel bebas tidak terjamin. Untuk mengurangi dampak
reliabilitas yang rendah dari variabel tersebut diperlukan sampel berukuran besar.

G. SUMBER KESALAHAN SAMPEL


1) Kesalahan Statistik ( Statistical Error ).
2) Kesalahan Pemilihan Sampel ( Sampling Error ).
3) Kesalahan Kerangka Sampel.
4) Kesalahan Unit Sampel.
5) Kesalahan Pemilihan Sampel Secara Acak.
6) Kesalahan Sistematis.
7) Kesalahan Responden.
8) Kesalahan Administratif.
9) Kesalahan Pemrosesan Data.
10) Kesalahan Pewawancara.
11) Kecurangan Pewawancara.

H. Prosedur Pemilihan Sampel


Prosedur pemilihan sampel memerlukan beberapa tahap sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi populasi target.
2) Memilih kerangka pemilihan sampel.
3) Menentukan metode pemilihan sampel.
4) Merencanakan prosedur penentuan unit sampel.
5) Menentukan ukuran sampel.
6) Menentukan unit sampel.

Metode Pemilihan Sampel Probalitas Teori dan Distribusi Pemilihan Sampel


Probabilitas. Faktor utama dalam metode pemilihan sampel probabilitas adalah proses
pemilihan yang dilakukan secara acak.

Pemilihan Sampel Acak Sederhana. Metode pemilihan sampel secara acak sederhana
memberikan kesempatan yang sama yang bersifat tak terbatas pada setiap elemen populasi
untuk dipilih sebagai sampel.

Pemilihan Sampel Sistematis. Metode pemilihan sampel secara acak sederhana meskipun
mudah dipahami, tetapi jarang digunakan dalam praktik karena relative dan memerlukan
banyak tenaga dan biaya, terutama jika jumlah elemen populasinya relative banyak.

Pemilihan Sampel Acak Berdasarkan Strata. Pemilihan sampel secara acak dapat dilakukan
dengan terlebih dahulu mengklasifikasi suatu populasi ke dalam sub populasi berdasakan
karakteristik tertentu dari elemen-elemen populasi.

Pemilihan Sampel Berdasarkan Kuota. Pemilihan sampel secara tidak acak dapat dilakukan
berdasarkan kuota untuk setiap kategori dalam suatu populasi target.

I. Metode Pengambilan Sampel/Teknik Sampling


1) Teknik Pengambilan Sampel Secara Acak
Secara umum, pengambilan sampel secara acak dilakukan dengan cara :
a) Sampel Acak Sederhana
b) Stratified Random Sampling
c) Multistage Random Sampling (Acak Bertahap)
d) Systematic Random Sampling (Acak Sistematik)
e) Cluster Random Sampling (Acak Kelompok)
f) Probability Proportionate to Size (PPS)

2) Teknik Pengambilan Sampel Secara Tidak Acak (Non Ramdom Sampling)


a) Quota Sampling
b) Accendental Sampling
c) Purposive Sampling
d) Snowball Sampling
REFRENSI :

Rahyuda, Siti. 2004. Metodologi Penelitian Denpasar : Fakultas Ekonomi Universitas


Udayana

Anda mungkin juga menyukai