Tugas 1
Tugas 1
POLUSI UDARA
A. Jenis Polusi Udara
Gas H2S
Hidrogen sulfida (H2S) adalah gas yang mudah terbakar, tidak berwarna dengan
rasa manis dan bau yang khas seperti telur busuk yang dapat beracun pada
konsentrasi tinggi. Hidrogen sulfida merupakan salah satu komponen utama dalam
siklus sulfur alami. Bakteri atau jamur (seperti actinomycetes) menghasilkan
hidrogen sulfida selama dekomposisiprotein yang mengandung sulfur dengan
reduksi langsung dari sulfat (SO4²-). Hidrogen sulfida juga dikonsumsi oleh bakteri
yang ditemukan di dalam tanah dan air yang mengoksidasihidrogen sulfida menjadi
unsur sulfur. Bakteri fotosintesis dapat mengoksidasi hidrogen sulfida menjadi
belerang dan sulfat pada kondisi anaerobik (EPA 1993; WHO 1981).
Sumber polusinya berasal dari pemakaian batu bara yang digunakan pada kegiatan
industri, transportasi
B. Dampak Polusi Udara
Gangguan Pernafasan
Dari sekian banyak manusia beberapa diantaranya mengalami penyakit
pernafasan. Penyakit inilah yang pada mulanya disebabkan oleh pencemaran
udara, baik itu dari asap kendaraan bermotor, asap rokok, asap pabrik dan lain
sebagainya. Tidak hanya berdampak pada sistem pernafasan manusia saja, akan
tetapi juga berdampak pada hewan. Hewan-hewan juga akan mengalami gangguan
pernafasan.
Limbah Padat
Limbah padat yang dimaksud di sini adalah limbah yang mengarah pada hasil
pengolahan IPAL yang masih belum maksimal. limbah ini biasanya memiliki ukuran
yang kecil dan cukup halus sehingga tidak bisa mengendap di dalam dasar permukaan
sungai, danau atau laut melainkan hanya bisa melayang-layang di dalam air saja dan
ini tentunya membuat air menjadi lebih keruh dan tidak bisa dikonsumsi. Jika hal ini
terjadi maka ekosistem yang ada di dalam perairan tersebut juga akan mengalami
gangguan hidup terutama pada saat akan melakukan fotosintesis karena cahaya
matahari akan sangat sulit menembus masuk ke dalam air.
Limbah Bahan Makanan – Limbah dari bahan makanan ini merupakan salah
satu jenis limbah organic yang membusuk karena terdapat mikroorganisme
pembusuk di dalamnya sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi siapa saja
yang ada di dekatnya. Limbah ini juga mampu menimbulkan uap di udara yang
tidak baik untuk dihirup.
Limbah Organik – Limbah organic merupakan limbah yang mampu teruraikan
dengan waktu yang cukup singkat karena bantuan dari mikroorganisme pembusuk.
Oleh karena itu jika limbah organic ini dibuang langsung ke dalam air mampu
meningkatkan jumlah mikroorganisme di dalam air yang berarti kemungkinan
untuk berubah menjadi bakteri pathogen juga akan semakin tinggi. oleh karena itu
jangan seenaknya sendiri saat membuang sampah ya.
Limbah Anorganik – Kebalikan dari limbah organic, pada limbah anorganik ini
tidak mudah teruraikan karena sangat sulit disusupi oleh mikroorganisme
pembusuk kalaupun bisa maka waktunya akan sangat lama hingga limbah tersebut
teruraikan. Limbah anorganik ini banyak dihasilkan oleh industri besar atau kecil
serta sampah dari rumah tangga.