Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan sains tidak terlepas dari perkembangan teknologi, politik ekonomi,


sosial dan filsafat di masyarakat. Dalam kehidupan yang serba modern seperti sekarang
ini, dimana manusia seolah mampu menciptakan segalanya dan mampu mengatasi segala
permasalahan kehidupannya, memang mutlak tidak terlepas sebagai peran penting yang
dimainkan oleh filsafat dan sains yang sudah berkembang sedemikian majunya sebagai
hasil pemikiran manusia itu sendiri.

Sebagai ilmu pengetahuan, biologi yang objek kajiannya tentang makhluk hidup
tidak berdiri sendiri melainkan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang
lain, bahkan besar peranannya bila dikaitkan dengan kebutuhan manusia. Biologi modern
mampu membuka tabir rahasia alam yang banyak dijumpai dalam alam kehidupan dan
sangat berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan manusia. Sifat hubungan itu kadangkala
membuat biologi menjadi sumber atau bagian terpenting, tapi sering juga berupa
pelengkap dalam memahami suatu ilmu pengetahuan.

Sementara filsafat ilmu dewasa ini sangat diperlukan. Ilmu pengetahuan dan
teknologi kini sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan perkembangan masyarakat
dunia. Oleh karena itu diperlukan suatu inovasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
(biologi) sehingga dapat bermanfaat dan membawa kesejahteraan bagi kehidupan
manusia.

Biologi terus berkembang seiring penelitian dan penemuan-penemuan baru. Terkait


dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, contohnya adalah perkembangan
mikroskop. Ketika mikroskop pertama kali ditemukan, kemampuannya untuk melihat
objek-objek mikroskopis masih sangat terbatas. Kemudian berkembang mikroskop
seperti yang umum kita gunakan saat ini yang disebut sebagai mikroskop cahaya karena
sumber sinarnya adalah cahaya.

Setelah itu, berkembang pula mikroskop elektron, yaitu mikroskop yang sumber
sinarnya adalah elektron, sehingga pengamatan dengan mikroskop ini dapat dilakukan
dengan lebih detail dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Dengan dukungan teknologi
lain, kajian biologi pun mengalami perkembangan, sehingga muncullah penemuan-
penemuan baru seperti dalam biologi molekuler, dan bioteknologi.

1
Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan
bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan subyek pelajaran
sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan penemuan. Akibat
perkembangan teknologi yang semakin pesat, saat ini biologi sudah merambah pada hal-
hal yang dulunya tidak mungkin dilakukan. Biologi akan selalu berkembang sesuai
dengan perkembangan kehidupan manusia dan teknologi.

Oleh karena itu, melalui makalah ini penulis ingin menjelaskan dan menyampaikan
mengenai kedudukan penelitian biologi menurut sudut pandang filsafat ilmu. Dan
tentunya ilmu pengetahuan akan kita peroleh dari pembelajaran pada makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian biologi dan bagaimana karakteristiknya?
2. Apa definisi Filsafat ilmu?
3. Bagaimana kedudukan penelitian biologi dalam sudut pandang filsafat ilmu?

C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui karakteristik penelitian biologi
2. Memahami definisi filsafat ilmu
3. Mengetahui kedudukan penelitian biologi dalam sudut pandang filsafat ilmu

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Penelitian Biologi dan Karakteristiknya


Secara epistemologi, biologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani βίος, bios, yang
berarti "kehidupan", dan akhiran -λογία, -logia, yang artinya "ilmu." Sedangkan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Biologi adalah ilmu tentang keadaan dan sifat
makhluk hidup.
Menurut KBBI, penelitian adalah: (1) Pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; (2)
Kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara
sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis untuk
mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Berdasarkan pengertian biologi dan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya,
dapat disimpulkan pengertian dari penelitian biologi. Penelitian biologi adalah suatu
kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara
sistemasis dan obejektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis yang
berkaitan dengan ilmu tentang keadaan dan sifat makhluk hidup.
Biologi merupakan cabang dari sains yang memiliki karakteristik khusus dan
berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain. Karakteristik penelitian biologi terletak pada
3 aspek, yaitu:
1. Objek
Objek pada penelitian biologi meliputi seluruh makhluk hidup yang terbagi menjadi 5
kingdom, yaitu Animalia, Plantae, Protista, Fungi, dan Monera. Pada objek penelitian
biologi yang berupa makhluk hidup dapat dipelajari pada 7 tingkat organisasi
kehidupan, yaitu molekul, sel, jaringan dan organ, organisme, populasi, komunitas,
dan biosfer.
2. Tema atau persoalan
Tema atau persoalan dalam penelitian biologi terbagi menjadi 9 tema, yaitu:
a. Biologi sebagai penemuan (Inquiry)
Berkaitan dengan konsep-konsep biologi yang sekarang dikenal banyak
orang yang dihasilkan dari serangkaian penemuan dan dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah.
Contoh: Penemuan penisilin oleh Alexander Flemming yang melalui
serangKaian penelitian dengan tahap-tahap dalam metode penelitian.

3
b. Sejarah perkembangan biologi
Kajiannya berkembang cepat menyesuaikan dengan hasil penelitian yang
semakin canggih yang didukung oleh kemajuan teknologi.
Contoh: konsep asal-usul kehidupan mulai teori Abiogenesis, Biogenesis,
teori Evolusi Kimia, dan terakhir Teori Evolusi Biologi.
c. Keanekaragam dan keseragaman
Tema ini paling menarik dan tidak akan pernah selesai sampai kapanpun.
Sebab, persoalan keanekaragaman dan keseragaman terdapat pada seluruh
tingkatan organisasi kehidupan. Jika keanekaragaman dan keseragaman dikaitkan
dengan adanya variasi materi dalam gen.
Contoh: “mengapa dua anak kembar satu telur(identik) tetapi secara
morfologis terdapat perbedaannya?”
d. Hubungan struktur dan fungsi
Perbedaan dalam struktur penyusunan tubuh makhluk hidup membawa
konsekuensi pada fungsinya.
Contoh: alat pernapasan pada ikan berupa insang berfungsi untuk
beradaptasi di habitat air, sedangkan kuda struktur pernapasan berupa paru-paru
yang berfungsi untuk beradaptasi di habitat darat.
e. Genetik dan kelangsungan hidup
Persoalan enetik dan kelangsungan hidup merupakan fenomena yang
dinamis. Sebab, kelangsungan hidup suatu organism sangat ditentukan oleh
kemampuan gen-gen pengendali aktivitas organism dalam beradaotasi dengan
perubahan lingkungan yang bersifat tidak dapat diprediksi secara teratur.
Contoh: Komodo merupakan reptile besar yang masih tetap lestari karena
mampu beradaptasi dengan lingkungan dibandingkan dengan dinosaurus yang
telah punah.
f. Organisme dan lingkungan
Dari tema ini yang paling banyak diangkat adalah tentang interaksi
antarmakhluk hidup dan lingkungan atau ekosistem.
Contoh: persoalan rantai makanan dan jarring-jaring makanan di alam
bebas.
g. Kelakuan Organisme (perilaku)
Persoalan perilaku makhluk ini adalah kajian yang paling kompleks karena
menyangkut banyak aspek tema lain yang terintegrasi menjadi satu dengan system
saraf, hormone, dan indera.
4
Contoh: perilaku burung pada masa kawin.
h. Evolusi
Persoalan evolusi memerlukan studi secara komprehensif dari berbagai
cabang biologi yang meliputi anatomi, fisiologi, genetika, dan biokimia.
Contoh yang paling komprehensif adalah proses evolusi pada kuda.
i. Regulasi dan homeostatis
Tema atau persoalan regulasi dan homeostatis pada makhluk hidup
diperankan oleh system saraf, system hormone, dan alat-alat indera manusia
Contoh: “Mengapa pada suhu yang dingin rambut pada kulit berdiri dan
banyak mengeluarkan urine?”
3. Metode
Metode ilmiah adalah suatu prosedur kerja untuk mendapatkan fakta-fakta tentang
fenomena kehidupan alam. Prosedur kerja ilmiah ini harus diikuti kaidah-kaidahnya
oleh siapa saja. Secara umum, metode ilmiah terdiri atas lima langkah, yaitu:
a. Menemukan masalah;
b. Melakukan observasi;
c. Menyusun hipotesis;
d. Melakukan eksperimen;
e. Menarik kesimpulan.
Tidak ada rumus untuk penelitian ilmiah yang berhasil, tidak ada suatu metode
ilmiah tunggal dengan buku aturan yang harus diikuti dengan kaku oleh para peneliti.
Sains mencakup unsur-unsur tantangan, pertualangan, dan keberuntungan, juga
perencanaan yang hati-hati, penalaran, kreativitas, kerja sama, persaingan, kesabaran, dan
kegigihan untuk mengatasi halangan. Unsur-unsur penelitian yang sangat beraneka ragam
itulah yang menjadikan sains jauh kurang terstruktur dibandingkan yang disadari
kebanyakan orang. Meskipun demikian, kita masih mungkin menetapkan sifat-sifat
tertentu yang membantu membedakan sains dari cara-cara lain dalam mendeskripsikan
dan menjelaskan alam.

B. Definisi Filsafat Ilmu


Filsafat adalah berfikir secara mendalam tentang sesuatu tanpa melihat dogma dan
agama dalam mencari kebenaran, sedangkan ilmu adalah pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang itu. Ilmu juga merupakan
cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodologis
5
ilmu tidak membedakan antara ilmu alam dengan ilmu sosial, namun karena adanya
permasalahan teknis yang bersifat khas, maka ilmu sering dibagi menjadi ilmu sosial dan
ilmu alam.
Filsafat ilmu adalah merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi
dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu
sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi.
Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan
bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep
tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta
memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi;
formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat
digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah
terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
Filsafat ilmu pengetahuan lebih luas dari sekedar sejarah ilmu pengetahuan. Sejarah
ilmu pengetahuan berguna untuk memahami proses penemuan berbagai macam hal di
dalam ilmu pengetahuan. Secara umum, filsafat ilmu pengetahuan adalah upaya untuk
memahami makna, metode, struktur logis dari ilmu pengetahuan, termasuk juga di
dalamnya kriteria-kriteria ilmu pengetahuan, hukum-hukum, dan teori-teori di dalam ilmu
pengetahuan.
Relevansi filsafat ilmu pengetahuan terhadap perkembangan ilmu sangat tinggi
dalam membantu menyadari tiap langkah yang diambil. Hal ini disebabkan karena filsafat
masih mempunyai persamaan-persamaan mendasar dan dekat dengan ilmu lainnya, serta
sifatnya selalu menumbuhkan sikap bertanya dan reflektif. Refleksi alam senantiasa
dibutuhkan untuk memahami apa yang sedang terjadi, atau dalam hal melihat pola sejarah
dan membuat prediksi ke depan mengenai suatu objek tertentu.

C. Kedudukan Penelitian Biologi dalam Sudut Pandang Filsafat Ilmu


Persamaan antara filsafat ilmu dengan biologi ada 5 yaitu:
 Memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mencari kebenaran dengan adanya
masalah yang ada dalam kehidupan.
 Keduanya sama-sama mencari rumusan yang sebaik-baiknya serta menyelidiki
objek secara lengkap sampai keakar-akarnya
 Sama-sama memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada
antara kejadian-kejadian yang dialami dan mencoba menunjukan sebab-sebabnya.
6
 Sama-sama memiliki metode dan sistem dalam memecahkan masalah.
 Keduanya memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari
hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.
Dalam objek material filsafat sering disebut sebagai segala sesuatu yang ada dan
bahkan yang mungkin ada. Hal itu berarti bahwa filsafat mempelajari apa saja yang
menjadi isi alam semesta mulai dari badan-badan benda, tumbuhan (vegetativa), hewan
(animalia), manusia (human), sampai pada sang pencipta (prima causa) dengan kata lain
filsafat mempelajari semua mahluk dan sekaligus sang pencipta. Biologi juga
mempelajari ilmu pengetahuan tentang mahluk hidup, biologi sendiri sebagai sebuah
ilmu juga merupakan hasil pemikiran yang mendalam dari filsafat yang kemudian setelah
mengalami pembuktian empirik dan komprehensif, didapatlah biologi itu sebagai sebuah
ilmu pengetahuan yang dapat diamati, diukur dan dipertanggung jawabkan kebenaranya
sampai pada batas waktu tertentu. Misalnya:
1. Teori abiogenesis yang merupakan kehidupan dinyatakan berasal dari benda tak
hidup, dan penganut teori ini (Aristoteles, Jhon Nedham, dan Antony Van
Leewenhoek)
2. Penemuan mikroskop oleh Antony Van Leewenhoek pada abad 17 membuka
cakrawala untul mempelajari dan melakukan penelitian terhadap makhluk hidup
sampai sekarang.
Ilmu biologi menggunakan pemikiran yang kefilsafatan, menurut Mulder
digambarkan mengandung khasiat-khasiat tertentu, yaitu memiliki kemampuan
mengabtraksikan pokok persoalan, bertanya terus sampai batas terakhir, beralasan dan
berelasi (sistem). Hal ini dilakukan dengan mempelajari, mengadakan pengamatan dan
penyelidikan serta menumbuhkan Sikap ilmiah dan Proses ilmiah untuk menambah
pengetahuan dan keterampilannya tentang makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan
tumbuhan serta alam sekitarnya, sehingga biologi sebagai ilmu sangat berperanan penting
bagi kehidupan manusia untuk mengetahui lebih banyak mengenai diri kita dan mengenai
lingkungan kehidupan kita, baik secara timbal balik maupun secara langsung tentang
semua aspek kehidupan. Adapun timbal balik itu yang peran dalam kehidupan kita
memberikan dampak negatif dan dampak positif.
Dampak positif atau manfaatnya yaitu:
1. Manusia sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam lingkungan,
2. Diciptakan bibit unggul yang ramah lingkungan,
3. Pemanfaatan mikroorganisme dalam segala bidang.
Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan yaitu:
7
1. Mengeksploitasi SDA dengan sembarangan,
2. Penggunaan bibit unggul dan pestisida berlebihan yang akan berdampak pada
biodeversitas,
3. Penggunaan senjata biologi yang mematikan, yang akan merusak lingkungan
biotik maupun abiotik.
Ilmu biologi cenderung menjadi sangat spesifik dan mendalam kalau ditekuni
dengan sungguh-sungguh. Pendekatan ilmu biologi lebih deskriptif dan sifatnya lebih
mendetail perbagian, sedangkan filsafat lebih mementingkan makna komprehensifnya,
dan bukan deskripsinya. Agar dapat melihat realitas secara komprehensif, maka ilmu
pengetahuan (sains) memerlukan filsafat kembali. Jadi terdapat hubungan timbal balik di
sini. Ilmu dari sains (biologi) itu sendiri akan membantu daya kerja filsafat. Dan filsafat
juga membantu ilmu pengetahuan agar berkembang ke arah yang benar sekaligus
mencegah penyalahgunaan ilmu biologi yang berakibat bencana bagi manusia sendiri.
Jadi, filsafat ilmu dan ilmu biologi sangat berhubungan penting dimana dalam
mempelajari ilmu biologi menggunakan penelitian ilmiah sebagai kebenaran. Oleh karena
itu, kemajuan biologi yang pesat harus dikembangkan dengan cara sering melakukan
penelitian ilmiah yang diimbangi dengan cara berfikir filsafat, supaya dihasilkan
penemuan/teori yang bermanfaat dan tidak disalah gunakan.
Contoh filsafat ilmu dalam penelitian biologi:
1. Biologi sel dan embriologi yang mulai berkembang pada tahun 1895. Tokoh-
tokohnya antara lain Charles Overton, Irving Langmuir (1917), E. Gorter dan F.
Grendel (1925) dengan pernyataan bahwa membrane sel terdiri dari dua lapis
(bilayer), Hugh Davson dan James Danielli (1935), serta S.J. Singer dan G.
Nicolson yang terkenal dengan teori struktur fluid mosaic model.
2. Ilmu mikrobiologi berkembang dimulai abad ke-19 dengan ditemukannya virus
oleh
Adolf Mayer seorang ilmuan Jerman tahun 1883. Tokoh-tokoh yang berperan
dalam perkembangan ilmu mikrobiologi dan virologi antara lain Twort (1916) dan
d’Herelle (1917) menemukan virus yang menyerang bakteri dan menyebabkan
bakteri lisis (pecah). Virus ini kemudian disebut bakteriofag atau sering disebut
fag (phag), Wendell Stanley (1935) yang menemukan TMV (Tobacco Mosaic
Virus) serta Gortner dan Laidlaw secara terpisah mengemukakan pandangannya
bahwa virus merupakan bentuk organisme paratisik yang lebih terspesialisasi.
Sejak itulah penelitian tentang virus berkembang. Tahun 1980-an muncul
penemuan virus HIV dan AIDS.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian biologi adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data yang dilakukan secara sistemasis dan obejektif untuk memecahkan suatu
persoalan atau menguji hipotesis yang berkaitan dengan ilmu tentang keadaan dan sifat
makhluk hidup.
Filsafat adalah berfikir secara mendalam tentang sesuatu tanpa melihat dogma dan
agama dalam mencari kebenaran. Karakteristik filsafat adalah meneyeluruh, mendasar
dan spekulatif. Menyeluruh disini berarti tidak puas mengenali ilmu hanya dari segi
pandang ilmu itu sendiri tapi juga dari segi pandang ilmu-ilmu yang lain.
Ruang lingkup filsafat ilmu mencangkup dua pokok bahasan utama yaitu membahas
sifat-sifat pengetahuan ilmiah (epistimologi) dan menelaah cara-cara mengusahakan
pengetahuan ilmiah (metodologi) sehingga filsafat ilmu dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian besar yaitu filsafat ilmu umum dan filsafat ilmu khusus. Filsafat ilmu umum
mencangkup kajian tentang persoalan kesatuan, keseragaman, serta hubungan antar ilmu.
Sedangkan ilmu khusus merupakan kajian mengenai kategori-kategori serta metode yang
digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu seperti kelompok ilmu alam, kelompok ilmu
kemasyarakatan, kelompok ilmu teknik dan sebagainya.
B. Saran
Kami sebagai penulis makalah ini berharap agar pembaca dapat memahami pengertian
penelitian biologi dan filsafat ilmu, serta kedudukan penelitian biologi dalam filsafat
ilmu. Dalam penulisan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan di dalamnya baik
dalam hal sistematika penulisan maupun isi. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak.

9
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, dan L.G. Mitchel. 2010. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Poedjawijatna. 1980. Pembimbing ke Arah Alam Filsafat. Jakarta: PT Pembangunan
R. Gunawan Susilowarno, dkk. Biologi. Jakarta: Grafindo
Siti, Apipah. 2012. Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli.
http://edu.dzihni.com/2012/11/pengertian-penelitian-menurut-para-ahli.html
Suhato,Suparlan. 2008. Pengantar Ilmu Filsafat. Makassar: Badan penerbit Universitas
Negeri Makassar
S. Suriasumantri, Jujun. 2007. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Susantoso, Hendra. 2006. Tips dan Trik Biologi. Jakarta: Erlangga
Wattimena, Reza A.A. (2008). Filsafat dan Sains: Sebuah Pengantar. Jakarta: PT
Grasindo.

10

Anda mungkin juga menyukai