Anda di halaman 1dari 26

ENGLISH LEARNING MEDIA

(DESAIN PEMBELAJARAN INOVATIF)

OLEH : ASTINA

NIM :1501404029

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

TAHUN AJARAN 2017/2018


BAB I

TEORI-TEORI BELAJAR

A. TEORI BELAJAR BEHAVIORISIK


Teori belajar behaviorisik merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat
adanya interaksi antara stimulus dengan responses yang menyebakan peserta didik
mempunyai pengalam baru. Teori ini mengutamakan pengukuran sebab pengukuran
merupakan hal yang penting untuk melihat terjadinya perubahan tingkah laku.
Adapun tokoh-tokoh dalam teori belajar behavioristic antara lain:
1. Edward Lee Thorndike (1874-1949)
2. Burrush Frederic Skinner (1904-1990)
3. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)

Kelebihan dan kelemahan :

Kelebihan teori behavioristic:

1. Model behavioristic sangat cocok untuk pemerolehan praktik dan pembiasaan


yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, kelenturan, daya tahan dan
sebagainya.
2. Dapat diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi
peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan
senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti memberi permen
dan pujian.\

Kelemahan teori behavioristic:

1. Pembelajaran yang berpusat pada guru, bersifat mekanistik dan hanya berorientasi
hasil yang dapat yang dapat diamati dan diukur.
2. Penerapan metode ini yang salah akan mengakibatkan terjadinya proses
pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi peserta didik yaitu guru sebagai
sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah guru berlatih dan
menentukan apa yang harus dilakukan oleh murid.
3. Murid hanya mendengarkan dengan penjelasan dari guru dan menghafalkan apa
yang di dengar dan dipandang sebagai belajar dan efektif.
4. Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh parah tokoh behavioristic justru
dianggap metode yang paling efektif untuk menertibkan peserta didik.
B. TEORI BELAJAR KOGNITIF
Teori belajar kognitif merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan,
retensi, pengolahan informasi, informasi dan aspek kejiwaan lainnya dengan kata lain
belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks,
model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
belajarnya.
Adapun teori dan tokoh yang termasuk dalam kelompok teori belajar kognitif
antara lain.
1. Teori perkembangan kognitif (Cognitive development theory) Jeant peaget.
2. Teori conditioning of learning, robbet M.gagne
3. Konstruktivistik

Kelebihan dan Kelemahan

a) Kelebihan teori belajar kognitif


 Pembelajaran berdasarkan kemampuan struktur kognitif peserta didik
sehingga kemampuan pesrta didik tidak terlalu dipaksakan.
 Pembelajaran berpusat pada peserta didik (Student center) yang
mengakibatkankan dinamisasi kelas yang tinggi, sehingga tidak menimbulkan
pembelajaran yang membosankan
b) Kelemahan teori belajar kognitif
 Bentuk pendisiplinan yang tidak diambil dari proses stimulus respons
berakibat pada melemahnya disiplin peserta didik.
 Strategi pembelajaran yang aktif dapat dilakukan oleh guru yang tifak
mengenal manajemen kelas baik akan menimbulkan waktu yang sia-sia dalam
proses pembelajaran dikelas.
C. TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang
perilakunya bukan sudut pandang pengamatannya.Tujuan utama para pendidik adalah
membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing-
masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan
membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka.
Tokoh-tokoh penting dalam teori belajar humanistic secara teoristik:
1. Arthur Combs (1912-1999)
2. Carl Rogers
3. Howard Gardner

Kelemahan dan kelebihan teori belajar Humanistik:

a) Kelebihan teori belajar humanistic:


 Sangat menghargai karakteristik dan potensi manusia.
 Peserta didik mempunyai kelebihan dalam mengembangkan potensi diri tanpa
ada tekanan terpihak manapun.
b) Kelemahan teori belajar humanistic:
 Karakteristik manusia tidak akan terbentuk sesuai dengan tujuan
pembelajaran, Karena humanistic menganggap bahwa potensi manusia adalah
punya keinginan untuk belajar
 Apabila tidak diperlakukan pembimbingan dari guru kepada peserta didiknya
secara baik, pembelajaran yang bebas akan menimbulkan motivasi yang bebas
pula, apalagi peserta didik yang masih usia sekolah dasar.
BAB II

MODEL-MODELDESAIN PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN DESAIN PEMBELAJARAN


Reigeluth mendefinisikan desain pembelajaran adalah ciri-ciri dari penerapan
teori belajar dan pe,belajaran untuk memfasilitasi proses belajar seseorang (reigusth,
1999) .
Rothwell dan Kazanas merumuskan desain pembelajaran terkait dengan
peningkatan mutu kinerja seseorang yang dan pengaruhnya bagi organisasi (Rothwell
dan kazanas, 1992)

B. SIFAT-SIFAT DESAIN PEMBELAJARAN


Adapun sifat-sifat desain pembelajaran sebagai berikut;
1. Beriorientasi pada peserta didik
2. Alur berpikir system atau sistematik
3. Empiris dan berulang.

C. MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN


a) Model pembelajaran menurut Briggs
Model pembelajaran briggs berorientasi pada rancangan system dengan sasaran
guru. Langkah-langkah model pembelajarn briggs (Prawiradilaga,2007) adalah:
 Penentuan tujuan
 Perincian
 Rumusan tujuan
 Analisi tujuan
 Penyiapan evaluasi hasil belajar
 Skuens dan jenjang belajar
 Penentuan kegiatan belajar
 Monitoring pelaksanaan kegiatan yang direncanakan
 Uji coba dan revisi (evaluasi formatif
 Evaluasi sumatif
b) Model pembelajaran bella h. Banathy
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut;
 Merumuskan tujuan
 Mengembangkan tes (developing tesk)
 Menganalisis kegiatan belajar (analyzing of learning task )
 Mendesain system intsruksional
 Melaksanakan kegiatan atau mentes hasil (implement and test output)
 Mengadakan perbaikan
c) Model pembelajaran ppsi
Istilah system istruksional dalam PPSI menunjuk pada pengertian sebagai
suatu system yaitu sebagai suatu kesatuan yang terorganisasikan yang terdiri atas
sejumlah komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk
mencapai tujuan.Sebagai suatu system, pengajaran mengandung sejumlah materi,
metode, alat, evaluasi dan kesemuanya berinteraksi satu dengan yang lainnya
untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
Langkah-langkah pembelajaran PPSI yaitu;
 Merumuskan tujuan instruksional khusus
 Menyusun alat evaluasi
 Menuntun kegiatan belajar dan materi pembelajaran
 Merencanakan program kegiatan
 Melaksanakan program
 Model Pembelajaran IDI
Model ini pada prinsipnya mempunyai tiga tahapan diantaranya sebagai
berikut.
a) Tahap pembatasan (Define)
 Identifikasi masalah
 Analisis latar (analyze setting )
 Pengolaan organisasi
b) Tahap pengembanagan
 Identifikasi tujuan
 Penentuan metode
c) Tahap penelitian
 Tes uji coba
 Analisis hasil
 Pelaksanaan

d) Model pembelajaran Kemp

Adapun langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran kemp:

 Menenukan tujuan umum


 Mmebuat analisis tentang karakteristik peserta didik.
 Menentukan kompetensi dan indicator yang operasional dan terukur
 Menentukan materi/bahan pelajaran yang sesuai dengan indicator
 Menetapkan tes awal menentikan strategi belajar mengajar yang
sesuai.
 Menentukan strategi belajar mengajar yang sesuai.
 Mengoordinasi sarana penunjang yang diperlukan, meliputi biaya,
fasilitas, perawatan, waktu dan tenaga.
 Mengadakan evaluasi
e) Model Pembelajaran Dick dan carey
Dengan menggunakan kerangka berfikir system, Dick dan carey
(1978,1985) Menyusun model desain instruksional seperti berikut
 Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
 Melakukan analisis pembelajaran
 Mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik
 Merumuskan tujuan pembelajaran
 Mengembangkan butir test acuan kriteria
 Mengembangkan strategi pembelajaran
 Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran
 Merencanakan dan me;akukan evaluasi formatif
 Merevisi pembelajaran
BAB III

STARTEGI DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN SRATEGI PEMBELAJARAN


Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi
pembelejaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat,lingkup dan
utrutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik
(gerlac dan ely, 1980).
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat dipergunakan. Rowntree (dalam
sanjaya , 128:2006) mengelompokka kedalam strategi penyampaian/ penemuan
(exposition-discovery learning ), dan startegi pembelajaran kelompok dan strategi
pembelajaran individual (groups-individual learning).
B. MACAM –MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Strategi pembelajaran expository
Strategi pembelajaran expository adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok peserta didik agar peserta didik dapat menguasai materi pembelajaran
secara optimal ( sanjaya,2006).
Ciri-ciri utama dari strategi pembelajaran expository adalah:
a) penyampaian secara verbal dimana proses bertutur secara lisan merupakan
alat utama dalam melakukan strategi ini
b) materi pelajarannya sudah jadi sepeti data atau fakta.
c) Strategi pembelajaran ini berorientasi kepada guru, melalui strategi ini, guru
menyampaikan materi pelajaran dengan baik dengan harapan peserta didik
akan mampu menguasai pelajaran tersebut.
Keunggulan dan kelemahan starategi belajar ekspositori adalah sebagai berikut;

Keunggulan;

a) Guru dapat menguasai kelas, mengatur dengan leluasa materi yang diberikan
dan dapat mengetahui sampai sejauh mana peserta didik menguasai bahan
pelajaran yang disampaikan.
b) Sangat efektif dilakukan pada kelas dengan peserta didik banyak, materi yang
diberikan cukup luasdan waktu pertemuan terbatas.

Kelemahan;
a) Keberhasilan strategi pembelajaran ini sangat tergantung pada apa yang
dimiliki oleh guru seperti persiapan, pengetahuan, motivasi dan kemampuan
bertutur serta berkomunikasi seorang guru.
b) Strategi pembelajaran ini menyamaratakan kemampuan peserta didik dalam
menguasai pembelajaran, menangkap makna dari bertutur guru minat dan
gaya belajar peserta didik.
c) Dalam strategi pembelajaran ini komunikasinya searah dari guru ke peserta
didik akan dapat mengakibatkan peserta didik hanya memiliki pengetahuan
terbatas pada apa yang diberikan oleh guru.
2. Strategi pembelajaran inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu ( benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis,
logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
penuh percaya diri.
Ciri utama strategi pembelajaran inkuiri adalah ;
a) Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktifitas peserta didik
secara maksimal untuk mencari dan menemukan, dengan demikian strategi ini
menempatkan peserta didik sebagai subject belajar.
b) Seluruh aktifitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan.
c) Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, kritis, logis dan analisis.
Adapun keunggulan dan kelemahan starategi pembelajaran inkuiri adalah
sebagai berikut;

Keunggulan;
a) Strategi pembelajaran inkuiri mampu mendorong peserta didik untuk berpikir
atas inisiatif sendiri.
b) Dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampuan diatas
rata-rata.
c) Memberikan ruang bagi peserta didik belajar sesuai dengan belajar masing-
masing.

Kelemahan:

a) Kegiatan dan keberhasilan peserta didik sulit dikontrol.


b) Akan terjadi kesenjangan kemampuan antara peserta didik yang memiliki
kemampuan diatas rata-rata.
c) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan peserta didik
menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
3. Strategi pembelajaran berbasis masalah ( problem besed learning)
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu straategi pembelajaran yang
melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap
metode ilmiah sehingga peserta didi dapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
Ciri utama strategi pembelajaan berbasis masalah berikut:
a) Belajar di mulai dengan suatu masalah dan masalah yang dierikan berhubngan
dengan dunia nyata peserta didik.
b) Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar disiplin
ilmu.
c) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada peserta didik dalam
membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri ,
dalam kerangka berfikir ilmiah.
d) Menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan apa yang mereka telah
pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja.

Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran berbsis masalah antara lain:


Keunggulan:

a) Pemecahan masalah dapat merangsang kemampuan peserta didik seta


memberikan kepuasan peserta didik untuk menemukan pengetahuan yang
baru dan mengembangkan pengetahuan baru tersebut.
b) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam dunia nyata.
c) Pemecahan masalah dapat mendorong peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat.
d) Pemecahan masalah hanya tidak hanya memberikan kesadaran kepada
peserta didik bahwa belajar tidak tergantung pada motivasi instrinstik peserta
didik.
Kelemahan:
a) Apabila peserta didik tidak memiliki minat dan memandang bahwa masalah
yang akan diselidiki adalah sulit , maka mereka akan enggan untuk mencoba.
b) Membutuhkan waktu untuk persiapan , apabila guru tidak mempersiapkan
secara matang strategi ini , maka tujuan pembelajaran tidak tercapai .
c) Pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah di masyarakat atau di dunia
nyata terkadang kurang, sehingga proses pembelajaran berbasis masalah
terhambat oleh faktor ini.
4. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir.
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir membimbing peseta
didik untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses
dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman peserta didik.
Ciri utama strategi pembelajaran peningktan kemampuan berfikir antara lain:
a) Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses mental
peserta didik secara maksimal
b) SPPKB di bangun dalam nuansa dialogis dan proses Tanya jawab secara terus
menerus.
c) SPPKB adalah model pembelajaran kepada isi proses dan haasil belajar ,
proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berfikir ,
sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan atau
penguasaan materi pembelajaran baru.
5. Strategi pembelajaran kooperatif
Menurut arends (1997), pembelajaran yang menggunakan strategi kooperatif
memiliki ciri sebagai berikut:
a) Peserta didik bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan
materi belajar,
b) Kelompok dibentuk dari peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi ,
sedang dan rendah
c) Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras , budaya, suku, jenis
kelamin yang berbeda-beda , penghargaan lebih berorientasi pada kelompok
daripada individu.
6. Strategi pembelajaran afektif.
Afektif adalah konsep diri , kesehatan mental, dinamika kelompok ,
pengembangan personal, moralitas, tingkah laku, nilai,pengembangan ego,
perasaan,motivasi, dan lain-lain.
7. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran
Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap,keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau
beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru , atau mengoreksi,
dan memadukan pengetahuan sebelumnya.
BAB IV

METODE-METODE PEMBELAJARAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran.


Metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan
aktifitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari guru dan peserta didik
untuk saling berinteraksi dalam suatu kegiatan dalam proses belajar berjalan dengan baik
dan tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan
oleh guru.
B. Macam-Macam Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode ceramah yaitu meode mengajar dimana guru menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada sejumlah peserta didik.
Kelebihan metode ceramah:
a. Guru mudah menguasai kelas,
b. Guru mudah menerangkan materi pelajaran yang berjumlah besar,
c. Dapat diikuti peserta didik dalam jumlah besar,
d. Mudah dan murah dilaksanakan
e. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam dan tidak
memerlukanpersiapan-persiapan yang rumit.
Kekurangan metode ceramah:
a. Membuat peserta didik pasif dan apa yang didapat peserta didik akan sangat terbatas
pada apa yang dikuasai guru.
b. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
c. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme.
d. Bila guru tidak memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah bias di anggap
sebagai metode yang membosankan.
Langkah-langkah yang harus dilakuakan agar metode ceramah berhasil adalah
sebagai berikut:
a. Tahap persiapan.
b. Tahap pelaksanaan.
2. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan cara
memperangakan barang, kejadian, aturan, dan atau urutan melakukan suatu kegiatan, baik
secara langsung maupun melalui penggunaan media pegajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Kelebihan metode demonstrasi:

a. Membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja
suatu benda.
b. Proses pembelajaran akan lebih menarik dan tidak membosankan.
c. Kesalahan-kesalahn yang terjadi dari hasil ceramah dapat dapat diperbaiki melalui
pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya.
d. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta
didik.
Kelemahan metode demonstrasi:
a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih, guru diharapkan mampu
mendemonstrasikannya terlebih dahulu sebelum melaksanakan metode ini di kelas.
b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai.
c. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
d. Sukar di mengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran dengan cara mendorong peserta didik
untuk berdialog dan bertukar pendapat.
Kelebihan metode diskusi:
a. Memberi kesempatan peserta didik untuk berlatih dapat memecahkan suatu masalah
dengan berbagai jalan secara bersama-sama sehingga peserta didik di rangsang untuk
berpikir lebih kreatif dan inovatif.
b. Membiasakan peserta didik untuk mrndengarkan pendapat orang lain sekalipun
berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.
c. Melatih peserta didik berani mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
Kelemahan metode diskusi:
a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar
b. Seringkali pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh satu dua peserta didik yang
memiliki keterampilan berbicara lebih.
c. Sering terjadi perbedaan pendapat antar peserta diskusi.
4. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah metode pembelajaran dengan menyajikan pengalaman belajar
dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip atau
keterampilan tertentu.
Beberapa metode pembelajaran yang termasuk dalam simulasi adalah:
a. Games (permainan)
b. Role playing (bermain peran)
c. Sandiwara tau drama
5. Metode penungasan
Metode penungasan adalah metode penyajian bahan dengan cara guru memberikan
tugas tertentu agar peserta didik melakukan kengiatan belajar.
BAB V
MEDIA PEMBELAJARAN DAN PEMAJANGAN
A. Konsep Dasar Media Pembelajaran
Media pembelajaran, yaitu sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima agar penerima mempunyai motivasi untuk bljar sehingga diharapkan dapat
memperoleh hasil belajar yang lebih memuaskan.
B. Fungsi Media
Media sebagai suatu komponen system pembelajaran, mempunyai fungsi dan peran
yang sangat vital bagi kelangsungan pembelajaran.
1. Tiga kelebihan kemampuan media menurut Gerlach dan Ely (dalam Ibrahim, dkk., 2004):
a. Kemampuan fiksatif,
b. Kemampuan manipulatif,
c. Kemampuan distributif.
C. Peranan Media Pembelajaran Dalam Konteks Belajar
Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan.
D. Klasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi media didasarkan pada bentuk dan fisiknya secara mendasar membedakan
media menjadi dua yaitu media dua dimensi dan media tiga dimensi.
Klasifikasi media digolongkan menjadi tiga jenjang pengalaman yaitu:
1) Pengalaman langsung yaitu pengalaman melalui keterlibatan langsung dalam suatu
peristiwa.
2) Pengalaman tiruan yaitu pengalaman didasarkan atas model, dramatisasi dan berbagai
rekaman objek atau kejadian.
3) Pengalaman dari kata-kata yaitu perkataan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari
media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun yang dicetak.
E. Pemilihan Media Pembelajaran
Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:
1) Anda harus mengetahui secara menyeluruh kesesuaian antara isi dan tujuan khusus
program.
2) Media harus mempertimbangkan kesesuaian antarapenggunaannya dan cara
pembelajaran yang dipilih.
3) Pemilihan media itu sendiri jaganlah tergantung pada pemilihan dan penggunaan
media tertentu saja.
BAB VI

MEDIA PEMBELAJARAN DAN TREN PENGGUNAAN TEKNOLOGI DALAM


PEMBELAJARAN

A. Pengertian Multimedia
Multimedia berasal dari kata multi yang berarti banyak atau berbagai dan kata
media berarti alat untuk menyampaikan pesan.
Suatu alat bisa di sebut sebagai system multimedia jika memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Alat tersebut harus mampu mengubah bentuk analog menjadi bentuk digital.
2. Berciri interagtif yaitu pengguna bias mengubah tampilan sesuai dengan
keinginan dan bisa memsukan kata-kata sesuai kebutuhannya.
3. Besrsifat mandiri , dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi
sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang
lain.
Manfaaat tersebut bisa terpenuhi oleh multimedia karena muktimedia mempunyai
keunggulan sebagai berikut:
1. Mampu menampilkan benda yang sangat kecil yang tidak tampak mata misalnya
bakteri.
2. Mampu menampilkan benda yang sangat besar dengan kemampuan memperkecil
benda.
3. Mampu menyajikan peristiwa atau gambar yang komplek seperti mekanisme
kerja tubuh , proses kerja mesin.
4. Mampu menampilkan kerja suara , teks, gambar animasi, dalam satu frame
sehingga membuat tamppilan menjadi lebih menarik dan lain-lain.
B. Penggunaan Computer Sebagai Media Pembelajaran.
Computer sebagai multimedia bisa digunakan sebagai media pembelajaran
dengan berbagai macam carabaik oleh guru maupun peserta didik, computer
menyajikan kemudahan-kemudahan bagi pembuatan media pembelajran.
Beberapa penggunaan komputer sebagai media pembelajaran amtara lain:
1. Pembuatan media presentasi power point.
2. Multimedia proyektor.
3. Jaringan(network)
4. Interaktif whiteboard.
5. Internet(intenational network)
6. Media pembelajaran online atau E-learning.
C. Aplikasi Multimedia Dalam Pembelajarqan Agam Islam.
Perkembangan teknologi informa dewasai ini mengharuskan kita untuk mengikuti
perkembangannya agar tidak ketinggalan dengan yang lain.
Beberapa contoh aplikasi multimedia di dalam pemmbelajaran PAI:
1. Al-quran digital
Al-quran digital adalah program yang berisi tentang alquran dan terjemahannya.
2. Web islami.
Web islami adalah web yang berisi tentang kajian-kajian islami.
BAB VII

PENGELOLAAN DAN PENGENBANGAN SUNBER BELAJAR.

A. Sumber Belajar Dan Pusat Sunber Belajar.


Sumber belajar adalah alat atau barang yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang
proses belajar mengajar , baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau
secara keselurahan.
Komponen-komponen yang membentuk sumber belajar anatar lain:
1. Tujuan, misi atau fungsi sumber belajar.
2. Bentuk , format, atau, keadaan fisik sumber belajar .
3. Pesan yang di bawa sumber belajar.
4. Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sumber belajar antara lain:

1. Perkembangan teknologi.
2. Nilai-nilai budaya setempat.
3. Situasi ekonomi.
4. Keadaan pemakai sumber belajar.
B. Hakikat Pusat Sumber Belajar.
Pusat sumber belajar menunjukkan adanya suatu kombinasi yang terpadu dari
berbagai sumber belajar yang meliputi orang, bahan, peralatan fasilitas dan
lingkungan , seta tujun danproses.
Pengembangan interuksional adalah suatu proses yang sitematis dan terus-
menerus yang akan membantu para guru dalam mengembanbangkan pengalaman –
pengalaman belajar peserta didik yang lebih efektif dan efesien.
C. Tujuan Pusat Sumber Belajar.
Secara umum pusat sumber belajar bertujuan untuk miningkatkan efektivitas dan
efesiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan system
intruksional.
Tujuan pusat sumber belajar secara khusus lainnya antar lain.
1. Menyediakan berbagai pilihan komunikasi untuk mununjang kegiatan kelas
tradisional.
2. Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk
mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban intitusional
lainnya.
3. Memberikan pelayanan dalam perencanaan.
4. Melaksanakan pelatihan bagi para tenaga pengajar mengenai pengenbangan
system intruksional dan integrasi teknologi dalam proses belajar mengajar.
D. Fungsi Dan Kegiatan Pusat Sumber Belajar
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus di atas, PSB mempunyai fungsi dan
kegiatan sebagai berikut:
1. Fungsi pengembangan sistem instruksional
2. Fungsi pelayanan media
3. Fungsi produksi
4. Fungsi administrative
E. Pemamfaatan Pusat Sumber Belajar
Pada umumnya pemanfaatan sumber-sumber belajar tersebut mempunyai potensi
untuk:
1. Meningkatkan produktifitas pendidikan
2. Memberikan kemungkinan pendidikan yang lebih individual
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran
4. Lebih memantapkan pengajaran
5. Memungkinkan belajar secara seketika (Immediacy of learning)
6. Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas, terutama dengan adanya media
massa.
BAB VIII
PENILAIAN BERBASIS KELAS
A. Konsep Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan proses pengumpulan dan penggunaan
informasi oleh guru untuk pemberian nilai terhadap hasil belajar peserta didik.
Dalam penilaian berbasis kelas (PBK), penilaian diarahkan terhadap hasil belajar peserta
didik, baik aspek kognitif, efektif maupun psikomotor.
B. Evaluasi, Penilaian, dan Pengukur.
1. Evaluasi
Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation
yang berarti penilaian atau penaksiran (Arikunto, 2004: 26).Sedangkan menurut
pengertian istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadaan sesuatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan
dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
2. Penilaian
Penilaian merupakan proses kegiatan untuk mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang diperoleh dari pengukuran hasil belajar baik melalui instrumen tes
maupun non tes.
3. Pengukuran
Measurement atau pengukuran diartikan sebagai proses untuk menentukan luas
atau kuantitas sesuatu.
Adapun unsur-unsur pokok yang harus ada dalam kegiatan pengukuran, yaitu:
a. Adanya objek yang diukur,
b. Adanya tujuan pengukuran,
c. Adanya alat ukur,
d. Proses pengukuran,
e. Hasil pengukuran yang bersifat kuantitatif.
C. Tujuan Penilaian Berbasis Kelas
Tujuan Penilain Berbasis Kelas (PBK) adalah untuk memberikan:
a. Informasi tentang kemajuan hasil belajar peserta didik secara individu.
b. Informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar lebih lanjut.
c. Informasi yang dapat dingunakan oleh guru dan peserta didik untuk mengetahui
tingkat kemampuan peserta didik.
D. Fungsi Penilaian Berbasis Kelas
Adapun fungsi penilaian berbasis kelas bagi peserta didik dan guru adalah sebagai
berikut:
1. Untuk membantu peserta didik mewujudkan dirinya dengan mengubah atau
mengembangkan perilakunya ke arah yang lebih baik dan maju,
2. Untuk membantu peserta didik mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya.
3. Untuk membantu guru menetapkan apakah metode mengajar yang digunakan telah
memadai, dan
4. Untuk membantu guru membuat pertimbangan dan keputusan administrasi.
E. Prinsip Penilaian Berbasis Kelas
Dalam permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 dijelaskan prinsip penilaian berbasis
kelas adalah sebagai berikut.
1. Sahih ,
2. Objektif,
3. Adil,
4. Terpadu,
5. Terbuka,
6. Holistik,
7. Sistematis,
8. Akuntabel,
9. Edukatif.
BAB IX

PENELITIAN TENTANG MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

A. Faktor-Faktor Penentu Hasil Belajar


Adapun faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar adalah:
1. Sifat pebelajar (peserta didik)
2. Perbedaan tugas pebelajar (peserta didik)
3. Metode pembelajaran.
B. Isu Penelitian Berparadigma Behavioristik Dalam Pembelajaran
Penelitian-penelitian pendekatan model behavioristik menekankan pada suatu
tindakan yang dihasilkan oleh punishment dan reward.
C. Isu Penelitian Berparadigma Konstruktivistik Dalam Pembelajaran.
Penelitian dengan pendekatan konstruktivistik menekankan pada bagaimana suatu
pengetahuan diperoleh berdasarkan pada potensi internal peserta didik itu sendiri, bukan
berdasarkan pada faktor eksternal, misalnya pemberian hadiah atau hukuman.
D. Akses Internasional Penelitian Media Dan Teknologi Pembelajaran
1. AECT: association for educational communications and technology
2. ASTD: American society for training and development
3. IICS: international interactive communications society
4. ISPI: international society for performance improvement
5. ISTE: international society for technology in education
6. MGAI: media communications association international
7. IVLA: international visual literacy association
8. USDLA: united states distance learning association.
BAB X
DIFUSI DAN INOVASI PENDIDIKAN
A. Pengertian Difusi Dan Inovasi Pendidikan
Difusi inovasi pendidikan merupakan proses mengomunikasikan untuk memberikan
suatu pengertian dalam bidang pendidikan kepada system social atau masyarakat dengan
berlangsung sepanjang waktu agar tercapainya suatu pemahaman yang dapat diterima
dalam kalangan masyarakat.
B. Landasan Teori Dan Hal-Hal Yang Memengaruhi Difufi Inovasi
Dengan demikian difusi memiliki dua elemen teori yaitu tahap proses adopsi dan
saluran, sebagai sumber-sumber yang memengaruhi adopsi atau ide suatu kelompok.
Dalam kaitannya dengan difusi inovasi, rogers mengemukakan empat ciri penting yang
memengaruhi difusi inovasi (Wahyuddin, 2010: 99).
a. Esensi inovasi
b. Komunikasi dengan saluran tertentu
c. Faktor waktu dan proses pengambilan keputusan
d. Warga masyarakat atau system social.
Rongers (2010) mengemukakan karakteristik inovasi yang dapat memengaruhi cepat
atau lambatnya penerimaan inovasi, antara lain sebagai berikut:
a. Keuntungan relative
b. Kompatibel
c. Kompleksitas
d. Trialabilitas
e. Dapat diamati.
C. Masalah Yang Menuntut Inovasi Pendidikan
Pada permasalahan pendidikan adapun masalah-masalah pendidikan yang menuntut
untuk inovasi pendidikan ada dalam berbagai sudut pandang karena sangat kompleksnya
pendidikan di negara kita, salah satu yang kami paparkan adalah permasalahan hal-hal
berikut ini:
1. Berbagai perubahan
2. Kualiatas pendidikan
3. Manajemen pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai