Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak terlepas dari proses belajar dan mengingat. Memori
berguna untuk menyimpan informasi yang telah didapat dari proses belajar dan
informasi tersebut dapat dipanggil kembali untuk dipergunakan beberapa waktu
kemudian (Tortora, 2009). Pembentukan memori dimulai dari memori jangka pendek.
Memori ini berlangsung dalam beberapa detik sampai menit. Memori jangka panjang
merupakan memori yang dipertahankan dalam waktu hari hingga tahun. Memori
jangka panjang dibentuk dari memori jangka pendek yang mengalami konsolidasi,
yaitu pengulangan secara terus-menerus (Sherwood, L., 2014).
Pembentukan memori dapat terganggu oleh berbagai penyebab, salah satunya
adalah peningkatan profil lipid akibat penurunan adiponektin pada orang dengan
obesitas sentral. Obesitas sentral merupakan keadaan kelebihan lemak yang
terakumulasi di daerah abdomen (intraabdominal fat). Lingkar perut merupakan
metode yang digunakan untuk menentukan obesitas sentral. Pria dinyatakan
mengalami obesitas sentral apabila lingkar perut menunjukkan lebih dari 90 cm
(Flier, J.S., 2012). Pola hidup yang tidak sehat seperti kurang melakukan aktivitas
fisik, asupan energi yang berlebihan, pola makan dan pola tidur yang tidak teratur
dapat menyebabkan terjadinya obesitas sentral (Jiao, J., 2015). World Health
Organization (2014) menyatakan bahwa obesitas merupakan suatu kondisi epidemik
global, sehingga obesitas sudah menjadi masalah kesehatan yang harus segera
ditangani. Prevalensi obesitas sentral secara nasional tahun 2013 adalah 26.6%, lebih
tinggi dari prevalensi pada tahun 2007 yaitu 18,8%. Prevalensi obesitas sentral
terendah di Nusa Tenggara Timur (15,2 %) dan tertinggi di DKI Jakarta (39,7 %).
Prevalensi di Sulawesi Tengah adalah ±20% (Riskesdas, 2013).
Mahasiswa kedokteran memerlukan fungsi kognitif yang baik. Bila fungsi
kognitif tidak baik, maka akan menyebabkan penurunan prestasi akademik.
Mahasiswa membutuhkan memori yang baik untuk membantu proses belajar
(Pratiwi, dkk., 2016). Perburukan pada memori jangka pendek dapat mengganggu
proses konsolidasi memori sehingga menyebabkan penurunan prestasi mahasiswa
(Sherwood, L., 2014).
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan
antara obesitas sentral dan memori jangka pendek pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diperoleh perumusan masalah :
Apakah terdapat hubungan obesitas sentral dengan memori jangka pendek pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas sentral dengan
memori jangka pendek pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui lingkar perut mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako.
b) Menilai memori jangka pendek mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako.
c) Menilai hubungan lingkar perut dengan memori jangka pendek mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
kemampuan penulisan dalam penelitian ilmiah dibidang kesehatan, serta

2
menambah pengetahuan penulis tentang hubungan obesitas sentral dengan
memori jangka pendek.
2. Bagi Institusi Pendidikan Kedokteran
Menambah data ilmiah di bidang kesehatan yang dapat menjadi dasar
penelitian selanjutnya, dan turut berperan dalam meningkatkan bidang penelitian
di tingkat fakultas, sebagai salah satu upaya menerapkan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai
hubungan antara obesitas sentral dengan memori jangka pendek.

E. Keaslian Penelitian
Penulis telah melakukan penelusuran pustaka melalui search engine dengan
kata kunci tertentu dan terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan obesitas
dan memori jangka pendek:
1. Wilma Toding (2013), Hubungan Obesitas dengan Kecerdasan Remaja
Mahasiswa Baru Universitas Hasanuddin Tahun Akademik 2012/2013 di
Makassar. Jenis penelitian merupakan suatu penelitian komparatif dengan desain
cross sectional, dengan variabel bebas: obesitas, variabel terikat: kecerdasan, dan
variabel perantara: sleep disorder breathing. Hasil dari penelitian tersebut
didapatkan bahwa dengan uji t tidak berpasangan sampel obesitas memiliki skor
IQ (intelligence quotient) lebih rendah dari non obesitas, namun hasil analisis uji
statistik menunjukkan hasil yang tidak signifikan antara obesitas dengan
kecerdasan.
2. Arcahana Singh-manoux, dkk (2008), Low HDL Cholesterol Is A Risk Factor
For Deficit And Decline In Memory In Midlife. Jenis penelitian yang digunakan
adalah observasional analitik, desain cross sectional, dengan variabel bebas:
Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) dan varabel terikat: memori verbal.
Hasil dari penelitian tersebut terdapat hubungan signifikan antara kadar
kolesterol HDL yang rendah dengan perburukan memori (p<0,001).

3
3. Neneng Wulandari (2015), Hubungan Asupan Makanan Asam Lemak Omega
3;6 Terhadap Memori Jangka Pendek Anak Sekolah Dasar Islam Al-Azhar 21
Pontianak Tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional
analitik, desain cross sectional, dengan variabel bebas: nutrisi dan varabel
terikat: memori jangka pendek. Hasil dari penelitian tersebut terdapat hubungan
antara asupan makanan asam lemak omega 3;6 terhadap memori jangka pendek
anak sekolah dasar islam al-azhar 21 pontianak tahun 2014.
Berdasarkan penelitian yang ada di atas, penelitian mengenai hubungan
obesitas sentral dengan memori jangka pendek mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako belum pernah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai