Oleh:
SUMARLAN
NIM: 181010100393
ABSTRAK
Sistem tata udara mempunyai kapasitas pendinginan yang besar dengan
menggunakan Air Handling Unit (AHU) dengan suplai air dari Chiller Sehingga
perlu dilakukan identifikasi dan mengetahui performansi komponen yang
digunakan. Dari pertama AC dikenal hingga saat ini, tentu membutuhkan
pengelolaan dan perawatan dalam pengoperasiannya. Dengan bertambahnya umur
operasional AC dan bertambahnya pemakaiannya jelas pendinginan AC sudah
tidak efektif lagi. Hal ini karena sudah tidak berfungsinya "automation building"
yang ada, karena ada kerusakan di perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.
Sehingga operasional sistem pendingin semuanya harus dilakukan secara manual.
Hal ini selain secara operasional ada ketergantungan penuh pada operator, dimana
terdapat faktor kelalaian dan ketidak disiplinan, juga pendinginan sudah tidak
efektif lagi. SOP (standar operasional dan prosedur) dalam mengoperasikan sistem
pendingin udara dalam Gedung PT. MPIM adalah secara manual. Tiga puluh
menit sebelum kegiatan dalam gedung dimulai petugas mengaktifkan setiap
Blower pada ruang AHU di setiap lantai, kemudian kembali ke ruang petugas
teknik. Pada tengah hari petugas memeriksa kondisi blower AHU dan kompresor
FCU (fan control unit) di lantai roof. Dari semua pertimbangan tersebut diatas
perlu dilakukan preventif AHU. Hal ini akan bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi Pengoperasian sistem pendingin, dan penghematan daya listrik, karena
AHU dapat disesuaikan dengan datasheet yang ada.
Kata kunci: AHU, SOP AHU, preventif AHU dan penghematan daya
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
limpahan rahmatnya sehingga dapat menyusun skripsi yang diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di
UNIVERSITAS PAMULANG.
Penyusun menyadari bahwa segala kemampuan dan konsentrasi telah dilakukan
untuk menyusun skripsi ini, banyak hambatan yang penulis hadapi dalam menyusun
skripsi ini. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak penulis dapat
menyelesaikannya. Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1) Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan segalanya kepada kami;
2) Bapak Syaiful Bakhri, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D., selaku Kaprodi Teknik Elektro
Pamulang;
5) (Orang tua)
6) (Teman)
7) Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu, yang
telah memberikan bantuan dan arahan dalam menyusun tugas akhir ini.
Saya menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun guna memperbaiki untuk menunjang kesempurnaan skripsi
ini.
ABSTRACT...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................v
DAFTAR TABEL....................................................................................................................v
BAB I........................................................................................................................................1
1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................3
2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................3
BAB III....................................................................................................................................9
3 METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................9
BAB IV...................................................................................................................................10
4.3 Data...............................................................................................................................10
4.4 Pembahasan..................................................................................................................12
BAB V....................................................................................................................................14
5 KESIMPULAN..........................................................................................................14
6 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14
DAFTAR GAMB
Gambar 2-1 Sistem AHU 3
Gambar 2-2 Komponen AHU 3
Gambar 2-3 Sistem Cooling 4
Gambar 2-4 Sistem airlock AHU 5
Gambar 2-5 Aliran udara 5
Gambar 2-6 Supply air 6
Gambar 2-7 Filter AHU 6
Gambar 2-8 Struktur AHU 7
Gambar 2-9 AHU (Air Handling Unit) 7
Gambar 3-1 Flowchart penelitian 9
Gambar 4-1 Temperatur ruangan 12
DAFTAR TABELY
Tabel 4-1 Preventif AHU 11
Tabel 4-2 Laporan temperatur LMP 1 12
Tabel 4-3 Laporan temperatur LMP 2 13
Tabel 4-4 Hasil preventif AHU 13
I5
BAB I
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah1
Pada era sekarang terjadi perubahan iklim yang meningkat mengakibatkan
temperatur udara luar ruangan tinggi dan menjadi tidak nyaman untuk manusia.
Sehingga sistem tata udara atau lebih banyak dikenal Air Conditioning (AC) telah
menjadi kebutuhan pokok masyarakat untuk kenyamanan maupun industri sebagai
pendukung proses produksi suatu bahan. Sistem tata udara mempunyai kapasitas
pendinginan yang besar dengan menggunakan Air Handling Unit (AHU) dengan
suplai air dari Chiller Sehingga perlu dilakukan identifikasi dan mengetahui
performansi komponen yang digunakan.
Permasalahan yang sering dialami pada sistem AHU adalah dari pertama
AHU dikenal hingga saat ini, jarang memperhatikan kelayakan perangkat AHU
membutuhkan perawatan dalam pengoperasiannya. Dengan bertambahnya umur
operasional AHU dan bertambah pemakaian jelas pengoperasiannya sudah tidak
efektif lagi. Disamping itu, bisa disebabkan adanya kerusakan pada perangkat
lunak maupun perangkat kerasnya. Sehingga perlu dilakukan pengecekan
komponen dan perawatan rutin pada sistem AHU, agar beroperasi dengan baik
dan menghasilkan pendinginan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Dari semua pertimbangan tersebut diatas perlu dilakukan pengecekan untuk
sistem AHU. Hal ini akan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengoperasian
sistem pendingin dan penghematan daya listrik, karena AHU dapat disesuaikan
dengan datasheet yang ada.
Pada Laporan penelitian ini, ada beberapa cara untuk mengidentifikasi masalah
antara lain:
1. Studi literature, berupa metode kepustakaan dan kajian dari jurnal-jurnal dan
artikel pendukung selama penulisan.
2. Metode diskusi, berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing mengenai
masalah-masalah yang timbul selama penulisan.
3. Metode analisis, mengumpulkan alat dan bahan dalam penelitian.
4. Pengambilan data dan analisa data didapatkan dari pengukuran dilapangan
pekerjaan.
5. Pengambilan kesimpulan dari hasil pengukuran dilapangan pekerjaan.
I1
1. Bagaimana mempelajari performansi komponen AHU?
2. Bagaimana melaksanakan perawatan AHU sesuai SOP?
3. Bagaimana cara menganalisa penghematan daya pada AHU sesuai dengan
efisiensi yang telah ditentukan?
1.4 Batasan Penelitian
Adapun batasan masalah yang dibuat pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mempelajari komponen AHU sesuai dengan data pengukuran.
2. Melakukan perawatan AHU dengan menyesuaikan datasheet pada SOP.
3. Penghematan daya yang dilakukan sesuai dengan data pengukuran pada
penelitian.
1.5 Tujuan Penelitian
I2
BAB II
2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penjelasan
komponen serta cara kerja sistem tata udara yang akan dijadikan referensi
Laporan. Berikut ini adalah penjelasan dari sistem AHU:
2.1 Penjelasan mengenai AHU
Adalah suatu alat untuk menunjang sistem HVAC dan membantu tercapainya
persyaratan masing-masing kelas kebersihannya. Bagian dari AHU terdiri dari
sistem gowning yang baik dan sanitasi yang sudah tervalidasi, sehingga
terdapat prosedur transfer material yang baik. Berikut ini adalah gambar 2.1
sistem AHU:
(Sumber: https://www.slideshare.net/sistem-hvac)
Gambar 2.1 Sistem AHU
(Sumber: https://www.slideshare.net/sistem-hvac)
Gambar 2.2 Komponen AHU
2.1.1 Penjelasan dari komponen AHU
a. Weather Louvre untuk mencegah masuknya serangga, daun dan kotoran.
b. Silencer untuk meminimalkan bising dari sirkulasi udara
I3
c. Flow Rate Control untuk penyesuaian otomatis volume udara, mengontrol
tekanan.
d. Control Damper untuk penyesuaian final volume udara (tekanan)
e. Cooling Unit untuk mendinginkan udara ke suhu yang sesuai dan
menghilangkan uap air udara.
f. Humidifier untuk menyesuaikan kelembabab udara yang ssesuai saat posisi
terlalu rendah.
g. Filter untuk mengeliminasi partikel dengan dimensi tertentu.
h. Ducts untuk tempat jalannya udara.
i. Diffuser untuk lubang aliran udara ke ruangan.
(Sumber:https://carakerjapro. 2017/02/cara-kerja-ahu-air-handling-unit.html
Gambar 2.3 Sistem Cooling
I4
2) Menggunakan sistem airlocks
Airlocks terdiri dari beberapa pintu, yang diantaranya dapat diisi dengan lokasi
gowning/degowning dan sanitasi. Airlock mencegah perbedaan tekanan turun
hingga nol ketika pintu dibuka
Tipe airlocks: cascade, sink, dan bubbles
a) Cascade: jika perbedaan tdk terlalu diperhatikan
b) Sink dan bubbles: jika perbedaan tekanan sangat diperlukan
I5
Gambar 2-6 Supply air
I6
Gambar 2-8 Struktur AHU
(Sumber:http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/otom
otif/1003-r-sitanggang-mt)
Gambar 2.9 AHU (Air Handling Unit)
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah
menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara
segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai
keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan
sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan
I7
temperature didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran
udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh
sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami
kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan
merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin
maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen
AHU.
I8
BAB III
3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Sebelum melakukan preventif AHU perlu adanya persiapan terlebih dahulu.
Persiapan antara lain melalui langkah-langkah berikut:
1. Persiapan peralatan
2. Perintah Laporan pengerjaan
3. Tanda tangan dari supervisor untuk pengerjaan
4. Melakukan survei lokasi pengerjaan
5. Melakukan preventif AHU sesuai prosedur SOP
6. Laporan pengerjaan preventif AHU setelah dilakukan.
I9
(Sumber: Hasil sendiri)
Gambar 3.1 Flowchart penelitian
BAB IV
2. Centrifugal fan
Merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan
udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin,
merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Dari ketiga komponen di atas maka didapatkan data-data pada pada AHU.
4.3 Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah mengenai data preventif dan
data mengenai suhu ruangan. penjelasan tabel preventif AHU yang meliputi
beberapa tahap, antara lain pengecekan panel, pengukuran komponen dengan alat
ukur, dilakukan sebelum dan sesudah preventif dilakukan. Serta dilakukan ceklis
pada form yang telah disediakan untuk mengantisipasi bahwa unit tersebut sudah
dilakukan preventif sesuai dengan pengisian tanggal form pada ruangan tersebut.
Data yang diperoleh adalah hasil dari preventif yang telah dilakukan secara
langsung dan disesuaikan dengan kebutuhan permintaan ruangan berpa suhu yang
diinginkan.
I10
Berikut adalah Tabel 1 preventif AHU yang rutin dilakukan tiap bulan:
I11
2. Melakukan preventif ruang AHU UG-10, memastikan ruangan bersih dari debu
dan air.
Melakukan pengecekan komponen pada AHU UG-10, seperti control unit pada
AHU memastikan control unit pada data yang dilakukan tekanan bagus dan
normal sesuai dengan data pengukuran.
3. Melakukan pengecekan filter pada AHU UG-10,
4. Filter pada AHU setelah dilakukan preventif didapatkan keadaan bersih dari
debu dan air, sehingga filter dapat bekerja dengan hasil yang maksimal.
5. Setelah semua komponen di dalam AHU UG-10 dipastikan bekerja dengan
baik dan ruangan bersih, maka setelah itu melakukan pengecekan panel AHU
didapatkan selector pada posisi auto dan indikator menyala, sehingga running
berjalan dengan baik.
4.4 Pembahasan
Pembahasan pada penelitian ini adalah hasil dari pengukuran dan preventif,
maka didapatkan hasil seperti berikut:
1. Pengukuran suhu ruangan menggunakan alat ukur temperature seperti
digambarkan sebagai berikut:
No Laporan Temperatur
Hasil
1. Ruangan Coridor LMP 1
2. Lantai LG 24,50 C
3. Lantai GF 22,10 C
4. Lantai UG 23,80 C
5. Lantai 1 23,10 C
I12
6. Lantai 2 24,70 C
Tabel 4- 2 Laporan temperatur LMP 1
No Laporan Temperatur
1. Ruangan Coridor Hasil
LMP 2
2. Lantai LG 24,20 C
3. Lantai GF 22,30 C
4. Lantai UG 23,30 C
5. Lantai 1 23,60 C
6. Lantai 2 25,00 C
Tabel 4- 3 Laporan temperatur LMP 2
Dari data yang diperoleh sesuai dengan pengecekan maka di dapatkan hasil sesuai
dengan Tabel 2 dan Tabel 3.
Dari hasil pengecekan didapatkan tabel data schedule sesuai dengan data Tabel
4.4
I13
BAB V
5 KESIMPULAN
Dari hasil-hasil yang diperoleh dalam preventif AHU maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kendali Beban Terpusat akan memudahkan pelaksana teknis dalam meng-ON-
kan dan meng-OFF-kan unit AHU sekaligus memudahkan memonitor aktifasi
seluruh unit AHU karena dilakukan dari satu ruang kendali utama.
2. Kendali beban terpusat akan memberikan penghematan secara bervariasi
tergantung jumlah unit yang diaktifkan selama sehari atau selama sebulan.
Penghematan tersebut adalah dalam bentuk daya dan energi.
6 DAFTAR PUSTAKA
Mc Dowall, Robert. Fundamental Of HVAC Control Systems, Pound edition.
ASHRAE Learning institute. 2006
Yamatake. Building Management System (BMS) Savvinect-FX Basic Guide.
Yamatake Corp. 2006
Azbil. Pengenalan Sistem Manajemen Gedung. Abzil Indonesia 2007
Refrigrasi dan sistem penyejuk AC. (www.energyeficiencya.com)
Dwijayanto. Automasi Gedung Bertingkat Tinggi. Skripsi. Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia. 1999
I Made Nuarsa, Hari Supriyanto dan Naning Aranti Wessiani, 2008.
“Pengurangan Waste Air Conditioning System Pada Gedung Komersial
Dengan Pendekatan Manajemen Energi (Studi Kasus: Hotel Inna Simpang
Surabaya)”,Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII,
Program Studi MMT-ITS, Surabaya.
Sumber: https://www.slideshare.net/sistem-hvac
C.Willem, Whitman, M. Willem, Jhonson and Jhon A. Tomczyk.
2004. Refrigerant and Air Conditioning:Thomson Dermar Learning, New
York.
I14