Anda di halaman 1dari 24

PT. RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.

NERACA
30 J U N I 2 0 1 2
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT. RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.


LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE ENAM BULANAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2012 (TIDAK DI AUDIT)
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN LAPORAN 30 JUNI 2011
YANG TIDAK DIAUDIT
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 JUNI 2012
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

DAFTARISI

Halaman

Neraca 1

Laporan Laba Rugi 2

Laporan Perubahan Ekuitas 3

Laporan Arus Kas 4

Catatan Atas Laporan Keuangan 5-21


PT. RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 J U N I 2 0 1 2
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan Juni - 2012 Juni - 2011

Aset
Kas dan 5etara Kas 2j,5
Aset pajak tangguhan 2h,9c 26.036.085.557 26.036.085.557
Uang Muka pembelian asset tetap
Aset tetap - setelah dikurangi
Akumulasi penyusutan Juni 2012 dan Maret2011 masing-
masing sebesar Rp.480.455.314, - dan Rp.339.470.701, - 2d,6 653.538.106 794.522.719

Jumlah Aset 26.689.623.663 26.830.608.276

Liabilitas dan Ekuitas


Hutang Bank 21,7 842.036.105 842.036.105
Hutang Usaha 21,8 32.901.001 32.901.001
Hutang Pajak 2h,9a 843.323.545 843.323.545
Hutang Lain - Lain
Pihak berelasi 21,10 3.023.613.779 3.048.647.729
Pihak ketiga
Biaya yang masih harus dibayar 21.12 1.597.970.126 1.597.970.126
Sewa pembiayaan yang jatuh tempo
Dalam satu tahun 2l,2j,ll 46.720.681 46.720.681

Jumlah Liabilitas 6.386.565.237 6.411.599.187

Ekuitas
Modal Saham - Nilai Nominal Rp l O O p e r Saham (2011,2010) dan
Rp 100.000 per saham (2007).
Modal Dasar 2.400.000.000 saham pada 30 Juni 2012 dan 30 Juni
2012 d a n 18.860 saham (2007).
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebanyak 810.000.000 saham
pada tahun 2011 dan 2012.
13 81.000.000.000 81.000.000.000
Agio Saham 12.600.000.000 12.600.000.000
Saldo Laba (rugi)
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya (73.296.941.574) (73.180.990.911)

Jumlah Ekuitas 20.303.058.426 20.419.009.089

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 26.689.623.663 26.830.608.276

Lihat catatan atas laporan keuangan yang m e r u p a k a n


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

1
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 JUNI 2012
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

catatan Juni - 2012 Juni - 2011

Pendapatan 2c,14

Beban Pokok Pendapatan 2c,15 ( -J{ :)

Laba Kotor

Beban Usaha
Umum dan Administrasi 2c, 16 ( 58.743.589X ( 23.497.436)

Rugi Usaha ( 58.743.589) ( 23.497.436)

Penghasilan (beban) Iain-Iain


Penghasilan Bunga
Beban administrasi bank 2h,2i ( 4.255.589) 1.702.034
Beban Keuangan
Kerugian pencadangan piutang
Kerugian penghapusan aset lainnya
Rugi (laba) atas selisih Kurs
Beban bunga
Penghasilan Iain-Iain -Bersih

Jumlah Penghasilan (Beban) Lain - Lain 4.255.589)( 1.702.034

Rugi sebelum pajak penghasilan ( 62.998.674) ( 21.795.402)

Manfaat (beban) pajak penghasilan


Pajak Kini
Pajak Tangguhan 15.749.669 5.448.851

Jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan 15.749.669 5.448.851

Rugi Tahun Berjalan ( 47.249.005) (16.346.551)

Pendapatan komprehensif lain :

Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan (47.249.005) (16.346.551)

RUGI PER SAHAM DASAR (0,06) (0,02)

2
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 J U N I 2 0 1 2
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Saldo Laba
Telah Belum Ditentukan
Modal Agio Ditentukan Penggunannya Jumlah
Disetor saham Penggunannya Ekuitae

Saldo 3 0 Juni 2 0 1 0 81.000.000.000 12.600.000.000 - (73.164.644.360) 20.435.355.64

Total rugi komprehensif - - - (16.346.55i) (16.346.55:


tahun berjalan

Saldo 31 Juni 2011 81.000.000.000 12.600.000.000 - (73.180.990.911) 20.419.009.08

Total rugi komprehensif - - - (115.950.663) (127.445.24;


tahun berjalan

Saldo 30 Juni 2012 81.000.000.000 12.600.000.000 - (73.296.941.574) 20.303.058.42

Lihat catatan atas laporan keuangan yang m e r u p a k a n


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

3
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 JUNI 2012
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, KecuaM Dinyatakan Lain)

Catatan Jun i- 2012 Juni - 2011


ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran Kas Kepada Pemasok
Pembayaran Kas Kepada Karyawan

Kas yang diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Oprs - :


Pembayaran Beban Keuangan (62.998.674) (25.199.470)
Pembayaran Beban Usaha
Pembayaran Pajak penghasilan
Pembayaran Aset Lain-Lain
Penghasilan Bunga
Penerimaan (Pembayaran) Lain-Lain 58.743.589 21.795.401

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk)


Aktivitas Operasi ( 4.255.085)( 3.404.069)

Arus Kas dari aktivitas pendanaan

Setoran Modal Tunai


Penambahan (pembayaran hutang bank)
Penambahan (penguragan hutang(piutang) pihak berelasi
Hutang sewa pembiayaan -

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi

Kenaikan (penurunan) bersih dalam kas dan setara kas (4.255.085) (3.404.068)

Saldo kas dan setara kas awal tahun - 3.404.068

Saldo Kas dan setara kas akhir tahun

lihat catatan atas laporan keuangan yang m e r u p a k a n


bagian y a n g t i d a k t e r p i s a h k a n dari laporan keuangan secara keseluruhan

4
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
3 0 J U N I 2012
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1. UMUM

a. Pendirian Penisahaan
P T Katarina Utama Tbk. ("Perusahaan") didirikan di Indonesia pada tanggal 20 Juni 1997 berdasarkan akta
Notaris Miryam Magdalena Indrani Wiardi, S.H, No.88. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. c2-10.522.HT.01.01.TH.1997 t a n a i s o k t o b e r
9 g

1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.24 tanggal 23 Maret 1999,
Tambahan No. 1789. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., N o . l tanggal 2 Desember 2008, antara lain sehubungan dengan
rencana penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat, perubahan nama Perusahaan menjadi
PT Katarina Utama Tbk, perubahan nilai nominal saham dan perubahan beberapa pasal dalam anggaran
dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan Peraturan BAPEPAM & LK N o . I X J . l mengenai
"Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan
Perusahaan Publik". Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-94117.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 5
Desember 2008.

b. Bidang dan Lokasi Usaha


Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang
perdagangan dan jasa konsultasi manajemen dibidang telekomunikasi serta pemasangan (installation),
pengujian (testing), dan uji kelayakan (commissioning) (ITC) berbagai jenis produk dan peralatan
telekomunikasi.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat berlokasi di Rukan Tiara Buncit Blok A1-A2, 31.
Kemang Utara IX No.9, Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersilnya pada tahun 1997.

c. Penawaran Umum Efek Saham

Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan Suratnya No.S-5700/BM/2009 untuk melakukan
penawaran umum perdana 210.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham
dan harga penawaran sebesar Rp 160 per saham. Pada "tanggal 14 Juli 2009, seluruh saham tersebut telah
dicatat di Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, jumlah saham yang beredar masing-masing sebesar 810.000.000
saham dan 600.000.000 saham.

d . Susunan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012, 2011 adalah sebagai
berikut:

2012 2011
Komisaris
Komisaris Utama : Azlan Ibrahim Azlan Ibrahim
Komisaris Independen : Ramlan Merican Bin Ramlan Merican Bin
Naina Merican Naina Merican

5
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 JUNI 2012
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2012 2011

Direktur
Direktur Utama Fazli Bin Zainal Abidin Fazli Bin Zainal Abidin
Direktur Mohd. Aziz Bin Ismaon Mohd. Aziz Bin Ismaon
Direktur Izzudin Bin Mahmood Izzudin Bin Mahmood
Direktur Independen Mohd. Aziz Bin Ismaon Mohd. Aziz Bin Ismaon
Sekretaris Perusahaan : Arief Budisatria Izzudin Bin Mahmood

Jumah renumerasi yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp 1,8 milyar, Rp
1,1 milyar dan Rp 1,4 milyar, masing-masing pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Jumlah renumerasi yang
diberikan kepada Direksi Perseroan adalah sebesar Rp 1,4 milyar, Rp 730 juta dan Rp 941 juta, m a s i n g -
masing pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, jumlah
karyawan tetap Perusahaan masing-masing adalah 81 orang, 74 orang, dan 53 orang (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum di Indonesia,
yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan No.VIII G7 dari Badan Peng m, 'a ,
Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan
sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun dengan
menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan kas.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung "dengan mengelompokkan arus dalam
aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, sesuai dengan peraturan BAPEPAM & LK.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.

b. Transaksi dengan Pihak Berelasi (Hubungan Istimewa)

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan
PSAK No. 7 mengenai "Pengungkapan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa", yang dimaksud
dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

(i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan, perusahaan pelapor
(termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(ii) Perusahaan asosiasi (associated companies);

6
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 J U N I 2 0 1 2
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2 IKHTISAR K E B D A K A N AKUNTANSI - lanjutan

(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat a d a l a h mereka y a n g d a p a t
mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan
pelapor);

(iY) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota
dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang
tersebut; dan

(v) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) atau (iv), atau setiap orang
tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-
perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari
Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama
dengan perusahaan pelapor.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak hubungan istimewa dijelaskan dalam catatan atas laporan
keuangan.

c. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat
terjadinya (metode akrual).

d. AsetTetap

Aset tetap yang dikuasai untuk digunakan dalam penyediaan jasa, atau untuk tujuan administrasi,
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan apabila terdapat akumulasi
rugi penurunan.

Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20
Peralatan Kantor 4
Perlengkapan Kantor 4
Kendaraan 5

7
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 JUNI 2012
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2 IKMTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

SeSUai dengan PSAK N0.47, "Akuntansi Tanah", seluruh beban d a n biaya insidentil yang d i k e l u a r k a n
SeflUbungan dengan perolehan hak atas tanah, seperti b i a y a legal, p e n g u k u r a n - p e m a t o k a n - p e m e t a a n
ulang, notaris dan pajak terkait, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya
dirangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut dtamortisasi seiama masa manfaat hak atas t&n&h

yang bersangkutan, yaitu seiama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, sesuai
dengan PSAK No.47 tersebut, tanah tidak disusutkan, kecuali dalam suatu kondisi tertentu.

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran
dalam jumlah yang signifikan dan memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam PSAK dikaDitaliSaSi ke aSGt
tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari
kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi pada
tahun yang bersangkutan.

e. Pinjaman
Pinjaman pada awalnya diakui sebesar jumlah uang yang diterima neto setelah dikurangi biaya-biaya
transaksi yang terjadi selanjutnya, pinjaman dicatat sebesar selisih antara jumlah yang diterima (neto
setelah dikurangi biaya-biaya transaksi) dengan nilai penyelesaian pinjaman Biaya-biaya transaksi yang
timbul untuk memperoleh pinjaman diamortisasi dengan mengunakan metode efektif salama periode
pinjaman.

f. Biaya Emisi Efek Ekuitas

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat
akan dicatat dan disajikan sebagai pengurangan terhadap tambahan modal disetor-agio saham yang berasal
dari penawaran umum saham tersebut.

g . Transaksi Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah
berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang
terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.

Pada tanggal 30 Juni 2012, 2011 , kurs rata-rata mata uang asing yang digunakan adalah Rp 9.083, Rp
9.071 per US$ 1.

h. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak
aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan
aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.

8
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 JUNI 2012
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal neraca dan yang akan diterapkan pada pada saat aset pajak tangguhan yang
bersangKutan direalisasi atau pada saat kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Pajak tanaauhan
dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau
dikreditkan langsung ke ekuitas.

i. Imbalan Kerja

Perusahaan mencatat akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Hak karyawan atas pensiun, pesangon, uang jasa dan
imbalan lainnya diakui dengan metode akrual.

Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan PSAK No.24 (Revisi 2004) mengenai
Imbalan Kerja mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program
atau perjanjian formal dan infrormal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang
mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon,
pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.

Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan
ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial "Project Unit Credit". Perusahaan telah menerapkan
PSAK No.24 (Revisi 2004) tersebut, dimana perhitungan akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan
dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial "Project Unit Credit" yang dihitung oleh aktuaris
independen.

j. Aset Sewa

Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran *
sewa ditambah harga opsi yang hams dibayar pada akhir periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui
dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan beban keuangan. Aset sewa
disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung.

Sesuai dengan PSAK No.30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee. Perusahaan menerapkan
PSAK No.30 (Revisi 2007) secara prospektif. Perlakuan akuntansi sebelumnya untuk transaksi dan saldo
sewa telah diterapkan dengan benar.

Pada tahun 2008, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan Interprestasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) No.8, "Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa dan
Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi PSAK No.30 (Revisi 2007)". Interpretasi tersebut memberikan
pedoman untuk menentukan apakah suatu perjanjian adalah perjanjian sewa atau perjanjian yang
mengandung suatu sewa sehingga harus diperlakukan sesuai dengan PSAK No.30 (Revisi 2007).

Interpretasi tersebut juga mengklarifikasi bahwa jika penerapan PSAK No.30 (Revisi 2007) tidak
retrospektif, saldo yang terkait dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelumnya dianggap
telah ditentukan secara tepat oleh lessor. Sehubungan dengan sewa operasi yang sudah ada sebelumnya,

9
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 JUNI 2012
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

entitas diharuskan mengevaluasi sewa tersebut untuk menentukan apakah sewa tersebut harus
diklarifikasikan sebagai sewa pembiayaan menurut P S A K No.30 (Revisi 2007).

Jika suatu sewa operasi yang sudah ada sebelumnya adalah suatu sewa pembiayaan menurut P S A K No.30
(Revisi 2007), entitas diperbolehkan untuk menerapkan P S A K No.30 (Revisi 2007) secara retrospektif atau
prospektif. Lessee yang memilih penerapan retrospektif harus menerapkan seolah-olah kebijakan akuntansi
baru berdasarkan P S A K Revisi 2007 sudah berlaku terhadap semua peminjam. Lessee yang memilih
menerapkan retrospektif harus menerapkan seolah-olah kebijakan akuntansi baru berdasarkan P S A K No.30
(Revisi 2007) ini berlaku sejak awal periode sajian, terhadap semua perjanjian yang telah ada pada awal
periode sajian.

k. Aset Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan asset keuangan dalam katagori : (i) aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari
tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keungan tersebut pada
saat wal.
i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan rugi laba
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah asset keuangan yang
diperdagangkan . Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika
perolehannya ditujukan untuk di jual atau dibeli kembali pada waktu dekat dan terdapat bukti adanya
kecendrungan ambil untung dalam jangka pendek . Piutang derivative dikatogorikan sebagai aset
keuangan yang diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai.
Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan kecuali
piutang derivative
Keuntungan dan kerugian yang timbul atas perubahan nilai wajar derivative, diakui dalam laporan laba
rugi sebagai bagian dari "keuntungan / kerugian selisih kurs".

ii. Pinjaman yang diberikan dan piutang


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kootasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Pinjaman yang
diberikan dan piutang diakui nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamotrtisasi dengan mengunakan metode suku bunga efektif. Pinjmaan yang diberikan dan
piutang meliputi kas dan setera kas , piutang usaha , investasi bersih dan sewa pembiyaan , piutang Iain-
lain dan aset Iain-Iain.

I. Liabilitas keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangn dalam katagori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melaui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.

10
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 JUNI 2012
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

i. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang
diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika
p e r o i e h a n n y a d i t u j u k a n untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya
k e c e n d r u n g a n ambii untung dalam jangka pendek. Hutang derivative dikatagorikan sebagai liabilitas
keuangan yang diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai.
Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas k e u a n g a n yang d i p e r d a g a n g k a n k e c u a l i
hutang derivative.
Keuntungan dan kerugian yang timbul atas perubahan nilai wajar derivative, diakui dalam laporan laba rugi
sebagai bagian dari "keuntungan / kerugian selisih kurs"

ii. Liabilitas keuangan


Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam katagori ini dan diukur pada biaya perolehan diamorlisasi,
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain hutang usaha dan hutang Iain-
lain , biaya yang masih harus dibayar, pinjaman dan obligasi

m. Instrumen keuangan disalinghapus


Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi
keuangan ketika terdapat hak yang berkekutan hokum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyeledsaikan asset dan mekyelesaikan liabilitas secara
simultan

n. Instrumen keuangan derivative dan aktivitas linfung nilai


Derivatif pada awalnya diakui sebagai nilai wajar pada tanggal kontrak derivative dan selanjutnya diukur
kembali sebesar nilai wajarnya

o. Laba Bersih per Saham Dasar


Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih masing-masing tahun dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar pada tahun yang bersangkutan, setelah
memperhitungkan, dampak penyesuaian secara surut (retroaktif) atas perubahan nilai nominal per saham
Perusahaan dari Rp 100.000 menjadi Rp 100, yang dianggap seolah-olah terjadi sejak awal tahun 2006.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang telah disesuaikan dan dijadikan sebagai dasar perhitungan laba
bersih per saham dasar adalah sebesar 810.000.000 saham pada tahun 2011, 600.000.000 saham tahun
2009.

p. Deviden
Pembagian deviden kepada para pemegang saham perusahaan diakui sebagai liabilitas dalam laporan
keuangan pada periode ketika deviden tersebut disetujui oleh para pemegang saham perusahaan.

11
PT RENEWABLE POWER INDONESIA Tbk (RPG) dh PT KATARINA UTAMA Tbk.
NERACA
30 JUNI 2012
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 30 JUNI 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2. IKHTISAR KE BID A KAN AKUNTANSI - lanjutan

q. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh
karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi dan asumsi t e r s e b u t , maka t e r d a p a t k e m u n g k i r a n
hasil yang sebenarnya berbeda dengan jumlah diestimasi.

r. Informasi Segmen
Behtuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dari
Perusahaan, karena risiko dan tingkat imbalan dipengaruhi secara dominan berdasarkan wilayah geografis
Perusahaan.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa
individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya. Segmen geografis adalah komponen perusahaan
yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu
dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen
yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Perusahaan tidak memiliki bentuk segmen usaha karena Perusahaan hanya melakukan 1 (satu) kegiatan
jenis usaha, sehingga pelaporan informasi segmen primer yang berkaitan dengan segmen usaha dalam
laporan keuangan tidak disajikan.

3. Instrumen Keuangan

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan


Untuk tujuan penyajian arus kas , kas dan setara kas meliputi kas dan bank dan deposito jangka pendek
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, yang tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi
pengunaannya

Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar
pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan ,
kewajiban keuangan dan instrument akuitas .

Kualifikasi aset keungan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut

Aset keuangan
Jun -12 Jun-11
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang berelasi
Piutang berelasi lainnya : ;
Jumlah ; -

12

Anda mungkin juga menyukai