Anda di halaman 1dari 6

MEMBANGUN PERILAKU DISIPLIN BERLALU LINTAS DENGAN

PENGENALAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS TERHADAP ANAK


USIA SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI 1 JATIMULYO

Oleh
Annisa Fillaeli, Galih Iman Prakoso
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Commented [af1]: Cek format

annisa_fillaeli@uny.ac.id

PENDAHULUAN
Kecelakaan lalu lintas terjadi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

pengemudi kendaraan, kondisi jalan, cuaca, dan lingkungan. Salah satu faktor yang

sangat dominan penyebab terjadinya kecelakaan adalah faktor pengemudi.

Pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas ini dapat terjadi karena sengaja

melanggar, ketidak tahuan terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat
ketentuan yang diberikan atau pura-pura tidak tahu. Oleh karena itu untuk

mengurangi tingkat kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian atau ketidaktahuan


pengemudi terhadap peraturan lalu lintas, maka pengenalan

rambu lalu lintas sejak usia dini sangat penting dilakukan.

Menurut Keputuan Menteri Perhubungan No. KM 61 tahun 1993 Tentang


Rambu-rambu Lalu Lintas di Jalan, rambu lalu lintas adalah salah satu alat
perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka,
kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan
peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Rambu lalu lintas
dibuat untuk menciptakan kelancaran, keteraturan dan keselamatan dalam
berkendara. Marka jalan dan rambu - rambu merupakan obyek untuk
menyampaikan informasi atau perintah maupun petunjuk bagi pemakai jalan.
Menurut data dari Bappeda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat
pada tahun 2016 tercatat 3.777 kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan
sebanyak 464 korban meninggal dunia, 4.910 luka ringan dan 21 luka berat dengan
kerugian materi mencapai Rp 2.217.788.000,00. Pada tahun 2017 tercatat 4.011
kasus kecelakaan yang mengakibatkan 442 korban meninggal dunia, 5.040 luka
ringan dan 29 luka berat dengan kerugian materi mencapai Rp 2.382.120.300,00.
sedangkan pada tahun 2018 hingga saat ini tercatat 382 kasus kecelakaan yang
mengakiatkan 39 korban meninggal dunia, 512 luka ringan dan 1 luka erat dengan
kerugian materi mencapai Rp 245.950.000,00.

Dusun Maladan merupakan salah satu dari 10 dusun yang berada di Desa
Jatimulyo, Kec. Dlingo, Kab. Bantul. Semakin majunya teknologi kendaraan
bermotor dan meningkat-nya daya beli masyarakat, orang bisa dengan mudahnya
memiliki kendaraan bermotor, hal ini dirasakan di Dusun Maladan karena hamper
setiap rumah pasti mempunyai kendaraan bermotor. Namun, tingginya penggunaan
sepeda motor sebagai transportasi utama ini tidak diimbangi dengan kemampuan,
pengetahuan dan kesadaran berlalu lintas yang baik. Sehingga berpotensi
menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Untuk itu perlu dilakukan usaha untuk
meningkatkan kesadaran dan perilaku tertib berlalu lintas melalui pengenalan
rambu-rambu lalu lintas terutama ditujukan untuk anak-anak SD. Hal ini
dikarenakan perlu adanya pengenalan sejak dini terhadap rambu-rambu lalu lintas
supaya pada saatnya nanti anak-anak mulai menggunakan kendaraan bermotor
sudah mengetahui tentang rambu-rambu lalu lintas.

METODE

Membangun perilaku disiplin berlalu lintas ini dilakukan dengan metode


Penerapan Sistem “Bermain Sambil Belajar, Belajar Seraya Bermain”, dan untuk
menarik perhatian maka dilakukan dengan mewarnai. Pengenalan ini diharapkan dapat
merubah kelakuan dan sikap anak, yang awalnya tidak mengerti menjadi mengerti
dan menanamkannya dibenak masing masing anak sehingga kelak saat dewasa
dapat dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat yang tertib. Commented [af2]: Dipersingkat saja mengenai sosialisasi
bentuknya ceramah, pengenalan melalui gambar alat
peraga? atau bagaimana?
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengenalan rambu-rambu lalu lintas dilaksanakan pada hari
Selasa, Rabu, 7, 8 Agustus 2018, dan Senin Tanggal 20 Agustus 2018. Kegiatan ini
dilaksanakan di kelas V SD N 1 Jatimulyo. Kegiatan diawali dengan pembukaan
kemudian penyampaian materi tentang rambu-rambu lalu lintas diselengi dengan
pemutaran video tentang rambu-rambu laulintas. Selanjutnya adalah kegiatan
mewarnai gambar rambu-rambu lali lintas dan peserta didik diminta untuk
menjelaskan apa yang telah diwarnainya.

Kegiatan pertama adalah penyampaian materi tentang rambu-rambu lalu


lintas. Rambu-rambu lalu lintas yang diajarkan meliputi rambu peringatan, rambu
larangan dan rambu perintah, berdasarkan jenis dan fungsinya maka rambu-rambu
dapat dibedakan menjadi empat yaitu :

1) Rambu peringatan digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada


bahaya di bagian jalan di depannya. Rambu peringatan ini ditempatkan
sekurang-kurangnya pada jarak 50 meter atau pada jarak tertentu sebelum
tempat bahaya dengan memperhatikan kondisi lalu lintas, cuaca dan
keadaan jalan yang disebabkan oleh faktor geografis, geometris dan
permukaan jalan. Ciri-ciri rambu peringatan adalah berbentuk bujur sangkar
dengan warna dasar kuning dengan lambang atau tulisan berwarna hitam.

Gambar 1. Proses penyampaian materi

2) Rambu larangan, rambu larangan digunakan untuk menyatakan perbuatan


yang dilarang oleh emakai jalan. Rambu larangan ditempatkan sedekat
mungkin dengan titik larangan dimulai. Bentuk rambu larangan dapat
berupa segi delapan sama sisi, segitiga sama sisi dengan titik-titik sudut
dibulatkan, silang dengan ujung-ujungnya diruncingkan, lingkaran dan
empat persegi panjang.
3) Rambu perintah. Rambu perintah digunakan untuk menyatakan perintah
yang wajib dilakukan oleh penggua jalan. Rambu perintah wajib ditematkan
sedekat mungkin dengan titik kewajiban dimulai. Rambu perintah memiliki
ciri-ciri berwarna dasar biru dengan lambang atau tulisan berwarna putih
serta merah untk garis serong sebagai batas akhir perintah. Rambu perintah
yang diajarkan meliputi, perintah untuk belok kiri atau kanan dan batas
minimal kecepatan kendaraan.
4) Rambu petunjuk digunakan untuk menyatakan petunjuk mengenai
jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi
pemakai jalan. Rambu petunjuk ditempatkan sedemikian rupa sehingga
mempunyai daya guna sebesar- besarnya dengan memperhatikan keadaan
jalan dan kondisi lalu lintas. Rambu petunjuk dapat diulangi dengan
ketentuan jarak antara rambu dan objek yang dinyatakan pada rambu
tersebut dapat dinyatakan dengan papan tambahan.

Kegiatan kedua yaitu mewarnai gambar rambu-rambu lalu lintas berupa


rambu peringatan, rambu larangan dan rambu perintah. Setiap peserta didik
diberikan beberapa gambar yang kemudian akan diwarnai oleh peserta didik
tersebut. Setelah kegiatan mewarnai selesai dilanjut dengan menuliskan arti dari
rambu-rambu yang telah diwarnai.
Gambar 2. Mewarnai gambar rambu-rambu lalu lintas

Gambar 3. Mewarnai gambar rambu-rambu lalu lintas

Gambar 4. Mewarnai gambar rambu-rambu lalu lintas

HASIL

Melalui kegiatan membangun perilaku disiplin rambu-rambu lalu lintas ini


peserta didik telah memahami berbagai macam rambu lalu lintas baik berupa rambu Commented [af3]: Ana ujianne ora? Jika tidak, bisa ditulis
autorespon yg ditunjukkan peserta saat pelatihn.
peringatan, rambu larangan dan rambu perintah serta pentingnya mematuhi rambu-
rambu lalu lintas. Dengan pengetahuan dan pengenalan ini diharapkan setelah
dewasa nanti anak-anak ini dapat lebih tertib untuk mematuhi rambu-rambu lalu
lintas yang terpasang di sepanjang jalan dan diharapkan dapat merubah kelakuan,
sikap anak, yang awalnya tidak mengerti menjadi mengerti dan menanamkannya
dibenak masing masing anak sehingga kelak saat dewasa dapat dilakukan dalam
kehidupan bermasyarakat yang tertib.
SIMPULAN

Salah satu faktor penyebab angka kecelakaan yang besar di Daerah


Istimewa Yogyakarta adalah pelanggaran terhadap lalu lintas. Besarnya
pelanggaran lalu lintas menurut data dari Bappeda D.I. Yogyakarta disebabkan oleh
semakin majunya teknologi kendaraan bermotor dan meningkat-nya daya beli
masyarakat, orang bisa dengan mudahnya memiliki kendaraan bermotor, hal ini
dirasakan di Dusun Maladan karena hampir setiap rumah pasti mempunyai
kendaraan bermotor. Namun, tingginya penggunaan sepeda motor sebagai
transportasi utama ini tidak diimbangi dengan kemampuan, pengetahuan dan
kesadaran untuk berperilaku disiplin terhadap berlalu lintas yang baik. Untuk itu
perlu adanya upaya untuk mengurangi hal tersebut melalui pengenalan rambu-
rambu lalu lintas yang dalam hal ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 1 Jatimulyo.

DAFTAR PUSTAKA

Bappeda Provinsi D.I. Yogyakarta. 2018. Data Kecelakaan dan Pelanggaran Lalu
Lintas. http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/data_dasar/index/548-data-
kecelakaan-dan-pelanggaran-lalu-lintas?id_skpd=39.htm(diakses 24
Agustus 2018)

PERILAKU BERLALU LINTAS YANG MENDUKUNG KESELAMATAN DI


JALAN RAYA.
https://www.researchgate.net/publication/316535980_PERILAKU_BER
LALU_LINTAS_YANG_MENDUKUNG_KESELAMATAN_DI_JAL
AN_RAYA [accessed Aug 26 2018].
Kementerian Perhubungan. 2014. PM No. 13 Tahun 2014 tentang rambu lalu lintas.

Wardan Suyanto. 2013. Pengenalan Rambu-Rambu dan Marka Lalu Lintas bagi
Siswa SMK Dalam Rangka Membentuk Perilaku Tertib Berlalu Lintas.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai