TINJAUAN TEORI
Pada tahap afektif, janin yang berusia 5 bulan didalam kandungan sudah
bisa menggerakkan kakinya seperti menendang-nendang perutnya. Dan janin yang
berusia 7 bulan sudah bisa berubah posisi.
a. Kesehatan Ibu
Penyakit yang diderita oleh ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan
masa pranatal. Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis seperti, kencing manis,
TBC, penyakit kelamin, dan sebagainya. Itu dapat mengakibatkan lahirnya bayi-
bayi yang cacat. Demikian pula bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan
disertai dengan gangguan-gangguan kesehatan pada ibu, seperti influensa,
gondok, cacar, dapat merusak perkembangan janin.
b. Gizi Ibu
lain yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa pranatal adalah gizi
ibu. Hal ini terjadi karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada
gizi ibunya, yang diperoleh melalui darah ibunya. Oleh sebab itu makanan ibu-ibu
yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan
karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu
yang kekurangan gizi cenderung cacat.
c. Pemakaian bahan-bahan kimia oleh Ibu
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam
peredaran darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan
janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada
fisik maupun pada sistem kimiawi dalam tubuh janin yang disebut metabolite.
Bahan-bahan kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan di dalam rahim ibu
yang secara tidak langsung juga mempengaruhi janin.
1) Pemakaian obat-obatan penenang seperti softenon atau thalidomid dapat
mengakibatkan cacat berat. Penelitian antara tahun 1959 –1962
menemukan bahwa cacat yang disebabkan thalidomid terjadi antara hari ke
34 dan ke 50, jadi antara minggu kelima dan ketujuh usia kehamilan.
Usaha-usaha pengguguran kandungan dengan menggunakan obat-obatan
yang lain pada usia kehamilan awal dapat menyebabkan gangguan-
gangguan perkembangan.
2) Alkohol
Konsumsi minuman keras yang tinggi oleh wanita hamil dapat merusak
pada keturunan. U.S. Surgeon General menyarankan jangan ada alkohol
yang dikonsumsi selama kehamilan, karena dapat meningkatkan resiko
keguguran.
3) Nikotin
Menghisap rokok bagi wanita hamil dapat mempengaruhi perkembangan
prakelahiran, kelahiran dan pascakelahiran secara negatif. Kelahiran
sebelum waktunya dan berat badan saat lahir rendah, kematian janin / bayi
yang baru lahir, dan masalah pernafasan.
4) Kokain
Kontak dengan kokain selama perkembangan prakelahiran dihubungkan
dengan berat dan panjang badan lahir yang menurun serta lingkar kepala
yang mengecil.
5) Mariyuana tidak ada penelitian luas mengenai penggunaan mariyuana oleh
wanita hamil namun sebagai contoh kontak dengan mariyuana
prakelahiran berhubungan dengan kesulitan belajar pada usia 11 tahun.
6) Heroin apabila si ibu kecanduan heroin akan menunjukkan beberapa
kesulitan perilaku (tremor, iritabilitas, tangis yang tidak wajar, tidur
terganggu,dan kontrol motorik yang rusak.
a. Mola hidatidosa
Sirkulasi yang terus menerus tanpa adanya fetus menyebabkan sel trofoblas
memproduksi hormon. Cairan ini dapat berupa gelembung yang dapat sebesar
butir kacang hijau sampai sebesar buah anggur. Gelembung ini dapat mengisi
kavum uteri.
Stroma vili dan kelembaban, terlambat atau hilangnya pembuluh darah dan
stroma, adanya proliferasi dari trofoblast. Pada pemeriksaan kromosom poliploidi
dan hampir pada semua kasus mola susunan sex kromatin adalah wanita.
b. Emesis Gravidarum
Salah satu jenis adaptasi maternal dapat terjadi pada sistem gastroisntestinal
dengan gejala kehilangan selera makan, pengurangan sekresi intestinal, gangguan
fungsi liver, absorbsi nutrisi terganggu. Pada awal kehamilan, beberapa wanita
mengalami mual-mual yang disertai dengan atau tanpa muntah-muntah (morning
sickness) yang dapat terjadi akibat peningkatan kadar HCG serta gangguan
metabolism karbohidrat. (Saswita dkk, 2011).
Mual dan muntah atau morning sickness dapat juga disebut sebagai emesis
gravidarum. Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat
pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada
yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala biasanya terjadi enam
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10
minggu. (Winkjosastro dan Wospodo, 2007). muntah yang terjadi terus menerus
akan menyebabkan satu robekan atau lebih pada esophagus maupun lambung
yang biasa disebut dengan Syndrom Mallory Weiss. Robekan pada organ tubuh ini
dapat menimbulkan rasa nyeri bahkan perdarahan yang dapat membahayakan
keselamatan ibu dan janin. (Saswita dkk, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Izzaty, Rita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY