Anda di halaman 1dari 6

Analisis Time-Series Perilaku Laba Quartalan Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta

Critical Review1
ANALISIS TIME-SERIES PERILAKU LABA QUARTALAN
PERUSAHAAN PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA
Abdul Hamid Habbe
(The Accounting Review, No. 1. Oktober, 2018, p.1-27)

A. Ringkasan

Tujuan penelitian adalah untuk menginvestigasi perilaku laba (laba kuartalan)


untuk melihat apakah laba perusahaan berperilaku random walk atau memiliki
property autoregressive, moving average, atau campuran keduanya
(autoregressive moving average = ARIMA) dan membandingkan kekuatan
forecasting antara model random walk dengan model ARIMA. Studi ini
didasarkan pada ide bahwa informasi laba memiliki kandungan informasi. Ide ini
mengandung makna bahwa perilaku laba quartalan tidak menjadi objek
discretionary oleh manajemen sehingga penelitian perilaku laba benar-benar
menunjukkan perilaku laba sesungguhnya yang tidak dicampuri oleh rekayasa
laba dan dengan ini dapat memprediksi laba dan arus kas dimasa yang akan
datang dengan lebih baik. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian
sebelumnya (Albrecht dkk, 1977; Griffin, 1977; dan Foster, 1977), penelitian
sebelumnya hanya meneliti perilaku laba perusahaan apakah berperilaku Random
Walk atau memiliki property autoregressive, moving average, atau campuran
keduanya (sutoregressive moving average = ARIMA) dengan time series laba
tahunan. Sedangkan dalam penelitian ini meneliti perilaku laba perusahaan
dengan time series laba quartalan dan juga membandingkan kekuatan forecasting
antara model random walk dengan model ARIMA.

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih perusahaan
dan aset toal. Dari data tersebut kemudian dibentuk dua pengukuran yaitu laba
quartalan original dan laba quartalan yang dideplesi dengan aset total.

Jumlah sampel yang diperoleh adalah 32 perusahaan pemanufakturan dalam


berbagai jenis sub pemanufakturan. Secara pooling, jumlah observasi adlaah

Muhammad Rizal (A062172015) 1


Analisis Time-Series Perilaku Laba Quartalan Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta

sebesar 2.048 observasi (32 perusahaan dikali 32 laporan kuartalan dikali 2


variabel laba) mulai dari quartal pertama tahun 1994 sampai dengan quartal
keempat tahun 2001 (32 quartalan). Data tersebut diperoleh dari situs Bursa Efek
Jakarta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba quartalan mengikuti random walk


untuk kedua variable pengukuran laba. Parameter dari model ARIMA yang
diidentifikasi relevan untuk menjelaskan perilaku dari dua variable laba
quartalan. Namun, parameter dari random walk dan model ARIMA tidaklah
berbeda. Hasilnya juga menjelaskan bukti bahwa tidak ada perbedaan
kemampuan forecasting antara random walk dan model ARIMA untuk laba
original. Kemampuan forecasting dari model ARIMA lebih akurat dibandingkan
random walk untuk laba yang dideplesi dengan total aset. Hasil ini konsisten
dengan penelitian sebelumnya Albrecht dkk (1977)

B. Critical Review

1. Motivasi

Motivasi penelitian ini adalah melanjutkan dan mengembangkan penelitian


sebelumnya untuk memberikan tambahan bukti empiris atas ketidak konsistenan
hasil yang dikemukakan oleh Albrecht dkk (1977) dan Griffin (1977) & Foster
(1977). Penelitian sebelumnya hanya meneliti apakah laba perusahaan
mengikuti random walk atau property autoregressive, moving average, atau
campuran keduanya (autoregressive moving average = ARIMA) dan
menganalisa time series perilaku laba tahunan, sedangkan dalam penelitian ini
menganalisa random walk atau property autoregressive, moving average, atau
campuran keduanya (autoregressive moving average = ARIMA) dengan time
series quartalan dan menganalisa model perilaku yang paling akurat dalam
memprediksi kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Isu ini sangat
relevan dan penting karena penggambaran yang tepat bagi perilaku laba
memungkinkan ketepatan peramalan kinerja perusahaan dimasa yang akan
datang yang diperdagangkan secara umum di Bursa Efek Jakarta.

2. Problem riset

Muhammad Rizal (A062172015) 2


Analisis Time-Series Perilaku Laba Quartalan Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta

Masalah spesifik riset ini adalah adanya ketidakkonsistenan temuan empiris


tentang perilaku laba. Problem riset tersebut berasal dari ide bahwa dengan
mengetahui perilaku laba quartalan maka memungkinkan ketepatan peramalan
kinerja perusahaan di masa yang akan datang dan mengetahui model peramalan
mana yang paling baik digunakan untuk menganalisa perilaku laba quartalan.

3. Theoritical Base

Secara umum jenis teori yang mendasari riset ini adalah induktif, yaitu
perumusan hipotesis didasarkan pada hasil-hasil riset sebelumnya yang
diturunkan secara logis, yaitu beaver (1970), Ball dan Watts (1972), Albrecht
dkk (1977), Watts dan Leftwich (1977), Griffin (1977), Foster (1977), Lorek
dan Willinger (1993 dan 1996). Teori yang digunakan dari penelitian
sebelumnya sudah sangat mapan digunakan oleh peneliti dalam perumusan
hipotesisnya

4. Hipotesis

Ada empat hipotesis statistic yang dirumuskan dalam riset ini, yaitu:

1) Informasi laba quartalan perusahaan pemanufakturan di BEJ mengikuti


perilaku random walk

2) Model ARIMA (Box-Jenkins) adalah relevan dalam menggambarkan


perilaku laba quartalan

3) Parameter autoregressive atau moving average yang diidentifikasi


adalah tidak sama dengan yang diekspektasi pada model random walk

4) Parameter autoreggressiv dan moving average yang diidentifikasi


adalah tidak sama dengan yang diekspektasi pada model random walk

5) Kemampuan peramalan model random walk adalah lebih baik


dibanding dengan model-model identifikasi

Hipotesis tersebut diturunkan dari penalaran logis dari hasil riset sebelumnya.
Perumusan hipotesis relevan dengan setting sebelumnya.

Muhammad Rizal (A062172015) 3


Analisis Time-Series Perilaku Laba Quartalan Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta

5. Karakteristik Kualitatif

a. Kausasi dan logical validity

dari peneliti sendiri mengatakan bahwa riset ini adalah menguji kausasi
dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) dan Philips-Perron (PP) laba
quartalan original dan deflasi. Maka analisis yang digunakan sudah cukup.

b. Metoda mengontrol variable extraneous

c. Validitas internal

d. Validitas eksternal

Prosedur pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling. Dengan


cara ini, validitas eksternal hasil riset agak lemah atau daya generalisasinya
rendah. hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para
peserta dan kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan
mengacu pada sejauh mana generalisasi hasil penelitian untuk lain kondisi,
peserta, waktu, dan tempat.

e. Qualitas pemilihan data

Qualitas pemilihan data sangat terjamin. Peneliti melakukan pemilihan data


secara ketat yang sesuai dengan tujuan penelitian (purposive sampling).
Jumlah sampel yang terpilih untuk diolah adalah 2.048 observasi (32
perusahaan dikali 32 laporan kuartalan dikali 2 variabel laba) dari quartal
pertama tahun 1994 sampai dengan quartal keempat tahun 2001 (32
quartalan). Data laba quartalan original dan laba quartalan yang dideflasi
dengan aset total diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang listing di
BEJ.

f.Kecukupan statistical test

Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji statistic Frequencies Menu ini
membahas beberapa penjabaran ukuran statistik deskriptif seperti Mean,
Median, Kuartil, Persentil, Standar Deviasi dan lainnya. Peneliti ingin
melihat laba yang minus dan melihat laba quartalan kemungkinan masih jauh

Muhammad Rizal (A062172015) 4


Analisis Time-Series Perilaku Laba Quartalan Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta

dari perilaku pemerataan laba. Pengujian Augmented Dickey-Fuller (ADF)


test dan Philips-Perron (PP), pengujian digunakan untuk menguji
adanya anggapan bahwa sebuah data time series tidak stasioner.
Perlu diketahui bahwa data yang dikatakan stasioner adalah data
yang bersifat flat, tidak mengandung komponen trend, dengan
keragaman yang konstan, serta tidak terdapat fluktuasi periodik.
Pengujian menunjukkan seluruh laba deflasi perusahaan menunjukkan nilai
ADF dan PP yang signifikan pada level 1% dimana persyaratan identifikasi
model-model ARIMA terpenuhi.

Hipotesa 1, Pengamatan perilaku laba quartalan dianalisa melalui signifikansi


koefisien otokorelasi untuk melihat kesesuaian dengan model random walk.
Hipotesa 2, melihar signifikansi parameter estimasi model ARIMA dengan
terlebih dahulu melewati tahapan 1,2,3 dari metodologi Box-Jenkins. Hiptesa
3 dan 4, diuji dengan melihat F hitung yang diperoleh dari perbandingan
antara sum of squared error (sqr) model random walk dengan model
identifikasi. Hipotesa 5, menguji kekuatan peramalan model random walk
dan model ARIMA yang diidentifikasi, untuk melihat ketepatan dan
kemampuan prediksi model-model tersebut adalah dengan
memperkurangkan root mean squared error (RMSE) model random walk
dengan model-model ARIMA.

Menurut reviewer pengujian statistic penelitian ini dianggap cukup, karena


mampu menjawab tujuan penelitian dan analisis lainnya.

g. Konsistensi antara masalah riset, hipotesis, dan analisis data


Dalam penelitian ini terdapat konsistenan antara masalah riset, hipotesis
dengan analisis data. Masalah riset menggabarkan metode analisis data
dengan hasil yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui apakah laba
perusahaan mengikuti random walk (RW) atau memiliki properti
autoregressive (AR), moving average (MA), atau campuran keduanya
(autoregressive moving average = ARIMA) dan perilaku mana yang paling
akurat dalam memprediksi kinerja perusahaan di masa yang akan datang.

h. Konsistensi antara hasil dan kesimpulan

Muhammad Rizal (A062172015) 5


Analisis Time-Series Perilaku Laba Quartalan Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta

Konsistensi antara hasil dngan kesimpulan sangat baik.

i. Implikasi

Peneliti tidak menyebutkan implikasi penting terhadap pemahaman kita


tentang model perilaku laba perusahaan, laba quartalan tidak menjadi obyek
discretionary dan penelitian ini merupakan preliminary study untuk riset
time-series laba quartalan di Indonesia. Oleh karena itu, riset ini diharapkan
memberikan kontribusi empiris yang sangat bermanfaat terhadap riset-riset
selanjutnya, dan juga dalam dunia bisnis yang ingin melakukan prediksi laba
kedepan dan penetapan kebijakan.

j. Limitasi

Sampel yang terpilih hanya 32 perusahaan dan peneliti belum


mempertimbangkan pengaruh krisis moneter dalam penelitian

6. Referensi

Abdul Hamid Habbe. Analisis Time-Series Perilaku Laba Quartalan


Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta.

Muhammad Rizal (A062172015) 6

Anda mungkin juga menyukai