Anda di halaman 1dari 18

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL. 1
UMUM

Lingkup Pekerjaan.
Spesifikasi ini mencakup persyaratan-persyaratan dasar yang diperlukan dalam “Pembangunan
Bangunan Pengolahan Hasil Kopi Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2018 ’’ yang meliputi dan
tidak terbatas pada penyediaan bahan (material), tenaga kerja yang cukup dan semua peralatan
pembantu, serta mesin yang diperlukan.

Pemberi Tugas.
Bila dalam uraian dan terdapat istilah Pemberi Tugas, maka itu berarti Kuasa Penggunan Anggaran atau
wakilnya seperti ditentukan dalam syarat-syarat umum.

Konsultan Pengawas.
Bila dalam uraian syarat-syarat terdapat istilah Konsultan Pengawas, maka disebut itu adalah suatu
badan Hukum/Perusahaan atau wakilnya yang bertangung jawab seperti ditentukan dalam syarat-syarat
umum.

Kontraktor.
Bila dalam uraian syarat-syarat terdapat istilah Kontraktor, maka itu berarti badan Hukum/Perusahaan
atau wakilnya yang mengadakan perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan dan yang berhubungan
dengan satu atau lebih Paket Kegiatan / Proyek yang sesuai dengan dokumen kontrak.

Persetujuan Konsultan Pengawas.


Yang di maksud dengan Persetujuan Konsultan Pengawas adalah merupakan persetujuan konsultan
Pengawas secara tertulis, yang berisi persetujuan untuk suatu hal yang termasuk dalam persyaratan ini.

Buku Harian.
Kontraktor harus menyediakan buku harian sebanyak 2 (dua) buku untuk mencatat semua petunjuk-
petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-detail penting dari pekerjaan.

Ukuran.
Ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada ukuran skala pada gambar kerja jika terjadi
keraguan tentang ukuran-ukuran, harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat
petunjuk yang lebih lanjut.

Ketidak sesuaian Antara Gambar Rencana dengan uraian.


Bilamana terdapat ketidak sesuaian antara Gambar Rencana dan spesifikasi pekerjaan dengan syarat-
syarat khusus, maka hal ini harus segera di beritahukan kepada Konsultan Pengawas untuk selanjutnya
diputuskan oleh pemberi Tugas.

Perbedaan Antara Item Pekerjaan Dengan Gambar Rencana Kerja dan syarat-syarat / RKS.
Kontraktor tidak dibenarkan mengajukan biaya tambahan atau menarik keuntungan apabila dalam hal ini
terdapat perbedaan antara item pekerjaan dengan gambar Rencana dan spesifikasi. Dalam hal ini
Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan gambar rencana spesifikasi ini tanpa
biaya tambahan.

Gambar-gambar Kerja di Lapangan.

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan untuk selalu ada di lokasi Proyek dalam setiap waktu.
Gambar tersebut harus dalam keadaan jelas dan dapat dibaca .
Kebersihan dan Kerapian.
Pemborong harus mengangkut semua kotoran secara teratur , jika sudah bertumpuk dan pada waktu
penyelesaian pekerjaan harus bersih dan rapi.

Bantuan Kepada Pengawas.


Bila dikehendaki Pemborong wajib atas biaya sendiri mengangkat pegawai untuk membantu Pengawas
lapangan untuk mengadakan pemeriksaan pada waktu pematokan / Seting out, pengambilan simple
Beton, pengambilan sample tanah, dan pemeriksaan terhadap pekerjaan lainnya yang berhubungan
dalam kontrak kerja.

PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

Batas dan Lingkup Pekerjaan.


Kontraktor harus menyediakan bahan/material, peralatan dan tenaga yang diperlukan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan penawaran kontraktor harus mengenal
betul keadaan lapangan, dan tidak dibenarkan mengajukan klaim apabila sudah penanda tanganan
kontrak.

Pengukuran.
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus mengadakan pengukuran guna mendapatkan ukuran yang
tepat dan sesuai dengan Gambar Rencana dan telah disetujui Konsultan Pengawas.

Pekerjaan Pasangan Patok Duga Lantai.


Pemasangan patok duga lantai (Titik = 0,00) akan ditentukan Konsultan bersama-sama Direksi dan unsur
teknis Proyek tersebut. Patok duga lantai ini dibuat Permanent dan tidak bisa dirubah kecuali ada
perintah/petunjuk dari Direksi.

Pasangan Bowplank.
a. Material yang digunakan untuk bowplank menggunakan kayu Kelas IV, dimana sebelum pelaksanaan
dimulai kontraktor harus mengajukan Shop Drawing yang menyatakan jarak-jarak tiang, jarak ke
bangunan dan letak bowplank pembantu untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas.
b. Sisi atas dari papan harus diserut, sehingga didapatkan permukaan yang benar-benar rata
(waterpass), dengan ukuran kayu 2/30 yang dipasang minimal 1,5 m2 dari rencana bangunan terluar.
c. Paku dari as-as kolom dinding harus dipasang dan diberi nomor yang jelas sudut siku –siku harus
dicek dengan alat ukur Optis.
a. Elevasi dari bowplank harus dicek terhadap patok-patok tetap dan selanjutnya akan menjadi
ukuran untuk meletakan lantai bangunan.

Barak Kerja dan Gudang.


a. Material yang digunakan untuk pembuatan barak kerja dan gudang diigunakan kayu klas IV, atap dari
seng gelombang.
b. Kontraktor agar membuat dan mengajukan Shop Drawing untuk mendapatkan dari Konsultan
Pengawas.
c. Pekerjaan dianggap selesai bila telah dikerjakan dan hasilnya dapat diterima dengan baik oleh pihak
direksi.
d. Pada akhir pekerjaan Kontraktor tetap berkewajiban membongkar dan mengembalikan seperti
keadaan semula setelah mendapat izin dari Direksi.

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

Pembuatan Ruang Konsultan Pengawas.


a. Kontraktor harus menyediakan ruang yang akan digunakan Konsultan Pengawas yang selanjutnya
menjadi milik pihak proyek.
b. Sebelum melaksanakan pekerjan pembuatan Kantor Konsultan Pengawas, kontraktor harus
mengajukan Shop Drawing terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Material yang digunakan untuk pembuatan ruang Konsultan Pengawas sama dengan material yang
digunakan pada pembuatan Barak Kerja seperti yang diuraikan diatas.
d. Pekerjaan dianggap selesai dan dicek oleh Konsultan Pengawas dengan hasil yang baik dan dapat
diterima oleh Direksi.
e. Pada akhir pekerjaan Kontraktor wajib membongkar dan mengembalikan seperti keadaan semula.

Papan Nama Proyek.


a. Bahan utama adalah seng plat, tinggi tiang 2,4 M, Panjang 1,20 M, Lebar 0,90 M dan kelas kayu yang
digunakan adalah kayu kelas II Ukran 5/10 dan tiang dicat supaya tahan terhadap cuaca. Untuk tulisan
seperti contoh terlampir.
b. Warna isi yang tercantum akan ditentukan kemudian dalam rapat mingguan dengan pemberi tugas
dan Konsultan Pengawas.

Foto-foto Proyek.
Selama masa pelaksanaan pekerjaan tersebut Pemborong harus membuat foto Dokumentasi dari
pelaksanaan pekerjaan sebanyak 3 (Tiga) tahap yaitu :
a. Pada saat Pekerjaan akan dimulai 0% sebanyak 3 Set.
b. Pada saat Prestasi Mencapai 50% sebanyak 3 Set.
c. Pada saat Prestasi Mencapai 100% sebanyak 3 Set.
a. Ofname harus dimulai dari beberapa bagian yang sudah di laksanakan dan bagian-bagian
pekerjaan yang akan atau sedang dikerjakan.
b. Foto-foto tersebut harus disimpan dalam Album untuk setiap tahapan pekerjaan dan
diserahkan kepada Kuasa Penggunan Anggaran.
c. Foto-foto tersebut persyaratan bagi Pemborong dalam melakukan proses Penagihan /
Termyin pembayaran.
d. Ukuran Foto adalah Ukuran Postcard.

Jalan Masuk Tempat Pekerjaan atau Jalan sementara.


Jalan masuk ke tempat pekerjaan harus dibuat oleh Pemborong, bilamana diperlukan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kepentingan Proyek selama pekerjaan berlangsung. Pemborong harus memelihara
seluruh Jalan, Jembatan dan lain sebagainya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan
Pemborong wajib membersihkan/ menyingkirkan kembali pada waktu penyelesaian atau jika diperlukan
serta memperbaiki segala kerusakan akibat pelaksanaan Proyek tersebut.

Air Kerja.
Air kerja untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Pemborong dilokasi Proyek. Tidak
dibenarkan mengambil air di saluran-saluran yang berada di lokasi pekerjaan mengingat kebutuhan air
sangat terbatas.

Contoh Material.
Pemborong agar dengan secepatnya mengambil contoh-contoh material yang akan di pakai untuk
ditunjukan kepada Pengawas atau Direksi untuk dapat secepatnya disetujui, Sehingga Pemborong
dengan cepat dapat memesan material tersebut yang telah disetujui oleh Direksi. Kemudian ditempatkan

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

pada Direksi Keet. Contoh-contoh tersebut sebagai dasar penolakan bila ternyata Bahan-bahan atau tata
cara pengerjaan tidak sesuai dengan Contoh, baik kualitas maupun sifatnya.

PASAL 3
PEKERJAAN LAPANGAN

1. Batas dan Lingkup Pekerjaan.


Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini meliputi :
o Galian Tanah dan Pengupasan.
o Pekerjaan Urugan/Penimbunan dan Pemadatan.
o Pekerjaan Pembuangan Tanah Galian.
o Galian Tanah Untuk Pondasi.
o Urugan Tanah Kembali Bekas Pondasi.
o Urugan Pasir

2. Pelaksanaan.
a. Galian Tanah dan Pengupasan.
1. Sebelum melakukan pekerjaan galian dan urugan terlebih dahulu kontraktor harus melakukan
pengukuran kembali terhadap lokasi yang akan dilakukan penggalian atau urugan, hal ini
untuk mendapat titik duga dan ukuran yang tepat untuk pedoman melakukan pekerjaan
tersebut. Data hasil pengukuran harus dicatat oleh kontraktor dan diajukan kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapat persetujuan, kemudian Konsultan Pengawas akan melakukan
pengecekan hasil pengukuran kontrakror tersebut.
2. Semua galian harus dikerjakan sesuai gambar rencana dan petunjuk Konsultan Pengawas.
3. Material hasil galian yang baik dapat digunakan untuk bahan timbunan sesuai petunjuk
Konsultan.
4. Jumlah pekerjaan galian atau timbunan terbatas hanya pada batas-batas yang tercantum pada
gambar rencana. Galian diluar batasan adalah tanggung jawab kontraktor dan tidak
dibenarkan mengajukan pekerjaan tambahan.

b. Pekerjaan Urugan/Penimbunan dan Pemadatan.


1. Sebelum melakukan penimbunan, terlebih dahulu daerah tersebut harus dibersihkan dari segala
macam tumbuh-tumbuhan dan harus sesuai dengan petunjuk Konsultan.
2. Apabila keadaan medan yang akan di timbun mempunyai kemiringan lebih dari 30% maka
sebelum melakukan penimbunan kontraktor terlebih dahulu membuat medan tersebut
bertangga, untuk memudahkan dan menjamin kestabilan pekerjaan.
3. Penimbunan harus lapis demi lapis dengan material terpilih kemudian dipadatkan dengan alat
pemadat sampai elevasi dan kemiringan sesuai dengan gambar rencana. Tebal lapisan
maksimum 20 cm dan dipadatkan hingga 95% kepadatan maksimal pada kadar air oftimal
menurut standar AASHTO.
4. Dalam hal ini kontraktor harus melakukan pemerataan pada seluruh permukaan tanah baik itu
pada bekas galian atau tanah timbunan hingga permukaan tanah yang rata dan padat.

c. Pekerjaan Pembuangan Tanah Galian.


Seluruh material hasil galian yang tidak terpakai dapat di pergunakan untuk bahan timbunan atau
keperluan lainnya, apabila tanah galian tersebut tidak di pergunakan harus segera di keluarkan
dari lokasi Proyek, yang ditentukan oleh pemberi tugas atas tanggung jawab kontraktor.

3. Galian Tanah Untuk Pondasi.


a. Penjelasan Umum.

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

1. Kontraktor harus melihat sendiri ke tempat lokasi pekerjaan mengenai jenis tanah, lapisan
tanah, volume, lokasi pekerjaan dan lain-lain untuk persiapkan dalam penyusunan harga
penawaran dan tidak dibenarkan mengajukan Claim apabila Konsultan meminta Kontraktor
mengadakan/ mendatangkan peralatan tambahan lainnya demi kelancaran pekerjaan karena
belum mencapai hasil yang memuaskan sehingga pekerjaan tersebut belum dapat di terima
oleh Konsultan Pengawas.
2. Semua pekerjaan galian harus dikerjakan kedudukan, elevasi, dimensi kemiringan dan bentuk
galian tersebut sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi ini serta petunjuk Konsultan
Pengawas.
3. Kontraktor harus melakukan pengukuran kembali terhadap lokasi yang akan digali untuk
pasangan pondasi dan untuk mandapatkan titik yang akurat. Hasil data pengukuran supaya
dicatat oleh kontraktor dan diajukan kepada konsultan pengawas untuk mendapat
persetujuan.
4. Material hasil galian dapat dipakai untuk timbunan dan yang tidak terpakai agar dikeluarkan
dari lokasi proyek.

4. Urugan Tanah Kembali Bekas Pondasi.


a. Penjelasan Umum.
1. Pekerjaan pengurugan terdiri dari pengurugan tanah pada bekas galian pondasi untuk
pasangan konstruksi pondasi atau urugan pembentukan permukaan tanah lainnya sesuai
gambar rencana, yang mencakup tentang kedudukan, kemiringan dan dimensi menurut
petunjuk pengawas.
2. Urugan kembali bekas galian dapat dilakukan setelah pekerjaan pasangan konstruksi selesai,
serta semua pekerjaan yang belum sempurna telah disampaikan dan diterima baik oleh
pengawas lapangan.
3. Penimbunan dilakukan lapis demi lapis dengan material yang telah disediakan dan terpilih,
kemudian di padatkan oleh alat pemadat yang disetujui pengawas lapangan sampai elevasi
dan kedudukan seperti pada gambar rencana. Tebal lapisan maksimum 20 cm dan
dipadatkan hingga 100% kepadatan maksimum pada kadar air optimum menurut standar
AASTHO T-99.
4. Material dalam keadan basah, dimana material tersebut dalam keadaan kering dapat
digunakan untuk bahan timbunan. Harus dikeringkan dahulu baru dapat dipakai.

b. Urugan Pada Perbaikan Tanah Pondasi.


1. Pekerjan perbaikan tanah dapat dilakukan apabila dalam dasar galian dalam keadaan kering
dan sudah dipadatkan. Material timbunan dari hasil galian yang dianggap baik ditambah 40%
pasir untuk memperbaiki gradasinya. Pemadatan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal
lapisan maksimum 20 cm dipadatkan hingga 95% dalam keadaan kering maksimum pada
kadar air optimum sesuai standar AASTHOT-99. Penimbunan dihentikan pada dasar Sloof.
2. Setelah pengecoran Sloof hingga batas bawah pelat pondasi selesai dan diterima baik oleh
konsultan pengawas. Penimbunan dilanjutkan dengan material dan ketentuan lainnya seperti
pondasi berimbang kiri kanan sloof.

5. Urugan Pasir.
a. Urugan pasir agar di berikan pada seluruh dasar galian untuk pondasi, di bawah lantai atau di
tempat lainnya dengan ketebalan urugan pasir sesuai dengan gambar rencana.
b. Pasir yang digunakan untuk bahan urugan harus pasir yang bergeradasi baik dan di setujui
pengawas lapangan.
c. Untuk pemadatan agar dilakukan dengan alat pemadat mekanis atau alat lain yang disetujui
oleh pengawas. Tebal lapisan maksimum pada kadar air optimum menurut standar AASTHO T-
99.

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

PASAL 4
PEKERJAAN BETON

1. Batasan Lingkup Pekerjaan .


Kontraktor harus menyediakan tenaga yang cukup, material dan segala macam peralatan bantu seperti
: Mesin aduk, pengangkat, penggetar serta peralatan lainya yang di perlukan untuk proses pembuatan
konstruksi beton bertulang. Untuk pekerjaan beton meliputi jenis pekerjaan beton dengan mutu K 175,
termasuk pembuatan lantai kerja dengan adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr.

1. Sloof Untuk Semua Type.


Mutu beton bertulang yang digunakan adalah K 175 dan mutu baja U-14 sesuai dengan gambar.

2. Kolom praktis
Mutu beton bertulang yang digunakan adalah mutu K 175 dan mutu baja U-14 sesuai yang
dinyatakan dalam gambar.

3. Balok untuk semua type


Mutu beton bertulang yang digunakan mutu K 175 dan mutu baja U-14 sesuai yang dinyatakan
dalam gambar.

5. Semua Bagian yang di Gambar Dengan Beton.


Mutu beton bertulang yang digunakan mutu K 175 dan mutu baja U-14 sebagian merupakan beton
fair face sesuai yang dinyatakan dalam gambar rencana.

2. Bahan yang dipergunakan


 Portland Cement (PC)
PC yang dipergunakan harus dari jenis menurut peraturan Portland Cement Indonesia 1972/NI-2.
Semen harus sampai ditempat pekerjaan dalam kondisi baik, serta dalam kantong-kantong semen
asli dari pabrik dan harus 1 macam jenis produksi dalam negeri, biasanya dipergunakan semen
merk Tiga Roda atau merk Kujang. Semen harus tersimpan dalam gudang yang kedap air dan
berventilasi baik, disimpan diatas lantai setinggi 20 cm.
 Agregate (pasir beton, kerikil/batu pecah )
Agregate halus dan kasar dapat dipergunakan agregate alami atau buatan asalkan memenuhi
persyaratan PBI 1971 ( NI-2). Agregate tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton
dan tulangan terhadap karat, untuk itu pemborong harus memberikan contoh-contoh terlebih dahulu
untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Air
Air untuk campuran dan pemeliharaan beton harus dari air bersih dan tidak mrengandung zat-zat
yang dapat merusak beton, air tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai dengan Tata Cara
Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal SNI 03-2834-1992.
 Besi Beton Tulangan
Besi beton/tulangan yang dipergunakan harus dari besi beton dengan mutu U-14, Besi beton dengan
ukuran Ø12 & Ø8, dimana disyratakan kekuatan tegangan tarik yang diijinkan tidak boleh kurang dari
1400 kg/cm2. Apabila baja tulangan oleh Konsultan Pengawas diragukan kualitasnya, maka harus
diperiksa dilembaga Penelitian Bahan Bangunan atas biaya pemborong. Ukuran besi beton/tulangan
harus disesuaikan dengan gambar kerja, penggantian dengan diameter lainnya hanya diperk
enankan atas persetujuan Konsultan Pengawas.
 Bekisting (acuan)

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

Bahan bekisting atau acuan dapat dipergunakan papan kelas IV kecuali untuk plat beton
menggunakan multiplex tebal 9 mm, pemasangan acuan (bekisting) harus rapih dan kaku setelah
beton dibongkar membentuk bidang yang rata dan pada saat pengecoran diusakan air semen tidak
keluar. Tiang-tiang penyangga (perancah) dari kayu dolken, balok Terentang.

3. Pemasangan Besi.
a. Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang di pasang sesuai dengan yang tertera dalam
gambar.
b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau terdapat kekeliruan/kekurangan perlu
penyempurnaan pembesian yang ada maka :
1. Kontraktor dapat menambah extra besi dengan tidak mengurangi pembebanan yang tertera
dalam gambar rencana.
2. Jika di usulkan perubahan pembesian, maka perubahan tersebut hanya dapat dijadikan
dengan persetujuan tertulis dari konsultan pengawas.
c. Jika kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang di tetapkan
dalam gambar rencana, maka dapat penukaran diameter besi dengan yang terdekat dengan
catatan :
1. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak boleh kurang dari
yang tertera dalam gambar rencana.(dalam hal ini yang di maksud adalah jumlah luas
penampang).
2. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan di tempat tersebut atau daerah
over leving sambungan yang dapat menyulitkan alat penggetar (vibrator).
3. Biaya tambahan yang diakibatkan penukaran diameter besi adalah menjadi tanggung jawab
kontraktor.

4. Pengangkeran Dinding.
Pada saat sambungan pertikal dari kolom beton dengan dinding, kontraktor harus memberi batang ulang
dari lunak diameter 8 mm, panjang 50 cm dan dibengkokkan ujungnya dan yang satu dimasukkan
kedalam beton dan satunya lagi yang panjang 35 cm dibiarkan menjorok untuk dimasukan kedalam
dinding.

5. Pengadukan, Pengangkutan dan Pengecoran.


a. Pengadukan
Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk Betchi Plant yang dilengkapi dengan alat
timbangnya, yang mana alat tersebut dapat digunakan untuk menimbang material pada adukan
beton seperti : semen, pasir, kerikil dan air sehingga perbandingan / komposisi campuran dari
masing-masing material benar-benar tepat dan akurat. Selama pengadukan harus diawasi
kekentalan adukan dengan percobaan slump dan ketentuan lain seperti yang disyaratkan dalam
PBI-1971 pasal 6.2.

b. Pengangkutan.
Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara
sedemikian rupa yang diminta konsultan pengawas, sehingga tidak terjadi pemisahan, maupun
kehilangan bahan dan persyaratan lain yang ditentukan dalam PBI-1971 pasal 6.3.

c. Pengecoran.
1. Setiap langkah dari pengecoran harus diketahui konsultan pengawas.
2. Semua bekesting harus sudah di siapkan dalam kedudukan sesuai dengan ketentuan gambar
rencana.
3. Semua stek untuk kolom praktis maupun gantungan plafond harus sudah terpasang, juga
bagian lain yang tertanam dalam beton.

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

4. Tidak diperkenankan mengecor pada waktu hujan, kecuali kontraktor mengambil tindakan
pengamanan / pencegahan kerusakan atau perlindungan yang telah di setujui oleh pemberi
tugas atau konsultan pengawas.
5. Pengecoran kedalam cetakan harus sudah selesai sebelum adukan mulai mengental yang
dalam keadaan normal biasanya waktu 30 menit.
6. Selama pengecoran adukan harus dipindahkan dengan alat (vibrator) sebagai alat pemadat.
7. Untuk menjamin kelancaran / kecepatan dalam melakukan pengecoran, ditekankan harus
memakai Concerete Pump yang disetujui konsultan pengawas.
8. Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan jangan berhenti, tidak
boleh terputus-putus tanpa persetujuan dari pengawas. Tempat pemberhentian pengecoran
siar-siar harus berpedoman pada PBI-1971 pasal 6.3
 Pada waktu pengecoran pondasi dan sloof, lubang galian harus betul-betul bersih
sudah diberi lantai kerja dan bebas dari genangan air / lumpur.
 Pada waktu pengecoran kolom, harus dilakukan tahap demi tahap dengan tinggi
pengecoran tidak boleh lebih dari 2 M hal ini untuk mempermudahkan memasukan
adukan dan melakukan pemadatan dan mencegah degragasi Dalam hal pengecoran
beton untuk kolom yang lebih tinggi 2 M harus menggunakan pipa tremie.
 Pengecoran lantai dan balok harus sedemikian rupa sehingga didapat permukaan
lantai/peil lantai yang benar-benar rata. Harus diingat pada waktu akan melakukan
pemberhentian pengecoran, seizin dari konsultan pengawas.

6. Perlindungan Pengecoran.
Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya matahari, angin dan hujan sampai beton itu
mengeras dengan baik dan untuk mencegah pengeringan terlalu cepat, harus diambil tindakan-
tindakan sebagai berikut :
a. Semua cetakan yang akan di isi adukan beton 3 jam (setting time) harus dibasahi terus sampai
cetakan di bongkar.
b. Setelah pengecoran, beton harus dibasahi selama 14 hari berturut-turut.
c. Khusus yang harus diperhatikan bahwa pada permukaan lantai, pembasahan terus menerus itu
harus dilakukan dengan menutupinya dengan karung basah mencegah pengeringan dengan cara
lain. Sangat dilarang menaruh bahan-bahan di atas lantai yang menurut pendapat konsultan
pengawas belum cukup mengeras atau mempergunakan lantai tersebut sebagai jalan untuk
mengangkut barang-barang.

7. Pembongkaran Cetakan/Acuan.
Cetakan tidak boleh di bongkar sebelum beton mencapai kekuatan kubus yang cukup untuk memikul
beban sendiri. Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian-bagian konstruksi akan bekerja
beban yang lebih tinggi dari beban rencana, maka cetakan tidak boleh di bongkar selama keadaan
beban tersebut berlangsung. Perlu di tekankan tanggung jawab keamanan konstruksi beton
seluruhnya terletak pada kontraktor dan perhatian kontraktor mengenai pembongkaran cetakan seperti
PBI-1971 pasal 5.8
Kontraktor harus memberitahu pengawas bilamana ia bermaksud akan membongkar cetakan pada
bagian konstruksi yang utama dan minta persetujuannya, tetapi dengan adanya persetujuan itu tidak
berarti kontraktor lepas dari tanggung jawabnya. Bagian-bagian konstruksi dimana terjadi sarang-
sarang kerikil harus diperbaiki dengan penuh keahlian.

8. Cacat-cacat Pada Beton.


Meskipun hasil pengujian memuaskan, pengawas mempunyai wewenang menolak konstruksi beton
yang cacat seperti berikut ini :
a. Kondisi beton yang sangat keropos.
b. Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang di rencanakan dan posisi-posisi beton
tidak sesuai dengan yang di rencanakan.

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

c. Konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang di rencanakan.
d. Konstruksi yang berisikan kayu atau benda lainnya.

9. Pengujian (Testing ).
Pada umumnya pengujian dilaksanakan sesuai dengan PBI-1971 Bab.4 termasuk juga pengujian susut
(slump) dan pengujian tekanan jika tidak memenuhi syarat itu, tidak boleh di pakai. Kontraktor harus
menyingkirkan dari tempat pekerjaan. Jika pengujian gagal, maka perbaikan harus di lakukan dengan
mengikuti prosedur-prosedur PBI-1971 untuk perbaikan.

10. Tanggung Jawab Kontraktor.


a. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan ketentuan –
ketentuan di atas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang di berikan.
b. Adanya kehadiran pengawas selaku wakil pemberi tugas yang sejauh mungkin melihat/
mengawasi / menegur dan memberi saran, tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut
diatas.

11. Pengukuran Hasil Kerja.


Setiap jenis dan type pekerjaan dapat di nilai sebagai kemajuan apabila setelah selesai dikerjakan dan
telah memenuhi persyaratan pengujian kekuatan sesuai gambar rencana dan di terima baik oleh
pengawas.

Pasal 5
PEKERJAAN PASANGAN

1. Batasan dan Lingkup Pekerjaan.


Yang termasuk dalam batasan dan lingkup pekerjaan dalam pekerjaan pasangan meliputi :
1. Pasangan pondasi dari batu belah (batu kali) termasuk pasangan sloof dan kolom praktis
2. Pasangan dinding batu bata 1 Pc : 2 Ps (seperti yang di cantumkan dalam gambar kerja).
3. Plasteran dinding 1 Pc : 2 Ps . dan 1 Pc : 4 Ps. (seperti yang di cantumkan dalam gambar kerja).

2. Material.
1. S e m e n
Semen yang digunakan harus semen yang ditentukan untuk pekerjaan struktur beton (lihat pasal
4.2.1)
2. P a s i r
Pasir untuk pekerjaan tembok harus kualitas baik dan sesuai untuk pekerjaan tersebut.
3. A i r
Air yang dipakai untuk pekerjaan tembok harus memenuhi syarat-syarat dalam pekerjaan struktur
beton (lihat pasal 4.2.4).
Adukan yang di gunakan untuk pekerjaan pasangan terdiri dari :
 Adukan 1 Pc : 2 Ps. Dipergunakan untuk pekerjaan pasangan, plasteran trasram setinggi 20
cm dari muka lantai sekeliling bangunan, pasangan yang berada dalam tanah, pasangan
keramik dan khusus untuk pasangan dinding trasram untuk Km/Wc agar disesuaikan gambar
rencana.
 Adukan 1 Pc : 4 Ps. Dipergunakan untuk Pasangan dinding concret blok, Plasteran dinding
dan Pasangan dinding lainnya sesuai dengan gambar rencana.

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

 Adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dipergunakan untuk pekerjaan Beton Pondasi,Kolom,Balok, Kolom


Praktis serta Balok, Sloof Praktis.
 Adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr dipergunakan untuk Pembuatan Lantai Kerja dan Beton Tumbuk
Bawah Lantai Bangunan.

4. Pasangan bata
Bata merah yang digunakan adalah bata merah yang dibuat dari tanah liat tanpa campuran bahan
lainnya. Yang dibakar pada suhu cukup tinggi, sehingga tidak hancur bila direndam dalam air dan
mempunyai luas penampang lubang kurang dari 15 % luas potongan datarnya.

3. Pelaksanaan.
1. Pasangan dinding bata.
a. Dinding harus dipasang masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan
seperti yang ditunjuk pada rencana . Sudut siku-siku baik dalam pertemuan vertikal maupun
horizontal harus betul-betul dijaga sehingga tidak menyulitkan pada pemasangan lantai
maupun plafond.
 Pekerjaan dinding batu bata digunakan dengan adukan 1 Pc : 1Ps (untuk trasram) dan
pekerjaan dinding batu bata 1 Pc : 2 Ps dilaksanakan :
= Pasangan dinding yang dipasang di atas sloof sampai tinggi 30 cm di atas pile
lantai
= Bagian-bagian dinding yang di tetapkan dalam gambar kerja.
 Pasangan dinding batu bata 1 PC : 2 Ps
Pasangan dinding batu bata 1 Pc : 2 Ps dilaksanakan pada seluruh dinding pembatas
ruangan, kecuali yang disebutkan pada point 1 di atas. Untuk semua sisi tegak yang
berhubungan dengan beton harus dipasang angker besi diameter 10 mm.
b. Sebelum pemasangan dimulai, bata merah yang akan digunakan /dipasang harus terlebih
dahulu direndam dalam air, sehingga permukaan jenuh air.
c. Semua permukaan yang akan dipasang bata merah harus dibersihkan dan di kasarkan agar
mendapatkan daya lekat yang baik.
d. Besi tulangan untuk kolom praktis harus sudah terpasang dan berdiri tegak dengan alat
penampang sebelum dilakukan pemasangan batu bata merah.
e. Pemasangan dinding dilakukan lapis demi lapis dengan tebal adukan pada tiap lapis 1 - 2 cm
dan tinggi pasangan maksimum 1 M dalam satu harinya. Setelah pemasangan bata itu
kuat/keras baru dilakukan pengecoran terhadap kolom praktis tersebut. Dan semua
permukaan harus dibersihkan dan disiram air terlebih dahulu. Pekerjaan tersebut diulang
terus mencapai ketinggian atau elevasi yang dikehendaki sesuai dengan gambar rencana dan
petunjuk pengawas lapangan.
f. Setelah pasangan bata memenuhi dengan ketinggian yang diharapkan dan sesuai dengan
gambar rencana selanjutnya pemasangan ring balok dilakukan menurut ketentuan yang
berlaku sesuai petunjuk pengawas.
g. Kontraktor harus menyediakan alat bantu agar dapat melakukan pengontrolan setiap saat
sehubungan dengan kelurusan, ketegakkan, dan keseragaman, dari siar-siar pada setiap
lapisan, sudut siku-siku pada setiap pertemuan dinding.
h. Semua sambungan atau siar-siar pada lapisan harus dikorek sedalam paling sedikit ½ cm
untuk memudahkan melakukan plasteran.

2. Pekerjaan plasteran
a. Untuk dapat melakukan plasteran yang kuat, maka setelah pemasangan dinding bata selesai
dan sebelum dilakukan pekerjaan plasteran, terlebih dahulu seluruh permukaan dinding
tersebut agar disemprot dengan air, semen, dan pasir.

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

b. Plasteran dilakukan pada seluruh permukaan dinding bata atau permukaan lainnya yang akan
diplaster sesuai dengan gambar rencana.

c. Pekerjaan plasteran boleh dilakukan pada pasangan dinding yang sudah keras/kuat. Dengan
terlebih dahulu harus membuat plasteran kepala yang mana macam dan ketebalan plasteran
sesuai dengan ketentuan dalam gambar rencana dan petunjuk konsultan pengawas.

d. Yang selanjutnya plasteran kepala akan digunakan untuk pedoman untuk mendapat
permukaan plasteran yang rata. Oleh sebab itu untuk membuat plasteran kepala harus diatur
dengan sedemikian rupa, sehingga di dapat plasteran kepala yang rata dan jarak antara
plasteran kepala tidak bolah terlalu jauh.

e. Plasteran yang telah selesai dikerjakan agar terus menerus dibasahi selama paling sedikit 7
(tujuh) hari, tidak mengalami retak-retak yang berarti sebelum dilakukan pengacian dengan
pasta semen.

f. Untuk bagian yang bentuk akhirnya akan dicat, maka permukaan dinding harus perhalus/diaci
dengan pasta semen yang diusahakan tipis-tipis lalu digosok dengan licin dan mengkilap.

g. Pekerjaan tersebut harus dilakukan oleh tukang yang ahli dan terbiasa melakukan pekerjaan
plasteran dan disetujui oleh konsultan pengawas. Konsultan pengawas berhak meminta
kontraktor untuk mengganti tukang yang di nilai tidak cakap.

h. Untuk plasteran dinding 1 PC : 2 Ps atau 1 PC : 4 Ps, dilaksanakan untuk semua dinding


kecuali yang ditentukan dalam gambar kerja.

i. Untuk plasteran dinding 1 Pc : 2 Ps dilaksanakan plasteran setinggi 30 cm di atas pile lantai,


dilaksanakan juga pada dinding kamar mandi/wc dengan tinggi 120 cm dari pile lantai.

Pasal 6
PEKERJAAN ATAP

1. Batasan dan lingkup Pekerjaan


Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan atap meliputi ;
a. Pekerjaan Rangka Atap dengan bahan baja ringan
b. Pasangan Atap dan Bubungan Genteng Metal Zinczlume ketebalan 2 mm buatan dalam
negeri yang berkualitas baik.
c. Pemasangan talang air hujan dari seng plat / plastic khusus talang.
d. Dan pemasangan lainnya yang termasuk pekerjaan atap seperti gambar kerja.

2. Material.
1.Rangka Atap Baja Ringan
Baja Ringan yang dimaksud disini adalah untuk pekerjaan kuda-kuda gording dan pekerjaan
lainnya sesuai gambar rencana Rangka Atap dengan Bahan kualitas baik.

2. Atap Genteng Metal Zincalume


Bahan penutup atap Genteng Metal zincalume ketebalan 2 mm termasuk bahan bubungan harus
berkualitas baik dan disetujui konsultan pengawas. Jenis bahan atap tersebut harus awet dan
tahan terhadap semua cuaca.

3. Contoh Genteng Metal Zincalume

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

Kontraktor jauh sebelum pemasangan harus terlebih dahulu menyerahkan / mengajukan contoh
dari bahan tersebut diatas untuk mendapat persetujuan dari konsultan pengawas/pemberi tugas.

4. Paku seng / paku atap


Paku yang dipakai untuk pemasangan atap adalah yang sesuai dengan kegunaan untuk paku
genteng metal zincalume.

5. Peralatan yang diperlukan


Kontraktor harus menyediakan alat-alat yag diperlukan untuk pekerjaan atap tersebut.

3. Pelaksanaan
1. Persiapan pelaksanaan
Jauh sebelum pemasangan, kontraktor harus membuat shop drawing terlebih dahulu mengenai
detail hubungan, sambungan, ukuran dan lainnya berdasarkan gambar rencana untuk disetujui
konsultan pengawas.

2. Tenaga ahli/terlatih
Kontaraktor harus menyediakan tenaga yang ahli dan terbiasa mengerjakan konstruksi atap dari
genteng metal zincalume yang disetujui oleh konsultan pengawas. Hal ini agar didapat konstruksi
atap yang benar-benar atap yang kuat dan rapih.

3. Pekerjaan pemasangan rangka atap.


Pekerjaan pemasangan rangka atap agar dikerjakan oleh tukang/tenaga yang ahli dalam
bidangnnya dan agar disesuaikan dengan gambar rencana dan menurut petunjuk konsultan
pengawas dan hasil akhirnya akan tampak kuat dan rapi.

4. Pemasangan atap
Pemasangan atap dari genteng metal zincalume agar menuruti ketentuan/petunjuk dari pabrik
yang memproduksi bahan atap tersebut dan dikerjakan tenaga ahli dalam bidangnya, agar dapat
dijamin kebenarannya.

PASAL. 7
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, VENTILASI DAN JENDELA KACA

1. Batasan dan lingkup pekerjaan.


Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
1. Pembuatan rangka kusen pintu / jendela dan ventilasi dari kayu semua type.
2. Pembuatan daun pintu / daun jendela dari kayu dan accesoriesnya untuk semua type.
3. Pemasangan kaca atau semua jenis.
4. Pemasangan engsel untuk semua jenis sesuai dengan ketentuan dan kegunaanya.
5. Pembuatan/pemasangan dook dan angker untuk semua bagian sesuai ketentuan.

Kontraktor harus menyediakan material, tenaga, peralatan yang memadai untuk menjamin kelancaran
dan keamanan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga hasil kerjanya akan sesuai dengan
dimensi, kedudukan, bentuk, elevasi, seperti yang tertera pada gambar rencana dan spesifikasi ini
menurut petunjuk pengawas.

2. Material.
1. Kayu
Kayu yang dimaksud disini adalah untuk pekerjaan kusen, rangka daun pintu, jendela, rangka
bovenlight dan pekerjaan lainnya yang kualitas baik memberi hasil yang baik.

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

2. Kunci / alat gantung.


Dalam hal ini kontraktor harus mengajukan contoh terlebih dahulu mengenai merek dan jenis
produk dari kunci / alat gantung yang akan di pakai untuk mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas.

Yang perlu diperhatikan pada pekerjaan ini, antara lain :


a. Pada pintu dipasang kunci yang berkwalitas baik atau jenis lain yang setara 2 slaag.
b. Untuk daun pintu dipasang 3 ( tiga ) buah engsel untuk setiap daun pintu dengan
menggunakan merk yang berkwalitas baik.
c. Untuk daun jendela dipasang engsel yang berkwalitas baik dilengkapi dengan kait angin 2
( dua ) buah, tarikan 1 ( satu ) buah dan gerendel 2 ( dua ) buah.
d. Sebelum pemasangan kunci, engsel pintu / jendela harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi atau Konsultan Pengawas.

3. Kaca ( Kaca bening / kaca raibend )


Kaca yang dipakai adalah kaca yang terbuat dari bahan gelas yang di pilih , mempunyai ketebalan
yang sama. Kaca yang digunakan adalah jenis kaca bening yang dihasilkan oleh produksi lokal
yang berkualitas baik. Tebal kaca yang dipakai seperti dalam gambar.

3. Pelaksanaan.
Pekerjaan alumunium untuk kusen pintu, jendela dan beuvenlight, kontraktor harus membuat shop
drawing sebelum memulai pekerjaan tersebut yang menyatakan kedudukan, elevasi, dimensi yang
dipakai, detail sambungan dan lainnya.
 Semua kaca harus dibersihkan dengan bahan yang disetujui oleh konsultan pengawas dan harus
dijaga hingga penyerahan pertama.

1. Kunci dan alat gantung.


a. Pemasangan kunci dan alat gantung agar di pisahkan menurut jenis kebutuhan, fungsi dan
kedudukan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi ini dan mendapat persetujuan
konsultan pengawas.
b. Sebelum dilakukan pemasangan, kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh bahan
tersebut untuk mendapat persetujuan pengawas.
c. Pemasangan harus rapi , sehingga pintu-pintu, jendela-jendela dan lain-lain dapat ditutup di
buka dengan mudah / lancar.

2. Pengukuran hasil kerja.


Pengukuran hasil kerja dinyatakan dalam unit pekerjaan kusen, jendela daun pintu, daun jendela
beuvenlight yang telah selesai dikerjakan dengan dimensi, kedudukan bentuk yang harus sesuai
gambar rencana dan spesifikasi ini, serta dapat di terima oleh konsultan pengawas, hasil ini dapat
dinilai sebagai prestasi pekerjaan.
Kontraktor wajib menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan dokumen kontrak , biarpun terjadi
kekeliruan dalam menghitung volume, dalam hal ini tidak dibenarkan mengajukan Claim.

PASAL 8
PEKERJAAN PLAFOND / LANGIT-LANGIT

1. Batas dan lingkup pekerjaan.


Kontraktor harus menyediakan tenaga, material, juga peralatan yang cukup untuk menjamin
kelancaran dan keamanan dalam melaksanakan pekerjaan dengan penyelesaian dengan berpedoman
pada gambar rencana dan mengikuti petunjuk konsultan pengawas.

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

2. Material.
1. Rangka plafond menggunakan rangka kayu dengan ukuran dan jarak sesuai dengan yang tertera
dalam gambar rencana.

2. Papan gypsum 9 mm
Untuk plafond di pakai Gypsum tebal 9 mm. Kontraktor harus mengajukan merek dalam
menyusun penawaran sebagai penilaian terhadap tawaran kontraktor tersebut.

3. Pelaksanaan.
1. Persiapan pelaksanaan.
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk persetujuan pengawas lapangan yang dibuat
berdasarkan gambar rencana. Shop drawing menggambarkan detail hubungan-hubungan dan
sambungan-sambungan, pengangkeran konstruksi dan pemasangan komponen lengkap
ukurannya.

2. Pemasangan rangka plafond.


a. Semua material yang digunakan untuk rangka plafond pada permukaannya harus rata dan
lurus.
b. Untuk menjaga rangka plafond terjadi pelendutan, setiap luas plafond 4 m2 agar dipasang
penggantung dengan cara pemasangan menurut petunjuk pengawas.

3. Penyelesaian plafond
a. Pemasangan plafond hanya dapat di lakukan bila mana rangka plafond telah selesai dan
sesuai gambar rencana serta telah disetujui oleh konsultan pengawas.
b. Lembaran gypsum yang digunakan untuk plafond adalah tebal 9 mm dengan modul di
sesuaikan dengan gambar rencana dan petunjuk konsultan pengawas.
c. Pemasangan harus rapi, sehingga akan lebih bagus dan dapat diterima oleh konsultan
pengawas.
d. Untuk plafond yang menggunakan list (lihat gambar rencana) agar pemasangan list tersebut
sedemikian, hingga lurus dan rapi.
e. Setelah pemasangan plafond keseluruhannya selesai dan diterima / disetujui konsultan
pengawas, selanjutnya dilakukan finishing dengan material yang di tentukan.

PASAL 9
PEKERJAAN LANTAI

1. Batas dan lingkup pekerjaan.


1. Pekerjaan lantai dan dinding dalam dengan keramik
2. Pekerjaan lantai rabat

2. Material.
Keramik lantai
Keramik lantai menggunakan keramik dengan ukuran 40/40 atau sesuai dengan gambar rencana.
Keramik tersebut dibuat dengan bahan baku tunggal, dibakar dengan suhu tinggi dengan tebal
minimum 7 mm, dengan bidang dasar berusuk dengan type black body. Permukaan keramik berglasir
(single firing) tidak boleh menampakan cacat-cacat seperti bergelombang, bengkok, retak-retak,
glasirnya lepas, lubang-lubang jarum pada permukaan glasir, roda-roda dari glasir, permukaan ubin
cembung atau cekung.

Rabat Beton / Lantai Floor

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

 Portland Cement (PC)


PC yang dipergunakan harus dari jenis menurut peraturan Portland Cement Indonesia 1972/NI-2.
Semen harus sampai ditempat pekerjaan dalam kondisi baik, serta dalam kantong-kantong semen
asli dari pabrik dan harus 1 macam jenis produksi dalam negeri, biasanya dipergunakan semen
merk Tiga Roda atau merk Kujang. Semen harus tersimpan dalam gudang yang kedap air dan
berventilasi baik, disimpan diatas lantai setinggi 20 cm.
 Agregate (pasir beton, kerikil/batu pecah )
Agregate halus dan kasar dapat dipergunakan agregate alami atau buatan asalkan memenuhi
persyaratan PBI 1971 ( NI-2). Agregate tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton,
untuk itu pemborong harus memberikan contoh-contoh terlebih dahulu untuk disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
 Air
Air untuk campuran dan pemeliharaan beton harus dari air bersih dan tidak mrengandung zat-zat
yang dapat merusak beton, air tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai dengan Tata Cara
Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal SNI 03-2834-1992.

3. Pelaksanaan.
a. Persiapan
Dalam pemasangan keramik, kontraktor harus mengajukan shop drawing yang menunjukan
dimulainya pelaksanaan sesuai hasil pengukuran terakhir terhadap pelaksanaan kolom dan
dinding. Sebelum pemasangan lantai dimulai urugan pasir dibawah lantai harus sudah padat dan
disiram air terlebih dahulu

Kontraktor juga harus memperhatikan hubungan (keselarasan) nat-nat lantai dengan nat plint.
Konsultan pengawas berhak merubah usulan tersebut dengan mempertimbangkan keserasian
tersebut. Apabila dipasang ubin penyesuaian warna lain atau sama bahan lain seperti marmer
tanpa biaya tambahan ini dalam tawarannya. Sebelum pelaksanaan kontraktor harus
membersihkan semua tonjolan-tonjolan pada lantai yang dapat mengganggu pelaksanaan,
sedang bagian yang cekung harus diisi adukan yang digunakan untuk pemasangan ubin/keramik
tersebut. Untuk dinding harus diplaster dengan adukan sesuai dalam gambar rencana dan telah
cukup kering.

b. Pelaksanaan.
Bahan pengikat untuk pemasangan ubin keramik pada dinding adalah pasta semen portland,
sedangkan untuk lantai adalah campuran semen portland dicampur pasir halus (diayak / dicuci)
dengan perbandingan 1 : 4 atau sesuai petunjuk konsultan pengawas. Adukan di hampar
dengan tebal sedemikian rupa sehingga apabila ubin keramik dipasang, akan didapat
permukaan ubin yang rata pada semua bidang sesuai dengan elevasi rencana.

Sebelum ubin keramik di pasang, adukan tersebut harus digaru dengan alat khusus, sehingga
permukaan adukan terdapat alur yang selanjutnya akan memberikan pelekatan maupun kerataan
pengisian adukan dibawah ubin keramik dengan sempurna. Ubin keramik yang digunakan
harus di pilih untuk menghindari kemungkinan terpasangnya ubin yang cacat maupun warna yang
tidak sesuai.
Sebelum dipasang harus direndam terlebih dahulu minimum 2 jam agar jenuh air. Kurang
dari 2 jam sama sekali tidak diizinkan untuk selanjutnya di tempelkan pada dinding lantai.
Lebar nat maksimum 5 mm dan harus di isi dengan semen warna khusus yang stabil untuk
jangka waktu lama .

Kontraktor harus membersihkan permukaan lantai keramik dari segala kotoran dengan bahan-
bahan yang disetujui konsultan pengawas dan apabila perlu dengan asam clorida (HCL)
encer dan harus menjaganya hingga penyerahan pertama. Konsultan pengawas berhak menolak

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

hasil kerja yang dinilai tidak memenuhi gambar rencana dan spesifikasi ini maupun persyaratan
lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini.

c. Pekerjaan Lantai beton tumbuk

a. Pekerjaan lantai beton tumbuk menggunakan adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr


b. Setiap langkah dari pekerjaan beton tumbuk dan floor hardener lantai harus diketahui
konsultan pengawas.

d. Pada waktu pekerjaan beton tumbuk, permukaan harus betul-betul bersih sudah diberi lantai kerja
dan bebas dari genangan air / lumpur.

a. Sebelum dilakukan floor hardener lantai harus dilapisi terlebih dahulu dengan tanah urug dan
pasir urug.
b. Sangat dilarang menaruh bahan-bahan di atas lantai yang menurut pendapat konsultan
pengawas belum cukup mengeras atau mempergunakan lantai tersebut sebagai jalan untuk
mengangkut barang-barang.

PASAL 10
PEKERJAAN PENGECATAN

1. Batas dan lingkup pekerjaan.


1. Pekerjaan pengecatan plesteran dinding luar
2. Pekerjaan pengecatan besi

2. Material.
 Cat dinding yang digunakan adalah cat yang bebas timbal dan ramah lingkungan dengan kualitas
baik.
 Finishing kayu menggunakan Cat Besi Kualitas Baik.

3. Pelaksanaan
1. Mengecat dinding
Permukaan yang akan dicat terlebih dahulu harus dibersihkan dan digosok dengan ampelas
dinding atau kain yang basah kemudian dinding diplamur dengan menggunakan plamur tembok
yang berkualitas baik dan setelah kering baru digosok dan diampelas halus sehingga permukaan
menjadi licin dan rata, kemudian baru dilabur dengan cat dinding, paling sedikit 3 kali dengan rool
yang lebarnya minimal 25 cm. Begitupun untuk mengecat kolom-kolom beton dan plafond,
digunakan dengan cara tersebut diatas.
2. Mengecat besi
Permukaan kayu yang akan dicat terlebih dahulu harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang
melekat pada kayu.
Pada bagian kayu yang berlubang harus diberi dempul kayu dan setelah kering baru diampelas
hingga rata dan halus, selanjutnya dicat dasar dan difinishing cat lebih halus dan merata.
3. Warna cat untuk dindingdan besi harus dikonsultasikan dengan pemilik / pengguna bangunan
(bouwheer).

Pasal 11
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

1. Lingkup Pekerjaan

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

o Pemasangan instalasi titik cahaya serta stop kontak.


o Pemasangan armatur lampu-lampu yang besar watt dan jenisnya sesuai dengan gambar.

2. Material
o Saklar engkel atau double dan stop kontak semutu merk broco.
o Kabel-kabel instalasi didalam ruangan dipakai jenis kabel NYM 2,5x3 mm untuk stop kontak, saklar
sedangkan NYM 2,5x2 untuk titik lampu. Kabel yang digunakan kualitas semutu Eterna, sedangkan
untuk kabel Teovoer digunakan kabel 3x4 mm.
o Jenis, Jumlah dan daya lampu yang digunakan disesuaikan dengan kondisi dan gambar rencana
o Pipa untuk instalasi digunakan pipa Conduit PVC.

3. Pelaksanaan
o Tinggi saklar dan stop kontak ditentukan 1,50 m dari permukaan lantai setempat
atau sesuai gambar rencana. Tiap-tiap stop kontak harus diberi penghantar tanah.
o Pemasangan titik lampu/armatur dari jenis lampu yang telah ditentukan dan
dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera dalam gambar.

4. Sistem pentanahan (grounding)


o Stop kontak dan panel induk/pembagi harus dihubungkan dengan tanah atau
sistem pentanahan (grounding).
o Sistem pentanahan atau grounding terdiri dari kawat BC 10 mm, kawat tersebut
dimasukkan kedalam pipa besi galvanis diameter 1” atau sesuai dengan petunjuk PLN setempat
dengan kedalaman 3 m atau sampai tercapai sistem pentanahan.

5. Gambar Kerja dan Pengujian


o Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja instalasi listrik yang sebenarnya yang
dibuat oleh instalatur yang mempunyai sertifikat / PAS PLN.
o Sebelum seluruh pekerjaan listrik diserahkan harus diadakan uji coba terlebih
dahulu dan disaksikan oleh Konsultan Pengawas atas uji coba tersebut.

Pasal 12
PENYERAHAN PEKERJAAN

Kontraktor harus menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang tertera dalam kontrak. Gambar-gambar dan
Syarat-syarat pada Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ataupun perubahan yang terdapat dalam Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), sehingga pekerjaan dapat diterima dengan baik oleh Konsultan
Pengawas dan Pihak Pengguna Anggaran.
Pada saat pekerjaan akan diserah-terimakan untuk pertama kalinya (Provisional Hand Over - PHO),
Kontraktor harus menyerahkan :

 Gambar-gambar yang sebenarnya (As Built Drawings) yang telah disetujui.


 Gambar instalasi listrik yang sebenarnya.
 Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.

Bersama-sama dengan Konsultan Pengawas, kontraktor harus meneliti, mencatat dan menyetujui, bagian-
bagian pekerjaan yang belum sempurna, untuk dibuatkan daftar (Check List) pekerjaan-pekerjaan yasng akan
diperbaiki dalam masa pemeliharaan.

PASAL 13
PENUTUP

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

1. Guna mendapatkan hasil yang baik pada bagian-bagian nyata dan termasuk dalam pekerjaan ini tetapi
tidak disebutkan dalam RKS harus dikerjakan oleh pemborong dan diterima sebagai hal yang disebutkan.
2. Pemborong diwajibkan untuk menjaga dan membersihkan sisa bahan material yang ada dilokasi.
3. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, pemborong harus menjaga dan memelihara bangunan selama
masa pemeliharaan sampai berakhir.
4. Apabila yang dianggap perlu, tetapi belum tercatat dalam RKS ini pemborong diperbolehkan
mengusulkan kegiatan yang dapat menambah hasil yang terbaik dengan mendapat persetujuan dari
pihak-pihak yang terkait dalam proyek ini.
5. Apabila dalam RKS ini untuk Syarat-syarat bahan dan pekerjaan tidak disebutkan dalam pekerjaan yang
dikerjakan oleh pemborong, maka hal tersebut menjadi beban dan tanggung jawab pemborong. Apabila
didalam RKS dan RAB ini tidak terdapat atau tidak tercantum bunyi pekerjaan tetapi dalam gambar
tercantum, maka gambar yang mengikat, sebaliknya apabila didalam gambar tidak tercantum, maka RKS
dan RAB yang mengikat.
6. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada kenyataannya diperlukan akan di
cantumkan dalam berita acara penjelasan pekerjaan.

Bandung,.....Maret 2018

Dibuat oleh
Mengetahui/Menyetujui Konsultan Perencana
PPK Dinas ........................................... PT./CV.............................

....................................................... ..............................................
Nip. ............................................ Direktur

Pembangunan Bangunan Pengolahan Hasil Kopi


Kabupaten bandung
Tahun Anggaran 2018

Anda mungkin juga menyukai