Anda di halaman 1dari 4

Zaman Sejarah Pembentukan Bumi

Beberapa ahli punya sudut pandang yang berbeda tentang sejarah pembentukan bumi. Untuk kali
ini, kita akan membagi sejarah pembentukan bumi berdasarkan zamannya menjadi 4, yaitu
Prakambrium, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.

1. Prakambrium
Zaman sejarah pembentukan bumi yang pertama adalah prakambrium. Usia zaman Prakambrium
lebih tua dibandingkan zaman Kambrium, di mana lapisan-lapisannya terdapat di bawah lapisan-
lapisan yang mengandung fosil. Jelasnya, lapisan batuan baru dikatakan pasti berumur
Prakambrium jika tertutup lapisan yang berfosil Kambrium. Penampakan batuan Prakambrium
sangat jarang sekali dijumpai di permukaan bumi, hanya di beberapa daerah dan terbatas pada
tempat tertentu.

Diperkirakan batuan Prakambrium tampak di permukaan bumi karena batuan-batuan itu sejak
terjadi tidak pernah tertutup oleh sedimen yang lebih muda dan sedimen-sedimen muda yang ada
sudah habis terkikis oleh erosi. Umumnya daerah-daerah itu merupakan bagian pusat benua.
Karena bentuknya agak melingkar dan permukaannya sedikit cembung maka inti-inti
Prakambrium disebut perisai benua. Di sekitar bagian pusat yang berbentuk perisai itu, lapisan
Prakambrium tertutup oleh lapisan lapisan yang lebih muda, makin jauh dari bagian pusat akan
semakin tebal. Lapisan Prakambrium terdiri atas batuan-batuan berhablur, baik yang berasal dari
pembekuan magma cair, maupun dari peleburan dan penghabluran kembali sedimen-sedimen
dan batu-batuan lainnya, yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen-
sedimen dan batuan beku.

Batu-batuan pada zaman prakambriumsulit diselidiki untuk mengetahui proses manakah di


antara ketiga proses tersebut yang sesungguhnya telah membentuk batuan tadi, dan diantaranya
dapat ditemukan bentuk-bentuk peralihan. Oleh sebab itu, pelapisan seperti pada sedimen-
sedimen tidak banyak diketahui. Seandainya terdapat perlapisan maka seringkali hal ini
disebabkan juga oleh perubahan perubahan fisis dan kimiawi tertentu pada tekanan yang tinggi.
Hubungan dalam ruang dari batuan sangat rumit dan sulit untuk diuraikan.

Pada masa sejarah pembentukan bumi zaman prakambrium dapat diketahui pula bahwa di
beberapa daerah terdapat iklim yang panas dan lembap (lapisan yang berwarna merah dengan
rekah kerut), sedangkan pada saat lain, iklimnya sangat dingin (endapan terbentuk oleh es darat
atau gletser), namunsangat sulit untuk menentukan iklim dari lapisan-lapisan sedimen yang ada.
Ketika itu, permukaan bumi yang ada di atas muka laut berupa gurun, (tidak disebabkan karena
kekurangan air), tetapi karena pada waktu itu belum terdapat tumbuh-tumbuhan darat. Faktor
lain yaitu adanya oksigen bebas dalam atmosfer, yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan
sekarang.
Setelah diadakan penelitian dan penyelidikan terhadap sisa-sisa batuan, diketahui bahwa pada
masa Prakambrium tidak ditemukan bentuk-bentuk hidup dengan tekstur dan bentuk yang terang
atau jelas. Tekstur adalah istilah yang dipakai untuk bentuk-bentuk dan arah-arah di dalam
batuan, misalnya tekstur butir. Struktur adalah istilah yang lebih banyak dipakai untuk bentuk-
bentuk yang terbangunkan oleh kumpulan batuan kubah. Di samping itu juga didapati jejak
rayapan cacing atau binatang serupa itu. Dalam masa Prakambrium tidak ada jasad-jasad yang
dapat membuat rangka yang keras sehingga pemfosilan tidak mungkin terjadi.

2. Paleozoikum
Zaman sejarah pembentukan bumi yang kedua yaitu zaman palezoikum. Pada zaman ini dibagi
menjadi beberapa fase, yaitu : kambrium, silur, devon, karbon, dan perm.

a. Kambrium
zaman sejarah pembentukan bumi ini ditandai oleh adanya endapan-endapan yang mengandung
jasad-jasad fosil yang telah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi. Sebagian besar masih
hidup terbatas pada air, contohnya archaecyata (binatang karang) dan binatang Trilobit Olenellus
(udang-udangan yang berkulit keras).

b. Silur
Dibandingkan dengan zaman pembentukan bumi masa kambrium, penyebaran fauna lebih luas
dibandingkan pada masa silur. Di antaranya yang terpenting adalah Vertebrata atau binatang
bertulang punggung.

c. Devon
Zaman pembentukan bumi ini mempunyai ciri-ciri munculnya tumbuh-tumbuhan darat dan
binatang bertulang punggung. Selain itu, di laut dijumpai perkembangan luas kelompok-
kelompok binatang yang tidak bertulang punggung, seperti Amronit. Pada dasarnya Devon
terbagi atas 3 macam, yaitu Devon bawah, Devon tengah, dan Devon atas.

d. Karbon
Zaman ini ditandai dengan timbulnya sejumlah besar karbon bebas di berbagai bagian dunia.
Karbon atau Carbonium atau Arang ini amat berpengaruh pada keadaan cuaca/iklim. Pada zaman
Karbon ini terjadi pembentukan pegunungan. Pada tempat di mana karbon diendapkan sebagai
lapisan dasar laut, di sana dijumpai karang/koral dalam jumlah yang besar. Perkembangan
tumbuhan (paku/pakis, kawat/sumbar batu) lebih nyata dibandingkan dengan binatang bertulang
punggung. Perkembangan naptelia, amfibia yang muncul pada zaman Devon mengalami
perkembangan pesat, demikian pula perkembangan serangga, lebah, dan lipan. Serangga pada
zaman ini ialah pemakan daging/bangkai.

e. Perm
Ciri-ciri zaman pembenukan bumu perm yaitu letak lapisan yang diskor dan di atas karbon
mengandung batu bara, juga adanya penyimpangan fauna laut dari 2 karbon fosil pada zaman
Paleozoikum akhir. Lapisan perm mengandung minyak, koalium (bahan porselin), lempung
keramik, besi, dan batu bara. Di Indonesia peninggalan perm ditemukan di Timor pada lembah
sungai Noil. Sedangkan, di Sumatera berupa gamping dan koral disertai dengan batuan dari
gunung berapi.

Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembentukan bumi
zaman Paleozoikum dan Prakambrium, antara lain :
a. Pada zaman Azoikum bisa dikatakan belum ada kehidupan, mulai ada kehidupan pada zaman
Protonozoikum.
c. Pada zaman Paleozoikum mulai ada tingkat kehidupan. Pada zaman itu, mulai timbul berbagai
kehidupan, antara lain : tumbuhan daratan pertama, trolobita, ubur-ubur, ikan, di mana tingkat
kehidupan masih sangat sederhana.

3. Mesozoikum
Zaman sejarah pembentukan bumi yang ketiga yaitu zaman Mesozoikum. Zman ini terdiri dari
zaman kapur, jura, dan trias yang disebut tingkat kehidupan pertengahan. Zaman kapur berumur
kurang lebih 90 juta tahun, jura 140 tahun, dan yang terakhir yaitu zaman trias yang berlangsung
selama190 tahun. Keadaan iklim pada waktu itu adalah panas dan basah. Hal ini dapat diketahui
dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna yang ada pada saat itu. Pada
zaman ini mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan berdaun lebar, amfibi, binatang
melata,ikan, dan binatang menyusui pertama. Kehidupan flora dan fauna penyebarannya terbatas.
4. Kenozoikum/Neozoikum
Zaman sejarah pembentukan bumi yang terakhir yaitu masa kenozoikum atau Neozoikum.
Zaman ini terdiri dari zaman tersier dan kwartir dan merupakan tingkat kehidupan baru.

a. Zaman Tersier
Zaman tersier terbagi menjadi zaman eosen, oligosen, dan pleiosen. Zaman eosen berumur 70
juta, oligosen 42 juta tahun, miosen 30 juta tahun, dan pleiosen 16 juta tahun. Tumbuh-tumbuhan
berkembang biak dan meluas ke seluruh wilayah pada zaman ini. Selain itu tumbuh-tumbuhan
berbunga mulai berkembang. Sedangkan binatang menyusui dan burung-burung mulai meluas
pada zaman ini. Adapun kondisi iklim tidak jauh berbeda dengan zaman sekunder.
b. Zaman Kwartir
Zaman kwartir terdiri atas zaman pleistosen atau dilluvium dan zaman holosen atau alluvium
yang berumur kurang lebih 3 juta tahun yang lalu. Diperkirakan manusia pertama kali muncul
pada zaman ini.

Anda mungkin juga menyukai