PENDAHULUAN
Program ADIWIYATA bukanlah program khusus yang harus dilaksanakan oleh
pihak sekolah. Program ini menyatu dalam 8 Standar Nasional Pendidikan, sehingga pada
proses pelaksanaannya tetap menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Selain
itu, kepedulian terhadap lingkungan hidup yang menjadi inti dari program ADIWIYATA
tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada tiap jenjang pendidikan di
Indonesia.
Secara operasional, untuk menjadi sekolah ADIWIYATA diharapkan melalui proses
yang tersusun secara hirarki menjadi 5 (lima) langkah menjadi sekolah ADIWIYATA,
yaitu membetuk tim ADIWIYATA sekolah, menyusun kajian lingkungan sekolah, menyusun
rencana aksi lingkungan sekolah, melaksanakan kegiatan aksi lingkungan, dan terakhir
adalah evaluasi & monitoring.
Deputi VI Menteri Lingkungan Hidup Bidang Komunikasi Lingkungan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Ir. Ilyas Asad, MP menyebutkan bahwa program sekolah
Adiwiyata sebagai salah satu bentuk pendidikan lingkungan hidup melalui jalur sekolah
seyogyanya terus dikembangkan agar menjangkau sekolah-sekolah yang ada di pelosok.
Karena itu ke depan pola seleksi Adiwiyata sedapat mungkin secara berjenjang. Artinya,
perlu diadakan sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten/Kota, tingkat Provinsi, dan terakhir
tingkat Nasional.
b. MISI
“SKEMA JAYA”
2
1. Selalu melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan pengembangan diri
secara efektif dan efisien dalam rangka membentuk peserta didik yang berprestasi
secara akademis maupun non akademis
2. Konsisten menumbuh kembangkan kehidupan beragama yang toleran dan budaya 5 S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun).
3. Efektif dan Efisien dalam mengimplementasikan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi secara lokal maupun global.
4. Menciptakan suasana pendidikan yang ramah lingkungan dan kondisi kerja yang
kondusif.
5. Aktual dalam memberdayakan, mengembangkan, melengkapi sarana prasarana dan
meningkatkan profesionalisme pendidik, tenaga kependidikan.
6. Jalin kerjasama yang intensif dengan dunia usaha/ dunia industri, instansi terkait,
alumni dan masyarakat dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha melalui
kegiatan-kegiatan usaha secara langsung
7. Yakin dalam menerapkan Sistem Penjaminan Mutu untuk mengelola sekolah dalam
mencapai 8 (delapan) Standar Pendidikan Nasional.
c. MOTTO
1. Menyelamatkan lingkungan hidup dimulai dari tindakan awalmu.
2. Ini adalah bumi kita, kita tahu yang mana yang berharga.
3. Karena menyelamatkan bumi ini adalah menyelamatkan diri kita sendiri.
4. Satu dunia, satu satu kehidupan, dan satu kesempatan untuk menjaganya.
5. Bersih dan hijau adalah mimpi indah kita bersama.
6. Jagalah kebersihan dan keindahan kota agar dapat dilihat oleh anak cucu kita.
IV. TUJUAN
Tujuan Program Adiwiyata ini adalah untuk menciptakan kondisi yang baik bagi
sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, murid dan
pekerja lainnya), sehingga upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan.
Program ini merupakan salah satu Program Kementerian Negara Lingkungan Hidup
dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup. Program ini digulirkan untuk mengajak warga sekolah
berpartisipasi melestarikan dan menjaga lingkungan hidup disekolah dan lingkungan
disekitarnya.
Kegiatan utamanya adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan
berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
Program dan kegiatan Sekolah adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma-norma
dasar dalam kehidupan yang meliputi antara lain :
Kebersamaan
Keterbukaan
Kesetaraan
Kejujuran
Keadilan
Kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumberdaya alam.
Dengan adiwiyata, maka pemerintah telah memberikan penghargaan bahwa sekolah-
sekolah telah berhasil mendidik siswa menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap
lingkungan hidup. Penghargaan adiwiyata bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
3
lingkungan melalui lembaga pendidikan formal mulai Sekolah Dasar hingga Sekolah
Menengah Atas dan Kejuruan se Indonesia.
Proses seleksinya didasarkan pada 4 kriteria yang meliputi pengembangan kebijakan
sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan,
pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, dan pengelolaan dan atau pengembangan sarana
pendukung sekolah.
Lebih jauh, keberadaan program adiwiyata adalah untuk menciptakan kondisi
sekolah dalam peran sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah sehingga di
kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya
penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan. Kegiatan utama
diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma
dasar antara lain; kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian
fungsi lingkungan hidup, dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu
partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi
keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran,
serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus
menerus secara konperensif.
V. PROGRAM KERJA
Dalam menunjang keberhasilan program ini, sehingga sekolah dengan menyandang
sekolah Adiwiyata, kami sudah melaksanakan sebagian kegiatan dan yang lainnya segera
menyusul. Program kerja yang telah dan akan kami laksanakan sebagai dibawah ini.
A. TIM KEBIJAKAN SEKOLAH
I. MenyusunVisi,MisidanTujuan Sekolah yang memuat PPLH
1. Mengadakan study banding ketempat-tempat yang ada kaitannya dengan
program Sekolah Berwawasan Lingkungan
2. Penyusunan Program pelaksanaan hari-hari lingkungan
II. Internalisasi warga sekolah
1. Mengadakan sosialisasi tentang SBL kepada seluruh warga sekolah
2. Membentuk kelompok kerjayang melibatkan Pendidikdan Tenaga Kependidikan
3. Pembuatan poster, slogan, himbauan-himbauan
III. Menyusun Struktur Kurikulum memuat pelestarian fungsi lingkungan, pencegahan
pencemaran, dan lingkungan hidup
1. Mengadakan pengawasan dan pemeriksaaan penyelenggaraan sekolah
berwawasan lingkungan secara rutin
IV. Menentukan ketuntasan minimal belajar pada mapel wajib dan muatan lokal yang
terkait dengan LH
V. Membuat RKAS dan mengalokasikan untuk LH
VI. Mengalokasikan Anggaran secara proporsional untuk beberapa kegiatan
B. TIM KURIKULUM
Pendidik
I. Menerapkan pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang melibatkan
peserta didik aktif
II. Mengangkat Isu lokal dan global
III. Mengembangkan indikator pembelajaran dan instrumen penilaian yang terkait PPLH
IV. Penyusunan RPP yang terkait PPLH
V. Mengikutsertakan orang tua dan masyarakat yang terkait PPLH
VI. Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran LH
4
VII. Mengkaitkan pengetahuan konseptual dan prosedural pemecahan LH serta
aplikasinya
PesertaDidik
I. Melibatkan Peserta didik untuk menghasilkan karya nyata yang terkait dengan PPLH
1. Mengadakan lomba-lomba yang ada kaitannya dengan SBL
2. Pemberian hadiah, reward kepada siswa
3. Pemberian nama-nama ilmiah pada tanaman sekitar sekolah
II. Pesertadidik mempunyai kemampuan memecahkan masalah LH
1. Pembuatan artikel dan kampanye lingkungan hidup
2. Melaksanakan kerja bakti di lingkungan sekolah dan sekitarnya
III. Peserta didik mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH melalui beberapa media
1. Mengikuti pameran hasil kreatifitas siswa yang ada hubungan dengan program
SBL
2. Menyebarkan selebaran, pamplet, poster, slogan kepada masyarakat
C. TIM PARTISIPASIF
I. Warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan gedung dan lingkungan Sekolah
1. Jumat bersih
2. R 2 M
3. Piket Kelas
4. Lomba kebersihan kelas
5. Pemeliharaan taman dan tanaman
6. Pemeliharaan kebersihan kamar mandi/WC guru dan siswa
7. Pembuatan pagar-pagar bambu pohon / tanaman
II. Warga sekolah memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah untuk PPLH
1. Pembuatan tempat-tempat menanam tanaman hias atau yang lainnya
2. Pembuatan Persemaian
3. Pembuatan Green House untuk pusat kegiatan praktek PLH
4. Penanaman tanaman buah-buahan, tanaman apotik hidup
III. Kegiatan ekstrakurikuler yang dimanfaatkan untuk pembelajaran yang terkait PPLH
1. Pembentukan organisasi Siswa Pecinta Lingkungan Hidup
2. Kegiatan ektrakurikuler Pecinta Alam
3. Kepramukaan
IV. Kegiatan kreatifitas dan inovasi warga sekolah dalm upaya PPLH
1. Mengadakan ceramah/kuliah umum yang ada hubungannya dengan SBL
2. Mengadakan observasi/kunjungan praktek/ latihannya
V. Mengikuti kegiatan aksi LH yang dilakukan pihak luar
1. Mengirim warga sekolah untuk ikutkerja bakti LH di lingkungan luar sekolah
2. Mengikuti kegiatan pelatihan,workshopdan kursus tentang sekolah Adiwiyata
VI. Menjalin mitra yang dimanfaatkan sebagi nara sumber untuk meningkatkan
pembelajaran LH
1. Mendatangkan pihak-pihak yang kompeten untuk meningkatkan kemampuan,
keterampilan team SBL, guru PLH, siswa dll
VII. Menjalin mitra yang mendukung dalam bentuk materi yang terkait PPLH
1. Menjalin kerja sama dengan pihak luar dalam hal peningkatan dan pengelolaan
lingkungan sekolah
2. Mengikuti kegiatan pertemuan dengan instansi terkait
VIII. Kemitraan yang difasilitasi komite sekolah terkait pembelajaran LH dan upaya
PPLH
5
IX. Menjadi nara sumber dalam pembelajaran LH
X. Dukungan yang diberikan dalam upaya PPLH
1. Mengadakan pelatihan-pelatihan praktis yang erat hubungannya dengan program
Sekolah Berwawasan Lingkungan (Daur ulang, Pemamfaatan kembali, dll)
2. Pendampingan bimbingan teknis yang terkait PPLH
6
VII. INDIKATOR DAN KRITERIA PROGRAM ADIWIYATA
7
Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung
sarana dan prasarana yang mencerminkan upaya pengeleloaan lingkungan hidup, antara lain
meliputi:
Pengembangan fungsi saranapendukung untuk pendidikan lingkungan hidup.
Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar sekolah.
Penghematan sumber daya alam (listrik air, dan ATK).
Peningkatan kualitas makanan sehat.
Pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau
lomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi kepada sekolah yang mampu
melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
Penghargaan diberikan pada tahapan pemberdayaan (selama kurun waktu kurang
dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun).
Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas dua kategori, yaitu:
Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang dinilai telah berhasil dalam
melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup.
Calon sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang dinilai telah berhasil dalam
pengembangan lingkungan hidup.
a. Kondisi Sekolah
Tata letak sekolah yang rapi dan bersih dari sampah tentu akan dipandang baik
dan dapat meningkatkan semangat belajar mengajar. Hal itulah yang menjadi
8
pertimbangan untuk menjadi sekolah berwawasan lingkungan hidup
b. Kawasan Hijau
Kawasan hijau adalah tempat yang disediakan untuk menanam berbagai macam
tumbuhan yang biasa disebut taman. Taman sekolah biasanya sering
membentuk suatu ekosistem yang berisi berbagai macam tumbuhan. Tumbuhan
yang biasa ditanam adalah tumbuhan yang membuat udara sejuk, tanaman obat,
dan lain sebagainya. Hal terpenting adalah taman tersebut harus rapi, indah, dan
terawat.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menjadi sekolah yang peduli dan berwawasan
lingkungan hidup, diantaranya:
3. Pembudidayaan Tanaman
Pembudidayaan tanaman dilakukan untuk pelestarian lingkungan, selain itu dapat
juga untuk media pembelajaran dan pemanfaatan tanaman.
Tanaman Hias
Tanaman Herbal
Tanaman obat yang dibudidayakan yaitu Toga (tanaman obat). Lahan yang
digunakan merupakan lahan di dalam kawasan sekolah yang, tepatnya di
samping kelas. Tujuannya agar siswa mengetahui bahwa banyak manfaat dari
tumbuhan yang dapat dengan mudah dikelola oleh siswa itu sendiri.
Tanaman lain yang mendukung penghijauan.
4. Pengintegrasian Isu Lingkungan Ke dalam Mata Pelajaran
Untuk menanamkan kepedulian pada lingkungan kepada warga sekolah, akan efektif
jika melalui mata pelajaran atau kegiatan pembelajaran. Dengan berkembangnya
9
wacana mengenai lingkungan hidup, maka sekolah kemudian memutuskan untuk
menyusun sebuah muatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa mengenai
pendidikan lingkungan hidup.
5. Kampanye Lingkungan
Sebagai kelompok yang peduli lingkungan, kelompok pecinta lingkungan
menganggap penting untuk mulai mengampanyekan isu-isu lingkungan. Kegiatan
kampanye ini bermaksud untuk menyebarkan benih kesadaran lingkungan kepada
berbagai khalayak.
Diantaranya adalah:
1. Komunitas Tanaman Hias.
2. BPLHD.
3. Dinas Lingkungan Hidup.
4. Pemuda dan Olah Raga.
5. Pemerintah Kab. Kendal.
6. Komunitas Hijau.
7. Komunitas Pecinta Alam.
8. Pramuka.
9. Pecinta Lingkungan Hidup.
VIII. PENUTUP
Lingkungan dan keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari entitas sekolah, semoga
tulisan ini menjadi semangat tersendiri bagi kita. Sebuah kepedulian bagi lingkungan yang
kita wariskan bagi anak cucu kita.
IX. LAMPIRAN-LAMPIRAN
10