Anda di halaman 1dari 52

Rumah sakit mata di negara 2011

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA

2.1 Teori
2.1.1 Rumah Sakit
2.1.1.1 Pengertian Rumah Sakit
Terdapat beberapa pengertian mengenai rumah sakit yaitu :
1. Menurut Wolper dan Pena (1987), rumah sakit adalah suatu wadah dimana
orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta wadah bagi
pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat, dan berbagai
tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. 5

2. Menurut American Hospital Association (1974), rumah sakit merupakan


suatu organisasi tenaga medis professional yang terorganisasi serta sarana
kedokteran yang permanen dalam menyelenggarakan pelayanan
kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis, serta
pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.6

3. Rumah Sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang didalamnya


terdapat pelayanan kesehatan perorangan dengan menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.7
Sedangkan Mata adalah alat bagi otak untuk melihat.8

Sehingga rumah sakit berarti wadah bagi organisasi tenaga medis spesialistik
profesional yang terorganisasi,yang didalamnya terdapat pelayanan kesehatan
perorangan dengan menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan dan gawat
darurat .

5
Adisasmito, Wiku, 2007, Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit, Hal. 1.
6
Op cit
7
Permenkes RI No. 920/ MenKes/ Per/ XII/ 1986. Tentang Upaya Pelaksanaan Kesehatan di Bidang Medik.
8
Hendrawan Nadesul, Nama Saya Mata, 1983

7 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

2.1.1.2 Klasifikasi Rumah Sakit


Tipe-tipe rumah sakit di Indonesia diklasifikasikan atas : Tipe A, B, C, D, dan rumah
sakit khusus. Tipe rumah sakit yang lebih tinggi (A) mengayomi rumah sakit yang lebih
rendah dan pengayom wilayahnya lebih luas. Pengayoman ini dilaksanakan melalui
sistem rujukan kesehatan (berkaitan dengan upaya promotif dan preventif yang
mencakup bantuan teknologi, sarana dan operasionalnya dan rujukan medik, adalah
yang berkaitan dengan pelayanan yang meliputi upaya kuratif dan rehabilitatif.9.
berdasarkan tingkat pelayanan medisnya adalah sebagai berikut10:
1. Rumah sakit kelas A
Rumah sakit dengan pelayanan medis spesialistik dan sub spesialistik luas yang
memiliki kapasitas lebih dari 1000 tempat tidur dan merupakan pelayanan rujukan baik
nasional maupun internasional.
2. Rumah sakit kelas B
Rumah sakit dengan pelayanan medis semua bidang spesialistik yang memiliki
kapasitas 400-1000 tempat tidur dan merupakan pelayanan rujukan tingkat nasional
maupun provinsi.
3. Rumah sakit kelas C
Rumah sakit dengan pelayanan medis umum dan 4 medis spesilistik yakni penyakit
dalam, kebidanan dan kandungan, bedah dan penyakit anak yang memiliki kapasitas
100-400 tempat tidur dan pelayanan rujukan tingkat provinsi atau kabupaten atau kota
madya.
4. Rumah sakit kelas D
Rumah sakit dengan pelayanan kesehatan umum yang memiliki 25-100 tempat tidur
dengan pelayanan rujukan tingkat kabupaten.
5. Rumah sakit kelas E
Rumah sakit khusus dengan pelayanan medis spesialistik khusus tertentu. Contohnya
rumah sakit mata, rumah sakit kusta, rumah sakit jiwa, rumah sakit bersalin, rumah sakit
anak, rumah sakit gigi dan mulut dll. Kategori khusus untuk rumah sakit mata sendiri
dibagi menjadi 3 tipe yang ketiganya akan dijelaskan pada subbab berikutnya.

9
Nurjaya A.A. Gde, 1996, Sari Pati Manajemen RS di Indonesia, ULEK FK UNUD
10
Keputusan Menteri No. 032/ birhub/ 1972

8 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

2.1.3 Tujuan Rumah Sakit


Tujuan dari rumah sakit yaitu :
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebaik-baiknya secara langsung
kepada pemakai jasa rumah sakit maupun secara tidak langsung dalam ruang lingkup
yang lebih luas kepada masyarakat. Tujuan pokok dari rumah sakit adalah11:
a. Memberikan pelayanan pengobatan kesehatan kepada setiap penderita, baik
dalam bentuk pengobatan rawat jalan maupun rawat inap dengan sebaik-
baiknya.
b. Sebagai lembaga sosial dan penghasil jasa yang berazaskan perikemanusiaan.
Fungsi sosial ini meliputi upaya pelayanan bagi masyarakat dengan tidak
mengambil keuntungan secara komersial, tetapi lebihdititikberatkan kepada
kemanusiaan.

2.1.2 Penyakit Mata


2.1.2.1 Pengertian penyakit mata
Penyakit mata terdiri dari dua kata yaitu penyakit dan mata. Penyakit memiliki
beberapa pengertian yaitu :
 Sesuatu yang menyebabkan terjadinya gangguan pada makhluk hidup
 Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kelainan sistem
faal atau jaringan pada organ tubuh (makhluk hidup)12
Sedangkan mata adalah alat bagi otak untuk melihat.13
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penyakit mata adalah suatu
gangguan kesehatan pada indera penglihatan yang disebabkan oleh
bakteri,virus,atau kelainan sistem faal atau pada jaringan organ mata.
2.1.2.2 Jenis penyakit mata

Ada berbagai macam penyakit mata yang dapat menyerang manusia ,


namun karena Indonesia terletak di daerah tropis,maka jenis penyakit mata yang
menyerang masyarakat Indonesia umumnya beragam karena dipengaruhi oleh
11
Tujuan Pokok Rumah Sakit, Digital Collections /jiunkpe/s1/desi/2007/jiunkpe-ns-s1-2007-41403014-5209-
anak_kronis-chapter2.pdf, 28 September 2009
12
Priyono Darmanto, Kamus Prima Bahasa Indonesia, Arkola, 2007
13
Priyono Darmanto, Kamus Prima Bahasa Indonesia, Arkola, 2007

9 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

kondisi iklim yang tropis seperti, cahaya yang terang dan menyilaukan, panas,
kelembapan, debu, bakteri dan serangga. Buruknya kondisi perumahan, sanitasi
dan kebersihan pribadi semakin menambah sebab munculnya penyakit mata.
Beberapa penyakit mata tersebut diantaranya14 :
1. Katarak adalah jenis penyakit kekeruhan lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa atau dapat juga
akibat dari kedua-duanya seperti melihat air terjun, yang biasanya mengenai
kedua mata dan berjalan progesif. Penyebab katarak antara lain
trauma,ketuaan,ataupun penyakit mata lain yang tidak mendapatkan
pengobatan intensif; Satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan pembedahan.
2. Konjungtivitis adalah penyakit mata merah yang disebabkan oleh reaksi
hipersensitivitas terhadap setiap bahan yang dapat bersifat alergen (debu,
tepung sari, obat, dan lain-lain)
3. Xeroftalmia adalah suatu penyakit mata akibat defisiensi vitamin A dengan
kekeringan epitel biji mata dan kornea. Penyakit ini disebabkan oleh
konsumsi makanan yang tidak mengandung cukup vitamin A atau
provitamin A untuk jangka waktu yang lama.
4. Uveitis adalah inflamasi uvea ( iris,korpus siliaris, dan koroid)dengan
berbagai penyebab seperti Disebabkan oleh virus, bakteri, fungsi, ataupun
parasit yang spesifik.
5. Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada
kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh.
6. Kalazion merupakan peradangan granulamatosa kelenjar meibom yang
tersumbat. Kalazion terjadi akibat sumbatan pada kelenjar Meibom,
menyebabkan terbentuknya suatu nodus pada palpebra yang bersifat keras
dan tidak nyeri.
7. Iritis merupakan bentuk uveitis anterior akut. Uvetitis anterior (iritis) yang
merupakan peradangan pada iris dan badan siliar adalah tipe uveitis yang
paling sering ditemukan.

14
Sidarta Ilyas. 2004. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. FKUI

10 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

8. Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata yang biasa


disebabkan oleh infeksi. Penyebabnya adalah Sepsis, selulitis orbita, trauma
tembus, ulkus.
9. Astigmatisme atau mata silindris merupakan kelainan pada mata yang
disebabkan oleh karena lengkung kornea mata yang tidak merata. Kelainan
refraksi ini bisa mengenai siapa saja tanpa peduli status sosial, umur dan
jenis kelamin.
10. Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. sering mengenai bagian kelopak
mata dan tepi kelopak mata.dapat disebabkan oleh dapat disebabkan debu,
asap, bahan kimia iritatif, atau bahan kosmetik.
11. Hipermetropi / Rabun dekat adalah keadaan di mana berkas cahaya yang
masuk ke mata difokuskan di belakang retina.
12. Hordeolum yakni benjolan dikelopak mata yang disebabkan oleh
peradangan di folikel atau kantong kelenjar yang sempit dan kecil yang
terdapat di akar bulu mata.
13. Oftalmia neonatorum yaitu penyakit mata yang disebabkan oleh
stafilokokus, gonokokus atau virus TRIC
14. Limfoma orbita, yaitu penyakit mata yang disebabkan oleh tumor limfoma
burkitt, yang terjadi akibat infeksi virus Epstein –barr.
15. Cacar dengan pustule yang mengenai kornea, dimana hal tersebut akan
mengakibatkan perforasi kornea sehingga terjadi endoftalmitis dan fusis
bulbi
2.1.2.3 Tingkat Keseriusan Penyakit Mata

Dalam penggolongan penyakit mata terdapat tingkat keseriusan penyakit


mata,yang digunakan untuk memastikan perawatan yang akan diterima oleh pasien
penyakit mata. Penggolongan ini salah satunya adalah menurut tingkat keseriusan
penyakit mata. Sebab sama halnya dengan penyembuhan penyakit
lain,penyembuhan penyakit mata juga memiliki skala prioritas,mulai dari skala
prioritas rendah ataupun tinggi,dimana penyakit mata dengan skala prioritas rendah
tidak membutuhkan perawatan yang cepat dan intensif,semantara penyakit mata
dengan skala prioritas tinggi membutuhkan perawatan dan tindak lanjut yang

11 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

sesegera mungkin karena akan berakibat fatal bagi pasien jika tidak dirawat
secepatnya.

Tingkat keseriusan penyakit mata dapat dibagi menurut 3 golongan yaitu :

 Gawat darurat : oklusi arteria retinae, luka bakar kimiawi,trauma mata.


 Sangat mendesak : perforasi, ruptura, glaukoma akuta, protosis
kongestif mendadak
 Mendesak : selulitis orbita, trauma orbita, ulkus cornea, abrasi cornea,
hifema, benda asing intraokular, ablatino retinae, edema macula15

2.1.2.4 Pemeriksaan penyakit mata

Untuk bisa memberikan pengobatan penyakit mata dengan benar (sesuai


dengan disiplin ilmu kedokteran), maka terlebih dahulu perlu dilakukan
tindakan pemeriksaan.Pemeriksaan mata secara rutin meliputi : penelaahan
riwayat sakit secara teliti, pemeriksaan fisis mata, dan penilaian fungsi
penglihatan.
Dalam hal pemeriksaan mutu, beberapa kelainan secara langsung (tanpa
alat) dapat segera terlihat di kamar terang. Sebagian lagi baru tampak atau
diketahui setelah diperiksa dengan penanganan khusus dengan cara penyinaran
tertentu, dengan alat atau tanpa alat di kamar terang atau gelap. Untuk
menghindari pantulan permukaan kornea dari cahaya luar yang dapat
menghalangi pengamatan lebih dalam dan untuk menambah kontras, maka
diperlukan adanya tempat yang gelap. Sebagian kecil saja dari pemeriksaan
tersebut yang memerlukan tempat benar-benar gelap
Pemeriksaan terhadap pasien penyakit mata dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
 Pemeriksaan secara umum, dimana dalam tahap tersebut fungsi utama
mata, yaitu tajam penglihatan (visus) pemeriksaannya didahulukan.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan secara sistematik.

15
Sidarta Ilyas. 2004. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. FKUI

12 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

 Pemeriksaan sistematik terutama terhadap bagian yang tersembunyi atau


halus (dengan atau tanpa alat), serta pemeriksaan mengenai fungsi dan sifat
lainnya yang akan dapat diketahui dengan penanganan tertentu.
Pemeriksaan tersebut meliputi : palpebra, orhita, alis mata, .silia dan
margo pulpebra, fissura palpebra, sistem lakrimal, gerak bola mata, posisi
bola mata, bentuk mata, konjungtiva bulbi, kunjungtiva tarsal superior;
.sklera, kornea, bilik mata depan, iris, pupil, lensa, retroiluminasi,
transiluminasi dan oftalmoskopi (funduskopi).
 Pemeriksaan khusus, di antaranya berupa pemeriksaan terhadap : saluran
sistem ekskresi lakrimal (tes Anel), sensibilitas kornea, defek epitel (dengan
fluoresin), tonometri ( dengan tonometer Schiotz), lapang pandangan,
lapang pandangan perifer yang sederhana (tes konfrontasi), penglihatan
ganda (tes diplopi), stereoskopik, buta warna (dengan kartu buku Ishihara),
iregularitas kornea (dengan lempeng Placido), penonjolan bola mata
(dengan alat Hertel).
 Pemeriksaan mata anak-anak yang umumnya relatif sulit dilakukan, maka
digunakan retraktor Desmarres, dimana untuk pencahayaan dalam rangka
pemeriksaan dapat digunakan senter / lampu kepala.
Hasil pemeriksaan terhadap pasien penyakit mata oleh dokter spesialis
mata, dapat juga merujuk ke perawatan non mata. Walaupun demikian,
dokter mata masih dapat memberikan sokongan pemeriksaan khusus yang
diulangi pada interval yang cocok. Pemeriksaan khusus tersebut berupa :
 Pemeriksaan Potensial yang ditimbulkan penglihatan dan rekaman
elektrodiagnostik lain. Dokter mata bisa membantu mengkonfirmasi
kerusakan nervus opticus atau jarang penglihatan. Penentuan
prognosis akan sangat dibantu melalui tes berturutan yang dapat
memperlihatkan perubahan dalam suatu mata.
 Penilaian ortoptik
Pemantauan terhadap progresivitas setelah lesi otot mata serta saraf
otak III, IV, atau VI, akan sangat dibantu dengan adanya pengukurun
gerakan mata dan lapangan binokular.

13 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

 Pemetaan lapangan penglihatan kuantitatif


Pemetaan lapangan penglihatan kuantitatif penting dalam diagnosis
dan untuk memantau progresivitas keadaan tersebut.

Untuk membuat diagnosis penyakit pada ilmu penyakit mata digunakan alat
tertentu untuk melakukan pemeriksaan mata,setiap alat bertujuan untuk menilai
suatu keadaan mata. Alat tersebut antara lain : loupe dengan sentolop (slitlamp),
tonometer, oftalmoskop, kampimeter, fluoresein, anel, eksoflatmometer hertel,
ishihara atau buta warna, kisi-kisi amsler, papan placido, gonioskopi,
ultrasonografi, elektroretinografi, dan visual evoked response.16

2.1.2.5 Pengobatan penyakit mata


Pengobatan terhadap pasien penyakit mata dapat dilakukan setelah pasien
memeriksakan diri ke dokter ahli mata. Hal ini karena hanya dokter spesialis
matalah yang mengetahui dengan baik,obat-obatan ataupun tindakan yang dapat
dilakukan untuk menyembuhkan penyakit mata.
Selain itu,pengobatan juga hanya dianjurkan ke dokter spesialis mata sebab
obat mata berbeda dengan obat penyakit lainnya,karena biasanya berkonsentrasi
rendah jika dibandingkan dengan obat-obat lainnya.
Obat-obatan tersebut dikelompokkan ke dalam beberapa golongan, yaitu :
antiinflamasi (nonsteroid, steroid), antiinfeksi (antibakteri, antijamur, antivirus),
antiglaukoma (topikal, sistematik), midriatika dan sikioplegia, obat diagnostik,
anestesia topikal, dan dekongestan.
Namun,pada beberapa penyakit mata,pengobatan tidak cukup hanya
dilakukan dengan meminum atau meneteskan obat mata,sebab memerlukan
tindakan khusus seperti pembedahan dengan laser,dan lainnya. Untuk itu terdapat
beberapa penyakit yang memerlukan perlakuan yang lebih dari meminum obat
yaitu17 :
1. Katarak. Satu-satunya pengobatan untuk katarak yaitu pembedahan.
Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik

16
Sidarta Ilyas. 2004. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. FKUI
17
Sidarta Ilyas. 2004. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta. FKUI

14 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

dengan bantuan kaca mata untuk melakukan kegitannya sehari-hari.


Beberapa penderita mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya
dengan mengganti kaca matanya, menggunakan kaca mata bifokus yang
lebih kuat atau menggunakan lensa pembesar. Jika katarak tidak
mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan.
1. Penanganan penyakit konjungtivitis dapat dilakukan dengan terapi obat
tetes mata dan istirahat mata selama beberapa hari. Selain itu juga perlu
dilakukan pencucian mata dengan cairan pembersih mata secara teratur.
2. Penanganan pasien dengan keluhan Xerolftamia adalah dengan pemberian
vitamin A 200.000 IU pada balita tiap 6 bulan atau 300.000 IU vitamin A
tiap 1 tahun.
3. Pengobatan Uveitis dilakukan dengan terapi obat dan menggosokkan
balsem mata pada malam hari. Uveitis jika tidak segera diobati akan
mengakibatkan kebutaan sehingga diperlukan pemeriksaan dan
pengobatan secara dini.
4. Penanganan untuk penyakit keratitis dilakukan dengan pemberian
antibiotika , air mata buatan, dan siklopegik.
5. Penanganan untuk penyakit Kelainan refraksi adalah menggunakan
kacamata dan lensa kontak memperbaiki kelainan refraktif dengan cara
menambah atau mengurangi kekuatan fokus pada kornea dan lensa.
Kekuatan yang diperlukan untuk memfokuskan gambaran secara langsung
ke retina diukur dalam dioptri. Pengukuran ini juga dikenal sebagai resep
kacamata.
Pembedahan dan terapi laser bisa digunakan untuk memperbaiki miopia,
hiperopia dan astigmata. Tetapi prosedur tersebut biasanya tidak mampu
memperbaiki penglihatan sebaik kacamata dan lensa kontak. Sebelum
menjalani prosedur tersebut, sebaiknya penderita mendiskusikannya
dengan seorang ahli mata dan mempertimbangkan keuntungan serta
kerugiannya.
6. Penanganan untuk penyakit Ablasio Retina adalah pembedahan laser bisa
digunakan untuk menutup lubang atau robekan pada retina yang biasanya

15 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

ditemukan sebelum terjadinya ablasio. Dengan kriopeksi (pemberian


dingin dengan jarum es) akan terbentuk jaringan parut yang melekatkan
retina pada jaringan di bawahnya. Teknik ini digunakan bersamaan
dengan penyuntikan gelembung udara dan kepala dipertahankan pada
posisi tertentu untuk mencegah penimbunan kembali cairan di belakang
retina.
Penempelan kembali retina melalui pembedahan terdiri dari pembuatan
lekukan pada sklera (bagian putih mata) untuk mengurangi tekanan pada
retina sehingga retina kembali menempel.
7. Penanganan untuk penyakit Retinitis pigmentosa adalah belum ada
pengobatan yang efektif untuk retinitis pigmentosa. Pemakaian kaca mata
gelap untuk melindungi retina dari sinar ultraviolet bisa mempertahankan
fungsi penglihatan. Meskipun masih dalam perdebatan, penelitian terakhir
menunjukkan bahwa pemberian antioksidan (misalnya vitamin A
palmitat) bisa menunda perkembangan penyakit ini. Penderita dianjurkan
untuk berkunjung secara teratur kepada spesialis mata untuk memantau
terjadinya katarak atau pembengkakan retina.
8. Penanganan untuk penyakit Glaukoma adalah sebagai berikut:
a. Glaukoma sudut terbuka adalah dengan obat tetes mata biasanya bisa
mengendalikan glaukoma sudut terbuka. Obat yang pertama diberikan
adalah beta bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol
atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan
cairan di dalam mata. Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil
pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Obat
lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine dan
carbacol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi
pembentukan cairan). Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan
obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita,
maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan
dari bilik anterior. Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di

16 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

dalam iris atau dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris


(iridotomi).
b. Glaukoma sudut tertutup adalah dengan meminum larutan gliserin dan
air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma.
Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya
acetazolamide).
Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris
tertarik dan membuka saluran yang tersumbat. Untuk mengontrol
tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker. Setelah
suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor
karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan. Pada kasus yang berat,
untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena
(melalui pembuluh darah). Terapi laser untuk membuat lubang pada
iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa
menyembuhkan penyakit secara permanen.
Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan
pembedahan untuk membuat lubang pada iris. Jika kedua mata
memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun
serangan hanya terjadi pada salah satu mata.
c. Glaukoma sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. Jika
penyebabnya adala peradangan, diberikan corticosteroid dan obat
untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan.
d. Glaukoma kongenitalis
Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.
9. Pterigium adalah pertumbuhan jaringan konjungtiva ke dalam kornea.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi sering ditemukan pada orang-orang
yang sering berada di bawah sinar matahari. Faktor resiko terjadinya
pterigium adalah tinggal di daerah yang banyak terkena sinar matahari,
daerah yang berdebu, berpasir atau anginnya besar. Sering ditemukan
pada petani, nelayan dan orang-orang yang tinggal di dekat daerah

17 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

khatulistiwa. Jarang menyerang anak-anak.


Tampak sebagai penonjolan jaringan putih disertai pembuluh darah pada
tepi dalam atau tepi luar kornea. Pterigium bisa menyebabkan perubahan
bentuk kornea sehingga terjadi astigmata dan gangguan penglihatan
lainnya.
Jika sampai ke daerah pupil dan mengganggu penglihatan, pterigium harus
diangkat melalui pembedahan. Untuk mencegah berulangnya pterigium,
sebaiknya para pekerja lapangan menggunakan kacamata atau topi
pelindung.
10. Pengobatan Hordeolum dengan menggunakan terapi obat Antibiotika
topikal (neomycin, polirnyxin B, gentamycin) selama 7 -10 hari, bila
dipandang perlu dapat ditambahkan antibiotika sistemik, misal Ampisillin
4 x 250 mg per-oral/hari.

2.2 Pemahaman Terhadap Peraturan Mengenai Rumah Sakit Mata


2.2.1 Klasifikasi rumah sakit mata
Setiap rumah sakit yang didirikan di Indonesia menggunakan standar
klasifikasi rumah sakit yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Rumah sakit mata
sendiri masuk ke dalam rumah sakit kelas E yang merupakan rumah sakit dengan
pelayanan medis spesialistik tertentu. Sedangkan klasifikasi rumah sakit kelas E /
Mata pun dibagi menjadi 3 kelas menurut peraturan menteri kesehatan nomor
340/MENKES/PER/III/2010 dimana dalam rumah sakit khusus,rumah sakit mata
diklasifikasi menjadi :
a. Rumah Sakit Khusus Kelas A;
b. Rumah Sakit Khusus Kelas B;
c. Rumah Sakit Khusus Kelas C
Klasifikasi ini ditetapkan berdasarkan :
1. Pelayanan;
Pelayanan yang terdapat pada setiap rumah sakit mata memiliki beberapa perbedaan
antara kelas yang satu dan lainnya. Pembagian kelas pada rumah sakit mata menurut
pelayanannya,dapat dilihat pada tabel 2.1.

18 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

Tabel 2.1 Klasifikasi rumah sakit khusus mata dari segi pelayanan
No. Jenis pelayanan Kelas A Kelas B Kelas C

1. Pelayanan Spesialistik Mata : + + +


A. Refraksi + + +
B. Infeksi dan Imunologi mata + + +
C. Glaukoma + + +
D. Bedah Katarak + + +
E. Medical retina + + +
F. Oftalmologi Komunitas
A. Refraksi dan Lensa Kontak + + -
B. Infeksi dan Imunologi mata + + -
C. Glaukoma + + -
D. Bedah Katarak + + -
E. Medical and simple surgical + + -
retina + + -
F. Oftalmologi Komunitas + + -
G. Pediatrik Oftalmologi + + -
H. Bedah Plastik dan Rekonstruksi + + -
I. Onkologi Mata
2. Pelayanan Sub Spesialistik Mata : + - -
A. Refraksi dan Lensa Kontak + - -
B. Infeksi dan Imunologi mata + - -
C. Lensa dan Bedah refraktif + - -
D. Glaukoma + - -
E. Vitreo Retina + - -
F. Strabismus + - -
G. Neuro Oftamologi + - -
H. Plastik Rekontruksi + - -
I. Orbita Onkologi + - -
J. Pediatrik Oftamologi + - -

19 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

K. Oftamologi Komunitas
3. Pelayanan Spesialis Anestesi + + -
4. Pelayanan Rawat Inap + + +
5. Pelayanan Rawat Jalan + + +
6. Pelayanan Gawat Darurat Mata + + +
7. Pelayanan Bedah/ Operasi + + +
8. Pelayanan Penunjang + + +
9. Pelayanan Farmasi + + +
10. Pelayanan Laboratorium + + +
Sederhana
11. Optik + + +
12. Gizi + + +
13. Sterilisasi + + +
14. Bank Mata + - -
15. Rekam Medik + + +
16. Laundry + + +
17. Pemulasaraan Jenazah + + -
18. Penanggulangan Bencana + - -
Sumber : Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang klasifikasi rumah sakit
2. Sumber Daya Manusia;
Sumber daya manusia yang harus dimiliki oleh rumah sakit mata juga dibedakan
menurut kelasnya. Sumber daya manusia yang dimiliki masing – masing kelas rumah
sakit mata diantaranya tampak pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Klasifikasi rumah sakit khusus mata dari segi sumber daya manusia
No. Jenis pelayanan Kelas A Kelas B Kelas C
1. Dokter Spesialistik Mata : 5 2 1
A. Refraksi Spesialis Spesialis
B. Infeksi dan Imunologi mata ditambah ditambah
C. Glaukoma
D. Bedah Katarak
E. Medical retina
F. Oftalmologi Komunitas

20 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

2. Dokter Spesialis Anestesi 1 - -


2. Keperawatan Ruang Operasi 3 / OK 3 / OK 3 / OK
3. Keperawatan Ruang Rawat Inap 1 / 1 TT 1 / 1 TT 1 / 1 TT
4. Apoteker 2 1 1
5. SMF / SAA 6 2 2
6. Ahli Madya Kesehatan Lingkungan 1 1 1
7. Ahli Madya Rekam Medis 2 1 1
8. Analis Ahli Kesehatan (AAK) 2 1 1
9. Keperawatan Ruang Rawat Jalan
10. Perawat Anestesi 2 1 -
Sumber : Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang klasifikasi rumah sakit

3. Peralatan;
Klasifikasi kelas rumah sakit mata juga dapat dibedakan dari segi peralatan yang
harus dimiliki. Klasifikasi kelas rumah sakit mata dari segi peralatan tampak pada
tabel 2.3.
Tabel 2.3 Klasifikasi Rumah Sakit Khusus Mata Dari Segi Peralatan
No. Nama Peralatan Kelas A Kelas B Kelas C
1. Slit Lamp 20 12 6
2. Auto refraktermeter. 3 2 1
3. Oftalmoskop direk 20 12 6
4. Oftalmoskop indirek 10 3 1
5. Lens Meter 3 2 1
6. Trial Lens Set 10 4 2
7. Lup Binokuler 3-5 Dioptri 2 2 2
8. Streak retinoskopi 2 1 1
9. Buku Ishihara-Kanahera 2 2 1
10. Snellen test Projector 10 4 2
11. Basic ophtalmik instrumen 10 5 3
12. Flash light 10 5 3

21 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

13. Loup 10 5 3
14. TonometerSchiotz 10 5 3
15. Sterilizer table model 2 1 1
16. Obat diagnostic midriatikum + + +
17. Anastetic Topical + + +
18. Lensa Gonometri dengan 3 cermin 5 3 2
19. Set dilator punctum 5 3 2
Sumber : Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang klasifikasi rumah sakit

4. Sarana dan Prasarana;


Sarana dan prasarana primer yang harus terdapat pada rumah sakit mata berbeda
pada masing – masing kelas di rumah sakit mata. klasifikasi rumah sakit mata
menurut sarana dan prasarana yang tersedia dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4 Klasifikasi rumah sakit khusus mata dari segi Sarana dan
Prasarana
No. Nama Ruangan Kelas A Kelas B Kelas C
Bangunan Utama
1. Ruang administrasi + + +
2. Ruang Rawat Jalan
 Ruang pemeriksaan
pelayanan mata spesialistik
+ + +
(general optalmologi)
 Ruang Pemeriksaan
pelayanan mata sub + + -
spesialistik

Ruang Farmasi + + +
Ruang Laboratorium + + +
UGD Mata + + +
Ruang Rawat Inap + > 100 + 50 - 100 + 25 - 50
Ruang Tindakan + + +

22 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

Ruang Bedah + + +
Ruang Pulih + + +
Ruang Komite Medik + + +
Ruang Diagnostik Central + + -
Ruang Pemulasaraan Jenazah + + -
(UURS)
Dapur / Gizi + + +
Laundry + + +
Ruang Perpustakaan + + +
Ruang Diklat / R. Pertemuan + + +
Bangunan Penunjang
Ruang Generator + + +
IPAL + + +
Tempat Pembuangan Sampah + + +
sementara
Sumber : Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang klasifikasi rumah sakit

5. Administrasi
Dari segi administrasi,rumah sakit mata dari segala kelas,baik kelas A.Kelas
B,maupun Kelas C harus mempunyai kejelasan status dari beberapa segi yaitu18 :
a. Status Badan Hukum
b. Struktur Organisasi
c. Tatalaksana / Tata Kerja / Uraian Tugas
d. Peraturan Internal Rumah Sakit (HBL & MSBL)
e. Komite Medik
f. Komite Etik & Hukum
g. Satuan Pemeriksaan Internal
h. Surat Izin Praktik Dokter
i. Perjanjian Kerjasama Rumah Sakit & Dokter
j. Akreditasi Rumah Sakit

18
Permenkes Nomor 340/MENKES/PER/III/2010

23 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

2.2.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit


Tugas Rumah Sakit Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit mempunyai tugas
memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Sedangkan fungsi rumah sakit Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
159b/Menkes/Per/II/1988 pasal 9, yaitu :
a. Pelayanan medis.
Pelayanan medis yang dimaksud adalah segala bentuk pelayanan dalam rumah
sakit mata yang berhubungan langsung dengan proses perawatan dan pengobatan
pasien penyakit mata. Pelayanan medis didalam rumah sakit mata ini diantaranya
pemeriksaan refraksi , infeksi dan imunologi mata, glaucoma, bedah katarak,
medical retina ,Oftalmologi dan lain sebagainya.
a. Pelayanan penunjang medis.
Pelayanan penunjang medis yang dimaksud adalah segala bentuk pelayanan
dalam rumah sakit yeng bertujuan untuk menunjang kegiatan pengobatan
mata.Pelayanan penunjang medis di rumah sakit mata diantaranya penyediaan
bank mata ataupun pelayanan optic.
b. Pelayanan perawatan
Perawatan di rumah sakit mata dilakukan untuk menindaklanjuti proses
pemeriksaan pasien seperti rawat jalan.
c. Pelayanan rehabilitasi dalam hal ini adalah perawatan perawatan mata yang lebih
khusus bagi pasien penyakit mata,seperti rawat inap.
d. Pencegahan dan peningkatan kesehatan
e. Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medis dan paramedis.

2.2.3 Kegiatan di Rumah Sakit


Kegiatan dan pelaku kegiatan berhubungan erat dengan pelayanan kesehatan
pada rumah sakit. Kegiatan-Kegiatan yang ada di rumah sakit, yaitu :
a. Kegiatan medis, meliputi promotif (peningkatan), preventif (pencegahan),
kuratif (pengobatan), rehabilitatif (pemulihan).

24 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

b. Kegiatan penunjang medis, meliputi kegiatan farmasi, kegiatan


pemeriksaan laboratorium, kegiatan optik, kegiatan sterilisasi dan
laundry.

c. Kegiatan nonmedis, meliputi kegiatan pengelolaan operasional rumah


sakit, yaitu administrasi dan keuangan, pemeliharaan gedung dan
halaman, kegiatan pemeliharaan peralatan dan instalasi.
2.2.4 Standarisasi Ketenagaan Rumah Sakit
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 262/Menkes/Per/VII/1979
tentang standarisasi ketenagaan rumah sakit,standarisasi ketenagaan
rumah sakit swasta dibagi ke dalam 4 kategori yaitu:
- Tenaga medis, yaitu dokter ahli, dokter umum, dokter spesialis
- Tenaga paramedis keperawatan, yaitu penata rawat, perawat
kesehatan, bidan, perawat khusus.
- Tenaga paramedis non perawatan, yaitu analis, penata rontgen, sarjana
muda fisioterapi, sarjana muda gizi, asisten analis, asisten apoteker dan
lain-lain
- Tenaga non medis, terdiri dari tingkat sarjana, sarjana muda, lulusan
STM, SKKA, SMA, SMP, SD, apoteker, akademi sekretaris, pengatur
statistik dan lain-lain.

25 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

2.2.5 Persyaratan penyelenggaraan Rumah Sakit

Persyaratan penyelenggaraan rumah sakit mata memiliki kesamaan


dengan persyaratan penyelenggaraan rumah sakit. Meliputi beberapa aspek,
diantaranya :

A. Persyaratan Bangunan. 19
Persyaratan bangunan pada sebuah bangunan kesehatan antara lain:
1) Luas tanah untuk bangunan tidak bertingkat luas tanah minimal 1,5 kali luas
bangunan dan bangunan bertingkat luas tanah minimal 2 kali luas bangunan
lantai dasar.
2) Tanah di luar bangunan dipergunakan untuk lapangan parkir, taman dan jalan.
3) Seluruh bangunan berpedoman pada standarisasi bangunan rumah sakit
pemerintah yang sesuai dengan kelasnya.
4) Seluruh ruangan memenuhi persyaratan minimal untuk kebersihan, bebas
polusi, ventilasi, penerangan, tenaga dan system pemadaman kebakaran yang
akurat.
5) Diwajibkan mempunyai system keselamatan kerja, kebakaran dan
kewaspadaan bencana.
6) Tersedianya fasilitas listrik dan penyediaan air minum setiap hari selama 24
jam yang memenuhi persyaratan kesehatan.
7) Tersedianya pengelolaan air limbah dan pembuangan sampah sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

B. Persyaratan Peralatan/Kelengkapan.
Persyaratan peralatan/perlengkapan pada sebuah bangunan kesehatan
antara lain:
1) Peralatan / kelengkapan medis dan penunjang medis disesuaikan dengan kelas
rumah sakit dan pelayanan yang diselenggarakan dan berpedoman pada
standar pelayanan medis / penunjang medis yang berlaku.

19
Departemen Kesehatan RI, Standar Penyelenggaraan Rumah Sakit Klas B, C dan D, (Jakarta : Departemen
Kesehatan RI, 2007)

26 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

2) Pengadaan peralatan canggih harus berdasarkan analisa kebutuhan dan kelas


rumah sakit serta terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi setempat. Untuk alat canggih
tertentu kantor Wilayah Departemen Kesehatan setempat konsultasi dengan
Direktur Jendral Pelayanan Medis.
3) Persediaan obat-obatan berpedoman pada DOEN dan formularium rumah
sakit yang kelasnya setingkat dengan rumah sakit pemerintah.
4) Peralatan/kelengkapan non medis yang harus disediakan adalah:
a. Perlengkapan kebutuhan rawat inap, rawat darurat dan rawat jalan.
b. Perlengkapan kebutuhan dapur dan cuci (kitchen dan laundry).
c. Perlengkapan kebutuhan perkantoran.
d. Perlengkapan perbengkelan sederhana dan pemadam kebakaran sesuai
dengan kebutuhan.
e. Perlengkapan/peralatan pengelolaan limbah dan sampah.
f. Alat transportasi pasien, elevator/lift dan ramp untuk gedung-gedung
bertingkat.20

C. Persyaratan Utilitas Bangunan.

Sesuai dengan keputusan Direktur Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan


Penyehatan Lingkungan Permukiman Nomor HK.00.06.6.44 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Ruang Dan Bangunan Serta Fasilitas Sanitasi Rumah Sakit
adalah sebagai berikut :

a. Lingkungan
 lingkungan rumah sakit harus memiliki batas yang jelas dilengkapi dengan
pagar yang kuat dan tidak memungkinkan orang atau binatang keluar
masuk dengan bebas
 lingkungan rumah sakit harus dilengkapi dengan penerangan yang
memiliki intensitas cahaya yang cukup

20
Departemen Kesehatan RI, Standar Penyelenggaraan Rumah Sakit Klas B, C dan D, (Jakarta : Departemen
Kesehatan RI, 2007)

27 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

 tidak becek, tidak berdebu dan tidak tergenang air, serta dibuat landai
menuju saluran terbuka/tertutup, tersedia lubang penerima air masuk dan
disesuaikan terhadap luas halaman.
 Saluran air limbah harus tertutup dan dihubungkan langsung dengan
sistem pengolahan air limbah
 Di tempat parkir, halaman, ruang tunggu dan tempat-tempat tertentu harus
tersedia tempat pengumpul sampah pada radius 20 m.

b. Ruang dan bangunan


 Harus selalu dalam keadaan bersih dan mudah dibersihkan, tersedia
tempat sampah sesuai dengan jenis sampahnya, serta tersedia fasilitas
sanitasi sesuai dengan kebutuhan.
 Perbandingan jumlah tempat tidur dengan luas lantai untuk ruang
perawatan dan ruang isolasi adalah sebagai berikut :
- Anak-anak : ruang perawatan minimal 2 m² / tempat tidur
ruang isolasi minimal 3,5 m² / tempat tidur

- Dewasa : ruang perawatan minimal 5 m²


ruang isolasi minimal 6 m²

 Bebas dari gangguan serangga, binatang pengerat dan binatang


pengganggu lainnya
 Lantai harus bersih
 Mutu udara memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Tidak berbau
- Kadar debu tidak melampaui 150 ug/m² dalm pengukuran rata-rata
24 jam
- Angka kuman untuk ruang operasi, ruang isolasi dan ruang
perawatan (lihat tabel 2.1.). Ruang operasi harus bebas dari kuman
pathogen yaitu alpha streptococus haemoliticus dan spora gas
gangren dan ruang perawatan serta isolasi bebas dari kuman
pathogen yaitu alpha streptococus haemoliticus.

28 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

Untuk suhu dan kelembapan udara pada ruangan dapat dilihat pada tabel
2.5.
Tabel 2.5. Persyaratan Jumlah Kuman, Mutu Udara, Suhu dan Kelembapan

Jumlah Kuman Mutu Udara Suhu Kelembapan


No Jenis Ruang
di Lantai (angka kuman) (° C) (%)

1 Ruang operasi 0-5 / cm² < 350 koloni / m³ 22-25 50-60

2 Ruang perawatan 5-10 / cm² < 700 koloni / m³ - -

3 Ruang isolasi - < 700 koloni / m³ - -

4 Ruang pemulihan - - 24-25 50-60

Sumber : Keputusan Direktur Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan


Lingkungan Permukiman Nomor HK.00.06.6.44

 kebisingan
Tingkat kebisingan di setiap ruang harus disesuaikan dengan fungsinya.
(tabel 2.6.)
 Pencahayaan
Di dalam lingkungan rumah sakit, harus mendapatkan cahaya dengan
intensitas berdasarkan fungsinya. Intensitas cahaya berdasarkan fungsi ruang
dapat dilihat pada tabel 2.6.

29 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

Tabel 2.6. Persyaratan Pencahayaan dan Kebisingan Ruangan Rumah Sakit


No Ruang Pencahayaan Kebisingan
Kuat Terang (lux) Keterangan (dBA)

ruang pasien 100-300 warna cahaya

(saat tidak tidur) sedang


1 45
ruang pasien maks 50 -

(saat tidur)

ruang operasi 300-500 warna cahaya

(umum) sejuk / sedang


2 45
ruang operasi 10.000-20.000

(meja operasi)

anaestesi 300-500
3 -
pemulihan -

4 Laboratorium 300-500 - 68

5 X ray 75-100 - 45

6 Koridor Min 60 gelap -

7 Tangga Min 100 - -

8 koridor / lobby Min 100 - -

9 Ruang alat/gudang Min 200 - -

10 Ruang farmasi Min 200 - -

11 Dapur Min 200 - -

12 Ruang Cuci Min 200 - -

13 Toilet Min 100 - -

14 Ruang isolasi - - 45

15 Mesin - - 80

30 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

16 Poliklinik - - 80

17 Radiologi - - 45

Secara keseluruhan tidak menimbulkan silau

Sumber : Keputusan Direktur Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan


Penyehatan Lingkungan Permukiman Nomor HK.00.06.6.44

c. Fasilitas Sanitasi
1. Fasilitas penyediaan air
 Harus tersedia air minum sesuai dengan kebutuhan
 Tersedia air bersih minimal 500 liter/tempat tidur/hari
 Air minum dan air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan yang
membutuhkan secara berkesinambungan
 Distribusi air minum dan air bersih di setiap ruangan/kamar harus
menggunakan jaringan perpipaan yang mengalir dengan tekanan positif.
2. Fasilitas toilet dan kamar mandi
 Harus selalu terpelihara dan dalam keadaan bersih
 Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin, berwarna terang
dan mudah dibersihkan.
 Pada setiap unit ruangan harus tersedia toilet tersendiri. Khususnya untuk
rawat inap.
 Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi dilengkapi dengan
penahan bau (water seal).
 Letak toilet dan kamar mandi tidak berhubungan langsung dengan dapur,
kamar operasi dan kamar khusus lainnya.
 Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara luar.
 Toilet dan kamar mandi pria dan wanita harus terpisah.
 Toilet dan kamar mandi karyawan, pengunjung dan rawat inap harus
terpisah.

31 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

 Toilet pengujung harus terletak di tempat yang mudah dijangkau dan ada
penunjuk arah
 Harus dilengkapi dengan slogan atau peringatan untuk memelihara
kebersihan
 Tidak terdapat tempat penampungan atau genangan air yang dapat menjadi
tempat perindukan nyamuk
 Tersedia toilet untuk pengunjung dengan perbandingan 1 toilet untuk 1-40
pengunjung wanita, 1-60 pengunjung pria. Perbandingan jumlah tempat
tidur pasien dengan jumlah toilet dan jumlah kamar mandi ditunjukkan oleh
tabel 2.7.
Tabel 2.7. Perbandingan Jumlah Tempat Tidur dengan Toilet, Kamar Mandi
Rumah Sakit
Jumlah Jumlah Jumlah
No
T. Tidur Toilet Kamar Mandi
1 s.d. 15 1 1
2 s.d. 30 2 2
3 s.d. 50 3 3
4 s.d. 75 4 4

Sumber : Keputusan Direktur Jendral


Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan Permukiman Nomor HK.00.06.6.44

Perbandingan jumlah pegawai dengan jumlah toilet dan kamar mandi dapat
dilihat pada tabel 2.8.

Tabel 2.8. Perbandingan Jumlah Pegawai dengan Toilet, Kamar Mandi


Rumah Sakit

N Jumlah Jumlah Jumlah


o Pegawai Toilet Kamar Mandi

1 s.d. 20 1 1

2 s.d. 40 2 2

3 s.d. 70 3 3

32 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

4 s.d. 100 4 4

Setiap penambahan 40 pegawai ditambahkan 1 toilet dan 1


KM

Sumber : Keputusan Direktur Jendral Pemberantasan Penyakit Menular


dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Nomor HK.00.06.6.44

3. Fasilitas pembuangan sampah atau limbah padat


1. Tempat pengumpul sampah
- Terbuat dari bahan yang kuat, ringan, tahan karat dan kedap air
- Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan
- Terdapat minimal 1 buah untuk setiap kamar mandi dan radius 20 m pada
ruang tunggu terbuka.
2. Tempat penampungan sampah sementara
- Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen
- Tersedia pada lokasi yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut
sampah
- Dikosongkan dan dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali 24 jam
3. Tempat penampungan sampah akhir
- Sampah radioaktif dibuang sesuai dengan persyaratan teknis dan peraturan
perundangan yang berlaku (peraturan pemerintah no. 13 / 1975)
- Sampah infeksius dan citotoksis dimusnahkan melalui incinerator pada suhu
di atas 1.000°C
- Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir yang
dikelola oleh pemerintah daerah atau badan lain sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
- Sampah farmasi dikembalikan kepada distributor, bila tidak memungkinkan
supaya dimusnahkan melalui incinerator pada suhu di atas 1.000°C
- Sampah bahan kimia berbahaya, bila mungkin dan ekonomis, supaya didaur
ulang. Bila tidak, supaya pembuangannya berkonsultasi terlebih dahulu ke
instansi yang berwenang.

33 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

4. Fasilitas pembuangan limbah


- Saluran pembuangan limbah harus menggunakan sistem saluran tertutup,
kedap air dan limbah harus mengalir dengan lancar
- Rumah sakit harus memliki unit pengolahan limbah sendiri atau bersama-
sama secara kolektif dengan bangunan di sekitarnya yang memenuhi
persyaratan baku mutu effluent sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
5. Fasilitas pembuangan gas buangan (emisi)
- Rumah sakit harus memiliki sarana pengendalian gas buangan (emisi)
- Gas buangan yang dibuang ke dalam lingkungan harus memenuhi baku mutu
emisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Fasilitas pengendalian serangga dan tikus
- Setiap lubang pada bangunan harus dipasang alat yang dapat mencegah
masuknya serangga dan tikus
- Setiap persilangan pipa dan dinding harus rapat
- Setiap sarana penampungan air harus bersih dan ditutup.
7. Fasilitas sanitasi lainnya
- Harus tersedia tempat penampungan tinja, air seni, muntahan dan lain-lain
yang terbuat dari logam antu karat pada setiap unit perawatan
- Tersedia ruang khusus untuk menyimapan perlengkapan kebersihan di setiap
unit perawatan.
Selain itu,juga terdapat persyaratan khusus yang ditujukan untuk penataan
koridor,tangga,dan lift rumah sakit,yaitu :
1. Koridor
Koridor harus didesain untuk kemungkinan maksimum pergerakan
sirkulasi. Umumnya, akses koridor setidaknya harus lebih lebar dari 1,5 m.
Koridor dengan jalur pasien yang diangkut dengan troli harus memiliki
lebar efektif minimum 2,25 m. Tinggi plafon pada koridor sekitar 2,4 m.
Jendela untuk penerangan dan ventilasi tidak boleh berjarak lebih dari 25
m. Koridor yang efektif harus direncanakan dengan baik dan terhindar dari

34 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

kolom dan elemen bangunan lainnya. Pintu asap harus dibuat pada bagian
depan koridor sesuai peraturan yang berlaku.

Gambar 2.1 Standard Koridor Pada bangsal Rumah Sakit Sumber: Ernst, Peter
Neufert, 2000, Architects' Data Neufert. 3rd Edition: 550

Gambar 2.2 Standard Koridor Utama dan Koridor Servis Medis Rumah Sakit
Sumber: Ernst, Peter Neufert, 2000, Architects' Data Neufert. 3rd Edition: 550

35 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

Gambar 2.3 Standard Koridor Servis dan Koridor Area Operasi Rumah Sakit
Sumber: Ernst, Peter Neufert, 2000, Architects' Data Neufert. 3rd Edition: 550

Gambar 2.4 Standard Koridor bangsal & Intensive Care dan Lobi Lift
Sumber: Ernst, Peter Neufert, 2000, Architects' Data Neufert. 3rd Edition:
550

2. Pintu
Saat mendesain pintu, persyaratan tingkat kebersihan dan
higienitas haruslah dipertimbangkan. Permukaan yang di-coating harus
dapat bertahan lama dari cairan pembersih dan disinfektan dan harus
didesain tahan terhadap transmisi suara. Pintu haruslah dibuat dengan
standard isolasi suara sebagai dinding di sekelilingnya. Persyaratan
rekomendasi minimum untuk reduksi suara adalah 25 dB. Tinggi bersih

36 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

untuk pintu bergantung pada tipe dan fungsinya. Berikut merupakan


pembagiannya:
Pintu biasa (normal) : 2,10-2,20 m
Pintu peralatan mesin & pintu observasi : 2,50 m
Pintu masuk untuk transportasi : 2,70-2,80 m Tinggi minimum dengan
pendekatan jalan : 3,50 m
3. Tangga
Untuk alasan keamanan, tangga harus didesain dengan kemungkinan
dapat mengakomodasi semua sirkualsi vertikal. Peraturan nasional
tentang keselamatan bangunan harus diaplikasikan. Tangga harus
memiliki pegangan pada kedua sisinya. Tangga gantung tidak
diperkenankan untuk digunakan pada rumah sakit. Lebar efektif untuk
tangga dan bordes adalah minimal 1,5 m dan tidak boleh lebih dari 2,5
m. Pintu pada tangga rumah sakit harus memikili bukaan keluar. Tinggi
anak tangga yang diijinkan adalah 170 mm dan jarak minimum pijakan
anak tangga adalah 280 mm. Perbandingan dengan rasio 150:300
merupakan perbandingan yang lebih baik.
4. Lift
Lift transportasi untuk manusia, obat, laundry, makanan dan Tempat tidur
pasien harus dipisahkan demi persyaratan kehigienisan dan estetika.
Setidaknya tersedia 2 buah lift untuk transportasi pasien dengan tempat
tidurnya. Lift harus dapat menampung beban 2 orang perawat dan seorang
pasien dengan tempat tidurnya. Permukaan dalam lift haruslah lembut dan
mudah untuk dibersihkan. Lantai lift dirancang anti slip. Selain itu, lift
harus dirancang tahan api. Sebuah lift multifungsi harus tersedia untuk 100
buah tempat tidur.

37 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

2.3 Kajian terhadap proyek sejenis

2.3.1 Rumah sakit Indera ( Australia Bali memorial Eye Center)


Rumah sakit mata (Australia Bali Memorial Eye Center) berlokasi di jalan
Angsoka no.9. Rumah sakit ini sebenarnya merupakan bagian dari rumah sakit
Indera yang terletak di jl.Maruti no.10 Denpasar. Rumah sakit Indera berdiri sejak
tanggal 28 Februari 2002. Dan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
456, maka sejak Mei 2008, Rumah Sakit Indera menyandang kelas sebagai
Rumah Sakit Khusus Kelas A yang memberikan pelayanan kesehatan spesialistik
di bidang indera penglihatan (mata), indera pendengaran (THT) dan indera peraba
(kulit dan kelamin).
Sedangkan rumah sakit mata yang merupakan bagian dari rumah sakit Indera
ini merupakan rumah sakit yang berdiri atas bantuan dari pemerintah
Australia,yang kemudian dihibahkan ke pemerintah provinsi Bali untuk dikelola.
Walaupun begitu,pada bulan april 2011 yang lalu,pemerintah Australia kembali
memberikan tambahan bantuan kepada rumah sakit ini.
Adapun struktur organisasi dari Rumah Sakit Indera dapat dilihat pada skema
2.1 .

Skema 2.1Struktur Organisasi Rumah Sakit Indera.


Sumber: Rumah Sakit Indera

38 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

Pelayanan penyakit mata di poliklinik mata terdiri dari dua yaitu


pelayanan spesialistik dasar dan pelayanan canggih. Pelayanan spesialistik
dasar terdiri dari pemeriksaan dasar kelainan mata, penanganan kelainan
refraksi dan operasi katarak dengan metode SICS, sedangkan untuk pelayanan
canggih meliputi penanganan kelainan retina dan glaucoma, YAG laser, dan
operasi kararak dengan metode Phaco.
Dari perhitungan statistik pasien yang berobat di rumah sakit matadi tahun
2011,diketahui bahwa jumlah pasien penyakit mata mulai naik semenjak
bulan agustus sampai september.Hal ini dapat dilihat di tabel 2.5 dibawah ini.
Tabel 2.9 Jumlah Pasien Rumah sakit indera (mata) Januari- september
2011
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
Jumlah 2179 2328 2371 2360 2565 2418 2219 2562 2784
Pasien
Sumber : Rumah sakit Indera
2011
Poliklinik mata memiliki beberapa ruang periksa mata yang terbagi
menjadi beberapa bagian yaitu ruang pemeriksaan refraksi,ruang
tonometri,dan ruang fundus kamera . Di rumah sakit ini juga terdapat ruang x-
ray namun belum dimanfaatkan sepenuhnya karena alat x-ray belum
didatangkan,dan akhirnya dimanfaatkan sebagai ruang usg mata. Selain itu
juga terdapat atal pemeriksaan mata berupa biometer,yang dipergunakan
untuk memeriksa saraf mata. Namun karena belum tersedia ruangan maka
ruang biometri digabungkan dengan ruang laboratorium.
Zona masing-masing ruang dari rumah sakit mata ini yaitu :

39 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

D
i
b
a
w

Gbr.2.5 Zona Ruang di rumah sakit mata (ABMEC)

Sumber : studi banding 2011

Keterangan gambar :
: Zona ruang administrasi

: Zona ruang pendidikan dan penelitian

: Zona ruang pemeriksaan

: Zona ruang Pemeriksaan khusus

: Zona ruang penunjang spesialistik

: Zona ruang perawatan

: Zona ruang operasi

Terdapat beberapa jenis alur pasien di rumah sakit mata. Alur tersebut
diantaranya :
a. Pasien gawat darurat
Pasien gawat darurat yang datang ke rumah sakit mata Indera,biasanya
disebabkan oleh adanya trauma pada mata yang disebabkan oleh benturan
pada mata. Alur pasien gawat darurat di rumah sakit Indera ini adalah :

40 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

Pendaftaran

Datang/Pergi Pemeriksaan umum

Apotik Pemulihan Tindakan gawat darurat

Pembayaran

Rawat Inap Tindakan bedah

b. Pasien rawat jalan


Pasien rawat jalan di rumah sakit Indera dibagi menjadi dua yaitu pasien
konsul dan pasien perawatan spesialistik. Pasien konsul adalah pasien yang
datang hanya untuk memeriksa ketajaman mata. Sedangkan pasien perawatan
spesialistik adalah pasien yang datang dengan keluhan khusus terhadap
mata,dengan maksud pemeriksaan lebih lanjut.
 Pasien pemeriksaan refraksi
Pemeriksaan
Datang/Pergi Pendaftaran refraksi

Pengambilan Pemesanan Pembayaran konsul


kacamata kacamata
(r.optik)

41 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

 Pasien perawatan spesialistik

Datang/Pergi Daftar Pemeriksaan umum

Apotik Konsul

Optik
Pemeriksaan sistematik

Pemeriksaan khusus

Pemeriksaan anak-anak

c. Pasien operasi
Pasien yang melakukan proses operasi mata di rumah sakit Indera terlebih
dahulu harus melalui proses pemeriksaan spesialistik,dan kemudian melalui
pemeriksaan darah di laboratorium dan kemudian boleh melalui proses
operasi. Alur pasien operasi di rumah sakit Indera adalah :

Datang/Pergi Daftar Pemeriksaan refraksi

Administrasi Konsul

Pemeriksaan
Pemeriksaan sistematik
Laboratorium
Apotik

Pemeriksaan khusus

Pemulihan Pembedahan
Pemeriksaan anak-anak

Rawat inap

42 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

d. Pasien rawat inap


Pasien yang menjalani proses rawat inap di rumah sakit Indera biasanya
adalah pasien yang baru selesai dioperasi matanya dan membutuhkan istirahat
dan membutuhkan perawatan yang lebih. Alur pasien rawat jalan di rumah
sakit indera yaitu :

Datang/Pergi Daftar Pemeriksaan

Apotik Kontrol dokter Rawat inap Pemulihan Pembedahan

Di dalam rumah sakit mata ini,terdapat ruang pemeriksaan yang khusus


untuk pemeriksaan mata,yang tidak sama dengan ruang pemeriksaan di rumah
sakit umum lainnya. Ruangan-ruangan tersebut diantaranya adalah :
1. Ruang Refraksi
Ruang refraksi digunakan untuk mengukur ketajaman refraksi.
Jarak ideal yang dibutuhkan adalah 5 m. hal inilah yang
menyebabkan ruangan ini memiliki panjang 5 m.
 Denah ruangan

43 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

 Potongan

 Perspektif

Gbr.2.6 R.refraksi

Sumber : studi banding 2011

2. Ruang tonometri
 Denah ruangan

44 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

 Potongan ruangan

 Perspektif

Gbr.2.7 R.Tonometri

Sumber : studi banding 2011

3. Ruang fundus kamera


 Denah ruangan

45 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

 Potongan bangunan

 Perspektif

Gbr.2.8 R.Fundus
Kamera
Sumber : studi banding 2011

4. Ruang optik
 Denah ruangan


46 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

 Potongan ruangan

Gbr.2.9 R.optik

Sumber : studi banding 2011

 Perspektif

Sebagai rumah sakit khusus kelas A,rumah sakit mata ini juga
memiliki ruangan-ruangan yang melayani kebutuhan pasien penyakit mata
agar tidak perlu mencari keluar rumah sakit. Ruangan-ruangan tersebut
diantaranya ruang optik. Ruang optik rumah sakit mata merupakan pelayanan
kacamata bagi pasien yang memerlukan kaca mata, pasien dapat memilih
sendiri kacamata yang diingikan karena Optik Rumah Sakit Indera
menyediakan berbagai jenis kacamata, dari kacamata gratis yaitu yang
disubsidi oleh pemerintah dan kacamata yang harganya cukup mahal.
Kacamata berasal dari distributor kacamata dan beberapa dibuat sendiri sesuai
dengan pesanan pasien di ruang khusus pembuatan kacamata .

47 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

Selain keempat ruang tipikal diatas,juga terdapat ruangan-ruangan yang


umumnya dimiliki oleh setiap rumah sakit. Ruangan-ruangan tersebut
diantaranya ruang runggu pasien,dan ruang rawat inap.

Pemeriksaan dengan menggunakan tonometer,biometer,dan juga fundus


kamera diletakkan didalam satu area pemeriksaan sehingga sangat mudah
untuk sirkulasi. Selain itu,juga disediakan ruang yang khusus digunakan untuk
ruang tunggu pasien sehingga rumah sakit terkesan bersih dan teratur.

Gbr.2.10 R.tunggu pasien

Sumber : studi banding 2011

Gbr.2.11 R.rawat inap

Sumber : studi banding 2011

Ruang rawat inap Rumah Sakit Indera melayani pasien pasca operasi
dan pasien yang memerlukan perawatan setelah penanganan kegawat
daruratan. Ruang rawat inap terdiri dari 7 bed dengan 1 buah ruang isolasi.
Ruang rawat inap berada di lantai 2 dan akses menuju rawat inap adalah
melalui tangga sedangkan untuk pasien adalah ramp. Di dalam ruangan rawat

48 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

inap tidak disediakan fasilitas yang terlalu banyak mengingat pasien penyakit
mata umumnya menginap di rumah sakit tidak terlalu lama.

Gbr.2.12 Wet laboratory

Sumber : studi banding 2011

Selain itu,untuk mendukung fungsi lain dari rumah sakit mata sebagai
sarana pendidikan dan penelitian,rumah sakit mata ini juga dilengkai dengan
wet laboratory. Yaitu ruangan khusus yang dilengkapi dengan sarana
pembelajaran khusus dokter mata,seperti miksorkop khusus,lcd,serta alat
kesehatan mata lainnya.

49 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

2.3.2 Poliklinik Mata RSU Sanglah di Denpasar


a. Gambaran umum
Poliklinik Mata RSU Sanglah merupakan salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan mata yang terlengkap yang terdapat di Kota Denpasar. Poliklinik ini
masih berada di bawah naungan dari RSU Sanglah. Denah dari poli mata rumah
sakit Sanglah ini adalah :

Gbr.2.13 Denah poli mata RS.


Sanglah

Sumber : studi banding 2011

Adapun alur berobat pasien di poliklinik mata rumah sakit mata diawali dari
ruang pendaftaran pasien yang menyimpan medical record atau penyimpanan data
pasien. Pasien kemudian masuk ke poli mata dan menunggu giliran di ruang
tunggu. Dari ruang tunggu pasien kemudian melakukan pemeriksaan ke dalam
ruang – ruang pemeriksaan. Adapun alur kegiatan pasien di poli mata rumah sakit
Sanglah dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

50 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

Masing-masing ruangan di poliklinik mata rumah sakit Sanglah adalah :

Gbr.2.14 R. resepsionis

Sumber : studi banding 2011

Gbr.2.15 R. tunggu pasien

Sumber : studi banding 2011

Gbr.2.16 R.laboratorium

Sumber : studi banding 2011

Adapun fungsi dari poli mata di rumah sakit sanglah ini adalah sebagai
layanan medis, perawatan, fasilitas kesehatan rujukan, sarana pendidikan dan
penelitian mengenai penyakit mata. Pelayanan yang diberikan pada poliklinik
mata rumah sakit sanglah ini adalah berupa pelayanan medik,dengan perawatan
rawat jalan.

Seiring bertambahnya pasien di poliklinik ini,maka jumlah dokter yang


bertugas di poliklinik ini mulai bertambah,dari yang hanya berjumlah 9 orang
pada tahun 2006,menjadi 11 di tahun 2011.

51 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

Struktur organisasi dari poliklinik ini adalah sebagai berikut :

Ka. UPP Instalasi Rawat Jalan

Ka. UPP Rawat Jalan

Ka. Pol Mata

Administrasi Inventaris

Perawatan Perawatan

Rumah Tangga

Diagram 2. 2.

Manajemen Pol Mata RSU Sanglah

Poliklinik mata ini masihSumber


berada: observasi
di dalamlapangan
lingkungan RSU Sanglah, berada
di bagian utara site RSU Sanglah yaitu pada bangunan poliklinik. Pol mata ini
terletak di lantai 2 dan bangunan yang digunakan merupakan bangunan milik
pribadi (RSU Sanglah) dan bersifat menetap. Poliklinik mata ini melakukan
pelayanan selama 5 jam tiap harinya mulai pukul 08.00-13.00 WITA selama 6
hari kerja dalam seminggu. Dari segi perawatan penyakit.penyakit yang ditangani
di poliklinik rumah sakit Sanglah diantaranya ada 39 gangguan kesehatan mata
yang ditangani . Gangguan kesehatan tersebut antara lain : Hordiolum, Kalazion,
Bleparitis, Conjunctivitas Akut Katalaris, Conjunctivitas Vernalaris, Pingicula
Enteropion, Pterygium, Keratitis, Keratitis PS, Keratitis Nurmalis, Ukus Cornea,
Sikratik Cornea, GL Simplex Kronis, GL Congesif sudut tetap, Gl Absolut, Kat.
Sinilis M, Kat Conginetal, Kat Yuventil, Hypermetropia, Myopia,Myopia
Astigmatisma, Presyopia, Emetropia, Strabismus, Trauma Tumpul, Trauma
Tajam, Corpus Alienum, Kekeruhan BK, Kelainan Retina, Kelainan Syaraf Atropi,
Ablasio Retina, Niacula, Tumor Mata Jinak dan ganas, DNL, Ptosis, Uveitis.
Dengan jumlah penderita terbanyak pada penyakit Kat. Sinilis M.

52 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

2.3.3 Jakarta Eye Center (JEC)

Jakarta Eye Centre merupakan fasilitas kesehatan mata terbesar


yang terdapat di Indonesia. JEC sendiri memberikan pelayanan
terbaik dengan menggunakan teknologi modern, tim yang
profesional, mengutamakan keselamatan, ketepatan dan
kenyamanan.

Para pendiri Jakarta Eye Center semula adalah para dokter


spesialis mata yang bekerja di Unit Mata Metropolitan Medical
Gambar 2. 18
Center (MMC) yang didirikan pada tahun 1976. Dalam
Gedung Jakarta Eye Centre
perkembangannya, dirasakan bahwa ruangan Unit Mata di MMC
Sumber : www.jakarta-eye-
sudah kurang memadai sehingga mereka mendirikan sebuah fasilitas Praktek
center.com
Bersama Dokter Spesialis Mata dengan nama “Klinik Mata Jakarta” (KMJ)
tanggal 1 Pebruari 1984, dengan mengontrak sebuah bangunan di daerah
Menteng dengan fasilitas 3 ruang periksa dan 1 kamar bedah untuk pelayanan
bedah tanpa rawat inap. Dalam perkembangannya, ini pun dirasakan kurang
memadai sehingga tahun 1987 KMJ pindah ke gedung baru di jalan Garut no.4
Menteng, dengan 2 kamar bedah. Ternyata, meningkatnya tuntutan masyarakat
akan pelayanan pengobatan mata membuat gedung ini pun akhirnya kurang
memadai lagi. Sehingga, dengan perencanaan yang dilakukan secara cermat dan
hati-hati, akhirnya diputuskan untuk pindah ke gedung yang lebih besar di jalan
Cik Ditiro 46, Menteng dan sekaligus mengubah namanya menjadi “Jakarta Eye
Center” dengan fasilitas rumah sakit khusus mata.

Pada tahun 2010 yang lalu,Jakarta Eye Center (JEC) ditetapkan sebagai
anggota resmi World Association of Eye Hospitals (WAEH). Pengakuan ini
menempatkan JEC sebagai rumah sakit mata pertama yang mewakili Indonesia
dalam asosiasi beranggotakan 11 rumah sakit mata dari berbagai penjuru dunia.
Pangakuan ini didapatkan karena JEC mengadakan suatu inovasi dalam
melayani konsumen. Inovasi tersebut adalah ruang edukasi pasien atau yang
biasa disebut Patient Education Center, dimana tersedia fasilitas audio maupun

53 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

video bagi pasien yang ingin mendapat informasi lebih jauh mengenai penyakit
maupun tindakan yang akan dijalaninya. Ide Patient Education Center ini pun
dikembangkan menjadi konsep ICD atau Internal Customer Discussion, dimana
waktu tunggu pasien di ruang tunggu diisi dengan penerangan secara interaktif
oleh staff yang berpengalaman.21

a. Fungsi
Fungsi dari JEC ini selain sebagai fasilitas pelayanan medis untuk mata,
juga memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan untuk peningkatan kualitas
SDM serta sebagai tempat melakukan penelitian.

b. Pelayanan
Pelayanan medis yang diberikan meliputi pelayanan dengan rawat inap
ataupun rawat jalan dengan jumlah pasien ± 80.000 pasien per tahun. Selain itu
JEC juga memberikan layanan medis berupa Refractive surgery center, The JEC
retina center, The JEC gloukoma center, Oculoplasty, Stabismus, The contact
lens center.Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada JEC. Diantaranya Anestesi,
Penyakit Dalam, Radiologi , Patologi Klinik, Manajemen Rumah Sakit, Klinik
Lensa Kontak, Apotik, Optik, Audiovisual: InfoJEC

c. Manajemen
JEC ini ditangani oleh 23 dokter spesialis mata dengan dipimpin oleh
seorang direktur dengan dibantu 4 wakilnya. Status kepemilikannya adalah
bersifat swasta dengan struktur organisasi sebagai berikut :

Direktur

Wakil Wakil
Wakil Direktur Wakil Direktur
Direktur Direktur
Riset & Pendidikan Pengembangan
Medik Umum

Diagram 2. 4

Manajemen Jakarta Eye Centre

Sumber : www.jakarta-eye-center.com
21
Kompas,30 Maret 2010,diakses melalui www.kompas.com pada tanggal 4 Oktober 2011

54 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

d. Tempat Praktek
Saat ini JEC telah memiliki tempat praktek sendiri yang menetap di Jalan
Cik Diktiro 46, Menteng.

e. Jam Operasi
Jam operasinya mulai sejak pagi sampai sore dengan membuat perjanjian
terlebih dahulu.

f. Penyakit yang ditangani


Gangguan kesehatan mata yang ditangani di JEC adalah katarak, gangguan
refraksi (rabun), masalah retina, glaukoma, eye plastic, strabismus (mata
merah).

2.4 Spesifikasi Umum Proyek


Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan dari beberapa rumah sakit dan poliklinik
mata,maka spesifikasi proyek dari Rumah Sakit Mata adalah :
2.4.1 Pengertian Rumah sakit mata
Rumah sakit mata berarti Rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan medis
spesialistik mata , pelayanan penunjang medis , pelayanan instalasi dan pelayanan
perawatan secara rawat jalan dan rawat inap dan dirawat oleh dokter spesialis mata .
2.4.2 Fungsi Rumah Sakit Mata
Fungsi rumah sakit mata yaitu :
1) Pelayanan medis.
Pelayanan medis yang dimaksud adalah segala bentuk pelayanan dalam rumah
sakit mata yang berhubungan langsung dengan proses perawatan dan
pengobatan pasien penyakit mata. Pelayanan medis didalam rumah sakit mata
ini diantaranya pemeriksaan refraksi , infeksi dan imunologi mata, glaucoma,
bedah katarak, medical retina ,Oftalmologi dan lain sebagainya.
2) Pelayanan penunjang medis.
Pelayanan penunjang medis yang dimaksud adalah segala bentuk pelayanan
dalam rumah sakit yang bertujuan untuk menunjang kegiatan pengobatan
mata.Pelayanan penunjang medis di rumah sakit mata diantaranya penyediaan
bank mata ataupun pelayanan optic.

55 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

3) Pelayanan perawatan
Perawatan di rumah sakit mata dibagi menjadi tiga yaitu perawatan rawat jalan ,
perawatan rawat inap,dan perawatan gawat darurat mata.
4) Pencegahan dan peningkatan kesehatan mata
5) Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medis dan paramedis.
6) Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang
kesehatan.

2.4.3 Lingkup Pelayanan Rumah Sakit Mata


Lingkup pelayanan Rumah Sakit Mata menargetkan kepada semua golongan.
Lingkup pelayanan rumah sakit mata ini meliputi memberikan pelayanan kesehatan
mata dengan melakukan pelayanan medis dan penunjang medis,serta pelayanan
administrasi.
a. Jenis pelayanan pada rumah sakit mata antara lain :
1. Pelayanan medis.
Pelayanan medis pada rumah sakit mata meliputi pelayanan pemeriksaan
awal,pelayanan spesialistik mata,pelayanan subspesialistik mata,pelayanan
rawat inap,rawat jalan,pelayanan gawat darurat mata,dan pelayanan bedah
atau operasi mata.
2. Pelayanan penunjang medis.
Pelayanan penunjang pada rumah sakit mata meliputi pelayanan
farmasi,pelayanan laboratorium sederhana,pelayanan optik,pelayanan
sterilisasi,bank mata,dan rekam medic.
3. Pelayanan Penunjang Non medis
Pelayanan penunjang non medis dibagi menjadi dua yaitu pelayanan
pengelolaan dan pelayanan servis.
4. Pelayanan umum
Pelayanan umum di rumah sakit mata adalah berupa penyediaan
pelayanan – pelayanan yang bersifat umum yang bisa dinikmati oleh
pasien,pengelola maupun pohak medis sacara umum.

56 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

2.4.4 Manajemen Rumah Sakit Mata


Status kepemilikan dari Rumah sakit mata adalah swasta yang didukung oleh
Dokter Umum dan Dokter Spesialis Mata.
2.4.5 Fasilitas pelayanan rumah sakit mata
Fasilitas yang terdapat pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan mata adalah:
1. Fasilitas tindakan medis terdiri dari:
a. R. Refraksi
b. R.Tonometri
c. R. Biometri
d. R.Konsultasi
e. R.UGD
f. R.Scrub
g. R.Praoperasi
h. R.Operasi
i. R.Pasca Operasi
j. R.Sterilisasi
2. Fasilitas perawatan medis
a. R. Rawat inap
b. R. dokter
c. R. perawat
d. R. gizi
e. R. linen
3. Fasilitas penunjang medis terdiri dari:
a. Laboratorium mini
b. R. Optik
c. R. Apotik
d. R.Pembuatan kacamata
4. Fasilitas pengelola dibagi menjadi dua yaitu :
a. Fasilitas Pengelolaan
- R. Direktur utama
- R. Wakil direktur

57 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA


Rumah sakit mata di negara 2011

- R. Sekretaris
- R. Bag. pemeliharaan
- R. Bag. Keuangan
- R. Bag. Pemeliharaan
- R. Bag. Pemasaran
- R. Bag. Pelayanan dan penunjang
- R. Pertemuan
b. Fasilitas Servis
- R. Generator
- Tempat Pembuangan sampah sementara
- R. Soundsystem
- R. Penyimpanan linen
- R. Persiapan makan
- R. M.E
5. Fasilitas Pelayanan Umum meliputi perpustakaan umum , lobby, cafeteria,
dan toilet umum.

58 | PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH SAKIT MATA DI NEGARA

Anda mungkin juga menyukai