Pada proses pembibitan tanaman membutuhkan kondisi lingkungan
yang sesuai dengan keinginannya. Kondisi lingkungan yang terlalu
ekstrim akan tidak baik bagi tanaman bibit karena sistem metabolismenya belum sebaik tanaman yang sudah berumur lama. Dengan demikian, kita harus dapat mengendalikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman bibit dan ini akan sulit jika dilakukan di lahan yang terlalu luas. Kita membutuhkan sistem lahan yang lebih sempit, agar memudahkan pengontrolan. Oleh karena itu, polybag hadir sebagai solusi untuk wadah media tanam selama pembibitan agar memudahkan kita mengendalikan kondisi lingkungan bagi tanaman.
Polybag merupakan plastik berbentuk segi empat yang digunakan
untuk menyemai tanaman dalam berbagai ukuran. Polybag biasanya digunakan untuk pengganti pot karena tidak memakan tempat dan biayanya yang murah. Namun, seperti yang kita ketahui bahan baku plastik tidak ramah lingkungan. Produksi plastik sendiri membutuhkan 12 juta tangki minyak dan 14 juta pohon ditebang. Plastik sendiri sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu 100-500 tahun dan memiliki banyak dampak negatif lainnya. Dari pernyataan diatas, terbukti bahwa penggunaan polybag plastik tidak ramah terhadap lingkungan dan menguras sumber energi.
Namun, untuk mengurangi dampak seperti diatas,
penggunaan polybag organik dapat menjadi alternatif sebagai tempat penanaman dalam bidang pertanian. Polybagorganik merupakan solusi lain dari penggunaan polybag plastik yang dapat dimanfaatkan dari limbah organik seperti ranting dan daun kering. Selain itu, penggunaan polybag organik lebih ramah lingkungan dan dapat menghemat lebih banyak energi, karena polybag organik dapat mengurangi pencemaran lingkungan dibanding penggunaan plastik. Polybag organik memberi pengaruh dalam pertumbuhan tanaman, karena polybag organik memiliki kandungan unsur hara yang dapat meningkatkan pertumbuan tanaman.
Pihak-pihak yang dapat membantu dalam menjalankan hal
tersebut yaitu masyarakat setempat dan petani yang turut menggunakan dan membuat polybag organik tersebut sehingga dapat menjaga lingkungan agar tidak menumpuknya sampah-sampah plastik. Pemerintah juga berperan dalam mendukung hal tersebut, karena dengan didukungnya oleh pemerintah ide tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik. solusi yang pernah ditawarkan
Proses pembibitan dilakukan dengan cara menumbuhkan benih
(bakal calon tanaman) hingga mencapai umur, jumlah daun, jumlah akar, diameter batang dan ketinggian tanaman tertentu yang mana hal tersebut bergantung pada jenis tanaman yang akan ditanam. Pada proses ini, tanaman membutuhkan kondisi lingkungan yang sesuai dengan keinginannya. Kondisi lingkungan yang terlalu ekstrim akan tidak baik bagi tanaman bibit karena sistem metabolismenya belum sebaik tanaman yang sudah berumur lama. Dengan demikian, kita harus dapat mengendalikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman bibit dan ini akan sulit jika dilakukan di lahan yang sebenarnya secara langsung karena terlalu luas. Kita membutuhkan sistem lahan yang lebih sempit, agar memudahkan pengontrolan. Oleh karena itu, polybaghadir sebagai solusi untuk wadah media tanam selama pembibitan agar memudahkan kita mengendalikan kondisi lingkungan bagi tanaman. Polybag adalah plastik segi empat dengan dominan berwarna hitam yang digunakan untuk menyemai tanaman dengan ukuran tertentu yang disesuaikan dengan jenis tanaman dan tujuan dari persemaian.
solusi yang diharapkan
Dengan memanfaatkan salah satu jenis sampah alam/organik
yaitu daun yang sudah tua atau kering dan ranting pohon. Daun-daun serta ranting yang sudah tua dan berguguran sebaiknya tidak dibuang begitu saja di tempat pembuangan akhir. Harus ada pemanfaatan lebih lanjut untuk mengurangi masalah tumpukkan sampah, salah satunya dengan cara menyulapnya kembali menjadi sesuatu yang berguna yaitu polybag. Daun yang bersifat alamiah pada akhirnya juga akan dikembalikan lagi ke dalam habitat aslinya. Tanah akan lebih menerima sesuatu yang bersifat alami dibandingkan dengan sesuatu yang non-alami, untuk itu dengan menggunakan daun kering sebagai bahan utama polybag organik dapat membuat pertumbuhan tanaman lebih alami. Serta ranting pohon yang termasuk molekul keras dapat membantu dalam pembuatan polybag organik ini. Disini kita juga menggunakan tepung aci sebagai penyatu bahan utamanya yaitu daun kering dan ranting pohon dalam pembuatan pola polybag organik. Dengan memanfaatkan bahan-bahan organik ini kita dapat menghemat biaya yang diperlukan dan dapat membuat tanaman akan tumbuh dengan alami. Manfaat Penulisan 1. Dapat mengurangi penumpukkan sampah 2. Memberikan ilmu pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah organik
cara pembuatan
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
pembuatan polybag organik ini yaitu dengan cara pertama kumpulkan ranting dan daun kering lalu jemur sampai kering agar mudah dibakar, selanjutnya bakar ranting dan daun kering menggunakan korek api hingga menjadi arang. Tunggu beberapa saat hingga arang tidak panas lagi, lalu angkat dan kumpulkan arang menjadi satu. Kemudian, siapkan kompor untuk merebus air bersama tepung aci sehingga membentuk adonan kental dan tunggu hingga adonan dingin lalu campurkan adonan aci dengan serpihan arang. Bentuk campuran adonan tadi menjadi seperti bentuk polybag dengan menggunakan kaleng susu sebagai alat