Anda di halaman 1dari 4

KONSEP STRATEGI PERUSAHAAN

Strategi perusahaan menaruh perhatian yang lebih banyak kepada pertanyaan “Dimana
Bersaing” daripada “Bagaimana Bersaing” Pada strategi tingkat perusahaan, perusahaan dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kategori:

1. Industri tunggal : perusahaan beroperasi pada satu jalur bisnis.


2. Diversifikasi yang berhubungan : perusahaan yang beroperasi dalam beberapa industri dan unit
bisnis dan memperoleh manfaat dari seperangkat kompetensi inti yang umum.
3. Diversifikasi yang tidak berhubungan : perusahaan beroperasi dalam bisnis yang beragam dan
antar produk yang dihasilkan tidak saling terkait atau berhubungan.

Unit usaha dapat memilih untuk bersaing dan mengembangkan keunggulan bersaing apakah
sebagai pemain biaya rendah atau sebagai pemain terdiferensiasi.

 Biaya Rendah, yaitu kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui pendekatan-pendekatan


tertentu seperti skala ekonomi dalam produksi, pengendalian biaya yang ketat dan
minimasi biaya (pada bidang-bidang tertentu seperti riset dan pengembangan, pelayanan,
kekuatan penjual, dan periklanan).
 Diferensiasi, yaitu mendiferensiasi produk yang ditawarkan dari unit usaha, yang
menciptakan sesuatu yang dipersepsikan oleh pelanggan sebagai unik dan kreatif.

Adapun alasan memilih pendekatan diferensiasi daripada pendekatan biaya:

 Pertama, inovasi produk adalah lebih penting bagi unit bisnis diferensiasi.
 Kedua, unit bisnis biaya rendah biasanya cenderung untuk mempunyai lini produk.
 Ketiga, unit bisnis biaya rendah biasanya menghasilkan produk sederhana yang bersifat
komoditas

Implikasi Terhadap Pengendalian Manajemen

 Implikasi Struktur Organisasi

Strategi perusahaan merupakan rangkaian kesatuan yang bergerak antara strategi “industri
tunggal” pada ujung yang satu ke strategi “diversifikasi yang tak terhubung” pada ujung yang lain.
Lokasi perusahaan pada rangkaian kesatuan tergantung pada luas dan jenis diversifikasinya.
Strategi perusahaan yang berbeda menyatakan secara tidak langsung pada perbedaan struktur
organisasi dan perbedaan pada pengendaliannya.

 Implikasi dari Pengendalian Manajemen

Setiap organisasi yang meluruskan strukturnya dengan strategi pilihannya tidak dapat
secara efektif melaksanakan strateginya tanpa konsistensi sistem pengendalian manajemen.
Sedangkan strktur organisasi menentukan hubungan pelapor, tanggung jawab dan wewenang dari
manajer-manajer yang berbeda, hal itu memerlukan desain sistem pengendalian yan tepat untuk
berfungsi secara efektif.

I. STRATEGI PERUSAHAAN
 MISI

Secara tipikal unit usaha memilih empat misi :

1. Membangun
2. Mempertahankan
3. Memanen
4. Melepas Misi dan Ketidakpastian

Strategi membangun biasanya dilaksanakan pada tahap pertumbuhan dari siklus hidup
produk, sementara strategi memanen biasanya dilaksanakan pada tahap dewasa/menurun dari
siklus hidup produk. Tujuan dari unit bisnis yang membangun adalah untuk meningkatkan pangsa
pasar dan menempatkan unit bisnis dalam konflik yang lebih besar dengan para pesaingnya
dibandingkan dengan strategi memanen.
Baik pada sisi input maupun output, para manajer dari unit bisnis yang membangun
cenderung mengalami ketergantungan yang lebih besar pada individu dan organisasi eksternal
dibandingkan dengan para manjer dari unit bisnis yang memanen. Karena unit bisnis yang
membangun sering kali berada dalam industri-industri baru dan sedang berjalan, manajer dari unit
bisnis yang membangun kemungkinan besar memiliki pengalaman yang lebih sedikit dalam
industri mereka.
II. STRATEGI UNIT USAHA
 Perencanaan Stratejik
• Ketika keadaan lingkungan tidak pasti, proses perencanan stratejik sangat penting.
• Manajemen perlu memikirkan bagaimana mengatasi ketidakpastian dan memerlukan
pandangan yang lebih jauh dari perencanaan daripada yang dimungkinkan dalam anggaran
tahunan.
• Dalam menyaring investor dan mengalokasikan sumber daya sistemnya mmungkin lebih
bersifat kuantitatif dan finansial bagi unit-unit memanen, karena unit bisnis memanen
beroperasi di dalam industri yang matang dan tidak menawarkan kemungkinan-
kemungkinan investasi baru yang luar biasa.
• Unit-unit bisnis yang memanen cenderung mengalami lingkungan yang stabil (dengan
produk-produk yang dapat diramalkan, teknologi, pesaing, dan pelanggan).

 Penganggaran
Masalah terkait adalah seberapa pentingnya pencapaian anggaran ketika
mengevaluasi kinerja manajer unit usaha. Semakin besar ketidakpastian, semakin sulit bagi
atasan untuk menganggap target anggaran para bawahan sebagai komitmen pasti dan untuk
mempertimbangkan varians anggaran yang tidak menguntungkan sebagai indikator yang
jelas dari kinerja yang buruk.
Karena alasan ini anggaran kurang diandalkan di unit bisnis yang membangun
dibandingkan dengan di unit bisnis yang memanen. Konsep Strategi Unit Usaha
MISI (apa tujuan keseluruhannya?) Keunggulan Kompetitif (bagaimana sebaiknya unit
bisnis tersebut bersaing dalam industrinya guna mencapai misinya?)

III. GAYA MANAJEMEN PUNCAK


Gaya manajemen memengaruhi proses pengendalian manajemen – bagaimana
CEO memilih untuk menggunakan informasi, mengadakan pertemuan-pertemuan
peninjauan kinerja, dan seterusnya yang pada gilirannya memengaruhi bagaimana sistem
pengendalian sebenarnya beroperasi, bahkan jika struktur formal tidak berubah di bawah
CEO yang baru. Faktanya, ketika CEO berubah, bawahan biasanya menduga apa yang
benar-benar diinginkan oleh CEO baru berdasarkan bagaimana ia berinteraksi selama
proses pengendalian manajemen. Pengendalian Personal versus Pengendalian Impersonal
Manajer berbeda dalam hal seberapa pentingnya anggaran dan laporan-laporan formal serta
percakapan informal dan kontak personal lainnya. Pengendalian Ketat versus Pengendalian
Longgar Manajer dari pusat tanggung jawab produksi rutin dapat dikendalikan dengan
relatif ketat atau longgar yang dibuat dari bentuk atau aspek dari dokumen pengendalian
formal, peraturan-peraturan, atau prosedur. Strategi Manajemen Puncak sangat
mempengaruhi pada proses Unit Usaha untuk membangun misi yang dapat membangun,
mempertahankan/memanen dan para manajer dapat juga memutuskan untuk membangun
keunggulan bersaing pada biaya rendah atau diferensiasi.
Para pendesain sistem pengendalian manajemen harus mengambil pemberitahuan eksplisit
dari konteks stratejik dimana pengendalian diterapkan. Strategi yang dipilih perusahaan
dapat disusun bersama dengan rangkaian kesatuan dengan perusahaan industri tunggal
pada satu ekstrim dan perusahaan diverifikasi tak terhubung (konglomerat) pada ekstrim
yang lain proses pengendalian manajemen berbeda menurut strategi perusahaan dalam
dimensinya.
Unit usaha mempunyai misi yang dapat diklasifikasikan (membangun, mempertahankan,
atau memetik hasil) dan para manajer mereka dapat juga memutuskan membangun
keuanggulan bersaing pada biaya rendah atau diferensiasi. Proses pengendalian
manajemen yang tepat dipengaruhi oleh strategi ini yang dipilih untuk unit usaha tertentu.

Pembahasan dalam masalah ini mengenai menghubungkan pengendalian ke strategi


sebaiknya tidak digunakan dengan sikap yang mekanistik; usulan yang dibuat disini adalah
tendensi, bukan kebenaran yang universal. Faktanya, sistem pengendalian harus didesain
dalam konteks lingkungan eksternal, teknologi, strategi, struktur organisasi, budaya, dan
gaya manajemen puncak yang unik dari organisasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai