BAB I
PENDAHULUAN
sectionatau beku). Pada laparatomi juga tidak boleh dilupakan pembilasan kavum
peritonei untuk diperiksakan tentang ada/tidak adanya sel ganas (sitologi eksfoliatif
cairan ascites atau cairan bilasan kavum peritoneum).1,2
3
BAB II
LAPORAN KASUS
2.2 Anamnesis
Keluhan Utama : Perut membesar sejak 3 bulan SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada awalnya ± 1 tahun yang lalu pasien mengeluh perut terasa
kembung, sehingga pasien melakukan pemijatan pada perutnya dan perut
kembung yang dirasakan pasien berkurang. ± 6 bulan kemudian pasien
4
Riwayat Obstetri
- Menarche : Umur 14 tahun
- Siklus haid : teratur 28 hari
- Lama haid : 4-7 hari.
- Riwayat Persalinan :
P1 : Perempuan, 1998, 2800 gr , aterm, bidan
P2 : Laki-laki, 2000. 3000 gr, aterm, bidan
- Riwayat Perkawinan : Pasien menikah satu kali, lama 21 tahun
- Riwayat Kontrasepsi : Os pernah menggunakan alat kontrasepsi setelah
melahirkan anak kedua suntik selama 9 bulan, kemudian pil selama 3
bulan dan 1 bulan ini pasien tidak memakai lagi
Suhu : 36,60C
Status Generalisata
Kepala : normocephale, rambut hitam tidak mudah dicabut.
Mata : conj. anemis -/-, sklera ikhterik -/-, reflek cahaya +/+
THT : dalam batas normal
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorak : pergerakan dada simetris statis dan dinamis
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor : bj I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : membesar, massa teraba keras, padat, imobile dan nyeri tekan(-)
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, sianosis -/-
USG abdomen
2.5 Diagnosis
Ca Ovarium
2.6 Penatalaksanaan
- Observasi KU, TTV.
- IVFD RL+drip Neurobion 1 amp 20 gtt/i
- O2 kanul 4-5 L/i
- Kateter
- Antasid Syr, 3x1
Lapor DPJP,
Lanjutkan observasi KU dan TTV
7
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Anatomi
Ovarium pada seorang wanita dewasa sebesar ibu jari tangan dan terletak di
kiri dan kanan dekat pada dinding pelvis di fossa ovarika.Ovarium berhubungan
dengan uterus dengan ligamentum ovarii proprium.Pembuluh darah kedua ovarium
melalui ligamentum suspensorium ovarii.11
3.2 Definisi
Tumor ganas ovarium merupakan kumpulan tumor dengan histogenesis yang
beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, endodermal, dan
mesodermal) dengan sifat-sifat histologis maupun biologis yang beraneka ragam.2-5
Ovarium terdiri dari 3 jenis utama dari sel. Setiap jenis sel dapat berkembang
menjadi berbagai jenis tumor:6,10,14
8
• tumor epitel mulai dari sel-sel yang menutupi permukaan luar ovarium.
Tumor ovarium paling sering adalah tumor sel epitel.
• tumor sel germinal mulai dari sel-sel yang menghasilkan telur (ovum).
• Tumor stroma mulai dari sel-sel jaringan struktural yang memegang
ovarium bersama-sama dan menghasilkan hormon estrogen wanita dan
progesteron.
Sebagian besar tumor ini adalah jinak dan tidak pernah menyebar ke luar
ovarium.Tumor jinak dapat diobati dengan mangangkat baik ovarium atau bagian dari
ovarium yang berisi tumor.Tumor ovarium ganas atau berpotensirendah ganas dapat
menyebar (bermetastasis) ke bagian lain dari tubuh dan bisa berakibat fatal.
Ini adalah kanker langka lain yang mirip dengan kanker epitel
ovarium. Ini dimulai dalam tabung yang membawa telur dari ovarium ke
rahim (tuba falopi). Seperti PPC, kanker tuba fallopi dan kanker ovarium
memiliki gejala yang sama. Pengobatan untuk kanker tuba falopii jauh seperti
itu untuk kanker ovarium, tapi prognosis sedikit lebih baik.6,7
a. Teratoma
Teratoma adalah tumor sel germinal dengan daerah itu, jika dilihat
di bawah mikroskop, terlihat seperti setiap 3 lapisan embrio berkembang:
endoderm (lapisan terdalam), mesoderm (lapisan tengah), dan ektoderm
(lapisan luar). Tumor sel benih ini memiliki jinak bentuk yang disebut
teratoma matang dan bentuk kanker yang disebut teratoma
imatur.Teratoma dewasa adalah jauh yang paling umum tumor sel
germinal ovarium. Ini adalah tumor jinak yang biasanya mempengaruhi
wanita usia reproduksi .Hal ini sering disebut kista dermoid karena sebuah
12
lapisan yang terdiri dari jaringan yang sama dengan kulit (dermis). Tumor
ini atau kista dapat berisi berbagai jenis jaringan jinak termasuk, tulang,
rambut, dan gigi. Pasien disembuhkan dengan operasi pengangkatan kista,
tapi kadang-kadang kista baru berkembang kemudian di ovarium
lainnya.6,7,9
b. Disgerminoma
Kanker jenis ini jarang terjadi, tetapi itu adalah kanker sel
germinal ovarium yang paling umum. Biasanya mempengaruhi
perempuan di usia remaja dan dua puluhan. Disgerminoma dianggap
ganas (kanker), tetapi kebanyakan tidak tumbuh atau menyebar dengan
sangat cepat.Ketika mereka terbatas pada ovarium, lebih dari 75% dari
pasien yang disembuhkan dengan pengangkatan ovarium, tanpa
perawatan lebih lanjut. Bahkan ketika tumor telah menyebar lebih lanjut
(atau jika ia datang kembali nanti), operasi, terapi radiasi, dan / atau
kemoterapi yang efektif dalam mengendalikan atau menyembuhkan
penyakit pada sekitar 90% pasien.6,8,9
13
yang stroma tumor jinak. Tumor stroma kanker sering ditemukan pada
tahap awal dan memiliki prognosis baik, dengan lebih dari 75% dari
pasien yang masih hidup jangka panjang.6,14
3.3 Epidemiologi
Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker
ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini awalnya
bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi
metastasis, sehingga 60-70% pasien datang pada stadium lanjut.3,14
15
Umumnya secara histologis hampir seluruh kanker ovarium berasal dari epitel,
yaitu menempati sekitar 85–90% dari seluruh kanker ovarium.
lebih sering di atas usia 50 tahun dan biasanya terjadi setelah mengalami
menopouse.6,7
d. Riwayat kehamilan
Wanita yang hamil di bawah usia 26 tahun memiliki resiko rendah kejadian
kanker ovarium. wanita yang tidak punya anak, tidak pernah memakai
kontrasepsi pil atau hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko terjadinya
kanker ovarium.7
e. Masalah ginekologi sebelumnya
Wanita yang sebelumnya mempunyai riwayat kista ovarium atau
endometriosis, mempunyai faktor risiko terjadinya kanker ovarium.6
f. Terapi hormon
Dalam beberapa studi menyebutkan bahwa perempuan dengan
menggunakan terapi esterogen setelah menopause meningkatkan resiko
terjadinya kanker ovarium. Terapi esterogen yang digunakan dalam waktu
yang lama (setidaknya 5-10 tahun). Faktor resiko tersebut dapat meningkat
pada wanita yang menggunakan terapi esterogen dan progesteron.7
g. Faktor reproduksi
Makin meningkat siklus haid berovulasi ada hubungannya dengan
meningkatnya resiko timbulnya kanker ovarium. Hal ini dikaitkan dengan
pertumbuhan aktif permukaan ovarium setelah ovulasi. Induksi siklus
ovulasi mempergunakan klomifen sitrat meningkatkan resiko 2 sampai 3
kali. Kondisi yang menyebabkan turunnya siklus ovulasi menurunkan
risiko sampai 50%, bila pil dipergunakan 5 tahun atau lebih, multiparitas
dan riwayat pemberian air susu ibu termasuk menurunkan risiko kanker
ovarium.6
h. Faktor genetik14
5% - 10% penyakit ini karena faktor herediter. Ada 3 jenis kanker ovarium
yang diturunkan, yaitu:
17
3.5 Patofisiologi
Meskipun kanker ovarium menyebabkan 15-20% kanker saluran reproduksi
wanita, kanker ini menyebabkan lebih banyak kematian dibanding gabungan tumor
lainnya.Kanker ovarium biasanya tidak bergejala sampai dapat teraba atau menyebar
luas.4,5,10,13
Kanker ovarium lebih sering terjadi pada wanita infertil atau yang pernah
mengalami abortus spontan berulang, terlambat hamil atau menderita kanker
payudara. Di Amerika Serikat, insidennya sebesar 6-7/100.000 dengan kejadian pada
kulit hitam dan putih hampir sebanding.
Kanker ovarium sering dihubungkan dengan wanita dengan angka melahirkan
yang rendah dan infertile/tidak subur. Hal ini berkaitan dengan proses ovulasi dalam
ovarium. Pada lapisan korteks, gamet mengalami perkembangan untuk menjadi
matang dan siap dilepaskan ke rahim dalam hal ini terjadi setiap bulannya.Teorinya,
perubahan epitel korteks secara terus menerus untuk mematangkan gamet dapat
memicu terjadinya mutasi spontan yang pada akhirnya menimbulkan kanker pada
ovarium. Pada wanita yang hamil proses ini terhenti untuk ± 9 bulan sehingga resiko
kanker semakin turun.
18
Tumor ganas ovarium pada anak-anak paling sering berasal dari sel benih,
sedangkan pada wanita dewasa adalah tumor ganas epitel (> 90%), sebesar 70%
bermetastasis ke luar panggul pada saat diagnosis. Tempat metastasis adalah sebagai
berikut; peritoneum (85%), pelvis dan nodus limfe aorta (80%), omentum (70%),
ovarium kontralateral (70%), nodus limfe mediastinum atau supraklavikula (50%),
hati (35%), pleura (33%), paru (25%), uterus (20%), vagina (15%), tulang (15%),
limpa (5-10%), ginjal (5-10%), adrenal (5-10%), kulit (5-10%), vulva (1%) dan otak
(1%). Ovarium juga dapat menjadi tempat metastasis tumor primer lainnya atau
karena perluasan langsung.
3.6 Stadium1,2,4-7,
Penentuan stadium neoplasma ovarium yang paling luas digunakan adalah
menurut International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO 1988).:
Stadium I
Tumor terbatas pada ovarium atau tuba fallopi, tidak menyebar ke organ atau jaringan
di abdomen atau pelvis, nodus limfe, atau ke bagian yang lebih jauh.
19
IA ( T1a,N0,M0) : tumor terbatas pada satu ovarium, kapsul utuh, tidak ada
tumor pada permukaan luar, tidak terdapat sel kanker pada cairan asites atau pada
bilasan peritonium.
IB (T1b,N0,M0) : tumor terbatas pada keduan ovarium, kapsul utuh, tidak
terdapat tumor pada permukaan luar, tidak terdapat sel kanker pada cairan asites
atau bilasan peritonium.
IC (T1c,N0,M0) : tumor terbatas pada satu atau dua ovarium dengan satu dari
tanda-tanda sebagai berikut: kapsul pecah, tumor pada permukaan luar kapsul,
sel kanker positif pada cairan asites atau bilasan peritonium
Stadium II
Tumor mengenai satu atau dua ovarium dengan perluasan ke organ lain (seperti
uterus, tuba fallopi, vesica urinaria, kolon sigmoid, atau rectum) sampai ke pelvis.
Tidak ada perluasan ke nodus limfe atau ke organ yang lebih jauh.
IIA (T2a,N0,M0) : perluasan dan/implan ke uterus dan/tuba fallopii. Tidak ada
sel kanker di cairan asites atau bilasan peritonium.
IIB ( T2b,N0,M0): perluasan ke organ pelvis lainnya seperti kandung kemih,
kolon sigmoid atau rectum. Tidak ada sel kanker di cairan asites atau bilasan
peritonum.
IIC : tumor pada stadium IIA/IIB dengan sel kanker positif pada cairan
asites atau bilasan peritonium
Stadium III
Tumor mengenai satu atau dua ovarium dengan metastasis ke peritonium yang
dipastikan secara mikroskopik di luar pelvis dan atau metastasis ke kelenjar getah
bening regional.
IIIA (T1,T2,N1,M0) : metastasis peritonium mikroskopik di luar pelvis.
20
3.7 Histopatologi
Jenis epitel (65% dari kanker ovarium) terdiri dari serosum (20% - 50%),
musinosum (15% - 25%) yang dapat tumbuh sangat besar (permagna), endometrioid
(5% dan kira – kira 10% bersamaan dengan endometriosis), sel jernih (5%, prognosis
buruk) dan brener (2% - 3%, sebagian besar jinak). Kira –kira 15% dari kanker jenis
epitel menunjukan potensi keganasan rendah.1,10,14
22
Tumor sel germinal (25% dari semua kanker ovarium) dan yang tersering
disgerminoma, diikuti tumor campuran sek germinal. Tipe lainnya adalah teratoma
imatur, koriokarsinoma, tumor sinus endodermal dan karsinoma embrional. Tumor
stroma sex xord (5% dari semua kanker ovarium). Yang tersering adalah tumor sel
granulosa. Tipe lainnya tumor sel sertoli-leydig. Jenis lainnya sarkoma, tumor
metastasis.14
3.8 Diagnosis
Melihat topografi ovarium hampir tak memungkinkan kita melakukan deteksi
dini tumor ganas ovarium oleh karena letaknya sangat tersembunyi.Tidak ada uji
penapisan rutin yang tersedia untuk kanker ovarium.Gejala berupa nyeri yang terjadi
jika terdapat regangan yang bermakna, peradangan, torsi atau traksi.Penekanan pada
pelvis mungkin terjadi jika tumor besar.Pembesaran lingkar perut, penambahan atau
23
penurunan berat badan dan gejala-gejala saluran cerna berkisar dari gangguan cerna
hingga obstruksi usus, dapat terjadi pada kanker ovarium.1,3,4,5,14
Diagnosis didasarkan atas 3 tanda dan gejala yang biasanya muncul dalam
perjalanan penyakitnya yang sudah agak lanjut.
1. Gejala desakan yang dihubungkan dengan pertumbuhan primer dan
infiltrasi ke jaringan sekitar.
2. Gejala diseminasi/penyebaran yang diakibatkan oleh implantasi
peritoneal dan bermanifestasi adanya ascites.
3. Gejala hormonal yang bermanifestasi sebagai defeminisasi, maskulinisasi
atau hiperesterogenisme; intensitas gejala ini sangat bervariasi dengan
tipe histologik tumor dan usia penderita.
Pemeriksaan ginekologik dan palpasi abdominal akan mendapatkan tumor
atau massa, di dalam panggul dengan bermacam-macam konsistensi mulai dari yang
kistik sampai yang solid (padat). Dengan melakukan pemeriksaan bimanual akan
membantu dalam memperkirakan ukuran, lokasi, konsistensi dan mobilitas dari
massa tumor. Penemuan fisik yang paling sering adalah massa adneksa, massa
abdomen, asites atau nodulasi. Setiap massa yang terfiksir dalam cul-de-sac posterior
harus dipertimbangkan kemungkinan ganas, seperti massa berukuran besar dan
terfiksir.
Kondisi yang sebenarnya dari tumor dapat ditegakkan hanya dengan
pemeriksaan klinik.Pemakaian USG dan CT-scan dapat memberi informasi yang
berharga mengenai ukuran tumor dan perluasannya sebelum pembedahan.Laparatomi
eksploratif disertai biopsi potong beku (frozen section) masih tetap merupakan
prosedur diagnostik paling berguna untuk mendapat gambaran sebenarnya mengenai
tumor dan perluasannya serta menentukan strategi penanganan selanjutnya.Diagnosis
tergantung penilaian klinis, laboratorium dan pembedahan yang tepat.
24
3.10 Tatalaksana
Pada dasarnya setiap tumor ovarium yang diameternya lebih dari 5 sentimeter
merupakan indikasi untuk tindakan laparatomi, karena kecenderungan untuk
mengalami komplikasi.Apabila tumor ovarium tidak memberikan gejala dan
diameternya kurang dari 5 sentimeter, biasanya merupakan kista folikel atau kista
lutein.
Pengobatan baku dari kanker ovarium stadium awal adalah dengan
pembedahan radikal berupa pengangkatan tumor secara utuh, pengangkatan uterus
beserta kedua tuba dan ovarium, pengangkatan omentum, pengangkatan kelenjar
getah bening, pengambilan sampel dari peritoneum dan diafragma, serta melakukan
26
Operasi
Pembedahan biasanya merupakan pengobatan yang penting untuk kanker
ovarium.Dokter onkologi ginekologi adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam
operasi kanker ginekologi, termasuk kanker ovarium dan kemoterapi.Seperti
disebutkan dalam Diagnosis, operasi sering diperlukan untuk mengetahui sejauh
lengkap penyakit. Tujuannya adalah untuk memberikan diagnosis yang akurat, karena
pada 30% wanita dengan penyakit awal setelah tes pencitraan, ada sebenarnya
menyebar ke organ lain.
germinal, operasi sering hanya perlu untuk menghapus hanya ovarium dengan
tumor, yang mempertahankan kemampuan wanita untuk melahirkan anak.
Histerektomi. Operasi ini berfokus pada pengangkatan rahim wanita dan, jika
perlu, jaringan sekitarnya. Jika hanya rahim akan dihapus, itu disebut
histerektomi parsial. Sebanyak histerektomi adalah ketika rahim wanita dan leher
rahim akan dihapus.
Diseksi kelenjar getah bening. Mengangkat kelenjar getah bening di panggul dan
area paraortic.
Omentectomy. Ini adalah pembedahan untuk mengangkat jaringan tipis yang
menutupi perut dan usus besar.
Cytoreductive / operasi debulking. Bagi wanita dengan kanker ovarium stadium
kemudian-, tujuan dari operasi ini adalah untuk menghapus sebanyak tumor
seperti aman mungkin. Ini mungkin termasuk menghapus jaringan dari organ
terdekat, seperti limpa, kandung empedu, lambung, kandung kemih, atau usus
besar. Ini mungkin melibatkan menghapus bagian dari semua organ-organ ini.
Hal ini dirasakan prosedur tersebut dapat mengurangi gejala seseorang dan dapat
membantu meningkatkan efektivitas pengobatan, seperti kemoterapi, diberikan
setelah operasi untuk mengontrol penyakit yang tetap. Jika penyakit ini telah
menyebar di luar ovarium, kadang-kadang kemoterapi dilakukan untuk
mengecilkan tumor sebelum Cytoreductive / operasi debulking. Ini disebut
kemoterapi neoadjuvant.1,3,12,13,16,17
Radiasi.
Terapi radiasi tidak digunakan sebagai pengobatan pertama untuk kanker
ovarium, tetapi kurang umum dapat menjadi pilihan untuk mengobati kanker ovarium
berulang ketika terbatas pada daerah kecil. Terapi radiasi adalah penggunaan energi
tinggi sinar-x atau partikel lain untuk menghancurkan sel-sel kanker. Seorang dokter
yang mengkhususkan diri dalam memberikan terapi radiasi untuk mengobati kanker
disebut onkologi radiasi.
29
Kemoterapi
Sebagian besar pilihan pengobatan yang dijelaskan dalam panduan ini berlaku
untuk kanker ovarium epitel ini. Untuk kanker ovarium, tipe kemoterapi tergantung
pada pengaturan pengobatan:
3.11 Komplikasi
Obstruksi usus merupakan komplikasi yang sering terjadi pada kasus
tingkatan lanjut yang dikelola dengan melakukan reseksi usus sekali atau beberapa
kali untuk membuat by pass bila kondisi penderita mengizinkan.1
3.12 Prognosis
Faktor – faktor yang memperbaiki prognosis termasuk derajat diferensiasi
rendah, stadium awal, tumor ganas potensi rendah, debulking optimal dan usia muda.
Sementara itu faktor yang memperburuk prognosis termasuk karsinoma sel jernih
jenis serosum, stadium lanjut, adanya asites, debulking yang tidak optimal, derajat
diferensiasi tinggi atau buruk dan usia tua.1,7
31
BAB IV
ANALISA KASUS
th
Berdasarkan autoanamnesis yang telah dilakukan pada Ny. H, 46 , yang
datang ke RSUD Raden Mattaher Jambi tanggal 23 Agustus 2018 pukul 10.00 WIB
melalui Poli dan tiba di VK pukul 14.00 WIB, dengan keluhan Pada awalnya ± 1
tahun yang lalu pasien mengeluh perut terasa kembung, sehingga pasien melakukan
pemijatan pada perutnya dan perut kembung yang dirasakan pasien berkurang. ± 6
bulan kemudian pasien datang ke mantri karena pasien merasa terdapat benjolan di
perutnya. Pasien diberikan obat herbal. Pasien juga mengeluhkan mual, muntah,
nafsu makan menurun.
Kemudian pasien memeriksakan di klinik dikatakan infeksi. Selain itu pasien
juga mengeluh BAB nya susah dan pinggangnya terasa sakit. ± 3 bulan kemudian
benjolan di perut pasien makin lama makin membesar dan pasien merasakan sesak
napas. Serta tidur pun pasien mulai berkurang. Badan terasa lemas, pusing dan nafsu
makan berkurang. Menstruasi pasien tidak teratur. Kemudian pasien dibawa ke
RSUD Raden Mattaher Jambi.
Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa Pada stadium awal, karsinoma
ovarium tidak menunjukkan gejala spesifik, biasanya ditemukan secara kebetulan
pada saat pemeriksaan rutin. Umumnya lebih dari 60% penderita didiagnosis setelah
berada pada stadium lanjut. Pada stadium lanjut biasanya dijumpai gejala-gejala
penekanan pada rongga perut berupa rasa mual muntah, hilang nafsu makan, dan
gangguan motilitas usus.
Adanya massa di dalam rongga pelvis merupakan tanda yang penting dari
karsinoma ovarium. Pada wanita yang berusia di atas 40 tahun, adanya massa dengan
diameter > 5 cm diperlukan perhatian khusus, karena 95% dari karsinoma ovarium
mempunyai diameter tumor > 5 cm. Namun jika ditemukan massa kistik soliter yang
33
berukuran antara 5–7 cm pada wanita usia reproduksi, kemungkinan merupakan suatu
kista fungsional yang dapat mengalami regresi spontan dalam 4-6 minggu kemudian.
Pada pemeriksaan fisik yaitu abdomen perutnya membesar, massa teraba
keras, padat, imobile dan nyeri tekan(-). Dan pada pemeriksaan USG TU massa
mesenterium dengan tanda-tanda ganas (Ca. Ovarium). Pemeriksaan ginekologi dan
palpasi abdominal akan mendapatkan tumor atau massa, di dalam panggul dengan
bermacam-macam konsistensi mulai dari yang kistik sampai yang solid. Kondisi yang
sebenarnya dari tumor jarang dapat ditegakkan hanya dengan pemeriksaan klinis.
Pemakaian USG dan CT-Scan dapat memberikan informasi yang berharga mengenai
ukuran tumor dan perluasaaanya sebelum pembedahan. Sedangkan Terapi
(kemoterapi) untuk kanker belum dilakukan tunggu hasil PA nya keluar.
34
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Anwar Mochamad, Baziad Ali, Prabowo R.P . Ilmu Kandungan. Edisi ketiga.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2011. Hal. 307-311.
2. Busmar, B. Kanker Ovarium. Dalam Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi.
Editor: M.F. Azis, Andrijono, dan A.B. Saifuddin.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 2006: hal. 468-257.
3. De Jong, W. Tumor Ovarium dalam Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta:
EGC. 2003:729-730.
4. Kumar V, Cotran RS, and Robbins SL. Robbins Basic Pathology 7 thed. New
York: W.B. Saunders Company. 2003.
5. McPhee, Stephen J, papadakis M, et al. Ovarian Cancer & Ovarian Tumors dalam
Current Medical Diagnose & Treatment 2010. Edisi 49. McGraw-Hill.
USA.2010.
6. American Cancer Society. Diakses 26 Agustus 2018. Diunduh dari URL:
http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003130-pdf.pdf
7. Cancer Research UK. Types of ovarian cancer. Diakses 26 Agustus 2018.
Diunduh dari URL:
http://www.cancerhelp.org.uk/type/ovarian-cancer/about/types-of-ovarian-cancer
8. Gynecologic Cancer Foundation Ovarian Cancer Symptoms Consensus
Statement. Diakses 26 Agustus 2016. Diunduh dari URL:
http://www.wcn.org/articles/types_of_cancer/ovarian/symptoms/index.html
9. Ovarian cancer. A Guide for journalists on ovarian cancer and its treatment.
Diakses 26 Agustus 2018. Diunduh dari URL: http://www.roche.com/med-
ovarian-cancer.pdf
10. Wibowo B, Rachimadi T. Ilmu kebidanan Edisi ke- 2. Jakata:.Bina Pustaka
Sarwono Prawirohadjo. 2008
36