Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok

MANAJEMEN MUTU
(AUDIT INTERNAL)

OLEH KELOMPOK VI :
1. Alfiansyah (J1A116323)
2. Mirzafanny Nurul Istiana (J1A116325)
3. Riski Amalia Darlin (J1A116326)
4. Riski Indah Sary (J1A116332)
5. Siti Salma Amalia Karim (J1A116330)
6. Risa Atriyani R (J1A116343)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
A. Pengertian Audit Internal Menurut Para Ahli
1. Mulyadi (2002)
Internal Audit adalah pelaksana audit/auditor yang menjalankan tugas di dalam
perusahaan untuk mengetahui sejauh mana prosedur dan kebijakan yang telah dibentuk
sebelumnya dipatuhi, menetapkan apakah pengelolaan akan aset organisasi/perusahaan
sudah dilaksanakan dengan baik, menetapkan seberapa efektif dan efisien dari prosedur
kegiatan organisasi/perusahaan, serta menilai keefektivitasan informasi yang diproduksi
oleh tiap unit di dalam organisasi/perusahaan.
2. Sukrisno
Arti internal audit adalah pemeriksanaan yang dijalankan oleh unit audit internal
yang dimiliki perusahaan terhadap finansial report dan laporan akuntansi perusahaan serta
meninjau kepatuhan akan kebijakan yang ditentukan pimpinan puncak, peraturan
pemerintan, dan ketentuan dari perserikatan profesi.
3. Lawrence B. Sawyer
Pada buku berjudul “Internal Audit Sawyer” dikemukakan bahwa pengertian
audit internal menjabarkan tentang ruang lingkup audit internal modern yang lebih luas.
Arti internal audit adalah proses penilaian yang dilaksanakan secara berurutan dan
bersifat obyektif yang dilaksanakan oleh auditor internal kepada aktivitas operasional dan
kontrol yang berbeda di dalam organisasi. Audit internal dilaksanakan untuk menetapkan
apakah :
1. Informasi mengenai finansial dan operasional perusahaan sudah tepat dan dapat
dipercaya.
2. Kemungkinan hambatan yang akan dihadapi perusahaan telag diketahui dan
diminimalisasi.
3. Peraturan bagi eksternal perusahaan dan kebijakan di internal dapat diteirma
dan dipatuhi.
4. Aktivitas operasional sudah memuaskan.
5. Penggunaan sumber daya perusahaan dipakai secara efektif dan efisien.
6. Tujuan organisasi/perusahaan diraih secara efektif. Hal ini didiskusikan dengan
pihak manajemen dan memberikan bantuan berupa saran kepada anggota untuk
menjalankan tugas seefektif mungkin.
4. Ikatan Auditor Internal (Insititute of Internal Auditors – IIA) yang dikutip Messier
(2005)
IAA mendefinisikan bahwa internal audit adalah kegiatan yang independen dan
objectif beserta konsultasi yang disusun untk meningkatkan nilai dan operasional
organisais/perusahaan. Internal audit dapat mendukung organisasi/perusahaan dalam
pencapaian tujuannya dengan cara pendekatan yang terstruktur dan disiplin. Pendekatan
internal audit tersebut dilakukan dengan cara evaluasi dan meningkatkan keefektifan
manajemen resiko, controlling dan proses tata kelola.

B. Tujuan Audit Internal


Hery (2010:39) mengemukakan tujuan dari audit internal adalah audit internal
secara umum memiliki tujuan untuk membantu segenap anggota manajemen dalam
menyelesaikan tanggung jawab mereka secara efektif, dengan memberi mereka analisis,
penilaian, saran dan komentar yang objektif mengenai kegiatan atau hal-hal yang diperiksa.
Untuk mencapai keseluruhan tujuan tersebut, maka auditor harus melakukan beberapa
aktivitas sebagai berikut :
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan sistem
pengendalian manajemen, struktur pengendalian intern, dan pengendalian
operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan
biaya yang tidak terlalu mahal.
2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang
telah ditetapkan oleh manajemen.
3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan
dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan
dan penyalahgunaan.
4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat
dipercaya.
5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan
oleh manajemen.
6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan
efisensi dan efektifitas.
Adapun aktivitas dari audit internal yang disebutkan di atas digolongkan kedalam
dua macam, diantaranya :
a. Financial Auditing
Kegiatan ini antara lain mencakup pengecekan atas kecermatan dan kebenaran
segala data keuangan, mencegah terjadinya kesalahan atau fraud dan menjaga kekayaan
perusahaan.
b. Operational Auditing
Kegiatan pemeriksaan ini lebih ditujukan pada operasional untuk dapat
memberikan rekomendasi yang berupa perbaikan dalam cara kerja, sistem pengendalian
dan sebagainya.

C. Peranan Audit Internal


Mengingat pentingnya peran pengawasan terhadap tindak fraud, maka audit internal
menjadi satu-satunya unit kerja yang paling tepat melakoninya. Karena itu, peran Audit
Internal yang selama ini selalu berkaitan dengan urusan physical control harus sudah
bergeser dari sekedar terkesan sebagai provoost perusahaan menjadi unit yang mampu
berperan dalam pencegahan sekaligus pendeteksian fraud. Menurut Pusdiklatwas BPKP
(2008:43) peran yang ideal bagi audit internal yaitu sebagai berikut :
1. Peran audit internal dalam pencegahan fraud
2. Peran audit internal dalam pendeteksian fraud
Audit internal dituntut untuk waspada terhadap setiap hal yang menunjukkan adanya
kemungkinan terjadinya fraud, yang mencakup :
1. Identifikasi titik-titik kritis terhadap kemungkinan terjadinya fraud; dan
2. Penilaian terhadap sistem pengendalian yang ada, dimulai sejak lingkungan
pengendalian hingga pemantauan terhadap penerapan sistem pengendalian.
D. Fungsi Audit Internal
Sawyer (2005) mengemukakan bahwa internal audit memiliki berbagai fungsi
diantaranya :
1. Pengawasan pada seluruh aktivitas yang sulit ditangani oleh pimpinan puncak.
2. Pengidentifikasian dan minimalisasi resiko.
3. Report Validation kepada manajer.
4. Mendukung dan membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
5. Membanti proses decision making.
6. Menganalisis masa mendatang (bukan untuk hal yang telah terjadi).
7. Membantu manajer dalam mengelola perusahaan.

E. Ruang Lingkup Audit Internal


Guy dkk mengemukakan ruang lingkup internal audit yang telah dialih bahasakan
oleh Paul A. Rajoe. Pada penjelasannya ruang lingkup internal audit adalah sebagai berikut
:
1. Menganalisis keefektifan (Reliabilitas & Integrasi) informasi finansial dan
operasional serta alat yang dipakai untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengelompokan, dan melaporkan informasi tersebut.
2. Melakukan pengamatan terhadap sistem yang ada dalam rangka memastikan
adanya kesesuaian antara kegiatan/aktivitas/program yang dijalankan organisasi
dengan kebijakan, peraturan, prosedur, hukum, rencana yang berdampak
signifikan pada kegiatan organisasi.
3. Mengamati berbagai metode yang dipakai dalam menjaga aset/harta perusahaan.
Apabila dibutuhkan maka akan melakukan verifikasi terhadap harta-harta
tersebut.
4. Memberi penilaian terhadap efektifitas dan keekonomisan dalam pemakaian
sumber daya.
5. Melakukan pengamatan terhadap kegiatan operasional atau program
organisasi/perusahaan apakah hasil yang diperoleh konsisten dan sesuai dengan
tujuan dan perencanaan yang telah ditentukan sebelumnya.

F. Audit internal di perguruan tinggi


Mulai era tahun 1990-an di beberapa Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia sudah
mulai dimasukkan mata kuliah internal auditing pada kurikulum pendidikan S1 Akuntansi,
misalnya Universitas Pajajaran Bandung, Universitas Indonesia Jakarta. Selain itu di
beberapa perguruan tinggi lain, misalnya UGM Yogyakarta, Universitas Airlangga Surabaya
juga sudah memasukkan mata kuliah internal auditing, meskipun masih berupa mata
kuliah pilihan.
Baru pada awal abad 21 sebagian besar perguruan tinggi baik negeri maupun swasta
telah memasukkan pemeriksaan intern (internal auditing) sebagai mata kuliah wajib pada
program studi S1 Jurusan Akuntansi. Pengajaran materi tentang internal auditing menjadi
penting, karena pengetahuan mengenai ilmu internal auditing perlu diketahui oleh para
mahasiswa secara dini, sehingga pada saat lulus dan bekerja di perusahaan sudah
memahami profesi internal audit). Pada saat ini hampir seluruh perusahaan baik swasta,
asing maupun BUMN/BUMD memerlukan tenaga internal auditor dalam rangka
membantu kerja Top Management dalam bidang pengendalian / pengawasan perusahaan,
sehingga kebutuhan tenaga auditor dapat dipastikan cukup besar. Selain itu instansi
Pemerintah juga memerlukan tenaga internal auditor, misalnya di Badan pengawasan
Keuangan dan pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Departemen atau Unit
Pengawasan Lembaga / Badan Pemerintah serta Badan Pengawasan Daerah (Bawasda).
Oleh karena itu diharapkan perguruan tinggi dapat mempersiapkan lulusannya siap pakai
atau terdapat link&match antara dunia usaha / Pemerintahan dengan kalangan perguruan
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai