Penerapan studi kelayakan dalam lembaga pendidikan
Dari segi lembaga pendidikan, studi kelayakan bisnis penting untuk mengadakan penilaian terhadap gagasan usaha yang mempunyai sumber dana dari lembaga keuangan tertentu. Dengan studi kelayakan bisnis dapat diketahui seberapa jauh gagasan usaha yang akan dilaksanakan mampu menutupi kewajiban-kewajiban serta prospeknya di masa yang akan datang. Dalam kegiatan masyarakatan, studi kelayakan dikenal terutama menyangkut usaha-usaha dalam mencari dana dan kegiatan-kegiatan pembangunan cukup besar dalam mengadakan penilaian terhadap kegiatan usaha yang akan dilaksanakan, salah satu penerapan dalam lembaga pendidikan, yaitu mengenai pendirian sekolah dengan studi kelayakan yang harus diperhatikan seperti persyaratan dalam lembaga pendidikan dari pengajuan usulan 9 bulan sebelum tahun pelajaran dilengkapi hasil studi kelayakan dan diketahui oleh Kepala Desa atau Lurah Kepala UPTD dan camat.pemberian izin pendirian satuan pendidikan oleh Kepala Dinas. Studi kelayakan pendirian satuan pendidikan meliputi: 1. Latar belakang dan tujuan dari lembaga pendidikan 2. Bentuk dan nama sekolah 3. Lokasi sekolah dan dukungan masyarakat 4. Sumber peserta didik 5. Guru dan tenaga kependidikan serta rencana pengembangan 6. Sumber biaya selama 5 tahun sebagai biaya opereasional 7. Fasilitas lingkungan penunjuang penyelenggaraan pendidikan. Selain itu studi kelayakan juga dilihat dari manajemen sekolah dalam lembaga pendidikan Untuk mengadakan sebuah sistem pendidikan yang modern dan efisien serta efektif bagi institusi pendidikan, para perakit sistem membuat sistem informasi manajemen sekolah yang akan menunjang proses operasional sekolah mulai dari sistem akademik hingga sistem administrasi sekolah.studi kelayakan manajemen pendidikan dengan adanya 12 indikator dalam manajemen pendidikan suatu manajemen sekolah dapat dikatakan layak, apabila memenuhi 12 indikator diatas, sehingga dapat dijalankan guna meningkatkan suatu lembaga pendidikan untuk lebih maju. Dengan adanya dukungan perangkat sistem ini, sekolah diharapkan dapat melakukan tindakan operasional yang efektif dan efisien agar dapat mencapai visi misi pendidikan itu sendiri. Sistem informasi manajemen sekolah merupakan sistem informasi tersentralisasi yang digunakan oleh pendidik untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk mengelola proses pendidikan, meningkatkan prestasi peserta didik, serta memastikan akuntabilitas. Dengan adanya sistem informasi manajemen sekolah, setiap stakeholder pendidikan mulai dari guru, peserta didik, hingga orangtua, turut serta secara langsung dalam proses pendidikan. Sistem ini meringankan tugas pada pendidik dalam mengerjakan tugas administrasi, media komunikasi, dan media pengawasan mulai dari daftar presensi hingga daftar nilai peserta didik. Orang tua peserta didik juga dapat memantau perkembangan anaknya di sekolah setiap saat. Pada penerapan sistem informasi manajemen sekolah untuk menunjang kegiatan operasional. Hal ini dianggap penting untuk diteliti karena sebagai lembaga pendidikan yang memiliki sistem khusus dalam pengelolaannya perlu dibantu oleh sistem informasi manajemen sekolah untuk meningkatkan kualitas operasional dari lembaga itu sendiri.1
1 Inayah, Nur dan Endry Fatimaningsih. “Sistem Pendidikan Formal di Pondok Pesantren (Studi pada Pondok Pesantren Babul Hikmah Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan)”Jurnal Sociologie, Vol. 1, No. 3: 214-223.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional